Anda di halaman 1dari 19

MINI RISET

MANAJEMEN MAJELIS TAKLIM

NAMA: RENI KUMALASARI


NIM: 0104191025

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun mini riset ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam mini riset ini saya membahas mengenai “Majelis Taklim”.
Yang mana mini riset ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan mini riset ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan mini riset ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada mini riset ini. Oleh
karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan mini riset selanjutnya.
Akhir kata semoga mini riset ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Medan, 31 Desember 2021

Reni Kumalasari Br Purba


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................


DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI KEGIATAN MAJELIS TAKLIM MIFTAHUL HUDA


A. Pengertian Majelis Taklim ........................................................................................
B. Fungsi dan Peranan Majelis Taklim Miftahul Huda Dalam Pendidikan Islam ........

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN ...................................................................


A. Nama & Alamat Majelis Taklim ...............................................................................
B. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim............................................................................
C. Struktur Kepengurusan Majelis Taklim.....................................................................
D. Ad/Art atau Aturan-Aturan Organisasi Yang Ada....................................................
E. Sumber Pendanaan Majelis Taklim............................................................................
F. Program Kerja yang ada & Sudah Terlaksana...........................................................
G. Kendala yang di Hadapi............................................................................................
H. Solusi yang Telah di Lakukan...................................................................................
I. Tanggapan Masyarakat Terhadap Hadirnya Majelis Taklim.....................................
J. Dokumen Foto..........................................................................................................

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................


A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Majelis taklim berasal dari bahasa arab yang terdiri dari dua kata majlis & taklim, jadi
secara bahasa majelis taklim berarti tempat duduk untuk pelaksanaan pengajian (aspek-aspek ajaran
islam). Seperti yang terkandung dalam surat al-mujadalah ayat 11 menerangkan bahwa: orang yang
beriman adalah orang yang ketika didalam suatu majelis maka ia bersikap lapang maka Allah akan
memberikan kelapangan kepadaorang-orang yang beriman, Allah juga akan meninggikan orang-orang
yang berilmu.
Majelis taklim merupakan suatu lembaga islam non-formal yang memberikan pendidkan
keagamaan dimana majelis taklim ada didalam lingkungan masyarakat dan pondok pesantren, terutama
pondok pesantren yang secara khusus mengajarkan ilmu pengetahuan agama, sebab secara teoritis
majelis taklim merupakan lembaga pendidikan non-formal islam yang dimiliki kurikulum tersendiri di
selelenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak dan bertujuan
untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dan Allah SWT
antara manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina
masyarakat yang bertakwa kepada Allah Swt (Hasbullah, 1996:201).
Majelis taklim sangat berkaitan sekali dengan masyarakat dimana dalam sebuah majelis
taklim akan terjadi interaksi sosial antara penceramah dengan jamaah, maupun jamaah antara jamaah.
Dimana setelah adanya interaksi sosial akan terjadi yang namanya perilaku sosial remaja baik didalam
majelis taklim maupun didalam lingkungan masyarakat. Namun pada kenyataan di lapangan setelah
penulis mengamati remaja di majelis taklim Miftahul Huda, perilaku sosial dan interaksi sosialnya
kurang dan banyak contoh lain yang menjadikan perilaku sosial keagamaan yang rusak.
Sebagai contoh majelis taklim sebagai tempat belajar atau interaksi bagi para anggotanya
akan memberikan orientasi kearah pola kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis ingin
mengetahui sejauh mana kegiatan pengajian rutin pada majelis taklim Miftahul Huda.

B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
 Wilayah penelitian
2. Batasan masalah
Untuk menghindari luas pokok pembahasan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah
yang akan diteliti yaitu mengenai kegiatan pada majelis taklim di Kecamatan Kabanjahe di
Kabupaten Karo.
3. Pertanyaan penelitian
 Bagaimana struktur kepengurusan majelis taklim Miftahul Huda?
 Apa program kerja yang ada dan yang sudah terlaksana?
 Apa kendala yang dihadapi selama ini dan solusi yang telah dilakukan?
 Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap hadirnya majelis taklim Miftahul Huda?
C. Tujuan
 Untuk mengetahui struktur kepengurusan majelis taklim Miftahul Huda.
 Untuk mengetahui program kerja yang ada dan yang sudah terlaksana.
 Untuk mengetahui kendala yang dihadapi selama ini dan solusi yang telah dilakukan.
 Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap hadirnya majelis taklim Miftahul Huda.
BAB II
LANDASAN TEORI KEGIATAN MAJELIS TAKLIM MIFTAHUL HUDA

A. Pengertian Majelis Taklim


Majelis ta’lim berasal dari dua suku kata, yaitu kata majlis dan kata ta’lim.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majlis adalah Lembaga ( Organisasi) sebagai wadah
pengajian dan kata Majlis dalam kalangan ulama’ adalah lembaga masyarakat nonpemerintah yang
terdiri atas para ulama’ Islam.
Adapun arti Ta’lim adalah Pengajaran , jadi menurut arti dan pengertian di atas maka secara
istilah Majlis Ta’lim adalah Lembaga Pendidikan Non Formal Islam yang memiliki kurikulum
sendiri/aturan sendiri, yang diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jama’ah yang
relatif banyak dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi
antara manusia dan Allah, manusia dan sesamanya dan manusia dan lingkungannya, dalam rangka
membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Berarti Majlis Ta’lim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis yang
berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat Islam Indonesia, maka
sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami mendapat perhatian dan dukungan dari
masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan
mental spiritual dalam upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju.

B. Fungsi dan Peranan Majelis Taklim Miftahul Huda Dalam Pendidikan Islam

Setelah kita tahu tentang pengertian Majlis Ta’lim sebagai lembaga non formal yang
mempunyai kedudukan dan fungsi sebagai alat dan sekaligus sebagai media pembinaan dalam
beragama ( da’wah Islamiyah ), hal ini dapat dirumuskan fungsi Majlis Ta’lim sebagai berikut :
 Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang
bertaqwa kepada Allah SWT.
 Sebagai taman rekreasi rohaniyah karena penyelenggaraanya bersifat santai
 Sebagai ajang berlangsungnya silaturrohnmi masa yang dapat menghidupsuburkan da’wah
dan ukhuwah Islamiyah
 Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama’ dan umara’ dengan umat
 Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa
pada umumnya.

Peranan :
Majlis Ta’lim merupakan lembaga pendidikan masyarakat yang tumbuh dan berkembang
dari kalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk kemaslahatan umat
manusia.Pertumbuhan Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat
anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan hasra masyarakat yang lebih
luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah – masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.
Meningkatkan tuntutan jamaah dan peranan pendidikan yang bersifat nonformal, menimbulkan pula
kesadarana dari dan inisiatif dari para ulama beserta anggota masyarakat untuk memperbaiki ,
meningkatkan dan mengembangkan kwalitas dan kemampuan , sehingga eksistensi dan peranan serta
fungsi majlis ta’lim benar benar berjalan dengan baik.
BAB III
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

A. Nama & Alamat Majelis Taklim


Majelis Taklim Miftahul Huda Kabanjahe.
Alamat : Di Jalan Kotacane, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo.
B. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim
Majelis Ta'lim Ta’limah berawal dari sebuah pengajian sederhana yang dirintis pada tahun
2004 oleh para ulama disekitarnya, antara lain: Husnul Hafidz S.Pd. Majelis Ta'lim ini awalnya hanya
mengadakan pengajian untuk keluarga serta kerabat, pada setiap malam Sabtu setelah shalat Isya
bertempat di Mushola di dekat kediaman Bapak Husnul Hafidz. Setelah pengajian tersebut berlangsung
selama 2 tahun, maka timbul gagasan dari para jama'ah keluarga untuk mendirikan pengajian khusus
untuk masyarakat umum. Pada tanggal 2 oktober 2018 didirikanlah pengajian untuk masyarakat
umum/pengajian khusus orang dewasa yang dilaksanakan setiap hari Jum'at ba'da shalat Jum’at/Dhuhur
bertempat di Masjid Taufiq.
Bapak Husnul Hafidz menyadari banyaknya orang tua di lingkungan sekitarnya yang belum
fasih dan bahkan belum mengetahui cara mengaji dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.
Menyadari akan kekurangan ini, maka akhirnya muncullah ide yang sangat bagus dari Bapak Husnul
Hafidz, untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan keagamaan yang biasa disebut dengan Majlis
Ta’lim Miftahul Huda. Latar belakang didirikannya pengajian ini adalah karena disekitar Majelis
Ta'lim Miftahul Huda sebagian masyarakatnya disibukan dengan aktifitas keduniawian, Hal ini
mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para masyarakat atau jamaah
tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas.

C. Struktur Kepengurusan Majelis Taklim


Ketua : Khalid Arrahman
Sekretaris : Khairun Nisa Br Ginting
Bendahara : Thahira Uswatun Hasanah

Bidang Bidang :
Bidang pendanaan : Siswanto
Bidang kurikulum : Sakinah Br Perangin-angin
Bidang data dan informasi : Salsabila
D. Ad/Art atau Aturan-Aturan Organisasi Yang Ada
Anggaran dasar (AD)
Majelis taklim Miftahul Huda kabanjahe
Bab 1
KELEMBAGAAN
Pasal 1
NAMA LEMBAGA
1. Nama lembaga yang dimaksud adalah majelis taklim Miftahul Huda kabanjahe
2. Majelis taklim Miftahul Huda ini didirikan pada Hari Selasa, Tanggal 2 Oktober 2018
Pasal 2
LAMBANG
1. Lambang Majelis taklim Miftahul Huda warna dasar putih dan berlogo gambar masjid
warna hijau sebagai simbol pemersatu umat Islam khususnya di Wilayah Kabanjahe.
2. Tulisan Miftahul Huda dalam bahasa Arab berarti petunjuk jalan yang benar.
Pasal 3
KEDUDUKAN
Majelis taklim Miftahul Huda berkedudukan di Kabupaten Karo Jalan Kotacane Kabanjahe
Provinsi Sumatera Utara.

Bab 2
LANDASAN DAN TUJUAN
Pasal 4
LANDASAN
Majelis taklim Miftahul Huda berazaskan pancasila dan berlandaskan pada UUD 1945.
Pasal 5
TUJUAN
1. Sebagai sarana ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah dalam meningkatkan
keimanan dan ketakwaan.
2. Sebagai sarana syi’ar dakwah dan ukhuwah Islamiyah.
3. Membina masyarakat muslim dalam upaya meningkatkan pemahaman akidah-
akidah Islam melalui pengajian rutin.
4. Membina dan mendidik generasi muda dalam berakhlakul karimah melali
pendidikan Al-qur’an.
5. Sebagai sarana mempererat ukhuwah Islamiyah.
Pasal 6
Untuk mencapainya tujuan sebagaimana dimaksud pasal 5, maka majelis taklim
Miftahul Huda mengadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Mendirikan dan memakmurkan masjid Taufiq di wilayah Kabanjahe.
2. Melakukan pembinaan dan pengelolaan majelis taklim miftahul huda.
3. Mengadakan pengajian rutin.
4. Mendirikan taman pendidikan Al-qur’an (TPQ) Miftahul Huda.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hari besar agama Islam.

Bab 3
KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN
Pasal 7
PENGURUS
1. Majelis taklim Miftahul Huda diurus dan dikelola oleh pengurus yang telah
dipilih dan disyahkan dalam musyawarah.
2. Pengurus majelis taklim dipilih dari dan oleh jamaah majelis taklim miftahul huda
untuk masa jabatan 5 tahun.
3. Kepengurusan majelis taklim dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh
pengurus lain.
4. Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Ketua
b) Sekretaris
c) Bendahara
d) Beberapa orang pada bidang tertentu
e) Susunan secara rinci pengurus majelis taklim Miftahul huda diatu r dalam
anggaran rumah tangga
f) Seorang pengurus sewaktu-waktu dapat digantikan karna suatu hal dan
diuputuskan dalam musywarah

Pasal 8
PENASEHAT
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasehat atas persetujuan
Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda
2. Penasehat dapat diangkat dari Jamaah maupun bukan Jamaah yang dipandang mampu
dan mau ditunjuk sebagai Penasehat.
3. Penasehat bertugas memberikan saran, anjuran dan nasehat kepada Pengurus Majelis
Ta’lim dalam pelaksanaan kegiatan agar berjalan dengan baik.

Pasal 9
TUGAS PENGURUS
1. Menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan Majelis Ta’lim Miftahul Huda
2. Menyelenggarakan Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda
3. Mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Ta’lim
Miftahul Huda

Pasal 10
HAK-HAK PENGURUS
1. Menghadiri dan memberikan hak suara dalam setiap rapat pengurus dan Musyawarah
Majelis Ta’lim.
2. Menyusun Anggaran Keuangan dan program kerja/kegiatan Majelis Ta’lim.
3. Melakukan pembelaan diri terkait dengan fungsi dan tugasnya sebagai Pengurus.

Pasal 11
ANGGOTA

Anggota Majelis Ta’lim Miftahul Huda adalah Jamaah Majelis Ta’lim Miftahul Huda
yang terdiri dari masyarakat Muslim di Desa Samura dan sekitarnya.

Pasal 12
HAK-HAK ANGGOTA
1. Menghadiri dan memberikan hak suara dalam Musyawarah Majelis Ta’lim.
2. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Majelis Ta’lim Miftahul Huda.
3. Mengajukan pertanyaan, usul, saran maupun kritik yang berhubungan dengan kegiatan
Majelis Ta’lim Miftahul Huda.

BAB IV
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Pasal 13
KEKUASAAN
Kekuasaan tertinggi berada pada musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda.
Pasal 14
WEWENANG
1. Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda mempunyai wewenang sbb :
a) Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Majelis Ta’lim Miftahul Huda
b) Menetapkan program kerja/kegiatan.
c) Mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan.
d) Memilih dan mengesahkan Pengurus Majelis Ta’lim Miftahul Huda.
2. Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda diselenggarakan oleh Pengurus dan dapat diusulkan
oleh Jamaah.
3. Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun sekali.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 15
SUMBER DANA
1. Uang Infaq, shodaqoh, dan amal jariyah rutin dari Jamaah Majelis Ta’lim Miftahul
Huda
2. Uang infaq siswa Taman Pendidikan Al-Quran Miftahul Huda.
3. Bantuan-bantuan lain yang syah, halal dan bersifat tidak mengikat.

Pasal 16
PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Sistem keuangan dikelola oleh Bendahara dan wakil bendahara.
2. Laporan keuangan dibuat dan dilaporkan dalam bentuk Jurnal Keuangan bulanan dan
tahunan.
3. Saldo keuangan disimpan dalam rekening Bank yang ditunjuk.
4. Operasional keuangan disesuaikan dengan anggaran keuangan yang telah ditetapkan
dalam rapat pengurus atau musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda dan diketahui
oleh Ketua.

BAB VI
PERUBAHAN
Pasal 17
PERUBAHAN AD/ART
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Majelis Ta’lim Miftahul Huda dapat dirubah
dan disyahkan oleh Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda.

BAB VII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
2. Anggaran rumah tangga Majelis Ta’lim Mitahul Huda ditentukan oleh Pengurus dan
disyahkan dalam Musyawarah Majelis Ta’lim Miftahul Huda.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
MAJELIS TA’LIM AL-KAUTSAR WATUNGANTEN
BAB VIII
KETENTUAN PENGURUS DAN ANGGOTA
Pasal 19
KETENTUAN MENJADI PENGURUS
1. Beragama Islam.
2. Bertempat tinggal di wilayah Samura dan sekitarnya.
3. Tidak tersangkut pada organisasi yang dilarang pemerintah.
4. Memiliki jiwa loyalitas dan bertanggungjawab.
5. Mendapat dukungan dari anggota (jamaah) Majelis Ta’lim Miftahul Huda.

Pasal 20
SUSUNAN PENGURUS
1) Penasehat :
1. Bp. Husnul Hafidz
2. Bp. Heru Dermawan
3. Bp. Safaruddin
2) Ketua : Bp. Khalid Arrahman
3) Wakil Ketua : Bp.Abdul Mufid
4) Sekretaris : Khairun Nisa Br Ginting
5) Wakil Sekretaris : Bp. Andi Irwanda
6) Bendahara : Thahira Uswatun Hasanah
7) Wakil Bendahara : Bp.Sutrisna
8) Bidang Dakwah & Pendidikan :
1. Bp.Sulhan Hayrudi
2. Bp.Kuntoro
3. Bp.Heru Santoso
9) Bidang Hubungan Masyarakat :
1. Bp.Budi Santoso
2. Bp.R.Toni Putra W
3. Bp.Muhammad Irfan
4. Bp.Budi Prihartono
10) Bidang Pengembangan Dana :
1. Bp.Agung Setyawan
2. Bp.Suparlan
3. Bp.Candra
Pasal 21
KETENTUAN MENJADI ANGGOTA
1. Beragama Islam.
2. Bertempat tinggal di wilayah Samura dan sekitarnya.
3. Menyetujui AD/ART Majelis Ta’lim Miftahul Huda.

Pasal 22
RAPAT PENGURUS
1. Rapat pengurus Majelis Ta’lim Miftahul Huda dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
2. Dalam rapat pengurus dihadiri oleh pengurus yang mempunyai hak suara sesuai dengan tata
tertib dan aturan yang berlaku.

BAB XI
LAIN LAIN
Pasal 23
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA
Dalam pengadaan sarana dan prasarana Majelis Ta’lim Miftahul Huda melalui usaha yang
halal dan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku

Pasal 24
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Anggaran rumah tangga Majelis Ta’lim Miftahul Huda dapat dirubah oleh pengurus melalui
Musyawarah Majelis Ta’lim.

Pasal 25
PENUTUP
Segala sesuatu yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Rumah tangga ini, dapat diatur
dalam peraturan khusus oleh pengurus sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART ini.

Ditetapkan di : Kabanjahe
Pada Tanggal : 16 oktober 2018
PENGURUS MAJELIS TA’LIM MIFTAHUL HUDA

Ttd
Husnul Hafidz, S.pd
KETUA
Khalid Arrahman
SEKRETARIS
Khairun Nisa br. Ginting

E. Sumber Pendanaan Majelis Taklim


 Uang Infaq, shodaqoh, dan amal jariyah rutin dari Jamaah Majelis Ta’lim Miftahul Huda
 Uang infaq siswa Taman Pendidikan Al-Quran Miftahul Huda.
 Bantuan-bantuan lain yang syah, halal dan bersifat tidak mengikat.

F. Program Kerja yang ada & Sudah Terlaksana


PROGRAM MINGGUAN
1. Pengajian Rutin
Pengajian diadakan setiap dua minggu sekali pada hari jumat malam sabtu setelah shalat
Isya.
2. Iuran kas pengajian minimal Rp. 2000.
3. Tabungan kurban dengan sistem kesanggupan bagi setiap jamaah.
4. Dokumentasi pengajian (daftar hadir, notulen rapat, foto/video).

PROGRAM BULANAN
1. Laporan keuangan majelis taklim dilaporkan bendahara setiap sebulan sekali.
2. Santunan anak yatim
3. Setiap kegiatan PHBI atau menjelang ramadhan mengundang Mubaligh
4. Pengajian bersama Bapak-bapak dan Ibu-ibu

PROGRAN TAHUNAN
1. PENGADAAN INVENTARIS
2. PEREMAJAAN INVENTARIS
3. PENGAJIAN AKBAR

RENCANA PROGRAM
1. Pengadaan seragam majelis taklim
2. Santunan anak yatim piatu
3. Tabungan kurban
4. Penggalian dana pembangunan mushola

G. Kendala yang di Hadapi


1. Kurangnya sumber belajar serta fasilitas media dan alat pembelajaran.
2. Tinggi rendahnya jamaah yang mengikuti kegiatan keagamaan.
3. Memiliki pendapat yang berbeda tentang kegiatan keagamaan.
4. Isi materi bobot penyampaian masih ringan.
5. Kurang memperhatikan relevansinya.
6. Kurangnya tingkat pemahaman menerima materi.
7. Pengelolaan majelis taklim dan penyelenggaraan acara belum teratur.
8. Perhatian terhadap masalah masyarakat diluar kawasan agama belum menjadi perhatian
majelis taklim.

H. Solusi yang Telah di Lakukan


1. Mengadakan pengumpulan dana pada setiap pertemuan dalam pengajian.
2. Berusaha dan terus mengajak masyarakat secara perlahan dan berproses.
3. Tidak memaksa.
4. Berusaha untuk memberikan penyuluhan keagamaan dengan baik.
5. Mubaligh harus pandai mengemas materi secara menarik, menggunakan metode yang tepat.
6. Memperhatikan relevansi.
7. Penyampaian materi harus disampaikan dengan kemampuan penerima materi.
8. Harus didasari dengan perencanaan yang matang dan aktif dalam mengelola kegiatan acara.
9. Dikombinasi dengan masalah kesejahteraan lingkungan hidup, tanggung jawab sosial yang
lebih luas, akhlak dalam kelestarian lingkungan, dan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

I. Tanggapan Masyarakat Terhadap Hadirnya Majelis Taklim


Majelis taklim telah menjamur di tengah-tengah masyarakat dengan bebagai bentuk kegiatan
yang bervariasi. Keberadaan majelis taklim tentu tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai
jama`ahnya. Kehadirannya di tengahtengah masyarakat tidak pernah sepi dari jama`ahnya. Ini
menunjukkan pada semangat dan tingkat kesadaran jama`ah dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia selalu dilatarbelakangi oleh sesuatu yang secara
umum dinamakan motivasi. Dengan motivasi inilah manusia terdorong untuk melakukan suatu
kegiatan atau perbuatan. Begitu pula apa yang terjadi pada para jama`ah majelis taklim, tentunya setiap
pengikut mempunyai alasan tersendiri dalam keikutsertaannya. Dengan demikian, motivasi masyarakat
dalam mengikuti majelis taklim tidak dapat diramalkan begitu saja, perlu diadakan suatu penelitian.
Menurut pandangan masyarakat terhadap kegiatan Majelis Taklim sangat berbeda-beda. Di antara
mereka mengatakan bahwa majelis taklim merupakan wadah untuk lebih meningkatkan ajaran Islam.
Selain itu,sebagian mereka memandang majelis taklim sebagai tempat untuk berkumpul guna saling
kenal dan bersama-sama mendalami ajaran Islam.
Dokumen Foto
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran Majelis taklim sebagai pendidikan alternatif dalam melakukan revitalisasi pengetahuan
agama adalah membina dan mengembangkan agama Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang
takwa kepada Allah SWT, Sarana untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan secara efisien dan
efektif kepada jamaahnya, Sebagai sarana silaturahmi yang dapat menghidup suburkan dakwah dan
ukhuwah Islamiah, Sarana untuk tukar menukar pendapat dan pengalaman jamaahnya. Peran majelis
taklim tersebut dalam merevitalisasi pengetahuan agama dapat dikatakan cukup baik, karena untuk
menjadikan suatu perubahan/ peningkatan terhadap pemahaman pengetahuan agama tersebut masih
dapat dimaklumi, masih dapat dibina secara bertahap, ditingkatkan oleh orang yang berperan penting
dalam merevitalisasi pengetahuan agama oleh paraulama, ustad/ustadzah serta yang mengikuti kegiatan
belajar.

B. Saran

Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu , saya sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan laporan
diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Tutty. 1997. Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim.Bandung: Mizan.


Ramayulis. 2002. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam mulia.
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai