Oleh :
Oleh :
2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan praktikum ini disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Pengalaman Lapangan pada Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Agama Islam Universitas
Hasyim Asy’ari Tebuireng yang dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 12 November 2020 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jombang.
Mengesahkan :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Hukum Keluarga
Masrokhin, M.HI
NIY.: UHA.01.0332
3
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah yang berisi ajaran keadilan dan
Dzat yang Maha Adil yang keadilan-Nya dibuktikan-Nya dalam alam pembuktian.
Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami selaku Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Hasyim Asy’ari Tebiureng Jombang dapat menyelesaikan kegiatan Praktikum di
Kantor Urusan Agama Kecamatan Jombang yang dilaksakanan selama 5 minggu. Dengan
selesainya praktikum dan laporan ini, kami selaku peserta Praktikum di Kantor Urusan Agama
(KUA) Jombang mengucapkan banyak terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Ahmad Faruq, M. Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim
Asy’ari Tebuireng Jombang;
2. Bapak Masrokhin, M.HI selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Agama
Islam Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang;
3. Bapak Masrokhin, M.HI selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang mana telah membantu,
mendampingi, dan memberi arahan kepada kami. Sehingga terselesaikannya laporan ini
dengan maksimal;
4. Bapak Hasanudin S.Ag, MPd.I selaku Dosen Pamong dan selaku Kepala Kantor Urusan
Agama Kecamatan Jombang yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelami Seputar Urusan-Urusan Agama di Institusi yang dipimpinnya;
5. Semua Staf Kantor Urusan Agama Kecamatan Jombang yang telah ikut membantu baik
moril, materil, maupun spiritual dalam pelaksanaan pratikum dan laporan ini;
6. Teman-teman seperjuangan kelompok PPL yang turut membantu menuntaskan laporan ini
dengan sangat baik.
Akhirnya kami mengucapkan “Jazakumullah Ahsanal Jaza’”, semoga Allah SWT
senantiasa membalas kebaikan kepada semua pihak yang terkait dalam penyelesaian laporan
Pratikum ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan laporan
selanjutnya.
Demikian laporan ini kami buat, mudah-mudahan partisipasi dan amal baik dari semua
pihak yang membantu, diterima dan mendapat balasan dari Allah SWT. Harapan kami semoga
laporan ini bermanfaat bagi semuanya.
Aamiin.
Tim Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN PRAKTIKUM................................. ii
HALAMAN SURAT KETERANGAN TELAH PRAKTIKUM.... iii
KATA PENGANTAR..................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Kantor Urusan Agama Mojowarno........ 1
1. Sejarah Berdirinya Kantor Urusan Agama Mojowarno 1
2. Periodesasi Kepemimpinan............................... 2
3. Profil Kepala KUA saat ini................................ 2
4. Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Mojowarno 3
5. Pembantu PPN................................................... 5
6. Kondisi Geografi dan Demografi Daerah.......... 6
7. Situasi Obyektif KUA....................................... 6
B. Tugas dan Fungsi KUA menurut PMA Nomor 34 Tahun 2016 7
BAB II NARASI TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN PERNIKAHAN
A. Pelaksanaan Pelayanan........................................... 8
B. Pengawasaan ......................................................... 9
C. Pencatatan Nikah yang dilakukan Setelah Terjadi Akad Nikah (Ijab Kabul)
................................................................................ 9
D. Pelaporan Nikah dan Rujuk.................................... 9
E. Script Simulasi Ijab Qobul..................................... 10
F. Khutbah Nikah....................................................... 17
BAB III NARASI TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN LAIN
A. Bimbingan Kemasjidan.......................................... 26
B. Bimbingan dan Penerangan Agama Islam............. 50
C. Bimbingan Zakat dan Wakaf.................................. 51
BAB IV PENGALAMAN ETNOGRAFIS PRAKTIKUM
A. Pengalaman Versi Laki-laki................................... 55
B. Pengalaman Versi Perempuan................................ 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................ 59
B. Saran....................................................................... 60
C. Dokumentasi.......................................................... 60
5
BAB I
PENDAHULUAN
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang bertugas melaksanakan
sebagian tugas Kantor Departemen Agama kabupaten/kota di bidang urusan agama islam untuk
wilayah kecamatan. KUA memiliki tugas dan fungsi yang telah disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Agama No. 517 Tahun 2001 untuk mengurusi perkara berikut ini di wilayah
kecamatannya: (1) Menyelenggarakan statisitik dan dokumentasi, (2) Menyelenggarakan surat
menyurat, kearsipan, pengetikan, dan rumah tangga KUA (3) Melaksanakan pencatatan nikah,
rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf, baitul maal, dan ibadah sosial,
kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan di dalam Pasal 2, disebutkan
bahwa “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku“.
Bagi orang-orang Islam, perkawinan dicatat oleh KUA yang terletak di kecamatan pihak yang
berkepentingan. Pernikahan yang tidak dicatat atau disebut nikah siri tidak memiliki kekuatan
hukum walaupun sah di dalam hukum islam sehingga jika terjadi permasalahan setelah
pernikahan, maka perkara tersebut tidak bisa diselesaikan di pengadilan agama.Pencatatan
perkawinan sendiri bertujuan untuk mewujudkan ketertiban perkawinan dalam masyarakat, baik
perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan hukum Islam maupun perkawinan yang dilaksanakan
oleh masyarakat yang tidak berdasarkan hukum Islam. Pencatatan perkawinan merupakan upaya
untuk mencaga kesucian (mitsaqan galidzan)aspek hukum yang timbul dari aspek perkawinan.
Realisasi pencatatan itu, melahirkan Akta Nikah yang masing-masing dimiliki oleh suami dan
istri salinannya. Akta tersebut dapat digunakan oleh masing -masing pihak bila ada yang merasa
dirugikan dari adanya ikatan perkawinan itu untuk mendapatkan haknya.Tujuan pernikahan di
dalam islam adalah untuk melaksanakan perintah Allah dan beribadah serta mewujudkan
kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.Untuk itu, sebelum menikah
banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik dari segi fisik, mental dan lain-lain. Seseorang yang
secara fisik dan mental belum siap untuk menikah dalam kehidupan rumah tangga akan gagal
mewujudkan tujuan perkawinan dan terjebak dalam sebuah dilema rumah tangga yang dapat
mendatangkan penyesalan di kemudian hari.Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kasus-kasus
perceraian yang terjadi pada pasangan muda dengan berbagai faktor perceraian walaupun bukan
sesuatu yang mustahil bagi pasangan yang sudah dewasa untuk bercerai.Selain persiapan oleh
6
calon pengantin, hal-hal berkaitan ketentuan bagi setiap rukun nikah juga harus diperhatikan.
Syarat yang terdapat pada setiap rukun nikah harus dipenuhi. Sebagai contoh sederhana, seorang
suami haruslah berjenis kelamin laki-laki, begitu juga istri harus berjenis kelamin perempuan
sejak lahir bukan waria atau wanita transgender walaupun statusnya sudah diakui oleh
pengadilan negeri.Pria yang ditunjuk untuk menjadi wali nikah juga harus diteliti agar sesuai
dengan syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam maupun hukum positif di Indonesia.
Untuk menjaga hal ini, maka wajib dilaksanakan pemeriksaan nikah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 PMA No. 11 Tahun 2007 sebelum melakukan pernikahan sebagai upaya
pencegahan terjadinya pernikahan terlarang.. Mengingat banyaknya kasus-kasus pernikahan
terlarang yang terjadi sehingga peneliti merasakan perlunya ada optimalisasi dalam proses
pemeriksaan nikah yang dilakukan oleh PPN. Untuk mengoptimalisasikan upaya pencegahan ini,
maka sebelumnya perlu diketahui problematika apa saja yang dihadapi oleh PPN ketika
pelaksanaan tugas.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) ini adalah:
2. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan wewenang Kantor Urusan Agama (KUA), prosedur
pendaftaran pernikahan dan perwakafan serta melihat formulir-formulir yang berkaitan dengan
pernikahan dan pewakafan.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan kuliah praktik di Kantor Urusan Agama sesuai dengan teori
yang didapatkan di bangku kuliah sebelumnya.
Adapun manfaat yang akan dicapai dari kegiatan Praktik Kuliah Lapangan ini adalah:
1. Secara praktis, kegiatan Praktik Kuliah Lapangan akan memberikan gambaran riil dari teori
yang telah didapatkan dibangku kuliah, sehingga keilmuan mahasiswa tidak sebatas ilustrasi
teori semata.
2. Secara ilmiah, kegiatan Praktik Kuliah Lapangan akan menambah perbendaharaan ilmu yang
tidak didapatkan di bangku kuliah.
3. Secara alamiah, kegaitan Praktik Kuliah Lapangan akan menambah kedewasaan pola pikir
mahasiswa, terlebih lagi tatkala landasan teori tidak sesuai dengan praktik. Sehingga petugas
dituntut untuk bertindak bijaksana dalam mencari solusi.
7
4. Secara sosial, mahasiswa mampu mendampingi, mengarahkan dan memberikan solusi bagi
masyarakat yang hendak menyelesaikan urusan agama di KUA.
C. Metode Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) ini metode yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Penyampaian Materi
Kepala KUA atau yang mewakili menyampaikan materi sesuai dengan format materi
yang telah ditentukan oleh pemateri. Yaitu tentang prosedur pernikahan, rujuk, wakaf dan haji.
Selama kegiatan Praktik Kuliah Lapangan Mahasiswa mendampingi staf pegawai KUA
dalam melayani masyarakat, baik dari tata cara administrasi, pemecahan masalah, register
pernikahan maupun aktifitas lain.
4. Praktik administrasi
5. Studi kasus
Dalam hal ini mahasiswa mengangkat permasalahan munakahat dan mencari informasi
solusi dari kasus-kasus tersebut. Dari permasalahan yang diangkat, sebagiannya telah ditentukan
oleh pihak akademik STDIIS, sebagian ditemukan di tengah pengabdian masyarakat dan
sebagian yang lain adalah inisiatif mahasiswa untuk mencari kasus baru.
Mahasiswa berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung proses akad nikah, baik yang
dilaksanakan di Kantor Urusan Agama maupun yang dilaksanakan di luar kantor (di rumah
warga)
Sebagai salah satu bukti bahwa mahasiswa telah melaksanakan Praktik Kuliah Lapangan
adalah adanya laporan kegiatan. Maka tiap mahasiswa diharuskan untuk menyusun laporan
tentang seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan selama Praktik Kuliah Lapangan berlangsung.
8
D. Sistematika Laporan
Secara sistematis, penyusun membagi laporan ini mejadi enam bab, setiap babnya terdiri
dari sub bab pembahasan, yaitu:
Bab Pertama, pendahuluan yang menjelaskan unsur dan syarat laporan yang meliputi;
latar belakang kegiatan, tujuan dan manfaat kegiatan, metode kegiatan, dan sitematika
laporan.serta letak geografis, struktur organisasi, tugas dan wewenang serta job
discription
Bab Kedua, menjelaskan fungsi pelayanan pernikahan, pengawasan, pencatatan,
pelaporan nikah dan rujuk. Mendeskripsikan tugas KUA pada bidang pernikahan.
Menulis script simulasi ijab qabul dan tulisan khutbah nikah
Bab Ketiga, mengulas narasi tugas selain pernikahan yang meliputi bimbingan
kemasjidan, bimbingan dan penerangan agama islam dan pelayanan bimbingan zakat dan
wakaf. Menulis teks khutbah jumat dan teks ceramah tentang fiqih ibadah, narasi
pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan bimbingan zakat dan wakaf.
Bab ke empat, Memuat tentang hasil praktikum serta analisa penulis dari hasil
pengumpulan data berikut pengolahannya dengan prosedur obyekfitas ilmiah.
Bab lima, Memaparkan suatu kesimpulan dari pembahasan terhadap rumusan
masalah dan memuat saran-saran yang dianggap perlu sebagai masukan
konstruktif bagi pihak-pihak terkait.
E. Periodesasi Kepemimpinan
9
Kepala KUA Kec Wonosalam
Kepala KUA Kec Kedungmulyo
Kepala KUA Kec Plandakan
Kepala KUA Kec Jombang
Kepala KUA Kec Ngoro
KEPALA KUA
PENGHUL
U
STAF STAF
Biodata Pegawai KUA
Nama : Hasanudin
NIP. : 196912222000031001
Jabatan/ :
Gol. : Kepala KUA
01
TTL : Jombang, 22-12-1969
Alamat : Keras Diwek Jombang
No Telp
Nama : Maulana Sujatmiko
NIP. : 197906262009011010
Jabatan/Gol. : Penghulu/IIIc
02
TTL : 22-12-1969
Alamat : Ds. Sambong dukuh jombang
No Telp :
Nama : Muzayin
NIP. : 197108202005011002
Jabatan/Gol. : Staf Administrasi/IIId
03
TTL : , 20-08-1971
Alamat : Mayangan Jogoroto Jombang
No Telp: :
04 Nama : Chusnul Ashari
NIP. : 19761007200501005
Jabatan/Gol. : Penyuluh Agama/IIIc
10
TTL : Lamongan, 07-10-1976
Alamat : Mojokrapak Tembelang
jombang
No Telp
F. Pembantu PPN
NO NAMA DESA
1 Gatot Arsono Kepanjen
2 Masruchin Jombatan
3 Syamsul Huda Kaliwungu
4 Abdul Muid Jelakombo
5 Muhammad Rofi’i Jombang
6 Nasrul Ghofar SPdI Denanyar
7 Rahmat Hidayat Candimulyo
Safatul Arif
8 Agung Setiawan Kepatihan
9 H. Syaiful Bunyati Pulolor
10 Fatchur Razi Sengon
11 M. Fauzi, SPdI Plandi
12 Hasanudin, SPdI Sambongdukuh
13 Kuswari
Tunggorono
Ahmad Ainun
14 Lut Lukmanul
Plosogeneng
Mushollin
15 Sutrimin Jabon
16 Ali Setya Budi Mojongapit
17 Miftahul Ulum Tambakrejo
18 Khoirudin Dapurkejambon
19 Syaikhul Amin
Masduqi Banjardowo
Arif Safi’udin
20 M. Baidlowi Sumberjo
11
Hutan Negara : ………. Ha.
Lainnya : … Ha.
Jumlah : Ha
Ketinggian Daerah adalah ….meter di atas permukaan laut, Sedangkan batas
wilayahnya :
Sebelah Utara :Kecamatan Tembelang
Sebelah Timur :Kecamatan Peterongan
Sebelah Selatan: Kecamatan Diwek
Sebelah Barat :Kecamatan Perak
Kantor Urusan Agama Kecamatan Jombang menempati sebidang tanah Negara yang
sudah mendapat hak izin pakai dari BPN Kabupaten Jombang dan dibangun dengan biaya
APBN Kementerian Agama RI dengan luas tanah 553,5 m2 dan luas bangunan 214 m2 yang
lokasinya terletak di :
Desa : Pulolor
Kecamatan : Jombang
Kabupaten : Jombang
No Telepon : 0321-862854
E-mail : …………….
12
huruf a, dijabat oleh penghulu dengan tugas tambahan. Tugas tambahan memimpin KUA
Kecamatan adalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan jabatan struktural.
Pasal 7 (1) Sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya, jabatan Kepala KUA Kecamatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dibatasi paling lama 4 tahun. (2) Ketentuan lebih
lanjut mengenai masa bakti jabatan Kepala KUA kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
13
BAB II
NARASI TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN
PERNIKAHAN
Kegiatan Pelayanan, Pengawasan, Pencatatan, Pelaporan nikah dan rujuk pada Kantor
Urusan Agama Kecamatan Jombang meliputi beberapa kegiatan pelayanan, sebagai berikut:
1. Pelayanan Pencatatan Nikah/Rujuk, meliputi serangkaian kegiatan yaitu:
a. Menerima Pemberitahuan Kehendak Nikah;
b. Memeriksa Persyaratan atas Pemberitahuan Kehendak Nikah;
c. Mengumumkan Pemberitahuan Kehendak Nikah;
d. Melaksanakan Pencatatan dan Pengawasan Nikah dan Rujuk.
2. Pelayanan Pencatatan Nikah Campuran
a. Palayanan Pencatatan Nikah Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing di
Indonesia
1. Memeriksan syarat Pemberitahuan Kehendak Nikah dari Warga Negara Indonesia;
2. Memeriksan syarat administrative bagi Warga Negara Asing (WNA);
3. Melakukan Pencatatan Pernikahan antara Keduanya WNI dan WNA.
b. Palayanan Pencatatan Nikah Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) di
Luar Negeri
14
1. Memeriksan syarat Pemberitahuan Kehendak Nikah dari Warga Negara Indonesia;
2. Memeriksa status dan agama yang dianut ole Warga Negara Asing (WNA) harus beragama Islam
dan/atau mualaf dengan menunjukan Piagam Pengislaman;
3. Memberikan surat keterangan/pengantar status perkawinan bagi WNI yang akan melangsungkan
pernikahan di Luar Negeri.
4. Menerima dan memeriksa syarat dan bukti pernikahaan WNI dengan WNA yang telah
dilaksanakan di Luar Negeri.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor : 1 Tahun 1994 Tentang Pendaftaran Surat
Bukti Perkawinan Warga Negara Indonesia Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri, sebagai
berikut :
15
3. Mendata dan merekap seluruh kegiatan peristiwa Nikah Rujuk dan dilaporkan setiap tahunnya
g. Administrasi Kepegawaian
a) Menyusun file kepegawaian.
b) Membuat DP3.
c) Menyusun Job Description.
d) Membuat daftar hadir.
e) Merencanakan peringatan kesejahtraan pegawai
16
5. Tabel Script
No Cast Narasi Adegan
.
1 Muhammad Alwi Assalamu’alaikum Salam Pembuka
(MC) Wr.Wb
2 Audience Waalaikumussalam Wr. Salam Pembuka
Wb
3 M. alwi(MC) Innalhamdalillahi Pembukaan,
nahmaduhu Pembacaan
wasnata’inuhu Susunan Acara
wastaghfiruhu Ke 1 & 2
Wana’udzubillah
minsyurrurri ‘anfusina
waminsayyi’ati
‘amaalinnaa man
yahdihillah falah
mudhillalah wa man
yudh lil falaa haadiyalah
wa asyhadu alaa ilaaha
illaallah wahdahu laa
syariikalah wa asyhadu
anna muhammadan
‘abduhu wa rasuuluh.
Pertama-tama marilah
kita puji serta bersyukur
kita terhadap Illahi
Rabbi yangmana telah
melimpaahkan taufik
hidayah serta inayah-
Nya sehingga kita dapat
berkumpul ditempat
yang Insya Allah penuh
barokah ini Amin.
Kedua kalinya,
shalawat serta salam
semoga tetap
tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad
SAW. yang telah
membawa umatnya dari
zaman jahiliyah menuju
zaman islamiyah yang
dapat kita rasakan pada
saat ini.
Baiklah, berdirinya saya
disini selaku pembawa
acara akan
membacakan susunan
acara pada siang hari
17
ini :
1. Pembukaan
2. Khutbah Nikah
3. Ijab Qabul
4. Pembacaan
Do’a
Baiklah memasuki
acara kita yang
pertama, Pembukaan
Untuk membuka acara
kita pada siang hari ini
marilah bersama kita
membaca Ummul
Qur’an. Alfatihah...
18
اَألر َح َام ِإ َّن اهللَ َكا َن َعلَْي ُك ْم ِِ
تَ َساءَلُْو َن به َو ْ
.رقِْيبًاَ
ِ َأُقو ُل َقويِل ٰه َذا و ِ
اسَت ْغف ُر ْوا اهللَ اْ َلعظْي َم يِل ْ ْ ْ ْ َ ْ
ي َولِ َم َشاخِيِ ي َولِ َساِئِر َولَ ُك ْم َولَِوالِ َد َّ
اسَت ْغ ِفُر ْوهُ ِإنَّهُ ُه َو اْلغَ ُف ْو ُر ِ ِِ
الْ ُمسلمنْي َ #فَ ْ
.الر ِحْي ُمَّ
19
9 M.alwi Acara selanjutnya Pembacaan
penandatanganan berkas Susunan Acara
nikah
10 (Penghulu & - Penandatangana
Pengantin) (tidak ada narasi) n Berkas Nikah
11 M.alwi Acara yang terakhir Penutup
penutup :
Baiklah untuk menutup
acara kita pada siang
hari ini marilah kita
akhiri dengan bersama
kita membaca
Hamdalah.
12 Audience احلمد اهلل رب العاملنب Penutup
(Di lanjut dengan do’a
kafaratul majelis )
سبحانك اللهم وحبمدك اشهد ان الاله اال
انت استغفرك واتوب اليك
13 M.alwi Baiklah berdirinya saya Penutup
disini selaku pembawa
acara apabila dari awal
hingga akhir terdapat
banyak kesalahan saya
mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
14 Audience Waalaikumussalam Wr. Salam Penutup
Wb
3. Khutbah Nikah
a. pramudya malik ibrahim
20
b. Muhammad alwi mashuri
c. ainul abdi
d. afif
assariy
e. imam
baihaqi
21
f. Muhammad yusuf sirojuddin
22
BABIII
NARASI TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN LAIN
A. Bimbingan Kemasjidan
Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekupang, turut serta mensukseskan dan
turut serta membina Masyarakat, beragama dan antar beragama, denngan
menerapakan beberapa program kerja di bidang pelayanan bimbingan kemasjidan,
yaitu:
C. khutbah jumat
a. ainul abdi
23
24
b. Muhammad yusuf sirojuddin
25
26
c. pramudya malik
27
28
29
d. imam baihaqi
30
31
e. Muhammad alwi mashuri
32
33
g. Afif assariy
34
Tugas pengadministrasi penerangan dan penyuluhan agama islam yaitu
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan , bimbingan tekhnis dan
pembinaan pada bidang kepenyuluhan pns dan non pns / penyuluh agama honorer.
Adapun fungsinya, yaitu :
1. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Penerangan Agama Islam.
2. Peningkatan Kualitas Pelayananan dan Pembinaan Penyuluh Agama Islam PNS
dan Non PNS.
3. Penyusunan Materi dan Metode Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam.
4. Melakukankordinasi lintas tokoh agama untuk meningkatkan kerukunan umat
beragama.
5. Pembinaan Dan Pemberdayaan Majelis Ta`lim.
6. Mendata lembaga/pranata sosial keagamaan (Ormas, Remaja Masjid, TPA/TPQ,
LPTQ, dll).
7. Menginventarisir Laporan Penyuluh PNS dan Non PNS.
8. Menyiapkan Bahan Rapat Dinas Tetap Penyuluh Agama Islam.
9. Peningkatan Koordinasi dan Pemberdayaan Lembaga Da`wah.
10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Seksi.
Ceramah Agama :
من يهده هللا فال مضل له ومن, و نعوذ به من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا, نحمده و نستعينه و نستغفره,إن الحمدهلل
ِ اللهم صل على سيدنا محمد َو َعلَى, أشهد أن ال إله إال هللا و اشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله,يضلل فال هادي له
آل
َأ َّمابَ ْع ُد، َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد و َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا.
أعوذباهلل من الشيطان الرجيميا أيها الذين آمنوا كتب, اتقو هللا ما استطعتم وقد فاز المتقون, اتقو هللا,فيا أيها المسلمون
صدق هللا العظيم,عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Belum pernah, Allah Swt. itu memanggil mengajak dialog dengan orang kafir dengan
bahasa, “ ya ayyuha alladzina kafaru”. Dengan kata lain, Allah hanya mengajak dialog
kepada orang yang beriman dengan bahasa “ ya ayyuha alladzina amanu”. Karena orang
beriman itu cerdas. Cerdas disamping, dia berpikir. Berpikir universal, sadar,
futuristik. Tidak berpikir 'sewaktu-waktu' yang dia lihat, tapi hanya berpikir
kedepan. Segala aspek, termasuk fenomena itu bisa dibaca oleh orang beriman.
Hanya sekali Allah memanggil, “ ya ayyuha alladzina kafaru” tapi bukan dalam konteks
diajak dialog melainkan konteks mencemooh. Saat mereka (orang kafir) di akhirat pada
saat di neraka;
يَآ َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا اَل تَ ْعتَ ِذرُوْ ا ْاليَوْ َم
“Tidak perlu banyak alasan (kalian)…”
Kontek ayat ini, konteks memaki.
Kali ini kita bicara tentang Ramadan, shiyamu Ramadhan. Menunjukkan bahwa perlu ada
kesiapan keimanan yang matang dan disyariatkan (puasa) saat di Madinah ketika orang-
orang sudah mapan keimanannya setelah di- gembleng 12/13 tahun. Baru ada syariat
Ramadhan.
Untuk itu, diperlukan sebuah mental yang kuat dan keimanan yang mapan, baru bisa diberi
beban syariat puasa Ramadan. Tidak sama dengan syariat shalat. Syariat shalat itu tidak
hanya dibebankan kepada yang mukallaf, yang beriman, yang dewasa. Melainkan sudah
35
ditata sejak kecil. Sejak belum baligh, umur 7 tahun diperintah shalat. Umur 10 tahun,
membangkang, diberi pelajaran. Ada sanksi fisik yang bersifat edukasi. Ketika baligh,
(shalat) menjadi tanggung jawab sendiri.
Kenapa tidak ada perintah puasa untuk anak kecil. Kenapa ada perintah shalat untuk anak
kecil.
Perintah shalat bagi anak kecil itu menyehatkan, dan sama sekali tidak mereduksi, tidak
menganggu kesehatan. Anak menjadi senang, bergerak-gerak, berkumpul dengan teman-
teman, berlari-lari. Gerakan (shalat) itu mendisiplinkan.
Tidak ada perintah, menyuruh anak berpuasa. Mohon maaf. Kiranya perlu pemikiran kitab-
kitab fikih yang di pondok pesantren 'apakah semuanya pasti sesuai dengan konteks
kekinian?'. Salah satunya ada kitab yang dibaca di pesantren, itu membuat analog. Anak
kalau sudah umur 7 tahun disuruh untuk berpuasa dan kalau umur 10 tahun boleh dipukul
(kalau membangkang). Tidak ada pendapat, bahkan pada qoul sahabat. (Pendapat itu)
dianalogikan pada hadis perintah shalat.
Mohon maaf. Siapa pun yang mengerti kondisi fisik anak. Bahwa anak berlapar-lapar lebih
dari 12 jam itu tidak baik. Tidak baik. Dehidrasi dan lain-lain. Seharusnya dalam usia kecil
itu diberi makan secara bagus. perintah puasa anak kecil itu menyalahi konsep-konsep
kesehatan, karena itu tidak pernah memerintahkan perintah. Kadang-kadang kita sendiri
yang terlalu emosi. Ingin mendidik anaknya terlalu dini tapi lupa ada yang tereduksi dari
pendidikan itu. Kadang anaknya dijanjikan kalau puasa penuh akan mendapat hadiah
nanti. Tidak baik, sampai anaknya kurus.
Itu yang belum mukallaf. Tanyakan pada ahli gizi, itu mengganggu kesehatan anak. Sama
sekali tidak sama dengan perintah shalat, yang memang menyehatkan. Jadi dalam
teori qiyas, men- qiyas- kan dalil perintah shalat pada anak-anak diterapkan pada perintah
puasa, itu qiyas ma'a al-fariq. Qiyas yang 'illat- nya berbeda. Menurut teori ushul fiqh, cara
berpikir seperti itu batil atau gugur.
Yang betul adalah, biarlah anak kecil tidak perlu diperintah. Kalau mau
puasa bedug (setengah hari) itu masih mending. Walaupun fikih syariat puasa bedug itu
tidak ada.
Untuk itu, dialog-dialog antara fikih klasik dengan konteks kekinian perlu dicerdasi. Oleh
penerus-penerus kader ulama yang diproduk dari pondok pesantren maupun dunia
akademik. Yang sering saya sampaikan sejak dulu, 'kok masih ada ya, fatwa
menyempurnakan puasa dengan cara tidak menggosok gigi setelah zawal atau zuhur'. Saya
tahu di fathul qorib, ada. Dalilnya itu-itu saja.
ِ يح ْال ِم ْس ْ
ك ِ لَ ُخلُوفُ فَ ِم الصَّاِئ ِم َأطيَبُ ِع ْن َد هللاِ ِم ْن ِر
Bau badeg mulut orang yang puasa itu lebih harum bagi Allah (bukan bagi manusia)
dibanding parfum misik.
Logika fathul qarib itu, dari hadis ini yang dipandang itu apanya. Badeg- nya
atau harumnya ? Jika pemikiran dasar yang dipandang indah adalah bau busuknya, maka
logikanya menjadi begini: “itu bau busuk saja dipandang lebih harum dibanding parfum
minyak misik, apalagi kalau lebih badeg menjadi badeg kuadrat, maka semakin
bertambah”. Jadi karena dasar pemikiran kitab itu adalah badeg- nya lalu
36
difikihkan. Perubahan dari bersih ke bau busuk itu setelah zuhur, maka jatuhlah fikih yang
tergesa-gesa bagi kami. Gosok gigi setelah zuhur itu makruh. Lihat saja di fathul qorib.
Pemikiran kedua, yang dipandang itu athyabu. Athyabu itu harumnya . Karena dasar
pemikirannya itu athyabu, maka logikanya dibalik. “Begitu penghormatan Allah kepada
orang yang puasa, bau mulutnya yang busuk saja sudah oleh Allah lebih harum dibanding
parfum misik. Apalagi kalau bisa harum, malah lebih harum, harum, dan harum, menurut
Allah. ” Dengan pemikiran yang dibalik, memandang al-ashalah itu athyab- nya bukan bau
busuknya, maka tidak perlu hukum makruh. Malah sunnah hukum gosok gigi terus-
menerus, karena itu menyenangkan Tuhan. Itulah yang dipilih oleh imamuna an-
Nawawi. Kalau mengaji itu diteruskan (sampai rampung).
اختَا َر النَّ َو ِويُّ َع َد َم ْال َك َراهَ ِة
ْ َو
Tidak perlu makruh-makruhan. Model istidlal apa itu, istidlal ibadah kok malah membuat
tidak bersih seperti itu. Memalukan umat Islam dikancah dunia internasional. Di dalam
dunia keilmuan, yang kedua didukung oleh nash al-Quran bahwa Allah itu suka orang yang
bersih.
َِإ َّن هللاَ يُ ِحبُّ التَّوَّابِ ْينَ َويُ ِحبُّ ْال ُمتَطَه ِِّر ْين
Yang bersih. Saya memilih opini yang kedua.
Tiga. Tentang orang yang uzur puasa. Khusus bagi orang yang hamil dan ibu yang
menyusui, mereka sehat tapi karena ada beban hamil atau menyusui maka ibu yang
menyusui. Tidak sama dengan uzur yang terus-menerus seperti orang yang sudah
tua. Kalau orang tua tidak mampu puasa dan tidak mungkin kembali muda lagi, itu dengan
membayar fidyah. Tidak qada ' puasa tapi fidyah. Dalilnya sama;
ٌَو َعلَى الَّ ِذينَ يُ ِطيقُونَهُ فِ ْديَة
Siapa alladzina yuthiqunahu. Ada tiga pandangan spesial ibu hamil dan ibu
menyusui. Pertama, Imamuna as-Syafi'i rahmatullah 'alaihi ini membebankan kepada ibu
menyusui atau yang hamil dalam situasi yang memungkinkan dan pertimbangannya karena
anak, maka wajib qada' plus fidyah hanya. Bayangkan, sudah qada ' plus
fidyah. Kedua, Imamuna Abi Hanifah an-Nu'man ibn Tsabit rahmatullah 'alaihi tidak ada
fidyah, yang ada hanya qada' saja. Ketiga, ini tidak populer di fikih pondok pesantren yaitu
pendapat sahabat Ibnu Abbas. Seorang sahabat yang didoakan oleh Nabi khusus menjadi
terpandai dan terpakar dalam bidang tafsir allahumma faqqihhu fi ad-din wa 'allimhu fi
takwilihi.Beliau (Ibnu Abbas) berpendapat, bagi orang yang menyusui atau ibu hamil tidak
perlu qada ' melainkan hanya bayar fidyah saja.
Cobalah tiga pendapat ini kita dialogkan dengan konteks, dengan realita. Seorang ibu, istri
anda, karena hamil atau menyusui satu bulan tidak puasa. Mengganti puasa satu bulan itu
berat. Saya melihat sendiri, ibu-ibu di kampung-kampung itu setuju qada ' satu bulan.
Tetapi para kyai dan para ustad pada umumnya tidak ada yang memakai opini Ibnu
Abbas. Saya yang memakai, karena:
ٍ َما َج َع َل هللاُ فِ ْي ال ِّد ْي ِن ِم ْن َح َر
ج
Agama itu tidak sumpek. Buatlah Insyaf. Asal tidak ngawur saja, ini ada dasar
dalilnya. Karena itu, kawan-kawan yang akademik atau santri, jangan menjadi kyai-kyai
atau ustad-ustad yang kejam di dalam memberi hukum. 'Untuk meningkatkan kualitas
37
ibadah tidak apa-apa, tapi jangan memberatkan'. Nanti kita dimarahi oleh
Rasulullah, yassiru permudahlah. Itu terkait dengan fiqh as-Shiyam.
Sekarang, kita melirik ke faedah puasa yaitu peningkatan takwa. Ramadan itu memberi
berkah, ada perang Badar menjadi menang. Terjadi pada bulan Ramadhan karena para
sahabat dalam keadaan bersih dan khusyuk hanya kepada Allah. Maka turunlah bantuan
dari langit yang sangat tidak terduga dan memporak-porandakan semua kafir yang
disediakan tiga kali lebih.
Malah perang Uhud yang jatuh pada bulan Syawal dimana sahabat sedang sering berpesta,
kenyang, nyaman, dan berenak-enakan. Dalam hidup hedonistik dan menuruti kemauan-
kemauan. Sahabat banyak yang gemuk-gemuk, adalah tanda kecintaan terhadap syahwat
keinginan dunia itu lebih. Tetapi bukan berarti menjadi haram.
Ketika perang Uhud bagaimana, kalah. Karena di dalam pandangannya itu ada yang
disebut dengan berorientasi pada keuntungan. Ada pandangan duniawiyah yang masuk
disitu. Allah tidak mau menurunkan bantuan dan malaikat pun hanya nongkrong
saja. Karena dasa pemikirannya berbeda dengan perang Badar kemarin yang terjadi pada
bulan Ramadhan.
Terlalu jauh. Memikir di zaman Nabi. Coba lihat, Kemerdekaan Indonesia Penyanyi Pada
Bulan APA. Diumumkan juga pada bulan Ramadhan. Itu yang terkait dengan kenegaraan
dunia. Sekarang budaya kita, apakah betul bulan Ramadhan ini ada benih-benih –yang
dalam bahasa orang Sufi disebut– nafkhah. Nafkhah itu kesadaran mendadak, Deg .
Jadi seseorang itu pasti mempunyai kesadaran mendadak. Tidak disangka-sangka tiba-tiba
sadar. Padahal sebelumnya itu nakal keterlaluan. Banyak, orang yang
mendapat nafkhah seperti ini. Yang termodern adalah Vince Focarelli. Dia adalah ketua
geng motor di Sydney Australia. Nakal tidak karuan, narkoba dan seterusnya. Suatu ketika
anaknya mati. Deg, mendadak. Pada saat siraman-siraman rohani di bulan Ramadhan, dia
sadar apa yang kita cari. Lalu dia melirik ke Islam dan masuk Islam.
Dia usaha membuka restoran dan berkembang besar. Sekian dari tahap tersebut digunakan
untuk biaya dakwah untuk menebus kesalahan-kesalahan yang menyakiti masyarakat, dan
beberapa disumbangkan kepada fakir miskin. Mudah-mudahan kita dalam Ramadhan ini
bisa memetik nafkhah kepada diri kita yang dulu malas shalat tahajud setelah puasa
menjadi aktif tahajud. Yang dulu bakhil menjadi dermawan. Yang dulu malas menjadi
aktif. Yang dulu suka Berbicara jelek menjadi Berbicara baik. Yang dulu suka emosi, kita
masih banyak melihat pemimpin-pemimpin kita yang punya jabatan agak tinggi dan
merasa tidak mau dikritik dan suka emosi, itu berarti belum mendapat nafkhah. Harapan
kita, mudah-mudahan kita bisa mendapatkan nafkhah dalam pelatihan Ramadan ini.
فتقبل هللا مني ومنكم تالوته إنه, ونفعنابه وإياكم بما فيه من األية والذكر الحكيم,بارك هللا لي ولكم في القرآن العظيم
َ و الحمد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين، البَرُّ الرَُّؤ وْ فُ ال َّر ِح ْي ُم .تعالى جواد كريم
D. Bimbingan wakaf dan zakat
a. wakaf
Wakaf merupakan perbuatan hukum yang telah hidup dan dilaksanakan dalam masyarakat,
yang pengaturannya belum lengkap serta masih tersebar dalam berbagai praturan
perndang-undangan. Lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki potensi
38
dan manfaat ekonomi perlu dikelola secara efektif dan efisien untuk kepentingan ibadah
dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
Melalui peraturan-perundang-undangan wakaf saat ini, terlihat jelas dalam
Undang-Undang No. 41 tahun 2004 tentangf Wakaf dan Peraturan Pemerintahnya
No. 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004
Tentang Wakaf. Disebutkan jelas mengenai jenis bendawakaf yang mengalami
perubahan besar di Indonesia, yaitu :
I. Harta benda wakaf benda tidak bergerak;
II. Harta benda wakaf benda bergerak.
Implementasi pelayanan wakaf di KUA Kecamatan Grogol Petamburan, tidak
terlepas dari Kewenangan Kepala KUA Kecamatan sebagai Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf. Sebagai unit pelaksana teknis yang mendapatkan tugas dalam
memberikan pelayanan pembinaan Wakaf, KUA Kecamatan Grogol Petamburan,
memeberikan pelayanan sebagai berikut:
1. Menerima permohonan harta benda wakaf tidak bergerak
2. Memberikan dan mencatat proses Ikrar Wakaf atas benda wakaf tidak bergerak
3. Memberikan pengesahan nazir dengan koordinasi pada Badan Wakaf Indonesia
(BWI)
4. Mendata harta benda wakaf tidak bergerak
5. Melakukan pengawasan terhadap system pengelolaan tanah Wakaf oleh Nazir
6. Mengakomodir adanya permohonan Perubahan Harta Benda Wakaf Tidak
Bergerak.
Prosedur Wakaf
Datang ke KUA untuk pembuatan AIW/APAIW dengan membawa dokumen sebagai
berikut:
1. Sertifikat Hak Atas Tanah (bagi yang sudah sertifikat), atau surat-surat
pemilikan tanah (termasuk surat pemindahan hak, surat keterangan warisan,
girik dll) bagi tanah hak milik yang belum bersertifikat.
2. Surat Pernyataan Wakaf , asli dan Foto Copy rangkap 4.
3. Surat Keterangan dari Lurah setempat yang diketahui Camat bahwa tanah
tersebut tidak dalam sengketa.
4. Susunan Pengurus Masjid/Mushalla atau lainnya yang ditanda tangani Ketua
dan diketahui oleh Lurah setempat.
5. Mengisi Formulir Model WK dan WD.
6. Foto Copy KTP Wakif (yang berwakaf) apabila masih hidup.
39
7. Foto Copy KTP para Pengurus yang akan ditetapkan sebagai Nadzir Wakaf.
8. Foto Copy KTP para Saksi.
9. Menyerahkan Materai bernilai Rp. 6.000 (enam ribu rupiah) sebanyak 7
lembar.
10. Menanda tangani Ikrar Wakaf (W1) bagi Wakif yang masih hidup dan Akta
Ikrar Wakaf (AIW)/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW) setelah semua
surat-surat lengkap dan diketik oleh petugas.
11. Membuat surat kuasa kepada PPAIW untuk proses pendaftaran ke BPN
b. Pengadministrasi Zakat
1. Menyelenggarakan pelatihan menejemen pengelolaan wakaf/infaq.
2. Pembinaan Pengelolaan, Pemberdayaan dan Pengembangan Zakat;
3. Pembinaan Amil Zakat/Baitul Mal.
4. Melaporkan hasil penerimaan dan penyaluran ZIS Baitul Mal se-kecamatan.
5. Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodaqoh.
6. Penyaluran zakat, infak, dan shadaqah.
7. Sosialisasi Undang-Undang di Bidang Zakat.
8. Pembinaan Optimalisasi Pengumpulan Zakat.
9. Pemerataan Muzaki dan Mustahiq.
10. Mengawal dan Mensosialisasikan Peraturan Daerah tentang Zakat
Dihari selanjutnya kita melaksanakan PPL seminggu selama tiga kali dalam
sehari tentu selama PPL kita bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu baru, yang
pertama terkait adminitrasi pendaftaran pernikahan, calon mempelai dating ke kua
sudah membawa persyaratan-persyaratan yang di butuhkan setelah itu kita
40
terimah, dan memasukkan data ke computer setelah itu calon pengantin
melaksanakan Rafa’ terlebih dahulu sebelum pelaksanakan pernikahan .
Situasi di KUA sangat rame sekali banyak orang mulai dari daftar nikah, rafa’,
nikah, dan banyak hal lainnya kita juga banyak membantu dan mendampingi
setiap pelayanan dari pagi sampai siang,
Di siang hari kita istirahat dan sholat dhuhur berjamaah, setelah itu kita ke tempat
favorit yaitu Es degan dan gorengan harganya murah dan bisa membuat
kenyang.
Setelah istirahat kita mulai masuk lagi ke kua untuk membantu lah biasanya
setelah dhuhur banyak orang dating untuk melaksanakan pernikahan ada dua
sampai empat calon yang melaksanakan ijob qobul, KUA jombang melaksanakan
pelayanan jam 7 pagi sampai 4 sore.
Kami juga melaksanakan simulasi ijab qobul supaya kita benar-benar faham
dalam melaksaakan pernikahan disini kita berbagi tugas ada yg sebagai Mc,
penghulu,wali,saksi dan mempelai berdua. Alhamdulillah lancer , dihari akhir kita
melaksanakan penutupan yg di akhiri dengan memotong tumpeng dan makan
Bersama.
NIM: 1891014046
Pada awalnya kita dipilih dan ditugaskan untuk PPL di KUA jombang, hari
pertama kita datang ke KUA kita di sambut dengan hangat oleh bapak
pengurus KUA, setelah itu kita meminta izin kepada bapak ketua KUA agar di
bolehkan untuk PPL di sana sekalian membahas jadwal masuk kita di KUA,
setelah membahas jadwal kita di KUA di tentukanlah kita masuk seminggu 3
kali selama sebulan dan di bagi untuk masuknya, satu kelompok ada tujuh
orang,2 hari bagi dua, satu harinya kumpul untuk menyimpulkan apa saja yang
di peroleh dari hari sebelumnya untuk di buat laporan, singkatnya di izinkanlah
41
kita PPL di KUA jombang.setelah itu kita DI KUA di ajarkan banyak hal antara
lain: mengolah data, menyimak tata cara rapa’, menyimak acara pernikahan
dan masih banyak lagi. Selain itu kita juga bisa bertanya tanya tentang apa
saja tugas dan wewenang KUA. Kita juga di perbolehkan untuk membuka
berkas berkas pernikahan agar bisa untuk pembelajaran untuk kedepannya,
setelah satu bulan dan sehubung dengan akhir dari PPL kita mengadakan
penutupan dan di isi dengan ucapan terima kasih dari kami karena telah
memberikan waktunya dan sekaligus meminta maaf jika ada kekurangan.
Setelah ucapan map dan terima kasih kami sekelompok beserta jajaran
pengurus KUA mengadakan makan bersama untuk penutupannya.
Demikianlah pendeskripsian pengalaman dari saya.
NIM : 1891014063
42
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Kegiatan Praktikum Pelaksanaan Lapangan ( PPL) yang dilaksanakan oleh
mahasiswa terutama jurusan Hukum Keluarga selama kurang lebih satu bulan dapat
membantu mahasiswa dalam mengenal kinerja Kantor Urusan Agama. Namun ada
beberapa hal yang kiranya perlu di perbaik dalam pelaksanaan PPL untuk kedepannya
diantaranya :
Melalui laporan praktik ini kami akan menyampaikan beberapa masukan dan
saran diantaranya: Untuk instansi KUA:
1. Untuk tetap mengedepankan sikap transparan kepada masyarakat sehingga akan
membuat masyarakat semakin percaya kepada instansi KUA.
2. Untuk membantu mahasiswa yang berpraktik dalam menggali ilmu dan
pengalaman di KUA.
3. Bekerja sama dengan KUA lain dan saling bertukar informasi dalam rangka
mewujudkan pelayanan yang lebih baik.
Dokumentasi
43