Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK”

Disusun Oleh Kelompok 1

Azhyqa Rereantica Martkliana (43217120150)


Iis Darsiah (43217120206)
Mangiring (43217120214)
Nanda Yunita (43217120071)
Siti Aisyah Maudina (43217120099)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018

i
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Ace


Hardware Indonesia Tbk cenderung naik atau turun dan menganalisis
kinerja keuangan tahun 2016 dan 2017. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa dokumen yang diperoleh dari internet terkait
dengan data keuangan sejarah PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai posisi
keuangan perusahaan untuk pertimbangan dalam membuat kebijakan dan
strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangannya. Rasio
yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas. Hasil penelitian ditinjau dari rasio Likuiditas yang terdiri dari
current ratio, cash ratio, dan quick ratio,working capital to total assets ratio
menunjukkan bahwa PT. Ace Hardware Indonesia Tbk berada dalam
kondisi cukup likuid dikarenakan meningkatnya aktiva lancar. Berdasarkan
rasio Solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio,long term debt to total
equity ratio dan debt to equity ratio menunjukkan bahwa PT. Ace
Hardware Indonesia Tbk berada dalam kondisi cukup baik karena
meningkatnya ekuitas. Berdasarkan rasio Profitabilitas PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk belum dikatakan baik karena laba yang dihasilkan
menurun.
Kata kunci : Analisis Keuangan, Analisis Kinerja, Rasio,

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................

Abstrak........................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................iii

Pengantar....................................................................................................v

BAB I Pendahuluan....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................14

BAB II Tinjauan Pustaka............................................................................5

2.1 Laporan Keuangan.........................................................................……5

2.2 Analisis Rasio Keuangan.......................................................................5

2.3 Analisis Kinerja Perusahaan..................................................................7

2.4 Analisis Common Size...........................................................................8

2.5 Analisis Trend........................................................................................8

BAB III Profil Perusahaan..........................................................................9

3.1 Sejarah Berdirinya PT. Ace Hardware............................................……9

3.2 Perkembangan PT. Ace Hardware di Indonesia ................................10

3.3 Visi dan Misi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk...................................11

3.4 Laporan Keuangan PT. Ace Hardware................................................12

3.5 Laporan Laba Rugi PT. Ace Hardware................................................13

3.6 Pembagian Laba Perusahaan.............................................................14

3.7 Gambaran Umum Kondisi Keuangan Perusahaan.............................14

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................15

4.1 Analisis Rasio.......................................................................................15

iii
4.2 Analisis Dupont....................................................................................21

4.3 Analisis Common Size.........................................................................22

4.4 Analisis Trend......................................................................................24

BAB V Kesimpulan dan Saran................................................................27

5.1 Simpulan dan saran.............................................................................27

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................28

LAMPIRAN................................................................................................29

iv
PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah berjudul “Analisis Laporan Keuangan Keuangan
PT. Ace Hardware Indonesia Tbk” guna memenuhi salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Manajeman Keuangan, Jurusan Akuntansi, di
Universitas Mercubuana Menteng dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan bantuan, bimbingan dan dukungan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Orangtua yang selalu mencurahkan doa, perhatian dan semangat


demi terselesaikannya makalah ini.
2. Bapak Roy Budiharjo, S.E., M.Ak. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Keuangan yang telah membimbing dalam proses
penyusunan makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang turut memberikan bantuan dan
dukungan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan


pada makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
konstruktif dari pembaca sangat berarti bagi penulis. Akhir kata, besar
harapan penulis agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Jakarta, Oktober 2018

Tertanda,

Penulis

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan adalah produk manajemen dalam rangka
mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan
sumber dana yang dipercayakan kepadanya. (Syahyunan, 2013:25).
Dalam kegiatannya, sebuah perusaah perlu menganalisis laporan
keuangan untuk memudahkan dalam menyusun perencanaan dan
pengembangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi sumber utama
dalam proses analisis keuangan yang bermanfaat untuk kepentingan
internal sebagai alat evaluasi kinerja pekerja, efisiensi operasi, dan
kebijakan kredit; serta untuk kepentingan eksternal dalam mengevaluasi
potensi investasi dan keamanan kredit bagi peminjam ataupun
kepentingan lain. Laporan Keuangan itu dapat berupa laporan laba rugi,
neraca, arus kas, catatan dari laporan, ataupun dari informasi
pengungkapan.
Dalam makalah ini, penulis akan menganalisis kondisi perusahaan
PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dengan beberapa macam teknik
analisis. PT. Ace Hardware Indonesia Tbk sendiri merupakan pemegang
lisensi tunggal Ace Hardware, sebuah perusahaan retail perabot rumah
tangga dan perkakas dari Amerika Serikat. Di Indonesia perusahaan ini
menjual berbagai produk perkakas rumah tangga dan industri, perkakas
kantor, mainan, furnitur, dan barang-barang lainnya. PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk, pertama kali membuka tokonya di Supermal Karawaci,
Tangerang, pada tahun 1995.
Hasil analisis laporan keuangan ini akan sangat bermanfaat bagi
pihak-pihak tertentu. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan atas
laporan keuangan tersebut adalah Manager/Pimpinan perusahaan,
pemilik perusahaan/pemegang saham, investor, kreditor dan pemerintah.
Bagi pemilik perusahaan fungsi laporan keuangan adalah untuk melihat
berapa keuntungan atau kerugian yang ada dan dialami oleh perusahaan

1
tersebut, bagi pemegang saham fungsi laporan keuangan adalah untuk
mengetahui kinerja perusahaan, bagi investor fungsi laporan keuangan
adalah untuk membantu menentukan apakah perusahaan harus membeli,
menahan atau menjual investasi tersebut, bagi kreditor fungsi laporan
keuangan adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi
hutang beserta bunganya dan kegunaan laporan keuangan bagi
pemerintah adalah untuk mengetahui pendapatan negara dalam hal pajak.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana diketahui bahwa Laporan keuangan adalah alat bagi


manajemen untuk mempertanggungjawabkan pengelola perusahaan yang
telah dipercayakan kepadanya. Laporan ini juga berfungsi untuk menilai
kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimilki untuk
memaksimalkan kekayaan dari pemegang saham sebagai pemilik.
Dengan melihat laporan keuangan, pemilik atau pemegang saham akan
bisa mengetahui apakah investasi yang dilakukan pada perusahaa
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan investasi pada
jenis yang lain. Untuk itu dalam makalah ini dibuat rumusan permasalah
yakni:

1. Bagaimana Proses Penyusunan Laporan Keuangan?


2. Bagaimana Profil PT. Ace Hardware Indonesia Tbk?
3. Bagaimana Kondisi Perusahaan PT. Ace Hardware Indonesia
Tbk?
4. Bagaimana Hasil Analisis Laporan Keuangan PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk?

2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami Proses Penyusunan Laporan Keuangan dan
Kegunaannya
2. Mengetahui Profil PT. Ace Hardware Indonesia Tbk
3. Mengetahui Kondisi Perusahaan PT. Ace Hardware Indonesia
Tbk
4. Memahami Hasil Analisis Laporan Keuangan PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan


Menurut Munawir (2010:5) mendefinisikan laporan keuangan adalah
dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Dalam pengertian
yang sederhana Soemarso (2005) laporan keuangan merupakan
hubungan antara satu angka dalam laporan keuangan dengan angka
yang lainnya yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah
perubahan suatu fenomena. Baridwan (2004) mengungkapkan laporan
keuangan bermakna ringkasan dari suatu proses pencatatan merupakan
suatu ringkasan, dan transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama
satu tahun buku yang bersangkutan

2.2 Analisis Rasio Keuangan


Arti kata dari rasio keuangan dalam analisis laporan keuangan
adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan atas suatu usur dengan
unsur lain dalam laporan keuangan. Harahap (2004:297) rasio keuangan
adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan.

Analisis rasio keuangan dapat dilakukan untuk tiga tujuan:


1) Sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan dimaksudkan untuk mengakses
kelangsungan hidup (viability) dan menentukan apakah return yang
memuaskan akan dihasilkan dari pengambilan risiko
2) Sebagai alat monitoring untuk meyakinkan bahwa tujuan perusahaan
adalah sesuai dengan sumberdayanya

4
3) Sebagai alat yang efektif untuk perencanaan pencapaian tujuan
perusahaan. Rasio-rasio Keuangan dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios) digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (obligation)
jangka pendeknya dan menentukan waktu serta cakupan tindakan
yang diperlukan. Rasio ini terdiri dari: current ratio, acid test ratio,
cash ratio, working capital to total assets ratio.
b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratios) digunakan untuk
mengindikasi pembelanjaan yang dilakukan berupa komposisi
hutang dan modal serta kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga dan beban tetap lainnya. Rasio ini terdiri dari:
total debt to total assets ratio, total debt to total equity ratio, long
term debt to total equity ratio.
c. Rasio Aktivitas (Activity Ratios) digunakan untuk mengindikasikan
seberapa efektif penggunaan dan pembagian aset perusahaan
serta berapa kali dalam setahun persediaan dihabiskan. Rasio ini
terdiri dari: total assets turnover, receivable turnover dan inventory
turnover.
d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios) digunakan untuk
mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada tingkat
pengembalian (return) investasi perusahaan atau laba dari
operasi. Rasio ini terdiri dari: return on assets, return on equity,
and return on investment.
e. Rasio Pasar digunakan untuk mengukur harga pasar saham
perusahaan, relative terhadap nilai bukunya. Sudut pandang
rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor
ataupun calon investor. Rasio ini terdiri dari: price earning ratio,
deviden yield, rasio pembayaran deviden.

5
2.3 Analisis Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan (performance) adalah prestasi atau
kemampuan yang dimiliki perusahaan terutama kemampuan untuk
menghasilkan laba. Hal ini merupakan hasil dari suatu aktivitas
yang bersifat teknis berdasarkan metode dan prosedur-prosedur
yang memerlukan penjelasan- penjelasan dalam bentuk informasi
laporan keuangan.Kinerja keuangan merupakan hasil dari banyak
keputusan keuangan individual yang dibuat secara terus menerus
pada suatu lembaga atau institusi (Husnan, 2003:44)

Analisis Kinerja Perusahaan dapat dicari menggunakan


Dupont System. Melalui Dupont System diharapkan dapat diketahui
penyebab dari tidak efisiensinya suatu perusahaan yang bersumber
pada laporan keuangannya. Dupont System memberikan suatu
kerangka analisa yang menghubungkan berbagai macam rasio,
yaitu mata rantai net profit margin (yang mengukur profitabilitas)
dengan assets turnover (yang mengidentifikasikan efisiensi
perusahaan dalam menggunakan assetnya untuk menghasilkan
penjualan).

2.4 Analisis Common Size


Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan
dengan cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan
keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada
laporan keuangan yang sama. Analisis common size disusun
dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi
dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan
laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Tujuan analisis
common-size adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang:

a. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.


b. Struktur modal dan pendanaan.
c. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

6
Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat
tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil
oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya
terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang
akan datang.

2.5 Analisis Trend


Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang
ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada
masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik
maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup
banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup
panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui
sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara
teoristis, dalam analisis time series yang paling menentukan adalah
kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang
diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut
dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak
maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh.
Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil
estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.

7
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Berdirinya PT. Ace Hardware


PT. Ace Hardware adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pembelian dan penjualan alat-alat rumah tangga dan perkakas. Sebagai
distributor alat-alat rumah tangga dan perkakas. Bermula dari Mr. Richard
Hesse mengambil alih sebuah usaha toko perkakas kecil tahun 1920 di
Chicago, Illionis, Amerika Serikat. Pada tahun 1922, MR.Hesse
mengumpulkan beberapa pemilik toko perkakas dan mengusulkan untuk
menggabungkan toko mereka menjadi suatu koperasi yang menjual alat-
alat kebutuhan rumah tangga yang memiliki posisi lebih kuat dan
berpengaruh terhadap para produsen barang, khususnya dalam hal
penentuan harga.

Pada tahun 1924, Mr. Hesse bertemu dengan Mr. Frank Burke dari
Waukagen, Illionis yang juga memiliki ide yang sama tentang
pembentukan koperasi. Pada tahun 1928, secara resmi, The ACE
Company didirikan. Meski Amerika Serikat pada tahun 1930 mengalami
depresi ekonomi yang berkepanjangan, tetapi Ace Hardware tetap tumbuh
berkembang dengan ditandai semakin bertambahnya anggota yang
bergabung, jenis produk yang dijual dan pembukaan cabang-cabang baru
di seluruh Amerika. Pada tahun 1931, kantor pusat Ace hardware pindah
dari cikago ke winconsin dan kemudian berkembang pesat ke area
Midwest sampai dengan pertengahan tahun 1940. Hingga pada tahun
1974, Mr. Hesse, pendiri Ace Hardware, menjual seluruh sahamnya
kepada para dealer. Semenjak itu Ace Hardware berkembang menjadi
koperasi terbesar di Amerika Serikat.

Hingga saat ini “Ace” telah memiliki pabrik sendiri yang


memproduksi produk-produknya dengan merk “Ace” dengan jumlah
produk mencapai 7000 jenis barang. Ace Paint, menduduki ranking ke-2
dari 10 pabrik cat terbesar di Amerika.

8
3.2 Perkembangan PT. Ace Hardware di Indonesia
PT ACE Hardware Indonesia Tbk (AHI) didirikan pada tanggal 3
Februari 1995 sebagai entitas anak PT Kawan Lama Sejahtera. Pada
tanggal 28 Oktober 1997, nama perusahaan berubah menjadi PT.Ace
Indoritel Perkakas, dan kemudian pada tanggal 28 Agustus 2001 nama
perusahaan selanjutnya berubah menjadi PT. ACE Hardware Indonesia
Tbk. Gerai pertama ACE Hardware dibuka pada tahun 1996 di Karawaci,
Tangerang, Banten dengan mengoperasikan jaringan gerai modern yang
menyediakan produk-produk berkualitas selama lebih dari dua dekade.
ACE Hardware Indonesia telah dikenal sebagai one-stop shopping
untuk produk-produk home improvement dan lifestyle berkualitas. ACE
Hardware Indonesia terus menngkatkan efisiensi usaha sejak dari
pengadaan dan pergudangan hingga distribusi dan pemasaran. Dengan
demikian, perseroan dapat menciptakan nilai tambah produk melalui
harga jual yang bersifat value for money. Pengelolaan usaha secara
terintegrasi ini tidak hanya menjadikan perseroan sebagai the helpful
place, namun juga sebagai the valuable place bagi pelanggan maupun
pemangku kepentingan lain.
ACE Hardware memiliki komitmen untuk menawarkan produk
terbaik dengan didukung oleh program pembukaan gerai. Hingga akhir
2017, perseroan telah memiliki 144 gerai ACE Hardware dengan luas total
mencapai lebih dari 371.600 meter persegi dan tersebar di 36 kota di
Indonesia. Gerai flagship ACE yaitu ACE Living World Alam Sutera,
Banten dengan luas 15.000 meter persegi meraih dua penghargaan
sekaligus yaitu sebagai "The Biggest Lifestyle and Home Improvement
Store" dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan sebagai "The Largest
ACE Store on Earth" dari ACE Hardware Corporation, USA. Keduanya di
tahun 2011.
Sejak tanggal 6 November 2007, PT. ACE Hardware Indonesia Tbk
menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode bursa "ACES". PT.
ACE Hardware Indonesia Tbk menawarkan saham perseroan sebesar

9
30% kepada publik melalui mekanisme Initial Public Offering. Saat ini,
jumlah saham free float perseroan adalah 40%. Selain itu, likuiditas
perdagangan dan perluasan kepemilikan saham juga ditingkatkan melalui
pemecahan saham dengan rasio 1:10 sejak 1 November 2012.

3.3 Visi dan Misi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk


PT ACE Hardware Indonesia Tbk memiliki visi untuk menjadi peritel
terdepan di Indonesia untuk produk home improvement dan lifestyle. Hal
ini didukung dengan misinya, yaitu menawarkan ragam produk berkualitas
tinggi dengan harga bersaing dan didukung oleh layanan terpadu dari tim
profesional. Moto Perusahaan merupakan wujud kualitas yang
dirumuskan dalam ELITE: Excellence, Leadership, Integrity, Teamwork
dan Enthusiasm.

Setiap karyawan didorong untuk menguasai keterampilan terbaik,


antusias tinggi di tempat kerja, dan kepemimpinan dengan semangat
kerjasama dalam tim yang efektif dan integritas tinggi terhadap produk,
janji-janji dan uang. Lalu dalam budaya perusahaan juga memfokuskan
dalam 3 hal lainnya :

1) Produk : QSV
Quality = Professional, Selection = Great, Value = Exceptional. ACE
Hardware dikenal dengan keanekaragaman produk. Citra tersebut
tercapai melalui penawaran beragam produk bermutu dengan harga
kompetitif. Komitmen Perusahaan adalah menawarkan hanya yang terbaik
kepada para pelanggan.

2) Lokasi: COSY
Clean, Organized, Safe, Yours Sebagai yang terdepan di bidang
lifestyle & home improvement, PT. ACE Hardware Indonesia Tbk memiliki
komitmen untuk menjaga seluruh gerai agar tetap bersih, rapi, dan aman,
sehingga memberikesan kepada para pelanggan bahwa PT. ACE
Hardware Indonesia adalah tempat berbelanja yang nyaman dan
menyenangkan.

10
3) Layanan: HELPFUL
Hello, Energetic, Listening, Polite, Friendly, Understanding, Lending-
a-hand Selalu tanggap terhadap masukan (baik positif atau negatif) dan
berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan dan memenuhi
kebutuhan mereka secara cepat dan penuh hormat.

3.4 Laporan Keuangan PT. Ace Hardware Indonesia Tbk


Compa ny Code ACES
Compa ny Na me Ace Hardw are Indonesia Tbk
Yea r 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2017 31 Desember 2016

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 902.227.973.886 703.935.050.166
Piutang Usaha
Pihak Berelasi 47.136.653.365 4.469.686.870
Pihak Ketiga 42.700.492.063 23.673.111.173
Aset Keuangan Lancar Lainnya 9.887.210.386 3.156.632.197
Persediaan 1.849.188.643.329 1.590.127.218.809
Pajak Dibayar di Muka 10.401.102.675 18.326.867.961
Biaya Dibayar di Muka 177.989.954.600 164.817.349.468
Uang Muka 318.740.272.008 313.563.827.834
Total Aset Lancar 3.358.272.302.312 2.822.069.744.478

ASET TIDAK LANCAR


Piutang Pihak Berelasi 10.435.264.373 6.388.568.935
Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 98.580.247.058 95.540.968.700
Properti Investasi 346.147.375.087 311.403.659.152
Aset Tetap 359.229.296.682 277.361.072.037
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 51.152.903.113 47.711.456.281
Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 79.975.511.832 75.637.593.984
Investasi Saham 0 1.617.220.990
Aset Pajak Tangguhan 125.047.650.022 93.371.383.334
Total Aset Tida k Lancar 1.070.568.248.167 909.031.923.413
TOTAL ASET 4.428.840.550.479 3.731.101.667.891

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank 0 5.339.714.500
Utang Usaha
Pihak Berelasi 43.496.855.805 2.480.274.274
Pihak Ketiga 125.212.823.036 105.041.372.631
Uang Muka Pelanggan 58.396.939.515 60.813.912.932
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 35.233.840.167 32.183.946.096
Utang Pihak Berelasi 2.868.752.126 14.615.237.754
Beban Akrual 32.275.986.067 24.475.763.182
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 807.799.859 424.057.769
Pendapatan Ditangguhkan 122.729.046.500 113.816.265.500
Utang Pajak 57.186.513.672 29.462.478.034
Total Liabilita s Jangka Pendek 478.208.556.747 388.653.022.672

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya 20.628.247.942 6.531.474.423
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang 419.581.898.000 287.189.476.000
Total Liabilita s Jangka Panjang 440.210.145.942 293.720.950.423
TOTAL LIABILITAS 918.418.702.689 682.373.973.095

EKUITAS
Modal Saham 171.500.000.000 171.500.000.000
Tambahan Modal Disetor - Bersih 369.147.496.948 368.122.496.948
Saham Treasuri (54.085.682.400) (54.085.682.400)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 239.797.199 239.797.199
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 356.594.713.034 285.994.713.034
Belum Ditentukan Penggunaannya 2.669.380.365.072 2.281.850.584.826
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 3.512.776.689.853 3.053.621.909.607
Kepentingan Non-Pengendali (2.354.842.063) (4.894.214.811)
Total Ekuitas 3.510.421.847.790 3.048.727.694.796
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.428.840.550.479 3.731.101.667.891

11
3.5 Laporan Laba Rugi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk

Company Code ACES


Company Name Ace Hardware Indonesia Tbk
Year 2017

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN


31 Desember 2017 31 Desember 2016
KOMPREHENSIF LAIN

PENJUALAN 5.877.966.660.390 4.884.064.456.253


PENJUALAN KONSINYASI 60.609.564.675 51.838.436.772
TOTAL PENJUALAN - BERSIH 5.938.576.225.065 4.935.902.893.025
BEBAN POKOK PENJUALAN 3.103.860.086.251 2.584.146.388.181
LABA KOTOR 2.834.716.138.814 2.351.756.504.844
Beban Usaha (1.965.431.936.688) (1.621.838.145.709)
Pendapatan Lain-lain 111.281.839.313 163.579.913.442
Beban Lain-lain (12.208.262.617) (12.908.793.780)
LABA USAHA 968.357.778.822 880.589.478.797
Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi (3.376.280.622) (2.882.779.010)
Beban Keuangan (5.001.150.817) (14.579.138.302)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 959.980.347.383 863.127.561.485
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini (198.006.006.660) (167.884.936.326)
Pajak Tangguhan 18.712.473.938 10.907.457.117
Total Beban Pajak Penghasilan - Bersih (179.293.532.722) (156.977.479.209)
LABA TAHUN BERJALAN 780.686.814.661 706.150.082.276

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos yang Tidak akan Direklasifikasikan
ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Kerja (51.855.171.000) (31.180.588.000)
Pajak Penghasilan atas Pengukuran
Kembali atas Program Imbalan Kerja 12.963.792.750 7.795.147.000
Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak (38.891.378.250) (23.385.441.000)

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 741.795.436.411 682.764.641.276

12
3.6 Pembagian Laba Perusahaan

Total Laba Tahun Berjalan yang didapat didistribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 777.727.071.793 710.580.264.384


Kepentingan Non-Pengendali 2.959.742.868 (4.430.182.108)
Total 780.686.814.661 706.150.082.276

Total Laba Tahun Komprehensif yang didapat didistribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 739.256.063.663 688.439.042.952


Kepentingan Non-Pengendali 2.539.372.748 (5.674.401.676)
Total 741.795.436.411 682.764.641.276

LABA PER SAHAM DASAR 45,62 41,69

Jumlah saham (lembar) 17.150.000.000 *sumber : IDX dan Website


Harga pasar saham per lembar Des 2017 1,155 / lembar ACE HARDWARE
Deviden yg dibagikan pada 2017 18.64 / lembar
Total Deviden yang dibagi 319.597.291.547

3.7 Gambaran Umum Keuangan PT. Ace Hardware Indonesia Tbk


Berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan per-31 Desember 2018,
pendapatan bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 5,9 Triliun. Jumlah tersebut naik
20,31% dibandikan dengan pendapatan perusahaan periode lalu yang hanya senilai
Rp 4,9 Triliun. Untuk Beban Pokok Penjualan juga ikut naik dikisaran yang sama
yakni 20,11% dari Rp 2,58 Triliun menjadi Rp 3,1 Triliun di tahun ini. Selain itu, Laba
Kotor Perusahaan masih menguat sebesar 20,54% atau senilai Rp 2,83 Triliun.
Sedangkan Laba Bersih Perusahaan di tahun ini tercatat Rp 780 Miliar atau dengan
kata lain tumbuh 10.56% dibandingkan dengan periode lalu yang hanya sebesar Rp
706 Miliar.

13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 ANALISIS RASIO
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
a. Current Ratio
Tahun 2017

Aktiva Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar

3.358.272.302.312
Current Ratio =
478.208.556.747

Current Ratio = 7,02%

Current ratio masih berada pada angka 7 yang mengindikasikan


bahwa perusahaan pasti akan mampu melunasi hutang jangka pendeknya
jika nanti jatuh tempo. Current Ratio yang baik adalah diatas 1 yang
artinya jumlah aktiva lancar mampu menutupi hutang lancarnya. Tapi
dengan angka 7 pada current ratio ini juga tidak bisa serta merta
dikatakan baik karena kalau kita lihat aktiva lancar ditahun 2017 lebih
didominasi oleh persediaan dari total aktiva lancar yaitu sekitar 55.06%
yang artinya perusahaan akan butuh waktu untuk menjual persediaan ini
untuk menjadi kas.

b. Acid Test Ratio / Quick Ratio

Tahun 2017

Aktiva Lancar - Persediaan


Quick Ratio =
Hutang Lancar

3.358.272.302.312 - 1.849.188.643.329
Quick Ratio =
478.208.556.747

1.509.083.658.983
Quick Ratio =
478.208.556.747

Quick Ratio = 3,16%

14
Seperti Current Ratio diatas, dimana persediaan masih
mendominasi aktiva lancar, bisa terlihat bahwa setelah persediaan
dikeluarkan pun masih tetap diatas angka 1 tepatnya di angka 3.16
yang artinya perusahaan ini tetap aman atau pasti akan mampu
melunasi hutang lancar nya nanti pada saat jatuh tempo.

c. Cash Ratio
Tahun 2017

Kas & Setara Kas + Surat Berharga


Cash Ratio =
Hutang Lancar

902.227.973.886 + 9.887.210.386
Cash Ratio =
478.208.556.747

912.115.184.272
Cash Ratio =
478.208.556.747

Cash Ratio = 1,91 %

Berdasarkan perhitungan Cash Ratio tahun 2016 sebesar 1,82%


sedangkan tahun 2017 meningkat menjadi 1,91%. Terlihat bahwa angka
cash ratio tetap diatas 1, ini menjamin bahwa kas yang dimiliki oleh
perusahaan mampu mengcover hutang lancar dari perusahaan. Artinya
perusahaan tidak butuh pinjaman lain atau tidak harus meningkatkan
penjualan persediaan untuk melunasi hutang lancarnya.

d. Working Capital to Total Assets Ratio


Tahun 2017

Aktiva Lancar
WC to TA =
Total Aktiva

3.358.272.302.312
WC to TA =
4.428.840.550.479

WC to TA = 75,83%

Rasio ini menunjukkan bahwa ada sekitar 75.83% modal kerja


yang dimiliki oleh perusahaan. Ini termasuk baik karena sekitar 3/4 dari
total aktiva yang ada bisa digunakan untuk mengoptimalkan keuntungan
perusahaan.

15
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
a. Total Debt to Total Assets Ratio

Berdasarkan perhitungan, total hutang perusahaan dibandingkan


dengan Total aktiva yang dimiliki berada di angka 20.73 %. Ini masih
tergolong aman karena dari angka ini terlihat bahwa perusahaan tidak
terlalu ketergantungan dengan hutang. Artinya kurang lebih 80% total
aktiva yang dimiliki tidak berasal dari hutang.

b. Total Debt to Total Equity Ratio


Tahun 2017

Total Hutang
TDE =
Modal Sendiri

918.418.702.689
TDE =
3.510.421.847.790

TDE = 26,16%

Total Hutang dibandingkan dengan dengan total aktiva yang


dimiliki berada di kisaran 26.16%. Hal ini juga mengindikasikan bahwa
perusahaan tidak begitu bergantung pada kreditor karena masih dibawah
50%.

16
c. Long Term Debt to Total Equity Ratio
Tahun 2017

Hutang Jgk Panjang


LTDE =
Modal Sendiri

440.210.145.942
LTDE =
3.510.421.847.790

LTDE = 12,54%

Hutang jangka panjang juga menunjukkan angka yang aman jika


dibandingkan dengan modal sendiri yang dimiliki yaitu hanya sekitar 12%.

3. Rasio Aktivitas (Leverage Ratio)


a. Total Assets Turnover
Tahun 2017

Penjualan
TATO =
Total Aktiva

5.938.576.225.065
TATO =
4.428.840.550.479

TATO = 1.34 x || (134.09%)

Terlihat disini bahwa selama tahun 2017 perusahaan telah


mampu memanfaatkan seluruh aset kekayaan untuk menghasilkan
penjualan sebesar 1,34 kali dari total aset. Ini menunjukkan kemampuan
manajemen cukup baik untuk memutarkan seluruh asetnya dalam
menghasilkan penjualan sebesar 134% dari aset dalam satu tahun.

b. Receivable Turnover
Rata-Rata Piutang = Piutang Awal + Piutang Akhir
2
Rata-Rata Piutang = 28,142,798,043 + 89,837,145,428
2
Rata-Rata Piutang = 58.989.971.735

Penjualan
RTO =
Rata Rata Piutang

5.938.576.225.065
RTO =
58.989.971.735

RTO = 100.67 x

17
Terlihat perusahaan cukup baik dalam usaha pengumpulan
piutang dari customer dengan perputaran 100 kali.

c. Inventory Turnover
Rata-Rata Persediaan = Persediaan Awal + Persediaan Akhir
2
Rata-Rata Persediaan = 1.590.127.218.809 + 1.849.188.643.329
2
Rata-Rata Persediaan = 1.719.657.931.069

ITO = Harga Pokok Penjualan


Rata-Rata Persediaan

ITO = 3.103.860.086.251
1.719.657.931.069

ITO = 1.80 x

Perputaran persediaan 1.80 kali yang artinya dalam waktu satu


tahun perusahaan mampu menjual hampir 2 kali dari rata-rata persediaan
sepanjang tahun 2017.

4. Rasio Profitabilitas
a. Return on Assets
ROA = EBIT
x 100 %
Total Aktiva

ROA = 959.980.347.383
x 100 %
4.428.840.550.479

ROA = 21.68 %

Disini terlihat perusahan mampu menghasilkan laba dengan


memanfaatkan aktiva yang dimiliki sebesar 21.68 % dari total aktiva.

18
b. Return on Equity
EAT
ROE = x 100 %
Modal Sendiri

780.686.814.661
ROE = x 100 %
3.510.421.847.790

ROE = 22.24 %

Perusahaan mampu mengelola equity nya untuk menghasilkan


laba bersih sebesar 22.24 % dari Modal sendiri yang dimiliki. Salah satu
cara untuk mengetahui angka ini baik adalah jika berada diatas angka
perusahaan sejenis.

c. Return on Investment
EAT
ROI = x 100 %
Total Aktiva

780.686.814.661
ROI = x 100 %
4.428.840.550.479

ROI = 17.63 %

Perusahaan berhasil mendapat laba bersih sebesar 17.63% dari


total aktiva yang dimiliki. Artinya pada angka ini lah investasi yang sudah
dilakukan perusahaan mampu menghasilkan keuntungan bersih.

5. Rasio Pasar
a. Price Earning Ratio
Harga saham/lembar
PER =
Earning per lembar

1.155
PER =
45,62

PER = 25,32

19
b. Deviden Yield
Deviden per lembar
Devidend Yield =
Harga saham per lembar

18,64
Devidend Yield =
1.155

Devidend Yield = 0,02

c. Rasio Pembayaran Deviden


Deviden per lembar
Rasio P. Deviden =
Earning per lembar

18,64
Rasio P. Deviden =
45,62

Rasio P. Deviden = 0,41

4.2 ANALISIS DUPONT

ROE = ((Net Income/Sales) x Total Assets Turnover) : (Common Equity : Total Assets))

ROE = ((780.686.814.661/5.938.576.225.065) x 1,34) : (171.500.000.000 : 4.428.840.550.479))

ROE = 0.13146 x 1.34088 : 0.03872

ROE = 455,25%

20
4.3 ANALISIS COMMON SIZE

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2017 31 Desember 2016 2017(%) 2016(%)

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 902.227.973.886 703.935.050.166 20,37% 18,87%
Piutang Usaha
Pihak Berelasi 47.136.653.365 4.469.686.870 1,06% 0,12%
Pihak Ketiga 42.700.492.063 23.673.111.173 0,96% 0,63%
Aset Keuangan Lancar Lainnya 9.887.210.386 3.156.632.197 0,22% 0,08%
Persediaan 1.849.188.643.329 1.590.127.218.809 41,75% 42,62%
Pajak Dibayar di Muka 10.401.102.675 18.326.867.961 0,23% 0,49%
Biaya Dibayar di Muka 177.989.954.600 164.817.349.468 4,02% 4,42%
Uang Muka 318.740.272.008 313.563.827.834 7,20% 8,40%
Total Aset Lancar 3.358.272.302.312 2.822.069.744.478 75,82% 75,64%

ASET TIDAK LANCAR


Piutang Pihak Berelasi 10.435.264.373 6.388.568.935 0,24% 0,17%
Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 98.580.247.058 95.540.968.700 2,23% 2,56%
Properti Investasi 346.147.375.087 311.403.659.152 7,82% 8,35%
Aset Tetap 359.229.296.682 277.361.072.037 8,11% 7,43%
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 51.152.903.113 47.711.456.281 1,15% 1,28%
Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 79.975.511.832 75.637.593.984 1,81% 2,03%
Investasi Saham 0 1.617.220.990 0% 0,04%
Aset Pajak Tangguhan 125.047.650.022 93.371.383.334 2,82% 2,50%
Total Aset Tidak Lancar 1.070.568.248.167 909.031.923.413 24,18% 24,36%
TOTAL ASET 4.428.840.550.479 3.731.101.667.891 100% 100%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank 0 5.339.714.500 0% 0,14%
Utang Usaha
Pihak Berelasi 43.496.855.805 2.480.274.274 0,98% 0,07%
Pihak Ketiga 125.212.823.036 105.041.372.631 2,83% 2,82%
Uang Muka Pelanggan 58.396.939.515 60.813.912.932 1,32% 1,63%
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 35.233.840.167 32.183.946.096 0,80% 0,86%
Utang Pihak Berelasi 2.868.752.126 14.615.237.754 0,06% 0,39%
Beban Akrual 32.275.986.067 24.475.763.182 0,73% 0,66%
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 807.799.859 424.057.769 0,02% 0,01%
Pendapatan Ditangguhkan 122.729.046.500 113.816.265.500 2,77% 3,05%
Utang Pajak 57.186.513.672 29.462.478.034 1,29% 0,79%
Total Liabilitas Jangka Pendek 478.208.556.747 388.653.022.672 10,80% 10,42%

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya 20.628.247.942 6.531.474.423 0,47% 0,18%
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang 419.581.898.000 287.189.476.000 9,47% 7,70%
Total Liabilitas Jangka Panjang 440.210.145.942 293.720.950.423 9,94% 7,87%
TOTAL LIABILITAS 918.418.702.689 682.373.973.095 20,74% 18,29%

EKUITAS
Modal Saham 171.500.000.000 171.500.000.000 3,87% 4,60%
Tambahan Modal Disetor - Bersih 369.147.496.948 368.122.496.948 8,34% 9,87%
Saham Treasuri (54.085.682.400) (54.085.682.400) -1,22% -1,45%
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 239.797.199 239.797.199 0,01% 0,01%
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 356.594.713.034 285.994.713.034 8,05% 7,67%
Belum Ditentukan Penggunaannya 2.669.380.365.072 2.281.850.584.826 60,27% 61,16%
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 3.512.776.689.853 3.053.621.909.607 79,32% 81,84%
Kepentingan Non-Pengendali (2.354.842.063) (4.894.214.811) -0,05% -0,13%
Total Ekuitas 3.510.421.847.790 3.048.727.694.796 79,26% 81,71%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.428.840.550.479 3.731.101.667.891 100% 100%

21
Pada 31 Desember 2017, komposisi aset lancar didominasi oleh
persediaan yaitu 41.75 % dari Total Aktiva. Hal ini menunjukkan begitu besar
porsi persediaan dalam total Aktiva. Ini menggambarkan bahwa kemungkinan
perusahaan kesulitan dalam menjual persediaan barang dagangannya. Porsi
Total hutang dalam Total Passiva hanya 20 % naik sekitar 2 % dari tahun lalu
menunjukkan bahwa perusahaan tidak begitu bergantung pada hutang.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 31 Desember 2017 31 Desember 2016 2017(%) 2016(%)

PENJUALAN 5.877.966.660.390 4.884.064.456.253 98,98% 98,95%


PENJUALAN KONSINYASI 60.609.564.675 51.838.436.772 1,02% 1,05%
TOTAL PENJUALAN - BERSIH 5.938.576.225.065 4.935.902.893.025 100% 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN 3.103.860.086.251 2.584.146.388.181 52,27% 52,35%
LABA KOTOR 2.834.716.138.814 2.351.756.504.844 47,73% 47,65%
Beban Usaha (1.965.431.936.688) (1.621.838.145.709) -33,10% -32,86%
Pendapatan Lain-lain 111.281.839.313 163.579.913.442 1,87% 3,31%
Beban Lain-lain (12.208.262.617) (12.908.793.780) -0,21% -0,26%
LABA USAHA 968.357.778.822 880.589.478.797 16,31% 17,84%
Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi (3.376.280.622) (2.882.779.010) -0,06% -0,06%
Beban Keuangan (5.001.150.817) (14.579.138.302) -0,08% -0,30%
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 959.980.347.383 863.127.561.485 16,17% 17,49%
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini (198.006.006.660) (167.884.936.326) -3,33% -3,40%
Pajak Tangguhan 18.712.473.938 10.907.457.117 0,32% 0,22%
Total Beban Pajak Penghasilan - Bersih (179.293.532.722) (156.977.479.209) -3,02% -3,18%
LABA TAHUN BERJALAN 780.686.814.661 706.150.082.276 13,15% 14,31%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos yang Tidak akan Direklasifikasikan
ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Kerja (51.855.171.000) (31.180.588.000) -0,87% -0,63%
Pajak Penghasilan atas Pengukuran
Kembali atas Program Imbalan Kerja 12.963.792.750 7.795.147.000 0,22% 0,16%
Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak (38.891.378.250) (23.385.441.000) -0,65% -0,47%
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 741.795.436.411 682.764.641.276 12,49% 13,83%
Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 777.727.071.793 710.580.264.384 13,10% 14,40%
Kepentingan Non-Pengendali 2.959.742.868 (4.430.182.108) 0,05% -0,09%
Total 780.686.814.661 706.150.082.276 13,15% 14,31%
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 739.256.063.663 688.439.042.952 12,45% 13,95%
Kepentingan Non-Pengendali 2.539.372.748 (5.674.401.676) 0,04% -0,11%
Total 741.795.436.411 682.764.641.276 12,49% 13,83%

LABA PER SAHAM DASAR 45,62 41,69

Pada tahun 2016 terlihat laba bersih berada pada angka Rp.706 milliar
namun pada tahun 2017 meningkat ke angka Rp.780 milliar. Tetapi angka Net
Profit Margin terlihat menurun dari angka 14% ke angka 13 %. Ini menunjukkan
bahwa usaha yang dilakukan manajemen lebih maksimal tahun 2016 karena
memiliki margin laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2017.

22
4.4 ANALISIS TREND

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Perubahan Absolut Perubahan Relatif

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 902.227.973.886 703.935.050.166 198.292.923.720 28,17%
Piutang Usaha
Pihak Berelasi 47.136.653.365 4.469.686.870 42.666.966.495 954,59%
Pihak Ketiga 42.700.492.063 23.673.111.173 19.027.380.890 80,38%
Aset Keuangan Lancar Lainnya 9.887.210.386 3.156.632.197 6.730.578.189 213,22%
Persediaan 1.849.188.643.329 1.590.127.218.809 259.061.424.520 16,29%
Pajak Dibayar di Muka 10.401.102.675 18.326.867.961 (7.925.765.286) -43,25%
Biaya Dibayar di Muka 177.989.954.600 164.817.349.468 13.172.605.132 7,99%
Uang Muka 318.740.272.008 313.563.827.834 5.176.444.174 1,65%
Total Aset Lancar 3.358.272.302.312 2.822.069.744.478 536.202.557.834 19,00%

ASET TIDAK LANCAR


Piutang Pihak Berelasi 10.435.264.373 6.388.568.935 4.046.695.438 63,34%
Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 98.580.247.058 95.540.968.700 3.039.278.358 3,18%
Properti Investasi 346.147.375.087 311.403.659.152 34.743.715.935 11,16%
Aset Tetap 359.229.296.682 277.361.072.037 81.868.224.645 29,52%
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 51.152.903.113 47.711.456.281 3.441.446.832 7,21%
Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 79.975.511.832 75.637.593.984 4.337.917.848 5,74%
Investasi Saham 0 1.617.220.990 (1.617.220.990) -100,00%
Aset Pajak Tangguhan 125.047.650.022 93.371.383.334 31.676.266.688 33,93%
Total Aset Tidak Lancar 1.070.568.248.167 909.031.923.413 161.536.324.754 17,77%
TOTAL ASET 4.428.840.550.479 3.731.101.667.891 697.738.882.588 18,70%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank 0 5.339.714.500 (5.339.714.500) -100,00%
Utang Usaha
Pihak Berelasi 43.496.855.805 2.480.274.274 41.016.581.531 1653,71%
Pihak Ketiga 125.212.823.036 105.041.372.631 20.171.450.405 19,20%
Uang Muka Pelanggan 58.396.939.515 60.813.912.932 (2.416.973.417) -3,97%
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 35.233.840.167 32.183.946.096 3.049.894.071 9,48%
Utang Pihak Berelasi 2.868.752.126 14.615.237.754 (11.746.485.628) -80,37%
Beban Akrual 32.275.986.067 24.475.763.182 7.800.222.885 31,87%
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 807.799.859 424.057.769 383.742.090 90,49%
Pendapatan Ditangguhkan 122.729.046.500 113.816.265.500 8.912.781.000 7,83%
Utang Pajak 57.186.513.672 29.462.478.034 27.724.035.638 94,10%
Total Liabilitas Jangka Pendek 478.208.556.747 388.653.022.672 89.555.534.075 23,04%

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya 20.628.247.942 6.531.474.423 14.096.773.519 215,83%
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang 419.581.898.000 287.189.476.000 132.392.422.000 46,10%
Total Liabilitas Jangka Panjang 440.210.145.942 293.720.950.423 146.489.195.519 49,87%
TOTAL LIABILITAS 918.418.702.689 682.373.973.095 236.044.729.594 34,59%

EKUITAS
Modal Saham 171.500.000.000 171.500.000.000 0 0,00%
Tambahan Modal Disetor - Bersih 369.147.496.948 368.122.496.948 1.025.000.000 0,28%
Saham Treasuri (54.085.682.400) (54.085.682.400) 0 0,00%
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 239.797.199 239.797.199 0 0,00%
Saldo Laba 0
Telah Ditentukan Penggunaannya 356.594.713.034 285.994.713.034 70.600.000.000 24,69%
Belum Ditentukan Penggunaannya 2.669.380.365.072 2.281.850.584.826 387.529.780.246 16,98%
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan 0
kepada Pemilik Entitas Induk 3.512.776.689.853 3.053.621.909.607 459.154.780.246 15,04%
Kepentingan Non-Pengendali (2.354.842.063) (4.894.214.811) 2.539.372.748 -51,89%
Total Ekuitas 3.510.421.847.790 3.048.727.694.796 461.694.152.994 15,14%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.428.840.550.479 3.731.101.667.891 697.738.882.588 18,70%

23
Dari Laporan Posisi Keuangan ini terlihat bahwa yang signifikan adalah
peningkatan Aset Keuangan Lancar lainnya sebesar 213%, mungkin perusahaan
disini membeli surat-surat berharga. Terjadi juga peningkatan aktiva piutang
usaha pihak berelasi(lancar) sebesar 954% dan piutang dari pihak berelasi(tidak
lancar) sebesar 63%. Ini menggambarkan bahwa perusahaan meningkatkan
penjualan kredit di 2017 dan atas peningkatan ini maka perusahaan harus lebih
intens lagi dalam penagihan piutangnya. Dari sisi Total Aktiva naik sebesar 18.70
% artinya kemungkinan perusahaan sudah melakukan perluasan terhadap
usahanya, hal ini tergambar juga dari utang yang meningkat sebesar 34.59%.
Hutang Bank dari perusahaan pada 2016 tercatat di angka Rp.5 Milliar tapi pada
2017 angkanya nol, ini terindikasi bahwa perusahaan mencari sumber dana yang
mungkin memiliki bunga yang lebih rendah daripada Bank.

24
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Perubahan Absolut Perubahan Relatif

PENJUALAN 5.877.966.660.390 4.884.064.456.253 993.902.204.137 20,35%


PENJUALAN KONSINYASI 60.609.564.675 51.838.436.772 8.771.127.903 16,92%
TOTAL PENJUALAN - BERSIH 5.938.576.225.065 4.935.902.893.025 1.002.673.332.040 20,31%
BEBAN POKOK PENJUALAN 3.103.860.086.251 2.584.146.388.181 519.713.698.070 20,11%
LABA KOTOR 2.834.716.138.814 2.351.756.504.844 482.959.633.970 20,54%
Beban Usaha (1.965.431.936.688) (1.621.838.145.709) (343.593.790.979) 21,19%
Pendapatan Lain-lain 111.281.839.313 163.579.913.442 (52.298.074.129) -31,97%
Beban Lain-lain (12.208.262.617) (12.908.793.780) 700.531.163 -5,43%
LABA USAHA 968.357.778.822 880.589.478.797 87.768.300.025 9,97%
Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi (3.376.280.622) (2.882.779.010) (493.501.612) 17,12%
Beban Keuangan (5.001.150.817) (14.579.138.302) 9.577.987.485 -65,70%
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 959.980.347.383 863.127.561.485 96.852.785.898 11,22%
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini (198.006.006.660) (167.884.936.326) (30.121.070.334) 17,94%
Pajak Tangguhan 18.712.473.938 10.907.457.117 7.805.016.821 71,56%
Total Beban Pajak Penghasilan - Bersih (179.293.532.722) (156.977.479.209) (22.316.053.513) 14,22%
LABA TAHUN BERJALAN 780.686.814.661 706.150.082.276 74.536.732.385 10,56%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos yang Tidak akan Direklasifikasikan
ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Kerja (51.855.171.000) (31.180.588.000) (20.674.583.000) 66,31%
Pajak Penghasilan atas Pengukuran
Kembali atas Program Imbalan Kerja 12.963.792.750 7.795.147.000 5.168.645.750 66,31%
Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak (38.891.378.250) (23.385.441.000) (15.505.937.250) 66,31%
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 741.795.436.411 682.764.641.276 59.030.795.135 8,65%
Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 777.727.071.793 710.580.264.384 67.146.807.409 9,45%
Kepentingan Non-Pengendali 2.959.742.868 (4.430.182.108) 7.389.924.976 166,81%
Total 780.686.814.661 706.150.082.276 74.536.732.385 10,56%
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 739.256.063.663 688.439.042.952 50.817.020.711 7,38%
Kepentingan Non-Pengendali 2.539.372.748 (5.674.401.676) 8.213.774.424 144,75%
Total 741.795.436.411 682.764.641.276 59.030.795.135 8,65%

LABA PER SAHAM DASAR 45,62 41,69 4 9,43%

Laporan Laba Rugi ini menunjukkan bahwa perusahaan


menaikkan penjualan dari Rp 4.9 trilliun ke angka Rp 5.9 Trilliun(naik
20%) yang mana peningkatan penjualan ini mampu juga meningkatkan
Laba bersih. Artinya dengan peningkatan tidak hanya terjadi pada
penjualan saja namun terjadi juga pada Laba bersih, karena perusahaan
mampu menekan beberapa biaya seperti Biaya keuangan dari Rp.14
Milliar menjadi Rp.5 milliar dan (turun 65.70%), dan beban lain-lain turun
sekitar 5%. Ini adalah langkah yang sangat efektif untuk menaikkan laba
yaitu menaikkan penjualan tetapi juga menurunkan beberapa biaya.

25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

PT ACE Hardware Indonesia adalah perusahaan yang termasuk dalam


prospek baik, terlihat dari beberapa hasil perhitungan Rasio yang telah kami
bahas seperti misalnya kesanggupan perusahaan dalam membayar hutang
lancar maupun hutang jangka panjang nya jika jatuh tempo, kemampuan
manajemen dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam menghasilkan
penjualan, Price Earning Rasio yang tinggi, dediven yiled dan rasio pembayaran
deviden yang rendah serta Return on Investment yang baik. Tetapi ada beberapa
yang perlu diperhatikan terutama porsi persediaan dalam Total Aktiva yang
begitu besar yaitu 41.75 %. Perusahaan harus lebih intens lagi dalam melakukan
penjualan untuk menekan porsi persediaan tersebut dalam total aktiva. Dengan
jumlah Kas dan Setara Kas yang tinggi, perusahaan juga bisa lebih lagi
melakukan perluasan usaha dengan membuka Gerai di berbagai lokasi strategis.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://acehardware.co.id/id/profil-perusahaan
http://yes-sejarah.blogspot.com/2017/05/sejarah-dan-profil-pt-ace-
hardware.html
https://acehardware.co.id/files/uploads/financialreport/file/2018/Jun/
28/5b34820629337/aces-fs-1q17.pdf
https://id.123dok.com//document/6qm3o47y-analisis-laporan-keuangan-pt-
ace-hardware-indonesia-tbk-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53312/Chapter
%20I.pdf;jsessionid=D240D76AEE4122D2101237DF4295F01C?
sequence=5

http://zaidbiii.blogspot.com/2015/11/kilas-sukses-pt-ace-hardware-
indonesia.html

https://www.academia.edu/4229403/Ace_Hardware

http://eprints.polsri.ac.id/455/2/BAB%20I.pdf

http://rizqifauziaah.blogspot.com/2017/07/analisis-laporan-keuangan-ace-
hardware_14.html

https://dokumen.tips/documents/analisis-laporan-keuangan-
5661dd4a5bc4a.html

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/18977/1/PPT.pdf

http://ratihsubagyo.blogspot.com/2010/12/trend-analysis.html

27
LAMPIRAN

28

Anda mungkin juga menyukai