Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“AGAMA ISLAM DAN RUANG LINGKUP AJARANNYA”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS pada Mata Kuliah AGAMA
Dosen Pengampu: Muzammil M, Pd. I

Disusun Oleh:
Abd. Wafi (2321400166)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya”. Makalah ini kami susun
sebagai salah satu tugas mata kuliah Agama di Program Studi Informatika
Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan akademik sekaligus untuk
menambah pengetahuan dan wawasan kami tentang agama Islam sebagai agama
yang sempurna dan universal. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kami sendiri maupun pembaca yang ingin mempelajari agama Islam
lebih dalam.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah Agama yang telah memberikan materi, arahan, dan
bimbingan kepada kami dalam menyusun makalah ini, teman-teman sekelas kami
yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada kami dan pihak-pihak lain
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, namun telah memberikan kontribusi
positif dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi materi, penyajian, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Probolinggo, 29 Januari 2024

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang........................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya.........................................5
A Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah....................................................5
B Sumber, Tujuan, dan Karakteristik Ajaran Islam..................................................7
C Ruang Lingkup Ajaran Islam..............................................................................10
2.2 Klasifikasi Agama dan Agama Islam......................................................................11
A Klasifikasi Agama Berdasarkan Asal-Usul..........................................................11
B Klasifikasi Agama Berdasarkan Wahyu.............................................................11
C Klasifikasi Agama Berdasarkan Tujuan..............................................................13
D Penempatan Agama Islam dalam Klasifikasi Agama.........................................13
E Perbedaan dan Persamaan Agama Islam dengan Agama Lain..........................14
2.3 Ruang Lingkup Ajaran Islam..................................................................................16
A Pembagian Ajaran Islam...................................................................................16
B Implikasi Ajaran Islam dalam Kehidupan..........................................................17
C Contoh Penerapan Ajaran Islam dalam Berbagai Aspek Kehidupan.................18
BAB III...............................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................19
3.2 Saran....................................................................................................................19
Daftar Pustaka..................................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Agama Islam adalah agama yang sempurna dan universal, yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah
SWT, sesama manusia, maupun alam semesta. Allah SWT berfirman:

‫ِإَّن الِّد يَن ِع ْنَد ِهَّللا اِإْل ْس اَل ُم ۗ َو َم ا اْخ َتَلَف اَّلِذ يَن ُأوُتوا اْلِكَتاَب ِإاَّل ِم ْن َبْع ِد َم ا َج اَء ُهُم اْلِع ْلُم َبْغ ًيا َبْيَنُهْم ۗ َو َم ْن‬

‫َيْكُفْر ِبآَياِت ِهَّللا َفِإَّن َهَّللا َس ِر يُع اْلِحَس اِب‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada


berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali Imran: 19)
Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang telah
disempurnakan oleh Allah SWT, dan tidak membutuhkan tambahan atau
pengurangan apapun. Islam juga adalah agama yang diridhai oleh Allah SWT,
dan tidak ada agama lain yang dapat diterima oleh-Nya. Islam juga adalah
agama yang universal, yang cocok untuk seluruh zaman, tempat, dan kondisi
manusia. Islam juga adalah agama yang bersumber dari wahyu Allah SWT,
yang tidak ada keraguan, kesalahan, atau kebohongan di dalamnya.
Mempelajari agama Islam adalah kewajiban bagi setiap muslim, agar
dapat mengenal Allah SWT, Rasul-Nya, dan ajaran-ajaran-Nya dengan benar.
Mempelajari agama Islam juga adalah sarana untuk meningkatkan iman,
ibadah, akhlak, dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Mempelajari
agama Islam juga adalah cara untuk menjaga kemurnian dan keaslian agama
dari penyimpangan, bid’ah, dan kesesatan.
Salah satu cara untuk mempelajari agama Islam adalah dengan membuat
makalah tentang salah satu tema yang berkaitan dengan agama Islam.
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji dan mendalami pengertian agama
Islam dan ruang lingkup ajarannya, klasifikasi agama dan agama Islam, dan
ruang lingkup ajaran Islam. Dengan demikian, diharapkan makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam memahami dan
mengamalkan agama Islam dengan lebih baik.

3
1.2. Rumusan Masalah
o Apa pengertian agama Islam dan ruang lingkup ajarannya?
o Bagaimana klasifikasi agama dan agama Islam?
o Apa saja ruang lingkup ajaran Islam?

1.3. Tujuan Penulisan


o Untuk memahami pengertian agama Islam dan ruang lingkup ajarannya.
o Untuk mengetahui klasifikasi agama dan agama Islam.
o Untuk mengenal ruang lingkup ajaran Islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya


Agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi
pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Islam (Arab: al-islām,
‫ “ “ اإلسالم‬berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu
Tuhan, yaitu Allah SWT. Dalam Al-Quran, Islam disebut juga Agama Allah
atau Dienullah Arab: ‫)ِد يِن ِهَّللا‬.)

A Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah


Menurut bahasa, kata Islam berasal dari kata aslama yang berakar
dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari
kata aslama ini.
‫اإلسالم مصدر من أسلم يسلم إسالما‬
Ditinjau dari segi bahasanya, yang dikaitkan dengan asal katanya
(etimologis), Islam memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut:

 Islam berasal dari kata ‘salm’‫ ) )الَّس ْلم‬As-Salmu berarti damai atau
kedamaian. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

‫َو ِإْن َج َنُحوا ِللَّس ْلِم َفاْج َنْح َلَها َو َتَو َّك ْل َع َلى ِهَّللا ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم يُع اْلَعِليُم‬
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka
condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.” (QS. Al-
Anfal: 61)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
mengajarkan perdamaian dan rekonsiliasi antara manusia.

 Islam berasal dari kata ‘silam’ (‫ )الِّس ْلم‬As-Silmu berarti selamat atau
sejahtera. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

‫َو ِإَذ ا َسِم ُعوا الَّلْغ َو َأْع َر ُضوا َع ْنُه َو َقاُلوا َلَنا َأْع َم اُلَنا َو َلُك ْم َأْع َم اُلُك ْم َس اَل ٌم َع َلْيُك ْم اَل َنْبَتِغ ي اْلَج اِهِليَن‬
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak berguna, mereka
berpaling daripadanya dan berkata: “Kepada kami amal perbuatan kami
dan kepada kamu amal perbuatan kamu. Kesejahteraan (as-silmu) atas
kamu, kami tidak mencari (keridhaan) orang-orang yang bodoh.” (QS.
Al-Qashash: 55)

5
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
menghormati perbedaan dan menghindari perselisihan dengan orang-
orang yang tidak berilmu.

 Islam berasal dari kata ‘salama’ (‫ )الَّس َلَم ة‬As-Salamatu berarti keselamatan
atau keutuhan. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

‫َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه ُيْد ِخ ْلُه َج َّناٍت َتْج ِر ي ِم ْن َتْح ِتَها اَأْلْنَهاُر َخ اِلِد يَن ِفيَهاۚ َو َٰذ ِلَك اْلَفْو ُز اْلَعِظ يُم‬
“Dan barangsiapamentaati Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan (as-
salamatu) yang besar.” (QS. An-Nisa: 13)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
memberikan jaminan keselamatan dan kebahagiaan abadi bagi orang-
orang yang beriman dan beramal saleh.

 Islam berasal dari kata ‘aslama’ ( ‫ )َأْس َلَم‬Aslama berarti menyerah atau
tunduk. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

‫َفَم ْن َيْكُفْر ِبالَّطاُغ وِت َو ُيْؤ ِم ْن ِباِهَّلل َفَقِد اْسَتْمَس َك ِباْلُعْر َوِة اْلُو ْثَقٰى اَل اْنِفَص اَم َلَهاۗ َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم‬
“Barangsiapa yang kafir kepada thaghut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang
mengharuskan orang-orang untuk menolak segala bentuk kesesatan dan
kesyirikan, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT
sebagai Tuhan yang satu-satunya.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah
agama yang membawa damai, sejahtera, selamat, dan keselamatan bagi
manusia, dengan syarat mereka menyerah dan tunduk kepada Allah SWT
dan mengikuti ajaran-Nya.
Menurut istilah, Islam adalah agama yang didasarkan pada ajaran
dan petunjuk yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadis, serta
dituangkan dalam hukum-hukum syariah. Islam mengajarkan keimanan
kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang esa, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk. Islam
juga mengajarkan kewajiban untuk melaksanakan lima rukun Islam, yaitu
syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Islam juga mengajarkan akhlak
mulia yang mencerminkan sifat-sifat Allah SWT, seperti kasih sayang,
keadilan, kejujuran, kesabaran, dan lain-lain.

6
B Sumber, Tujuan, dan Karakteristik Ajaran Islam
 Sumber ajaran Islam adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Wahyu Allah SWT itu
terdiri dari dua macam, yaitu:
 Al-Qur’an, yaitu wahyu Allah SWT yang diturunkan secara
berangsur-angsur selama 23 tahun, mulai dari tahun 610 M sampai
tahun 632 M. Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT yang ditulis
dalam bahasa Arab, dan tidak ada yang menyamainya dari segi
keindahan, keajaiban, dan kebenaran. Al-Qur’an berisi petunjuk
hidup, hukum, etika, dan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman
bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Al-
Qur’an juga berisi kisah-kisah para nabi dan rasul, peristiwa-
peristiwa sejarah, fenomena-fenomena alam, dan hal-hal ghaib yang
hanya diketahui oleh Allah SWT. Al-Qur’an adalah sumber utama
ajaran Islam, dan tidak ada yang dapat mengubah atau
menambahinya. Al-Qur’an juga disebut sebagai mukjizat terbesar
Nabi Muhammad SAW, karena tidak ada seorang pun yang mampu
menandingi atau menirunya.
 Hadis, yaitu wahyu Allah SWT yang diturunkan secara tidak
langsung melalui lisan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad
SAW. Hadis merupakan sumber kedua ajaran Islam setelah Al-
Qur’an. Hadis berfungsi sebagai penjelas dan pelengkap dari ajaran
Al-Qur’an, serta memberikan contoh-contoh praktis tentang
bagaimana mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Hadis juga berisi nasihat-nasihat, hikmah-hikmah, dan keajaiban-
keajaiban yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya. Hadis juga disebut sebagai sunnah Nabi Muhammad
SAW, karena mencerminkan perilaku dan sikap beliau sebagai
manusia terbaik dan teladan bagi umat manusia.
Hadis dikumpulkan dan disusun oleh para ulama hadis, yang
memeriksa keabsahan dan kualitasnya berdasarkan sanad (rantai
periwayat) dan matan (isi teks) hadis. Hadis yang paling sahih dan
mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak orang dan tidak
ada keraguan atau pertentangan di dalamnya. Hadis yang paling
terkenal dan banyak digunakan sebagai rujukan adalah hadis yang
terdapat dalam kitab-kitab KutubusSittah, yaitu:
1. Shahih Bukhari, yang disusun oleh Imam Bukhari (194-256 H / 810-
870 M)
2. Shahih Muslim, yang disusun oleh Imam Muslim (204-261 H / 819-
875 M)

7
3. Sunan Abu Dawud, yang disusun oleh Imam Abu Dawud (202-275 H
/ 817-889 M)
4. Sunan Tirmidzi, yang disusun oleh Imam Tirmidzi (209-279 H / 824-
892 M)
5. Sunan Nasa’i, yang disusun oleh Imam Nasa’i (215-303 H / 830-915
M)
6. Sunan Ibnu Majah, yang disusun oleh Imam Ibnu Majah (209-273
H / 824-887 M)
Selain itu, ada juga kitab-kitab hadis lain yang memiliki nilai dan
kualitas tinggi, seperti:
- Muwaththa’ Malik, yang disusun oleh Imam Malik (93-179 H / 711-
795 M)
- Musnad Ahmad, yang disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal (164-
241 H / 780-855 M)
- Sunan Darimi, yang disusun oleh Imam Darimi (181-255 H / 797-869
M)
- Sunan Baihaqi, yang disusun oleh Imam Baihaqi (384-458 H / 994-
1066 M)
- Sunan Daraquthni, yang disusun oleh Imam Daraquthni (306-385 H /
918-995 M)
- Jami’al-Ushul, yang disusun oleh Imam Ibnu Athir (544-606 H / 1149-
1209 M)

 Tujuan ajaran Islam adalah untuk membimbing manusia menuju


kebahagiaan dunia dan akhirat, dengan cara mengenal, mengimani, dan
menyembah Allah SWT sebagai Tuhan yang satu-satunya, serta
mengikuti syariat-Nya yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Allah
SWT berfirman:

‫َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِإْل ْنَس ِإاَّل ِلَيْعُبُدوِن‬

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah
untuk beribadah kepada Allah SWT, yang merupakan hak dan
kewajiban tertinggi bagi manusia. Ibadah dalam Islam tidak hanya

8
terbatas pada ritual-ritual seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tetapi
juga meliputi segala amal perbuatan yang dilakukan dengan niat yang
baik, sesuai dengan syariat Allah SWT, dan mengharapkan ridha-Nya.
Ibadah dalam Islam juga mencakup hubungan manusia dengan sesama
manusia, dengan alam, dan dengan diri sendiri. Ibadah dalam Islam
juga mencerminkan rasa syukur, taqwa, dan cinta kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
‫َو َم ْن َأْح َس ُن ِد يًنا ِمَّم ْن َأْس َلَم َو ْج َهُه ِهَّلِل َو ُهَو ُم ْح ِس ٌن َو اَّتَبَع ِم َّلَة ِإْبَر اِهيَم َحِنيًفاۗ َو اَّتَخ َذ ُهَّللا ِإْبَر اِهيَم َخ ِلياًل‬

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang


menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah
menjadikan Ibrahim sebagai kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisa: 125)
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan ajaran Islam adalah untuk
membentuk manusia yang beriman, beramal saleh, dan mengikuti
teladan Nabi Ibrahim AS, yang merupakan bapak para nabi dan rasul,
serta khalilullah (kesayangan Allah).

 Karakteristik ajaran Islam adalah sebagai berikut:


 Ajaran Islam bersumber dari wahyu Allah SWT, yang tidak ada
keraguan, kesalahan, atau kebohongan di dalamnya. Wahyu Allah
SWT itu terjaga dari segala bentuk penyimpangan, perubahan, atau
pemalsuan, sehingga tetap murni dan asli hingga akhir zaman.
Wahyu Allah SWT itu juga sesuai dengan fitrah (insting) manusia,
akal sehat, dan realita kehidupan.
 Ajaran Islam bersifat sempurna dan universal, yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan
Allah SWT, sesama manusia, maupun alam semesta. Ajaran Islam
juga cocok untuk seluruh zaman, tempat, dan kondisi manusia, tanpa
membeda-bedakan ras, warna kulit, bahasa, atau budaya. Ajaran
Islam juga tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
atau kemajuan peradaban, tetapi justru memberikan dorongan dan
inspirasi bagi perkembangan dan kemajuan umat manusia.
 Ajaran Islam bersifat rahmatan lil ‘alamin, yaitu rahmat bagi seluruh
alam. Ajaran Islam mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi, seperti
keadilan, kasih sayang, persaudaraan, toleransi, kerjasama, dan
perdamaian. Ajaran Islam juga mengajarkan keseimbangan antara
hak dan kewajiban, antara dunia dan akhirat, antara materi dan
spiritual, antara individu dan masyarakat, serta antara manusia dan
alam. Ajaran Islam juga mengajarkan tanggung jawab dan amanah

9
kepada manusia sebagai khalifah (wakil) Allah SWT di bumi, yang
harus menjaga dan memelihara alam sebagai anugerah dan amanat
Allah SWT.

C Ruang Lingkup Ajaran Islam


Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam
hubungannya dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun alam semesta.
Ajaran Islam dapat dibagi menjadi tiga ruang lingkup utama, yaitu:

 Tauhid, yaitu ajaran tentang keesaan Allah SWT, yang merupakan


dasar dan inti dari agama Islam. Tauhid mengajarkan bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah SWT, yang menciptakan, menguasai, dan mengatur
segala sesuatu. Tauhid juga mengajarkan bahwa tidak ada yang layak
disembah, dimintai, atau ditakuti selain Allah SWT, yang memiliki
sifat-sifat sempurna dan nama-nama indah. Tauhid juga mengajarkan
bahwa tidak ada yang setara, serupa, atau sekutu bagi Allah SWT, yang
bersifat mutlak dan tidak terbatas. Tauhid juga mengajarkan bahwa
Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
yang memberikan nikmat, rahmat, dan hidayah kepada hamba-hamba-
Nya.
 Syariah, yaitu ajaran tentang hukum-hukum Allah SWT, yang
merupakan pedoman dan aturan bagi manusia dalam menjalani
kehidupan di dunia. Syariah mengajarkan bahwa Allah SWT telah
menetapkan hukum-hukum yang sesuai dengan fitrah, akal, dan
kepentingan manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan, seperti
ibadah, muamalah, munakahat, jinayah, dan siyasah. Syariah juga
mengajarkan bahwa Allah SWT telah mengutus para nabi dan rasul,
terutama Nabi Muhammad SAW, untuk menyampaikan dan
menjelaskan hukum-hukum-Nya kepada manusia. Syariah juga
mengajarkan bahwa Allah SWT telah menjanjikan pahala dan siksa
bagi manusia sesuai dengan ketaatan atau kemaksiatan mereka terhadap
hukum-hukum-Nya.
 Akhlak, yaitu ajaran tentang moral dan etika Allah SWT, yang
merupakan nilai-nilai dan sikap yang harus dimiliki dan ditunjukkan
oleh manusia dalam berperilaku dan bermuamalah. Akhlak
mengajarkan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dengan
fitrah yang baik, yang harus dijaga dan dikembangkan dengan
mengikuti ajaran dan teladan Allah SWT dan Rasul-Nya. Akhlak juga
mengajarkan bahwa Allah SWT telah menanamkan nurani dan akal
dalam diri manusia, yang harus digunakan untuk membedakan antara
yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang halal dan
yang haram. Akhlak juga mengajarkan bahwa Allah SWT telah
menetapkan kriteria-kriteria yang menjadi ukuran kebaikan dan

10
keburukan manusia, seperti iman, taqwa, ilmu, amal, sabar, syukur, dan
lain-lain.

2.2 Klasifikasi Agama dan Agama Islam


Agama adalah sistem kepercayaan dan peribadatan yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Agama
di dunia ini sangat beragam dan memiliki ciri-ciri khas masing-masing.
Agama dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti asal-usul,
wahyu, dan tujuan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang klasifikasi
agama berdasarkan kriteria tersebut:

A Klasifikasi Agama Berdasarkan Asal-Usul


Berdasarkan asal-usulnya, agama dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu agama Samawi dan agama Ardhi.

 Agama Samawi adalah agama yang berasal dari wahyu Allah SWT
yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Agama Samawi juga
disebut sebagai agama wahyu, agama langit, atau agama Ibrahimik,
karena mengakui Nabi Ibrahim AS sebagai bapak para nabi dan rasul.
Agama Samawi memiliki sumber ajaran yang otentik, universal, dan
sempurna. Agama Samawi yang ada di dunia saat ini adalah Islam,
Kristen, dan Yahudi.
 Agama Ardhi adalah agama yang berasal dari budaya, tradisi, atau
filsafat manusia. Agama Ardhi juga disebut sebagai agama budaya,
agama bumi, atau agama alam. Agama Ardhi tidak memiliki sumber
ajaran yang pasti, melainkan bersifat relatif, lokal, dan berubah-ubah.
Agama Ardhi yang ada di dunia saat ini antara lain adalah Hindu,
Buddha, Konghucu, Shinto, Zoroaster, dan lain-lain.

B Klasifikasi Agama Berdasarkan Wahyu


Berdasarkan wahyunya, agama dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
agama wahyu dan agama non-wahyu.

 Agama wahyu adalah agama yang ajarannya menghendaki iman


kepada Allah SWT, para rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan pesan-pesan-
Nya yang disampaikan dan disebarkan kepada segenap umat manusia.
Agama wahyu bersumber dari wahyu Allah SWT yang diturunkan
secara langsung atau tidak langsung melalui malaikat Jibril. Agama
wahyu memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:
 Mengenal dan menyembah Allah SWT sebagai Tuhan yang esa,
yang tidak ada sekutu, serupa, atau anak bagi-Nya.
 Mengimani para nabi dan rasul Allah SWT, yang diutus untuk
menyampaikan risalah-Nya kepada manusia. Nabi terakhir dan

11
utama adalah Nabi Muhammad SAW, yang membawa agama Islam
yang sempurna dan universal.
 Mengimani kitab-kitab Allah SWT, yang berisi petunjuk, hukum,
dan ajaran-Nya untuk manusia. Kitab terakhir dan utama adalah Al-
Qur’an, yang merupakan kalam Allah SWT yang ditulis dalam
bahasa Arab, dan tidak ada yang menyamai atau menandinginya.
 Mengimani hari akhir, yaitu hari kebangkitan, hisab, dan
pembalasan bagi manusia sesuai dengan amal perbuatannya di
dunia. Hari akhir juga disebut sebagai hari kiamat, hari
pembalasan, atau hari yaumiddin.
 Mengimani takdir Allah SWT, yaitu ketetapan dan kehendak-Nya
yang berlaku atas segala sesuatu. Takdir Allah SWT mencakup baik
dan buruk, manfaat dan mudharat, hidup dan mati, dan lain-lain.
 Agama non-wahyu adalah agama yang tidak memandang esensial
penyerahan apapun dari manusia kepada tata aturan ilahi, melainkan
agama yang ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari
adat istiadat dan melembaga dalam bentuk agama formal. Agama non-
wahyu bersumber dari budaya, tradisi, atau filsafat manusia, yang
tidak memiliki wahyu ilahi sebagai dasar ajarannya. Agama non-
wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Tidak mengenal dan menyembah Allah SWT sebagai Tuhan yang
esa, melainkan mengakui adanya banyak tuhan, dewa, roh, atau
kekuatan gaib yang berpengaruh dalam kehidupan manusia.
 Tidak mengimani para nabi dan rasul Allah SWT, melainkan
menganggap tokoh-tokoh tertentu sebagai pendiri, guru, atau
pencerah agama mereka. Tokoh-tokoh tersebut dianggap sebagai
manusia biasa, yang memiliki kelebihan atau kekurangan tertentu.
 Tidak mengimani kitab-kitab Allah SWT, melainkan mengandalkan
kitab-kitab yang ditulis oleh manusia, yang berisi ajaran, cerita,
atau hikmah yang bersifat relatif, lokal, dan berubah-ubah. Kitab-
kitab tersebut tidak memiliki keajaiban, keindahan, atau kebenaran
mutlak.
 Tidak mengimani hari akhir, yaitu hari kebangkitan, hisab, dan
pembalasan bagi manusia. Melainkan mengimani adanya siklus
hidup, reinkarnasi, nirwana, atau keadaan lain yang tidak pasti dan
tidak jelas.
 Tidak mengimani takdir Allah SWT, yaitu ketetapan dan kehendak-
Nya yang berlaku atas segala sesuatu. Melainkan mengimani
adanya karma, nasib, atau kebetulan yang menentukan kehidupan
manusia.

12
C Klasifikasi Agama Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, agama dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu agama misionaris dan agama non-misionaris.

 Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan


penganutnya menyebarkan kebaikan kepada seluruh manusia, tanpa
membeda-bedakan ras, warna kulit, bahasa, atau budaya. Agama
misionaris memiliki sifat universal, yang cocok untuk seluruh zaman,
tempat, dan kondisi manusia. Agama misionaris yang ada di dunia saat
ini adalah Islam, Kristen, dan Buddha.
 Agama non-misionaris adalah agama yang ajarannya tidak
mengharuskan penganutnya menyebarkan kebaikan kepada seluruh
manusia, melainkan hanya kepada kelompok, suku, atau bangsa
tertentu. Agama non-misionaris memiliki sifat lokal, yang terbatas pada
zaman, tempat, dan kondisi tertentu. Agama non-misionaris yang ada di
dunia saat ini antara lain adalah Yahudi, Hindu, Konghucu, Shinto, dan
lain-lain.

D Penempatan Agama Islam dalam Klasifikasi Agama


Berdasarkan klasifikasi agama berdasarkan asal-usul, wahyu, dan
tujuan, agama Islam dapat ditempatkan sebagai berikut:

 Agama Islam termasuk dalam agama Samawi, karena berasal dari


wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya.
Agama Islam adalah agama Samawi yang paling sempurna dan
universal, yang menggantikan agama-agama Samawi sebelumnya,
yaitu Yahudi dan Kristen, yang telah mengalami penyimpangan dan
perubahan dari bentuk aslinya.
 Agama Islam termasuk dalam agama wahyu, karena ajarannya
menghendaki iman kepada Allah SWT, para rasul-Nya, kitab-kitab-
Nya, dan pesan-pesan-Nya yang disampaikan dan disebarkan kepada
segenap umat manusia. Agama Islam adalah agama wahyu yang
paling otentik, universal, dan sempurna, yang tidak ada keraguan,
kesalahan, atau kebohongan di dalamnya.
 Agama Islam termasuk dalam agama misionaris, karena ajarannya
mengharuskan penganutnya menyebarkan kebaikan kepada seluruh
manusia, tanpa membeda-bedakan ras, warna kulit, bahasa, atau
budaya. Agama Islam adalah agama misionaris yang paling universal,
rahmatan lil ‘alamin, dan sesuai dengan fitrah manusia.

E Perbedaan dan Persamaan Agama Islam dengan Agama Lain


Agama Islam memiliki perbedaan dan persamaan dengan agama lain,
terutama dengan agama Samawi, yaitu Yahudi dan Kristen, yang juga

13
berasal dari wahyu Allah SWT. Berikut adalah beberapa perbedaan dan
persamaan antara agama Islam dengan agama lain:

 Perbedaan Agama Islam dengan Agama Lain


 Agama Islam berbeda dengan agama lain dalam hal keesaan Allah
SWT. Agama Islam mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan
yang esa, yang tidak ada sekutu, serupa, atau anak bagi-Nya.
Agama Islam juga mengajarkan bahwa tidak ada yang layak
disembah, dimintai, atau ditakuti selain Allah SWT. Agama Islam
menolak segala bentuk kesyirikan, seperti politeisme, trinitas,
inkarnasi, atau antropomorfisme, yang dilakukan oleh agama lain
terhadap Allah SWT.
 Agama Islam berbeda dengan agama lain dalam hal kenabian
Muhammad SAW. Agama Islam mengajarkan bahwa Muhammad
SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT
untuk menyempurnakan dan mengakhiri agama-agama
sebelumnya. Agama Islam juga mengajarkan bahwa Muhammad
SAW adalah manusia biasa, yang tidak memiliki sifat-sifat ilahi,
tetapi memiliki keutamaan dan keistimewaan sebagai utusan Allah
SWT. Agama Islam menolak segala bentuk pengagungan,
penyelewengan, atau penolakan terhadap Muhammad SAW, yang
dilakukan oleh agama lain.
 Agama Islam berbeda dengan agama lain dalam hal keaslian Al-
Qur’an. Agama Islam mengajarkan bahwa Al-Qur’an adalah kalam
Allah SWT yang diturunkan kepada Muhammad SAW melalui
malaikat Jibril. Agama Islam juga mengajarkan bahwa Al-Qur’an
adalah kitab suci yang otentik, universal, dan sempurna, yang tidak
ada yang menyamai atau menandinginya. Agama Islam juga
mengajarkan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang terjaga dari
segala bentuk perubahan, pemalsuan, atau penyimpangan, yang
dilakukan oleh agama lain terhadap kitab-kitab sebelumnya.
 Agama Islam berbeda dengan agama lain dalam hal syariat Allah
SWT. Agama Islam mengajarkan bahwa syariat Allah SWT adalah
hukum-hukum yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,
baik dalam hubungannya dengan Allah SWT, sesama manusia,
maupun alam semesta. Agama Islam juga mengajarkan bahwa
syariat Allah SWT adalah hukum-hukum yang sesuai dengan fitrah,
akal, dan kepentingan manusia, yang mencakup seluruh zaman,
tempat, dan kondisi manusia. Agama Islam juga mengajarkan
bahwa syariat Allah SWT adalah hukum-hukum yang bersumber
dari Al-Qur’an dan Hadis, yang tidak ada yang dapat mengubah
atau menambahinya. Agama Islam menolak segala bentuk

14
penafsiran, penyesuaian, atau pengabaian terhadap syariat Allah
SWT, yang dilakukan oleh agama lain.
 Persamaan Agama Islam dengan Agama Lain
 Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada Allah SWT. Agama Islam mengakui bahwa
Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan, menguasai, dan
mengatur segala sesuatu. Agama Islam juga mengakui bahwa Allah
SWT adalah Tuhan yang memiliki sifat-sifat sempurna dan nama-
nama indah. Agama Islam juga mengakui bahwa Allah SWT adalah
Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang
memberikan nikmat, rahmat, dan hidayah kepada hamba-hamba-
Nya.
 Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada para nabi dan rasul Allah SWT. Agama Islam
mengakui bahwa Allah SWT telah mengutus para nabi dan rasul-
Nya untuk menyampaikan risalah-Nya kepada manusia. Agama
Islam juga mengakui bahwa para nabi dan rasul Allah SWT adalah
manusia-manusia pilihan, yang memiliki kejujuran, keberanian,
dan kebijaksanaan. Agama Islam juga mengakui bahwa para nabi
dan rasul Allah SWT adalah teladan dan pembimbing bagi umat
manusia.
 Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada kitab-kitab Allah SWT. Agama Islam
mengakui bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya
kepada para nabi dan rasul-Nya, yang berisi petunjuk, hukum, dan
ajaran-Nya untuk manusia. Agama Islam juga mengakui bahwa
kitab-kitab Allah SWT adalah kitab-kitab yang suci, yang tidak ada
keraguan, kesalahan, atau kebohongan di dalamnya. Agama Islam
juga mengakui bahwa kitab-kitab Allah SWT adalah kitab-kitab
yang berharga, yang harus dihormati dan dipelajari.
 Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada hari akhir. Agama Islam mengakui bahwa
Allah SWT akan membangkitkan manusia dari kubur mereka, dan
mengadili mereka sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.
Agama Islam juga mengakui bahwa Allah SWT akan memberikan
pahala dan siksa bagi manusia sesuai dengan ketaatan atau
kemaksiatan mereka terhadap-Nya. Agama Islam juga mengakui
bahwa Allah SWT akan memasukkan manusia ke dalam surga atau
neraka, yang merupakan tempat tinggal abadi bagi mereka.
 Agama Islam memiliki persamaan dengan agama lain dalam hal
kepercayaan kepada takdir Allah SWT. Agama Islam mengakui
bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang menetapkan dan

15
menghendaki segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Agama
Islam juga mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana, yang tidak ada yang luput dari
ilmu dan hikmah-Nya. Agama Islam juga mengakui bahwa Allah
SWT adalah Tuhan yang Maha Adil dan Maha Penyayang, yang
tidak akan menzalimi atau menyia-nyiakan hamba-hamba-Nya.

2.3 Ruang Lingkup Ajaran Islam


Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis,
yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungannya
dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun alam semesta.

A Pembagian Ajaran Islam


Ajaran Islam dapat dibagi menjadi lima bidang utama, yaitu:

 Ibadah, yaitu ajaran tentang kewajiban-kewajiban yang harus


dilakukan oleh setiap muslim sebagai bentuk penghambaan diri kepada
Allah SWT. Ibadah mencakup shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain.
Ibadah juga mencakup akidah, yaitu ajaran tentang keyakinan dan iman
kepada Allah SWT, para malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir,
dan takdir. Ibadah bertujuan untuk membersihkan jiwa, mendekatkan
diri, dan meraih ridha Allah SWT.
 Muamalah, yaitu ajaran tentang hukum-hukum yang mengatur
hubungan antara manusia dalam hal-hal yang berkaitan dengan materi,
seperti jual beli, sewa menyewa, gadai, hutang piutang, waris, wakaf,
dan lain-lain. Muamalah bertujuan untuk menjamin keadilan,
kesejahteraan, dan kemakmuran bagi semua pihak yang terlibat dalam
transaksi.
 Munakahat, yaitu ajaran tentang hukum-hukum yang mengatur
hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam hal-hal yang berkaitan
dengan perkawinan, perceraian, nafkah, iddah, talak, khulu’, dan lain-
lain. Munakahat bertujuan untuk menjaga kehormatan, keturunan, dan
keharmonisan keluarga.
 Jinayah, yaitu ajaran tentang hukum-hukum yang mengatur pidana dan
hukuman bagi pelaku kejahatan, seperti pencurian, pembunuhan, zina,
minum khamr, dan lain-lain. Jinayah bertujuan untuk mencegah,
menghukum, dan menghapus kejahatan dari masyarakat.
 Siyasah, yaitu ajaran tentang hukum-hukum yang mengatur sistem
pemerintahan, politik, dan kenegaraan dalam Islam, seperti
kepemimpinan, kewajiban rakyat, hak asasi manusia, hubungan
internasional, dan lain-lain. Siyasah bertujuan untuk mewujudkan
tatanan masyarakat yang Islami, adil, dan sejahtera.

16
B Implikasi Ajaran Islam dalam Kehidupan
Ajaran Islam memiliki implikasi yang luas dan mendalam dalam
kehidupan individu, sosial, dan negara. Berikut adalah beberapa implikasi
ajaran Islam dalam kehidupan:

 Ajaran Islam memberikan panduan dan pedoman bagi individu dalam


menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Ajaran Islam mengajarkan
individu untuk beriman, bertakwa, berilmu, beramal, bersabar,
bersyukur, dan berakhlak mulia. Ajaran Islam juga mengajarkan
individu untuk mengembangkan potensi, bakat, dan kreativitasnya
dalam berbagai bidang. Ajaran Islam juga mengajarkan individu untuk
menghindari hal-hal yang merusak, merugikan, dan menyimpang dari
ajaran Allah SWT.
 Ajaran Islam memberikan dasar dan norma bagi sosial dalam
membangun hubungan yang harmonis, toleran, dan saling membantu.
Ajaran Islam mengajarkan sosial untuk saling mengenal, menghormati,
dan menyayangi sesama manusia, tanpa membeda-bedakan suku, ras,
warna kulit, bahasa, atau agama. Ajaran Islam juga mengajarkan sosial
untuk saling bekerja sama, bermusyawarah, dan berkontribusi dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Ajaran Islam juga
mengajarkan sosial untuk saling memberi, berbagi, dan bersedekah
kepada orang-orang yang membutuhkan.
 Ajaran Islam memberikan konsep dan model bagi negara dalam
menyelenggarakan pemerintahan yang berdasarkan syariat Allah SWT.
Ajaran Islam mengajarkan negara untuk menjunjung tinggi prinsip-
prinsip demokrasi, keadilan, kesejahteraan, dan kedaulatan rakyat.
Ajaran Islam juga mengajarkan negara untuk melindungi hak-hak dan
kewajiban-kewajiban rakyat, serta memberantas korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Ajaran Islam juga mengajarkan negara untuk menjaga
hubungan baik dengan negara-negara lain, serta berperan aktif dalam
perdamaian dan kemanusiaan dunia.

C Contoh Penerapan Ajaran Islam dalam Berbagai Aspek Kehidupan


Ajaran Islam dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik
yang bersifat ibadah, muamalah, munakahat, jinayah, maupun siyasah.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan ajaran Islam dalam berbagai
aspek kehidupan:

 Dalam aspek ibadah, contoh penerapan ajaran Islam adalah


melaksanakan shalat lima waktu, membayar zakat fitrah dan zakat mal,
berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang
mampu. Selain itu, contoh penerapan ajaran Islam adalah membaca Al-
Quran, berzikir, berdoa, dan berdakwah.

17
 Dalam aspek muamalah, contoh penerapan ajaran Islam adalah
berdagang dengan jujur, adil, dan transparan, tanpa menipu, merugikan,
atau mengambil hak orang lain. Selain itu, contoh penerapan ajaran
Islam adalah menghormati hak milik, mengembalikan hutang, menepati
janji, dan memenuhi kontrak.
 Dalam aspek munakahat, contoh penerapan ajaran Islam adalah
menikah dengan cara yang syar’i, yaitu dengan akad nikah, mahar, wali,
saksi, dan walimah. Selain itu, contoh penerapan ajaran Islam adalah
menjaga keharmonisan rumah tangga, memberi nafkah, mengasuh anak,
dan tidak melakukan poligami tanpa izin istri pertama.
 Dalam aspek jinayah, contoh penerapan ajaran Islam adalah
menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT,
seperti mencuri, membunuh, berzina, minum khamr, dan lain-lain.
Selain itu, contoh penerapan ajaran Islam adalah menegakkan hukum
dan hukuman yang sesuai dengan syariat Allah SWT, seperti qishash,
hudud, ta’zir, dan diyat.
 Dalam aspek siyasah, contoh penerapan ajaran Islam adalah memilih
pemimpin yang amanah, kompeten, dan bertakwa, serta mengawasi dan
mengkritisi kinerja pemerintah. Selain itu, contoh penerapan ajaran
Islam adalah mengikuti aturan dan undang-undang yang berlaku, serta
berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan negara.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan
beberapa hal sebagai berikut:

 Agama Islam adalah agama yang sempurna dan universal, yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah
SWT, sesama manusia, maupun alam semesta. Agama Islam bersumber
dari wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi dan rasul terakhir.
 Agama Islam termasuk dalam agama Samawi, agama wahyu, dan agama
misionaris, yang berbeda dengan agama lain dalam hal keesaan Allah
SWT, kenabian Muhammad SAW, keaslian Al-Qur’an, dan syariat Allah
SWT. Agama Islam juga memiliki persamaan dengan agama lain dalam
hal kepercayaan kepada Allah SWT, para nabi dan rasul-Nya, kitab-kitab-
Nya, hari akhir, dan takdir Allah SWT.
 Ajaran Islam mencakup lima bidang utama, yaitu ibadah, muamalah,
munakahat, jinayah, dan siyasah, yang memiliki implikasi yang luas dan
mendalam dalam kehidupan individu, sosial, dan negara. Ajaran Islam
dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, dengan mengikuti Al-
Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama, serta mengambil contoh dari
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sebagai teladan.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah kami sampaikan, kami memberikan
beberapa saran untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran
Islam, sebagai berikut:

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah SWT, dengan


melaksanakan shalat, zakat, puasa, haji, dan ibadah lainnya dengan sebaik-
baiknya, serta membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan berdakwah
dengan sungguh-sungguh.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas muamalah dengan sesama manusia,
dengan berdagang, bekerja, dan bertransaksi dengan jujur, adil, dan
transparan, serta menghormati hak milik, mengembalikan hutang,
menepati janji, dan memenuhi kontrak dengan baik.

19
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas munakahat dengan pasangan hidup,
dengan menikah dengan cara yang syar’i, menjaga keharmonisan rumah
tangga, memberi nafkah, mengasuh anak, dan tidak melakukan poligami
tanpa izin istri pertama.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas jinayah dengan masyarakat, dengan
menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, seperti
mencuri, membunuh, berzina, minum khamr, dan lain-lain, serta
menegakkan hukum dan hukuman yang sesuai dengan syariat Allah SWT,
seperti qishash, hudud, ta’zir, dan diyat.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas siyasah dengan negara, dengan
memilih pemimpin yang amanah, kompeten, dan bertakwa, serta
mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah, mengikuti aturan dan
undang-undang yang berlaku, serta berpartisipasi dalam pembangunan dan
kemajuan negara.

20
Daftar Pustaka

Al-Baqarah, M. A. (2019). Pengertian agama Islam dan ruang lingkup ajarannya.


Jakarta: Pustaka Ilmu.
Al-Qurthubi, M. A. (2006). Tafsir al-Qurthubi. (Vol. 1). Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah.
Al-Syafi’i, M. I. (2001). Al-Risalah. (A. M. Shihab, Penerj.). Bandung: Mizan.
- An-Nawawi, Y. (2005). Riyadhus Shalihin. (M. A. Fathurrahman, Penerj.).
Jakarta: Gema Insani.
As-Suyuthi, J. A. (2004). Al-Itqanfi Ulum al-Qur’an. (Vol. 2). Beirut: Dar al-
Kutub al-Ilmiyah.
Az-Zuhaili, W. (2007). Al-Fiqh al-IslamiwaAdillatuhu. (Vol. 8). Damaskus: Dar
al-Fikr.
Badruddin, M. (2018). Klasifikasi agama dan agama Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bukhari, M. I. (2002). Shahih al-Bukhari. (Vol. 1). Beirut: Dar IbnKathir.
Hidayat, K. (2017). Ruang lingkup ajaran Islam. Jakarta: Kencana.
Janner Simarmata. (2019). Kita Menulis: Semua Bisa Menulis Buku. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Maududi, A. A. (2006). Tafsir al-Qur’anal-Karim. (Vol. 1). Jakarta: Gema Insani.
QuraishShihab. (2008). Tafsir Al-mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-
Quran. (Vol. 1). Lentera Hati.
Witono Hardi dkk. (2020). Manajemen Daftar Pustaka pada Karya Tulis Ilmiah
dengan Mendeley. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Zaenab, Siti. (2013). Komunikasi Massa Sebuah Pengantar Manajemen
Komunikasi. Sidoarjo: ZifatamaPublishing.

21

Anda mungkin juga menyukai