Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

EKONOMI DAN FILANTROFI ISLAM

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Agama

Untuk bapak Dosen : Abdul Kholik, S. Th.I., M.H.

Disusun oleh :

Muhammad Agustian (2250130)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA

BANDUNG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Syarat syarat Agama, Ciri ciri, klasifikasi Agama dan Agama Islam
” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas mata kuliah Agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai Syarat syarat agama, ciri ciri, klasifikasi
Agama dan Agama Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Kholik, S.


Th.I., M.H. selaku dosen mata kuliah Agama yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Penyusun ( Muhamad agustian )

2
Daftar isi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI ..........................................................................1


FAKULTAS EKONOMI ...........................................................................................1
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA ...........................................1
BANDUNG................................................................................................................1
2022 ..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ......................................................................................................2
Daftar isi ..........................................................................................................................3
BAB I ................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................4
A. RUMUSAN MASALAH .........................................................................................5
B. TUJUAN ..................................................................................................................5
BAB II ...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN ...............................................................................................................6
1.1 Konsep harta dalam Islam ................................................................................6
1.2 Konsep ekonomi dalam islam .........................................................................7
1.3 jual beli riba dalam islam ......................................................................................11
1.4 filantropi dalam islam ...........................................................................................13
Bab III ...............................................................................................................................16
1.5 kesimpulan ............................................................................................................16
1.6 Saran ......................................................................................................................16
Daftar pusta .................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filantropi (kedermawanan) merupakan bentuk kesadaran untuk berbagi
dan menyelesaikan problem sosial dan ekonomi guna meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat secara luas dalam berbagai bidang
kehidupan, yaitu: bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Filantropi
Islam Untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat (Model Pemberdayaan
ZISWAF di BMT Se-Kabupaten Demak) Filantropi Islam merupakan praktik
kedermawanan dalam tradisi Islam melalui zakat, infak, sedekah, dan
wakaf (ZISWAF). Filantropi sesungguhnya adalah ibadah bagian dari
ibadah maaliyyah ijtimaiyyah, yaitu ibadah di bidang harta yang memiliki
posisi sosial yang sangat penting dan menentukan. Filantropi dalam Islam
seyogyanya dijadikan sebagai kebutuhan dan life style (gaya hidup)
seorang Muslim. Kekuatan dan kelemahan keimanan dan keislaman
seseorang antara lain ditentukan oleh sikap kedermawanan dan kepedulian
sosialnya. Sejalan dengan itu, penguatan filantropi Islam merupakan bagian
integral dari langkah penguatan ekonomi umat dan menyangkut banyak
aspek kehidupan umat. Filantropi dalam Islam memiliki dampak cukup
besar terhadap pemerataan ekonomi umat. Dampak signifikan oleh salah
satu bentuk filantropi Islam, yaitu zakat yang dikelola maksimal oleh
BAZNAS, menurut jurnal LIPI oleh Firmansyah tahun 2013, mampu mampu
menaikkan kurva kesetaraan pendapatan masyarakat.

4
A. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep harta dalam Islam

2. Konsep ekonomi Islam

3. Jual-beli Riba dalam Islam

4. Filantrofi dalam Islam

B. TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui konsep harta dalam Islam


2. Untuk mengetahui Ekonomi Islam
3. Untuk mengetahui Jual-beli dalam Islam
4. Untuk mengetahui Filantrofi dalam islam

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Konsep harta dalam Islam


A. Pengertian harta dalam islam

Konsep Harta dalam ISLAM. Harta merupakan perhiasan


kehidupan dunia. Di mana setiap orang memerlukan harta untuk
proses kelangsungan (kebutuhan) hidupnya. Di karuniai harta yang
berlimpah merupakan salah satu nikmat dunia yang diberikan Allah
SWT. Harta merupakan perhiasan kehidupan dunia. Di mana setiap
orang memerlukan harta untuk proses kelangsungan (kebutuhan)
hidupnya. Di karuniai harta yang berlimpah merupakan salah satu
nikmat dunia yang diberikan Allah SWT. Harta juga merupakan ujian
dari Allah, jika menggunakannya dengan baik maka bernilai ibadah,
jika sebaliknya maka akan menjadi dosa. Di dalam Al-Quran surah Ali
Imran surah ke3 ayat 186 menjelaskan bahwa Allah akan menguji
manusia dengan harta dan jiwanya untuk mengetahui (mengukur)
sejauh mana imannya menghadapi ujian dari Allah SWT yaitu sabar
dan takwa.Harta bukanlah milik kita selamanya, harta hanyalah titipan
dari Allah SWT. Pemilik yang sebenarnya ialah ALLAH SWT. Kita
sebagai manusia di muka bumi ini diberi amanah untuk bagaimana
mengelola dan mencarinya dengan cara yang baik dan halal serta di
Ridhoi-Nya Harta bukan hanya berupa uang melainkan emas, perak,
hewan, kendaraan, tanah, rumah, dan sesuatu yang memiliki nilai.
Dalam Islam terdapat 10 macam harta , di antaranya yaitu harta
mutaqowwim (sesuatu yang boleh diambil manfaatnya) contohnya ikan
di laut dan ghairu mutaqowwim (sesuatu yang tidak boleh diambil
manfaatnya) contohnya babi

6
b. Fungsi harta dalam Islam

Kedudukan harta dalam Islam adalah sebagai pilar yang menegakkan sendi- sendi
kehidupan manusia dan memudahkan dalam menjalankan ibadah . Adapun fungsi
harta yang dikenal dalam Islam, antara lain :

1. Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah mahdhah.

2. Untuk meningkatkan ketakwaan kepada Alloh swt.

3. Meneruskan kehidupan dari generasi ke generasi .

4. menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat .

5. bekal mencari dan mengembangkan ilmu.

6. untuk memutarkan peran peran ke hidupan pada keturunan.

7. keharmonisan hidup bernegara dan bermasyarakat.

1.2 Konsep ekonomi dalam islam

a. pengertian konsep ekonomi dalam islam

Konsep pembangunan ekonomi dalam Islam adalah konsep


pembangunan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang
bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah, dengan kesadaran bahwa
keberhasilan pembangunan harus disertai penerapan tentang konsep-
konsep pembangunan klasik dan modern, serta belajar dari pengalaman
negara-negara yang telah berhasil dalam melakukan usaha pembangunan.
Konsep ekonomi Islam mengacu pada prinsip syariah yang menjadi
pedoman masyarakat muslim, sehingga setiap aktifitas manusia termasuk
di dalamnya adalah kebijakan ekonomi dan pembangunan, serta aktivitas
ekonomi masyarakat sudah semestinya merujuk kepada hukum Islam.

7
B pengertian konsep ekonomi dalam islam

Berdasarkan keadaan yang ada para ahli memiliki definisi terendiri terkait
ekonomi Islam. Berikut beberapa definisi ekonomi Islam menurut para Ahli,

1. Zaiuddin Ahmad, Pengertian ekonomi Islam ialah salah satu cara dalam
menalokasikan semua harta yang kita miliki berdasarkan petujuk Allah
SWT dan atas ke-ridhoannya.
2. M. Akram Khan, Definisi ekonomi Islam ialah kesejahteraan manusia
yang didapat dari segala jenis pemanfaatan sumber daya yang ada atas
dasar kerjasama dan partisipasi.
3. Muh. Abdul Mannan, Arti ekonomi Islam ialah sutau ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari berbagai jenis permasalahan ekonomi dari sudut
pandang nilai-nilai Islam.

B. ciri konsep ekonomi dalam islam

Mengenali suatu perekonomian memang tidak mudah. Ciri ini mempermudah kita
dalam mengenal mana yang termasuk ekonomi Islam atau bukan. Berikut
merupakan beberapa karakteristik ekonomi Islam.

1. Kesatuan, mengutamakan kesatuan antar umat. Dalam pelaksanaan


kegiatan ekonomi tidak diperbolehkan untuk menyakiti atau merugikan
salah satu yang akan membuat rasa kesatuan.
2. Keseimbangan, selalu menyeimbangan antara kepentingan dunia dan
akhirat. Segala hal yang kita lakukan di dunia untuk bekal ke akhirat.
3. Kebebasan, memberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan apapun
yang terpenting tidak melewati batas-batas yang telah ditentukan dalam
etika Islam dalam bermualmalah.
4. Tanggung Jawab, apapun yang telah ia lakukan harus diselesaikan
berdasarkan ke mampuan masing-masing.

C. prinsip ekonomi islam

Dalam menjalankan ekonomi Islam memiliki dasar sebagai pedoman dalam


mengambil keputusan yang ada. Dasar ini harus diterapkan agar tidak
kehilangan ekonomi Islam yang sejati,

8
1. Manusia hanya memanfaatkan segala sesuatu yang berasal dari Allah
SWT
2. Islam mengakui kepemilikan pribadi dengan batas-batas yang telah
ditentukan
3. Kekuatan dalam bergerak merupakan kerja sama
4. Menolak adanya penguasaan akumulasi kekayaan untuk beberapa orang
5. Harus memiliki rasa tahut kepad Allah SWT dan meyakini datangnya hari
akhir
6. Seseorang yang memiliki harta dan telah mencapai batas yang ditentukan
maka wajib membayar zakat
7. Melarang seseorang melakukan riba dalam bentuk apapun

D. tujuan konsep ekomomi islam

Tujuan utama penerapan ekonomi Islam ialah untuk mewujudkan kesuksesan


dunia dan akhirat. Tujuan utama tersebut kemudian dijelaskan dalan tujuan
dibawah ini,

1. Bertahan hidup, segala hal yang berkaitan dengan perekonomian ialah


untuk bertahan hidup di dunia. Kegiatan ekonomi yang kita lakukan agar
kita dapat menjaga eksistensi yang ada.
2. Sarana ibadah, kegiatan ekonomi yang dilakukan diniatkan untuk
beribadah kepada Allah SWT supaya mendapat ke-ridhoanya. Ridho
Allah SWT merupakan tujuan utama ketika seseorang melakukan
kegiatan ekonomi. Apabila Allah SWT meridhoi apa yang kita lakukan
maka penghasilan kita dapat menjadi rezeki yang barokah. Ketika
seseorang dapat merasakan barokah rezeki itulah puncak dari
keridhoannya.
3. Membekali keturuan agar mendapat kejayaan yang lebih baik, ketika kita
menjalankan sesuatu yang baik saat ini maka kedepan keturunan kita
akan menjadi lebih baik. Melihat keturunan mendapatkan kejayaannya
maka kita akan merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan.

E. contoh ekonomi islam

Beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai penerapan ekonomi islam.
Penerapan ini dilakukan dalam segala jenis kegatan dalam kehidupan sehari-
hari. Berikut merupakan contoh dari kegiatan ekonomi Islam yang sering kita
ketahui,

9
1.Jual beli

Salah satu jenis kegiatan muamalah yang sering kita lakukan. Kegiatan jual beli
sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jual beli yang baik menurut
Islam ialah tidak dapat kebohongan dalam transaksi yang dilakukan. Segala jenis
transaksi berdasarkan kesepakatan bersama.

2.Musyarakah

Salah satu jenis permodalan dalam suatu usaha yang terdiri dari beberapa
orang. Bentuk kerjasama ini memiliki ketentuan bahwa setiap anggota memiliki
hak yang sama. Hak tersebut berkaitan dengan peran dalam perusahaan dan
keuntungan yang akan dibagikan berdasarkan kesepakatan awa.

Permodalan jenis ini semua anggota memiliki tanggung jawab yang sama dalam
menangani segala resiko yang ada. Pemilik modal mengawasi dan menjalankan usaha
secara bersama-sama.

3.Mudarabah

Permodalan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu usaha. Pemilik modal
memiliki peran tertinggi. Orang lain yang bergabung dalam bentuk kerjasama ini
hanya sebagai pekerja. Apabila terdapat permasalahan dalam perusahaan maka
pemilik perusahaan akan bertanggungjawab penuh atas hal-hal yang telah
dilakukan.

4.Murabahah

Sistem jual beli berdasarkan kesepatakan bersama. Seseorang menjual produk


yang dimiliki sesuai dengan harga beli awal, namun untuk kegiatan yang saling
menguntungkan maka harga baru akan ditentukan berdasarkan kesepakatan
yang diambil. Kegiatan ini biasa dilakukan di pegadaian atau bank yang
menerapkan sistem bagi hasil.

5. Ijarah

Pembayaran atas sewa barang dan jasa yang telah dilakukan. Untuk menghargai
orang lain atau sebagai ucapan terima kasih, oleh karena alasan itulah maka
setidaknya seseorang memiliki kewajiban untuk membayar atas sewa tersebut.

6.Musaqoh

Salah satu kegiatan yang mungkin dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
berkaitan dengan sewa lahan. Perjanjian yang dilakukan seseorang untuk
mengelola kebun dengan perjanjian yang dilakukan sejak awal. Orang yang
ditunjuk tersebut hanya bertugas merawat kebun tersebut. Segala jenis
perawatan dan benih berasal dari pemilik kebun.

7.Muzaraah

10
Kegiatan sewa dalam kegiatan pertanian. Pemilik lahan pertanian hanya
menerima hasil dari sawah, sementara untuk benih, pupuk, dan perawatan lain
berasal dari orang yang menyewa lahan tersebut. Pembagian keuntungan
berdasarkan kesepakatan bersama.

8.Mukhabarah

Salah satu jenis kerjasama dalam bidang pertanian. Dimana terdapat pemilik
lahan dan penyewa. Pemilik lahan memiliki tanggungjawab untuk membelikan
benih yang akan ditanam, sementara untuk perawatan dan lain-lain diserahkan
kepada seseorang yang menyewa. Pembagian keuntungan sesuai dengan
kesepakatan yang telah ditentukan diawal kerjasama.

Demikianlah pemahaman yang lebih lengkap terkait dengan materi pengertian


ekonomi islam menurut para ahli, ciri, prinsip, tujuan, dan contoh kegiatannya.
Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan dan menambah pengetahuan
bagi segenap pembaca sekalian.

1.3 jual beli riba dalam islam

a. pengertian jual beli riba dalam islam

secara bahasa (etimologi), riba dalam bahasa Arab bermakna kelebihan atau
tambahan (az-ziyadah). Kelebihan atau tambahan ini konteksnya umum, yaitu
semua tambahan terhadap pokok utang dan harta. Untuk membedakan riba
dengan tambahan keuntungan dari jual beli, pokok utang dan harta (ra’sul mal) ini
sendiri lantas dibagi menjadi dua yaitu: ribhun (laba) dan riba. Ribhun (laba)
didapatkan dari muamalah jual beli yang hukumnya halal. Sedangkan riba adalah
hasil dari adanya syarat tambahan pada kegiatan utang piutang barang (kredit)
yang waktu akhir pelunasannya tidak tentu. Secara makna istilah (terminologi) riba
adalah kelebihan/tambahan dalam pembayaran utang piutang/jual beli yang
disyaratkan sebelumnya oleh salah satu pihak. Hukum riba Pada Al-Qur’an surat
Al-Baqarah (2):275, Allah subhanahu wata’ala berfirman: “Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah [2]: 275). Riba
dalam Islam hukumnya haram. Ada banyak efek negatif dari riba yang dipraktikkan
selama ini dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, agama samawi semuanya
melarang praktik riba. Mendapatkan keuntungan dari riba dapat menghilangkan
sikap tolong menolong, memicu permusuhan, dan sangat menyusahkan apabila
pemberi riba menentukan bunga yang sangat tinggi. Dalam salah satu hadis

11
Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Dari Jabir Ra. ia berkata:
“Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam telah melaknat orang-orang yang memakan
riba, orang yang menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang
yang menuliskan, orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya), Nabi bersabda,
mereka itu semua sama saja.” (HR. Muttafaq Alaih). Para ulama sepakat bahwa
riba adalah haram, serta Islam tidak memperkenankan hal itu dipraktikkan dalam
muamalah. Riba adalah usaha mencari rezeki yang tidak dibenarkan serta dibenci
Allah Subhanahu wata’ala.

b. Hukum jual beli riba dalam islam

Pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2):275, Allah subhanahu wata’ala berfirman:


“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah [2]:
275). Riba dalam Islam hukumnya haram. Ada banyak efek negatif dari riba yang
dipraktikkan selama ini dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, agama samawi
semuanya melarang praktik riba. Mendapatkan keuntungan dari riba dapat
menghilangkan sikap tolong menolong, memicu permusuhan, dan sangat
menyusahkan apabila pemberi riba menentukan bunga yang sangat tinggi. Dalam
salah satu hadis Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Dari Jabir Ra.
ia berkata: “Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam telah melaknat orang-orang yang
memakan riba, orang yang menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil
riba), orang yang menuliskan, orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya),
Nabi bersabda, mereka itu semua sama saja.” (HR. Muttafaq Alaih). Para ulama
sepakat bahwa riba adalah haram, serta Islam tidak memperkenankan hal itu
dipraktikkan dalam muamalah. Riba adalah usaha mencari rezeki yang tidak
dibenarkan serta dibenci Allah Subhanahu wata’alla

c. Jenis jenis jual beli riba dalam islam

Fikih muamalah membagi riba menjadi empat jenis, seperti ditulis dalam buku Fikh
Madrasah Tsanawiyah yakni: 1.Riba fadli 2.Riba qardi 3.Riba yad 4.Riba nasi’ah

12
Riba fadli Adalah tukar menukar dua buah barang yang sama jenisnya, namun
tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang menukarnya. Hal yang
dilarang disini adalah kelebihan (perbedaan) dalam ukuran/takaran.

Riba qardi Adalah meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
tambahan dari orang yang dihutangi. Sabda Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam:
“Semua piutang yang menarik keuntungan termasuk riba”. (HR. Al- Baihaqi).

Riba yad Adalah jual beli atau pertukaran yang disertai penundaan serah terima
kedua barang yang ditukarkan atau penundaan terhadap penerimaan salah satu
barang. Misalnya jual beli emas, perak dan bahan pangan yang penyerahan
barangnya ditunda sampai harga emas naik atau turun.

Riba Nasi’ah Adalah tukar menukar dua barang yang sejenis maupun tidak sejenis
atau jual beli yang pembayarannya disyaratkan lebih oleh penjual dengan
dilambatkan. Misalnya membeli hewan, namun pembayarannya diberi jarak waktu
yang tidak menentu. Padahal hewan itu harus diberi makan oleh si penjual setiap
hari. Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Dari Samurah bin Jundub
Ra. sesungguhnya Nabi telah melarang jual beli binatang yang pembayarannya
diakhirkan” (HR. Lima Ahli Hadis)

1.4 filantropi dalam islam

a. pengertian filantropi dalam islam

Dalam agama Islam, filantropi merupakan perbuatan yang sangat


mulia dan mampu mendatangkan keberkahan dan pertolongan Allah.
Serta perbuatan yang akan menyelamatkannya nanti. Filantropi dalam
Islam berupa zakat fitrah, zakat mal, shodaqoh, wak af, infaq serta
amalan-amalan hibah lainnya. Beberapa ayat al -Qur’an juga
membahas mengenai kedudukan dan peran filantropi terkhusus zakat,
infaq, dan shodaqoh sebagai salah satu bukti keimanan dan kecintaan
seorang muslim terhadap perbuatan baik ini yang membawa kepada
keberuntungan di dunia dan di akhirat.

13
Misalnya, dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 177. Di ayat tersebut
disebutkan orang -orang yang benar dan bertaqwa salah satunya yaitu
orang yang memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak
yatim, orang-orang miskin, orang -orang dalam perjalanan (musafir),
peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya. Selain itu
disebutkan pula orang yang menunaikan zakat masuk ke dalam
golongan orang -orang tersebut.

Salah satu bentuk filantropi dalam Islam yaitu zakat. Zakat adalah
bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim
apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan (Baznas.go.id). Saking
pentingnya zakat, zakat sendiri masuk kedalam rukun Islam yang ke 4
setelah puasa. Salah satu pembagian zakat yaitu ada zakat fitrah.
Zakat fitrah merupakan amalan wajib yang harus dilakukan umat
muslim saat ramadhan berlangsung.

b. media filantropi dalam islam

Selain zakat, selanjutnya yaitu infak. infak adalah harta yang


dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk
kemaslahatan umum. Allah SWT memerintahkan hambanya untuk
menyisihkan sebagian harta yang dimilikinya untuk diinfakkan. Karena
infak merupakan perbuatan baik dan Allah mencintai orang -orang yang
berbuat baik. Dan Allah sudah menyiapkan surga seluas langit dan
bumi bagi orang yang bertakwa. Sebagaimana dalam al -Qur’an surat
Ali Imran ayat 133 -134, dijelaskan siapa saja yang termasuk ke dalam
orang yang bertakwa yang mendapat surga seluas langit dan bumi?
Yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang yang menahan amarah -nya dan memaafkan (kesalahan) orang
lain. Dan dalam ayat tersebut juga dikatakan bahwa Allah mencintai
orang yang berbuat kebaikan.

Selain dapat melakukan kebaikan yang menjadikan Allah


mencintainya, infak juga bisa membantu dan memaslahatkan orang
yang dibantu. Orang yang berinfak dalam waktu lapang maupun
sempit akan mendapat pahala yang besar. Malaikat juga akan
mendo’akan orang yang berinfak untuk kebaikan. Serta Allah juga
akan mengganti harta seorang hamba yang sudah di infakkan.

Sedekah juga mendatangkan banyak manfaat bagi pelaksananya.


Karena sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal
ini dapat dibuktikan dengan banyaknya ayat Al -Qur’an yang
menyebutkan tentang sedekah. Salah satu ayat yang membahas
mengenai sedekah ada dalan surat Al-Baqarah ayat 271 yang
artinya, “Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan
kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik
bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian

14
kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.

c. Menumbuhkan sikap filantropi

Begitu luar biasanya balasan bagi orang -orang yang mau


membantu dan membagikan sebagian rezekinya bagi orang lain.
Dilipat gandakan pahalanya, Allah akan menghapus dosa orang
yang bersedekah, akan dido’akan oleh malaikat, dan diberikan
surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Allah tak segan -segan
memberikan balasan yang luar biasa jika hambanya mau berbuat
baik kepada sesamanya. Biasanya, orang yang meringankan dan
membantu urusan orang lain akan diberikan kemudahan pula
baginya dari Allah. Akan tetapi s ekarang, masih lumayan banyak
orang yang berpikir dua kali untuk membantu orang lain saat
dirinya sedang dalam keadaan sempit atau lapang.

Entah hal apa yang melatar belakangi hal tersebut. Padahal sudah
sangat jelas balasan yang akan diperoleh apabila mau menyisihkan
sebagian hartanya kepada orang lain. Tapi banyak pula orang yang
semakin peduli terhadap kondisi sosial disekitarnya. Oleh karena
itu, hendaknya filantropi dalam Islam dijadikan sebagai kebutuhan
dan juga gaya hidup tiap muslim. Karena kekuata n dan kelemahan
keimanan dan keIslaman seorang muslim salah satunya dilihat dari
sikap kedermawanannya dan kepedulian sosialnya.

Mungkin ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk


menguatkan sikap filantropi seorang muslim, yaitu bisa dengan
melakukan edukasi dan juga penjelasan mengenai filantropi Islam
kepada umat muslim. Dijelaskan betapa pentingnya dan juga
dijelaskan mengenai balasan yang akan diperoleh apabila mau
melakukan filantropi Islam di kehidupan sehari -hari.

15
Bab III

1.5 kesimpulan

Harta dalam islam adalah sesuatu yang halal dan dibenarkan syarak.
Barangan haram tidak dianggap mempunyai nilai ekonomi Islam dalam Islam.
Harta ialah sesuatu yang tidak boleh dikuasai tetapi dimanfaatkan seperti cahaya
matahari tidak dianggap harta.

Ekonomi dalam islam adalah satu kesatuan dengan ajaran islam lainnya.
Ekonomi tidak dapat dipisahkan dengan aturan shalat, puasa, berumah
tangga, dan aturan lainnya. Jika ada umat islam yang menganggap dirinya
muslim, maka ia tidak boleh menolak aturan islam dengan aturan ekonomi islam.

Di dalam Al-Quran surat Al Baqarah 275, dijelaskan bahwa Allah menghalalkan


adanya Jual beli. Yang diharamkan oleh Allah adalah riba, untuk itu, proses jual
beli adalah suatu yang halal dan tidak dilarang.

Dalam agama Islam, filantropi merupakan perbuatan yang sangat mulia dan
mampu mendatangkan keberkahan dan pertolongan Allah. Serta perbuatan
yang akan menyelamatkannya nanti. Filantropi dalam Islam berupa zakat fitrah,
zakat mal, shodaqoh, wakaf, infaq serta amalan-amalan hibah lainnya

1.6 Saran

Pembuatan makalah ini diharapkan agar dapat membantu


teman-teman untuk lebih memahami mengenai konsep harta,

16
ekonomi, jual beli riba, dan filantropi dalam islam. Dan di harapkan
dengan makalah ini dapat membantu teman-teman sebagai referensi
atau pun untuk menambah pengetahuan teman-teman.

Daftar pusta
https://www.kompasiana.com/nurhayati20217/5b36fe1cbde575018b2d56e
6/konsep-harta-dalam-islam
http://www.pendidikanekonomi.com/2014/10/konsep-ekonomi-dalam-islam
https://www.academia.edu/35328459/JUAL_BELI_DAN_RIBA_DALAM_P
ERSPEKTIF_ISLAM https://republika.co.id/berita/p5qn6r396/filantropi-
dalam-perspektif-islam

17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai