Anda di halaman 1dari 11

PERINTAH MENJAGA

PERSAUDARAAN

DI
S
U
S
U
N
Oleh :

Nama : NURHAFIDAH
Kelas : XI IPA 5
Pelajaran : SKI
Guru Pembimbing : Yuniati, S.Pd

MAN 1 PIDIE
KABUPATEN PIDIE
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allaj, Swt karena pada kesempatan ini
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul : Persaudaraan muslim dan
memelihara silaturahmi.
Sengaja makalah yang kami susun ini selain untuk memahami dan memperdalam wawasan
kita mengenai pentingnya persaudaraan sebagai umat muslim serta memelihara silaturahmi
yang baik.
Penulis menyadari makalah ilmu hadits ini jauh dari kata sempurna baik dalam
penulisan maupun materi yang di bahas, untuk itu kritik dan saran yand bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi meningkatkan kwalitas mahasiswa Sekolah tinggi ilmu
tarbiyah (STIT) yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua fihak yang telah membantu dalam
penulisan dan penyusunan makalah ilmu hadits ini. Semoga kerja sama yang terjalin di antara
kita semakin erat dan senakin indah.

Sigli, Oktober 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar belakang


Dahulu sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa belajar agam islam itu hanya
untuk akhirat saja tetapi dewasa ini, anggapan itu terbukti salah . Sebagai contoh dulu
Alquran dan hadits itu hanya untuk bacaan, ibadah atau penambah amal, namun dewasa ini
semakin banyak peneliti sains yang di lakukan peneliti non Islam dan ternyata hasil penelitian
mereka itu sudah ada di dalam Alquran dan hadits. Kenapa banyak di antara mereka tergerak
hatinya untuk memeluk agama Islam, lalu bagaimana dengan kita umat Islam sendiri?
Apakah hanya menonton saja... Katakan tidak kita harus lebih cerdas dalam menelaah
kandungan Al-Quran dan Hadits sehingga kita bisa mempertebal iman dan pengetahuan kita
tentang wujud Islam yang sesungguhnya serta kita bisa menjadi muslim yang ber iptek dan
berimtak. AMIN

1.2. Permasalahan
A. Persaudaraan Muslim (AN: 23)
a. kesatuan orang-orang Islam
b. mencintai saudara
c. semua orang Islam itu bersaudara
B. Memelihara silaturahmi (LM : 1657)
a. manfaat silaturahmi
b. Larangan memutuskan silaturahmi
C. Tingkah Laku Tercelah
BAB II
Pembahasan

2.1. Persaudaraan Muslim (AN : 23)

Dari Abdullah Ibnu Umar r.a Rasulullah SAW bersabda : Orang Islam itu adalah saudara
Islam (bersaudara) karenanya janganlah seorang muslim menganiaya saudaranya dan
jangan membiarkannya tersiksa. Dan barangsiapa yang berusaha memenuhi hajat
(kebutuhan) saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Barang siapa yang
melepaskan kesulitan orang islam niscaya Allah akan melepaskan kesulitan di hari kiamat.
Dan barang siapa yang menutupi aibnya seorang islam, niscaya Allah akan menutupinya
(aib/dosanya) di hari kiamat . (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, NasaI, dan Tarmizi)

Pembahasan
Hadits ini di samping menegaskan ukhuwah Islamiah dan ukhuwah ansaniyah juga
menerangkan faktor-faktor yang di kehendakinya. Yang di maksud Allah menutupi orang
yang menutupi aib saudaranya ialah tidak memberi siksa . sebaiknya orang yang memberi
siksa kepada orang-orang yang gemar menyiarkan aib saudaranya baik di dunia maupun di
akhirat dalam hal ini firman Allah menegaskan :






Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar
di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di
akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui.
(QS An-Nur : 19)

Adapun kesalahan-kesalahan yang tegas-tegas di larang oleh syarak hendaklah di


usahakan jangan sampai perbuatan itu di teruskan, kalau perbuatan tengah di kerjakan.
sedangkan kalau perbuatan itu telah selesai di kerjakan hendaklah di laporkan kepada fihak
yang berwajib

Kesatuan Orang-orang Islam


Rasulullah SAW dalam sabdanya di atas menganalogiskan kesatuan orang-orang
yang beriman yang telah di rekatkan oleh empat faktor . Faktor tersebut bagaikan satu tubuh
yang di lengkapi dengan anggota-anggotanya. Kalau salah satu anggota itu sakit maka
anggota yang lainya merasakan sakit juga . Oleh karena itu umat islam hendaknya saling
tolong menolong dalam menghindari malapetaka. Dalam usahanya menciptakan kebenaran
dan keadilan sebagaimana firman Allah Swt :




Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan


jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat. (Q.S. Al-Maidah :2)

Rasulullah melukiskan kokohnya kesatuan antara orang-orang Islam bagaikan dinding


tembok yang tersusun dari batu-batu merah yang telah direkat dengan semen. Kuatnya
bangunan itu bukannya semata-mata karena banyaknya menteri-menterinya, karena kuat
perekat.
Dari Abu Musa r.a Nabi SAW beliau bersabda : Orang mumin itu bagi mumin lainnya
bagaikan bangunan yang sebagian dari mereka memperkuat sebagian yang lainnya. Beliau
menelusup akan jari-jari tangannya yang sebelah kiri kejari-jari tangan yang sebelah
kanan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut sebagian besar pendapat bahwa yang melakukan perbuatan yang demikian
itu adalah perawi hadist itu sendiri. Yang merupakan penjelasan dengan menggunakan isyarat
atas apa yang beliau sabdakan.

c. Mencintai saudara
Sabda Rasullah SAW :
Tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga ia mencintai (mengasihi) saudaranya
sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri. (HR. Bukhari dari Anas)

Penjelasan :
Yang dimaksud saudara pada hadist tersebut, tidak terbatas pada saudara karena hubungan
darah, tapi lebih luas lagi, saudara sebangsa atau umumnya sesama manusia.

d. Semua orang Islam itu bersaudara

Sabda Rasulullah SAW :


Orang Islam itu sesama orang Islam satu sama lain bersaudara, tidak boleh
menganiayanya, menghinakannya, mendustakannya, dan meremehkannya, takwa itu disini
(beliau isyarat ke dadanya tiga kali), cukuplah dipandang sebagai suatu kejahatan, jika
seseorang telah menghina saudaranya sesama muslim. Setiap orang Islam terhadap orang
Islam lainnya haram darahnya, harta bendanya dan kehormatannya.
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Pembahasan:
Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan Islam telah digariskan oleh Allah SWT. Dalam
AlQuran dan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya dan benar-benar diamalkan.
Seorang muslim tidak dibenarkan melakukan :
1. Penganiayaan : baik badan, hati, maupun perasaannya.
2. Penghinaan dengan mencemaskan dan memperolok, mencaci maki, membuka aibnya
dimuka umum.
3. Merendahkan, meremehkan, serta menyepelekan baik dengan tingkah laku, perbuatan dan
perkataan.
4. Mendustakannya, menipunya dan mempersulit keadaannya.

2.2. Memelihara Silaturahmi (LM : 1657)

Anas Bin Malik r.a berkata, saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang
diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung famili
(kerabat). (Hadis dikeluarkan Imam Bukhari dalam Kitabnya Al-Buyu)

Pembahasan:
Manusia tidak dapat mencapai kehidupan yang tenteram tanpa pergaulan, sebab
andaikan kehidupan seseorang tanpa mengelompokkan diri pada suatu kelompok tertentu.
Maka bagaikan kambing yang memisahkan diri dari regunya. Bahwa silaturahmi besar
pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi orang yang memutuskan
silaturahmi dilarang memasuki surga. Orang yang gemar menyambung silaturahmi mendapat
dua keuntungan, di dunia banyak teman dan di Akhirat diperbolehkan untuk menempati
surga. Kalau di antara manusia saling kenal dengan yang lain maka interaksi dan komunikasi
akan berlanjut, sebab tiada hari yang lebih sakit bila persahabatan diputuskan. Untuk Allah
menganjurkan agar selalu memelihara tali kasih sayang dan dilarang memutuskannya. Seperti
yang diungkapkan dalam firmanNya:
..........
.
...............Dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
Mengawasi kamu... (Q.S. An-Nisa : 1).

a. Manfaat Silaturahmi
Artinya : Sabda Rasulullah SAW.
Bersilaturahmi baik budi pekerti dan bertetangga yang baik akan meramaikan kampung
dan dapat menambah umur (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Penjelasan :
Mempererat persaudaraan baik dengan sanak keluarga atau teman sejawat, adalah
perintah agama islam agar kita senantiasa berkasih, mengasihi hidup rukun, tolong menolong
saling membantu antara yang kaya dengan yang miskin.
Budi pekerti yang baik adalah ukuran dari iman seseorang, sebab tanpa dihiasi akhlaq
yang baik iman seseorang tidak sempurna. Sedangkan seorang yang beriman harus dapat
memberi manfaat kepada yang lain (masyarakat) termasuk juga makhluk Allah yang lain
seperti hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Dalam hadist lain dikatakan, bahwa dengan bersilaturahmi akan memperpanjang
umur dan bertambah rezeki.

2.3 Larangan memutuskan hubungan silaturahmi (LM : 1659)

Hadist Abu Ayyub Al-Anshari r.a bahwasannya Rasulullah SAW bersabda ; Tidak
dihalalkan bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari sehingga jika
bertemu saling berpaling muka, dan sebaik-baik keduanya adalah yang mendahului memberi
salam (Hadist dikeluarkan oleh Imam Bukhari didalam kita Al-adab)

Pembahasan :
Hadist diatas menerangkan bahwa tidak diperbolehkan seorang muslim memboikot
saudaranya selama tiga hari, karena manusia tidak akan mencapai ketentraman tanpa
pergaulan didalam suatu kelompok sebagai bentuk persaudaraan . dan keluarga adalah bagian
dari masyarakat sekaligus manusia akan merasa tentram dan aman dengan berada dalam
suatu kelompok yang penuh hubungan kekeluargaan. Oleh sebab itu Islam mengajarkan
pemeluknya selalu berpegang kepada tata hubungan kekeluargaan ini mendahulukan
kepentingan. Didalam Islam, kekeluargaan mempunyai dua kata sinonim. Terkadang
diistilahkan dengan dzawi al-qurba (kerabat dekat). Dalam Al-Quran Allah menerangkan
menjelaskan istilah tersebut :



Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros. (QS. Al-Isra : 26)

Ayat tersebut memerintahkan kepada manusia agar bertakwa kepada Allah atau
melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Sehubungan dengan
pengertian ayat tersebut Rasulullah SAW bersabda :

Silaturahmi digantungkan atas Arsy beliau berkata Barang siapa menyambung


hubungannya maka Allah akan menyambung-nyambungkannya, dan barang siapa yang
memutuskan hubungan tersebut (silaturahmi), maka Allah akan memutuskan hubungan
silaturahmi. (HR Bukhari Muslim)
C. Tingkah Laku Tercelah
a. buruk sangka (LM. 1660 )

Artinya: Hadist Abu Hurairah r.a bahwa rasulullah berkata waspadalah kamu terhadap
prasangka sesungguhnya prasangka itu sedusta dusta pembicaraan , jangan la kamu
mendengar2kan pembicaraan orang dan janganlah kamu memata2i seseorang dan
janganlah kamu saling iri hati, dan janganlah kamu saling membenci. Jadilah kamu hamba2
Allah bersaudarah (Hadist di keluarkan imam bukhari dalam kitab Al-adab)

Pembahasan
1. Hadist di atas mengemukakan beberapa macam akhlak yang tercela , akhlak tercela itu
adalah prasangka, seperti mendengarkan orang lain, memata2i seseorang. Nabi SAW
memperingatkan agar waspada kepada umatnya, seperti memelihara diri dari sifat2 tercela.
Hadist tersebut dengan lapaz2 Al-baqi dalam Al-lu lu wa la marjan menjelaskan lapaz itu
mengandung makna seruan mawas diri

2. dalam hadist ini nabi SAW menyebutkan prasangka lebih dahulu dari sifat2 yang lain,
prasangka itu sangat jelek.








Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.
( Q.S. Al-Hujarat : 12 )

b.. Ghibah Dan Buhtan .( RS : 1523 )

Artinya: Hadist dari Abu hurairah rasulullah bersabda adakah kamu ketahui apakah ghibah
itu? Mereka menjawab Allah dan rasulny lebih mengetahui, rasulullah bersabda ucapan
engkau prihal saudara dgn sesuatu yg tidak di sukai, beliau di tanya sahabat apakah maksud
engkau, jika memang ada engkau katakan itu pada dirinya, sesungguhnya itulah engkau
telah mengupatnya dan jika tidak ada berarti engkau telah berbuat kedustaan ( HR.Muslim )
Pembahasan
1. Ghibah adalah salah satu prilaku yg tercela, dalam istilah sehari2 di sebut dgn mengunjing,
dari ungkapan ini ada tiga kriteria yg di sebut dgn mengunjing itu pertama ialah
artinya perkataan engkau, kedua ialah artinya prihal saudara engkau, ketiga ialah
artinya sesuatu yg di katakan itu tidak disukai orang yang dibicarakan

2. Mengunjing dan membuat fitnah adalah perbuatan yg tercelah yg diharamkan oleh agama




Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan
yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa
yang nyata.
(QS Al- Ahzab : 58 )

C. Larangan berbuat boros ( kumsumtif - RS : 344 )


Artinya: Hadist dari Abu isya Al- mughirah bin syu,bah nabi SAW: bersabda: sesungguhya
Allah SWT mengharamkan atas kamu mendurhakai ibumu, enggan terhadap sesuatu yg
menjadi kewajiban menuntut sesuatu yg bukan haknya, mengubur hidup2 anak perempuan,
dan dia ( Allah ) membenci kamu yg suka membicarakan setiap yg di dengarnya, yg banyak
pertanyaan dan memboroskan harta ( HR,Bukhari muslim )

Pembahasan
Hadist di atas menginformasikan tentang bentuk2 perbuatn tercela yg tidak di ridhoi oleh
Allah SWT. Nabi SAW menyebutkan perbuatn yg di benci Allah ialah boros dalam
mengunakan harta An-nabawi dalam kitabnya Riyad Al-shalihin dan penjelasan bahwa
perbuatn boros itu terjadi karena dorongan hawa nafsu ,memenuhi keinginanhawa nafsu
tanpa berusaha mengendalikanya : pengunaan seperti ini dinamakan mubazir(Allah
memperingatkan)




Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
(QS Al-Isra :27)

Kesimpulan
1. Sifat buruk itu mendorong timbulnya sifat dan tingkah laku yg tidak baik
2. Timbulnya sifat tersebut dimugkinkan oleh lemahnya rasa ukhuwa islamiya dan ukhuwah
insaniyah
3. Sifat boros dalam mempergunakan harta Allah SWT karena sangat disukai oleh syeitan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu lanadsan utama yang mampu menjadikan umat bersatu atau bersaudara
ialah persamaan kepercayaan atau akidah. Ini telah dibuktikan oleh bangsa Arab yang
sebelum Islam selalu berperang dan bercerai-berai tetapi setelah mereka menganut agama
Islam dan memiliki pandangan yang sama baik lahir maupun batin, merka dapat bersatu.
Betapa penting silaturahmi dalam kehidupan umat islam terutama dalam pendidikan.
Hal ini karena menyambung silaturahmi berpengaruh terhadap pendidikan karena bekal hidup
di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturhami akan dipanjangkan usianya
dalam arti akan dikenang selalu.

B. Saran
Untuk menjaga keutuhan masyarakat dan keutuhan bangsa kita yang dipenuhi dengan
keberagaman, hendaknya bersama-sama kita menumbuhkan rasa Ukhuwah dan hal lainnya
agar apa yan kita dan bangsa kita cita-citakan dapat terwujud.
Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi salah satu bacaan yang dapat
memberikan manfaat bagi para pembacanya. Dan semoga kesalahan dan kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini, tidak ditemukan lagi pada makalah-makalah selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Alkamil, http://www.alkamil.8k.com/taujihat/Taujihsilaturahim.html

Marfiansyah,http://www.marfinsyah.co.cc/2011/01/hadist-keutamaan-silaturahmi.html

Ilahi Fadli Syaikh, http://www.almanhaj.or.id/content/964/slash

http://pujihpoltekkes.wordpress.com/2010/12/09/silaturahmi

Anda mungkin juga menyukai