Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Agama Islam
Dosen Pengampu: H. Andri Gunawan S.Pd.I, BA(Hons), M.Phil
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Nayla Savira Azahra Setiawan (2208015268)
Faridah Amany (2208015267)
Dwi Alfan Azhari (2208015269 )
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHMAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
2022/1444H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita nabi Muhammad SAW
yang kita nanti nantikan syafa’at nya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik berupa fisik maupun pikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL DAN
HOLISTIK”.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I .....................................................................................................................................
PENDAHULUAN .................................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................................
BAB II ....................................................................................................................................
PEMBAHASAN ...................................................................................................................
2.2 Islam Adalah Agama Yang Sempurna dan Diridloi Allah ...........................................
2.3 Islam, Agama Sempurna dan Paripurna........................................................................
2.3 Islam Sebagai Agama yang Universal ..........................................................................
2.4 Islam Sebagai Penyelesaian Segala Problematika Umat Hingga Akhir Zaman ...........
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
BAB III ..................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................................
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektuan, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Sedangkan Holistisisme adalah sebuah filosofi
cara pandang yang berprinsip bahwa mengenal keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih utama
daripada hanya sekedar memahami bagian bagiannya (karena semua bagian dibuat untuk
keseluruhan)-upaya untuk memahami sesuatu secara menyeluruh-orientasi pada keseluruhan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pandangan hidup holistik dari sudut pandang
Islam. Cara pandang atau cara berfikir holistik adalah upaya untuk memahami sesuatu secara
utuh menyeluruh kedalam pandangan yang partikularistik,dan itu ibarat upaya merangkai
potongan potongan puzzle untuk menemukan rahasia gambar yang utuh-menyeluruh.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengungkapan bahwa dalil Islam adalah Agama yang paling diridloi Allah.
2. Untuk menunjukkan dalil Islam adalah Agama paripurna.
3. Untuk Bagaimana menunjukkan dalil Islam sebagai agama yang universal.
4. Untuk menjelaskan dengan dalil bahwa Islam dapat menyelesaikan seluruh problematika
ummat hingga akhir jaman.
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, islam merupakan satu-satunya agama yang diridlai oleh Allah Ta’ala.
Seperti yang terdapat dalam surat Ali Imran ayat 19:
اختلف الَ ِذيْن ا ُ ْوتُوا ْال ِك ٰتب اِ َّل ْ اّل ْسَل ُم وما ِ ْ ِّللاٰ الديْن ِع ْندِ اِ َن
ٰ ّللاِ فا َِن
ّللا ٰ ت ِ ِم ْن ب ْع ِد ما ج ۤاء ُه ُم ْال ِع ْل ُم ب ْغيًا بيْن ُه ْم وم ْن يَ ْكفُ ْر ِب ٰا ٰي
ِ س ِر ْي ُع ْال ِحسا
ب
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
Allah Subhanahu wa ta'ala mengabarkan (dalam ayat di atas) bahwa agama yang
sah dan di ridhoi serta di terima di sisiNya adalah cuma satu yaitu agama Islam yang
maknanya berserah diri kepada Allah Ta'ala dengan mentauhidkan dan tunduk padaNya
dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan.
Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk mencari agama
yang benar-benar dapat diterima disisi-Nya. Selain agama Islam, Allah tidak akan
menerima dan menganggap pemeluknya sebagai hambanya. Jika hal ini terjadi, maka
manusia itu benar-benar berada dalam kelompok orang yang merugi. Seperti yang terdapat
dalam surat Ali Imran ayat 85:
Islam adalah agama yang sempurna . Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad
adalah agama yang paling sempurna, karena ajarannya meliputi semua ajaran yang pernah
diturunkan oleh Allah kepada para nabi sebelum Muhammad mencakup perkara dhohir
dan bathin baik dalam masalah pokok-pokok (agama) ataupun cabang-cabangnya yang
tidak di dapati sedikitpun kekurangan dan cela,. Ajaran agama Islam juga meliputi berbagai
aspek kehidupan manusia, mulai aspek ibadah dan muamalah hingga aspek-aspek lainnya.
Agama Islam merupakan nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada umat
Nabi Muhammad SAW. Agama Islam merupakan agama yang diemban oleh penghujung
dan pemimpin para Nabi dan Rasul yang tidak ada lagi Nabi dan Rasul setelah Rasulullah,
sehingga agama Islam merupakan agama terakhir dan paripurna yang mencakup dan
mengatur segala aspek kehidupan. Seperti yang ditegaskan pada QS. Al-Ma’idah ayat ke-
3:
1. Tauhid
Tauhid menjadi masalah yang sangat penting sebab tauhid merupakan kunci
kebahagiaan dunia dan akhirat. Tauhid berarti mengesakan Alla SWT dan tidak
menyekutukan-Nya dalam hal-hak yang menjadi kekhususan Allah SWT. Para ulama
menyimpulkan bahwa tauhid terbagi menjadi tiga, yakni :
a) Tauhid Rububiyyah
Didalam tauhid ini mengajarkan kita untuk meyakini sebenar-benarnya
bahwa Allah SWt adalah satu-satunya pencipta, penguasa, pemberi rezeki, dan
sebagainya. Seperti yang difirmankan Allah SWT pada QS.at-Taubah:116.
b) Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyyah adalah memurnikan segala macam ibadah hanya untuk
Allah semata, baik ibadah lisan, hati, dan anggota badan. Tauhid inilah yang berisi
kandungan La Ilaha Illallah yang berarti “tidak ada sembahan yang berhak untuk
diibadahi kecuali Allah saja”. Maka tidak boleh menyerahkan ibadah seperti do’a,
menyembelih, nadzar, dan sebagainya kepada selain Allah SWT, sekalipun dia
adalah malaikat atau nabi.
b) ) Al-Ittiba’
Sesorang harus berupaya untuk beribadah sesuai uang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW. Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Ayat yang
mulia ini merupakan hakim bagi orang-orang yang mengaku cinta kepada Allah
tetapi dia tidak mengikuti jalan yang ditempuh Nabi, dia dusta dalam pengakuannya
sehingga dia mengikuti syari’at dan agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam dalam setiap ucapannya, perbuatannya, dan keadaannya.”
Islam sebagai suatu agama telah ditempatkan sebagai suatu pilihan dan sekaligus
ajarannya dijadikan pedoman dalam kehidupan umat manusia. Sehingga
keberadaannya telah memberikan arahan dalam pengembangan perdaban umat
manusia dalam segala bidang terutama dalam bidang pengetahuan dan teknologi,
bukan hanya ajaran ibadah dan aqidah semata.
Islam adalah agama yang bersifat terbuka dimana Islam selalu memberikan
keleluasaan kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat
peradaban dan kemajuan yang lebih baik. Islam merupakan agama yang memberikan
rahmat bagi seisi dunia ini. Oleh karena itu syariah Islam sebagai suatu syariah yang
dibawa oleh Rasul terakhir mempunyai keunikan tersendiri yaitu sebagai agama yang
lengkap dan universal. Komprehensif dan lengkap berarti syariah Islam merangkum
seluruh aspek kehidupan baik ritual (ibadah) maupun sosial ekonomi (muamalah).
Universal bermakna syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap tempat dan setiap
waktu sampai hari akhir tiba nanti. Universalitas ini tampak jelas terutama pada bidang
muamalah. Selain mempunyai cakupan luas dan fleksibel, muamalah tidak
membedabedakan antara muslim dan non muslim.
ت حتٰى يُؤْ ِم َن وّلمة ُّمؤْ ِمنة خيْر ِ وّل ت ْن ِك ُحوا ْال ُم ْش ِر ٰك
ِم ْن ُّم ْش ِركة َول ْو اعْجبتْ ُك ْم وّل ت ُ ْن ِك ُحوا ْال ُم ْش ِر ِكيْن
حتٰى يُؤْ ِمنُ ْوا ولعبْد ُّمؤْ ِمن خيْر ِم ْن ُّم ْش ِرك َول ْو اعْجب ُك ْم
ٰۤ ُ
ۗ ع ْٰٓوا اِلى ْالجنَ ِة و ْالم ْغ ِفر ِة ُ ُْٰ
د ي ّللاو ۖ ار
ِ َ ن ال ى لِ ا ن وُْع دْ ي ك ى
ِٕ ا
ول
اس لعلَ ُه ْم يتذ َك ُر ْون ِ َࣖ ِب ِا ْذ ِنه ويُب ِي ُن ٰا ٰي ِته ِللن
Artinya: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari
wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang
Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya
mereka mengambil pelajaran.”
2.4. Islam Sebagai Penyelesaian Segala Problematika Ummat Hingga Akhir Jaman
Al-Qur’an Al-karim adalah kalam Tuhan seluruh alam. Allah turunkan kepada
Rasul-Nya Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam untuk mengeluarkan manusian dari
kegelapan menuju cahaya (keimanan). Dalam hal ini, telah dijelaskan bahwa Al-Quran
akan menghilangkan keraguan atau masalah dalam diri untuk mendapatkan keyakinan
dan pegangan yang kuat dalam menjalani kehidupan. Penjelasan ini terdapat pada Surat
Al-Hadid ayat 9.
Selain itu, Allah telah menjelaskan dalam AL-Qur’an Al-Karim kabar generasi
awal dan terakhir, penciptaan langit dan bumi, di dalamnya memperinci halal dan
haram, pokok adab, akhlak dan hukum ibadah. Begitu juga kisah para Nabi dan orang-
orang sholeh sehingga dapat diikuti dan diambil hikmah untuk dipelajari. Di jelaskan
pula mengenai orang mukmin dan orang kafir, bahwa sifat surga tempat tinggal orang
mukmin dan sifat neraka tempat tinggal orang kafir.
Mengenai pengertian frasa ini, ada beberapa penjelasan yang dikemukakan oleh
para mufassir. Al-Baghawi menyatakan bahwa Alquran menjelaskan segala sesuatu
yang dibutuhkan manusia, yakni perintah dan larangan, halal dan haram, hudud dan
hukumhukum. Ibnu Mas’ud menyatakan, “Sungguh Allah SWT telah menjelaskan
kepada kita dalam Alquran semua ilmu dan segala sesuatu. Sedangkan Mujahid
berkata, “Semua yang halal dan semua yang haram.”
Menurut Ibnu Katsir, penafsiran Ibnu Mas’ud lebih umum dan mencakup. Sebab
Alquran meliputi semua ilmu yang bermanfaat, yakni berita tentang perkara yang telah
terjadi dan yang akan terjadi, semua yang halal dan yang haram, semua yang
dibutuhkan manusia, urusan dunia, agama, kehidupan, dan tempat kembali mereka
(akhirat).
Melalui penjelasan diatas diketahui bahwa pada islam selain dapat menyelesaikan
permasalahan dalam diri seseorang (internal) untuk mendapatkan kedamaian dan
kebahagiaan, juga diberikan aturan, hukum, perintah, larangan, perbedaan yang haram
dan yang halal, untuk menyelesaikan permasalahan antar manusia ataupun
permasalahan manusia dengan alam. Tidak hanya memberi petunjuk dalam kehidupan
dunia, di dalam Al-Quran juga diberikan penjelasan mengenai kehidupan akhirat. Pada
dasarnya seluruh agama memerintahkan untuk berbuat kebaikan, sehingga apabila
seluruh manusia berbuat sesuai apa yang telah dituliskan, maka problematika di dunia
dapat ditekan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kami selaku penyusun menyadari segala kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu kami sebagai penyusun sangat menerima semua
kritik dan saran yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
terkait makalah ini. Sebagai penutup kami sebagai penyusun mengucapkan
permohonan maaf jika ada kesalahan baik yang disengaja atau yang tidak
disengaja.
DAFTAR PUSTAKA
K.H.Q. Shaleh dan H.A.A. Dahlan. 2000. Asbaabun Nuzul: Latar Belakang Historis
Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro.
Dewi, Rusmala. “Universalisme Islam dan Kosmopolitisme Peradaban.” NURANI, 13, no.
1 (2013): 49–68.
Muslich, dan Adnan Qohar. Nilai Universal Agama-Agama di Indonesia (Menuju Indonesia
Damai). Yogyakarta: Kaukaba, 2013.
Sadar, M. Husain. Science and Islam: Is there a Conflict", in The Touch of Midas: Science,
Values and Environment. Diterjemahkan oleh Ziauddin Sardar. Manchester: Manchester
University Press, 1984.
Nasionalisme dan Universalisme dalam Islam di Indonesia).” ADDIN Media Dialektika Ilmu
Islam 2, No. 2 (2010): 69–85.