Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT DAN WATAK DASAR AJARAN ISLAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu :

Dr. MahrusAs’ad, M.Ag

Disusun oleh :

SINDI OKTAVIA (2001050029)

MAY SHINTA PUTRI MARLINDA (2001050017)

TBI (A)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami
membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam yang
berisi “Hakikat dan Watak Dasar Ajaran Islam”.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
lebih lanjut.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapan terima kasih kepada semua
pihak, terutama Dosen jurusan Metodologi Studi Islam yang telah memberikan masukan
demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini. Semoga makalah yang jauh dari sempuma
ini ada manfaatnya.

Metro, 26 April 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam...........................................................................................2


B. Hakikat dan Watak Dasar Ajaran Islam.................................................................2
C. Sebab-Sebab Munculnya Perbedaan Pemahaman Aliran Dalam Islam..............7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama Islam, merupakan salah satu agama terbesar yang dianut oleh umat Islam di
dunia, salah satu ajarannya ialah untuk menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di
dunia dan di akhirat yang termasuk dalam Al-quran dan Hadist. Agama Islam adalah
Agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini
melalui utusan-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW. Agama Islam merupakan agama tauhid
yang di dalamnya mengandung berbagai ajaran baik peri kehidupan dan hubungan
manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia
dengan makhluk lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian agama islam?
2. Bagaimana hakikat dan watak dasar ajaran islam?
3. Apa saja sebab-sebab munculnya perbedaan paham atau aliran dalam islam?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari agama islam.
2. Untuk mengetahui hakikat dan watak dasar ajaran islam.
3. Untuk mengetahui sebab munculnya perbedaan paham atau aliran dalam islam

1
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam


Agama Islam adalah salah satu agama terbesar yang dianut oleh umat Islam di dunia,
salah satu ajarannya ialah untuk menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya didunia dan di
akhirat yang termasuk dalam Al-quran dan Hadist. Salah satu isi dari kandungan Al-quran
adalah kisah-kisah terdahulu yang memberitakan tentang halih walumat yang telah lalu,
nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara menarik dan mempesona.
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi
manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam
menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan
tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya.
Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia
mengenai berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu ajaran
Islam adalah mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan pendidikan, karena
dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik dan terarah.

B. Hakikat dan Watak Dasar Ajaran Islam


Di dalam perkembangan zaman yang semakin maju dan mayoritas masyarakatnya
yang multikultural, telah menjadikan negara Indonesia mempunyai keberagaman cara
pandang tentang agama islam sebagai ajaran yang terbuka, sehingga memunculkan
adanya pelbagai penafsiran. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai golongan atau
aliran yang muncul mengenai ajaran agama Islam. Islam sendiri adalah agama yang tidak
membatasi adanya ijtihad dan penafsiran. Dengan adanya ijtihad diharapkan akan
mampu menjadikan Islam sebagai ‘korpus terbuka’ bukan ‘korpus tertutup’. Ijtihad
sendiri dibuat bertujuan untuk memasuki jantung ajaran Islam yang paling otentik dan
substansif.
1

1
Ahmadi, Ahmad, Drs dan Noor Salimi, 1991, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

2
Di Indonesia sendiri memang ajaran Islam sudah terbagi menjadi beberapa golongan.
Karena hal ini, janganlah menjadi acuan bagi suatu kelompok mayoritas mendiskreditkan
atau mendriskiminasi bagi golongan ajaran Islam yang minoritas, memandang rendah
suatu golongan atau agama tertentu bahkan bertindak anarkis. Karena pada hakikatnya
agama Islam adalah agama kedamaian untuk kebaikan. Agama yang menitikberatkan
pada konsep ketuhanan dan kemanusiaan bukan menjadi alat provokatif yang merugikan.
Tidak ada yang bisa menilai dengan sempurna kadar keimanan dan hati dari seorang
hamba kecuali hanya Allah SWT.
Karakteristik atau watak tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan masing-masing
sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-Kitab yang dipelajari sebagai
dasarnya dalam beragama. Islam pun mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan
agama lain di dunia. Studi tentang karakteristik ajaran Islam tidaklah mudah, karena
ruang lingkup permasalahan yang sangat luas. Mengenai karakteristik ajaran Islam yang
berhubungan dengan bidang bidang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Istilah
“karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua terutama yang berbeda pengertiannya, yaitu
karakteristik dan ajaran Islam. Kata “karakteristik” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), diartikan sebagai „sesuatu cirri khas/bentuk-bentuk watak/karakter yang dimiliki
oleh individu, corak tingkah laku,dan tanda khusus‟. Sedangkan kata “Islam”, secara
etimologi dalam perspektif bahasa Arab adalah as-silm (damai), aslama (menyerahkan
diri/pasrah), isti-slam (penyerahan secara total kepada Allah), salim (bersih dan suci), dan
salam (selamat).
Konsep dan Karakteristik Ajaran Islam dari berbagai sumber tentang Islam yang
ditulis para tokoh, dapat diketahui bahwa Islam memiliki karakteristik yang khas yang
dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti bidang agama,
mu‟amalah (kemanusiaan) yang didalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu
pengetahuan, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup,.
Konsep ajaran Islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristik ajaran Islam itu
dapat dikemukakan sebagai berikut:
2

2
Nasrullah karakteristik ajaran islam Perspektif Unity and Diversity of ReligionVolume I, No. 1, Januari-Juni 2015

3
1) Bidang Agama
Mengakui adanya pluralism sebagai sesuatu kenyataan, mengakui adanya
universalisme, yakni mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir,
menyuruh berbuat baik, dan mengajak pada keselamatan. Islam adalah agama yang
kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan
paganisme, dan menjalankan ajaran masing-masing dengan penuh kesungguhan.

2) Bidang Ibadah
Dalam bidang Ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT., karena didorong dan
dibangkitkan oleh akidah tauhid. Sebagaimana Allah SWT. Firman: “Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku
tidak menghendaki rejeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya
mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rejeki yang
mempunyai Kekuatan lagi sangat kokoh”.

3) Bidang Akidah
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang
wajib disembah; ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat, yaitu
menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad sebagai
utusan Nya; perbuatan dengan amal saleh. Akidah dalam Islam selanjutnya harus
berpengaruh kedalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai
aktivitas tersebut bernilai ibadah dan dasar dalam tingkah laku, serta berbuat yang
pada akhirnya menimbulkan amal saleh.

4) Bidang Ilmu dan Kebudayaan


Karakteristik ajaran Islam dalam ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif,
tetapi juga selektif. Dari satu segi Islam terbuka dan akomodatif untuk menerima
berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan itu Islam juga selektif, yakni
tidak bergitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan, melainkan ilmu dan
kebudayaan yang sejalan dengan ajaran Islam sendiri.

5) Bidang Pendidikan
Akulturasi operasional pendidikan Islam yang berpedoman pada al-Qur‟an dan al-
Hadist serasa dan seimbang, telah mampu memberikan motivasi dan inspirasi umat

4
Islam pada masa klasik dalam merumuskan berbagai persepsi mengenai manusia
melalui pendidikan sebagai sarana yang mendasari lahirnya peradaban dunia. Islam
memandang pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education for all), laki-laki atau
perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat (long life education). Dalam bidang
pendidikan, Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum,
guru, metode, sarana, dan lain sebagainya. Di dalam alQur‟an terdapat berbagai
metode pendidikan, seperti; metode caramah, tanya-jawab, diskusi, demonstrasi,
penugasan, teladan, pembiasaan, hukuman, nasihat, dan lain-lain.

6) Bidang Sosial
Karakteristik ajaran Islam di bidang sosial, bahwa Islam mengajarkan setiap manusia
untuk hidup damai dan sejahtera. Lebih khususnya, di bidang ini Islam menjunjung
tinggi tolong menolong, saling menghargai tentang hak dan kewajiban,
kesetiakawaan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan. Atas
dasar ukuran ini, maka dalam Islam semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Mobilitas vertical dalam arti yang sesungguhnya dalam Islam, sementara sistem kelas
yang menghabat mobilitas sosial tersebut tidak diakui keberadaannya.

7) Bidang Kehidupan Ekonomi


Padangan Islam mengenai kehidupan demikian, secara tidak langsung menolak
kehidupan yang bercorak sekuleristik, yaitu kehidupan yang memisahkan antara
urusan dunia dengan urusan agama. Agama harus terlihat dalam mengatur kehidupan
dunia. Sistem ekonomi dalam Islam mempunyai beberapa kelebihan yang tercermin
dari beberapa karakteristik, meliputi:
1) Bersumber dari Tuhan dan Agama.
Sumber awal ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi lainnya karena
merupakan kewajiban dari Allah. Ekonomi Islam dari agama Allah dan mengikat
semua manusia tanpa terkecuali. Sistem ini meliputi semua aspek universal dan
particular dari kehidupan dalam satu bentuk, sebagai pondasi dan ekonomi Islam
tidak bisa berubah.

2) Ekonomi pertengahan dan berimbang.


Ekonomi Islam memadukan kepentingan pribadi dan kemaslah atas masyarakat
dalam bentuk berimbang. Ekonomi Islam berposisi tengah antara aliran

5
individualis (kapitalis) yang melihat bahwah kepemilikan individu bersifat absolut
dan tidak boleh diintervensi oleh siapapun dan alisaran sosialis (komunis) yang
menyatakan ketiadaan hak individu dan mengubahnya kedalam kepemilikan
bersama dengan menempatkannya di bawah dominasi Negara.

3) Ekonomi berkecukupan dan berkeadilan.


Ekonomi Islam memiliki keunggulan dengan menjadikan manusia sebagai focus
perhatian. Manusia diposisikan sebagai pengganti Allah dibumi untuk
memakmurkannya dan tidak hanya untuk mengekploitasi kekayaan dan
memanfaatkannya saja. Ekonomi ini ditujukkan untuk memenuhi dan mencukupi
kebutuhan manusia, hal ini berbeda dengan ekonomi kapitalis dan sosialis di mana
focus pertahian adalah kekayaan.

4) Ekonomi pertumbuhan dan barakah.


Ekonomi Islam memeiliki kelebihan lain, yaitu beroperasi atas dasar pertumbuhan
dan investasi harta dengan cara legal, agar dari mediasi jaminan kebutuhan-
kebutuhan pokok bagi manusia. Islam memandang harta dapat berkembang hanya
bekerja. Hal itu hanya dapat terwujud dalam usaha kerja keras untuk
menumbuhkan dan memperluas unsur-unsur produksi demi terciptanya hasil yang
lebih baik. Usaha itu dilakukan melalui perputaran modal ditengah masyarakat
Islam dalam bentuk modal produksi sebagai kontribusi dalam aturan-atura yang
berkembang.

8) Bidang Kesehatan
Islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin. Sementara itu Islam memandang
kebersihan lahir-batin (jiwa) dalam istilah nafs, akhlak, dan irfan. Artinya, kebersihan
jiwa manusia dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar,
badan, pakain, makanan, minuman, dan lain-lain, firman Allah SWT.:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan senang kepada
orang-orang yang membersihkan diri”. Sedangkan pada kebersihan batin dapat
diwujudkan melalui bentuk keikhlasan dan kekhusukan, perintah tersebut berbarengan
dengan perintah menyampaikan ajaran Islam dan membesarkan nama Allah SWT.

6
9) Bidang Pekerjaan
Karakteristik ajaran Islam lebih lanjut dapat dilihat dari ajarannya mengenai kerja
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini,
maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada
pengabdian terhadap Allah SWT., dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.

C. Sebab-Sebab Munculnya Perbedaan Paham Atau Aliran Dalam Islam


Menurut Para ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu, hampir semuanya mengarah
kepada suatu kesimpulan, bahwa munculnya perbedaan faham (aliran keagamaan)
dilingkungan umat Islam, adalah ketika teks suci Al-quran dan kemudian dipraktekkan
Rasulullah ”dikontekstualkan” berdasarkan kenyataan-kenyataan yang sedang
berkembang.
Oleh karena itu, faktor- faktor kapasitas intelektual yang menjadi syarat dalam
memahami teks suci latar belakang sosial-kultural dinamika kehidupan.
Dengan demikian, setiap pemahaman sudah barang tentu akan melahirkan pemikiran;
dan, setiap pemikiran, baik langsung maupun tidak langsung, akan dipengaruhi oleh
sosial kulturaldimana Islam itu hidup dan berkembang
Dalam sejarah pemikiran Islam awal, faktor politik begitu dominan, terutama setelah
wafatnya Rasulullah. Kemunculan dan perjalanan aliran Khawarij, Murjiah, dan Syi’ah,
adalah berawal dari pertikaian masalah imamah.
Ketiga aliran pemikiran ini, secara metodologis maupun subtantif masih mewarnai
pemikiran muslim sekarang. Berkaitan dengan ini, Dr. Muh. Al-Bahiy, menyebutkan
adanya tiga faktor yang menjadi penyebab munculnya perbedaan pemahaman atau aliran-
aliran :
1. Adanya pergolakan politik dalam negeri
2. Mengalirnya pemikiran non-muslim
3. Akibat proses perubahan kultural dan politik, dari masyarakat/budaya tradisional rural
kebudaya/masyarakat maju; dan dari politik regional ke dunia
3

3
Fenomena Aliran Keagamaan dalam Islam sarasehan KNPI Kota Bogor di Auditorium RRI Bogor, 26 Januari 2008)

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik atau watak tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan masing-masing
sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-Kitab yang dipelajari sebagai
dasarnya dalam beragama. Islam pun mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan
agama lain di dunia. Studi tentang karakteristik ajaran Islam tidaklah mudah, karena
ruang lingkup permasalahan yang sangat luas.
Konsep dan Karakteristik Ajaran Islam dari berbagai sumber tentang Islam yang ditulis
para tokoh, dapat diketahui bahwa Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat
dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti bidang agama, mu‟amalah
(kemanusiaan) yang didalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan,
kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup.

B. Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanatkan dosen kepada kami telah terselesaikan. kami
mohon saran dan kritiknya yang membangun apabila dalam makalah yang telah kami
buat masih banyak kekurangan. kami sadar kami bukanlah manusia yang sempurna dan
kami ingin menjadi orang yang lebih baik dari hari yang kemarin. sebaik-baiknya
manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 1, 2 (Juni 2017): 71-77

Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2006), h. 213

Fenomena Aliran Keagamaan dalam Islam sarasehan KNPI Kota Bogor di Auditorium
RRI Bogor, 26 Januari 2008)

Nasrullah karakteristik ajaran islam Perspektif Unity and Diversity of ReligionVolume I,


No. 1, Januari-Juni 2015

https://almanhaj.or.id/21045-hakikat-islam.html

https://uinsgd.ac.id/fenomena-aliran-keagamaan-dalam-islam/#:~:text=Al%2DBahiy%2C
%20menyebutkan%20adanya%20tiga,ke%20budaya%2Fmasyarakat%20maju%3B
%20dan

Anda mungkin juga menyukai