Anda di halaman 1dari 20

ISLAM DAN PERADABAN MELAYU

PEMAHAMAN DAN KARAKTER AJARANNYA

Disusun Oleh Kelompok 1:


Devita Prehartini 2130209012
Mila Hikmah 2110209002
Nanda Rahmatika 2130209022

Dosen Pengampu : Dr. Nyayu soraya, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang hongga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan Kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar
biasa ini yaitu kesempatan unutuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Islam : Pemahaman dan ajarnya”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hanturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukkan
Allah SWT untuk kita semua, sekaligus pila penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu Nyayu Soraya, M.Hum selaku
dosen mata kuliah Islam dan Peradaban Melayu yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Penulis juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu


berguna serta bermamfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait cara berbahasa yang baik, cara berpresentasi dan sebagainya. selain itu
penulis juga sadar bahwa pada makalah penulis ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar
menanti kritik dan saran dari kalian semua, sebab sekali lagi penulis menyadari
bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Diakhir penulis berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh


setiap pihak yang membaca. Penulis pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Palembang, September 2023

Penulis

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Islam Menurut Ajaran Islam ...................................................... 3
B. Karakteristik Ajaran Islam ........................................................................... 7
C. Karakteristik Islam dalam Bidang Keilmuan ............................................. 14
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP............................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari
agama-agama lainyya. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh
diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai
bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisi yang belum
diketahui bagaimana cara mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakterisitik ajaran islam, karena ruang
lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk
mengkaji secara rinci semua karakteristik ajaran islam perlu di telusuri, mulai
dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama yang di ridhoi Allah, untuk dunia
dan seluruh umat manusia sampai datangya hari kiamat.
Karakteristik yang dimiliki islam, yakni karakteristik ilmu dan kebudayaan,
pendidikan, social, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dan disiplin ilmu.
Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat
muslim dengan bersandarkan Al-Qur’an dan Hadist dalam berbagai bidang
ilmu, kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan,
disiplin ilmu, dan berbagai macam ilmu khusus. Karakteristik ini banyak
terdapat di dalam sumber-sumber ajaran Al-Quran dan Al-Hadits. Maka dari itu
kedua sumber ini telah menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam
sekaligus menjadi sumber dari pembuatan makalah ini. Aspek-aspek sumber
kehidupan ini diberi karakter tersendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan,
ekonomi, social, politik, pekerjaan, kesehatan, dan disiplin ilmu untuk
sepanjang masa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian islam menurut ajaran islam?
2. Apa saja Karakteristik ajaran islam?
3. Apa karakteristik islam dalam bidang keilmuan?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian islam menurut ajaran islam
2. Untuk mengetahui karakteristik ajaran islam
3. Untuk mengetahui karakteristik islam dalam bidang keilmuan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam Menurut Ajaran Islam
Islam berasal dari kata aslama – yuslimu- Islaman yang berarti menyerah,
tunduk, dan damai. Dalam pengertian bahasa Islam mengandung makna yang
umum bukan hanya nama dari suatu agama. Ketundukan, ketaatan, dan
kepatuhan merupakan makna Islam. Hal tersebut menandakan bahwa sesuatu
yang tunduk dan patuh terhadap kehendak Allah adalah Islam. Islam dalam arti
terminology adalah agama yang ajaranajarannya diberikan Allah kepada
manusia melalui para utusanNya (Rasul-rasul). Dengan demikian Islam adalah
agama Allah yang dibawa oleh para Nabi pada setiap zamannya yang berakhir
dengan kenabian Muhammad SAW. Penamaan agama Islam bagi para nabi
didasarkan kepada firman Allah, yakni dalam surah al- Baqarah ayat 136 yang
artinya : “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): Kami beriman kepada Allah
dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada
Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, serta anak cucunya dan kepada apa yang telah
diturunkan kepada Musa, Isa serta para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak
membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk dan
patuh kepada-Nya” (QS Al- Baqarah : 136).1
Salah satu keistimewaan ajaran Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad
SAW adalah terletak pada keuniversalan sasarannya dan keintegrasian isinya.
Suatu perbedaan yang sangat mencolok antara agama Islam dengan agama lain
di dunia adalah bahwa agama Islam tidak pernah mengaitkan nama agama
dengan pembawanya, seperti Ibrahimisme, Musaisme, Isaisme, atau
Muhammadanisme. Berbeda dengan agama lain yang mengaitkan ajarannya
dengan para pembawanya, seperti agama Yahudi diambil dari nama
pembawanya Yahuda (putra sulung nabi Ya’kub), dan agama Kristen yang
diambil dari pembawanya Yesus Kristus, atau dikenal juga dengan nama Nasrani
yang diambil dari nama kota Nazaret tempat lahirnya nabi Isa AS, dan lain
sebagainya. Penamaan suatu agama apabila dikaitkan dengan nama
pembawanya, secara ilmiah menunjukkan ada indikasi kuat bahwa ajaran yang

1
Rohidin, Pendidikan Agama Islam. (Yogyakarta : FH UII Press, 2020).Hlm 55.

3
disampaikan pembawanya itu merupakan hasil renungan dan pemikiran sang
pembawa tersebut. Dan inilah salah satu ciri agama budaya, yakni agama yang
diciptakan dari hasil pemikiran manusia. Sementara agama Islam bukanlah
gagasan atau pemikiran para nabi sebagai orang-orang yang dipilih Allah,
melainkan suatu ajaran yang diturunkan Allah bagi manusia melalui para utusan-
Nya. Oleh karena itu ajaran yang mereka sampaikan kepada umatnya tidak
pernah dinisbatkan kepada dirinya sebagai utusan Allah. Hal ini menunjukkan
bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah dan tidak dikaitkan atau
diintervensi oleh pembawanya. Nabi adalah penerima dan pembawa berita atau
perantara antara Allah dengan manusia pada umumnya yang dilakukan melalui
wahyu. Islam ditujukan kepada seluruh manusia tanpa membedakan ras dan
kebangsaan. Agama Islam menjadi dasar dari berbagai persoalan manusia
dengan rujukan utama yang jadi sumber pokoknya Al-Quran. Di dalam Islam
seluruh aspek kebutuhan manusia baik yang bersifat keduniaan atau ketuhanan,
fisik ataupun spiritual, individual maupun social, rasional maupun emosional
mendapatkan perhatian.2
Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti
selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk
aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.3
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan Islam adalah agama
wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku
bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi
seluruh aspek kehidupan manusi𝑎. Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT
kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang
masa dan setiap persada. Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang
mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai
hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya. Bertujuan:
keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariat dan akhlak. Bersumberkan Kitab

2
Rohidin. Ibid, Hlm. 56
3 Sodik, Abrur.Pengantar Studi Islam. (Aswaja Pressindo :Yogyakarta.2020). Hal 1-2

4
Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT sebagai
penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah
Rasulullah Saw.4
Terminologi Islam secara bahasa (secara lafaz) memiliki beberapa makna.
Makna-makna tersebut ada kaitannya dengan sumber kata dari "Islam" itu
sendiri. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab): "Sin", "Lam", dan
"Mim". Beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki huruf dasar yang sama
dengan "Islam", memiliki kaitan makna dengan Islam. Dari situlah kita bisa
mengetahui makna Islam secara bahasa. Jadi, makna-makna Islam secara bahasa
antara lain: Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam
(selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap,
atau taddaruj).5
Islam merupakan syari’at yang diturunkan kepada umat manusia dimuka
bumi ini supaya mereka beribadah kepanya. Penanaman keyakinan terhadap
tuhan hanya bisa dilakukan melalui peroses pendidikan baik dirumah, sekolah
maupun lingkungan. Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyikapi peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
meyakini ajaran agama islam, dengan tuntutan untuk menghormati penganut
agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan anatar umat beragama hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Mata pelajaran agama islam ini secara
keseluruhannya dalam lingkup al-qur’an dan al-hadist, keimanan, akhlak, fiqih,
dan sejarah islam sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama islam mencangkup perwujudan keserasian, keselarasan hubungan
manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya
maupun lingkungannya. Jadi pendidikan agama islam merupakan usaha sadar
yang dilakukan pendidik dalam upaya memepersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu aspek yang sangat mendasar yaitu Al-
qur’an. Pada masa sekolah ini, sebagai dasar anak-anak yang harus mulai

4
Misbahuddin Jamal, Konsep Al-Islam dalam Al-Qur’an. (Jurnal al- Ulum. Vol 11,No 2011). Hlm
287.
5
Misbahuddin Jamal, Ibid. Hlm 289

5
diperkenalkan pada Al-qur’an yang menjadi pegangan dan pedoman
dikehidupannya nanti, sehingga ketika dewasa tidak kehilangan pegangan dan
pedoman. Pengkajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mutu hasil
belajar merupakan usaha awal yang seharusnya dilakukan agar kita dapat
mentapkan langkah preventive dan cara-cara yang tepat dalam rangka perbaikan
dan peningkatan mutu hasil belajar.6
Pemahman secara intens dan mendalam terhadap teks-teks al-qur’an mutlak
dibutuhkan dalam rangka memeknai kehidupan manusia didunia ini. Karena
sesungguhnya kehidupan akhirat merupakan tujuan akhir menjadi kehidupan
bagi umat manusia, agar ia tidak terjebak pada satunya saja. Umat islam
diindonesia sampai saat ini masih banyak yang memiliki pradigma serta
pemikiran memaknai agama islam secara sempit. Anggapan tersebut salah
terutama dalam memahami hakikat islam. Oleh karena itu, perlu memahami
islam bukan sebatas tekstual perlu pemahaman juga serta kontekstual, perlu
memahami islam secara komrehenship tidak secara parsial. Pada sewaktu-waktu
ilmu fiqih berkembang, orang memperdalam ilmu fiqih, tapi sayang
pengetahuannya hanya dari satu madzhab aliran tertentu saja, madzhab syafi’i
misalnya, hingga ia tidak tahu fiqih dari aliran lain. Yang paling disayangkan
berakhir pada kesan bahwa islam identik dengan fiqih. Pada waktu yang lain
islam hanya identik dengna tauhid saja. Pentingnya metodologi juga
digambarkan oleh Abuy sodikin: pertama; sebgaimana gagasan awal lahirnya
bidang studi metodologi studi islam diperguruan tinggi agama islam untuk
mengupayakan cara yang cepat dan tepat dalam mempelajari islam. Kedua;
usaha untuk menampilkan kembali islam yang memiliki sejumlah khasanah dan
warisan intelektual dari masa lalu sampai sekarang. Ketiga; ajaran islam sendiri
menuntut dipelajari dan dipahami melalui prosedur yang tepat, yaitu memahami
ruang lingkup dan isinya.7
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian islam
menurut ajarannya adalah Kata islam menurut istilah adalah mengacu kepada
agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT,. Bukan dari

6
Nyayu Soraya, Ibid. Hlm 1-4
7
Nyayu Soraya, Ibid. Hlm 4-7

6
manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad SAW. Posisi nabi dalam
agama islam diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan ajaran
islam terssebut kepada umat manusia. Kata islam tidak mempunyai hubungan
dengan orang tertentu atau dari golongan manusia dari suatu negeri. Kata islam
adalah nama yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Hal demikian dapat dipahami
dari petunjuk ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT.

B. Karakteristik Ajaran Islam


Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh
setiap muslim dengan berpedoman pada Al-qur’an dan Hadist. Dari berbagai
sumber tentang islam yang ditulis para tokoh, diketahui bahwa islam memiliki
karakteristik yang khas, yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam
ajrannya.
Istilah karakteristik ajaran islam terdiri dari dua tema utama yang berbeda
pengertiannnya, yaitu karakteristik dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam
kamus besar bahasa indonesia (KBBI) diartikan sebagai, sesuatu ciri
khas/bentukbentuk wakat/karakter yang dimiliki oleh individu, corak, tingkah
laku, dan tanda khusus. Sedangkan kata islam secara etimologi dalam persfektif
bahasa arab adalah as-silam (damai), aslamu (menyerahkan diri/pasrah), istlam
(penyerahan secara total kepada allah), salim (bersih dan suci), dan salam
(selamat). Kata islam secara terminologi diartikan sebagai pesan bahwa umat
muslim hendaknya cintai damai, pasrah kepada ketentuan allah SWT, bersih dan
suci dari perbuatan nistan serta dijamin selamat dunia dan akhirat jika
melaksanakan risalah islam.8
Secara lebih spesifik Zamakhsyari dalam bukunya Metodologi studi islam
mengungkapkan karakteristik ajaran Islam dilihat dari berbagai aspeknya sebagi
berikut:
1. Dalam bidang agama, Islam memiliki karakteristik
• Mengesakan Tuhan (Q.S. al-Ikhlas [112]: 1-4).
• Tidak ada paksaan dalam beragama (Q.S. al-Baqaarah [2] :256).

8
Nyayu Soraya, Ibid. Hlm 26.

7
• Menjunjung tinggi toleransi beragama (Q.S. al-Baqaarah [2] :62
dan Q.S. al-Maidah [5] :26).9
2. Dalam Bidang Ibadah
Secara umum ibadah ialah segala bentuk pengabdian kepada Allah
S.W.T. yang tidak bertentangan dengan syariat (Q.S. arRa’d [13]: 28).
Secara khusus ialah segala bentuk aktivitas yang tata upacaranya telah
ditentukan baik melalui al-Quran maupun melalui tradisi rasul. Oleh
karena itu karakteristik ajaran Islam pada aspek ini antara lain :
• Dalam hal ibadh makhdah (khusus) Islam telah mnegatur secara
jelas bagaimana bentuk dan tata cara ibadah yang dilakukan
sebagimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
• Dalam ibadah khusus ini tidak dibenarkan ada kreativitas
tambahan dari manusia, karena berbagai macam penambahan
dianggap sebagai bid’ah yang terlarang.
• Setiap perbuatan baik yang tidak bertentangan dengan syariat
dan diniatkan ibadah kepada Allah akan menjadi amal shaleh
disisi Allah.10
3. Dalam bidang akidah. Dalam bidang ini karakteristik yang dimiliki
ajaran Islam adalah :
• Konsep akidah dalam Islam adalah pentauhi dan kepada Allah
Swt.(QS. Al-Ikhlas [110] 1-4)
• Islam tidak mengakui adanya kesyirikan pada Allah (QS.
Luqman [34] : 111)
• Dalam Islam hanya Allah s.w.t. yang maha esa yang wajib
disembah, (Q.S. as-Syuura [42]: 11).
• Bentuk iman kepada Allah tersebut harus terjewantahkan pada
kehidupan sosial dalam bentuk amal saleh.(QS. Al-Ashr [103 ]
1-3)11
4. Dalam bidang ilmu dan kebudayaan

9
Zamakhsyari. 2022. Metodologi Studi Islam.(Yogyakarta: DEEPUBLISH.2022). Hlm 23.
10
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 25.
11
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 25.

8
Kebudayaan Islam adalah penjelmaan kerja jiwa dan akal pikiran
manusia yang didasari keimanand an kebaktian dari penganut Islam
sejati. Kebudayan Islam mengandung 3 unsur : 1). Kebudayaan Islam
adalah ciptaan orang Islam 2). Kebudayaan. Islam didasarkan atas
ajaran Islam 3). Keudayaan Islam merupakan pencerminan dari ajaran
Islam.
Dalam bidang ini Ajaran Islam memiliki karakteristik :
• Ajaran Islam yang mendorong untuk menciptakan kebudayan
Islam di dasarkan pada empat faktor.
• Islam menghormati akal dan menyuruh manusia untuk
mempergunakan akalnya untuk memikirkan keadaan alam.
• Islam mewajibkan kepadea pemeluknya untuk menuntut ilmu.
• Islam menyuruh manusia untuk menuntut ilmu.
• Islam menyuruh umat ilahi serta membuktikan kebenaran
• Terbuka terhadap segala bentuk ilmu dan kebudayaan (Q.S. al-
Baqarah [2]: 22).
• Akomodatif terhadap berbagai masukan ilmu dan kebudayaan
dari luar. (Q.S. al-Baqarah [2]: 29).
• Selektif terhadap ilmu dan kebudayaan dari luar tersebut, yakni
harus sesuai dengan misi Islam (Q.S. al-Ghasyiah [88]: 18).12
5. Dalam bidang pendidikan, Dalam bidang ini Ajaran Islam memiliki
karakteristik
• Pendidikan merupakan hak setiap manusia.
• Pendidikan merupakan kewajiban seumur hidup (Q.S.
alMujadilah [58]:15)
• Pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang
tujuan, kurikulum, pendidik, metode, sarana, dan sebagainya;
yang terkandung dalam dan hasil interpretasi dari ayat-ayat al-
Quran dan tradisi rasul.

12
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 25.

9
• Pendidikan Islam menekankan keseimbangan antara pendidikan
intelektual/pengetahaun, keterampilan dan sikap/ akhlak.13
6. Dalam bidang sosial. Dalam bidang ini Ajaran Islam memiliki
karakteristik.
• Secara umum Islam merupakan rahmat bagi semesta (Q.S.
alIsraa’ [17]: 82)
• Menjunjung tinggi tolong menolong, saling manesehati dalam
hak dan kesabaran, kesetiakawanan, persamaan derajat tenggang
rasa dan kebersamaan, dan lain-lainnya (Q.S. ali Imran [3]: 104).
• Derajat manusia ditentukan oleh tingkat ketakwaannya (Q.S. al-
Hujurat [49]: 13).14
7. Dalam bidang kehidupan, ajaran Islam memiliki karakteristik
• Keseimbangan; tak memisahkan urusan dunia dan masalah
akhirat (Q.S. al-Isra [28]: 77).
• Menolak sekulerisme.
• Kehidupan dunia adalah merupakan wadah untuk melakukan
amal-amal shalehah atau merupakan sarana/alat untuk menuju
alam akhirat.
• Hidup adalah untuk mengabdi kepada Allah (Adz-Dzariat; 56).15
8. Dalam bidang kesehatan, Dalam bidang ini Ajaran Islam memiliki
karakteristik
• Islam sangat memperhatikan kesehatan dengan cara : Pertama,
mengajak dan menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri
(badan, makanan, minuman, pakaian) dan lingkungan, Kedua,
mempertahankan kesehatan yang dimiliki agar tetap sehat. (QS.
Al-Baqarah : 222, Al Mudatsir : 4-5)
• Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsif
pencegahan lebih baik dari pengobatan (alwiqayah khair minal
al’ilaf)

13
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 26.
14
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 26.
15
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 26.

10
• Ajaran Islam untuk menjaga kesehatan dapat dilihat dari
beberapa bentuk perintah : membersihkan dari hadas (mandi
janabah, wudhu), membersihan badan, pakaian dan tempat dari
najis), bersiwak, perintah menyamak kulit dan membersihkan
bejana bila dijilat anjing.
• Islam juga disamping memperhatikan kesehatan fisik akan tetapi
juga mental.16
9. Dalam bidang politik
Politik diartikan sebagai pengetahuan mengenai ketatanegaraan/
kenegaran seperti cara pemerintahan, kebijaksanaan, mengenai suatu
pemerintahan sebuah negara atau terhadap negara lain. Dalam bahasa
Arab politik diwakili oleh kata As-Siyasah dan Daulah. Dalam bidang
ini Ajaran Islam memiliki karakteristik :
• Taat kepada pemimpin / ulil amri; (Q.S. an-Nisa [4] : 59 dan
156), dengan catatan semasih berada dalam kebenaran.
• Islam tidak mengajarkan ketaatan yang buta kepada pemimpin,
tetapi ketaatan kritis, yakni ketaatan yang didasarkan pada
kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya. Jika bertentangan boleh
dikritik atau diberi saran agar kembali pada jalan yang benar.
• Tidak mengatur bentuk negara, namun mengatur syariat
ketatanegaraan.
• Islam tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Namun
yang terpenting bentuk pemerintahnnya harus digunakan sebagi
alat untuk ekadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan,
kedamian dan ketentraman masyarakat.
• Islam mengakui bahwa terdapatnya sejumlah tata nilai dan etika
dalam al-Qur’an.
• Menurut Kontuwijoyo, Ciri ajaran Islam bisa dilihat dari
konsepnya di bidang politik seperti mentaati pemimpin (ulil

16
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 27.

11
amri) termasuk penguasa dibidang politik, pemerintahan dan
negara.17
10. Dalam bidang pekerjaan
• Bekerja merupakan ibadah ( “Innamal a’malu binniyat” H.R.
Bukhari – Muslim). Islam memandang bahwa kerja adalah
ibadah pada Allah. (Al-Mulk : 2) Allah menjdikan hidup dan
mati sebagai ujian untuk melihat siapa yang lebih baik amalnya.
• Penjagaan terhadap kualitas dan manfaat pekerjaan (Q.S. al-
Mukminun [23] Islam tidak menekankan banyaknya pekerjaan
tetapi kualitas dan manfaat pekerjaan. ISlam memandang bahwa
pekerjaan yangbermutu adalah pekerjaan yang profesional, yang
ditunjang dengan ilmu pengetahuan. Kerja dalam Islam adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup, mencapai kesuksesan dan
sarana ibadah pada Allah.18
11. Dalam Lingkungan Hidup
Islam memandang bahwa keberadaan alam semesta adalah untuk
memenuhi kepentingan manusia. Karena itu keberadaan alam semsta
menajdi sarana dalam rangka mewujdukan tujuan hidup manusia.
Dalam Al-Qur’an Allah sangat memuliakan manusia. Bukti kemulaian
itu Allah telah menunjuk manusia sebagai pemimpin dimuka bumi
dengan sebutan sebakagi khalifah. Manusia sebagai khalifah fil ardhi,
yaitu wakil Tuhan dimuka bumi. Mewakili Tuhan artinya memerankan
diri sebagai pencipta. Karakteristik ajaran Islam pada bidang ini :
• Sebagai khalifah fil ardh, Islam menyuruh manusia
memakmurkan bumi, membangun, menata dan menjaga
kelestarian dan ketenteraman dimuka bumi. Tugas manusia ini
merupakan tugas yang sangat penting untuk kemaslahatan
hidup, Artinya manusialah yang akan menata, membangun serta
menjaga ketenteraman.

17
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 27.
18
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 27.

12
• Disamping memanfaatkan alam untuk kepentingan manusia,
manusia juga harus menjaga keseimbangan ekosistem alam
dengan tidak melakukan berbagai kerusakan yang dapat
menyebabkan terjadinya bencana sebagaimana fimran Allah
dalam surat al-qashash ayat 77.19
12. Bidang Hak Asasi Manusia
Sebagaimana deklarasi universal hak azasi manusia, Islam juga
mengakui hak untuk membentuk keluarga, hak kehidupan pribadi, hak
bebas bergerak dengan bertempat tinggal hak untuk menggunakan
bahasa sendiri, hak untuk mempraktikan budaya sendiri denga hak
bebas beragama. Kehidupan, menurut deklarasi universal Islam adalah
sakral dan tidak dapat dilanggar dan setiap upaya harus diusahakan
melindunginya. Hak Azazi Manusia menurut Islam meliputi : 1) Hak
untuk hidup. 2) Hak atas keselamatan hidup, 3) Penghormatan terhadap
kesucian kaum wanita. 4) Hak-hak memperoleh kebutuhan hidup pokok
5) Hak individu atas kebebasan, 6) Hak atas keadilan., 7) Kesamaan
derajat umat manusia. 8) Hak untuk kerja sama dan tidak bekerja
sama.20
13. Islam sebagai disiplin ilmu
Selain sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang
kehidupan dengan ciri-cirinya yang khas, Islam juga tampil sebagai
sebuah disiplin ilmu, yaitu ke-Islaman. Menurut Peraturan Menteri
Agama Republik Indonesia Tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin
ke-Islaman adalah
• Al-Quran / tafsir.
• Hadits / ilmu hadits.
• Ilmu kalam.
• Filsafat.
• Tasawuf.
• Hukum Islam (fiqih).

19
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 28.
20
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 28.

13
• Sejarah dan kebudayaan.
• Ilmu pendidikan, dan lain sebagainya21

C. Karakteristik Islam dalam Bidang Keilmuan


Senada dengan bidang ilmu pentahuan dan kebudayaan di atas, Islam juga
memiliki ajaran yang khas di bidang pendidikan. Dalam sejarah kebudayaan
Islam, akulturasi operasional pendidikan Islam yang berpedoman pada al-
Qur‟an dan al-Hadist secara serasi dan seimbang, telah mampu memberikan
motivasi dan inspirasi umat Islam pada masa klasik dalam merumuskan
berbagai persepsi mengenai manusia melalui pendidikan sebagai sarana yang
mendasari lahirnya peradaban dunia.
Islam memandang pendidikan adalah hak bagi tetiap orang (education for
all), laki-laki atau perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat (long life
education). Dalam bidang pendidikan, Islam memiliki rumusan yang jelas
dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana, dan lain sebagainya. Di
dalam alQur‟an terdapat berbagai metode pendidikan, seperti; metode caramah,
tanya-jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, hukuman,
nasihat, dan lain-lain.22

21
Zamakhsyari, Ibid. Hlm 29
22
Nasrullah, Karakteristik Ajaran Islam.(Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam. Vol 1 No 1.2015).
Hal- 9.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber
pada wahyu yang datang dari Allah SWT,. Bukan dari manusia, dan bukan pula
berasal dari Nabi Muhammad SAW. Posisi nabi dalam agama islam diakui
sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan ajaran islam terssebut
kepada umat manusia.
Selanjutnya dilihat dari segi ajarannya, Islam adalah agama yang
sepanjang srejarah manusia. Agama dari seluruh nabi dan rosul yang pernah
diutus oleh Allah SWT., pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok
manusia. Islam itulah agama bagi Adam as, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi
Daud, Nabi Sulaiman, dan nabi Isa as. Hal demikian dapat dipahami dari ayat-
ayat yang terdapat di dalam Al-Qur’an yang menegaskan bahwa nabi tersebut
termasuk orang yang berserah diri kepada Allah. Namun demikian perlu
ditegaskan, bahwa meskipun para nabi tersebut telah meyatakan diri, akan tetapi
agama yang mereka anut itu bukan bernama agama islam. Misi agama yang
mereka anut adalah islam, tetapi agama yang mereka bawa namanya dikaitkan
dengan nama daerah atau nama penduduk yang menganut agama tersebut.

B. Saran
Semoga dari materi pemahaman dan karakteristik islam dalam perdaban
melayu dapat memperluas pemikiran pembaca mengenai agama islam.

15
DAFTAR PUSTAKA
Jamal, Misbahuddin. (2011). Konsep Al-Islam dalam Al-Qur’an. Jurnal al- Ulum.
Vol 11,No 2. Hal 287. https://core.ac.uk/download/pdf/294951399.pdf

Nasrullah. 2015. Karakteristik Ajaran Islam. Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam.
Vol 1 No 1. Hal- 9. file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/1-Article%20Text-
4-1-10-20191124.pdf.

Rohidin. 2020. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta : FH UII Press.

Sodik, Abrur. 2020. Pengantar Studi Islam. Aswaja Pressindo :Yogyakarta. Hal 1-
2.

Soraya, Nyayu.2020. Islam dan Peradaban Melayu. Jawa Barat: Desanta


Muliavisitama.

Zamakhsyari. 2022. Metodologi Studi Islam. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

16

Anda mungkin juga menyukai