Disusun Oleh :
Risa Siti Sa’diah (191110012)
Suryati (191110006)
Nadia Selvia (191110080)
Mahfudoh (191110045)
M. Azizul Manal (191110066)
Abdul Aziz (191110087)
Muhammad Aqil F (191110027)
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
PELAKSANAAN KEGIATAN
PRAKTIKUM PROFESI
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Disetujui oleh :
Dosen Pamong
( Najiullah, S.Ag.)
Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Ciruas
Diketahui oleh :
Dosen Pembimbing
Hikmatullah, M,Sy.
NIP : 198604252019031006
NIP:196606071990031003
KATA PRNGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
karunia, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun laporan ini sehingga selesai pada
waktunya. Laporan ini disusun dan dibuat berdasarkan data yang sudah ada. Pembuatan
laporan ini bertujuan agar dapat mengaplikasikan materi yang didapat dibangku kuliah.
Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak
yang telah berjasa dalam penyusunan laporan hasil praktikum kuliah lapangan atau magang
ini. sebagaimana Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bahwasannya kita belum
dianggap bersyukur kepada Allah SWT sebelum ia berterimakasih kepada manusia. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua kami, yang tak kenal lelah mendo’akan dan mendukung
2. kami secara penuh baik secara moril maupun materil, hingga akhirnya kami dapat
menyusun sekaligus menyelesaikan laporan ini dengan baik.
3. Bapak Dr. H. Ahmad Zaini, S.H.,M.Si., selaku Ketua Dekan Syari’ah UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. yang telah membuka kesempatan kepada para
mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktikum Profesi lapangan..
4. Bapak Hilman Taqiyudin, S.Ag.,M.H.I, selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam
dan Bapak Faisal Zulfikar, M.H., selaku Sekretaris Hukum Keluarga Islam Fakultas
Syari’ah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. yang telah memberikan wejangan
atau arahan kepada kami dalam melaksanakan praktikum ini.
5. Bapak Drs. H. A. Farid, M.Si selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciruas
yang telah berkenan memberikan kami kesempatan untuk belajar bagaimana
sistematika atau tata cara dalam bekerja tertumana di Kantor Urusan Agama.
6. Segenap staf KUA Kecamatan Serang dan Pembantu Pegawai pencatat Nikah (P3N)
KUA Kecamatan Serang terkhusus bapak H. Najiullah, S.Ag. selaku dosen pamong
yang selalu membimbing dan mendukung selama kegiatan praktikum Profesi
berlangsung.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan keikhlasan mereka semua dengan balasan
berupa pahala yang berlipat-lipat ganda. Kami juga menyadari bahwa laporan ini jauh
dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan akan kami terima dengan
tangan terbuka, demi perubahan yang lebih baik di kemudian hari.
Penyusun,
DATAR ISI
A. KESIMPULAN ..........................................................................................................
B. SARAN ......................................................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................................................
ABSENSI .....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kegiatan Praktikum Profesi Lapangan (PPL) atau sering disebut Magang. Kantor
Urusan Agama (KUA) merupakan program pengembangan wawasan Mahasiswa
fakultas syariah khususnya bagi Mahasiswa jurusan Hukum keluarga Islam (HKI)
yang mana kinerja serta wewenang kerja KUA juga materi pembelajaran jurusan HKI
sangat erat kaitannya, sama-sama berorientasi pada permasalahan tentang keluarga,
waris, perwakafan. Walaupun wewenang KUA bukan hanya sekedar hal mengenai
keluarga saja juga mengenai hal yang lainnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukannya mengadakan pemanduan
antra teori yang sudah didapat di bangku perkuliahan dengan pengalaman serta
praktik yang terdapat dilapangan dan dalam hal ini adalah Kantor Urusan Agama
(KUA). Sehingga kegiatan Praktikum profesi lapangan ini sesuai dengan jurusan yang
sedang dijalankan, dalam hal ini yaitu jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI). Oleh
karena itu bisa dikatakan bahwa kegiatan Praktikum ini sebagian daripada persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Hukum.
Harapannya, dari kegitan Praktikum Profesi Lapangan (PPL) ini, yang bertempat di
KUA Kecamatan Ciruas, mahasiswa dapat memperoleh gambaran lebih jelas dengan
menyaksikan Praktek dari teori yang perah diperoleh di bangku perkuliahan sehingga
lengkaplah penguasaan materi dengan perpaduan antara teori dan praktik yang berada
di lapangan.
2. Tujuan praktikum profesi lapangan (PPL)
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktikum profesi Fakultas
Syariah adalah sebagai berikut:
1) Untuk dapat memahami dan mempraktekkan disiplin ilmu yang dipelajarinya
dalam bidang Hukum Keluarga Islam
2) Untuk dapat memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengaplikasikan teori
yang sudah didapat diperkuliahan.
3) Untuk bisa memiliki mental kompetitif dalam memasuki dunia kerja sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
Karena tugasnya berkenaan dengan aspek hukum dan ritual yang sangat menyentuh
kehidupan keseharian masyarakat, maka tugas dan fungsi KUA kecamatan semakin hari
semakin menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitasnya. Peningkatan ini tentunya
mendorong kepala KUA sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
dan mengkoordinasi-kan tugas-tugas Kantor Urusan Agama Kecamatan untuk bersikap
dinamis, proaktif, kreatif, mandiri, aspiratif dan berorientasi pada penegakkan peraturan
yang berlaku.
N NAMA/NIP Jabatan
o
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Tata cara pencatatan Nikah
Tata cara mengenai pencatatan mengenai pencatatan nikah di KUA Kec. Ciruas
adalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku serta peraturan
menteri agama. Yang diawali mengenai pmbeitahuan kehendak nikah, pemeirksaan
sampai pada pelaksanaan pernikahan dan juga penandatanganan akta nikah sekaligus
pembeirtahuan tentang kutipan akta nikah atau penerbitan buku nikah yang
diperuntukkan bagi suami dan isteri. Dengan adanya pencatatan pernikahan tersebut
maka pernikahan diakui secara legalitas negara.
a. Pemberitahuan kehendak nikah pertama-tama pihak yang ingin
melangsungkan pernikahan mendaftarkan diri melalui aplikasi simkah,
setelah itu membeitahukan kehendak nikah kepada pegawai pencatat nikah
(PPN) atau pembantu pencatat nikah (P3N) dengan adanya kegiatan tersebut
para pihak yang hendak melangsungkan akad nikah terlebih dahulu
mendapatkan nasehat serta arahan yang benar sebelum berlangsungnya akad
pernikahan kegiatan tersebut sering dikenal dengan istilah penataran.
Mahasiswa diberikan arahan menganai tahap-tahap sebelum perkawinan dilaksanakan
dan beberapa berkas yang harus dipenuhi oleh calon mempelai yaitu :
1) Surat Keterangan Untuk Menikah (Model N1)
2) Surat Keterangan Asal-Usul (Model N2)
3) Surat Persetujuan Calon Mempelai (Model N3)
4) Surat Keterangan Orang Tua (Model N4)
5) Surat pemberitahuan kehendak nikah (model N7), pemberitahuan nikah dapat
dilakukan oleh wali atau wakilnya apabila calon pengantin berhalangan.
6) Bukti imunisasi Tetanus Toxoid (TT) I calon pengantin wanita, dan Kartu
imunisasi serta Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) II dari Puskesmas setempat untuk
semua calon.
7) Bukti pembayaran biaya pencatatan nikah, Pas foto 3 x 2 sebanyak 5 lembar
8) Surat izin pengadilan (jika tidak ada izin dari orang tua atau wali),
9) Surat dispensasi yang dikeluarkan oleh pengadilan untuk calon mempelai laki-laki
yang berumur kurang dari 19 tahun dan bagi calon mempelai perempuan yang
berumur kurang dari 16 tahun
10) Surat izin dari atasan untuk anggota TNI atau POLRI dan Surat izin Pengadilan bagi
suami yang akan mempunyai istri lebih dari seorang
11) Akta cerai atau lainya bagi mereka yang bercerai sebelum diundangkanya Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1989.
12) Surat keterangan kematian suami atau istri. Surat keterangan kematian suami atau istri
harus ditandatangani oleh Kepala Desa (Lurah) atau pejabat berwenang. Surat ini akan
menjadi dasar pengisian blanko N6 untuk janda atau duda yang akan menikah.
Surat-surat tersebut diatas bisa kita dapatkan dari KUA atau P3N dan pihak terkait
lainnya.
b. Pengumuman kehendak nikah setelah dilakukannya berbagai proses yang
telah dilalui tahap selanjutnya ialah pengumuman kehendak nikah di KUA
tempat akan dilangsungkannya tempat nikah. Pihak KUA secara administrasi
tidak diperbolehkan melaksanakan akad nikah ketika belum selesai masa
sepuluh hari kerja sejak diumumkannya kehendak nikah, terkecuali apabila
pihak memepelai mendapatkan surat dispensasi dari kecamatan.
c. Akad nikah dan pencatatan tahap ketiga ialah akad dan pencatatan pernikahan
yaitu akad nikah yang dilangsungkan dengan pengawasan PPN, setelah itu
pernikahan tersebut langsung dicatat dalam lembar model NB yang
ditandatangani oleh mempelai suami dan isteri, dua orang saksi, PPN atau
yayng dibeir kuasa untuk mewakilinya.
Adapun mengenai biaya pencatatan nikah, sebenernya tidak ada biaya akan
tetapi dalalm peraturan pemerintah RI no. 19 tahun 2015 tentang jenis
peneirmaan negara bukan pajak yang berlaku pada kementrian agama
sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah no. 48 tahun 2014
mengenai peubahan atas peraturan pemeirntah no. 47 tahun 2004
B. Standart Operating Procedure (SOP) pelayanan rujuk di KUA disertai
dokumen:
1) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP),
2) Foto Copy Akta Kelahira,
3) Foto Copy Kartu Keluarga,
4) Akta Kematian/Surat Keterangan Kematian bagi duda mati,
5) Akta Cerai Asli berikut salinan putusan/penetapan bagi duda cerai,
6) Surat Ijin Kawin dari Komandan/Atasan bagi Catin Anggota TNI/POLRI,
dispensasi dari Pengadilan Agama bagi Catin yang belum berusia 19 tahun,
7) Pas photo Ukuran 2×3 Background Biru sebanyak 4 Lembar,
8) Rekomendasi nikah dari Kantor Urusan Agama kecamatan setempat bila catin
berasal dari daerah lain.
C. Praktik Administrasi KUA Kecamatan Ciruas
Mahasiswa diberi kesempatan untuk merekap data catin yang ingin mendaftarkan
pernikahannya, baik secara tertulis maupun tatacara pendaftaran online. Selain
mengenai administrasi di KUA kita juga diberikan arhan mengenai apa saja pelayanan
yang ada di KUA Ciruas yang menjadi salah satu KUA revitalisasi menjadi KUA
Pusaka dimana ada beberapa hal dari KUA Ciruas yang menjadi keunggulan dari pada
KUA lainnya.
Problematika perkawinan yang terjadi dilapangan seperti pemalsuan identitas
perkawinan, Nikah yang tidak dicatatkan, Syarat wali yang bertentangan antara
madhab dan Undang-Undang, dan wali adlol. beserta solusi dari permasalahn
tersebut.
D. Prosedur Administrasi Perwakafan di KUA Kecamatan Ciruas
Selain mengenai Pernikahan mahasiswa juga diajarkan mengenai administrasi untuk
mewakafkan. Bahwa perwakafan di KUA meliputi pelayanan:
1) Pencatatan tanah wakaf beserta identitas wakif,
2) mendata tanah wakaf yang tidak jelas identitas wakifnya,
3) konsultasi wakaf dan lain sebagainya.
Sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, maka tugas KUA Kecamatan Ciruas
yaitu:
a. Meneliti kehendak wakif, tanah yang hendak diwakafkan, surat bukti
pemilikan, syarat-syarat wakif, serta ada tidaknya halangan hukum untuk
melaksanakan wakaf.
b. Meneliti dan mengesahkan susunan nadhir, begitu pula anggota nadhir yang
baru.
c. Meneliti saksi ikrar.
d. Menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf dan ikut menandatangani formulir ikrar
wakaf, membuat W1 bersama saksi-saksi.
e. Membuat akta ikrar wakaf rangkap tiga (3) nemenurut bentuk W2 dan
salinannya.
f. W3 apabila wakif sudah meninggal akan tetapi ketika masih hidup pernah
mewakafkan.
g. W5 merupakan surat pengesahan nadzir, apabila nadzirnya perorangan.
h. W5A adalah blanko yang digunakan nadzir apabila nadzir lembaga atau
organisasi.
i. WD dikeluarka oleh KUA untuk lampiran surat dikabupaten atau kota.
j. Menyimpan lembar pertama akta ikrar wakaf, melampirkan lembar kedua pada
surat permohonan pendaftaran (W7) yang dikirmkan kepada kantor
pertanahan.
k. Menyampaikan salinan akta ikrar wakaf.
l. Menyelenggarakan daftar ikrar wakaf menurut bentuk W4.
m. Menyimpan dan memelihara akta dan daftarnya dengan baik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan dilaksanakannya kegiatan PPL yang telah berlangsung selama satu bulan
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PPL (Praktek Profesi Lapangan) di KUA
Ciruas cukup baik, diajarkan dalam memproses menginput data
Pernikahan,Perwakafan dan Haji dengan baik. Selama proses PPL di KUA Ciruas
mahasiswa tidak ada kendala dalam berkomunikasi antar mahasiswa dan para staf di
KUA Ciruas. Dalam PPL di KUA ini Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam
mengetahui prosedur-prosedur dalam pernikahan, seperti data apa saja yang butuhkan
dalam mendaftar pernikahan. Pengalaman selanjutnya adalah menginput dan
megupdate data tanah wakaf yang ada di Kecamatan Ciruas. Semoga pengalaman
hasil Praktek Profesi Lapangan yang dilakukan di KUA Ciruas dapat bermanfaat bagi
Mahasiswa PPL dan dapat bermanfaat dalam lingkungan masyarakat.
B. Saran
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan hasil dari pengalaman
lapangan selama berada di lokasi PPL, antara lain:
1. Bagi Pihak PPL Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Perlunya koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan PPL untuk
masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu disempurnakan dan
disosialisasikan lagi dengan baik, karena tidak dipungkiri bahwa masih ada
hal-hal yang belum dimengerti oleh mahasiswa.
Perlunya koordinasi yang baik antara Panitia PPL jurusan Hukum Keluarga
Islam dan Pihak KUA sebelum tenggat waktu kegiatan PPL agar mengurangi
penolakan penerimaan PPL di KUA tersebut melakukan, seperti para panitia
mengonfirmasi bahwa akan di adakan PPL di KUA tersebut, seperti survei ke
lokasi.
Panitia PPL Jurusan lebih sering mengadakan acara diskusi bersama dengan
ketua
kelompok untuk menyampaikan hambatan atau kesulitan dilapangan dan
mencari solusi atau jalan keluarnya. Dengan demikian diharapkan bahwa
kelompok-kelompok yang sedang mengalami permasalahan atau kesulitan
cepat teratasi dan kegiatan PPL berjalan dengan lancar.
Panitia PPL Seharusnya memberikan buku panduan PPL sesuai dengan
jurusan
2. Bagi Pihak Mahasiswa PPL
Mahasiswa sebaiknya mempersiapkan diri sedini mungkin dalam
mempersiapkan PPL di KUA, seperti mengetahui Perihal pendataan
Pernikahan, perwakafan, dan Haji
Mahasiswa harus belajar lebih keras, menimba pengalaman sebanyak-
banyaknya, dan memanfaatkan kesempatan PPL sebaik-baiknya.
Rasa kesetiakawanan, solidaritas, dan kekompakan dalam satu tim hendaknya
selalu dijaga sampai kegiatan PPL berakhir.
Mahasiswa sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja, pandai
menempatkan diri dan berperan sebagaimana mestinya.
Mahasiswa berkewajiban menjaga nama baik almamater, bersikap disiplin dan
bertanggung jawab.
3. Bagi Pihak KUA
Pihak KUA seaharusnya lebih banyak memberikan tugas terhadap mahasiswa
PPL dalam menginput data periha pernikahan, wakaf dan haji
Pihak staf-staf KUA seharusnya memberi arahan kepada para mahasiswa PPL
dalam menginput data Perfnikahan, Perwakafan dan lainnya.
LAMPIRAN