DISUSUN OLEH :
PEKAN BARU
2022
1
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “posisi islam
sebagai agama cooperative dan wahyu”, dengan tepat waktu. Makalah ini bertujuan menambah
pengetahuan kita mengenai pengetahuan tentang yang bersangkut pautan dengan Hadits. Penulis
mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada ibuk TASRIANI, S.Ag., M.Ag. selaku dosen
metodologi studi islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaain tugas makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik sangat di perlukan untuk membangun semangat
penulis kedepannya.
Pekan Baru
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan Makalah.........................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam sebagai agama yang universal, memiliki sifat mudah berapdatasi untuk
tumbuh di segala tempat dan waktu. Hanya saja pengaruh lokalitas dan tradisi dalam
kelompok suku bangsa, diakui atau tidak, sulit dihindari dalam kehidupan masyarakat
muslim. Namun demikian, sekalipun berhadapan dengan budaya lokal di dunia,
keuniversalan Islam tetap tidak akan batal. Hal ini menjadi indikasi bahwa perbedaan
antara satu daerah dengan daerah lainnya tidaklah menjadi kendala dalam mewujudkan
tujuan Islam, dan Islam tetap menjadi pedoman dalam segala aspek kehidupan. Hanya
saja pergumulan Islam dan budaya lokal itu berakibat pada adanya keragaman penerapan
prinsip-prinsip umum dan universal suatu agama berkenaan dengan tata caranya. Allah
swt telah menciptakan manusia dengan segala kriativitasnya. Kreativitas yang diberikan
oleh Allah SWT kepada manusia telah memberikan variasi perilaku keagamaan yang
berbeda-beda antara umat yang satu dengan yang lainnya.
Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami krisis dan masalah dalam berbagai
hal, tidak hanya dalam hal prestasi juga pada aspek sosial para siswanya. Pada umumnya
gejala masalah sosial ini tampak pada perilaku keseharian para siswa. Sikap-sikap
individualistis, egoistis, acuh tak acuh, kurangnya rasa tanggung jawab. Dunia
pendidikan saat ini sedang mengalami krisis dan masalah dalam berbagai hal, tidak hanya
dalam hal prestasi juga pada aspek sosial para siswanya. Pada umumnya gejala masalah
sosial ini tampak pada perilaku keseharian para siswa. Sikap-sikap individualistis,
egoistis, acuh tak acuh, kurangnya rasa tanggung. Untuk menciptakan manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia seperti yang
diharapkan pendidikan nasional maka di sinilah letak pentingnya pendidikan keagamaan
dalam keseluruhan proses pendidikan nasional. Islam sebagai agama wahyu merupakan
sumber pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas
yang dilakukan dalam bidang ekonomi Islam menggunakan metode pendekatan sistem
nilai sebagaimana yang tercantum dalam sumber-sumber hukum Islam, yang berupa Al-
qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Ijtihad.
Dalam konteks ekonomi, sebagian kelompok masyarakat kerap memiliki tingkat
pendapatan yang tinggi, pendapatan tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk aktivitas
konsumsi. Bahkan, dalam level tertentu ketika masyarakat memiliki pendapatan yang
sangat tinggi, kecenderungan untuk menggunakan pendapatannya untuk konsumsi akan
semakin menurun. Kelebihan pendapatan tersebut akan dialokasikan untuk ditabung atau
diinvestasikan pada berbagai portofolio investasi.
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu islam sebagai agama wahyu?
2. Ciri-ciri islam sebagai agama wahyu?
3. Apa pengertian wahyu?
4. Apa saja macam-macam wahyu?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui apa itu islam sebagai agama wahyu
2. Mengetahui ciri-ciri islam sebagai agama wahyu
3. Mengetahui pengertian wahyu
4. Mengetahui apa saja macam-macam wahyu
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Islam adalah agama Nabi-nabi Bani Israil.
d. Islam adalah agama Nabi Muhammad SAW.
2. Disampaikan melalui utusan Tuhan
Telah jelas bahwa agama islam itu adalah agama wahyu samawi yang
disampaikan kepada umat manusia dari Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul
sepanjang sejarah Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad SAW.
3. Ajaran ketuhanannya Menoteisme Mutlak (Tauhid)
Islam mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah, hal ini tertuang dalam lafadz syahadat yang merupakan
salah satu rukun islam.
4. Memiliki kitab suci (berupa wahyu) yang bersih dari campur tangan manusia.
Kitab suci umat islam adalah al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW., seperti yang telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. An-Najm ayat
3-4.
5. Ajaran prinsipnya tetap (ajaran tauhid dari waktu ke waktu)
Segala macam bentuk ajaran dalam islam merupakan bentuk konsekuensi tauhid.
Seperti masalah ibadah, yang merupaka realisasi dari ketauhidan seseorang.
Orang yang menyatakan bahwa Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam
semesta adalah Allah, konsekuensinya ia harus beribadah hanya kepada Allah.
C. Pengertian Wahyu
Kata wahyu berasal dari Arab al-wahyu, yang artinya suara, api, dan kecepatan. Al-
wahyu diartikan juga dengan bisikan, isyarat, tulisan dan kitab. Dalam wacana keislaman,
al-wahyu lebih dimaknai sebagai pemberitaan, risalah dan ajaran Allah yang diberikan
kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Dalam kata wahyu terkandung arti penyampaian sabda
atau firman Allah kepada orang-orang yang menjadi pilihan-Nya untuk diteruskan kepada
umat manusia sebagai pegangan dan paduan hidupnya.
Istilah wahyu, dari segi maknanya dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Wahyu dalam arti firman Allah yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul-Nya,
yang berupa risalah atau kitab suci. Misal pada QS. An-Nisa ayat 163.
2. Wahyu dalam arti firman (pemberitahuan) Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya
untuk mengantisipasi kondisi dan tantangan tugasnya. Seperti dalam QS. Al-A’raf
ayat 117.
3. Wahyu dalam arti instink atau naluri atau potensi dasar yang diberikan Allah
kepada makhlukNya. Contohnya pada QS. An-Nahl ayat 68.
4. Wahyu dalam artian pemberian ilmu dan hikamah. Misalnya dalam firman Allah
QS. Al-Isra ayat 39.
7
5. Wahyu dalam artian ilham atau petunjuk Allah kepada manusia dalam bentuk
intuisi atau inspirasi dan bisikan hati. Hal ini terdapat dalam QS. Al-Qashas ayat
7.
D. Macam-macam Wahyu
macam-macam turunnya wahyu tersebut—sebagai berikut:
1. Berupa ar-ru`ya ash-shadiqah (mimpi yang benar) dan ini merupakan permulaan
turunnya wahyu kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
2. Berupa sesuatu yang dibisikkan oleh malaikat terhadap jiwa dan hati beliau tanpa
dapat beliau lihat. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah, “Seungguhnya
Ruhul Quds (Malaikat Jibril ‘alaihissalam) menghembuskan (membisikkan) ke
dalam hatiku, bahwasanya jiwa tidak akan mati hingga disempurnakan rezeki
baginya.
3. Berupa malaikat yang berwujud seorang laki-laki, lantas mengajak beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam berbicara hingga beliau memahaminya dengan baik
apa yang dikatakan kepadanya. Dalam hal ini, terkadang para sahabat dapat
melihat malaikat tersebut.
4. Berupa bunyi gemerincing lonceng yang datang kepada beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam, diikuti dengan malaikat (yang menyampaikan wahyu) secara samar.
Cara ini merupakan cara yang paling berat, sampai-sampai membuat beliau
bersimbah peluh, padahal terjadi pada malam hari yang amat dingin.
5. Berupa malaikat dalam bentuk aslinya yang dilihat langsung oleh beliau, lalu
diwahyukan kepada beliau beberapa wahyu yang dikehendaki oleh Allah ‘Azza
wa Jalla. Peristiwa ini dialami oleh beliau sebanyak dua kali sebagaimana
disebutkan oleh Allah dalam surat an-Najm.
6. Berupa wahyu yang diwahyukan Allah kepada beliau. Yaitu saat beliau berada di
atas langit pada malam mi’raj ketika diwajibkannya shalat dan lainnya.
7. Berupa Kalamullah (perkataan Allah) kepada beliau tanpa perantara malaikat,
sebagaimana Allah berbicara kepada Musa bin Imran. Peristiwa seperti ini juga
dialami oleh Nabi Musa dan diabadikan secara qath’i berdasarkan nash al-Qur’an.
Sedangkan kepada Rasulullah terjadi dalam hadits tentang peristiwa Isra’ Mi’raj.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Islam adalah satu-satunya agama samawi (wahyu) yang bersumber dari Allah dzat yang
paling benar dan mengetahui kebenaran. Islam sebagai agama wahyu telah diturunkan
oleh Allah kepada umat-Nya melalui nabi dan rasul-Nya, dari sejak nabi Adam sampai
nabi terakhir kita, yaitu nabi Muhammad saw. Ciri-ciri islam sebagai agam wahyu dapat
dilihat sebagai berikut: berkembang secara revolusi diwahyukan Tuhan, disampaikan
melalui utusan Tuhan, ajaran ketuhanan-Nya Menotoisme Mutlak(tauhid), memiliki kitab
suci (berupa wahyu) yang bersih dari campur tangan manusia, serta ajatran prinsipnya
tetap (ajaran tauhid dari waktu kewaktu).
Wahyu dapat dimaknai sebagai pemberitaan, risalah dan ajaran Allah yang diberikan
kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Wahyu memiliki beberapa karateristik diantaranya:
wahyu bersumber dari Tuhan, merupakan sebuah perintah untuk seluruh umat manusia,
wahyu diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab, wahyu tidak bertentangan dengan
akal, dan yang lainnya. Nilai kebenaran wahyu tidak diragukan lagi, karena ia bersumber
dari Allah, dzat yang Maha benar.
Hubungan wahyu dengan akal pikiran, akal merupakan kunci untuk mendapatkan
pengetahuan, baik pengetahuan yang bersumber dari fenomena penciptaan (al-ayat
kauniyah) maupun yang bersumber dari fenomena wahyu ( al-ayat qawliyah ). Disamping
berfikir dengan akalnya, manusia harus pula mendengarkan (yasma’u) wahyu yang
diajrkan oleh para nabi dan rasul. Dengan demikian akal(aql) dan naql harus
diperlakukan sebagai dua kekuatan yang saling mengisi dalam memahami kebenaran.
B. SARAN
Setelah kita mempelajari tentang islam sebagai agam wahyu. Semoga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita dalam ilmu agaman, khususnya tentag Islam. Mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini ada kata yang kurang enak atau tidak sesuai
dengan para pembaca ketahui, saya sebagai penulis mengucapkan mohon maaf. Kritik
dan saran sangat dibutuhkan dalam pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik dan
benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Hakim, Atang dan Jaih Mubarok. 2012. Metodologi Studi Islam, Cet.14 Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Supadei, Didiek Ahmad. Dkk. 2011. Pengantar studi islam,Cet.1. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
https://umma.id/article/share/id/8/197645
Mudzhar, Atho. 2004. Pendekatan studi islam dalam Teori dan Praktek, Cet.4. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
10
OBJEKTIF
a. Keangungan
b. Kesalamatan
c. Potensi
d. instink atau naluri atau potensi
7. Apa arti dari Kalamullah….
a. Perkataan manusia
b. Perkataan allah
c. Perkataan rasullulah
d. Perkataan khalifah
11
8. Kata wahyu berasal dari Arab al-wahyu yang artinya…
a. Suara
b. Bunyi
c. Diam
d. Sunyi
9. Arti dari ar-ru`ya ash-shadiqah…
a. mimpi yang benar
b. mimpi yang buruk
c. mimpi yang terus menerus
d. mimpi yang baik
10. Disebut apa agama yang bersumber dari akal atau pemikiran manusia
a. Agama prophetis
b. Agama samawi
c. Agama budaya
d. Agama nasrani
11. Yang termasuk kedalam kelompok agama samawi adalah
a. Yahudi,nasrani, dan islam
b. Hindu,budha dan konghucu
c. Nasrani,budha dan konghucu
d. Konghucu,yahudi,budha
12. Dalam agama yahudi tedapat perintah Tuhan meliputi
a. Larangan membunuh sesama manusia
b. Larangan berzina
c. Diperintahkan agar menyempurnakan timbangan dan takaran
d. Larangan menjadi saksi palsu
13. Kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-Nya sebagaimana
termasuk dalam kitab suci Alquran dan agama biasanya disebut dengan
a. Agama samawi
b. Agama agama yahudi
c. Agama budaya
d. Agama adil
14. Jika terjadi pertentangan antara ketetapan akal dan ketentuan wahyu, maka
wahyu…. Harus supaya sesuai atau mendukung ketetapan akal.
a. Di takwilkan
b. Di nisbahkan
c. Di sunnahkan
12
d. Dilupakan
15. Istilah wahyu sering muncul dan masing-masing wahyu memiliki makna dan
pengertian yang beragam. Berapakah istilah wahyu dalam al-Qur’an muncul
a. sebanyak 76 kali
b. sebanyak 78 kali
c. sebanyak 88 kali
d. sebanyak 98 kali
13
a. (a, b, dan c)
b. (c, a, dan e)
c. (b, d, c, dan a)
d. (a, b, c, d, dan e)
20. Berikut fungsi dan peranan manusia dalam islam, Kecuali…
a. Menjadi abdi Allah
b. Menjadi saksi Allah
c. Menjadi Khalifah
d. Menjadi nabi dan rasul
21. Wahyu, baik beruba Al-qur'an maupun hadits merupakan perintah yang berlaku
umum atas seluruh umat manusia tanpa mengenal ruang dan waktu. baik perintah
itu diungkapkan dalam bentuk umum maupun khusus. Pernyataan berikut
merupakan … wahyu.
a. Pengertian
b. Macam-macam
c. Karakteristik
d. Prinsip-prinsip
14