Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
dan terus dapat menimba ilmu di Universitas Swadaya Gunung Jati ini.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar
kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Khususnya tentang penerapan ajaran agama islam dalam kehidupan.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Cirebon,14 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................1
BAB II ISI

2.1 Pengertian Islam .............................................................................2


2.2 Penerapan Islam dalam Kehidupan Sehari-hari .............................4
2.3 Kaitan Agama Islam dengan Kehidupan .......................................9
2.4 Kehidupan Dunia Tanpa Ada Islam ...............................................11
2.5 Implementasi Ajaran Islam dalam Kehidupan ...............................13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................16
3.2 Saran ..............................................................................................16
Daftar Pustaka.................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masalah seputar agama belakangan ini mulai mencuat kembali kepermukaan
banyak persepsi persepsi yang menyimpang dan bisa saja menyesakan bagi umat
Islam itu sendiri maka dalam makalah ini kami berusaha mengambil benang merah
ataupun garis besar dalam menyikapi masalah persepsi, perbandingan dan penerapan
agama Islam di kehidupan kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan penegasan istilah seperti dikemukan di
atas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah :
1) Pengertian Agama Islam ?
2) Bagaimana penerapan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari?
3) Bagaimana kaitan antara ajaran islam dengan kehidupan?
4) Apa yang terjadi apabila kehidupan tanpa adanya islam?
5) Contoh implementasi ajaran islam dalam kehidupan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Sebagai tugas membuat makalah agama dengan tema ajaran Islam dalam kehidapan
seharihari
b. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi penulis umumnya
bagi pembaca
c. Menjadi bahan kajian pokok yang bisa menjadi landasan kehidupan Islam Dalam
Kehidupan

1
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Islam

Islam dalam bahasa Arab merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman,


yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah. Sedangkan jika dilihat
dari asal katanya, Islam berasal dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan
salaam. Masing-masing kata tersebut memiliki arti sebagai berikut:

 Assalmu artinya damai, perdamaian. Maksudnya, Islam adalah agama yang


damai dan setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian.
 Aslama artinya taat, berserah diri. Maksudnya seorang muslim hendaknya
berserah diri pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.
 Istaslama artinya berserah diri.
 Saliim artinya bersih dan suci. Maksud dari kata ini merupakan gambaran dari
hati seorang muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan
Allah.
 Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh
keselamatan. Jika seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik,
maka Allah akan menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.

Dalam Al-Qur'an sendiri, kata Islam sebagai agama disebutkan dalam surat Al Maidah
ayat 3

‫َاْلَيْو َم َاْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َاْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتْي َو َرِض ْيُت َلُك ُم اِاْل ْس اَل َم‬

"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu."

2
Selain itu, surat Ali Imran ayat 19 juga menyebutkan agama Islam

‫ۗ ِاَّن الِّدْيَن ِع ْنَد ِهّٰللا اِاْل ْس اَل ُم‬

"Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam."

Disebutkan pula dalam surat Ali Imran ayat 85

‫َو َم ْن َّيْبَتِغ َغْيَر اِاْل ْس اَل ِم ِد ْيًنا َفَلْن ُّيْقَبَل ِم ْنُۚه َو ُهَو ِفى اٰاْل ِخ َرِة ِم َن اْلٰخ ِس ِرْيَن‬

"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi."

Sedangkan dalam hadis, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadis


tersebut kemudian terkenal sebagai hadis Jibril, karena saat itu, malaikat Jibril yang
berubah wujudnya menjadi seorang laki-laki datang menemui Rasulullah untuk
bertanya tentang Islam dan meminta penjelasan pada Rasulullah. Berikut hadisnya:

Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata,

"Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba


muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada
dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara
kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan
lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi.

Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW
menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang
berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan
sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah
jika engkau mampu melaksanakannya." (HR. Muslim).

3
2.2 Penerapan Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan ini sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk hidup secara
islami, dimana segala hal dalam kehidupan harus dijalankan sesuai dengan ketentuan
Allah SWT. Di sini setiap muslim harus berusaha mewujudkannya dengan cara
meniatkan segala hal yang dilakukannya adalah bagian dari ibadah. Syari’at Islam
mengatur seluruh pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupannya, baik
aqidah, ibadah, syari’ah (dalam arti khusus), muamalah maupun siyasah. Syari’at
Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamiin). Untuk itu harus
diterapkan, agar rahmat tersebut dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia dan alam
sekitarnya.

Penerapan syari’at Islam secara benar akan melahirkan masyarakat Islam


dengan sistemnya yang khas. Menurut Sayyid Qutb, alasan utama yang menyebabkan
tersendirinya Masyarakat Islam dengan sistemnya yang khas itu ialah kenyataan
bahwa ia sebenarnya suatu masyarakat yang tercipta oleh syari’at yang khas, ciptaan
Allah sendiri. Syari’at ini tumbuh dengan sempurna semenjak dia diciptakan, tanpa
melalui proses evolusi sejarah. Syari’at inilah yang menciptakan masyarakat Islam,
dibangun di atas landasan-landasan yang dikehendaki Allah untuk hamba-hamba-Nya,
bukan menurut konsep yang ditetapkan atas kemauan segolongan manusia terhadap
sejumlah manusia yang selebihnya. Dan di bawah naungan syari’at ini, menjadi
lengkaplah pertumbuhan jama’ah yang bercorak Islam.Bersama-sama dengan itu,
terciptalah hubungan kerja dan produksi, hukum dan kaidah moral menyangkut
perseorangan dan masyarakat, pokok-pokok budi pekerti dan undang-undang
pergaulan, bahkan mencakup segenap upaya tertentu untuk mengokohkan tata
kehidupan sosial dan menggariskan jalan untuk tumbuh dan berkembang.

Islam adalah jalan hidup (way of life) yang dihadirkan untuk umat manusia.
Keislaman seseorang tidaklah cukup hanya dalam ucapan syahadah saja, atau lebih
luas dengan apa yang disebut sebagai rukun Islam.

4
Islam harus diterima secara kaffah atau totalitas (QS 2:208, Al Baqarah) -termasuk
dalam menerapkan syari’atnya-, tidak menerima sebagian ajaran Islam dan menolak
sebagian yang lain karena tidak sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Dengan ini kita semua mengerti bahwa islam mencakup keseluruhan termasuk
dalam kehidupan sehari-hari segala perbuatan kita harus bersandar pada hukum-
hukum islam, baik itu dari hubungan kita dengan Allah (Hbluminallah), dengan diri
sendiri , maupun orang lain(Habluminannas).

1. Habluminallah

Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepadaNya. Allah


memerintahkan manusia untuk menyembah hanya kepada Allah, dan beribadah
kepadaNya. Ibadah dalam kaitan yang diperintahkan oleh Allah ada banyak, baik itu
sholat, membaca al-qur’an, haji dan sebagainya, sebagai contoh antara lain;

 Sholat

Sholat adalah salah satu ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah. Perintah
Sholat disebutkan berkali2 di Al Qur’an mulai dari Surat Al Baqarah ayat 3, 43, 45,
83, 110, 153, 177, 238, 277, Surat Annisa ayat 43, 102, 103, 162, dsb, dan masih
banyak lagi. Begitu pentingnya Sholat sehingga kelak Sholat adalah ibadah pertama
yang diperiksa dalam perhitungan amal di akherat dan menjadi tolok ukur seluruh
amal ibadah lainnya. Bila sholatnya baik maka seluruh amal ibadahnya baik, begitu
juga sebaliknya bila sholatnya jelek (atau tidak pernah sholat) maka jeleklah seluruh
amal lainnya.

Begitu pentingnya sholat maka ia disebutkan sebagai tiangnya agama, siapa yang
mendirikan sholat maka dia telah menegakkan tiang agama, sebaliknya yang
meninggalkan sholat berarti telah meruntuhkan tiang agama. Itulah sebabnya sholat
diwajibkan bagi seluruh umat muslim dewasa yang berakal tanpa kecuali.

5
Sesungguhnya sholat juga diperintahkan dan dilakukan oleh umat-umat terdahulu
sebelum umat Muhammad saw. Jadi sebenarnya seluruh umat manusia mulai dari nabi
Adam a.s. diperintahkan untuk sholat sebagai bentuk penyembahan dan ketundukan
(sujud) dari seorang hamba kepada Tuhannya yaitu Allah swt. Barangsiapa yang
enggan melakukan sholat maka akan mendapatkan siksa yang amat pedih sejak di
alam barzah (kubur) hingga di kehidupan akhirat nanti.

 Membaca Al Qurán

Semua orang tahu bahwa kitab suci umat Islam adalah Al Qurán. Di dalamnya
terdapat hukum, aturan, dan pedoman dan harus dipatuhi oleh umat Islam. Terdapat
juga ilmu pengetahuan dan sejarah (cerita) bisa dijadikan hikmah bagi umat manusia.
Al Qurán harus dibaca dan dipelajari untuk dilaksanakan dan dijadikan acuan dalam
kehidupan sehari2. Bila umat Islam selalu bersandar kepada Al Qurán (dan Hadits)
maka akan menjadi umat yang kuat. Sebaliknya bila umat Islam tidak mau membaca
dan mempelajari Al Qurán maka mereka tidak mengerti aturan yang harus dianut
sebagai seorang muslim – dengan kata lain menjadi orang yang bodoh (jahil) yaitu
bodoh dalam ilmu agama – akibatnya bisa diduga, umat Islam akan semakin jauh dari
Islam dan menjadi kaum yang lemah bahkan menuju kepada kehancuran.

Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

Hal ini berkaitan dengan segala aktivitas dan tingkah laku setiap individu
harus berdasarkan islam, mulai dari berpakaian, cara bersikap dan sebagainya.
Adapun akhlak pada diri sendiri diantaranya mencakup hal-hal berikut;

Berakhlak terhadap jasmani.

a) Menjaga kebersihan dirinya

Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Ia menekankan kebersihan


secara menyeluruh meliputi pakaian dan juga tubuh badan.

6
Rasulullah memerintahkan sahabat-sahabatnya supaya memakai pakaian yang
bersih, baik dan rapi terutamanya pada hari Jum'at, memakai wewangian dan selalu
bersugi.

b) Menjaga makan minumnya.

Bersederhanalah dalam makan minum, berlebihan atau melampau di tegah dalam


Islam. Sebaiknya sepertiga dari perut dikhaskan untuk makanan, satu pertiga untuk
minuman, dan satu pertiga untuk bernafas.

c) Tidak mengabaikan latihan jasmaninya

Riyadhah atau latihan jasmani amat penting dalam penjagaan kesehatan, walau
bagaimnapun ia dilakukan menurut etika yang ditetapkan oleh Islam tanpa
mengabaikan hak-hak Allah, diri, keluarga, masyarakat dan sebagainya, dalam
artikata ia tidak mengabaikan kewajiban sembahyang, sesuai kemampuan diri,
menjaga muruah, adat bermasyarakat dan seumpamanya.

d) Rupa diri.

Seorang muslim mestilah mempunyai rupa diri yang baik. Islam tidak pernah
mengizinkan budaya tidak senonoh, compang-camping, kusut, dan seumpamanya.
Islam adalah agama yang mempunyai rupa diri dan tidak mengharamkan yang
baik.Sesetengah orang yang menghiraukan rupa diri memberikan alasan tindakannya
sebagai zuhud dan tawadhuk. Ini tidak dapat diterima karena Rasulullah yang bersifat
zuhud dan tawadhuk tidak melakukan begitu. Islam tidak melarang umatnya
menggunakan nikmat Allah kepadanya asalkan tidak melampau dan takabbur.

Berakhlak terhadap akalnya

7
a) Memenuhi akalnya dengan ilmu

Akhlak Muslim ialah menjaganya agar tidak rusak dengan mengambi sesuatu yang
memabukkan dan menghayalkan. Islam menyuruh supaya membangun potensi akal
hingga ke tahap maksimum, salah satu cara memanfaatkan akal ialah mengisinya
dengan ilmu.

Ilmu fardh 'ain yang menjadi asas bagi diri seseorang muslim hendaklah
diutamakan karena Ilmu ini mampu dipelajari oleh siapa saja, asalkan dia berakal dan
cukup umur. Pengabaian ilmu ini seolah-olah tidak berakhlak terhadap akalnya.

a. Penguasaan ilmu

Sepatutnya umat Islamlah yang selayaknya menjadi pemandu ilmu supaya


manusia dapat bertemu dengan kebenaran. Kekufuran (kufur akan nikmat) dan
kealfaan ummat terhadap pengabaian penguasaan ilmu ini.Perkara utama yang patut
diketahui ialah pengetahuan terhadap kitab Allah, bacaannya, tajwidnya, dan
tafsirnya. Kemudian hadits-hadits Rasul, sirah, sejarah sahabat, ulama, dan juga
sejarah Islam, hukum hakam ibadat serta muamalah.

Sementara itu umat islam hendaklah membuka tingkap pikirannya kepada segala
bentuk ilmu, termasuk juga bahasa asing supaya pemindahan ilmu berlaku dengan
cepat. Rasulullah pernah menyuruh Zaid bin Tsabit supaya belajar bahasa Yahudi dan
Syiria. Abdullah bin Zubair adalah antara sahabat yang memahami kepentingan
menguasai bahasa asing, beliau mempunyai seratus orang khadam yang masing-
masing bertutur kata berlainan, dan apabila berhubungan dengan mereka, dia
menggunakan bahasa yang dituturkan oleh mereka.

Berakhlak terhadap jiwa

Manusia pada umumnya tahu sadar bahwa jasad perlu disucikan selalu, begitu
juga dengan jiwa. Pembersihan jiwa beda dengan pembersihan jasad.

8
Ada beberapa cara membersihkan jiwa dari kotorannya, antaranya:

a) Bertaubat
b) Bermuqarabah
c) Bermuhasabah
d) Bermujahadah
e) Memperbanyak ibadah
f) Menghadiri majlis Iman

Untuk meningkatkan tahap kejiwaan kita tidak boleh keseorangan. Lantaran dari
pada itu kita perlu sahabat yang boleh memperingatkan diri kita. Disamping itu kita
perlu berdoa kepada Allah.

2. Habluminannas

Allah memerintahkan manusia untuk saling menyayangi dan berbuat baik satu
dengan yang lainya. Allah mengatur masalah hubungan yang baik sesama manusia
antara lain tentang :

a. Mendahulukan kepentingan orang lain (QS 2:177, 59:9),


b. Berbuat baik adalah merupakan sebaik-baik amalan (QS 3:92, 3:134),
c. Menyempurnakan takaran dan timbangan, serta tidak merugikan orang lain (QS
7:85, 11:84, 11:85, 17:35, 26:181, dsb) – mengurangi takaran termasuk korupsi
kecil2an.
d. Berinfak atau memberikan sebagian rizki kepada orang lain (QS 2:254, 3:92,
14:31, 32:16, 35:29, 42:38, dsb)
e. Tolong menolong dan kasih sayang (QS 5:2, 48:29, 24:22, 90:17), dan masih
banyak banyak lagi.

2.3 Kaitan agama islam dengan kehidupan

Islam adalah agama dalam seluruh fase dan sektor kehidupan.

9
Islam mengatur fase kehidupan manusia dari sebelum lahir, masa bayi, kanak-
kanak, remaja, tua, bahkan setelah ia meninggal dunia.

Tidak ada jenjang kehidupan yang berlalu begitu saja, kecuali Islam
mempunyai bimbingan, arahan dan ketentuan di dalamnya. Demikian pula Islam
merupakan risalah bagi manusia pada seluruh sektor kehidupan dan segala aktvitas
kemanusiaanya, baik yang bersifat material ataupun spiritual, individu ataupun sosial,
dan gagasan ataupun operasional. Islam menolak pemisahan kehidupan menjadi dua
bagian (dikatomi).

Konsep dikatomi ini awalnya berasal dari tokoh-tokoh nasrani yang


menyandarkan statemenya kepada injil mereka, “ Berikanlah apa yang menjadi hak
milik kaisar kepada kaisar, dan berikanlah apa yang menjadi hak milik Allah SWT
kepada Allah SWT.” Penolakan Islam didasarkan pada argumentasi bahwa Islam
menjadikan seluruh alam semesta beserta isinnya adalah mutlak milik Allah SWT.
Allah SWT Berfirman:

‫َأاَل ِإَّن ِهَّلِل َم ْن ِفي الَّس َم اَو اِت َو َم ْن ِفي اَأْلْر ِض‬

“ Ingatlah, Sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang
ada di bumi. (Q.S. Yunus/10: 66)

‫َو َلُه َأْس َلَم َم ْن ِفي الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َطْو ًعا َو َكْر ًها َو ِإَلْيِه ُيْر َج ُعوَن‬

“ . . . Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di


bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka
dikembalikan.” (Q.S. Ali Imran/3: 83).Oleh karenanya, Islam tidak memisahkan
persoalan politik, negara, ekonomi dengan sistem dan akhlak Islam.

10
Oleh karena Islam yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw, diturunkan untuk
seluruh manusia dalam semua rentan waktu dan tempat (Q.S. Al-Anbiya’/21: 107),
maka Islam secara otomatis mencakup segala aspek/bidang kehidupan, kapanpun dan
dimanapun. Tidak ada aspek kehidupan yang dilupakan dalam Islam. Allah SWT
berfirman:

‫َم ا َفَّر ْطَنا ِفي اْلِكَتاِب ِم ْن َش ْي ٍء‬

“Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab” (Q.S. Al-An’am/6: 38).

2.4 Kehidupan dunia tanpa ada islam

Seandainya Islam tidak pernah ada di muka bumi, maka apakah yang akan
terjadi? Dunia kini mengutuk Islam sebagai agama teroris. Agama yang tidak
mempunyai kasih sayang dan kemanusiaan. Islam tersandera sebagai agama barbar
yang tidak mengenal peradaban dan tatanan sosial yang rapi.

Sebagian umat Islam menjadi pengungsi di negara-negara Eropa yang pernah


memerangi Islam. Walaupun banyak di antara mereka yang sekuler, namun penduduk
Eropa mempunyai antipati terhadap Islam. Mereka hanya kasihan melihat nasib
penduduk Suriah, Irak, dan Afghanistan yang kini menjadi pengungsi akibat perang di
negara mereka.

Hal ini bertolak-belakang dengan sejarah Islam itu sendiri. Beratus abad Islam
menjadi agama yang disegani dunia. Dari rahim Islam, muncul berbagai intelektual
dan ilmuwan. Islam pernah menjadi mercusuar dunia. Lalu mengapa Islam tiba-tiba
seperti ini? Peradaban Islam menjadi tempat bergurunya bermacam mahasiswa dari
seluruh dunia. Islam pernah berjaya.Namun kini umat Islam seperti kehilangan arah.
Umat Islam didera dengan berbagai masalah. Umat Islam kini terseok-seok di
panggung dunia.

11
Sementara itu para pemimpin negara-negara Islam asyik berkoalisi dengan
negara-negara Barat untuk melawan radikalisme di negara mereka.

Beragam faktor telah mengakibatkan umat Islam mengalami nestapa seperti ini.
Pertama, melemahnya elan vital umat Islam itu sendiri. Elan vital Islam tersebut
adalah ilmu pengetahuan yang dinamis. Kedua, para ulama Islam lebih sering bicara
tentang kematian dan hari akhir daripada memperoleh kemuliaan di dunia dan hari
akhir. Ketiga, banyak negara Islam dipimpin oleh pemimpin yang otoriter dan
totaliter. Mereka tidak mengizinkan aspirasi politik umat diwujudkan dalam sistem
yang demokratis.Demokrasi dan Islam menjadi satu pertanyaan. Apakah Islam
kompatibel dengan demokrasi? Eksperimen demokrasi di negara-negara Islam
menimbulkan polarisasi di antara umat. Konflik politik terus terjadi. Situasi negara
sering mengalami ketegangan.

Eksperimen demokrasi dan Islam di Indonesia menunjukkan Islam kompatibel


dengan demokrasi. Namun dalam pelaksanaannya banyak menimbulkan masalah.
Situasi politik yang karut-marut sering dijumpai. Proses negosiasi dan kompromi serta
bargaining position sering mengorbankan kepentingan rakyat. Politisi dan birokrat
bertindak untuk kepentingannya sendiri.

Dunia tanpa Islam adalah sebuah dunia yang tidak lengkap. Bagaimanapun
Islam pernah merajai dunia. Islam dilahirkan ke dunia ini untuk melakukan reformasi
(al-Ishlah) bumi. Islam telah menanamkan nilai-nilai moral untuk membentuk
masyarakat yang rabbani. Islam menolak dengan tegas pengrusakan bumi (fasad).
Bahkan Nabi Muhammad SAW diutus Allah sebagai kasih-sayang bagi seluruh
alam.Agama pada hakikatnya merupakan panduan hidup di dunia dan
memberitahukan mengenai kehidupan di akhirat. Semua agama membawa misi
eskatologis. Namun Islam sebagai agama mempunyai ciri khasn tersendiri. Islam
menyuruh manusia menggunakan akalnya untuk membuktikan keberadaan Tuhan.

12
Kini peradaban Islam tengah mati suri. Umat Islam sibuk mengurusi hari akhir
daripada hari esok. Seolah-olah dunia tidak penting lagi bagi mereka. Hal ini
merupakan suatu kesalahan. Islam diperuntukkan untuk kehidupan di dunia dan di
akhirat. Islam seharusnya menjadi panduan dalam bermuamalah di dunia. Sedangkan
akhirat adalah tujuan akhir setiap muslim. Sesungguhnya tujuan setiap muslim adalah
kebaikan di dunia dan di akhirat. Bukan hanya akhirat, tapi juga dunia. Selama ini kita
mendikotomi kedua hal tersebut. Saat ini bisa dibilang kondisi umat Islam di era kini
centang perenang, carut-marut dan kacau-balau dan sebagainya.

2.5 Implementasi Ajaran Islam Dalam Kehidupan

a) Keluarga
1. Beribadah kepada Allah SWT serta menjunjung tinggi nilai luhur
keagamaan.
2. Senantiasa bertegur sapa dan ramah dengan anggota keluarga.
3. Tidak menyaiti atau melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik kepada
anggota keluarga lainnya.
4. Tidak melakukan perzinaan dengan orangtua ataupun anggota keluarga
lainnya.
5. Menghormati orangtua dan anggota keluarga lainnya.

b) Sekolah
1. Menghargai dan menghormati setiap perbedaan keyakinan, kepercayaan,
dan agama di sekolah.
2. Tidak menjadikan keyakinan, kepercayaan, dan agama sebagai bahan
candaan.
3. Berdoa sebelum kelas dimulai dan setelah pembelajaran usai.
4. Tidak mengakui atau mengambil barang milik orang lain di sekolah.
5. Tidak mengganggu teman atau orang lain saat sedang melakukan ibadah.
c) Masyarakat
1. Menjalankan apa yang menjadi perintah Allah SWT,
13
serta menjauhkan diri dari hal yang menjadi larangan dalam agama yang
diyakini.

2. Senantiasa berbicara dan berperilaku sopan dengan masyarakat lingkungan


sekitar.
3. Peduli dengan anggota masyarakat serta lingkungan tempat tinggal sebagai
bentuk syukur kepada Allah SWT.
4. Senantiasa saling tolong-menolong antar anggota masyarakat.
5. Menjunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai antar perbedaan
agama.
6. Memberikan harta, uang,atau makanan yang kita miliki pada orang yang
membutuhkan.
d) Lingkungan alam

1. Memberikan makanan kepada hewan dan menyirami tumbuhan.


2. Tidak menyakiti hewan.
3. Tidak menebang pohon sembarangan
4. Tidak membuang sampah sembarangan

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerapan islam dalam kehidupan sehari-hari adalah penerapan yang kaffah


(menyeluruh), disini apapun yang dilakukan seorang muslim hendaknya dilandaskan
ibadah atau niat semata-mata karena Allah, karena pada dasarnya hukum-hukum islam
telah mencakup semuanya dalam kehidupan, apalagi kehidupan individu dan
masyarakat yang sangat kecil orientasinya, bahkan urusan yang lebih besar seperti
pemerintahan pun telah diatur di dalam islam.

3.2 Saran

Umat islam hendaknya lebih mengenal islam dengan sebenar-benarnya, tidak


memandang ibadah dalam islam hanya sebagai cultural seperti solat dan puasa saja,
tapi berusaha meniatkan segala kegiatannya di dunia ini sebagai ibadah hingga ia
mampu berlaku baik. Semua umat muslim hendaknya saling mengingatkan untuk
pentingnya aplikasi islam secara kaffah, serta mengenalkan bagaimana keindahan
islam ketika Ia ditegakkan.

16
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai