Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI 2

Analisis Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu tbk.

Dosen

Endah Susilaningtyas S.E, MBA

Disusun oleh :

Anne Rosalia /1306382146

Sri Ratna M.Rifai/1306382171

Khaerunnisah/1306378413

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2014

Page 1
Statement of Authorship

“Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan
menggunakannya.Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Mata Ajaran : Pengantar Akuntansi 2

Judul Makalah : Analisis Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu tbk.

Tanggal : 22 Mei 2014

Dosen : Endah Susilaningtyas

Anggota Kelompok : Anne Rosalia

Sri Ratna M. Rifai

Khaerunnisah

Tanda Tangan

Anne Rosalia Sri Ratna M. Rifai Khaerunnisah

ABSTRAK

Page 2
Laporan Keuangan merupakan unsure penting dalam suatu perusahaan , karena digunakan sebagai alat
menilai kondisi keuangan dalam suatu perusahaan dan sebagai acuan bagi para stakeholders untuk
menentukan setiap keputusan yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan.. Makalah ini dibuat
dengan tujuan

1. Menganalisis laporan keuangan yang ada,


2. Melihat keefektifan perusahaan dalam mengolah aset, ekuitas maupun liabilitas.

Analisis dilakukan pada laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk. di tahun 2012 dan 2013 yang
tentunya telah melalui proses auditing . Dalam makalah ini, penulis menganalisis keuangan dari PT
Mustika Ratu Tbk. Yang telah di konsolidasikan dengan anak perusahaannya. Laporan keuangan PT
Mustika Ratu Tbk. terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan perubahan
ekuitas. Akan tetapi, penulis hanya akan menganalisis neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Dari
analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dalam kegiatan
operasionalnya karena jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya kondisi perusahaan memburuk
dan tidak mampu mengelola ekuitasnya untuk menghasilkan laba .

Kata kunci : Analisis laporan keuangan ,PT Mustika Ratu tbk. , Neraca , Laporan laba rugi

KATA PENGANTAR

Page 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat-Nya, makalah pengantar akuntansi 2
dengan judul “Analisis Laporan Keuangan PT Mustika Ratu Tbk” ini dapat selesai dengan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Endah Susilaningtyas selaku dosen
dan Arfah Habib Saragih selaku asisten dosen, dan seluruh pihak lain yang juga turut membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.

Tim penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi berbagai pihak. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dalam menyempurnakan makalah ini.

Depok, 22 Mei 2014

Tim Penulis

Daftar Isi

Page 4
Halaman judul………………………………………………………………………………….1

Statement of authorship………………………………………………………………………..2

Abstrak………………………………………………………………………………………….3

Kata pengantar………………………………………………………………………………….4

Daftar isi………………………………………………………………………………………..5

Daftar Tabel…………………………………………………………………………………….6

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..7

Lampiran…………………………………………………………………………………….8-12

Bab I……………………………………………………………………………………………13

Bab II……………………………………………………………………………………….14-30

Bab III…………………………………………………………………………………………31

Page 5
DAFTAR TABEL

Tabel1. Analisis Horizontal Neraca PT. Mustika Ratu Tbk


Tabel2. Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi PT Mustika Ratu Tbk
Tabel3. Analisis Vertikal Neraca PT Mustika Ratu Tbk.
Tabel4. Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi PT Mustika Ratu Tbk
Tabel 05. Analisis rasio lancar PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 06. Analisis rasio cepat PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 07. Analisis perputaran piutang usaha PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 08. Analisis jumlah hari penjualan dalam piutang PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 09. Analisis perputaran persediaan PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 10. Analisis jumlah hari dalam persediaan PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 11. Analisis rasio asset terhadap kewajiban jangka panjang PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 12. Analisis rasio kewajiban terhadap ekuitas pemegang saham PT . Mustika Ratu Tbk.
Tabel 13. Analisis berapa kali beban bunga di peroleh PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 14. Analisis rasio penjualan bersih terhaap aset PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 15. Analisis rasio tingkat pengembalian terhadap total aset PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 16. Analisis rasio tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham PT. Mustika Ratu
Tbk.
Tabel 17. Analisis rasio laba per saham PT. Mustika Ratu Tbk.
Tabel 18. Analisis rasio harga terhadap laba PT. Mustika Ratu Tbk.

Page 6
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dian, Damayanti. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia Buku 1. terj. dr. James M. Reeve, et.al. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat, 2009
Reeve, James M., et.al. Principle of Accounting-Indonesia Adaption edition 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2012

HTML

Admin. “Profil Perusahaan” http://www.Mustika-ratu.co.id/id/tentang-mustika-ratu/profil-perusahaan.html


(diakses tanggal 10 Mei 2014)

Admin. “Investor Relations” http://www.mustika-ratu.co.id/id/tentang-mustika-ratu/investor-relations.html


(diakses tanggal 10 Mei 2014)

Anonim. “Saham yang Untung dan yang Rugi di 2014”. http://sahamok.com/2012/01/03/harga-saham-2014-


untung-rugi/ (diakses tanggal 10 Mei 2014)

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/
Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun
%202011/Audit/MRAT/MRAT_LK%20Audited.pdf

Page 7
Lampiran

Page 8
Page 9
Page 10
Page 11
Page 12
BAB I

PENDAHULUAN

Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengklasifikasi, menyimpulkan dan malakukan interpretasi


pada suatu kejadian dan transaksi keuangan demi tujuan untuk menyediakan informasi bagi
manajemen sebagai pihak internal dan orang-orang yang bersangkutan sebagai pihak eksrenal agar
dapat membuat kebijakan yang baik. Dalam kegiatan akuntansi tersebut dihasilkan laporan keuangan
(financial statement).

Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menyediakan informasi tentang transaksi keuangan
perusahaan, yang disiapkan bagi stakeholders. Laporan Keuangan digunakan sebagai alat untuk
menilai kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, dan memprediksi hasil operasi, dan
arus kas di masa mendatang.1 Untuk dapat menilai kinerja suatu perusahaan, maka setiap stakeholders
sebaiknya mengetahui cara menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan suatu perusahaan.

Makalah ini dibuat dengan tujuan mempelajari cara menganalisis laporan keuangan dengan baik dan
mencoba mempraktikan salah satu materi mata ajar Pengantar Akuntansi 2 yaitu analisis laporan
keuangan. Sedangkan laporan keuangan yang dipilih penulis dalam penulisan makalah ini adalah
laporan keuangan (financial report) dari perusahaan PT Mustika Ratu Tbk tahun 2012 dan 2013 yang
diambil dari idx.co.id (website resmi yang menyediakan laporan keuangan perusahaan yang sudah go
public). Laporan ini mencakup laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk setelah dikonsolidasikan
dengan anak perusahaanya.

Di dalam makalah ini, penulis akan menganalisis neraca serta laporan laba rugi perusahaan.
Sedangkan cara penganalisisan yang digunakan penulis adalah analisis horizontal, analisis vertikal,
dan analisis rasio.

1
James M. Reeve et al., Principles of Accounting-Indonesia Adaptation,Terj. Damayanti Dian (Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
2009), 24

Page 13
BAB II
PEMBAHASAN

1. Landasan Teori
a. Analisis Horizontal
Analisis horizontal adalah analisis presentase kenaikan dan penurunan dalam pos-pos terkait di
laporan keuangan komparatif. Analisis ini membandingkan suatu laporan keuangan dengan laporan
keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. Metode ini disebut juga sebagai metode analisis dinamis.

b. Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah analisis yang digunakan untuk menunjukkan hubungan tiap komponen
terhadap suatu jumlah dalam satu laporan. Dalam analisis vertikal neraca (balance sheet), masing-
masing akun dalam aset dinyatakan dalam persentase terhadap total aset, sedangkan masing-masing
akun dalam kewajiban dan ekuitas dinyatakan dalam persentase terhadap total kewajiban dan ekuitas.
Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba rugi (income statement), masing-masing akun yang ada
dalam laporan dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan bersih (net sales).
c. Analisis Rasio
Dalam analisis laporan keuangan perusahaan, dikenal pula beberapa analisis lainnya yang dapat
digunakan dengan melihat rasio antara beberapa komponen. Analisis ini dibagi menjadi 2 yaitu
analisis solvabilitas dan analisis profitabilitas.
1. Analisis solvabilitas / solvency adalah analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau hutang yang dimilikinya. Analisis solvabilitas dapat
dilihat dengan analisis
posisi lancar (current posistion analysis), analisis piutang usaha (accounts receivable analysis),
analisis perusahaan (inventory analysis), rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang (ratio
fixed asset to long-term liabilities), rasio kewajiban terhadap ekuitas (ratio of liabilities to equity) dan
berapa kali beban bunga diperoleh (number of times interest charges earned).
2. Analisis profitabilitas adalah analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan/ laba. Analisis ini dapat dilihat dengan rasio penjualan bersih terhadap aset
(ratio of net sales to assets), tingkat pengembalian terhadap total aset (rate earned on total asset),

Page 14
tingkat pengembalian terhadap ekuitas (rate earned on equity), tingkat pengembalian terhadap ekuitas
saham biasa (rate earned on ordinary shareholders’ equity), laba per saham biasa (earning per share
on ordinary share), rasio harga terhadap laba (price-earning ratio), dividen per saham (dividends per
share), dan hasil dividen (dividend yield).

Page 15
Profil perusahan

PT. Mustika Ratu Tbk merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam industri pembuatan jamu,
kosmetik dan bahan-bahan untuk perawatan kecantikan. Awal berdirinya perusahaan kosmetik
terbesar di Indonesia ini tidak lepas dari peran penting sang pendirinya, yakni puteri keturunan
Keraton Surakarta DR. Hj. BRA Mooryati Soedibyo, S.S, M.Hum. Dengan membawa tradisi keluarga
yang telah berjalan selama bertahun-tahun akan keterampilan meramu bahan-bahan alami untuk dibuat
jamu yang nantinya dibuat untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Warisan yang diterapkan tidak
hanya untuk meramu bahan saja, namun keterampilan untuk memilih tumbuhan berkhasiat lainnya
yang dulu masih menjadi monopoli bangsa asing. Keterampilan yang didapat di keraton mulai
dipraktikkannya saat BRA Mooryati telah menikah. Untuk mengisi waktu luangnya, dia memuat
beberapa jenis jamu dan lulur yang kemudian dia bagikan secara cuma-cuma kepada istri teman
sejawat suaminya. Bak gayung bersambut, banyak orang-orang yang suka akan jamu dan lulur
buatannya, sehingga banyak yang mulai memesan jamu Komajaya, Komaratih, Lulur, Mangir, Parem
lengkap, dan lain lain untuk persiapan pernikahan. Karena permintaan yang semakin meningkat
membuat BRA Mooryati mulai untuk membuat produk dalam skala besar. Langkah ini mulai
dilakukan pada tahun 1973. Tempatnya pun hanya dimulai dari garasi rumahnya yang hanya dibantu
oleh dua orang pembantunya. Tak butuh waktu yang lama bagi BRA mooryati untuk mengambangkan
bisnisnya. Nyatanya dua tahun berselang berdirilah PT Mustika Ratu pada tahun 1975. Pada awal
produksinya, Mustika Ratu hanya membuat 5 macam jamu, beberapa lulur dan kosmetik tradisional
lain seperti lulur, mangir, bedak dingin, dan air mawar. Namun penambahan varian produk dirasa
perlu untuk memenuhi permintaan konsumen sejalan dengan penambahan karyawan pada tahun-tahun
berikutnya. Produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-toko melalui salon-salon
kecantikan yang meminta menjadi agen sejak tahun 1978 mulai dari Jakarta, Semarang, Surabaya,
Bandung, dan Medan. Untuk memenuhi permintaan dari konsumen yang semakin meningkat, akhirnya
pada tanggal 8 April 1981 diresmikan-lah pabrik PT Mustika Ratu oleh Menteri Kesehatan untuk
kegiatan produksi yang semakin besar. Mustika Ratu nyatanya tidak hanya mampu memenuhi
permintaan dari pasaran dalam negeri saja. Selangkah lebih maju, Mustika Ratu juga mulai
melebarkan sayap bisnisnya hingga ke pasaran luar negeri. Beberapa negara yang menjadi tujuan
ekspor produk Mustika Ratu terbesar antara lain Malaysia, Brunei dan Singapura. Mustika Ratu
menjelma menjadi perusahaan jamu dan kosmetik terbesar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan

Page 16
pencatatan saham untuk pertama kalinya dalam jajaran nama perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 27 Juli 1995. Hingga saat ini Mustika Ratu telah mempekerjakan lebih dari 3000 orang
karyawannya yang telah memproduksi banyak varian jamu dan kosmetik, di antaranya perawatan
rambut (shampoo bayam, minyak cem-ceman, shampoo merang, rice straw shampoo, hibiscus leaf
2in1 shampoo, dll.), perawatan wajah (pembersih jeruk nipis, ketimun, sari sekar gambir, mawar,
penyegar mawar merah, ketimun, dll.), perawatan badan (zaitun, pepaya, kopi body care, dlll.), tren
warna 2012 Amuspa Buketan, dll., jamu beras kencur, kunir asam, dan masih banyak lagi produk jamu
dan kosmetik lainnya. Selain itu Mustika Ratu juga telah menerima berbagai macam penghargaan, di
antaranya "Indonesian Best Brand Platinum 2011" untuk Slimming Tea product 6 tahun berturut-turut
(pada tahun 2006-2011) dari Majalah SWA dan MARS, "Indonesian Best Brand Award" untuk
Bengkoang Roots Mask Product 3 tahun berturut-turut (pada tahun 2009-2011) dari Majalah SWA dan
MARS, Bazaar Beauty Award" untuk Bengkoang Roots Mask Product (pada tahun 2009-2010) dari
Majalah Harpers Bazaar, "Indonesian Best Packaging Award 2009" untuk Mustika Ratu Bengkoang
whitening Hand & Body Lotion dan Puteri Body Splash Cologne from Majalah SWA dan IBS, "Best
CEO 2009" dari Warta Majalah Ekonomi,"Indonesia Best Original Product Award 2009" untuk
Slimming Tea dari surat kabar Bisnis Indonesia,"Asia Pacific Entrepreneurship Award 2009" dari
Asian Enterprise, "Go International Spa Award 2008" dari Indonesian Franchise Association,
"Indonesian Best Herbal Medicine Award 2008" for Slimming Tea product dari Majalah SWA dan
Brandmaker, "Health and Beauty Award 2008" untuk Best Herbal Slimming Tea dari Watsons-
Malaysia, "Indonesian Most Admired Companies Award 2007" dari Majalah Business Week dan
Frontier, "Shawali Award" as Environmentally Friendly Businessman dari Indonesia Environmental
Management dan Information Center, "Upakati Award" dalam mempertahankan obat-obat tradisional
dari Presiden Republik Indonesia, Best of the Best Entrepreneur of the Year" dari Ernes & Young
serta beberapa penghargaan lainnya.

Analisis

1. Analisis Horizontal dari data yang di peroleh penulis berhasil menyusun dan mencari
presentase perubahan masing-masing pos terkait dalam laporan neraca PT. Mustika Ratu Tbk. Sebagai
berikut :

Page 17
Kenaikan / Penurunan
31 Desember 2013 31 Desember 2012
PT. Mustika Ratu Jumlah Presentase
Aset
Aset Lancar
Kas setara kas Rp 55,331,076,348 Rp 59,560,929,387 Rp (4,229,853,039) -7%
Rp 2,463,640,680 Rp 2,054,004,700 Rp 409,635,980 20%
Investasi surat berharga
Piutang Usaha Rp 154,536,701,075 Rp 202,886,352,100 Rp (48,349,651,025) -24%
Piutang lain-lain Rp 6,768,033,224 Rp 4,485,180,534 Rp 2,282,852,690 51%
Pajak dibayar di muka Rp 215,713,855 Rp 200,870,490 Rp 14,843,365 7%
Persediaan bersih Rp 68,057,379,761 Rp 63,429,469,813 Rp 4,627,909,948 7%
Biaya dibayar di muka Rp 15,623,466,670 Rp 14,348,875,626 Rp 1,274,591,044 9%
Uang muka pemasok Rp 10,668,007,649 Rp 5,914,626,560 Rp 4,753,381,089 80%
Total Aset lancar Rp 313,664,019,262 Rp 352,880,309,210 Rp (39,216,289,948) -11%
Aset tidak lancar
Aset tetap Rp 82,093,848,155 Rp 79,716,536,484 Rp 2,377,311,671 3%
Properti investasi Rp 25,407,340,772 Rp 19,285,538,077 Rp 6,121,802,695 32%
Aset pajak tangguhan Rp 5,431,533,814 Rp 2,114,455,399 Rp 3,317,078,415 157%
Uang Jaminan
pihak ketiga Rp 4,926,000 Rp 82,190,067 Rp (77,264,067) -94%
pihak berelasi Rp 1,736,060,407 Rp 1,383,748,973 Rp 352,311,434 25%
Tagihan pajak penghasilan Rp 11,182,886,132 Rp - Rp 11,182,886,132
Aset tidak tetap lainya Rp 63,112,660 Rp 10,000,000 Rp 53,112,660 531%
total aset tidak lancar Rp 125,919,707,940 Rp 102,592,469,000 Rp 23,327,238,940 23%
Total aset Rp 439,583,727,202 Rp 455,472,778,210 Rp (15,889,051,008) -3%
Liabilitas
Utang jangka pendek
Utang bank Rp 7,892,205,987 Rp 6,933,362,947 Rp 958,843,040 14%
Utang Usaha Rp 24,628,887,375 Rp 29,885,790,883 Rp (5,256,903,508) -18%
Utang lain-lain Rp 13,037,696,175 Rp 9,490,433,340 Rp 3,547,262,835 37%
Utang pajak Rp 3,036,586,264 Rp 8,219,094,398 Rp (5,182,508,134) -63%
Beban akrual Rp 1,067,856,529 Rp 975,752,557 Rp 92,103,972 9%
Utang dividen Rp 283,056,366 Rp 273,545,322 Rp 9,511,044 3%
Utang bank jangka panjang<1 thn Rp 1,196,641,034 Rp 929,880,876 Rp 266,760,158 29%
liabilitas imbalan kerja Rp 667,494,790 Rp 1,938,468,798 Rp (1,270,974,008) -66%
Total utang janka pendek Rp 51,810,424,520 Rp 58,646,329,121 Rp (6,835,904,601) -12%
Utang jangka panjang
Utang bank Rp 1,227,384,988 Rp 748,484,118 Rp 478,900,870 64%
Liabilitas kerja janka panjang Rp 8,754,590,655 Rp 10,191,253,798 Rp (1,436,663,143) -14%
total utang jangka panjang Rp 9,981,975,643 Rp 10,939,737,916 Rp (957,762,273) -9%
Total Liabilitas Rp 61,792,400,163 Rp 69,586,067,037 Rp (7,793,666,874) -11%
Ekuitas
Modal saham Rp 53,500,000,000 Rp 53,500,000,000
Tambahan modal di setor Rp 56,710,000,000 Rp 56,710,000,000
Saldo laba
belum ditentukan penggunaanya Rp 13,748,488,606 Rp 10,673,347,818 Rp 3,075,140,788 29%
telah ditentukan penggunaanya Rp 219,256,376,318 Rp 236,104,590,185 Rp (16,848,213,867) -7%
Selisih kurs karena penjabaran lapkeu Rp 34,564,462,115 Rp 28,886,773,170 Rp 5,677,688,945 20%
kepentingan nonpengendali Rp 12,000 Rp 12,000 0%
Total ekuitas Rp 377,779,339,039 Rp 385,874,723,173 Rp (8,095,384,134) -2%
Ekuitas+Liabilitas Rp 439,571,739,202 Rp 455,460,790,210 Rp (15,889,051,008) -3%

Tabel 0.1 Analisis Horizontal PT . Mustika Ratu Tbk. 2011-2012

 Dalam tabel dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan dalam
masing- masing akun namun kenaikan dan penurunan yang paling signifikan dapat dilihat dari :
 Dalam Piutang usaha PT . Mustika Ratu meningkat sebesar 24 % hal ini di akibatkan oleh
penurunan dalam penjualan netto sebesar 22 % sementara persediaan barang meningkat sebesar 7 %

Page 18
dapat di simpulkan bahwa penurunan dalam piutang usaha di karenakan kenaikan persediaan barang
yang tidak terjual dan mengakibatkan penurunan pada penjualan neto.
 Kenaikan pada asset pajak tangguhan 157 % merupakan angka yang menunjukan bahwa
adanya perbedaan antara pajak yang di laporkan dengan pajak yang sesungguhnya menurut Direktorat
Jenderal pajak . Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilantelah disampaikan kepada
Kantor Pajak sampai dengan tahun fiskal 2012. SPT Pajak Penghasilan tahun fiskal 2013 Grup akan
dilaporkan sesuai dengan taksiran penghasilankena pajak yang diungkapkan dalam laporan keuangan.
Semua utang pajak dan pendapatan kena pajak atau laba fiskal telah dihitung dengan baik dan
dilaporkan kepadaKantor Pajak sesuai dengan laporan keuangan auditan Grup.
 Pada pos asset tidak lancar lainya namun bukan termasuk asset lancar mengalami kenaikan
yang sangat tinggi karena mencapai angka 531 % hal ini sangat mengejutkan namun hal ini terjadi
karena pos tersebut yang berupa asset goodwill , Paten meningkat sesuai dengan tambahan kas yang
dikeluarkan .
 Utang pajak dan liabilitas imbalan kerja mengalami penurunan sebesar 63 % dan 66 % hal ini
mengindikasikan pembayaran utang yang di lakukan perusahaan terhadap kewajibannya
 Sementara untuk utang bank mengalami kenaikan sebesar 64% karena di pergunakan untuk
pembelian kendaraan sebagai asset tetap sehingga asset tetap meningkat sebesar 3%.
Catatan : Mustika Ratu (M) Sdn. Bhd. (Entitas Anak) mengadakan perjanjian pinjaman dengan Affin Bank Berhad (Malaysia) untuk
membeli kendaraan secara kredit (Catatan 12). Suku bunga efektif atas pinjaman tersebut sebesar 3,85% pertahun, Pinjaman tersebut
jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2013.

Analisis Horizontal untuk Laporan Laba rugi

Page 19
PT Mustika Ratu tbk.
Analisis perbandingan Laporan laba rugi
periode 31 desember 2012 dan 2013
Mustika Ratu 31 Desember 2013 31 Desember 2012 kenaikan/penurunan presentase
Penjualan neto Rp 358,127,545,503 Rp 458,197,338,824 Rp (100,069,793,321) -22%
Beban pokok penjualan Rp 157,685,396,544 Rp 201,089,390,458 Rp (43,403,993,914) -22%
Laba bruto Rp 200,442,148,959 Rp 257,107,948,366 Rp (56,665,799,407) -22%
Beban usaha Rp -
Beban penjualan Rp (174,241,189,149) Rp (169,954,289,207) Rp (4,286,899,942) 3%
Beban Umum dan administrasi Rp (40,837,214,264) Rp (42,899,936,586) Rp 2,062,722,322 -5%
Laba selisih kurs netto Rp 5,933,226,647 Rp 2,299,949,196 Rp 3,633,277,451 158%
Beban lain-lain neto Rp (1,424,629,558) Rp (4,961,460,233) Rp 3,536,830,675 -71%
Jumlah beban usaha Rp (210,569,806,324) Rp (215,515,736,830) Rp 4,945,930,506 -2%
Laba Usaha Rp (10,127,657,365) Rp 41,592,211,536 Rp 31,464,554,171 76%
Beban keuangan Rp (1,558,774,630) Rp (1,125,164,969) Rp (433,609,661) 39%
pendapatan keuangan Rp 1,668,980,504 Rp 2,085,153,671 Rp (416,173,167) -20%
Laba sebelum pajak Rp (10,017,451,491) Rp 42,552,200,238 Rp 32,534,748,747 76%
Beban Pajak Rp -
Pajak kini - Rp (12,671,451,639) 0%
pajak tangguhan Rp 3,317,078,415 Rp 870,659,283 Rp 2,446,419,132 281%
total beban pajak Rp 3,317,078,415 Rp (11,800,792,356) Rp (8,483,713,941) 72%
Laba setelah pajak Rp (6,700,373,076) Rp 30,751,407,882 Rp 24,051,034,806 78%

Tabel 02. Analisis laporan laba rugi PT. Mustika Ratu Tbk.

 Laba selisih kurs netto mengalami kenaika diatas 100 % atau sekitar 153 % hal ini karena
adanya transaksi dari luar negeri yang berupa asset dan liabiltas luar negeri yang mengalami
peningkatan Catatan : Kurs rata-rata mata uang asing pada tanggal 24 Maret 2014 adalah sebesar Rp 15.704,23 untuk 1 Euro Rp
11.384 untuK 1 Dolar Amerika Serikat, Rp 10.327,59 untuk 1 Dolar Australia, Rp 3.445,53 untuk1 Ringgit Malaysia, Rp 8.944,42 untuk 1
Dolar Singapura dan Rp 111,03 untuk 1 Yen Jepang. Kurs tersebut dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas asing
dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.

 Laba Usaha mengalami penurunan mencapai angka 76 % hal ini bisa terjadi karena penurunan
dalam penjualan netto sebesar 22 % sementara pengeluaran beban operasional perusahaan PT. Mustika
Ratu Tbk. Mengalami peningkatan yang cukup signifika seperti pada beban pajak yang mengalami
peningkatan sebesar 72% dan beban keuangan yang juga mengalami peningkatan sebesar 39% hal ini
sudah jelas membuat posisi penjualan netto sendiri lebih sedikit dari beban yang harus di bayarkan .
 Dalam beban pajak tangguhan memberikan sumbangan besar bahwa pajak yang masih harus di
bayar memang meningkat 281% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya , sehingga kenaikanya
mempengaruhi posisi rugi atau laba yang di hasilkan perusahaan .

Page 20
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa PT . Mustika Ratu mengalami penurunan kegiatan usaha
dan performanya karena laba yang di hasilkan turun sementara beban-beban operasionalnya meningkat
tajam dan penjualan netto turun karena piutang usahanya meningkat .
2. Analisis Vertikal

Analisis Vertikal digunakan juga untuk menunjukan hubungan laporan keuangan dengan
menggunakan pembanding yang berupa total dari sebuah pos pos dalam laporan keuangan yang
kemudian membentuk presentase sendiri .

PT MUSTIKA RATU Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013 2012
ASSETS Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Aset Lancar
Kas dan setara kas Rp 55,331,076,348 12.59% Rp 59,560,929,387 13.08%
Investasi pada :
surat berharga Rp 2,463,640,680 1% Rp 2,054,004,700 0.45%
Piutang usaha setelah dikurangi :
penyishan penurunan nilai
sebesar Rp 2.891.595.351
dan Rp 1.175.319.867 pada
31 Desember 2013 dan 2012 Rp 154,536,701,075 35% Rp 202,886,352,100 44.54%
Piutang lain-lain Rp 6,768,033,224 2% Rp 4,485,180,534 0.98%
Pajak dibayar di muka Rp 215,713,855 0% Rp 200,870,490 0.04%
Persediaan - neto Rp 68,057,379,761 15% Rp 63,429,469,813 13.93%
Biaya dibayar di muka Rp 15,623,466,670 4% Rp 14,348,875,626 3.15%
Uang muka pemasok dan lainnya Rp 10,668,007,649 2% Rp 5,914,626,560 1.30%
TOTAL ASET LANCAR Rp 313,664,019,262 71% Rp 352,880,309,210 77.48%

Tabel 03. Analisis vertical (sebagian) PT. Mustika Ratu tbk.

Page 21
Aset Tidak Lancar
Aset tetap setelah dikurangi :
Akumulasi penyusutan
Rp 98.013.580.844 dan
Rp 87.393.343.961 pada
31 Desember 2013dan 2012 Rp 82,093,848,155 19% Rp 79,716,536,484 17.50%
Properti investasi Rp 25,407,340,772 6% Rp 19,285,538,077 4.23%
Aset pajak tangguhan - neto Rp 5,431,533,814 1% Rp 2,114,455,399 0.46%
Uang jaminan
Pihak ketiga Rp 4,926,000 0% Rp 82,190,067 0.02%
Pihak berelasi Rp 1,736,060,407 0% Rp 1,383,748,973 0.30%
Tagihan pajak penghasilan Rp 11,182,886,132 3% Rp -
Aset tidak lancar lainnya Rp 63,112,660 0% Rp 10,000,000 0.00%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR Rp 125,919,707,940 29% Rp 102,592,469,000 22.52%

TOTAL ASET Rp 439,583,727,202 100% Rp 455,472,778,210 100.00%

LIABILITAS DAN EKUITAS


Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank
Jangka pendek Rp 7,892,205,987 2% Rp 6,933,362,947 1.52%
Utang usaha Rp 24,628,887,375 6% Rp 29,885,790,883 6.56%
Utang lain-lain Rp 13,037,696,175 3% Rp 9,490,433,340 2.08%
Utang Pajak Rp 3,036,586,264 1% Rp 8,219,094,398 1.80%
Beban akrual Rp 1,067,856,529 0% Rp 975,752,557 0.21%
Utang dividen Rp 283,056,366 0% Rp 273,545,322 0.06%
Utang bank jangka panjang -
jatuh tempo dalam satu tahun Rp 1,196,641,034 0% Rp 929,880,876 0.20%
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek Rp 667,494,790 0% Rp 1,938,468,798 0.43%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK Rp 51,810,424,520 12% Rp 58,646,329,121 12.88%
Liabilitas Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang setelah
dikurangi bagian jatuh tempo
dalam waktu satu tahun Rp 1,227,384,988 0% Rp 748,484,118 0.16%
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang Rp 8,754,590,655 2% Rp 10,191,253,798 2.24%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG Rp 9,981,975,643 2% Rp 10,939,737,916 2.40%

TOTAL LIABILITAS Rp 61,792,400,163 14% Rp 69,586,067,037 15.28%

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 125
per saham Modal dasar -
800.000.000 saham.
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 428.000.000 saham Rp 53,500,000,000 12% Rp 53,500,000,000 11.75%
Tambahan modal disetor Rp 56,710,000,000 13% Rp 56,710,000,000 12.45%
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya Rp 13,748,488,606 3% Rp 10,673,347,818 2.34%
Belum ditentukan penggunaannya Rp 219,256,376,318 50% Rp 236,104,590,185 51.84%
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan Rp 34,564,462,115 8% Rp 28,886,773,170 6.34%
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk Rp 377,779,327,039 86% Rp 385,874,711,173 84.72%
Kepentingan non pengendali Rp 12,000,000 0% Rp 12,000,000 0.00%
TOTAL EKUITAS Rp 377,791,327,039 86% Rp 385,886,711,173 84.72%

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Rp 439,583,727,202 100% Rp 455,472,778,210 100%

Page 22
Tabel 04. Analisis Vertikal(lanjutan) PT. Mustika Ratu tbk.
2. Analisis Vertikal
a) Analisis vertical terhadap neraca
Dalam Analisis vertical terhadap neraca, masing masing pos asset dinyatakan sebagai persentase dari
total aset. Masing masing pos liabilitas dan ekuitas pemegang saham dinyatakan sebagai persentase
dari total kewajiban dan ekuitas pemegang saham.
Pada bagian asset PT. Mustika Ratu Tbk. Mengalami penurunan terbesar pada persentase total asset
lancer yaitu dari 77,48 % menjadi 71 % ( turunsekitar 6,38% ) sedangkan pada bagian liabilitas
perubahan terbesar terjadi pada persentase total liabilitas jangka pendek yaitu dari 12,88% menjadi
12% (turunsekitar 0.88%) , tapi berbeda pada bagian ekuitas terjadi kenaikandari 84,72% menjadi
86% ( naiksekitar 2,72% ), halinidikarenakanterjadipeningkatanpadasemuapos-pos di bagianekuitas

b). Analisis vertical terhadap laporan laba rugi Dalamanalisis vertical untuk laporan laba rugi, masing
masing pos dinyatakan sebagai persentase dari penjualanbersih( penjualan neto).
Dalam laporan laba rugi PT. Mustika RatuTbk. Mempunya ipersentase beban pokok penjualan dan
laba bruto yang sama antara tahun 2012 dan 2013 yaitu sebesar 44% untuk beban pokok penjualandan
56% untuk laba bruto. Meskipun memiliki persentase yang sama namun jika di lihatdari jumlah
rupiahnya sebenarnya terjadi penurunan yaitu
Penjualan Neto tahun 2012 = Rp458.197.338.824
Penjualan Neto tahun 2013 = Rp358.127.545.503
Terjadi Penurunan sebesarRp 100.069.793.321
Beban Pokok Penjualan 2012 = Rp 201.089.390.458
Beban Pokok Penjualan 2013 = Rp 157.685.396.544
Terjadi Penurunan sebesar = Rp 43.403.993.914
Akibat terjadi penurunan pada Penjualan neto dan Beban pokok penjualan maka terjadi penurunan
pada laba bruto dari Rp 257.107.948.366 menjadi Rp 200.442.148.959 (turunsekitarRp
56.665.799.407) .

Melihat penurunan dalam laba bersih yang di sebabkan oleh penjualan netto dan beban pokok
penjualan serta peningkatan pada persediaan dapat di simpulkan seperti pada analisis Horizontal

Page 23
bahwa PT. Mustika Ratu Tbk. Mengalami penurunan dalam kegiatan usahanya karena masih terlalu
banyak liabilitas yang harus di bayarkan sehingga hal ini bisa di waspadai untuk situasi kedepanya
dalam operasional PT. Mustika Ratu Tbk. Untuk meningikatkan kegiatan usahanya .
3. Analisis Rasio

ANALISIS SOLVABILITAS

 Analisis Posisi Lancar

1. Rasio Lancar
2013 2012
a. Aset Lancar Rp 313,664,019,262 Rp 352,880,309,210
b. Kewajiban Lancar Rp 51,810,424,520 Rp 58,646,329,121
Modal kerja (a-b) Rp 261,853,594,742 Rp 294,233,980,089
Rasio lancar (a/b) 6.1 6.0

Tabel 05. Analisis rasio lancar PT. Mustika Ratu Tbk.

Jika dilihat dari analisis Rasio Lancar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya
meningkat di tahun 2013 dengan rasio sebesar 6,1 walaupun total aset lancarnya menurun sangat
signifikan sebesar Rp 39,216,289,948. Hal ini disebabkan adanya penurunan kewajiban lancar yang
juga cukup signifikan sebesar Rp 6,835,904,601. Artinya perusahaan ada perbaikan dalam melunasi
hutang-hutangnya.

2. Rasio Cepat
2013 2012
Aset cair :
Kas Rp 55,331,076,348 Rp 59,560,929,387
Surat berharga Rp 2,463,640,680 Rp 2,054,004,700
Piutang Usaha Rp 154,536,701,075 Rp 202,886,352,100
a. Total Aset Lancar Rp 212,331,418,103 Rp 264,501,286,187
b. Kewajiban Lancar Rp 51,810,424,520 Rp 58,646,329,121
Rasio cepat (a/b) 4.1 4.5

Tabel 06. Analisis rasio cepat PT. Mustika Ratu Tbk.

Berbeda dengan analisis Rasio Lancar, pada analisis Rasio cepat, yang komponen perhitungan asetnya
terdiri dari aset yang mudah diubah menjadi kas, terdeteksi bahwa kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya mengalami penurunan sebesar 0,4 dari 4,5 ke 4,1. Dalam pehitungan

Page 24
rasio cepat, hal ini disebabkan penurunan aset cair sebesar Rp 52,169,868,084 yang lebih signifikan
dibandingkan dengan penurunan total aset lancar dan penurunan kewajiban lancar.

 Analisis Piutang

1. Perputaran Piutang Usaha

Tabel 07. Analisis perputaran piutang usaha PT. Mustika Ratu Tbk.
2. Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang

Tabel 08. Analisis jumlah hari penjualan dalam piutang PT. Mustika Ratu Tbk.
Dari kedua analisis di atas dapat dilihat bahwa perputaran piutang usaha PT. Mustika Ratu mengalami
penurunan di tahun 2013. Artinya perusahaan mengalami penurunan performa dalam penagihan
piutangnya. Dan dalam hitungan hari PT. Mustika Ratu kini membutuhkan waktu 182,1 hari dan lebih
lama dari tahun sebelumnya yaitu 148,7 hari dalam memutar/mengambil piutang usahanya.

Page 25
 Analisis Persediaan

1. Perputaran Persediaan

Tabel 09. Analisis perputaran persediaan PT. Mustika Ratu Tbk.


2. Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan

Tabel 10. Analisis jumlah hari dalam persediaan PT. Mustika Ratu Tbk.
Dalam kedua perhitungan diatas dapat dilihat bahwa kemampuan PT. Mustika Ratu dalam mengelola
persediaannya menurun. Akibat penurunan HPP sebesar Rp 43,403,993,914 yang mengisyaratkan
penurunan terhadap penjualan sedangkan persediaan juga bertambah, sehingga perputaran dari
persediaan mengalami penurunan yang menyebabkan perusahaan memerlukan waktu 152,2 hari untuk
menjual persediaannya.

 Rasio Aset Tetap terhadap Kewajiban Jangka Panjang

Tabel 11. Analisis rasio asset terhadap kewajiban jangka panjang PT. Mustika Ratu Tbk.

Perhitungan diatas memperlihatkan bahwa rasio aset tetap perusahaan terhadap kewajiban lancarnya
mengalami kenaikan sebesar 0,9 dari 7,3 ke 8,2. Hal tersebut cukup baik, karena artinya kemampuan

Page 26
perusahaan untuk meminjam dana tambahan dalam jangka panjang cukup aman. Kenaikan rasio
tersebut disebabkan adanya penurunan pada kewajibannya yang mencerminkan adanya pembayaran
atas kewajiban tersebut oleh perusahaan.

 Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas Pemegang Saham

Tabel 12. Analisis rasio kewajiban terhadap ekuitas pemegang saham PT . Mustika Ratu Tbk.
Pada perhitungan diatas menunjukan bahwa rasio kewajiban terhadap ekuitas pemegang saham
mengalami penurunan, yang artinya perusahaan dalam keadaan cukup aman untuk kreditor
meminjamkan dana untuknya, adanya penurunan total kewajiban perusahaan berarti perusahaan masih
mampu membayar kewajibannya dan penurunan tersebut menjadi penyebab penurunan rasio tersebut
walaupun ekuitasnya tetap.
 Berapa Kali Beban Bunga Diperoleh

Tabel 13. Analisis berapa kali beban bunga di peroleh PT. Mustika Ratu Tbk.
Rasio pada pehitungan diatas mengalami penurunan yang cukup signifikan yang memungkinkan PT.
Mustika Ratu tidak bisa membayar beban bunganya, tetapi memang rasio di akhir tahun 2012 sudah
menunjukan keadaan perusahaan yang rentan akan resiko pembayaran bunga yang tidak dapat
dilakukan karena rasionya kecil. Penurunan rasio disebabkan beban bunga yang meningkat dan
perusahaan megalami kerugian yang cukup besar.

Page 27
Analisis Profitabilitas

 Rasio Penjualan Bersih terhadap Aset

Tabel 14. Analisis rasio penjualan bersih terhaap aset PT. Mustika Ratu Tbk.
Perhitungan Rasio diatas menunjukan adanya penurunan. Hal ini menggambarkan bahwa PT. Mustika
Ratu tidak efektif dalam memanfaatkan asetnya, ini terbukti dengan menurunnya tingkat penjualan
perusahaan cukup besar yang menjadi faktor menurunnya rasio tersebut.
 Tingkat Pengembalian terhadap Total Aset

Tabel 15. Analisis rasio tingkat pengembalian terhadap total aset PT. Mustika Ratu Tbk.

Page 28
Dari hasil perhitungan di atas, tingkat pengembalian terhadap total aset mengalami penurunan cukup
drastis dari 7% menjadi -1% yang disebabkan oleh kerugian yang dialami PT. Mustika Ratu walaupun
rata-rata total aset meningkat.

 Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas Pemegang Saham

Tabel 16. Analisis rasio tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham PT. Mustika Ratu Tbk.

Dapat dilihat bahwa kerugian yang dialami PT. Mustika Ratu menyebabkan tingkat pengembalian
terhadap ekuitas pemegang saham turun drastis dari 57% menjadi -13%. Artinya perusahaan tidak bisa
menghasilkan keuntungan dari ekuitas tersebut.

Page 29
 Laba Per Saham (Earning per Share)

Tabel 17. Analisis rasio laba per saham PT. Mustika Ratu Tbk.

Perhitungan di atas memperlihatkan adanya penurunan earning per share di tahun 2013. Padahal di
tahun 2012 setiap lembar saham dapat menghasilkan Rp 72 tapi berbeda dengan tahun 2013 per lembar
saham sama sekali tidk menghasilkan justru ada pada nominal minus Rp -16. Hal ini menunjukkan
kemampuan perusahaan terpuruk dalam pengolahan modal saham akibat kerugiannya.
 Rasio Harga Terhadap Laba

Tabel 18. Analisis rasio harga terhadap laba PT. Mustika Ratu Tbk.
Perhitungan Rasio ini menunjukan bahwa satu lembar saham PT. Mustika Ratu dijual sebesar 1,7 kali
dari jumlah laba per saham di tahun 2012. Dan di tahun 2013 mengalami penurunan rasio yaitu satu
lembar saham PT. Mustika Ratu dijual sebesar -8,0 atau rasio yang tidak wajar, karena tidak ada laba
per share.

Page 30
BAB III

Penutup

Kesimpulan
 Melihat analisis Horizontal dan Vertikal PT. Mustika Ratu tbk. Secara keseluruhan dapat di simpulkan
bahwa perusahaan mengalami penurunan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya maupun
dibandingkan secara vertikal dalam tahun 2013 .
 Berdasarkan analisis Solvency dapat ditarik kesimpulan bahwa memang perusahaan melunasi utang
lancar hanya saja kemampuan tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya , pada
analisis piutang dan persediaan pun perusahaan menglami penurunan hal ini bisa di katakana bahwa
kondisi internal perusahaan memburuk jika dibandingkan dengan tahun lalu .
 Berdasarkan analisis Profitabilitas kemampuan perusahaan jelas mengalami penurunan terkait dengan
kerugian yang di tanggung oleh perusahaan , hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan
menghasilkan laba memburuk di bandingkan tahun lalu bahkan perusahaan tidak mampu
menghasilkan laba dari ekuitas yang dimiliki .

Saran

 Kami melihat kondisi perusahaan yang sudah lama berdiri kami yakin PT. Mustika Ratu Tbk.
Mampu meningkatkan performanya kembali untuk bisa bertahan dalam industri kosmetik dan
kecantikan karena sudah memiliki nama baik sejak lama .
 Disamping itu dapat kita saran bahwa agar perusahaan lebih memperhatikan manajemen dalam
perpajakanya mengingat perusahaan tersebu tergolong besar maka pajaknya pun besar untuk itu di
perlukan manajemen pajak untuk mengestimasi beban pajak yang sesungguhnya agar tidak melebihi
atau lebih kecil daripada pajak sebenarnya .
 PT. Mustika Ratu Tbk. Juga harus lebih memperhatikan utang jangka pendek dan jangka
panjang , jangan sampai utang melebihi jumlah ekuitas perusahaan .

Page 31
Page 32

Anda mungkin juga menyukai