Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun sebagai tugas dari mata kuliah Analisis Laporan keuangan

Dosen Pengampu : DIAH AYU SUSANTI, SE, AK, M.ACC

DISUSUN OLEH :

1. KHAFIDHOTUL ANITA 201512048


2. SILVI RAFIKA DEWI 201512141
3. MELA ALISIYA SURYATI 201512145
4. ANDINA RAMADHANI 201512245
5. NANA PITA AMALIA 201512263
6. LAILY MIRA SUSANTI 201512283
7. JOKO SISWANTO 201512293

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FAKULTAS EKONOMI
PROGDI AKUNTANSI S1
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karuniaNya- kami masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Analisis Trend dan Cross Section. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan DIAH AYU SUSANTI, SE, AK, M.ACC

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami meminta
maaf yang sebesar besarnya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah analisis laporan keuangan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kudus, Maret 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan
gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan atau pemerintah daerah. Laporan keuangan juga merupakan
kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas. Laporan keuangan
adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat
penting dalam suatu lembaga. baik yang bersifat profit maupun non-profit akan mempunyai
perhatian yang sangat besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan globalisasi
yang semakin maju, menimbulkan persaingan antara perusahaan yang semakin ketat. Untuk
dapat semakin berkembang,khususnya perusahaan besar, perusahaan harus mencermati dan
menganalisis kinerja dari perusahaannya tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan
analisis kinerja dari sisi keuangan terhadap laporan keuangan.

Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum sebuah perusahaan.Laporan


keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi selama periode tertentu yang
merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi
para pemakai di dalam menilai kinerja keuangan pemerintahan daerah sehingga dapat
mengambil keputusan dengan tepat. Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi
perusahaan tersebut, jenis analisis bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang
melakukan analisis.

Teknis analisis laporan keuangan pemerintah daerah yang biasa digunakan yaitu
analisis rasio keuangan,analisis rasio indeks dan common size, analisis sumber dan
penggunaan dana serta analisis MVA dan EVA untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan menggunkan
total aktiva yang dimiliki dari sudut pandang kreditur. Penilaian kinerja yang dilihat dari hasil
laporan keuangan digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efktivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan


perusahaan yang dianalisis, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan
keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam rangka
menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan
yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya.
Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber
informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu entitas bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, maka penulis sangat tertarik untuk mendalami dan
membahas topik tentang ANALISIS KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR
TBK.
Alasan penulis mengambil pt indofood karena PT indofood merupakan perusahaan
yang sangat maju dan besar. Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta
Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan
minuman yang didirikan pada tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami
kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan.
Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor
yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian
darinoodle division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas
61.640 m. Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung,
Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang
mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini
perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada
masing-masing brand yang dimilikinya.
Dengan alasan itu maka penulis memutuskan untuk melakukan analisis laporan
keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2015.

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu laporan keuangan
2. Untuk mengetahui apa itu komponen dari Laporan Keuangan
3. Untuk mengetahui apa itu analisis Laporan Keuangan
4. Untuk mengetahui hasil dari analisis Laporan Keuangan Pt. Indofood Sukses
makmur Tbk.

B. MANFAAT
Hasil makalah ini diharapakan mampu untuk memberikan manfaat kepada :
1. Bagi penulis
a. Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai apa itu laporan
keuangan.
b. Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai apa itu analisis
dari Laporan Keuangan
c. Untuk mengetahui hasil analisis dari Laporan Keuangan Pt. Indofood
Sukses Makmur Tbk.
2. Bagi Pembaca
Sebagai bahan informasi atau referensi untuk penilaian dan penulisan
selanjutnya terutama dalam menganalisis Laporan keuangan dari
Pt.indofood Sukses Makmur Tbk. Selain itu makalah ini juga diharapkan
mampu memberikan wawasan kepada pembaca tentang apa itu laporan
keuangan dan apa itu analisis laporan keuangan.
3. Bagi PT Indofood Sukses Makmur

Untuk mengetahui kondisi keuangan sehingga memberikan gambaran dan


pertimbangan bagi PT Indofood Sukses Makmur untuk mengambil keputusan
di masa yang akan datang dan diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam penilaian Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam
pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. LAPORAN KEUANGAN
Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak ekstern
perusahaan maupun pihak intern perusahaan seharusnya menggunakan suatu alat yang
mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Di bawah ini merupakan pengertian laporan keuangan dari beberapa
ahli, antara lain :
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan
Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa
memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang
lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik
mengenai prospek dan risiko perusahaan.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Laporan Keuangan adalah :
Laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain
yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik
ekonominya. (IAI, 2002 : par 47)
Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan
Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan
merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat
keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan.
juga dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan.

B. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan seorang


penganalisa harus mempunyai pemahaman yang mendalam tentang
komponen laporan keuangan.Menurut buku SAK (IAI: 2002; 1.3 )komponen
laporan keuangan terdiri dari 5 komponen.

Adapun penjelasan dari komponen laporan keuangan dapat diuraikan sebagai


berikut:

1. Laporan Posisi Keuangan.

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta


modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan
sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering
disebut denganbalance sheet.

Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

a. Aktiva

Pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang


berwujud saja tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum
dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan
yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya
misalnyagoodwill, hak paten, hak cipta dan lain sebagainya. Pada dasarnya
aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu :

1. Aktiva lancar

Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan menjadi uang tunai, dijual dalam
periode berikutnya. Yang termasuk kelompok aktiva lancar :

a. Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk


membiayai operasi perusahaan.

Pengertian kas adalah cek yang diterima dari para


langganan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk
giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat
diambil kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
b. Investasi jangka pendek ( surat-surat berharga
ataumarketable securities) adalah investasi yang sifatnya
sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk
memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum
dibutuhkan dalam operasi. Yang termasuk dalam investasi
jangka pendek adalah :

1) Deposito di bank.

2) Surat-surat berharga yang berwujud saham.

3) Obligasi dan surat hipotek

c. Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada


pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian
yang diatur dalam undang-undang.

d. Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain


(kepada kreditor atau langganan) sebagai akibat adanya
penjualan barang dagangan secara kredit.

e. Persediaan adalah semua barang-barang yang


diperdagangkan untuk sampai tanggal neraca masih di gudang /
belum laku dijual.

f. Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih


harus diterima adalah penghasilan yang sudah menjadi hak
perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa / prestasi,
tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakan
tagihan.

2. Aktiva Tidak Lancar.

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan


relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari
satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi
perusahaan). Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah :
a. Investasi jangka panjang.

Bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai


kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari yang
dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam
investasi jangka panjang di luar usaha pokoknya. Investasi jangka
panjang dapat berupa :

1) Saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada


perusahaan lain.

2) Aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha


perusahaan.

3) Dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan


tertentu.

Tujuan investasi pada umumnya adalah :

1) Untuk dapat mengadakan pengawasan terhadap


kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan lain.

2) Untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus


menerus.

3) Untuk membentuk suatu dana untuk tujuan-tujuan tertentu.

4) Untuk membina hubungan baik dengan perusahaan lain.

b.Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan secara


fisik nampak. Yang termasuk dalam pengelompokkan aktiva tetap ini
meliputi :

1) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi

2) Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk


pabrik.

3) Mesin.

4) Inventaris.
5) Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.

c. . Aktiva tetap tidak berwujud

Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara


fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan
dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang
termasuk dalam aktiva tetap tidak berwujud adalah :

1) Hak cipta

Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada


pencipta suatu karangan atau suatu masalah.

2) Hak paten

Adalah hak yang diberikan pemerintah kepada penemu atau


pemilik dari suatu pembuatan produk atau penggunaan suatu metode
atau proses baru, hal ini juga mendapat perlindungan hukum.

3) Beban pendirian organisasi

Beban pendirian organisasi adalah beban yang dikeluarkan


dalam rangka mendirikan suatu organisasi. Beban untuk izin usaha,
beban pengeluaran saham dan lain-lain.

4) Hak tanda pengenal

Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada


pengusaha atau perusahaan untuk menggunakan tanda pengenal
barang yang mendapat perlindungan hukum dari setiap pemalsuan.

5) Goodwill

Adalah keistimewaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan


yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Keistimewaan ini
disebabkan karena lokasi perusahaan yang cukup strategis, letak
perusahaan yang cukup baik dan keistimewaan lainnya.

d. Beban yang ditangguhkan


Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran
atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu
tahun) atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada
periode-periode berikutnya.

e. Aktiva lain-lain

Aktiva lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva


perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam
klasifikasi-klasifikasi sebelumnya.

b. Hutang

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak


lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban
perusahaan dapat dibedakan menjadi dua :

1. Hutang lancar

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban


keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan
dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.Yang termasuk
dalam hutang lancar adalah :

a. Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya


pembelian barang dagangan secara kredit.

b. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis


(yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran
sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang.

c. Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan


maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas
negara.

d. Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang


sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
e. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah
sebagian atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi
hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.

f. Penghasilan yang diterima dimuka, adalah penerimaan uang


untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir.

2. Hutang Jangka Panjang.

Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka


waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu
tahun sejak tanggal neraca).Hutang jangka panjang terdiri dari :

a. Hutang obligasi

Adalah hutang perusahaan kepada pemegang obligasi


dimana pelunasannya lebih dari satu tahun, serta berkesanggupan
membayar bunga setiap waktu tertentu sebagaimana tercantum
dalam surat hutang yang dikeluarkan tersebut.

b. Hutang hipotik

Adalah hutang perusahaan kepada bank dengan jangka


pelunasan lebih dari satu tahun dengan berkesanggupan membayar
bunga setiap waktu tertentu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
sudah dicantumkan didalam perjanjian kredit dan disertai dengan
jaminan barang-barang tak bergerak (aktiva tetap).

c. Modal
Modal adalah kelebihan aktiva atas hutang yang diakui dan
diukur berdasarkan prinsip akuntansi. Modal perusahaan ini berasal
dari dua sumber yaitu investor dari para pemilik dan keuntungan-
keuntungan yang diperoleh selama masa operasi perusahaan.

2. Laporan Laba- Rugi Komprehensif

Laporan laba-rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis


berdasarkan prinsip akuntansi hasil operasi perusahaan selama satu tahun atau satu
periode akuntansi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas.

Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan


aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

1. Aktivitas Operasi.

Arus kas dari aktivitas operasi umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi antara lain:

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.

b. Penerimaan kas dari komisi dan pendapatan lain.

c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.

d. Pembayaran kas kepada karyawan.

2. Aktivitas Investasi

Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas antara
lain:

a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud


dan aktiva jangka panjang lain.

b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,


aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.

c. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya.
3. Aktivitas Pendanaan.

Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
pemasok modal perusahaan antara lain:

a. Penerimaan kas dari emisi saham

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau


menebus saham perusahaan.

c. Pelunasan pinjaman.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau rincian jumlah yang
tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan
ekuitas serta informasi tambahan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan


akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi
yang penting.

2) Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas dan laporan perubahan ekuitas.

3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan


tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

C. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Analisis keuangan adalah usaha untuk menemukan kelemahan kinerja
keuangan yang dapat menimbulkan masalah dimasa yang akan datang dan untuk
menentukan kekuatan kinerja keuangan yang dapat diandalkan. Peralatan analisis
yang digunakan untuk menemukan kelemahan dan kekuatan tersebut adalah laporan
keuangan yang mencakup neraca, laporan laba rugi, aliran kas serta laporan sumber
dan penggunaan dana (Martin, 2002:481).
Analisis laporan keuangan berarti: menguraikan pos-pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
(Harahap, 1998).
Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan analisis yang dilakukan
terhadap berbagai macam informasi yang tersaji dalam laporan keuangan. Perbedaan
analisis laporan keuangan bisnis dan sektor publik terletak pada objeknya.
Metode dan teknik analisis yang tepat diperlukan untuk melakukan analisis
laporan keuangan. Tujuannya agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan
informasi dengan maksimal dan para pemakai hasil analisis tersebut dapat
menafsirkannya dengan mudah. Adapun tahapan melakukan analisis laporan keuangan
adalah sebagai berikutadalah:
1. Memperoleh data keuangan dan pendukung yang diperlukan untuk periode yang akan
dianalisis;
2. Mengukur atau menghitung dengan menggunakan rumus-rumus tertentu,sesuai
dengan standar yang biasa digunakan secara cermat dan teliti,sehingga hasil yang
diperoleh benar-benar tepat;
3. Melaksanakan kalkulasi dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan ke dalamformula secaracermat;
4. Menafsirkan hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat
5. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan denganhasil analisis tersebut.

D. TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting untuk
menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap, 2002:190).

Analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas
laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan
hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan (Bernstein,
1993:3).

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan
suatu perusahaan. Hal yang paling mudah dalam analisis keuangan adalah menghitung
rasio-rasio keuangan suatu perusahaan, dan yang menjadi tantangan bagi analis bukanlah
perhitungannya melainkan bagaimana melakukan analisisnya dan menginterpretasikan
rasio-rasio keuangan yang muncul.

Ada beberapa tujuan analisis laporan keuangan:

Tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:


1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk
penilaian kinerja manajemen.

4.LAPORAN KEUANGAN POKOK

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada


suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

1. Neraca
Merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, utang, dan modal
sendiri suatu perusahaan pada suatu periode.
2. Laporan / perhitungan rugi laba
Merupakan ikhtisar yang disusun secara sistematik berisikan didalamnya data
transaksi keuangan yang mencakup seluruh pendapatan atau 'revenue'perusahaan dan
seluruh beban perusahaan untuk tahun buku bersangkutan.
3. Laporan perubahan posisi keuangan
Laporan ini yang mencantumkan semua transaksi dan keterjadian perusahaan yang
mempunyai konsekuensi kas.
4. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan modal yang
terjadi dalam suatu periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah
yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan
ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen.
BAB III
PEMBAHASAN

1 Analisis Kualitatif

Indofood Sukses Makmut Tbk. Merupakan produsen berbagai jenis makanan dan
minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
agustus 1990 oleh sudono salim dengan nama Pt. Panganjaya Intikusuma yang tanggal 5
Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur tbk. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia dan Eropa.

Kegiatan usaha perseroan menurut anggaran dasar bergerak di bidang industry,


perdagagan, agribisnis dan jasa. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan meliputi
antara lain, Industri penggilingan gandum menjadi tepung terigu yang terintegrasi dengan
kegiatan usaha anak perusahaan di bidang industri konsumen bermerk, industry agribisnis
yang terdiri dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan tanaman lainnya, budidaya dan
pengolahan sayuran, serta distribusi.

Dalam beberapa dekade terakhir Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah


perusahaan Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan
proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk akhir yang tersedia dirak para pedagang eceran.

Kini, Indofood memperoleh manfaat dan ketangguhan model bisnisnya yang terdiri
dari empat kelompok usaha Strategis (grup) yang saling melengkapi sebagai berikut :

Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT


Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu
produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai
jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan
merekmerek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam
kemasan.
Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta.
Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim
Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
(Lonsum), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan
Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan,
pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran
minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha
Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya.
Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anakanak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga

Untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang lainnya, Pt Indofood menggunakan


Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p) yaitu strategi pemasaran yang di
laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam
menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri. Marketing Mix
terdapat beberapa elemen marketing dikenal dengan unsur 4P (Produk, Price, Place,
Promotion).

a) Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki
massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap
manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia
dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu
berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
bertambahnya variasi produk Indomie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia.
b) Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau
paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau
bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar
Rp. 1500 Rp. 3.500
c) Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang
lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area
yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam
menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan
bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

d) Promotion
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara
Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Setelah berdiri sejak 1990 kini jajaran manajemen Pt Indofood Sukses Makmur tbk
adalah sebagai berikut :
1. Manuel V. Pangilinan . President Commissioner
1. Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer
2. Benny S. Santoso, Komisaris
3. Edward A Tortorici, Komisaris
4. Robert Charles Nicholson, Komisaris
5. Graham L Pickles, komisaris
6. Utomo Josodirdjo, Komisaris
7. Bambang Subianto, Komisaris Independen
8. Adi Parnoto Leman, Komisaris Independen dan juga anggota komite audit
9. Tjhie The Fie (Thomas Tjhie), Direktur
10. Darmawan Sarsito (Kevin Sietho), Direktur
11. Taufik Wiraatmadja, Direktur
12. Moleonoto (Paulus Moleonoto), Direktur
13. Axton Salim , Direktur
14. Werianty Setiawan, Direktur
15. Joseph Bataona` , Direktur
16. Joedianto Soejonopoetro, Direktur
17. Utomo Josodirdjo , Ketua Komite Audit
18. Hendra Susanto, Anggota Komite Audit

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Indofood menyakini bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik


merupakan landasan untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjjtan bagi seluruh
pemangku kepentingan. Perseroan menjalankan kegiatan usahanya secara bertanggung
jawab dan etis, dengan senantiasa berupaya mematuhi ketentuan dan peraturan yang
berlaku di Indonesia.
Indofood telah menyusun kebijakan tata kelola perusahaan (kebiajakan
GCG) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
anggaran Dasar Perseroan (AD) serta prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG)
yang mengedepankan aspek transparansi, akuntabilitas , tanggung jawab, indepensi
serta kewajaran dan kesetaraan.
Berdasarkan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Persroan Terbatas
(UUPT), organ perseroan terdiri dari rapat umum pemegang saham (RPUS) , dewan
Komisaris dan Direksi. Ketiga organ perseroan ini didukung oleh komitedan sekretaris
perusahaan, yang berperan penting dalam pelaksanaan GCG yang baik. Organ
Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku, AD, serta prinsip GCG.
Sistem pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur pengendalian yang
disusun oleh Direksi dan manajemen guna memberikan keyakinan yang memadai
terhadap pelaksanaan operasional yang efektif dan efisien, laporan keuangan yang
akurat dan dapat diandalkan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, agar
dapat mencapai sasaran-sasaran Perseroan.
Untuk mencapai hal-hal di atas, manajemen menetapkan berbagai kriteria yang
meliputi elemen-elemen berikut:
Lingkungan pengendalian, dimana Perseroan senantiasa berupaya menciptakan
budaya kerja, lingkungan dan perilaku yang tangguh berdasarkan Indofood Core Values
dan Kode Etik Indofood; dimana peraturan-peraturan tersebut menjadi dasar dan
pedoman bagi Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam menjalankan tugas-
tugasnya secara etis, dengan disiplin, integritas, saling menghargai, kesatuan,
keunggulan, dan inovasi.
Manajemen risiko, dimana Perseroan menerapkan Enterprise Risk Management
(ERM) untuk melakukan identifikasi, pengukuran, tindakan dan mitigasi risiko
melalui pelaksanaan pengendalian internal.

2. Analisi Kuantitatif
1. Analisis Laporan Posisi Keuangan
Angka berikut dalam jutaan rupiah
Jumlah aset di laporan neraca pada PT Indofood Sukses Makmur jumlahnya
sama atau balance dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas , jadi jumlahnya
seimbang antara sisi debit dan sisi kreditnya. Akun akun yang digunakan oleh PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk juga sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Jumlah Aset sebesar Rp91.831.526; terdiri dari Aset lancar sebesar


Rp42.816.745;; Aset Tetap sebesar Rp49.014.781 Jumlah Kewajiban sebesar
Rp48.709.933; terdiri dari liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp25.107.538; dan total
utang jangka panjang sebesar Rp 16.893.952 serta total liabilitas jangka panjang Rp
23.602.395bTotal Ekuitas sebesar Rp43.121.593;.
Jadi jika jumlah kewajiban dan ekuitas ditambahkan maka jumlahnya sebesar
91.831.526. Jadi balance jumlahnya dengan jumlah seluruh aset yang dimiliki oleh PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Aset Lancar yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur yang terdiri dari
Kas dan setara kas Deposito berjangka ,Investasi jangka pendek ,Piutang Usaha
,Pihak ketiga-neto ,Pihak berelasi Bukan usaha ,Pihak ketiga Pihak berelasi
,Persediaan - neto , Uang muka dan jaminan, Pajak dibayar di muka ,Beban tanaman
ditangguhkan ,Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya ,Aset kelompok lepasan
yang dimiliki untuk dijual
Jumlah Aset Lancar tahun 2014 sebesar Rp 41.014.127 dan tahun 2015
sebesar 42.816.745 jadi pada tahun 2015 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
mengalami kenaikan aset lancar sebesar Rp 1.802.618,jadi jika dibandingkan dengan
tahun sebelumya PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan aset
lancarnya.
Aset tidak lancar yang dimiki PT Indofood Sukses Makmur terdiri dari
Tagihan pajak penghasilan ,Piutang plasma - neto ,Aset pajak tangguhan - neto
,Penyertaan jangka panjang ,Tanaman perkebunan,Tanaman menghasilkan - neto
,Tanaman belum menghasilkan ,Hutan tanaman industri, neto,Aset tetap
neto,Properti investasi ,Biaya ditangguhkan - neto ,Goodwill ,Aset tak berwujud - neto
,Biaya dibayar di muka jangka panjang ,Uang muka setoran modal pada entitas
asosiasi ,Aset tidak lancar lainnya.
Aset tidak lancar tahun 2014 sebesar Rp 45.063.124 dan tahun 2015 sebesar
Rp 49.014.781 mengalami kenaikan sebesar Rp 3.951.657. Liabilitas adalah
kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu.Liabilitas
dikelompokkan menjadi liabilitas jangka pendek (Kewajiban lancar) dan
Liabilitas jangka panjang.
Liabilitas jangka pendek tahun 2014 sebesar Rp 22.658.835dan tahun 2015
sebesar Rp 25.107.538 mengalami kenaikan sebesar Rp 2.448.703.sedangkan total
utang jangka panjang per 31 desember 2014 sebesar 16.837.876 dan pada tahun 2015
sebesar 16.893.952 jadi mengalami kenaikan sebesar 56.076.
Total liabilitas jangka panjang tahun 2014 sebesar 23.144.218 dan pada tahun 2015
23.602.395 jadi PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan sebesar
458.177. Total ekuitas tahun 2014 adalah sebesar 40.274.198 dan tahun 2015 menjadi
43.121.593 jadi dari tahun 2014 ke tahun 2015 PT indofood equitas nya meningkat
sebesar RP 2.847.395.

2.Analisis Laba Rugi Komprehensif

Berdasarkan Laporan Laba rugi yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 PT


INDOFOOD MAKMUR Tbk,kita dapat melihat besarnya laba yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut pada tahun 2015.Dalam Menganalisis laporan tersebut kita perlu
melihat tahun sebelumnya untuk digunakan sebagai pembanding sehingga kita
mampu mengetahui kenaikan ataupun penurunan laba yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut.

Berdasarkan data laporan laba rugi tahun 2014 dan 2015,penjualan neto yang
dihasilkan oleh PT INDOFOOD mengalami kenaikan sebesar Rp 467.495.Pada tahun
2014 sebesar Rp 63.594.452 sedangkan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp
64.061.947.Beban pokok pada tahun 2014 adalah Rp 46.465.617 sedangkan 2015
sebesar Rp 46.803.889.Sehingga kenaikan yang dialami adalah sebesar Rp
338.272.Laba bruto yang dihasilkan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 17.128.835
sedangkan 2015 sebesar Rp 17.258.058.Jadin kenaikan yang dialami adlaah sebesar
Rp 129.223.

Laba usaha yang dialami PT INDOFOOD juga mengalami


kenaikan.Meskipun kenaikan yang dialami tidak terlalu signifikan yaitu sbesar Rp
43.278.Kenaikan Laba usaha tersebut dikarenakan Laba bruto yang lebih besar dari
sebelumnya dan beban umum dan administrasi serta beban operasi lain yang
emngalami penurunan.

Laba sebelum beban pajak penghasilan dibanding dengan tahun


sebelumnya,PT INDOFOOD mengalami penurunan yaitu sebesar Rp
1.378.101.Penyebabnya adalah karena peningkatan beban keuangan serta bagian atas
rugi neto entitas asosiasi yaitu sebesar Rp 1.327.965.Sedangkan penghasilan
keuangan mengalami penurunan sebesar Rp 93.411.

Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan pada tahun 2015 adalah
sebesar Rp 3.231.713 sedangkan tahun 2014 adalah sebesar Rp 4.484.246.Maka
dapat diketahui bahwa penurunan laba yang dialami adalah sebesar Rp 125.2533.Hal
itu dikarenakan Laba sebelum beban pajak penghasilan mengalami penurunan.

Laba tahun berjalan dari operasi yang dihentikan pada tahun 2014 ke 2015
mengalami penurunan sebesar Rp 267.455.Sehingga Laba tahun berjalan PT
INDOFOOD juga mengalami penurunan dari yang awalnya sebesar Rp 5.229.489
menjadi Rp 3.709.501.

Pada tahun 2014,Bagian rugi komprehensif lain dari entitas asosiasi setelah
pajak adalah tidak ada.Penghasilan(rugi) komprehensif lain tahun berjalan setelah
pajak pada tahun 2014 mengalami kerugian sebesar Rp 363.392.Sedangkan pada
tahun 2015 mengalami keuntungan sebesar Rp 1.157.846.Total la komprehensif tahun
berjalan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 4.866.097 sedangkan pada tahun 2015
adalah sebesar Rp 4.867.347.Sehingga kenaikan yang dialami adalah sebesar Rp
1250.
Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk
pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 2.967.951 sedangkan tahun 2014 adalah sebesar
Rp 3.941.794.Sedangkan kepentingan nonpengendali pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp 741.550.Pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.287.695.Sehingga dapat kita
ketahui laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan telah mengalami penurunan
sebesar Rp 1.519.988.

Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada


pemilik entitas induk pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 4.066.347.Pada tahun 2014
adalah sebesar Rp 3.569.608.Sedangkan lab komprehensif tahun berjalan yang
diatribusikan kepada kenpentingan nonpengendali pada tahun 2015 dan 2015 adalah
sebesar Rp 801.000 dan Rp 1.296.489.Total kenaikan yang dialami pada laba
komprehensif ini tidak terlalu tinggi yaitu sebesar Rp 1250.

Laba persahan dasar dari operasi yang dilanjutkan dan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2015 adalah 293 sedangkan
2014 adalah sebesar 379.Sehingga dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD mengalami
penurunan yang cukup besar yaitu 14 juta rupiah.

Laba persaham dasar operasi yang dihentikan dan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas indus pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebsar 45 dan
70.Sehingga penuruna yang dialami adalah sebesar 25 juta rupiah.

3. Analisis laporan perubahan ekuitas

Ekuitas PT Indofood Sukses Makmur per 31 desember 2013 sebesar


37.891.756 dan ekuitas per 31 desember 2014 sebesar 40.274.198 sedangkan pada
tahun 2015 sebesar Rp 43.121.593 jadi setiap tahunnnya ekuitas PT Indofood Sukses
Makmur selalu mengalami peningkatan hal ini berarti pertanda baik bagi PT Indofood
Sukses Makmur. Jadi setiap tahunnya Indofood selalu berkembang pesat dan
pemasaranya nya pun semakin luas itu terbukti dari ekuitasya yang selalu bertumbuh
dari setiap tahunnya ,Jadi bisa disimpulkan bahwa keuangan PT Indofood berjalan
dengan baik.
4. Analisis Arus Kas

2015 2014
Arus kas dari aktivitas operasi 4.213.613 9.269.318
Arus Kas dari aktivitas investasi (5.665.905 ) (10.162.607 )
Arus kas dari aktivitas pendanaan (140.835 ) 1.402.739
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas -1.593.127 509.450

Secara umum, arus kas turun secara signifikan dari kenaikan 509.450 pada tahun 2014
namun sebaliknya pada tahun 2015 mengalami penurunan -1.593.127. Aktivitas operasi
jugamenunjukkan perubahan yang signifikan karena dana yang asalnya pada tahun 2014
adalah sebesar Rp 9.269.318,pada tahun 2015 jumlahnya menjadi Rp 4.213.613.

Dari sisi pendanaan dan investasi menjadikan penurunan arus kas untuk tahun 2015.
Dari segi investasi jelas sekali perusahaan mengalami kerugian yang cukup banyak pada
tahun 2014 yaitu sebesar Rp (10.162.607 ).Sedangakan pada tahun 2015,kerugian yang
dialami sudah semakin menurun menjadi setengahnya yaitu sebesar Rp (5.665.905 ).

Begitu juga dari aktivitas pendanaan. Nilainya mengalami penurunan. Penurunan ini
disebabkan juga untuk membayar utang bank jangka pendek, pembayaran
deviden,pembayaran utang jangka panjang,pembayaran deviden kas oleh entitas anak kepeda
kepentingan maupun nonpengendali,pembelian saham treasuri oleh entitas anak,pelunasan
pinjaman jangka panjang ke pihak berelasi,pembayaran dan penerbitan obligasi Rupiah VII.

Dari data diatas,dapat terihat penurunan dari tahun sebelumnya ke tahun sekarang
.Pada arus kas dari setiap aktivitas,baik aktivitas operasi,investasi,maupun pendanaan
mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara penerimaan kas, perusahaan ini sedang
mengalami penurunan kinerja karena pendapatan yang diterima dari setiap macam aktivitas
tidak diimbangi oleh pengeluaran kas dari setiap aktivitas juga.
1.Analisis PSAK NO 1

1. Pelaporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur


Untuk pelaporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur menyajikan/menyusun
laporan perubahan posisi keuangan,laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat,
laporan laba rugi komprehensif , laporan perubahan posisi ekuitas dan laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan. Sedangkan menurut PSAK No.1 (revisi 2015) laporan
keuangan terdiri atas laporan posisi keuangan,laporan posisi keuangan pada awal periode,
laporan laba rugi komprehensif , laporan perubahan posisi ekuitas dan laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan. Jadi untuk pelaporan keuangan PT.Indofood Sukses Makmur
sudah sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2015)

2. Laporan PT Indofood Sukses Makmur


a. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur lebih memprioritaskan Aset
lancar daripada aset tetap dan aset lainnya, sedangkan untuk laporan posisi keuangan menurut
PSAK No.1 (revisi 2015) juga mendahulukan aset lancar. Jadi laporan posisi keuangan pada
PT Indofood Sukses Makmur Tbk sudah sesuai dengan PSAK No.1 (revisi 2015),.

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif


Penyusunan Laporan Laba/Rugi Komprehensif pada PT Indofood Sukses Makmur
Tbk telah berdasarkan Standar Akuntansi yang berlaku. Pada PSAK No. 1 untuk
pengklasifikasian beban dalam laporan laba/rugi komprehensif disajikan dengan
menggunakan dua metode yaitu metode berdasarkan sifat beban dan metode berdasarkan
fungsi beban dan untuk pelaporan yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses makmur
pelaporan yang dibuat juga sudah dikelompokkan berdasarkan sifat beban dan fungsi beban.

c. Laporan Arus Kas


Didalam laporan arus kas pada PT Indofood Sukses Makmur sudah sesuai dengan
PSAK No.1 (revisi 2015). Dimana PT Indofood Sukses Makmur menyajikan laporan arus kas
yang terdiri atas tiga arus kas, yaitu arus kas dari aktifitas operasi, arus kas dari aktifitas
infestasi dan arus kas dari aktifitas pendanaan.
3. Penerapan PSAK No. 1 pada Aset
Setelah dilakukan analisis Penerapan PSAK No. 1 pada Aset PT Indofood Sukses
Makmur yang dilaporkan sudah memenuhi ketentuan penyajian aset. Untuk laporan
keuangannya sudah mendahulukan Aset lancar.

4. Penerapan PSAK No. 1 pada liabilitas


Secara garis besar penyajian dan pengungkapan liabilitas/kewajiban sudah sesuai
dengan PSAK No. 1. Semua hutang dan pinjaman PT Indofood Sukses Makmur disajikan
secara lengkap dicantumkan ke dalam liabilitas.

5. Penerapan PSAK No. 1 pada ekuitas


Pada PT Indofood Sukses Makmur penyajian dan pengungkapana Ekuitas sudah
sesuai dengan PSAK No. 1 . Ekuitas pada PT Indofood Sukses Makmur sebagaian besar
berasal dari modal saham dari para invesor dan dari modal modal lain.

6. Penerapan PSAK No. 1 pada Pendapatan dan Beban


Secara garis besar PT indofood Sukses Makmur pada pelaporan laba rugi sudah sesuai
dengan PSAK No. 1 dimana PT Indofood Sukses Makmur mengunakan laporan laba rugi
yang sesuai dengan yang tercantum dalam dengan PSAK No. 1 revisi 2015. Sedangkan
dalam penyajian pendapatan dan beban sebagian sudah berdasarkan PSAK No 1mengunakan
istilah penghasilan dan beban. Beban dalam laba rugi berdasarkan fungsi. Untuk PSAK
No.1 (Revisi 2015) beban dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat dan juga dapat berdasarkan
fungsinya sendiri diri
Analisis Kasus
Penurunan laba bersih Indofood akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan penurunan laba bersih


24,7% sepanjang tahun 2015. Berdasarkan keterangan tertulis yang dikutip Bisnis,
senin(28/3/2016), penurunan tersebut disebabkan oleh adanya rugi kurs yang belum
terealisasi seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhada dolar Amerika Serikat (AS).

Lambannya proses pemilian perekonoian global telah menyebabkan turunnya harga


berbagai komoditas, terutama CPO (Crude Palm Oil). Hal ini memberikan dampak bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga tahun 2015 menjadi tahun yang penuh tantangan
bagi Indofood.

Ditengah kondisi ini Indofood tetap membukukan pertumbuhan penjualan, meskipun


pencapaian untuk keseluruhan kinerja perusahaan masih dibawah target terutama akibat
turunnya harga CPO dan melemahnya nilai tukar rupiah. Di tahun 2015 total penjualan neto
tercatat Rp.64,06 triliun, meningkat 0,7%. Core profit, yang mencerminkan kinerja
operasional Perseroan mencapai Rp.3,56 triliun, turun sebesar 9.8%. sedangkan laba tahun
berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp.2,97% triliun,
turun 24,7% terutama akibat kerugian selisih kurs yang belum terealisasi.

Perseroan membukukan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp.64,06 triliun di tahun


2015, meningkat 0,7% dari Rp.63,59 triliun di tahun 2014, terutama didorong oleh
peningkatan penjualan Grup CBP namun sebagian terkompensasi oleh penurunan penjualan
di Grup Agribisnis dan Bogasari. Sepanjang tahun 2015 perseroan mencatat penjualan di luar
Indonesia sebesar US$402 juta atau sekitar 8% dari penjualan neto konsolidasi.

Total nilai penjualan Bogasari turun 3,8% manjadi Rp.19,18 triliun di tahun 2015 dari
Rp.19,93 triliun di tahun 2014 terutama karena harga jual rata-rata lebih rendah.

Direktur utama Indofood Anthoni Salim berharap adanya perbaikan iklim ekonomi
makro pada awal tahun 2016. pihaknya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk
mengantisipasi tantangan baru yang mungkin akan timbul. Selain itu, perseroan juga terus
berupaya mengejar pertumbuhan berkelanjutan secara organic maupun anorganik, serta tetap
mempertahankan posisi keuangan yang sehat.
Namun, disisi lain Anthoni salim juga menyatakan manajemen senang bahwa
Indofood CBP berhasil mencatatkan kinerja yang baik tahun 2015 di tengah kondisi ekonomi
makro yang penuh tantangan. Pihak Indofood berharap tahun 2016 akan menjadi tahun yang
lebih baik, sehingga kami dapat melanjutkan pertumbuhan di seluruh divisi.

Melihat permasalahan yang dihadapi oleh Pt Indofood pada tahun 2015 terhadap
melemahnya nilai tukar rupiah, pihak Indofood menghadapinya dengan baik. Terbukti
bahwa penurunan laba yang mencapai 24,7% kondisi ini tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan sepanjang tahun 2015.

Jika kedepannya masih terjadi inflasi, maka PT Indofood perlu melakukan


penyesuaian dalam kegiatan produktifnya. Dimulai dengan menurunkan kapasitas usahanya
atau dapat juga dengan menaikkan harga produk dengan kualitas yang sesuai. Terdapat
langkah lain yang dapat dilakukan apabila hal tersebut masih belum membantu,yaitu dengan
menimimalkan transaksi hutang piutang yang menggunakan kurs berbeda,membuat cadangan
kas dan yang terakhir dengan mengurangi jumlah karyawannya.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi


sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu
entitas. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting
untuk mengambil keputusan yang bersifat ekonomi.

Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisa
pada laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-
ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan pada PT Indofood Sukses Makmur dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
a. Laporan neraca yang dibuat oleh PT Indofood Sukses Makmur sudah sesuai
dengan aturan-aturan pada akuntansi yang ditetapkan oleh PSAK No 1 dan
hasilnya antara sisi debit dan sisi kredit nya hasilnya sudah seimbang.
b. Laporan Laba Rugi yang di buat pun sudah sesuai karena dalam menyusun
Laporan Laba Rugi. PT Indofood Sukses Makmur pada tahun 2015
hasilnya menurun dari laba yang diperoleh dari laba tahun sebelumnya jadi
pada tahun yang akan datang diharapkan PT Indofood Sukses Makmur
dapat meningkatkan lagi laba bersih yang diperoleh
c. Laporan Arus Kas yang di buat oleh Akuntan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk pun sudah benar terbukti dari jumlah akhir dari laporan arus kas nya
jumlahnya sama dengan jumlah kas yang ada di laporan Neraca PT
Indofood Sukses Makmur tersebut,pada tahun 2015 PT Indofood sukses
makmur mengalami penurunan kas sedangkan tahun 2014 mengalami
kenaikan jadi pada tahun selanjutkan diharapkan dapat mengalami kenaikan
kas.
d. Dalam beberapa dekade trakhir Indofood telah bertransformasi menjadi
sebuah perusahaan Food Solutions dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di
pedagang eceran.
e. Kondisi melemahnya nilai tukar rupiah pada tahun 2015 juga memberikan
dampak pada Pt Indofood, terbukti terjadinya penurunan laba sebesar
24,7%. Namun pihak Indofood dapat dengan baik menghadapinya.

SARAN
a.Sebaiknya pada tahun yang akan datang, PT Indofood berusaha lagi untuk
meningkatkan laba yang dihasilkan .Agar PT Indofood dapat lebih lagi
mengembangkan perusahaannya agar setiap tahunnya semakin menjadi lebih baik
lagi dan dapat bersaing dengan perusahaan asing.
b. Pada tahun 2015 PT Indofood mengalami penurunan kas, jadi harapan tahun
berikutnya PT Indofood ini mampu meningkatkan kasnya . Hal tersebut dapat
diantisipasi dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu agar
tidak melakukan banyak pengeluaran yang tidak penting dapat menghemat kas
perusahaan.
c. untuk menghadapi kondisi melemahnya nilai tukar rupiah Pt Indofood
sebaiknya melakukan penyesuaian terhadap produksinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://zahiraccounting.com/id/blog/komponen-laporan-keuangan-yang-wajib-anda-ketahui/

http://jniapangrib-learner.blogspot.co.id/2009/10/komponen-komponen-laporan-
keuangan.html
https://ccaccounting.wordpress.com/2012/10/27/tujuan-dan-manfaat-analisis-laporan-
keuangan/
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-tujuan-analisis-laporan-
keuangan.html
http://aiiuuraka.blogspot.co.id/2011/10/laporan-keuangan-pokok.html
http://server2.docfoc.us/uploads/Z2015/12/18/tmQIAIr8DX/a6b06814df1a455b95fc27c00ee2
caab.doc
http://tukang-ngetik.blogspot.co.id/2010/10/laporan-keuangan-pokok.html
http://dewiasmaranii.blogspot.co.id/
http://www.kembar.pro/2015/11/Contoh-Analisis-Laporan-Keuangan-Perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai