Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

KELOMPOK 2 KELAS 01SKME002

Penyusun :
DEDE IKHSAN (231091900250)
MUHAMAD SYARIPUDIN (231091900213)
MUHAMMAD RIFKI FEBRIAN (231091900253)
BRIZQI WALDAN AWALA (231091900243)

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PRODI SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS PAMULANG KOTA SERANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bersyukur kepada Allah SWT dengan ucapan Alhamdulillahirobbil


‘Alamiin, semoga kita semua selalu menjadi hamba-Nya yang taat dalam islam
sampai akhir hayat. Bersholawat kepada manusia terindah dan panutan sejati
yakni Nabi Besar Muhammad SAW dengan ucapan Allahumma Sholli ‘Alaa
Sayyidina Muhammad. Semoga kita selalu diakui sebagai umat-Nya hingga akhir
hayat kita semua mendapat reward terindah berupa syafaat.
Setelah ucapan syukur dan shalawat diatas, kami dari kelompok 2 selaku
penyusun makalah ini menyampaikan banyak terimakasih, yang pertama kepada
Allah SWT yang masih memberikan kami izin untuk bernafas di dunia milik-Nya
sehingga kami dapat menyusun sampai meyelesaikan makalah kami ini.
Terimakasih juga kepada Bapak Rikil Amri, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Mata
Kuliah Pendidikan Agama Universitas Pamulang Kota Serang yang selalu
memberi arahan kepada para mahasiswa dalam penyusunan tugas makalah ini.
Serta kepada rekan-rekan kelompok 2 yang telah bekerja sama dalam penyusunan
makalah ini.
Makalah berjudul “Kebutuhan Manusia Terhadap Agama” yang kami
susun ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama di
Semester 1 Tahun Akademik 2023-2024. Didalam makalah ini kami akan
menjelaskan tentang pentingnya agama islam bagi manusia.
Namun, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh
karena itu kami sangat berharap kritik dan saran yang konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
serta mampu memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin.

Serang, 18 September 2023


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 1

C. Tujuan Penyusunan Makalah ....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. Pengertian Agama dan Agama Islam ........................................................... 2

a. Pengertian Agama .................................................................................... 2

b. Pengertian Agama Islam .......................................................................... 3

B. Persoalan Pokok Agama .............................................................................. 4

1. Aspek Keyakinan (Akidah) ...................................................................... 4

2. Aspek Norma atau Hukum (Syariah) ....................................................... 5

3. Aspek Perilaku (Akhlak) .......................................................................... 5

C. Pentingnya Sebuah Agama .......................................................................... 6

D. Fungsi Agama .............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

A. Kesimpulan .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib
masyarakat, sarana untuk memuaskan intelektual yang haus ilmu. Keyakinan
beragama mempunyai pernanan penting dalam membina moral, karena nilai-nilai
moral yang datang dari agama tetap dan bersifat universal.
Manusia membutuhkan agama di dalam kehidupannya, yaitu sebagai
pegangan hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Sudah
barang tentu agar semuanya itu dapat dicapai maka ia harus dapat menjaga
keseimbangan antara dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan rohani (agama) mengandung dua dimensi, yaitu hubungan
vertikal hubungan manusia dengan pencipta, dan hubungan horizontal hubungan
manusia dengan sesama makhluk lainnya.
Jika manusia tanpa agama, entah akan seperti apa jadinya. Baik kehidupan
di dunia apalagi di akhiratnya. Manusia tanpa agama, akan sangat tidak teratur,
tidak ada batasan, dan tidak ada patokan dalam menentukan suatu hal itu baik atau
tidaknya. Manusia yang sudah mengenal agama saja masih berpotensi melakukan
kekacauan, apalagi yang tidak sama sekali.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, menjadikan kami sebagai penyusun akan
membahas tentang kebutuhan manusia terhadap agama. Sehingga dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Kenapa Manusia Membutuhkan Agama?
2. Apa Fungsi Agama Bagi Kehidupan Manusia?

C. Tujuan Penyusunan Makalah


1. Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pendidikan Agama
2. Memberikan penjelasan kepada para pembaca bahwa manusia sangat
butuh terhadap agama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama dan Agama Islam


a. Pengertian Agama
1. Secara Etimologi
Kata “Agama” berasal dari bahasa Sanskrit, yaitu yang tersusun
dari dua kata, “a” berarti tidak dan “gama” berarti pergi. Jadi agama
artinya tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun temurun (Harun
Nasution, 1985). Hal ini menunjukkan pada salah satu karakteristik
agama, yaitu diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke generasi.
Agama dalam bahasa Arab disebut “Din” yang mengandung arti
menguasai, menundukan, patuh, balasan, kebiasaan. Agama memang
membawa peraturan yang merupakan hukum yang harus dipatuhi orang.
(Harun Nasution, 1985).1
2. Secara Terminologi
Menurut Miqdad Yachin, dalam buku “Dirasah Islamiyah”
mengatakan bahwa agama adalah ajaran yang mengandung kewajiban –
kewajiban untuk dirinya sendiri yang ditunaikan kepada Allah, kewajiban
kepada diri sendiri dan kewajiban kepada sesama manusia serta kewajiban
kepada semua makhluk hidup lainnya. (Dr. H. Bisri Affandi, MA. 1993)2
Menurut umumnya ulama islam, bahwa agama adalah suatu
peraturan Tuhan yang membimbing manusia kepada aqidah – aqidah yang
benar dan kepada ibadah serta muamalah yang baik.3
Pengertian agama secara umum, yaitu sesuatu yang dipercaya
orang sebagai asal usul penciptaan dunia. Seluruh aturan, tata cara, dan
sebagainya diikuti sesuai yang sudah ada sebelumnya. Entah berasal dari
kitab, orang terdahulu atau imam.4

1
https://www.youtube.com/watch?v=zUH-M-uPUhs&t=38s
2
http://etheses.iainkediri.ac.id/5377/3/038900103-bab%202.pdf
3
http://etheses.iainkediri.ac.id/5377/3/038900103-bab%202.pdf
4
https://nibiobank.org/agama/

2
3

b. Pengertian Agama Islam


Ada dua sisi yang dapat digunakan untuk memahami pengertian
agama islam, yaitu dengan sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua
sisi pengertian tentang islam itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Menurut ilmu bahasa (etimologi), Islam berasal dari bahasa Arab
yaitu kata Salama yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari asal kata
itu dibentuk kata aslama, yuslmi, islaman, yang berarti memelihara dalam
keadaan selamat sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk,
patuh, dan taat. Seseorang yang bersikap sebagaimana maksud dari
pengertian Islam tersebut dinamakan muslim, yaitu orang yang telah
menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada
Allah SWT.5
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama
yang ajaran – ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui
seorang Rasul. Atau lebih tegasnya lagi Islam adalah ajaran – ajaran yang
diwahyukan tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad
SAW sebagai rasul.6
Seorang Tokoh bernama Maulana Muhammad Ali juga memberi
penjelasan tentang islam, beliau mengatakan bahwa islam adalah agama
perdamaian, dan dua ajaran pokoknya yaitu ke-Esaan Allah SWT dan
kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata, bahwa
agama islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja dikarakan
sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut pada beberapa
ayat suci Al-Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak
sadar tunduk sepenuhnya kepada undang – undang Allah, yang kita
saksikan pada alam semesta.7
Jadi, berdasarkan penjelasan – penjelesan di atas, dapat
disimpulkan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-rasul-Nya untuk diajarkan kepada manusia. Dibawa secara berantai

5
Drs. Muhamamd Alim, M.Ag Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran
Dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 2, hlm.91.
6
Drs. Muhammad Alim, M.Ag op. cit., hlm. 92
7
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
cet. 19, hlm.64
4

dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dari satu angkatan ke angkatan


berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi manusia dan
merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah SWT.

B. Persoalan Pokok Agama


Ajaran pokok agama Islam terdiri dari segala aspek kehidupan manusia
dalam beragam posisinya. Mulai dari manusia sebagai hamba Allah SWT,
individu, anggota bagian dari masyarakat hingga makkhluk hidup di dunia.
Menurut Apendi Arsyad dalam bukunya terbitan IPB Press, ruang lingkup
agama Islam menyangkut pada tiga aspek pokok pembahasan. Ketiga aspek
yang dimaksud adalah aspek keyakinan (akidah), aspek norma atau hukum
(syari’ah), hingga aspek perilaku (akhlak).

1. Aspek Keyakinan (Akidah)


Aspek keyakinan ini yang kemudian sering disebut juga sebagai
akidah. Yaitu merujuk pada keimanan terhadap Allah SWT. Dalam Islam,
pendidikan akidah sendiri menempatkan posisi pertama yang paling
mendasar seperti terlihat pada rukun islam yang pertama.8
Kita sebagai manusia wajib berkeyakinan bahwa kita adalah
makhluk ciptaan dan ada yang maha kuasa sebagai pencipta alam semesta
dan isinya termasuk kita manusia. Sehingga sebagai umat islam kita
berakidah atau meyakini bahwa Allah adalah pencipta kita. Meyakini
adanya Allah, beriman dan bertaqwa kepada-Nya maka itu adalah jalan
yang paling benar. Sebagaimana Allah berfirman :

‫َوِا َذا َس َا َ َ ِع َبا ِد ْي َع ِ ّ ْﲏ فَ ِا ِ ّ ْﱐ قَ ِريْ ٌۗب ُا ِج ْ ُب َدع َْو َة ا ا ِع ِا َذا َد َ ِۙان فَلْ َ ْس تَ ِج ْي ُب ْوا ِ ْﱄ‬
‫َولْ ُي ْؤ ِم ُ ْوا ِ ْﰊ ل َ َعله ُْم َ ْر ُشدُ ْو َن‬
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka

8
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-islam-terdiri-
dari-3-aspek-apa-saja
5

hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah


mereka beriman kepada-ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran”. (QS. Al-Baqarah : 186)9

2. Aspek Norma atau Hukum (Syariah)


Persoalan pokok selanjutnya dalam agama islam adalah aspek
syariah atau norma atau juga hukum. Aspek inilah yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah (hablum mina Allah), hubungan sesame
manusia (hablum minan naas), dan hubungan manusia dengan alam
semesta (hablum minal alami).
Secara redaksional, kata syariah sendiri bermakna jalan hidup yang
ditentukan oleh Allah SWT sebagai panduan untuk menjalankan
kehidupan di dunia menuju kehidupan akhirat. Panduan atau petunjuk
yang dimaksud adalah sumber ajaran dan hukum islam yang berasal dari
Al-Qur’an, As-Sunnah, hingga Ijtihad para ‘ulama.
Menurut tulisan ilmiah terbitan Digilib IAIN Kendari, ruang
lingkup yang terkandung dalam aspek syariah mencakup hukum ibadah,
muamalah dalam hal tukar menukar harta, munakahat dalam hubungan
berkeluarga, as-siasah dalam konteks bermasyarakat, hingga jinayat yang
menyangkut hukum pidana.10

3. Aspek Perilaku (Akhlak)


Persoalan pokok yang terakhir adalah aspek perilaku atau akhlak.
Akhlak ini sendiri adalah sikap atau pola perilaku manusia sebagai umat
beragama yang menjadi hasil dari pelaksanaan dua aspek sebelumnya,
yakni akidah dan syariah.
Pentingnya pendidikan akhlak dalam ajaran islam tergambar dari
sabda Rasulullah SAW haditsnya pada Riwayat Imam Tirmidzi, “Abu
Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW ditanya tentang penyebab utama

9
Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah Ayat ke 186
10
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-islam-
terdiri-dari-3-aspek-apa-saja
6

yang dapat memasukkan (seseorang) ke dalam syurga. Beliau menjawab,


“Bertaqkwa kepada Allah dan berakhlak mulia,” (HR. Tirmidzi)11

Ketiga aspek ini tidak bisa dipisahkan atau tidak berdiri sendiri.
Justru ajaran pokok islam saling berkaitan atau terintegrasi membentuk
kepribadian manusia yang utuh atau holistik pada seorang muslim,
sebagaimana pada ayat ke 208 Surat Al-Baqarah.

‫الس ْ ِﲅ َ ۤﰷف ً ۖة و َﻻ ت َ ِ ُع ْوا خ ُُط ٰو ِت الش ْي ٰط ِ ۗن ِان ٗه‬


ِّ ‫ٰ ٓ َﳞَا ا ِ ْ َن ٰا َم ُوا ا ْد ُ لُ ْوا ِﰱ‬
‫لَ ُ ْﲂ َدُ و م ْ ٌِﲔ‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam
Islam (kedamaian) secara menyeluruh (kaffah atau holistik) dan
janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang
nyata bagimu."12

C. Pentingnya Sebuah Agama


1. Fitrah Manusia
Louis Ma’luf dalam kamus al-Munjid (1980:120) menyebutkan
bahwa fitrah adalah sifat yang ada pada setiap yang ada pada awal
penciptaannya, sifat alami manusia, atau sunnah. Menurut Imam al-
Maraghi (1974:200) fitrah adalah kondisi di mana Allah menciptakan
manusia yang menghadapkan dirinya pada kebenaran dan kesiapan
untuk menggunakan pikirannya.
Fitrah dari segi Bahasa dapat diartikan sebagai kondisi awal
suatu ciptaan atau kondisi awal manusia yang memiliki potensi untuk
cenderung kepada kebenaran (hanif).

11
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-islam-
terdiri-dari-3-aspek-apa-saja
12
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 208
7

َ ِ ‫فَ َا ِق ْم َو ْ َ َك ِ ّ ِ ْ ِن َح ِ ْي ًفاۗ ِف ْط َر َت ا ٰ ّ ِ ال ِ ْﱵ فَ َط َر الن َاس َلَﳱْ َاۗ َﻻ تَ ْب ِديْ َل ِل َ لْ ِق ا ٰ ّ ِۗ ٰذ‬


◌ۙ ‫ا ّ ِ ْ ُن الْ َق ِ ّ ُ ۙﲓ َو ٰل ِكن اَ ْك َ َﱶ الن ِاس َﻻ ي َ ْعلَ ُم ْو َن‬

Artinya: "Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam


sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrha) itu.
Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Fitrah yang berarti hanif (kecenderungan kepada kebaikan)


dimiliki manusia karena terjadinya proses persaksian sebelum terlahir
ke muka bumi.
Manusia secara fitri merupakan makhluk yang memiliki
kecenderungan untuk beragama, yaitu bertauhid (Islam) (Al A’raf:
172).
2. Keterbatasan Akal Manusia
Salah satu keistimewaan manusia ialah Allah SWT menganugerahi
akal. Dimana akal tersebut mampu membedakan dan mengetahui yang
baik dan buruk, walaupun tidak semua yang baik dan buruk itu dapat
diketahui melalui akal. Salah satu keterbatasan akal manusia adalah tidak
mampu mengetahui segala informasi mengenai hal yang berkenaan dengan
alam metafisika atau biasa disebut alam ghaib. Seperti mengetahui
peristiwa yang terjadi setelah manusia mati seperti Barzakh, Shirat,
Akhirat, Syurga dan Neraka.

3. Tantangan yang Dihadapi Manusia


Tantangan senantiasa selalu menghampiri kehidupan manusia, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Dorongan hawa nafsu dan bisikan
syaithon merupakan tantangan dari dalam. (Lihat QS. 12:5 & 17:53)
Sedangkan tantangan dari luar berupa rekayasa dan upaya - upaya yang
dilakukan manusia secara sengaja berupaya hendak memalingkan manusia
8

dari Allah SWT. Seperti berkembangnya berbagai kebudayaan dan cara


hidup yang sengaja diciptakan untuk memalingkan manusia dari Allah
SWT.

D. Fungsi Agama
1. Agama Sebagai Petunjuk Kebenaran
Manusia adalah makhluk berakal dengan akal itulah kita tahu ilmu dan
filsafat, kemudian menjadi sarana untuk mencari sebuah kebenaran.
Namun tidak semua kebenaran yang dicari oleh manusia itu bisa terjawab
oleh akal manusia karena keterbatasan. Sehingga kemudian manusia juga
membutuhkan sumber kebenaran. Sumber kebenaran yang mutlak dan
utama dalam agama adalah informasi dari tuhan yang mutlak. Informasi
yang betul - betul datang dari Yang Maha Mengetahui segala kebenaran.
Dalam agama Islam, sumber informasi kebenaran yang mutlak adalah Al-
Qur’an, dimana tidak ada yang bisa diragukan kebenarannya semua
informasi yang terkandung dalam Al - Qur’an. (Lihat QS. Al-Baqarah : 2)

2. Agama Sebagai Sumber Informasi Metafisika


Oleh karena keterbatasan akal manusia, maka banyak hal yang belum
terungkap oleh akal manusia, terutama menyangkut hal - hal yang ghaib.
Bagaimana kehidupan setelah meninggal, alam barzakh itu seperti apa,
kesusahan di padang mahsyar itu seperti apa, kenikmatan syurga dan
kepedihan neraka itu seperti apa tidak akan sampai jika dipikirkan hanya
menggunakan akal. Maka dalam hal ini agama perlu hadir dalam
kehidupan manusia, untuk membersamai dan menjawab secara perlahan
hal - hal metafisika tersebut.

3. Agama Sebagai Sumber Moral Atau Akhlak


Moral, akhlak, etika dan sebagainya ini merupakan perilaku dasar dalam
kehidupan. Bahkan ketika Nabi Muhammad SAW diutus salah satu tujuan
utamanya adalah untuk memuliakan akhlak. Begitu pula sama konteksnya
9

dengan tujuan diturunkannya agama, yaitu untuk memperbaiki akhlak


manusia.

4. Agama Sebagai Sumber Syariah dan Ibadah


Ini merupakan bagian terpenting yakni dalam hal peribadahan. Karena
peribadahan merupakan realisasi dari keimanan seseorang. Peribadahan
yang benar hanya diperoleh melalui agama. Manusia akalnya tidak akan
mampu membuat bentuk atau model peribadahan yang benar tanpa sumber
dari agama. Dengan hadirnya agama tentu saja sebagai sumber rujukan
kita sebagai sumber syariah dan ibadah.

5. Agama Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan


Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an merupakan
sumber ilmu. Yang oleh karena Al-Qur’an manusia dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya tentang realitas alam semesta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, kami selaku penyusun makalah ini
dapat menarik kesimpulan diantaranya sebagai berikut.
1. Berdasarkan pengertian dasar tentang agama, maka manusia sangatlah
membutuhkan agama. karena agar manusia itu sendiri tidak kacau, terarah,
teratur, dan dapat selamat di kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
2. Persoalan pokok tentang Agama diantaranya adalah aspek Keyakinan
(Akidah), aspek Norma dan Hukum (Syariah), serta aspek Perilaku
(Akhlak) yang merupakan bagian terpenting dalam agama yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Tegasnya manusia butuh berakidah, taat kepada
norma dan hukum syariah, serta teratur dalam perilaku dan akhlaknya.
3. Faktor - faktor yang menjadi latar belakang pentingnya agama untuk
manusia. Pertama adalah bahwa sudah fitrah nya manusia butuh dan wajib
hidup beragama. Kedua adalah faktor keterbatasan akal manusia, hanya
dari sumber agama lah manusia dapat menemukan informasi – informasi
kebenaran yang tidak bisa ditemukan oleh akal manusia, terutama
mengenai hal – hal metafisika atau hal ghaib. Terakhir, faktor tantangan
yang selalu muncul dan harus dihadapi oleh manusia, baik tantangan dari
dalam manusia itu sendiri berupa dorongan hawa nafsu dari bisikan
syaithan, maupun faktor dari luar yaitu tantangan dari manusia lainnya.
4. Manusia juga sangat butuh terhadap agama dilihat dari fungsi agama itu
sendiri bagi manusia. Yaitu :
- Agama sebagai petunjuk kebenaran
- Agama sebagai informasi metafisika
- Agama sebagai sumber moral
- Agama sebagai sumber syariah dan ibadah
- Agama sebagai sumber ilmu pengetahuan

10
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Muhammad Alim, M. (2011). Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan


Pemikiran Dan Kepribadian Muslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Harbani, R. (2022, Agustus 11). Ajaran Pokok Agama Islam Terdiri dari 3 Aspek,
Apa Saja? Diambil dari detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-
islam-terdiri-dari-3-aspek-apa-saja
Hasan, Z. M. (2023, Maret 24). Kebutuhan Manusia Terhadap Agama (P3 MSI).
Diambil kembali dari Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=zUH-
M-uPUhs&t=406s
Markanah. (1993). Studi Problematika Agama dalam Kehidupan Masyarakat.
Diambil Kembali dari http://etheses.iainkediri.ac.id/:
http://etheses.iainkediri.ac.id/5377/3/038900103-bab%202.pdf
Pahlevi, R. (2022, Juli 11). Pengertian Agama Secara Etimologi, Terminologi,
Unsur, Fungsi, Tujuan. Diambil Kembali Dari Nibiobank:
https://nibiobank.org/

11

Anda mungkin juga menyukai