Disusun Oleh:
Abd. Wafi (2321400166)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya”. Makalah ini kami susun
sebagai salah satu tugas mata kuliah Agama di Program Studi Informatika
Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan akademik sekaligus untuk
menambah pengetahuan dan wawasan kami tentang agama Islam sebagai agama
yang sempurna dan universal. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kami sendiri maupun pembaca yang ingin mempelajari agama Islam
lebih dalam.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah Agama yang telah memberikan materi, arahan, dan
bimbingan kepada kami dalam menyusun makalah ini, teman-teman sekelas kami
yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada kami dan pihak-pihak lain
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, namun telah memberikan kontribusi
positif dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi materi, penyajian, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang........................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya.........................................5
A Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah....................................................5
B Sumber, Tujuan, dan Karakteristik Ajaran Islam..................................................7
C Ruang Lingkup Ajaran Islam..............................................................................10
2.2 Klasifikasi Agama dan Agama Islam......................................................................11
A Klasifikasi Agama Berdasarkan Asal-Usul..........................................................11
B Klasifikasi Agama Berdasarkan Wahyu.............................................................11
C Klasifikasi Agama Berdasarkan Tujuan..............................................................13
D Penempatan Agama Islam dalam Klasifikasi Agama.........................................13
E Perbedaan dan Persamaan Agama Islam dengan Agama Lain..........................14
2.3 Ruang Lingkup Ajaran Islam..................................................................................16
A Pembagian Ajaran Islam...................................................................................16
B Implikasi Ajaran Islam dalam Kehidupan..........................................................17
C Contoh Penerapan Ajaran Islam dalam Berbagai Aspek Kehidupan.................18
BAB III...............................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................19
3.2 Saran....................................................................................................................19
Daftar Pustaka..................................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
ِإَّن الِّد يَن ِع ْنَد ِهَّللا اِإْل ْس اَل ُم ۗ َو َم ا اْخ َتَلَف اَّلِذ يَن ُأوُتوا اْلِكَتاَب ِإاَّل ِم ْن َبْع ِد َم ا َج اَء ُهُم اْلِع ْلُم َبْغ ًيا َبْيَنُهْم ۗ َو َم ْن
3
1.2. Rumusan Masalah
o Apa pengertian agama Islam dan ruang lingkup ajarannya?
o Bagaimana klasifikasi agama dan agama Islam?
o Apa saja ruang lingkup ajaran Islam?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Islam berasal dari kata ‘salm’ ) )الَّس ْلمAs-Salmu berarti damai atau
kedamaian. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
َو ِإْن َج َنُحوا ِللَّس ْلِم َفاْج َنْح َلَها َو َتَو َّك ْل َع َلى ِهَّللا ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم يُع اْلَعِليُم
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka
condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.” (QS. Al-
Anfal: 61)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
mengajarkan perdamaian dan rekonsiliasi antara manusia.
Islam berasal dari kata ‘silam’ ( )الِّس ْلمAs-Silmu berarti selamat atau
sejahtera. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
َو ِإَذ ا َسِم ُعوا الَّلْغ َو َأْع َر ُضوا َع ْنُه َو َقاُلوا َلَنا َأْع َم اُلَنا َو َلُك ْم َأْع َم اُلُك ْم َس اَل ٌم َع َلْيُك ْم اَل َنْبَتِغ ي اْلَج اِهِليَن
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak berguna, mereka
berpaling daripadanya dan berkata: “Kepada kami amal perbuatan kami
dan kepada kamu amal perbuatan kamu. Kesejahteraan (as-silmu) atas
kamu, kami tidak mencari (keridhaan) orang-orang yang bodoh.” (QS.
Al-Qashash: 55)
5
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
menghormati perbedaan dan menghindari perselisihan dengan orang-
orang yang tidak berilmu.
Islam berasal dari kata ‘salama’ ( )الَّس َلَم ةAs-Salamatu berarti keselamatan
atau keutuhan. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه ُيْد ِخ ْلُه َج َّناٍت َتْج ِر ي ِم ْن َتْح ِتَها اَأْلْنَهاُر َخ اِلِد يَن ِفيَهاۚ َو َٰذ ِلَك اْلَفْو ُز اْلَعِظ يُم
“Dan barangsiapamentaati Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan (as-
salamatu) yang besar.” (QS. An-Nisa: 13)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
memberikan jaminan keselamatan dan kebahagiaan abadi bagi orang-
orang yang beriman dan beramal saleh.
Islam berasal dari kata ‘aslama’ ( )َأْس َلَمAslama berarti menyerah atau
tunduk. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
َفَم ْن َيْكُفْر ِبالَّطاُغ وِت َو ُيْؤ ِم ْن ِباِهَّلل َفَقِد اْسَتْمَس َك ِباْلُعْر َوِة اْلُو ْثَقٰى اَل اْنِفَص اَم َلَهاۗ َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم
“Barangsiapa yang kafir kepada thaghut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
mengharuskan orang-orang untuk menolak segala bentuk kesesatan dan
kesyirikan, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT
sebagai Tuhan yang satu-satunya.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah
agama yang membawa damai, sejahtera, selamat, dan keselamatan bagi
manusia, dengan syarat mereka menyerah dan tunduk kepada Allah SWT
dan mengikuti ajaran-Nya.
Menurut istilah, Islam adalah agama yang didasarkan pada ajaran
dan petunjuk yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadis, serta
dituangkan dalam hukum-hukum syariah. Islam mengajarkan keimanan
kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang esa, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk. Islam
juga mengajarkan kewajiban untuk melaksanakan lima rukun Islam, yaitu
syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Islam juga mengajarkan akhlak
mulia yang mencerminkan sifat-sifat Allah SWT, seperti kasih sayang,
keadilan, kejujuran, kesabaran, dan lain-lain.
6
B Sumber, Tujuan, dan Karakteristik Ajaran Islam
Sumber ajaran Islam adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Wahyu Allah SWT itu
terdiri dari dua macam, yaitu:
Al-Qur’an, yaitu wahyu Allah SWT yang diturunkan secara
berangsur-angsur selama 23 tahun, mulai dari tahun 610 M sampai
tahun 632 M. Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT yang ditulis
dalam bahasa Arab, dan tidak ada yang menyamainya dari segi
keindahan, keajaiban, dan kebenaran. Al-Qur’an berisi petunjuk
hidup, hukum, etika, dan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman
bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Al-
Qur’an juga berisi kisah-kisah para nabi dan rasul, peristiwa-
peristiwa sejarah, fenomena-fenomena alam, dan hal-hal ghaib yang
hanya diketahui oleh Allah SWT. Al-Qur’an adalah sumber utama
ajaran Islam, dan tidak ada yang dapat mengubah atau
menambahinya. Al-Qur’an juga disebut sebagai mukjizat terbesar
Nabi Muhammad SAW, karena tidak ada seorang pun yang mampu
menandingi atau menirunya.
Hadis, yaitu wahyu Allah SWT yang diturunkan secara tidak
langsung melalui lisan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad
SAW. Hadis merupakan sumber kedua ajaran Islam setelah Al-
Qur’an. Hadis berfungsi sebagai penjelas dan pelengkap dari ajaran
Al-Qur’an, serta memberikan contoh-contoh praktis tentang
bagaimana mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Hadis juga berisi nasihat-nasihat, hikmah-hikmah, dan keajaiban-
keajaiban yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya. Hadis juga disebut sebagai sunnah Nabi Muhammad
SAW, karena mencerminkan perilaku dan sikap beliau sebagai
manusia terbaik dan teladan bagi umat manusia.
Hadis dikumpulkan dan disusun oleh para ulama hadis, yang
memeriksa keabsahan dan kualitasnya berdasarkan sanad (rantai
periwayat) dan matan (isi teks) hadis. Hadis yang paling sahih dan
mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak orang dan tidak
ada keraguan atau pertentangan di dalamnya. Hadis yang paling
terkenal dan banyak digunakan sebagai rujukan adalah hadis yang
terdapat dalam kitab-kitab KutubusSittah, yaitu:
1. Shahih Bukhari, yang disusun oleh Imam Bukhari (194-256 H / 810-
870 M)
2. Shahih Muslim, yang disusun oleh Imam Muslim (204-261 H / 819-
875 M)
7
3. Sunan Abu Dawud, yang disusun oleh Imam Abu Dawud (202-275 H
/ 817-889 M)
4. Sunan Tirmidzi, yang disusun oleh Imam Tirmidzi (209-279 H / 824-
892 M)
5. Sunan Nasa’i, yang disusun oleh Imam Nasa’i (215-303 H / 830-915
M)
6. Sunan Ibnu Majah, yang disusun oleh Imam Ibnu Majah (209-273
H / 824-887 M)
Selain itu, ada juga kitab-kitab hadis lain yang memiliki nilai dan
kualitas tinggi, seperti:
- Muwaththa’ Malik, yang disusun oleh Imam Malik (93-179 H / 711-
795 M)
- Musnad Ahmad, yang disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal (164-
241 H / 780-855 M)
- Sunan Darimi, yang disusun oleh Imam Darimi (181-255 H / 797-869
M)
- Sunan Baihaqi, yang disusun oleh Imam Baihaqi (384-458 H / 994-
1066 M)
- Sunan Daraquthni, yang disusun oleh Imam Daraquthni (306-385 H /
918-995 M)
- Jami’al-Ushul, yang disusun oleh Imam Ibnu Athir (544-606 H / 1149-
1209 M)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah
untuk beribadah kepada Allah SWT, yang merupakan hak dan
kewajiban tertinggi bagi manusia. Ibadah dalam Islam tidak hanya
8
terbatas pada ritual-ritual seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tetapi
juga meliputi segala amal perbuatan yang dilakukan dengan niat yang
baik, sesuai dengan syariat Allah SWT, dan mengharapkan ridha-Nya.
Ibadah dalam Islam juga mencakup hubungan manusia dengan sesama
manusia, dengan alam, dan dengan diri sendiri. Ibadah dalam Islam
juga mencerminkan rasa syukur, taqwa, dan cinta kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
َو َم ْن َأْح َس ُن ِد يًنا ِمَّم ْن َأْس َلَم َو ْج َهُه ِهَّلِل َو ُهَو ُم ْح ِس ٌن َو اَّتَبَع ِم َّلَة ِإْبَر اِهيَم َحِنيًفاۗ َو اَّتَخ َذ ُهَّللا ِإْبَر اِهيَم َخ ِلياًل
9
kepada manusia sebagai khalifah (wakil) Allah SWT di bumi, yang
harus menjaga dan memelihara alam sebagai anugerah dan amanat
Allah SWT.
10
keburukan manusia, seperti iman, taqwa, ilmu, amal, sabar, syukur, dan
lain-lain.
Agama Samawi adalah agama yang berasal dari wahyu Allah SWT
yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Agama Samawi juga
disebut sebagai agama wahyu, agama langit, atau agama Ibrahimik,
karena mengakui Nabi Ibrahim AS sebagai bapak para nabi dan rasul.
Agama Samawi memiliki sumber ajaran yang otentik, universal, dan
sempurna. Agama Samawi yang ada di dunia saat ini adalah Islam,
Kristen, dan Yahudi.
Agama Ardhi adalah agama yang berasal dari budaya, tradisi, atau
filsafat manusia. Agama Ardhi juga disebut sebagai agama budaya,
agama bumi, atau agama alam. Agama Ardhi tidak memiliki sumber
ajaran yang pasti, melainkan bersifat relatif, lokal, dan berubah-ubah.
Agama Ardhi yang ada di dunia saat ini antara lain adalah Hindu,
Buddha, Konghucu, Shinto, Zoroaster, dan lain-lain.
11
utama adalah Nabi Muhammad SAW, yang membawa agama Islam
yang sempurna dan universal.
Mengimani kitab-kitab Allah SWT, yang berisi petunjuk, hukum,
dan ajaran-Nya untuk manusia. Kitab terakhir dan utama adalah Al-
Qur’an, yang merupakan kalam Allah SWT yang ditulis dalam
bahasa Arab, dan tidak ada yang menyamai atau menandinginya.
Mengimani hari akhir, yaitu hari kebangkitan, hisab, dan
pembalasan bagi manusia sesuai dengan amal perbuatannya di
dunia. Hari akhir juga disebut sebagai hari kiamat, hari
pembalasan, atau hari yaumiddin.
Mengimani takdir Allah SWT, yaitu ketetapan dan kehendak-Nya
yang berlaku atas segala sesuatu. Takdir Allah SWT mencakup baik
dan buruk, manfaat dan mudharat, hidup dan mati, dan lain-lain.
Agama non-wahyu adalah agama yang tidak memandang esensial
penyerahan apapun dari manusia kepada tata aturan ilahi, melainkan
agama yang ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari
adat istiadat dan melembaga dalam bentuk agama formal. Agama non-
wahyu bersumber dari budaya, tradisi, atau filsafat manusia, yang
tidak memiliki wahyu ilahi sebagai dasar ajarannya. Agama non-
wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tidak mengenal dan menyembah Allah SWT sebagai Tuhan yang
esa, melainkan mengakui adanya banyak tuhan, dewa, roh, atau
kekuatan gaib yang berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Tidak mengimani para nabi dan rasul Allah SWT, melainkan
menganggap tokoh-tokoh tertentu sebagai pendiri, guru, atau
pencerah agama mereka. Tokoh-tokoh tersebut dianggap sebagai
manusia biasa, yang memiliki kelebihan atau kekurangan tertentu.
Tidak mengimani kitab-kitab Allah SWT, melainkan mengandalkan
kitab-kitab yang ditulis oleh manusia, yang berisi ajaran, cerita,
atau hikmah yang bersifat relatif, lokal, dan berubah-ubah. Kitab-
kitab tersebut tidak memiliki keajaiban, keindahan, atau kebenaran
mutlak.
Tidak mengimani hari akhir, yaitu hari kebangkitan, hisab, dan
pembalasan bagi manusia. Melainkan mengimani adanya siklus
hidup, reinkarnasi, nirwana, atau keadaan lain yang tidak pasti dan
tidak jelas.
Tidak mengimani takdir Allah SWT, yaitu ketetapan dan kehendak-
Nya yang berlaku atas segala sesuatu. Melainkan mengimani
adanya karma, nasib, atau kebetulan yang menentukan kehidupan
manusia.
12
C Klasifikasi Agama Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, agama dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu agama misionaris dan agama non-misionaris.
13
berasal dari wahyu Allah SWT. Berikut adalah beberapa perbedaan dan
persamaan antara agama Islam dengan agama lain:
14
penafsiran, penyesuaian, atau pengabaian terhadap syariat Allah
SWT, yang dilakukan oleh agama lain.
Persamaan Agama Islam dengan Agama Lain
Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada Allah SWT. Agama Islam mengakui bahwa
Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan, menguasai, dan
mengatur segala sesuatu. Agama Islam juga mengakui bahwa Allah
SWT adalah Tuhan yang memiliki sifat-sifat sempurna dan nama-
nama indah. Agama Islam juga mengakui bahwa Allah SWT adalah
Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang
memberikan nikmat, rahmat, dan hidayah kepada hamba-hamba-
Nya.
Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada para nabi dan rasul Allah SWT. Agama Islam
mengakui bahwa Allah SWT telah mengutus para nabi dan rasul-
Nya untuk menyampaikan risalah-Nya kepada manusia. Agama
Islam juga mengakui bahwa para nabi dan rasul Allah SWT adalah
manusia-manusia pilihan, yang memiliki kejujuran, keberanian,
dan kebijaksanaan. Agama Islam juga mengakui bahwa para nabi
dan rasul Allah SWT adalah teladan dan pembimbing bagi umat
manusia.
Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada kitab-kitab Allah SWT. Agama Islam
mengakui bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya
kepada para nabi dan rasul-Nya, yang berisi petunjuk, hukum, dan
ajaran-Nya untuk manusia. Agama Islam juga mengakui bahwa
kitab-kitab Allah SWT adalah kitab-kitab yang suci, yang tidak ada
keraguan, kesalahan, atau kebohongan di dalamnya. Agama Islam
juga mengakui bahwa kitab-kitab Allah SWT adalah kitab-kitab
yang berharga, yang harus dihormati dan dipelajari.
Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada hari akhir. Agama Islam mengakui bahwa
Allah SWT akan membangkitkan manusia dari kubur mereka, dan
mengadili mereka sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.
Agama Islam juga mengakui bahwa Allah SWT akan memberikan
pahala dan siksa bagi manusia sesuai dengan ketaatan atau
kemaksiatan mereka terhadap-Nya. Agama Islam juga mengakui
bahwa Allah SWT akan memasukkan manusia ke dalam surga atau
neraka, yang merupakan tempat tinggal abadi bagi mereka.
Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada takdir Allah SWT. Agama Islam mengakui
bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang menetapkan dan
15
menghendaki segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Agama
Islam juga mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana, yang tidak ada yang luput dari
ilmu dan hikmah-Nya. Agama Islam juga mengakui bahwa Allah
SWT adalah Tuhan yang Maha Adil dan Maha Penyayang, yang
tidak akan menzalimi atau menyia-nyiakan hamba-hamba-Nya.
16
B Implikasi Ajaran Islam dalam Kehidupan
Ajaran Islam memiliki implikasi yang luas dan mendalam dalam
kehidupan individu, sosial, dan negara. Berikut adalah beberapa implikasi
ajaran Islam dalam kehidupan:
17
Dalam aspek muamalah, contoh penerapan ajaran Islam adalah
berdagang dengan jujur, adil, dan transparan, tanpa menipu, merugikan,
atau mengambil hak orang lain. Selain itu, contoh penerapan ajaran
Islam adalah menghormati hak milik, mengembalikan hutang, menepati
janji, dan memenuhi kontrak.
Dalam aspek munakahat, contoh penerapan ajaran Islam adalah
menikah dengan cara yang syar’i, yaitu dengan akad nikah, mahar, wali,
saksi, dan walimah. Selain itu, contoh penerapan ajaran Islam adalah
menjaga keharmonisan rumah tangga, memberi nafkah, mengasuh anak,
dan tidak melakukan poligami tanpa izin istri pertama.
Dalam aspek jinayah, contoh penerapan ajaran Islam adalah
menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT,
seperti mencuri, membunuh, berzina, minum khamr, dan lain-lain.
Selain itu, contoh penerapan ajaran Islam adalah menegakkan hukum
dan hukuman yang sesuai dengan syariat Allah SWT, seperti qishash,
hudud, ta’zir, dan diyat.
Dalam aspek siyasah, contoh penerapan ajaran Islam adalah memilih
pemimpin yang amanah, kompeten, dan bertakwa, serta mengawasi dan
mengkritisi kinerja pemerintah. Selain itu, contoh penerapan ajaran
Islam adalah mengikuti aturan dan undang-undang yang berlaku, serta
berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan negara.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
Agama Islam adalah agama yang sempurna dan universal, yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah
SWT, sesama manusia, maupun alam semesta. Agama Islam bersumber
dari wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi dan rasul terakhir.
Agama Islam termasuk dalam agama Samawi, agama wahyu, dan agama
misionaris, yang berbeda dengan agama lain dalam hal keesaan Allah
SWT, kenabian Muhammad SAW, keaslian Al-Qur’an, dan syariat Allah
SWT. Agama Islam juga memiliki persamaan dengan agama lain dalam
hal kepercayaan kepada Allah SWT, para nabi dan rasul-Nya, kitab-kitab-
Nya, hari akhir, dan takdir Allah SWT.
Ajaran Islam mencakup lima bidang utama, yaitu ibadah, muamalah,
munakahat, jinayah, dan siyasah, yang memiliki implikasi yang luas dan
mendalam dalam kehidupan individu, sosial, dan negara. Ajaran Islam
dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, dengan mengikuti Al-
Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama, serta mengambil contoh dari
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sebagai teladan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah kami sampaikan, kami memberikan
beberapa saran untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran
Islam, sebagai berikut:
19
Meningkatkan kualitas dan kuantitas munakahat dengan pasangan hidup,
dengan menikah dengan cara yang syar’i, menjaga keharmonisan rumah
tangga, memberi nafkah, mengasuh anak, dan tidak melakukan poligami
tanpa izin istri pertama.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas jinayah dengan masyarakat, dengan
menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, seperti
mencuri, membunuh, berzina, minum khamr, dan lain-lain, serta
menegakkan hukum dan hukuman yang sesuai dengan syariat Allah SWT,
seperti qishash, hudud, ta’zir, dan diyat.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas siyasah dengan negara, dengan
memilih pemimpin yang amanah, kompeten, dan bertakwa, serta
mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah, mengikuti aturan dan
undang-undang yang berlaku, serta berpartisipasi dalam pembangunan dan
kemajuan negara.
20
Daftar Pustaka
21