Dosen Pengampu :
Fungki Febiantoni M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 12
1. Fernita Resnanda (22604221001)
2. Meiliana Mutiara Putri (22604221043)
3. Muhammad Ridwan (22604224024)
4. Desy Ika Rachmawaati (22604224037)
Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya semata, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Sistem Ekonomi Dalam Islam” tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, para keluarga, sahabat-sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan
kelak. Terimakasih juga tak lupa kami ucapkan kepada bapak pengampu mata kuliah
Pendidikan Agama Islam, Fungki Febiantoi M.Pd , yang telah membimbing kuliah dengan
baik.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna bagi kami dalam memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan semoga segala yang tertuang dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka
membangun khazanah keilmuan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
para pembaca guna perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
BAB I............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................3
A.Latar Belakang............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................ 3
BAB II...........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
A.Pentingnya mewujudkan pembelajaran yang efektif......................................................4
B. Mendesain lingkungan fisik kelas..................................................................................5
C.Merancang Lingkungan Positif untuk Pembelajaran.....................................................7
D. Menjadi komunikator yang baik..................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................................10
A.Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan Islam terhadap masalah kekayaan berbeda dengan pandangan Islam
terhadap masalah pemanfaatan kekayaan. Menurut Islam, sarana-sarana yang
memberikan kegunaanadalah masalah lain. Karena itu, kekayaan dan tenaga manusia,
duaduanya merupakan kekayaan sekaligus sarana yang biasa memberikan kegunaan atau
manfaat. Sehingga, kedudukan kedua-duanya dalam pandangan Islam, dari segi
keberadaan dan produksinya dalam kehidupan, berbeda dengan kedudukan pemanfaatan
serta tata cara perolehan manfaatnya.
Prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam yang diisyaratkan dalam Al-Quran.Hidup
hemat dan tidak bermewah-mewah, bermakna juga bahwa tindakan-tindakan ekonomi
hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan bukan memuaskan keinginan.Menjalankan
usaha-usaha yang halal dari produk atau komoditi, manajemen, proses produksi hingga
proses sirkulasi atau distribusi haruslah ada dalam kerangka halal. Usaha-usaha tadi tidak
boleh bersentuhan dengan judi dan spekulasi atau tindakan-tindakan lainnya yang
dilarang secara syariah. Meskipun begitu ada kaidah hukum dalam Islam yang cukup
menjadi rujukan dalam beraktivitas ekonomi, yaitu pada dasarnya aktivitas apa pun
hukumnya boleh sampai ada dalil yang melarang aktivitas itu secara syariah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ekonomi islam?
2. Bagaimana praktik ekonomi islam?
3. Apa saja jenis-jenis ekonomi islam?
4. Bagaimana prinsip ekonomi islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu definisi ekonomi islam.
2. Untuk mengetahui praktik ekonomi islam.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ekonomi islam.
4. Untuk mengetahui prinsip ekonomi islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Dalam Islam
Secara epistemologi ekonomi Islam dibagi menjadi dua disiplin ilmu, yang pertama yaitu
ekonomi Islam normatif, yaitu studi tentang hukum-hukum syariah Islam yang berkaitan
dengan urusan harta benda. Cakupannya adalah kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan
distribusi kekayaan kepada masyarakat. Bagian ini merupakan pemikiran yang terikat nilai,
karena diperoleh dari sumber nilai Islam yaitu Al-Quran dan As-Sunah melalui metode
istinbat hukum. Kedua, ekonomi Islam positif, yaitu studi tentang konsep-konsep Islam yang
berkaitan dengan urusan-urusan harta benda, khususnya yang berkaitan dengan produksi
barang dan jasa. Cakupannya adalah segala macam cara dan sarana yang digunakan dalam
proses produksi barang dan jasa. Bagian ini tidak harus mempunyai dasar konsep dari Al-
Quran dan As-Sunah, tapi cukup disyaratkan tidak boleh bertentangan dengan
Al-Quran dan As-Sunah.
Segala aturan yang diturunkan Allah SWT dalam sistem Islam mengarah pada
tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan,
kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian halnya dalam hal ekonomi,
tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan akhirat. Islam
memiliki seperangkat tujuan dan nilai yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,
termasuk didalamnya urusan sosial, politik, dan ekonomi. Dalam hal ini tujuan Islam pada
dasarnya ingin mewujudkan ekonomi. Dalam hal ini tujuan Islam pada dasarnya ingin
mewujudkan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Permasalahan ekonomi yang merupakan
bagian dari permasalahan yang mendapatkan perhatian dalam ajaran Islam, tentu memiliki
tujuan yang sama yakni tercapainya kemaslahatan di dunia dan akhirat. Adapun tujuan
ekonomi Islam antara lain:
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat
dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek
kehidupan dibidang hukum dan muamalah.
4
3. Tercapainya kemaslahatan yang mencakup, keselamatan keyakinan agama,
keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamatan keturunan dan keluarga serta
keselamatan harta benda.
Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pengelolaan harta benda
menurut perspektif Islam. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan peraturan agama Islam dan didasari
dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun Islam dan rukun iman. Ilmu ekonomi
Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi
rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
Pada masa Rasulullah, sistem ekonomi yang diberlakukan adalah sistem ekonomi yang
telah disyariatkan dalam Islam. Sistem ekonomi di zaman Rasulullah sangat kompleks dan
sempurna meskipun pada masa setelahnya tetap dilakukan perbaikan. Jenis-jenis kebijakan
baik pendapatan dan pengeluaran keuangan di masa Rasulullah lebih terfokus pada masa
perang dan kesejahteraan rakyat. Tidak seperti saat ini bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi
lebih difokuskan pada pencarian keuntungan. Sejarah ekonomi Islam pada dasarnya
bersumber dari ide dan praktik ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad Saw. dan para
Khulafaur Rasyidin serta pengikut-pengikutnya sepanjang zaman. Diversifikasikan praktik
ekonomi yang dilakukan masyarakat Muslim setelah masa Muhammad Saw., bisa dianggap
sebagai acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Perekonomian di zaman Khulafaur Rasyidin banyak diwarnai dengan perluasan wilayah
kekuasaan dan inovasi-inovasi dalam bidang ekonomi. Seperti pada zaman Khalifa Umar bin
Khattab di mana beliau memfungsikan secara optimal BMT dan membentuk Diwan Islam
yang pertama. Salah seorang ekonom pada periode pertama adalah Abu Yusuf. Kitabnya
5
yang berjudul Al-Kharaj, banyak membahas ekonomi publik, khususnya tentang perpajakan
dan peran negara dalam pembangunan ekonomi. Kitab ini mencakup berbagai bidang antara
lain: tentang pemerintahan, keuangan negara, pertanahan, perpajakan dan peradilan.
Pada periode berikutnya, hadir Al-Ghazali dengan kitabnya yang berjudul Ihya ‘Ulum al-
Din. Bahasan ekonomi Al-Ghazali mencakup aspek luas, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi: pertukaran dan evolusi pasar, produksi, barter dan evolusi uang,
serta peranan negara dan keuangan publik. Kemudian diikuti dengan lahirnya Mohd. Iqbal,
dalam karyanya, Puisi dari Timur, ia menunjukkan tanggapan Islam terhadap kapitalisme
Barat dan reaksi ekstrem dari komunisme. Sedangkan pada periode kontemporer hadirlah
ekonom-ekonom, seperti Umer Chapra, Mannan dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa
pemikiran ekonomi Islam sudah lahir sejak jaman Rasulullah, dan mempunyai aturan yang
baik dan jelas.Banyak pemikiran-pemikiran tersebut yang di adopsi oleh sistem
perekonomian Barat, dan banyak pula yang kemudian seperti terlahir dari Barat, karena
banyak hal yang disemukan. Pemikiran ekonomi di kalangan pemikir Muslim banyak
mengisi khazanah pemikiran ekonomi dunia pada masa di mana Barat masih dalam masa
kegelapan (dark age).Pada masa tersebut dunia Islam justru mengalami puncak kejayaan
dalam berbagai bidang.
Sejarah membuktikan bahwa para pemikir Muslim merupakan penemu, peletak dasar dan
pengembang dalam berbagai bidang ilmu. Nama-nama pemikir Muslim bertebaran di sana-
sini menghiasi arena ilmu-ilmu pengetahuan. Baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
Mulai dari filsafat, matematika, astronomi, ilmu optik, biologi, kedokteran, sejarah, sosiologi,
psikologi, pedagogi, sampai sastra. Termasuk juga, tentunya ilmu ekonomi.
6
seperti perkongsian untuk kartel narkoba, minuman keras, atau jual beli komoditas yang
diharamkan agama.
2. Mudarabah
Adalah akad untuk mengikat kerja sama antara dua pihak yaitu pemodal (sahib al-mal) dan
pelaksana usaha (mudharib), akad Mudarabah juga disebut bagi hasil bagi sebagian orang.
Caranya dengan menentukan berapa persen bagian keuntungan yang akan diterima oleh
kedua pihak.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Islam berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan.
Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap
buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan.. Selain itu, ekonomi dalam kaca
mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah
yang teraplikasi dalam etika dan moral.
Ekonomi Islam pada dasarnya merupakan aktualisasi nilai-nilai Islam dalam aktivitas
kehidupan manusia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan manusia di dunia dan
akhirat.Keberadaan ekonomi Islam tidak lain bertujuan mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat. Tujuan tersebut dalam pandangan para ahli
dijabarkan dalam tiga permasalahan pokok yang terdiri atas pertama mewujudkan
pertumbuhan ekonomi dalam Negara, kedua mewujudkan kesejahteraan manusia dan ketiga
mewujudkan mekanisme distribusi kekayaan yang adil.
DAFTAR PUSTAKA
10
Adiwarman, Karim. (2007).Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Press.
11