DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAJAR
KELAS : AKUNTANSI A
SEMESTER : 4 (EMPAT)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan innayah-
Nya kepada saya, sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam
dan Keilmuan. Adapun yang saya bahas dalam makalah ini mengenai islam dan kesejahteraan
sosial. Dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini.
Oleh karena itu,saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Saya berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi saya dan siapa pun
yang membacanya.
KELOMPOK 8
Daftar isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................................................5
BAB II PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial........................................................................................................5
2.2 Perhatian Islam Terhadap Kesejahteraan Sosial................................................................................6
2.3 Indikator-Indikator Kesejahteraan Sosial dalam Islam.......................................................................7
2.4 Peran Allah SWT dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial..............................................................8
2.5 Janji Allah Tentang Kesejahteraan.....................................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Di sisi lain, ayat ini juga memberikan pemahaman bagi kita bahwa untuk sejahtera
kita harus mampu memenuhi kebutuhan pokok kita, dalam ayat tersebut disebutkan
“memberikan makan” atau pemenuhan kebutuhan konsumsi. Dalam ilmu ekonomise
tidaknya kita dapat memenuhi kebutuhan sandang (pakaian), pangan(makanan), dan
papan (tempat tinggal). Hal ini mengindikasikan bahwa umat Islamharus merdeka
secara ekonomi, kemerdekaan akan ekonomi akan mempermudah manusia untuk
mencapai kesejahteraan sosialnya.
Selain itu, hadirnya rasa aman juga menjadi indikator kesejahtetaan social
berdasarkan ayat ini, hal ini membuktikan bahwa dalam membangun kesjahteraan
social. Harus ada peran dari pemerintah yang berkewajiban dalam menyelenggarakan
Negara, dalam hal ini adalah memberikan rasa aman bagi masyarakatnya. Tidak ada
kesejahteraan social dibawah bayang-bayang ketakutan, tidak ada kesejahteraan
dinegeri yang dipenuhi dengan perang ,oleh karena itu dalam mewujudkan
kesejahteraan social, harus ada peran pemerintah dan masyarakat sipil dalam rangka
menghadirkan rasa aman ,nyaman dan tentram.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa Islam merupakan agama yang menginginkan
terciptanya kesejahteraan sosial dalam kehidupan pemeluknya. Kesejahteraan tersebut tidak
han ya diukur dari terpenuhinya kebutuhan jasmani akan tetapi diiringi dengan terpenuhin ya
kebutuhan rohani seperti adan ya ketentraman, kenyamanan, perlindungan hukum, jaminan
sosial dan keamanan. Islam menghendaki terciptan ya kesejahteraan sosial dalam masyarakat.
Karena hal tersebut merupakan kondisi ideal yang dibutuhkan setiap orang dalam kehidupannya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan dimaksud Allah dan rasul-Nya memberikan panduan dan
arahan yang dapat dijadikan sebagai acuan oleh masyarakat Islam, baik secara individu maupun
kelompok.
Catatan sejarah menunjukkan umat Islam telah berupaya menghadirkan cita-cita sosial yang
mulia tersebut dalam kehidupan mereka, hal ini ditandai dengan kebijakan-kebijakan sebagian
penguasa yang pro rakyat sebagai upaya menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan
masyarakat.
Kesejahteraan Sosial dalam Islam adalah terpenuhinya kebutuhan materi dan non materi, dunia
dan diakhirat berdasarkan kesadaran pribadi dan masyarakat untuk patuh dan taat (sadar)
terhadap hukum yang dikehendaki oleh Allah Swt melalui petunjukNya dalam Al-Qur’an,
melalui contoh dalam keteladanan Rasulullah Saw, dan melalui ijtihad dan kebaikan para ulama.
Oleh karenanya kesejahteraan bukanlah sebuah cita-cita yang tanpa pengorbanan tetapi
membutuhkan perjuangan yang terus menerus dan berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyam, M., Nurfatimah, N., Sainuddin, I. H., S, Jusmiana, A., & Alam, S. (2020,
July 8). Changes in Community Attitudes and Their Participation in the
Community-Based Water Supply and Sanitation Program (PAMSIMAS) in
Gowa Regency.
(https://doi.org/10.31219/osf.io/gk569)
Hajar S, I. (2014). Sistem Pengelolaan Bimbingan Manasik Haji-Umrah pada PT. AlBayan Permata
Ujas (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
Imron, M. (2003). Kemiskinan dalam masyarakat nelayan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 5(1), 63-82