Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AGAMA ISLAM

Dosen Pengampu : Arsyad Harahap, M.Pd

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

KELOMPOK 2:

1. Harina Pinti Rambe


2. Nanda Muliyani Harahap
3. Nindiya Aliyani Sitompul
4. Safna Riana Siregar
5. Suci Rahayu
6. Sutan Diapari Siregar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Agama Islam. Makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Bapak Arsyad Harahap, M.Pd
yang telah memberikan tugas dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah dapat memberikan informasi bagi pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Padangsidimpuan, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah….........................................................................................1
C. Tujuan …..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Agama Islam...................................................................................3
B. Karakteristik Agama Islam...............................................................................3
C. Kerangka Dasar Agama Islam..........................................................................6
D. Islam sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin....................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul
sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia
hingga akhir zaman. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah
swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaitu Al-qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi
mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan
mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidah
ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta benda- benda
lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di dukung
oleh kerangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak.
Manusia adalah seorang hamba. Sebagai seorang hamba, manusia harus memiliki
pedoman dan tuntunan agar hidupnya menjadi lebih sistematis. Agama adalah petunjuk
bagi manusia dalam menjalani hidupnya. Agama menjadi Kompas dan pengarah
kehidupan manusia agar menjadi lebih baik. Agama berperan pula sebagai jembatan
penghubung antara manusia dengan Tuhan. Dalam Islam, tujuan manusia hidup di dunia
adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan peranannya adalah
mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih bermanfaat.
Agama Islam menjadikan Al-quran dan hadits sebagai pedoman suci yang
mengarahkan manusia agar menjadi makhluk yang paling sempurna yang dapat
memegang amanat sebagai khalifah yang mengelola alam semesta bagi kesejahteraan
bersama. Oleh karena pentingnya agama dalam kehidupan, terutama agama Islam, perlu
kita memahami lebih dalam mengenai agama Islam, karakteristik agama Islam, ruang
lingkup dan sejarahnya untuk bisa memaknai agama lebih dalam lalu mengamalkan
ajaran – ajaran Islam agar mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apa pengertian agama islam?
2. Apa saja karakteristik agama islam?
3. Bagaimana kerangka dasar agama islam?
4. Bagaimana islam sebagai agama rahmatan lil alamin?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian agama islam.
2. Untuk mengetahui karakteristik agama islam.
3. Untuk mengetahui kerangka dasar agama islam.
4. Untuk mengetahui islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam


Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi" atau "A"
berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan
tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil dari
suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal budinya
serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta peradabanya.
Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam
terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat”
(Salama). Dari pengertian Islam secara bahasa ini, dapat disimpulkan Islam adalah agama
yang membawa keselamatan hidup di dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah
kematian). Berikut ini adalah pengertian definisi agama Islam menurut ahli.
1. Menurut George Sarton, agama Islam merupakan tatanan agama yang paling tepat
sekaligus paling indah.
2. Menurut Tolstoi, agama Islam merupakan ringkasan agama yang dikumandangkan
Muhammad dan menyatakan bahwa Allah itu satu, tiada Tuhan selain Dia. Sehingga
tidak dibenarkan menyembah banyak Tuhan.
3. Menurut Leodourch, agama Islam itu adalah agama kemanusiaan alami, ekonomis dan
sekaligus moralis.
4. Menurut Massignon, agama Islam merupakan agama yang memiliki keistimewaan,
bahkan Islam sebagi ide persamaan yang benar dengan partisipasi semua anggota
masyarakat.

B. Karakteristik Agama Islam


Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh setiap
muslim dengan berpedoman pada Al-qur’an dan Hadist. Dari berbagai sumber tentang islam
yang ditulis para tokoh, diketahui bahwa islam memiliki karakteristik yang khas, yang dapat
dikenali melalui konsepsinya dalam ajrannya. Karakter tersebut anatara lain :
1. Dalam bidang akidah
Karakteristik Islam yang dapat dikeetahui melalui bidang akidah ini bahwa
akidah islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang diyaniki daan
diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah. Keyakinan tersebut sedikitpun
tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang berdampak
pada motivasi kerjaa yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah. dalam
prosesnya keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan
yang wajib disembah; ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat yaitu
menyatakan tiada Tuhan selain allah, dan bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya;
perbuatan dengan amal sholeh. Akidah demikian itu mengandung arti bahwa dari orang
yang beriman tidak adaa rasa dalam hati; atau ucapan dimulut dan perbuatan melainkan
secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah, yakni tidak ada niat, ucapan dan
perbuatan yang dikemukakan oleh yang beriman itu kecuali yang sejalan dengan
kehendak Allah.
2. Dalam bidang agama
Menurut Nurcholis Madjid dalam bukunya yang berjudul Islam Doktrin dan
Peradapan. Beliau berbicara tentang karakteristik ajaran islam dalam bidang agama,
islam mengakui adanya Pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah aturan
Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga tidak mungkin untuk dilawan atau diingkari.
Dan islam adalah agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain,
kecuali yang berdasarkan paganisme dan syirik, untuk hidup dan menjalankan ajran
masing-masing dengan penuh kesungguhan.
Karakteristik ajaran islam dalam bidang gama tersebut disamping mengkui
adanya pluralism sebagai suatu kenyataan, juga mengkui adanya universalisme, yakni
mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, menyuruh berbuat baik dan
mengajak pada keselamatan. Dengan demikian, karakteristik ajaaran islam dalam visi
keagamaannya bersifat toleran, pemaaaf, tidak memaksakan, dam saling menghargai
kaarenaa dalam pluralisme agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian
pada Tuhan.
3. Dalam bidang ibadah
Secara harfiah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena didorong dan
dibangkitkan oleh aqidah tauhid. Majeis Tarjih Muhammadiyah dengan agak lengkap
mendefinisikan ibadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaati
segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan mengamalkan segala yang
dizinkan-Nya. Ibadah ada yang umum dan ada yang khusus. Yang umum ialah segala
amalan yang diinkan oleh Allah. Allah sedangkan yang khusus ialah apa yang telah
ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkat dan cara-cara yang tertentu.
Ibadah yang dibahas dalam bagiaan ini adalah dalam arti yang nomer dua,
yaitu ibadah khusus. Dalam yurisprudensi Islam telah ditetapkan bahwa dalam urusan
ibadah tidak boleh ada “kreatifitas”, sebab yang mengcreate atau membentuk suatu
ibadah dalam islam dinilai sebagai bid’ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan. Bilangan
sholat lima waktu serta tata cara mengerjakannya, ketentusn ibadah haji dan tata cara
mengerjakannya mislanya adalah termasuk masalah ibadah yang tata cara dan
mengerjakannyatela ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Ketentuan ibadah demikian
itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana akal manusia tidak perlu campur
tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya.
4. Dalam bidang pendidikan
Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki atau
prempuan dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam bidang pendidikan islam memiliki
rumusan yang jelas dalam tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana dan lain sebagainya.
Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat dari kandungan surat al-Alaq.
Di dalam Al-Qur’an dapat djumpai berbagai metode pendidikan, seperti metode
ceramah, Tanya jawab, diskusi demonstrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya
wisata, cerita, hukuman, nasihat dan lain sebagainya.
5. Dalam bidang sosial
Karakteristik ajaran islam dibidang sosial ini, Islam menjunjung tinggi tolong
menolong, saling menasihati, kesetiakawanan, kesamaan derajat, tenggang rasa dan
kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan islam bukan
ditentukan oleh nenek moyangya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, jenis kelamin,
dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan ketinggian derajat seseorang
ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukkan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat
bagi manusia.
6. Dalam bidang ekonomi
Karakteristik ajaran islam yang selanjutnya dapat dari konsepsinya dalam bidang
kehidupan yang harus dilakukan. Urusan di dunia dikejar dalam rangka mengejar
kehidupan akhirat, kehidupan akhirat dapat dicapai dengan dunia. Pandangan islam
mengenai kehidupan di bidang ekonomi itu dicerminkan dalam ajaran fiqih yang
menjelaskan bagaimana menjelaskan sesuatu usaha ataupun ajaran islam mengenai
berzakat juga dalam konteks berekonomi.
7. Dalam bidang kesehatan
Ciri khas islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai kesehatan.
Ajaran islam memegang prinsip pencegaham yang lebih dari pada penyembuhan. Prinsip
ini berbunyi al-wiqayah khairmin al-‘laj. Untuk menuju pada upaya pencegahan
tersebut, islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin. Kebersihan lahir dapat
mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian,
makanan, minuman, dan lain sebagainya.
8. Dalam bidang politik
Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah mentaati ulil
amri terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintah dan agama. Dalam
hal ini islam tidak menerangkan atau meyuruh ketaatan yang buta. Tetapi menghendaki
suatu ketaatan yang kritis dan selektif, maksudnya adalah jika pemimpin tersebut
berpegang teguh kepada tuntunan Allah SWT., dan Rasul-Nya maka kita patut
mentaatinya, tetapi jika pemimpin tersebut bersebelahan dan bertentangan dengan
kehendak Allah SWT., dan Rasul-Nya maka boleh dikritik atau diberi saran agar kembali
ke jalan yang benar denga cara-cara yang persuasif. Dan jika pemimpin tersebut juga
tidak meghiraukan, boleh saja untuk tidak dipatuhi.
9. Dalam bidang pekerjaan
Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu,
terarah kepada pengabdian kepada Allah SWT., dan kerja yang bermanfaat bagi orang
lain. Untuk itu islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaaan, tetapi pada kualitas
manfaat kerja.

C. Kerangka Dasar Agama Islam


Kerangka dasar ajaran Islam merupakan dasar-dasar pokok ajaran Islam yang
membekali setiap orang untuk bisa mempelajari Islam yang lebih luas dan mendalam.
Memahami dan mengamalkan kerangka dasar ajaran Islam merupakan keniscayaan bagi
setiap Muslim yang menginginkan untuk menjadi seorang Muslim yang kaffah. Tiga
kerangka dasar Islam, yaitu Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat
erat, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu,
ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang Muslim.Secara umum
aturan itu dibagi menjadi 3 hal pokok, yaitu Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq.
1. Aqidah
Akidah berakar dari kata yang berarti tali pengikat sesuatu dengan yang lain,
sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Akidah adalah ikatan dan
perjanjian yang kokoh. Manusia dalam hidup ini terpola kedalam ikatan dan perjanjian
baik dengan Allah, dengan sesama manusia maupun dengan alam lainnya. Ruang
Lingkup kajian akidah berkaitan erat dengan rukun iman.
Tujuan Aqidah Islam:
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah adalah
Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah
diperuntukkan hanya kepada-Nya .
b. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya akidah.
Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya
terjerumus pada berbagai kesesatan dan khurafat.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan memperkuat
hubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang
tegar menghadapi segala persoalan dan sabar dalam menyikapi berbagai cobaan.
2. Syariah
Syariah Secara bahasa, syariah artinya jalan lurus menuju mata air digambarkan
sebagi sumber kehidupan. Syariah berarti jalan lurus menuju sumber kehidupan yang
sebenarnya. Sumber hidup manusia sebenarnya adalah Allah. Secara istilah, syariah
adalah hukum-hukum yang ditetapkan Allah untuk mengatur manusia baik hubungannya
dengan Allah Swt., dengan sesama manusia, dengan alam semesta, dan dengan makhluk
ciptaan lainnya. Fungsi Syariah hukum-hukum Allah jauh lebih efektif untuk mencegah
segala bentuk kejahatan yang merajalela. Disamping itu, bukan hanya mencegah
kejahatan melainkan mengarahkan pada kebaikan. Berikut ini beberapa fungsi syariah,
yaitu :
a. Menghantarkan manusia sebagai hamba Allah yang mukhlis. Syariah adalah
aturan-aturan Allah yang berisi perintah Allah untuk ditaati dan dilaksanakan, serta
aturan-aturan tentang larangan Allah untuk dijauhi dan dihindarkan.
b. Menghantarkan manusia sebagai khalifah Allah SWT. Manusia sebagai khalifah
Allah harus mengikuti hukum Allah yang diwakilinya. Dengan demikian,
kekhalifahan manusia diatur dalam tatanan pencapaian kesejahteraan lahir-batin
manusia dan terhindar dari kesesatan sejalan dengan kehendak Allah SWT.
3. Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlak, yang merupakan bentuk jamak dari
kata khuluq atau al-khaliq yang berarti:

B. Tabiat, budi pekerti.


C. Kebiasaan atau adat.
D. Keperwiraan, kesatriaan, kejantanan.
Secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,
yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan
terpuji menurut pandangan akal dan hukum Islam, disebut akhlak yang baik. Jika
perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlak yang buruk.

D. Islam sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin


Islam adalah agama rahmatan lil „alamin artinya Islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk
hewan,tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Secara etimologis, Islam berarti “damai”,
sedangkan rahmatan lil ‘alamin berarti “kasih sayang bagi semesta alam”. Maka yang
dimaksud dengan Islam Rahmatan lil’alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah
kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia
maupun alam. Rahmatan lil’alamin adalah istilah qur’ani dan istilah itu sudah terdapat dalam
Al-Qur’an , yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Anbiya’ ayat 107: ”Dan tiadalah
kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan
liralamin)”.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar dengan
sendirinya akan mendatangkan rahmat, baik itu untuk orang Islam maupun untuk seluruh
alam. Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi menjadi dua ; rahmat dalam
konteks rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah
bersifat amma kulla syak, meliputi segala hal, sehingga orang-orang nonmuslim pun
mempunyai hak kerahmanan.
Rahim adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan kepada orang Islam. Jadi rahim
itu adalah khoshshun lil muslimin. Apabila Islam dilakukan secara benar, maka rahman dan
rahim Allah akan turun semuanya. Dengan demikian berlaku hukum sunnatullah, baik
muslim maupun non-muslim kalau mereka melakukan hal-hal yang diperlukan oleh
kerahmanan, maka mereka akan mendapatkanya. Kendatipun mereka orang Islam, tetapi
tidak melakukan ikhtiar kerahmanan, maka mereka tidak akan mendapatkan hasilnya.
Dengan kata lain, kurnia rahman ini berlaku hukum kompetitif. Misalnya, orang Islam yang
tidak melakukan kegiatan ekonomi, maka mereka tidak bisa dan tak akan menjadi makmur.
Sementara orang yang melakukan ikhtiar kerahmanan adalah non-muslim, maka mereka akan
mendapatkan kemakmuran secara ekonomi. Karena dalam hal ini mereka mendapat sifat
kerahmanan Allah yang berlaku universal (amma kulla syak).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia merupakan satu bagian dari alam semesta yang bersama-sama dengan
makhluk hidup lainnya mengisi kehidupan di alam semesta ini. Dibandingkan dengan
binatang, manusia memiliki fungsi tubuh dan fisiologis yang tidak berbeda. Manusia perlu
mengenali hakekat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk menguasai alam dan jagad
raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga mampu mengenali ke-Maha Pekasaan
Allah dalam mencipta dan mengendalikan kehidupan ciptaanNya. Dalam memahami ayat-
ayat Allah dalam kesadaran akan hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan
makna hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha
menjauhi larangan-larangan Allah.
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.
Kehadiran manusia di bumi ini adalah sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi. Khalifah
bisa juga diartikan sebagai pemimpin. Karena itu, manusia harus dapat memerankan dirinya
sebagai pemimpin di muka bumi ini. Fungsi kepemimpinan ini harus diperankan manusia
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing yang banyak didukung oleh potensi
kecerdasannya.

B. Saran
Penulisan makalah ini, penulis berharap agar pembaca yang tentunya akan menjadi
calon guru dapat memahami apa saja unsur-unsur yang ada dalam sebuah indikator. Kelak
makalah tentang indikator ini dapat membatu calon guru dalam kegiatan proses
pengembangan pembelajaran. Penulis sadar makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ali H.M. 1995. Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelambagaan
Agama Islam.

Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Muhaimin. 2005. Studi Islam dalam Ragam dan Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press.

Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI. 2009. Islam Tuntunan dan Pedoman Hidup. Value
Press: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai