Disusun Oleh:
LARASATI (211022012)
Dosen Pengampu:
Dr. Ahmad Zuhdi, MA
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas
terselesaikannya makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para
pengikut beliau yang setia hingga akhir zaman.Alhamdulillah wa syukurillah berkat Rahmat dan
Hidayah Allah SWT, kami dapat menyelesaikan tugas makalah STUDI ISLAM INTEGRATIF,
Penulis menyadari tiada gading yang tak retak, sehingga penulis berharap adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca budiman demi adanya peningkatan dalam
Terlepas dari banyaknya kekurangan yang ada, penulis berharap agar isi dari makalah ini
PENULIS
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bersuku-suku dan berbangsa. Konsekuensi dari hidup, adalah interaksi yang saling
mempengaruhi. Dengan adanya interaksi antara satu individu dengan individu lainnya, antara
satu qabilah dengan qabilah lainnya, antara satu suku dengan suku yang lainnya, dan antara satu
bangsa dengan bangsa lainnya, mengharuskan adanya perubahan. Dengan dasar ini dapat
dikatakan bahwa ciri kehidupan manusia adalah dengan adanya perubahan. Bahkan dalam
sosiologi dinyatakan bahwa hakikat kehidupan adalah perubahan. Disisi lain manusia sebagai
mahluk religius, harus berkonsistensi dengan nilai-nilai agama yang dianutnya islam sebagai
agama, yang mengedepankan alquran dan assunnah nabi sebagai dasar pegangan hidupnya,
dimana keduanya telah rampung terkodifikasi kedalam mushaf. Sementara proses pe rubahan
berjalan terus, seiring berkembangnya saman. Perubahan-perubahan sosial yang terjadi itu, tidak
hanya berkaitan dengan perubahan material tetapi perubahan itu bersentuhan pula dengan nilai-
nilai keagamaan. Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : bagaimana Islam
menyikapi perubahan sosial yang senantiasa erjadi sepanjang masa. Dengan membahas masalah
yang telah ditetapkan diatas diharapkan adanya kejelasan konsep, yang mendukung gagasan
bahwa islam dapat menyikapi perubahan sosial yang senantiasa terjadi . untuk mengungkapkan
konsep, yang mendukung gagasan bahwa islam dapat menyikapi perubahan sosial yang
meliputi : pendahuluan, pengertian dan hakikat perubahan, perubahan sosial sebagai suatu
iii
keharusan, Islam dan perubahan sosial. Dalam rangka pembahasan masalah dipergunakan analisa
filosofi dan analisa sistem. Dengan analisa filosofis, dapat dikemukakan eksistensi manusia
sebagai mahluk sosial dan masalah esensial perubahan itu sendiri, kemudian dengan analisa
sistem, dapat dikemukakan relevansi antara kehidupan sebagai suatu sistem dan agama Islam
yang beberapa sistem. Dengan demikian akan nampak bagaimana islam menyikapi perubahan
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam hal ini adalah
B. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka makalah ini dibuat dengan tujuan agar
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
ISLAM DAN SOSIAL
Pengertian Agama Agama memiliki banyak istilah ada yang menyebutkan agama berasal
dari Bahasa arab din, dari Bahasa eropa religi, dari Bahasa sansekerta a-gam, dan Bahasa semit
din. dalam Bahasa arab din berarti menguasai, menunjukan, patuh, utang, balasan, dan
kebiasaan. agama menjadikan seseorang taat dan patuh terhadap tuhan dengan menjalankan
perintah dan meningalkan laranganya. agama dalam Bahasa eropa yaitu religi yang berarti
mengumpulkan, membaca. dengan ini agama sungguh isinya berupa sekumpulan cara-cara atau
metode mengabdikan diri kepada tuhan. sedangkan dari Bahasa sansekerta agama berasal dari
dua kata adan gam, a memiliki arti tidak dan gam artinya pergi. jadi agama berarti tidak pergi,
selalu tetap ditempat dan diwarisi seacara turun temurun. maka dengan ini agama merupakan
suatu kumpulan cara atau metode mengabdi kepada tuhan, sehingga membuat seseorang taat,
tunduk dan patuh terhadap tuhan dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya.
Agama adalah peraturan, pedoman, ajaran, atau sistem yang mengatur tentang keyakinan,
keimanan atau kepercayaan. Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT.
kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan Islam sebagai
agama yang Rahmatal lil ‘aalamiin (rahmat bagi seluruh alam). Sebagaimana Allah berfirman
Artinya : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
mashdar dari kata “aslama” yang berarti taat, patuh, tunduk dan berserah diri. Sedangkan secara
istilah, Islam ialah tunduk, taat dan patuh kepada perintah Allah SWT seperti yang telah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan-Nya serta menyerahkan diri
sepenuhnya hanya kepada Allah ta’ala. Nabi Muhamad menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang
apa itu Islam, dan beliau menjawab Islam itu adalah “bahwa engkau mengakui tidak ada Tuhan
selain Allah dan bahawasanya Muhamad itu utusan Allah, dan engkau mendirikan sholat, dan
mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau mengerjakan ibadah haji di
Baitullah jika engkau sanggup melakukannya“. Umar bin Khatab Menjelaskan Islam sebagai
agama yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhamad SAW. Di dalam agama Islam
Muhamad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri Mengatakan bahwa Islam adalah sebuah
syariatsyariat-Nya dengan penuh keikhlasan. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Beliau
mengatakan Islam ialah berserah diri kepada Allah SWT dengan cara mentauhidkan-Nya, tunduk
dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan-perbuatan syirik dan
para pelakunya.
Proses memahami ajaran agama yang berdasarkan kepada al-Qur’an dan hadis sebagai
pedoman dasar dalam agama, terus diupayakan sepanjang masa, lebih lagi dalam dunia yang
manusia yang tidak diragukan, petunjuk bagi orang yang bertakwa.Kebenaran al-Qur’an dan
hadis Nabi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sangat jauh berbeda dengan kebenaran produk
1
Al Imam An-Nawawi, Matan Hadits Arba`in An-Nawawi, (Jakarta : 2019), 7
2
pemikiran manusia yang terbatasi oleh ruang dan waktu dan subjektivitas. Maka oleh sebab itu
bagi umat yang mengaku keberagaman dan beriman, konsekuensinya dalam kehidupan selalu
dimaksudkan adalah bagaimana Islam memegang peranan dalam mengatasi kondisi berhadapan
dengan peradaban Barat. Salah satu ajaran normatif Islam yang bisa digunakan untuk memahami
realitas masyarakat industri modern, masyarakat maju, di dapati dalam al-Qur’an surah al-Kahfi
ٰۤ
105 ت َربِّ ِه ْم َولِقَ ۤا ِٕى ٖه فَ َحبِطَتْ اَ ْع َمالُ ُه ْم فَاَل نُقِ ْي ُم لَ ُه ْم يَ ْو َم ا ْلقِ ٰي َم ِة َو ْزنًا
ِ ول ِٕىكَ الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا بِ ٰا ٰي ُا
Artinya: Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaikbaiknya.
Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalanamalan mereka, dan Kami tidak
Abdullah Yusuf Ali, memberikan komentar terhadap ayat di atas; bahwa perumpamaan
yang diceritakan Allah tersebut adalah gambaran jelas tentang sikap bangsa-bangsa maju
sekarang terhadap kegumaan moral dan spiritual. Mereka adalah sia-sia hidup di dunia dan
3
mereka tidak peduli sedikitpun terhadap kehidupan akhirat. Inilah peradaban material
satunya tujuan hidup dan sama sekali tidak memikirkan Tuhan. Inilah salah satu kesombongan
manusia yang terlalu percaya diri, karena merasa bahwa kemampuan yang dimiliki dapat
memecahkan segala persoalan yang dihadapi. Bahkan mereka terlalu optimistik terhadap potensi
tanpa memikirkan siapa yang menganugerahkan itu semua. Mereka lupa kepada sang pencipta
yang Maha Kuasa, bahwa kekayaan yang ada di dunia berasal dari pemberian Tuhan kepada
manusia sebagai khalifah yang diberi wewenang untuk mengelolanya. Manusia menyangka,
bahwa segala yang ia perbuat dan menghasilkan, memenuhi segala keperluan hidupnya adalah
hasil usahanya semata. Sehingga akhirnya lupa kepada Sang Pencipta. Agama adalah peraturan
Allah swt. yang diturunkan kepada Rasul Muhammad saw. berisi suruhan dan larangan, wajib
ditaati oleh umat manusia dan sebagi pedoman serta pegangan dalam hidup dan kehidupan agar
selamat dunia dan akhirat. Agama adalah alat pengendali dalam hidup, petunjuk jalan menuju
jalan keselamatan. Faktor yang sangat penting dan menentukan sekali dalam kehidupan manusia
Pada sisi lain juga umat manusia yang beriman dituntut menjalankan agama dengan baik,
secara menyeluruh, sesuai dengan keyakinan dan perbuatan. Iman dan amal, juga dalam segala
kapan saja dan dalam kondisi apapun. Selain itu dengan tetap berpegang teguh/istiqamah dengan
keimanan yang kuat. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
2
Muhammad Maskur Musa, PERAN AGAMA DALAM PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT , vol XIV, No
2, desember 2021, hal1-8
4
pengetahuan. Termasuk ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam teknologi. Penggunaan
teknologi tetap pada ketentuan-ketentuan Allah. Pernyataan Allah mengangkat derajat orang
yang beriman dan berilmu pengetahuan seperti dinyatakan Allah Surah al-Mujadalah ayat 11
sebagai berikut:
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya
Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atas jelas memberikan arah bahwa kemakmuran yang dicapai dengan akibat ilmu
pengetahuan, lebih meningkat lagi manakala ditopang dengan keimanan yang kuat, tidak keliru
kiranya dipinjam istilah Albert Eistein “Agama tanpa ilmu pengetahuan lumpuh, ilmu
pengetahuan tanpa agama runtuh”. Ajaran agama juga menuntun ke arah kehidupan
bermasyarakat yang harmonis, tercipta saling pengertian sesama anggota masyarakat sehingga
terjadi kehidupan harmonis. Ajaran tersebut adalah menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar,
memperluas pandangan dan cakrawala berpikir. Diakui antara satu bangsa dengan bangsa yang
3
H. Mirhan A.M, Agama dan Beberapa Aspek sosial, Penerbit: IAIN ANTASARI PRESS, cet. ke
1,desember 2014, hal 9
5
lain ada yang mengalami kemajuan, maka bangsa yang telah maju dalam peradabannya. Saling
bertukar pandangan dan tenaga kerja, saling bertukar ilmu pengetahuan dan teknologi.
1. Perubahan Sosial
Manusia merupakan makhluk yang dinamis dan produktif dimana manusia selalu
hari. penyebab terjadinya perubahan sosial sendiri dimana manusia merupakan bagian dari
fenomena dari perubahan sosial dan perubahan sosial juga tidak disebabkan dari satu sisi
saja, namun perubahan sosial juga disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
maupun dari luar dan juga disebakan oleh sektor dan bidang lainya.
perubahan sosial adalah perubahan terhadap pola pikir dan perilaku, hubungan sosial,
Lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. sedangkan menurut Soerjono Soekanto
kelompok dalam masyarakat. jadi perubahan sosial merupakan suatu perubahan yang
terjadi didalam suatu masyarakat yang berupa perubahan pola pikir, perilaku, interaksiatau
hubungan sosial dan lembaga struktur sosial didalam masyarkat. perubahan sosial
mengakibatkan dan mengubah baik pola pikir, perilaku, Lembaga dan struktur sosial
menurut waktu tertentu, dikarenakan manusia makhluk yang dinamis didalam kegiatan
4
Mahsyar Idris, Islam Dan Perubahan Sosial,jurnal ISTIQRA’, vol 1, no 1. September 2013, hal 1-7.
6
Perubahan ini dapat berupa perubahan kecil sampai menuju perubahan yang lebih
besar bahkan sangat besar yang dapat memengaruhi segala aktivitas dan perilaku manusia.
perubahan yang kecil ini meliputi perilaku dan pola pikir individu, sedangkan perubahan
yang lebih besar bahkan sangat besar meliputi dimasa yang akan datang masyarakat akan
masyarakat. dengan ini masyarakat harus memiliki suatu pedoman atau pegangan yang
dapat menumbuhkan nilai-nilai dan norma, sehingga dapat membentengi dari dampak
negative suatu perubahan sosial baik perubahan yang kecil maupun yang besar.5
Ungkapan “realitas sosial” merupakan gabungan dari kata “realitas” dan “sosial”.
Secara etimologi kedua kata ini berasal dari bahasa Inggris, “reality” yang berarti realitas,
kenyataan atau dalam kenyataan dan “social” memiliki arti pertemuan silaturrahmi, ramah
masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajari. Realitas sosial adalah
kenyataan kehidupan sosial masyarakat. Realitas sosial juga merupakan suatu peristiwa
yang memang benar terjadi di tengah-tengah masyarakat. 7 Dan manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi)
dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) dengan orang lain. Manusia
memiliki kebutuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman dengan
orang lain seringkali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing.
5
Ibid,
6
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: PT Gramedia, 2003), 468.
7
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Cet. 43 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010),
7
Misalnya, orang kaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi
yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan. Untuk menjaga keharmonisan
hubungan sosial, maka pada setiap masyarakat mempunyai nilai-nilai sosial yang mengatur
tata nilai di dalam masyarakat tersebut. Termasuk di dalam nilainilai sosial ini tata susila
serta adat kebiasaan. Nilai-nilai sosial ini merupakan ukuran-ukuran di dalam menilai
tindakan dalam hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, tujuan nilai-nilai sosial ialah
untuk mengadakan tata atau ketertiban. Tata ini hanya mungkin terwujud jika nilainilai
sosial ini mempunyai wadah untuk menegakkannya. Wadah dimaksud ialah struktur atau
susunan masyarakat.9
timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang
yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, kejahatan dan
sebagainya. Problem yang berasal dari faktor biologis misalnya penyakit. Problem dari
faktor psikologis timbul persoalanseperti penyakit syaraf dan bunuh diri. Sementara
bersumber pada faktor budaya.Sampai di sini dapat dipahami bahwa yang dimaksud
dengan “agama sebagai realitas sosial” adalah bahwa agama merupakan sesuatu yang harus
ada dan dibutuhkan oleh manusia. Manusia membutuhkan agama, karena agama memiliki
8
Elly M. Setiadi et al. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Kencana, 2006), 63.
9
Ahmad Suheli, Realisasi Agama Islam Dalam Kehidupan Sosial, Jurnal Hadist AlQur’an, Hal 1-11
8
fungsi untuk membantu manusia menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan di
dunia ini.10
Sebagai makhluk otonom, manusia adalah subjek yang mandiri dan memiliki kesanggupan
pribadi dengan segala kemandirian dan kebebasannya manusia menjadi pendukung dan
pengamal nilainilai religius, rasional, etis dan estetis.Oleh karena itu, di samping manusia
memiliki nilai otonomi, manusia tidak akan sempurna jikalau ia tidak berhubungan dengan
sesuatu yang lain. Proses di mana antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok berhubungan satu dengan yang lain disebut
Secara teoritis, sekurang-kurangnya ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi
sosial, yaitu terjadinya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial tergantung kepada
adanya tanggapan terhadap suatu tindakan, sedangkan aspek terpenting dari komunikasi
adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu perilaku orang lain. Para Sosiolog
sepakat bahwa interaksi sosial adalah syarat utama bagi terjadinya aktivitas sosial bagi
hadirnya kenyataan sosial. Max Weber misalnya melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu
yang didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosial. Menurutnya, ketika
berinteraksi, seseorang atau kelompok sebenarnya tengah berusaha atau belajar bagaimana
memahami tindakan sosial atau kelompok lain. Sebuah interaksi sosial akan kacau
10
Ibid.
11
Dwi Narwoko-Bagong Suyanto (ed.), Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan (Jakarta: Kencana, 2004), 20
.
9
bilamana antara pihak-pihak yang berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna
Di sini terlihat bahwa Max weber mengakui bahwa setiap individu harus memiliki
kesadaran sosial dan saling memahami antara satu dengan yang lain agar sekelompok
masyarakat bisa hidup harmonis dan teratur. Menurut George Herberr Mead, agar interaksi
sosial bisa berjalan dengan tertib dan teratur dan agar anggota masyarakat bisa berfungsi
secara normal, maka yang diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai
dengan konteks sosialnya, tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara
objektif prilaku kita sendiri dari sudut pandang orang lain. Pertanyaan umum yang lazim
muncul adalah: apakah perilaku atau tindakan seseorang sudah cukup pantas di hadapan si
X atau si Y? Pertanyaan ini artinya bahwa yang objektif menilai prilaku seseorang adalah
orang lain, bukan dirinya sendiri. Baik atau buruk prilaku seseorang didasarkan kepada
penilaian orang lain. Pertanyaan di atas perlu diajukan mengingat pada kenyataannya
bahwa manusia menemukan dirinya sebagai makhluk yang ada bersama atau makhluk
sosial, karena itu realisasi makna hidup dan eksistensi pribadi hanya akan berhasil sejauh
Manusia tidak hanya hidup berdampingan, melainkan juga bekerjasama memajukan dan
saling mengembang-kan harkat dan martabatnya. Meskipun peran setiap individu dan
dengan anggota masyarakat dan sebagainya. Faham kebebasan yang dianut oleh sebagian
10
Dalam hal ini faham kebebasan mengandung tiga arti yang berbeda-beda, tetapi
ketiganya tidak terpisahkan satu sama lain. Ketiga faham dimaksud adalah sebagai berikut:
kemungkinan kemungkinan baru untuk masa depan yang lebih baik dengan membebaskan
dari dari berbagai halangan yang ada untuk mewujudkan eksistensi dirinya. Seseorang
memiliki kebebasan untuk mencapai semua tujuan dan cita-citanya. Kedua, kebebasan
psikologis, yakni kemauan untuk memilih bertindak atau tidak, kemampuan untuk berfikir,
kebebasan ini menjamin keikutsertaan para anggota dalam bidang sosial, politik, ekonomi
dan budaya sebagai subjek. Tetapi perlu adanya syarat-syarat objektif agar mereka dapat
bertindak sebagai subjek politik dan sebagainya. Kebebasan ini juga disebut hak-hak
demokratis.13
Ketiga bentuk kebebasan di atas saling berhubungan menurut kerangka logis dan
pada diri manusia, namun kebebasan itu ada batasnya pada kebebasan sesama. Jadi
penggunaan kebebasan kita tidak boleh sampai membatasi kebebasan orang lain. Dengan
adanya kebebasan ini maka manusia mampu merubah kebudayaan dan kondisi sosial
mereka. Sementara itu, untuk memperkuat makna kehidupan sesama tersebut akan lebih
berarti apabila manusia berhubungan dengan alam di sekitarnya, karena alam dunia adalah
bagian dari hidup manusia. Manusia mengalami atau berada di tengah alam dunia serta
13
Mukti Ali dkk, Agama dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer, (Cet. I; Yogyakarta: Tira Wacana,
1998), 89.
11
membangun dan mengembangkan kehidupannya dengan mengolah sumber kekayaan alam
untuk kepentingan hidup sosialnya. Oleh karena itu, pembinaan suatu makna keharmonisan
yang rasional antara manusia dengan alam merupakan tanggung jawab manusia.14
Islam sebagai agama, diturunkan oleh Allah SWT. Melalui rasulnya kepada manusia,
1. Memperkenalkan bahwa sumber segala segala yang ada adalah Tuhan yang Maha Esa,
yaitu Allah SWT. Dalamhal ini islam membawa ajaran aqidah yang murni.
2. Memperkenalkan bahwa kehidupan ini, hususnya manusia adalah pemberian dari Allah
SWT. Yang harus dijunjung tinggi dalam hal ini islam menetapkan seperangkat aturan
yang abadi. Dalam kaitan ini islam menetapkan seperangkat aturan yang menjaga dan
3. Memperkenalkan bahwa manusia mempunyai potensi yang unik, yaitu AlAki dan karena
itu al-aki harus dijaga supaya bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam kaitan ini,
pemberian Allah SWT. Yaitu al Mal. Dalam kaitan ini islam menetapkan seperangkat
14
ibid
15
Yuristia. A. 2017. “Keterkaitan Pendidikan, Perubahan Sosial Budaya, Modenisasi dan Pembangunan”,
Jurnal Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN SU, No.1, ( Vol.I), Medan: UIN SU.
12
Melihat tujuan pokok diturunkannya agama Islam maka pahamlah kita, bahwa ajaran
Islam bertitik tolak dari kebutuhan manusia. Sasaran yang ingin dicapai adalah kemaslahatan di
dunia dan akhirat. Sekarang marilah kita perhatikan sumber utama ajaran Islam, yakni Al-Qur’an
Al –karim.
Dilihat dari segi sighat amar terbagi kepada dua macam yakni: mengenai hubungan
manusia dengan khaliknya. Yang ini disebut ibadah, amar dalam hal ini sifatnya permanent,
tidak mengalami perubahan. Mengenai hubungan manusia dengan sesamanya manusia, dalam
masalah ini dikedepankan kesejahteraan dan kemaslahatan. Amar dalam hal ini sangat
Selanjutnya kita lihat ayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengan masalah perubahan. Hal ini
ۤ
َت لِّيَ ْبلُ َو ُك ْم فِ ْي َمٓا ٰا ٰتى ُك ۗ ْم اِنَّ َربَّك
ٍ ض َد َر ٰج َ ض ُك ْم فَ ْو
ٍ ق بَ ْع ِ ي َج َعلَ ُك ْم َخ ٰل ِٕىفَ ااْل َ ْر
َ ض َو َرفَ َع بَ ْع ْ َوه َُو الَّ ِذ
Artinya : Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia
mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang
Kasus perubahan Telah disebutkan bahwa term perubahan juga menerimah makna
pembaharuan. Maka dalam mengemukakan kasus perubahan disini hanya dibatasi pada dua
aspek sebagai contoh Masalah sosial politik. Politik atau sistem pengelolaan masyarakat (negara)
konsep negara dalam alQur’an dan sunnah nabi, tidak dirumuskan secara detail. Hanya saja telah
13
ditetapkan etika dasarnya yang merupakan prinsip umum. Oleh Amin Rais menyebutkan
bahwa :”Islam telah memberikan etika dasar nilai-nilai dan normanorma yang harus ditegakkan,
frinsip umum dan refrensi buku, katakanlah paradigma. Dan justru disinilah letak keabadian al-
Prinsip umum, dalam sistem pemerintahan (khilafah) oleh Amin Rais disebut etika dasar,
nilai dan norma. Dijabarkan oleh rinci oleh H.Abd.Muin Salim, bahwa prinsip yang mendasari
1) Sistem politik islam bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh
islam. Pada prisipnya konsep islam tentang ekonomi mengacu pada dua prinsip.
Pertama, penegak prinsip umum, bahwa kemakmuran adalah milik bersama, pemilikan
2) penegakan prinsip ibadah dalam hal pemanfaatan harta terdapat ibadah yang mutlak
seperti larangan memakan riba, larangan mendapatkan harta tanpa usaha (judi,
lembaga lembaga yang ada pada masa kini. Dari hasil proses pembelajaran itu nantinya
16
umintang. J. 2015. “Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Kemajuan Pembangunan Masyarakat Di Desa
Tara-Tara I”, e journal Acta Diurna, No. 2,(Vol. IV).
14
dijadikan acuan untuk merencanakan, dan menata kehidupan ekonomi yang islami, sesuai
17
Rosana. E. 2017.“Modernisasi dan Perubahan Sosial”, Jurnal TAPIs, No. 12 (Vol. VII).
15
BAB III
Kesimpulan
Agama merupakan suatu kumpulan cara atau metode mengabdi kepada tuhan,
sehingga membuat seseorang taat, tunduk dan patuh terhadap tuhan dengan menjalankan
perubahan yang terjadi didalam suatu masyarakat yang berupa perubahan pola pikir,
perilaku, interaksi atau hubungan sosial dan lembaga struktur sosial didalam masyarkat.
perubahan sosial disebabkan oleh faktor dalam maupun dari faktor luar, faktor dari dalam
faktor dari luar berupa Adanya pengaruh bencana alam, Adanya peperangan, dan Adanya
masyarakat agama memiliki peran yang sangat penting didalam masyarakat agar
dan norma yang sudah ada dan berlaku dalam masyarakat dan agama juga dijadikan oleh
masyarakat sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan, karena agama dalam semua
ajaranya mengatur dan membina makhluk khususnya manusia dalam kehidupan, dengan
tujuan agar manusia terarah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari sehingga manusia
dapat selamat baik didunia maupun diakhirat. apabila agama bisa menjalankan perannya
dengan baik maka masyarakat akan mengalami kesejahteraan, kedamaian, kestabilan dan
16
Daftar pustaka
17