Disusun Oleh:
DOSEN PENGAMPU :
ALFURKANIATI SE., M.Si., Ak., CA
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan penyusunan proposal kelompok metode penelitian. Shalawat beserta
salam tak lupa peneliti kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang mana berkat semanat
dan kerja keras beliau kita bisa merasakan ketenangan di masa sekarang dan kehidupan yang
penuh dengan ilmu pengetahuan, dan semoga terlimpah juga kepada keluarga, paa sahabat,
dan orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam jalan beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini adalah salah satu tugas dari matakuliah Analisis Laporan Keuangan. Dalam
penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan yang peneliti hadapi. Namun peneliti
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari
rekan-rekan semua, sehingga kendala-kendala yang peneliti hadapi dapat teratasi. Oleh
karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alfurkaniati
SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah
memberikan tugas ini, sehingga kami dapat termotivasi dalam menyelesaikan tugas
ini. Adapun judul dari makalah ini adalah “Analisis Laporan Keuangan dan Prediksi
Kebangkrutan”
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan menjadi sumbang pikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan.
tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
Dewasa ini, banyak perusahaan berskala besar atau kecil, mempunyai perhatian
yang besar di bidang keuangan. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju,
itu, agar perusahaan dapat bertahan dan bisa tumbuh berkembang, perusahaan harus
mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana
kondisi dan kinerja perusahaan maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai alat
penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan keuangan tidak hanya
sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai
ekonomi, kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh perusahaan,
Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha
keputusan yang tepat. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat
mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, akurat, dan dijadikan sebagai
bahan dalam proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan
stategi perusahaan yang akan ditetapkan. Selain itu, dengan melakukan analisis laporan
perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang
sedang berjalan.
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan. Informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan
iii
4
BAB II
PEMBAHASAN
analisis digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, perencanaan, atau evaluasi dalam
perubahan strategi.
7) Kondisi pesaing. Memahami sejauh mana kekuatan keuangan pesaing dari informasi
keuangannya. Berguna sebagai informasi dalam membuat strategi perusahaan.
8) Kondisi kerusakan. Menggambarkan besar kecilnya kerusakan atau kemunduran yang
dialami oleh perusahaan.
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan
pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan jumlah pendapatan yang
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
v dala
Neraca dapat kita jabarkan sebagai laporan keuangan yang menunjukkan apakah sebuah
bisnis bernilai pada suatu waktu. Neraca diturunkan dari istilah “balance sheet” , “Statement
of Financial Conditions”, “Statement of Resources and Liabilities”. Neraca ini merupakan
laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Oleh karena itu,
neraca sering disebut sebagai potret dari posis keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan
yang disajikan pada neraca tersebut hanya terjadi pada tanggal tertentu, yaitu tanggal
penyusunan neraca. Diluar tanggal penyusunan neraca, kondisi keuangan tersebut bisa diubah.
Arfan (2016 : 23)
Contoh laporan posisi keuangan dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 1
PT ADIL SEMARANG
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Periode Per 31 Desember
2012
ASET LIABILITAS
Kas 1,650,000 Utang usaha 1,240,000
Piutang Usaha 1,240,000 Utang hipotek 3,000,000 Sumber: Sony
Supplies kantor 40,000 Utang iklan 20,000 Warsono (2013
: 117)
Dibayar dimuka beban - Dibayar dimuka pendapatan 30,000
Sewa Kantor 120,000 Utang pajak penghasilan 40,000
Total aset lancar 3,050,000 Total liabilitas 4,330,000
Kendaraan 4,300,000 EKUITAS
Akumulasi bbn penyusutan (200,000) Modal saham 4,000,000
Nilai buku kendaraan 4,100,000 Saldo laba 170,000
Peralatan kantor 1,500,000 Total ekuitas 4,170,000
b) Lapora
Akumulasi bbn penyusutan (150,000)
n Laba
Nilai buku peralatan 1,350,000
Rugi
vi
total aset tidak lancar 5,450,000
TOTAL ASET 8,500,000 TOTAL LIABILITAS & EKUITAS 8,500,000
Laporan laba rugi merupakan laporan pendapatan dan beban selama periode waktu
tertentu berdasarkan konsep pembandingan (matching concept). Konsep ini
diterapkan dengan membandingkan beban dengan pendaptan yang dihasilkan
7
selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan
kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut
laba besih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika beban melebihi
pendapatan, maka disebut rugi bersih. Arfan Ikhsan (2016 : 34)
Contoh laporan laba rugi dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 2
PT ADIL SEIMBANG
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode s/d 31 Desember 2012
Penghasilan operasional
: Pendapatan Usaha 990,000
Beban Operasinal :
Beban Gaji 200,000
beban supplies kantor 130,000
Beban penyusutan Kendaraan 200,000
Beban Penyusutan peralatan 150,000
kantor Beban Iklan 50,000
Beban sewa kantor 60,000
Total Beban (790,000)
Laba/(Rugi)* operasional 200,000
Penghasilan non-operasional 130,000
Beban non-operasional (20,000)
Laba/(Rugi)* non-operasional 110,000
Laba/(Rugi)* sebelum pajak 310,000
(-) Beban pajak penghasilan (40,000)
Laba/(Rugi)* bersih setelah pajak 270,000
vi
i
8
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep
kas selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (chas in) dan
arus kas keluar (chas out) selama periode tertentu. Ksas masuk terdiri uang
yang masuk ke perusahaan, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah
jumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya, seperti pembayaran
biaya operasional perusahaan. Kasmin (2012 : 29-30)
Contoh laporan arus kas dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 3
PT ADIL SEIMBANG
Laporan Arus Kas
Untuk periode s/d 31 Desember 2012
vi
ii
9
5. Rasio Keuangan
Rasio digunakan untuk membantu sebuah entitas bisnis dalam
mengevaluasi hasil keuangan dan ekonomi dari orientasi laba operasi sepanjang
periode akuntansi. Rasio sendiri adalah angka sederhana dan kelihatannya
memiliiki sedikit nilai, rasio tidak secara langsung menunjukkan hasil yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan. Arfan (2016 : 73)
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
mengsiagakan kas atau asset lain yang dapat segera diubah menjadi
ix
1
0
kas dalam rangka memenuhi beragam liabilitas jangka pendek yang harus dipenuhi
perusahaan. Semakin tinggi rasio likuiditas perusahaan maka dapat diintepretasikan
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya. Sony Warsono (2013 : 260)
“Secara umum, rasio likuiditas merupakan suatu perbandingan antara total aktivitas
lancar dengan total utang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
216)
mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo”.
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan”. Rumus yang
digunakan mencari rasio lancar atau current ratio dapat digunakan sebagai berikut:
“Rasio Cepat (Quick Ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
atau membayar kewajiban atau uatang lancar (utang jangka pendek) dengan x
aktivitas lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory)”.
1
1
Rumus yang digunakan mencari rasio cepat atau (quick ratio) dapat
digunakan sebagai berikut:
Current Assets−Inventory
Quick Ratio =
Current Liabilities
Atau:
“Rasio Kas atau Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang”.
Rumus yang digunakan mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan sebagai berikut:
Atau:
Kas+Bank
Cash ratio =
Current Liabilities
Menurut James O. Gill, rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi
untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahan yang dibutuhkan
untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan
(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. xi
1
2
Rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas dapat digunakan
sebagai berikut:
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas =
Modal Kerja Beersih
mengukur atau membandingan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja
perusahaan”.
Rumus untuk mencari Inventory to Net Working Capital dapat digunakan sebagai berikut:
Inventory
Inventory to NWC =
Current Assets−Current Liabilities
b. Rasio Solvabilitas
lain:
Total Debt
Debt to asset ratio =
Total Asset
1
3
sebagai berikut:
EBIT
Times Interest Earned =
Biaya Bunga (interest)
Atau:
EBIT+Biaya Bunga
Times Interest Earned =
Biaya Bunga (interest)
b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
atas pemaanfaat sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai xi
kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini v
dikenal juga sebagai rasio pemanfaatan asset, yaitu rasio yang digunakan untuk
menilai efektivitas dan intensitas asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
1
5
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Kasmir
(2012:172)
Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio aktivitas antara lain:
berapa lama penagih piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
Penjualan Kredit
Rata−Rata Piutang
Receivable Turn Over =
Piutang
Receivable Turn Over = Penjualan Kredit
berikut:
Atau:
sebagai berikut:
Penjualan Bersih
Working Capital Turn Over =
Modal Kerja Rata−Rata
Atau:
sebagai berikut:
x
vi
1
7
Penjualan
Fixed Assets Turn Over =
Total Aktiva Tetap
sebagai berikut:
Penjualan
Total Assets Turn Over =
Total Aktiva
Rasio Profitabilitas
lain:
sebagai berikut:
sebagai berikut:
x
vi
1
9
Pendekatan Du Pont
sama.
1. Pengertian system
Pengertian sistem menurut Wing Wahyu (2007 : 4) adalah sekumpulan
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
definisi sistem menurut Mulyadi (2008 : 2) adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Gambar di bawah ini memperlihatkan bagaimana suatu komponen yang
membentuk sebuah sistem.
xi
Kontrol x
2. Pengertian informasi
Suatu informasi mempunyai peranan yang penting di dalam suatu organisasi,
informasi bisa sangat berguna bagi pihak manajemen selaku pihak intern untuk
mengambil suatu kesimpulan. Wing Wahyu (2007 : 1.6) menyatakan bahwa
informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan
keputusan.
Semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan,
maka akan semakin baik keputusan yang akan dihasilkan. Informasi harus
memiliki kualitas atau karakteristik dijelaskan oleh Krismiaji (2005 : 15) adalah
sebagai berikut :
1) Relevan ; menambah pengetahuan nilai bagi para
pembuat keputusan.
2) Dapat Dipercaya ; bebas dari kesalahan dan secara akurat
menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
3) Lengkap ; tidak menghilangkan data penting yang
dibutuhkan oleh para pemakai.
4) Tepat Waktu ; disajikan pada saat yang tepat untuk
mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
5) Mudah Dipahami ; disajikan dalam format yang mudah
dimengerti.
6) .Dapat Diuji Kebenarannya ; memungkinkan dua orang
yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang
kebenarannya sama secara independen.
Dilihat dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
suatu data yang diolah dengan menggunakan alat penunjang yang dilakukan oleh perusahaan.
Sebuah informasi yang memenuhi karakteristik tersebut akan menghasilkan informasi yang
akurat bagi para pengambil keputusan.
Informasi dapat diberikan kepada pemakai internal dan pemakai eksernal. Sebagian besar
informasi internal adalah discretionary information, karena menyangkut pemilihan jenis
informasi apa akan dihasilkan, untuk siapa, dan seberapa sering informasi tersebut dihasilkan.
Sedangkan informasi yang diberikan kepada pihak eksternal dapat berupa informasi wajib
(mandatory information) yaitu informasi yang disyaratkan oleh pemerintah
Pada penjelasan diatas, sistem dan informasi masing-masing memiliki pengertian yang
berbeda. Adapun pengertian tentang sistem informasi itu sendiri adalah :
“Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan,
mengolah dan menyimpan data dan cara- cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mngelola,
mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan” (Krismiaji : 2005 : 16).
Pengertian sistem informasi lainnya diungkapkan sebagai berikut (La Midjan dan Azhar
Susanto: 2005 : 8) :
“Sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, atau alat teknologi,xmedia,
prosedur dan pengendalian uang dimaksud menata jaringan komunikasi yang penting,x proses
atau transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan
ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat”.
2
1
Alat pengolahan data yang digunakan untuk menunjang sistem informasi di dalam suatu
perusahaan menurut La Midjan dan Adzar Susanto (2005 : 9), adalah sebagai berikut :
4. Processing (EDP), disini manusia sudah kurang berperan dan diambil oleh komputer.
Sistem informasi lebih mengarah pada penggunaan teknologi komputer di dalam sebuah
perusahaan. Sistem informasi yang berbasis komputer ini terdiri dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.
3. pengertian akuntansi
Wing Wahyu (2007 : 1 : 8) memberikan pengertian bahwa akuntansi adalah proses
mencatat dan mengelola data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang
berhak dan berkepentingan. Sedangkan menurut Revrisond (2005 : 4), pengertian akuntansi
dapat dijelaskan melalui dua pendekatan yaitu dari segi prosesnya dan dari segi fungsinya.
Pengertian akuntansi dilihat dari prosesnya adalah suatu keterampilan dalam dan meringkas
transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau perusahaan, serta
melaporkan hasil-hasilnya di dalam suatu laporan keuangan.
Sedangkan pengertian akuntansi dilihat dari segi fungsinya adalah sebagai berikut :
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat
digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai
alternatif tindakan.”
Berbeda halnya dengan La Midzan dan Azhar Susanto (2005 : 10) menjelaskan
akuntansi adalah proses pencatatan, pengolalahan, peringkasan dan penyajian dengan cara-
cara tertentu atas transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi lain
serta penafsiran atas hasilnya.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi keuangan dan penginterpretasian hasil
proses tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa data yang diolah
oleh sistem informasi akuntansi adalah yang sifatnya berupa data keuangan. Sistem informasi
akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur
pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan
dan kesalahan dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki.
Pelaporan keuangan (financial reporting) merujuk pada pemberian informasi keuangan kepada
pemangku kepentingan. Biasanya, suatu perusahaan akan menyiapkan dan menyajikan laporan
keuangan secara berkala.
Secara umum, pelaporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi dalam
sebuah bisnis, baik penjualan maupun pembelian. Sederhananya, pelaporan keuangan dibuat untuk
mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan. Sehingga para pengguna informasi
akuntansi dapat melakukan evaluasi dan pencegahan dengan cepat dan tepat jika kondisi usaha
sedang mengalami masalah.
x :
karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut (Suwardjono, 2010)
1. Relevan menyatakan informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya xidengan
kata lain perhatian difokuskan pada kebutuhan umum pemakai bukan pada kebutuhan khusus
pihak-pihak tertentu. Dengan demikian suatu informasi memiliki tingkat relevansi yang
tinggi. Relevan mengandung tiga karakteristik utama, sebagai berikut:
2
3
a) Ketepatan waktu (timelines) menyatakan informasi harus disampaikan sedini mungkin
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan
serta untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
b) Nilai prediktif (predictive value) menyatakan kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam memberikan prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, sekarang
dan masa depan.
c) Umpan balik (feedback) menyatakan kemampuan informasi untuk dijadikan dasar
evaluasi apakah keputusan-keputusan masa lalu adalah tepat dengan datangnya informasi
tersebut.
2. Keterandalan atau reliabilitas (reliability) menyatakan kualitas informasi yang dijamin bebas
dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak
sesuai dengan tujuannya. Reliabilitas mempunyai tiga karakteristik utamayaitu:
a) Dapat diperiksa (veriviability)
Laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh metode akuntansi lain dan
hasilnya sama.
b) Kejujuran penyajian (representation faithfulness)
Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan penjelasan yang
dilaporkan adalah apa yang memang terjadi.
c) Netralitas (neutrality)
Informasi laporan keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum
pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak
tertentu.
3. Daya banding menyatakan informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama
maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lain pada periode yang sama.
4. Konsistensi (consistency) menyatakan penerapan metode akuntansi yang
sama dari tahun ke tahun
x
xi
2
4
x
xi
2
5
x
x
2
6
x
x
2
7
x
x
2
8
Total Debt
Debt to asset ratio =
Total Asset
x
x
2
9
x
xi
3
0
x
x
3
1
x
x