DI SUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan berkat rahmat dan karunia Allah Swt, saya dapat merampungkan
makalah al-Quran ini, dalam rangka memenuhi tugas ilhu hukum di mata kuliah etika islam .
Makalah ini disusun dengan semangat untuk menunjukkan bahwa Islam yang Al-Quran
adalah kitab sucinya merupakan agama yang paripurna. Melalui makalah ini saya ingin
menyampaikan konsep kesejahteraan sosial dalam Islam yang berdasarkan Al-Quran.
Terima kasih saya ucapakan kepada dosen pengampu mata kuliah ini yangtelah membantu
saya baik secara moral maupun materi. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan .
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapakan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan kedepannya.
Kata Pengantar.....................................................………………………………………………………………… 2
Daftar Isi............................................................……………………………………………………………........ 3
BAB I (PENDAHULUAN)
Latar Belakang ………………………………………………………….....................................................……… 4
Rumusan Masalah …………………………………………………………..................................................….. 4
Metode Penelitian ………………………………………………………………..................................................4
Sistematikan Penyajian ………………………………………………………...................................................5
BAB II (KAJIAN PUSTAKA)
Surat An-Nisa ayat 9 ……………………………………………………………................................................. 5
Surat Quraisy ayat 3-4 …………………………………………………………................................................ 5
Surat An-Nahl 97… ……………………………………………………………................................................... 5
Surat At-Thalaq .….…………………………………………………………….....................................................5
Surat At-Takasur ….……………………………………………………………................................................... 6
BAB III (PEMBAHASAN)
Pengertian Kesejahteran Sosial ……………………………………………….............................................. 6
Perhatian Islam terhadap Kesejahteraan Sosial..……………………………........................................6
Indikator-Indikator Kesejahteraan Sosial dalam Islam………………………..................................... 7
Peran Allah Swt dalam mewujudkan Kesejahteraan Sosial…………………................................... 8
Janji Allah Swt tentang Kesejahteraan Sosial…..……………………………..........................................9
Larangan Bermegah-Megahan…………………..…………………….........................................……….... 9
BAB IV (PENUTUP)
Kesimpulan… ………………………………………………………………....................................................…. 10
Saran ……………………………………………………………………........................................................……. 10
Daftar Pustaka.........................................................…………………………………………………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesejahteraan sosial merupakan cita-cita setiap bangsa, bahkan dijadikan sebagai
tolok ukur keberhasilan suatu peradaban. Tidak ada bangsa yang menafikan kesejahteraan
sosial dari tujuan Negara serta konstitusinya, karena ketika masyarakat sejahtera secara
sosial, sudah dapat dipastikan akan diikuti oleh aspek-aspek lainnya, ekonomi, politik,
supremasi hukum dan lain sebagainya.
Islam merupakan agama yangrahmatan lil alamin,agama universal dan paripurna,
Islam memiliki konsep yang menyeluruh dan utuh dalam memmberikan panduan hidup bagi
penganutnya, begitu juga dalam hal kesejahteraan sosial.
Sejarah mencatat kesuksesan-kesuksesan para nabi, sahabat, tabiin dan ulama-ulama
muslim dalam membangun kesejahteraan bagi masyarakatnya, tentunya mereka selalu
merujuk kepada sumber yang sama, dan teladan yang sama, yaitu al-Quran dan sunnah
Rasulullah Saw. Melalui makalah ini, penulis ingin memaparkan konsep kesejahteraan sosial
dalam Islam berdasarkan al-Quran, karena penulis meyakini konsep yang ditawarkan oleh
Islam melalui al-Quran tidak lekang oleh zaman dan akan selalu relevan dengan
perkembangan zaman. Di sisi lain, kesuksesan pemimpin-pemimpin muslim dalam
menyejahterakan rakyatnya memacu rasa penasaran penulis akan pedoman yang mereka
gunakan secara seragam, yaitu al-Quran.
Oleh karena itu, penulis memandang bahwa makalah dengan judul Konsep
Kesejahteraan Sosial Dalam Islam Berdasarkan Al-Quran penting dan perlu untuk disusun,
sebagai upaya membumikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan Islam sebagai agama
yang paripurna.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis akan membedah beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kesejahteraan sosial?
2. Bagaimana konsep kesejahteraan sosial dalam Islam?
3. Apa saja indikator kesejahteraan dalam Islam?
C. METODE PENELITIAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah), yang telah
memberikan makan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ras takut.
C. Surat An-Nahl ayat 97 Tentang Janji Allah Akan Kesejahteran Suatu Kaum
E. Surat A-Thalaq ayat 3 Tentang Peran Allah Swt dalam Memberikan Kesejahteraan
Bagi Hamba-Nya
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah
telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
BAB III
PEMBAHASAN
Terjemahan ayat tersebut adalah “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang
yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka
yang mereka khawatir terhadap (Kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendakalah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbica dengan tutur kata
yang benar”.
Di sisi lain dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa Allah Swt secara tidak
langsung menyeru kepada hamba-Nya untuk tidak apatis dan egois dalam mencapai
kesejahteraan, jangan hanya mementingkan diri sendiri, namun harus
memperhatikan kesejahteraan orang lain, terutama generasi penerusnya. Hal ini
sesuai dengan konsep persaudaran dalam Islam, bahwa umat Islam dengan umat
Islam lainnya seperti bangun, saling menguatkan satu sama lain. Tentunya tidak
terlepas dari konsep saling tolong menolong dalam kebaikan dan saling memperbaiki
atau mengingatkan kesalahan satu sama lain.
Dalam surat Quraisy ayat 3-4 Allah Swt terdapat tiga indicator kesejahteraan
dalam Islam, yaitu:
1. Tauhid
2. Pemenuhan Konsumsi
3. Hadirnya Rasa Aman dan Nyaman
Di sisi lain, ayat ini juga memberikan pemahaman bagi kita bahwa untuk sejahtera
kita harus mampu memenuhi kebutuhan pokok kita, dalam ayat tersebut disebutkan
“memberikan makan” atau pemenuhan kebutuhan konsumsi. Dalam ilmu
ekonomisetidaknya kita dapat memenuhi kebutuhan sandang (pakaian), pangan
(makanan), dan papan (tempat tinggal). Hal ini mengindikasikan bahwa umat Islam
harus merdeka secara ekonomi, kemerdekaan akan ekonomi akan mempermudah
manusia untuk mencapai kesejahteraan sosialnya.
Selain itu, hadirnya rasa aman juga menjadi indikator kesejahteraan sosial
berdasarkan ayat ini, hal ini membuktikan bahwa dalam memabangun kesejahteraan
sosial, harus ada peran dari pemerintah yang berkewajiban dalam menyelenggarakan
Negara, dalam hal ini adalah memberikan rasa aman bagi masyarakatnya. Tidak ada
kesejahteraan sosial dibawah bayang-bayang ketakutan, tidak ada kesejahteraan di
negeri yang dipenuni dengan perang, oleh karena itu dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial, harus ada peran pemerintah dan masyarakat sipil dalam
rangkan menghadirkan rasa aman, nyaman dan tenteram
Rasulullah Saw telah memberikan contoh nyata sebagai pemimpin dalam
menghadirkan rasa amat bagi rakyatnya, hal tersebut tercermin dalam Piagam
Madinah. Walau kala itu masyarakat Madinah sangat majemuk dan beragam secara
suku, ras dan agama namun Rasulullah Saw melalui Piagam Madinah dapat
menghadirkan kenyaman dan kepastian hukum bagi rakyatnya. Tidak hanya bagi
umat Islam tetapi juga kepada kaum Quraisy dan penduduk Madinah lainnya. Salah
satu klausul dari piagam tersebut adalah, tidak ada satu kaum atau orangpun yang
boleh memerangi satu kaum dengan yang lainnya di dalam kota Madinah, dan jika
ada orang yang menyerang Madinah maka seluruh penduduk Madinah akan ikut
memeranginya, memperjuangkan rasa aman bagi mereka. Inilah yang dimaksud
dengan masyarakat yang memiliki peradaban yang baik.
Hal ini tercermin dari ayat ketiga dari surat At-Thalaq yaitu:
”Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah
telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”
Jika kecukupan akan konsumsi salah satu faktor dalam kesejahteraan sosial,
maka tidak dapat dipungkiri adanya peran Allah Swt dalam mewujudkannya,
sebagaimana pada ayat diatas, yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya. Ini membuktikan bahwa ketaqwaan yang merupakan
bagian dari tauhidberperan dalam kesejahteraan sosial, selain itu ayat ini
menyampaikan makna bahwa manusia sebagai hamba Allah Swt tetap dan akan
selalu membutuhkan-Nya. Manusia tidak akan mampu mencapai apapun dalam
hidupnya, terutama kesejahteraan sosial jika menafikan keberadaan Tuhan mereka.
Hal ini mempertegas bahwa rasa cukup atau qana’ah lah yang menjadi sumber
kesejahteraan, bergelimpangan harta, bermewah-mewahan tidak menjamin
kesejahteraan atau kebahagiaan.
BAB IV
PENUTUP
Bin Abdurrahman Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad. 2008. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta:
Pustaka Imam Syafi’I
Jawwad, Muhammad Abdul. 2009. Rahasia Sukses Manajemen Rasulullah. Surakarta: Ziyad
Visi Media.
Haryanto. 2009. Rasulullah Way of Managing People. Jakarta: Penerbit Khalifa
Karim, Adiwarman Azawar. 2008.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Syamsuddin, M. Din. 2001.Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madni. Ciputat:
Penerbit Kalimah
Chapra, Umer. 2011. Masa Depan Ilmu Ekonomi. Jakarta: Gema Insani Press
Antonio, Muhammad Syafi’I. 2009. Bank Syariah.Jakarta: Gema Insani Press
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Dahlan, HAA. M. Zaka Alfarisi. 2000. Asbabun Nuzul.Bandung: Penerbit Diponegoro
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&