Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah, makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliahkajian
puisi. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Puisi di
Indonesia.Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah
ini.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan baik
di dalam hal penulisan maupun isi. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik
yang membangun agar kami lebih maju di masa yang akan datang.

Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain
yang membacanya.

Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN..............................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

A. Latarbelakang.....................................................................................................

B. Rumusan masalah................................................................................................

C. Tujuan masalah…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian puisi .......................................................................................

B. Jenis-jenis puisi.................................................................................. .......

C. Jenis makna dalam puisi………………………………………………….

D. Penggunaan majas dalam puisi…………………………………………..

E. Unsur-unsur puisi…………………………………………………………

F. Hakikat puisi………………………………………………………………

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

Kesimpulan................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang paling menarik tetapi pelik. Sebagai
salah satu jenis sastra, puisi merupakan pernyataan sastra yang paling utama. Segala unsur
seni sastra mengental dalam puisi.

Puisi mengandung karya estetis yang bermakna, mengekspresikan pemikiran yang


membangkitkan perasaan, merangsang panca indra dalam susunan yang berirama. Puisi
merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang digubah dalam wujud yang
paling berkesan. Puisi dapat membuat kita tertawa, menangis, tersenyum, berfikir, merenung,
terharu bahkan emosi dan marah.

Sampai sekarang, puisi selalu mengikat hati dan digemari oleh semua lapisan masyarakat
karena keindahan dan keunikannya. Oleh karena kemajuan masyarakat dari masa kemasa
selalu meningkat, maka corak, sifat dan bentuk puisi pun selalu berubah, mengikuti
perkembangan selera, konsep estetika yang selalu berubah dan kemajuan intelektual yang
selalu meningkat.

2. Perumusan Masalah
a. Menjelaskan Pengertian Puisi
b. Menjelaskan unsur-unsur Puisi Lama
c. Menjelaskan unsur – unsur Puisi Baru
d. Menjelaskan Makna dalam puisi
d. Menjelaskan Penggunaan Majas dalam puisi
e. Menjelaskan unsur-unsur puisi
f. Menjelaskan hakikat puisi

3. Tujuan
Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dengan baik tentang
a. Pengertian-pengertian puisi dari beberapa ahli
b. unsur-unsur Puisi Lama
b. unsur – unsur Puisi Baru
c. Makna dalam puisi
d. Penggunaan Majas dalam puisi
e. Unsur-unsur puisi
f. Hakikat puisi
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUISI

Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani ”poeima” atau ”Poesis” yang berarti
pembuatan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut ”Poem” atau ”Poetry” yang berarti
membuat atau pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan
suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik fisik
maupun batiniah.

Definisi puisi cukup banyak, salah satu pendapat yang cukup mudah dipahami diantaranya
mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya Sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa, yakni struktur fisik dan struktur batinnya ( Waluyo.1995:28, dalam buku
Drs.Supriyadi, Mpd. Pembelajaran Sastra yang apresiatif dan Integratif dari SD 2006:44 ).
Berdasarkan asal-usul istilah puisi dari atas dan berbagai pendapat para ahli, pengertian puisi
dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata, rima, dan
irama sebagai media penyampaian untuk membuatkan ekspresi, ilusi dan imajinasi.

Bila dibandingkan dengan karya sastra fiksi atau drama, pilihan kata dalam puisi cenderung
padat, singkat, imajinatif sehingga dikatakan mempunyai bentuk tersendiri. Penggunaan rima
dan irama agar puisi lebih indah juga merupakan pembeda yang sangat signitifikan bila
dibandingkan fiksi dan drama.

Berikut ini adalah definisi puisi menurut para ahli :

a. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah
dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara
sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat
berhubungannya, dan sebagainya.

Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair
menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya,
kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu
seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.

Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif,
yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi
itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara
konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan
citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya
tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik
(pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa Puisi adalah bentuk
karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik
dan struktur batinnya

B. JENIS-JENIS PUISI
Menurut jamannya puisi di bedakan menjadi 2 (dua), antara lain :
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama

a. Ciri-ciri Puisi Lama:


1) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun
rima

b. Jenis Puisi Lama


Yang termasuk puisi lama adalah
a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri
dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-
teki, jenaka
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek
d) Seloka adalah pantun berkait
e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat
f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a,
berisi nasihat atau cerita
g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris

c. Ciri-ciri dari jenis puisi lama


a) Pantun
Ciri – ciri :
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)

b) Syair
Ciri-ciri syair
1. Terdiri dari 4 baris
2. Berirama aaaa
3. Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

2.Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata,
maupun rima.

a. Ciri-ciri Puisi Baru


1. Bentuknya rapi, simetris;
2. Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
3. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
4. Sebagian besar puisi empat seuntai;
5. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
6. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

b. Jenis-jenis Puisi Baru


Menurut larik atau isinya, puisi dibedakan atas :
1. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita
2. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5. Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
6. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
7. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

c . Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru


Ciri puisi baru dari Jenis isinya :
1) Balada
Ciri-ciri balada
Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan
skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik
terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
2) Hymne
Ciri-ciri hymne
Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau
alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang
dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan)
yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
3) Ode
Ciri-ciri ode
Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas
sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
4) Epigram
Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk
dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
5) Romance
Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta
kasih mesra
6) Elegi
Ciri-ciri elegi
Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu,
terutama karena kematian/kepergian seseorang.
7) Satire
Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu
golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

C. KOMPONEN PENTING DALAM PUISI

Intinya dari tiga pendapat para ahli di atas puisi dapat diartikan sebagai karya sastra yang
sangat erat kaitannya dengan pengalaman imajinatif dan perasaan penulis, kemudian ditulis
dengan pilihan diksi yang indah dan memiliki hubungan tanda dengan makna.
Setelah mengetahui mengenai pengertian puisi, mari kita mulai mengidentifikasi komponen
penting puisi. Memahami materi ini sangat penting untuk membantu pemahaman materi
selanjutnya yaitu mendemontrasikan puisi dan menulis puisi. Terdapat tiga komponen
penting puisi yang perlu dipahami, berikut ini penjelasannya :
1. Menentukan Suasana Puisi, ketika mendengar lagu pastilah kamu akan merasakan
suatu perasaan baik sedih, bahagia, kecewa, gelisah, marah, dan perasaan lainnya.
Perasaan tersebut tercipta bukan hanya karena musik lagu tersebut saja, tetapi juga
lirik lagu. Sama halnya ketika sedang membaca sebuah puisi, kamu juga akan
mendapat sebuah perasaan tersebut. Perasaan itulah yang disebut suasana puisi. Lebih
sederhananya, suasana puisi merupakan keadaan jiwa atau psikologis pembaca setelah
membaca puisi. Setiap judul puisi akan memgakibatkan suasana puisi yang berbeda
ketika dibaca. Hal tersebut karena ada ruh yang ditaruh oleh penyair, sehingga
membuat perasaan pembaca larut dan menimbulkan suasana puisi.
2. Menentukan Tema Puisi, semua karya sastra pastilah memiliki tema, contohnya
adalah puisi. Tema ini merupakan gagasan pokok atau ide pokok yang mendasari
terciptanya sebuah puisi. Jenis tema beragam, mulai tema agama, kemanusiaan, cinta-
kasih, budaya, kritik sosial, dan sebagainya. Sehingga, tak salah jika tema dapat
dikatakan sebagai inti permasalahan yang ingin disampaikan penyair kepada
pembaca. Nah, untuk menentukan tema, pembaca harus mengamati diksi-diksi yang
sering keluar dalam puisi yang diidentifikasi. Diksi-diksi itulah yang dapat menjadi
kata kunci karena membawa kita ke tema. Misalnya, tema cinta pastilah diksi-diksi
yang digunakan tidak jauh dari cinta dan konotasinya, dan seterusnya.
3. Menentukan Makna Puisi, makna atau juga biasa dikenal dengan amanat merupakan
pesan yang disampaikan penulis puisi pada pembaca. Pesan tersebut dapat tersirat
maupun tersurat. Tentu saja, setiap pembaca akan menemukan makna yang sama
ataupun berbeda dengan pembaca lain. Hal tersebut karena setiap pembaca bebas
untuk memapresiasi atau menafsirkan makna puisi sendiri-sendiri. Makna atau pesan
tersebut dapat ditemukan lebih dari satu oleh setiap pembaca akan menemukan
jumlah makna puisi berbeda dengan yang lain. Itulah materi mengenai
mengidentifikasi komponen puisi, semoga bermanfaat untuk kamu, ya! Semangat
belajar!

D. CARA MENDEMONTRASIKAN PUISI

Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik. Seorang
pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Dampaknya,
pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu menangkap makna puisi
yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya
mengandalkan permainan vokal tetapi juga memerhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan
tubuhnya saat membaca puisi. Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan
membacakan puisi, yaitu dengan mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya.
1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi terikat oleh rima
dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat.
2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas,
misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal a, i, u, e, o, ai, au.
3. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi.
Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun
harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut.
4. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa.
5. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya kepribadian
atau sikap kita saat di panggung, usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup,
berwibawa, dan meyakinkan tidak demam panggung. Selain hal-hal di atas, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan puisi yaitu sebagai beikut.

1. Vokal

Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi kejelasan
pengucapan. Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat dibutuhkan. Bunyi
vokal seperti a, i, u, e, o, ai, au, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan
bunyi-bunyi konsonan.

2. Ekspresi
Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yaitu memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun
haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.

3. Intonasi tekanan dinamik dan tekanan tempo

Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata.
Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik tekanan pada kata-kata yang dianggap
penting dan teknanan tempo cepat lambat pengucapan suku kata atau kata. Dalam
mendemonstrasikan puisi, kita dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut. 1.
Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang. 2. Memberikan ciri pada bagian-bagian
tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek dengan tanda dan jeda panjang dengan tanda .
Penjedaan panjang diberikan pada frasa, sedangkan penjedaan panjang diberikan pada akhir
klausa atau kalimat. 3. Memahami suasana, tema, dan makna puisinya. 4. Menghayati
suasana, tema, dan makna puisi untuk mengekspresikan puisi yang kita baca.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani ”poeima” atau ”Poesis” yang berarti
pembuatan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut ”Poem” atau ”Poetry” yang berarti
membuat atau pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan
suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik fisik
maupun batiniah.

Definisi puisi cukup banyak, salah satu pendapat yang cukup mudah dipahami diantaranya
mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya Sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa, yakni struktur fisik dan struktur batinnya ( Waluyo.1995:28, dalam buku
Drs.Supriyadi, Mpd. Pembelajaran Sastra yang apresiatif dan Integratif dari SD 2006:44 ).
Berdasarkan asal-usul istilah puisi dari atas dan berbagai pendapat para ahli, pengertian puisi
dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata, rima, dan
irama sebagai media penyampaian untuk membuatkan ekspresi, ilusi dan imajinasi.

Bila dibandingkan dengan karya sastra fiksi atau drama, pilihan kata dalam puisi cenderung
padat, singkat, imajinatif sehingga dikatakan mempunyai bentuk tersendiri. Penggunaan rima
dan irama agar puisi lebih indah juga merupakan pembeda yang sangat signitifikan bila
dibandingkan fiksi dan drama.

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan
pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya
DAFTAR PUSTAKA

http://gudangbukuku.wordpress.com//02/12/puisi-lama-dan-puisi-baru/

http://zeepro.blogspot.com/2012/02/makalah-puisi-.html

www.wikipedia.puisi.com

Anda mungkin juga menyukai