Penyusun :
DEDE IKHSAN (231091900250)
MUHAMAD SYARIPUDIN (231091900213)
MUHAMMAD RIFKI FEBRIAN (231091900253)
BRIZQI WALDAN AWALA (231091900243)
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib
masyarakat, sarana untuk memuaskan intelektual yang haus ilmu. Keyakinan
beragama mempunyai pernanan penting dalam membina moral, karena nilai-nilai
moral yang datang dari agama tetap dan bersifat universal.
Manusia membutuhkan agama di dalam kehidupannya, yaitu sebagai
pegangan hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Sudah
barang tentu agar semuanya itu dapat dicapai maka ia harus dapat menjaga
keseimbangan antara dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan rohani (agama) mengandung dua dimensi, yaitu hubungan
vertikal hubungan manusia dengan pencipta, dan hubungan horizontal hubungan
manusia dengan sesama makhluk lainnya.
Jika manusia tanpa agama, entah akan seperti apa jadinya. Baik kehidupan
di dunia apalagi di akhiratnya. Manusia tanpa agama, akan sangat tidak teratur,
tidak ada batasan, dan tidak ada patokan dalam menentukan suatu hal itu baik atau
tidaknya. Manusia yang sudah mengenal agama saja masih berpotensi melakukan
kekacauan, apalagi yang tidak sama sekali.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, menjadikan kami sebagai penyusun akan
membahas tentang kebutuhan manusia terhadap agama. Sehingga dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Kenapa Manusia Membutuhkan Agama?
2. Apa Fungsi Agama Bagi Kehidupan Manusia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://www.youtube.com/watch?v=zUH-M-uPUhs&t=38s
2
http://etheses.iainkediri.ac.id/5377/3/038900103-bab%202.pdf
3
http://etheses.iainkediri.ac.id/5377/3/038900103-bab%202.pdf
4
https://nibiobank.org/agama/
2
3
5
Drs. Muhamamd Alim, M.Ag Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran
Dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 2, hlm.91.
6
Drs. Muhammad Alim, M.Ag op. cit., hlm. 92
7
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
cet. 19, hlm.64
4
َوِا َذا َس َا َ َ ِع َبا ِد ْي َع ِ ّ ْﲏ فَ ِا ِ ّ ْﱐ قَ ِريْ ٌۗب ُا ِج ْ ُب َدع َْو َة ا ا ِع ِا َذا َد َ ِۙان فَلْ َ ْس تَ ِج ْي ُب ْوا ِ ْﱄ
َولْ ُي ْؤ ِم ُ ْوا ِ ْﰊ ل َ َعله ُْم َ ْر ُشدُ ْو َن
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
8
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-islam-terdiri-
dari-3-aspek-apa-saja
5
9
Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah Ayat ke 186
10
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-islam-
terdiri-dari-3-aspek-apa-saja
6
Ketiga aspek ini tidak bisa dipisahkan atau tidak berdiri sendiri.
Justru ajaran pokok islam saling berkaitan atau terintegrasi membentuk
kepribadian manusia yang utuh atau holistik pada seorang muslim,
sebagaimana pada ayat ke 208 Surat Al-Baqarah.
11
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6227838/ajaran-pokok-agama-islam-
terdiri-dari-3-aspek-apa-saja
12
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 208
7
D. Fungsi Agama
1. Agama Sebagai Petunjuk Kebenaran
Manusia adalah makhluk berakal dengan akal itulah kita tahu ilmu dan
filsafat, kemudian menjadi sarana untuk mencari sebuah kebenaran.
Namun tidak semua kebenaran yang dicari oleh manusia itu bisa terjawab
oleh akal manusia karena keterbatasan. Sehingga kemudian manusia juga
membutuhkan sumber kebenaran. Sumber kebenaran yang mutlak dan
utama dalam agama adalah informasi dari tuhan yang mutlak. Informasi
yang betul - betul datang dari Yang Maha Mengetahui segala kebenaran.
Dalam agama Islam, sumber informasi kebenaran yang mutlak adalah Al-
Qur’an, dimana tidak ada yang bisa diragukan kebenarannya semua
informasi yang terkandung dalam Al - Qur’an. (Lihat QS. Al-Baqarah : 2)
10
DAFTAR PUSTAKA
11