Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PROFESI LAPANGAN (PPL)


DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN CIRUAS
Fakultas Syariah
Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI)

Disusun Oleh :
Risa Siti Sa’diah (191110012)
Suryati (191110006)
Nadia Selvia (191110080)
Mahfudoh (191110045)
M. Azizul Manal (191110066)
Abdul Aziz (191110087)
Muhammad Aqil F (191110027)

FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
PELAKSANAAN KEGIATAN
PRAKTIKUM PROFESI
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Disetujui oleh :
Dosen Pamong

( Najiullah, S.Ag.)
Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Ciruas

Diketahui oleh :
Dosen Pembimbing

Hikmatullah, M,Sy.
NIP : 198604252019031006

Ketua KUA Ciruas

Drs. H. A. Farid, M.Si

NIP:196606071990031003

Dekan Fakultas Syariah Ketua Jurusan


Dr. H. A ZAINI, SH, M.Si Hilman Taqiyuddin, S.Ag., M.H.I.
NIP : 196506071992031005 NIP : 197103252003121001

KATA PRNGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
karunia, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun laporan ini sehingga selesai pada
waktunya. Laporan ini disusun dan dibuat berdasarkan data yang sudah ada. Pembuatan
laporan ini bertujuan agar dapat mengaplikasikan materi yang didapat dibangku kuliah.
Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak
yang telah berjasa dalam penyusunan laporan hasil praktikum kuliah lapangan atau magang
ini. sebagaimana Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bahwasannya kita belum
dianggap bersyukur kepada Allah SWT sebelum ia berterimakasih kepada manusia. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua kami, yang tak kenal lelah mendo’akan dan mendukung
2. kami secara penuh baik secara moril maupun materil, hingga akhirnya kami dapat
menyusun sekaligus menyelesaikan laporan ini dengan baik.
3. Bapak Dr. H. Ahmad Zaini, S.H.,M.Si., selaku Ketua Dekan Syari’ah UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. yang telah membuka kesempatan kepada para
mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktikum Profesi lapangan..
4. Bapak Hilman Taqiyudin, S.Ag.,M.H.I, selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam
dan Bapak Faisal Zulfikar, M.H., selaku Sekretaris Hukum Keluarga Islam Fakultas
Syari’ah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. yang telah memberikan wejangan
atau arahan kepada kami dalam melaksanakan praktikum ini.
5. Bapak Drs. H. A. Farid, M.Si selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciruas
yang telah berkenan memberikan kami kesempatan untuk belajar bagaimana
sistematika atau tata cara dalam bekerja tertumana di Kantor Urusan Agama.
6. Segenap staf KUA Kecamatan Serang dan Pembantu Pegawai pencatat Nikah (P3N)
KUA Kecamatan Serang terkhusus bapak H. Najiullah, S.Ag. selaku dosen pamong
yang selalu membimbing dan mendukung selama kegiatan praktikum Profesi
berlangsung.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan keikhlasan mereka semua dengan balasan
berupa pahala yang berlipat-lipat ganda. Kami juga menyadari bahwa laporan ini jauh
dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan akan kami terima dengan
tangan terbuka, demi perubahan yang lebih baik di kemudian hari.

Serang, 9 Maret 2022

Penyusun,
DATAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................

A. LATAR BELAKANG PRAKTIK PROPESI LAPANGAN .....................................


B. TUJUAN PRAKTIK PROPESI LAPANGAN ..........................................................
C. MANFAAT PRAKTIK PROPESI LAPANGAN ......................................................

BAB II KONDISI LOKASI PRAKTIK PROPESI LAPANGAN .........................................

A. SEJARAH KUA CIRUAS .........................................................................................


B. VISI MISI KUA CIRUAS .........................................................................................
C. STRUKTURAL KUA CIRUAS ................................................................................
D. RUANG LINGKUP WEWENANG ..........................................................................
E. PROSEDUR KERJA .................................................................................................

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK PROPESI LAPANGAN ....................

A. TATA CARA PENDAFTARAN NIKAH .................................................................


B. TATA CARA PEMBUATAN SURAT REKOMENDASI NIKAH .........................
C. TATA CARA PEWAKAFAN ...................................................................................

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................

A. KESIMPULAN ..........................................................................................................
B. SARAN ......................................................................................................................

LAMPIRAN ................................................................................................................................

ABSENSI .....................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Kegiatan Praktikum Profesi Lapangan (PPL) atau sering disebut Magang. Kantor
Urusan Agama (KUA) merupakan program pengembangan wawasan Mahasiswa
fakultas syariah khususnya bagi Mahasiswa jurusan Hukum keluarga Islam (HKI)
yang mana kinerja serta wewenang kerja KUA juga materi pembelajaran jurusan HKI
sangat erat kaitannya, sama-sama berorientasi pada permasalahan tentang keluarga,
waris, perwakafan. Walaupun wewenang KUA bukan hanya sekedar hal mengenai
keluarga saja juga mengenai hal yang lainnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukannya mengadakan pemanduan
antra teori yang sudah didapat di bangku perkuliahan dengan pengalaman serta
praktik yang terdapat dilapangan dan dalam hal ini adalah Kantor Urusan Agama
(KUA). Sehingga kegiatan Praktikum profesi lapangan ini sesuai dengan jurusan yang
sedang dijalankan, dalam hal ini yaitu jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI). Oleh
karena itu bisa dikatakan bahwa kegiatan Praktikum ini sebagian daripada persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Hukum.
Harapannya, dari kegitan Praktikum Profesi Lapangan (PPL) ini, yang bertempat di
KUA Kecamatan Ciruas, mahasiswa dapat memperoleh gambaran lebih jelas dengan
menyaksikan Praktek dari teori yang perah diperoleh di bangku perkuliahan sehingga
lengkaplah penguasaan materi dengan perpaduan antara teori dan praktik yang berada
di lapangan.
2. Tujuan praktikum profesi lapangan (PPL)
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktikum profesi Fakultas
Syariah adalah sebagai berikut:
1) Untuk dapat memahami dan mempraktekkan disiplin ilmu yang dipelajarinya
dalam bidang Hukum Keluarga Islam
2) Untuk dapat memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengaplikasikan teori
yang sudah didapat diperkuliahan.
3) Untuk bisa memiliki mental kompetitif dalam memasuki dunia kerja sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.

3. Manfaat praktikum profesi lapangan (PPL)


Adapun Manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktikum profesi Fakultas
Syariah adalah sebagai berikut:
1) Dapat memahami dan mempraktekkan disiplin ilmu yang dipelajarinya dalam
bidang Hukum Keluarga Islam, Hukum Tata Negara, dan Hukum Ekonomi
Syariah.
2) Bisa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengaplikasikan teori
yang sudah didapat di perkuliahan.
3) Dapat memiliki mental kompetitif dalam memasuki dunia kerja sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
4. Ruang lingkup praktikum profesi lapangan (PPL)
Ruang lingkup Praktikum di KUA, dalam kegiatan ini mahasiswa mempelajari
layanan bimbingan keluarga Sakinah, layanan bimbingan hisab dan rukyat dan
pembinaan syari’ah, dan layanan bimbingan zakat dan wakaf.
BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI PRAKTIKUM
A. Sejarah KUA
Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan merupakan unit kerja Kementerian Agama
yang secara institusional berada paling depan dan menjadi ujung tombak dalam
pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan. Secara
histories, KUA adalah unit kerja Kementerian Agama  yang memiliki rentang usia cukup
panjang. Menurut seorang ahli di bidang ke-Islaman Karel Steenbrink, bahwa KUA
Kecamatan secara kelembagaan telah ada sebelum Depertemen Agama itu sendiri ada.
Pada masa kolonial, unit kerja dengan tugas dan fungsi yang sejenis  dengan KUA
kecamatan, telah diatur dan diurus  di bawah lembaga Kantor Voor Inslanche Zaken
(Kantor Urusan Pribumi) yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pendirian unit
kerja ini tak lain adalah untuk mengkoordinir tuntutan pelayanan masalah-masalah
keperdataan yang menyangkut umat Islam yang merupakan produk pribumi.
Kelembagaan ini kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Jepang melalui lembaga sejenis
dengan sebutan Shumbu.
Pada masa kemerdekaan, KUA Kecamatan dikukuhkan melalui undang-undang No. 22
tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR). Undang-undang
ini diakui sebagai pijakan legal bagi berdirinya KUA kecamatan. Pada mulanya,
kewenangan KUA sangat luas, meliputi bukan hanya masalah NR saja, melainkan juga
masalah talak dan cerai. Dengan berlakunya UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan
yang diberlakukan dengan PP. No. 9 tahun 1975, maka kewenangan KUA kecamatan
dikurangi oleh masalah talak cerai  yang diserahkan ke Pengadilan Agama.
Dalam perkembangan selanjutnya, maka Kepres No. 45 tahun 1974 yang disempurnakan
dengan Kepres No. 30 tahun 1978, mengatur bahwa Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagaian tugas Departemen
Agama Kabupaten di bidang urusan agama Islam di wilayah Kecamatan . Sejak awal
kemerdekaan Indonesia, kedudukan KUA Kecamatan memegang peranan yang sangat
vital sebagai pelaksana hukum Islam, khususnya berkenaan dengan perkawinan. Peranan
tersebut dapat dilihat dari acuan yang menjadi pijakannya, yaitu:
1. UU No. 22 tahun 1946 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.
2. UU No.22 tahun 1946 yang kemudian dikukuhkan dengan UU No. 1 tahun 1974
tentang perkawinan.
3. Keppres No. 45 tahun 1974 tentang tugas dan fungsi KUA  kecamatan yang
dijabarkan dengan KMA No. 45 tahun  1981 .
4. Keputusan Menteri Agama No. 517 tahun 2001 tentang pencatatan struktur
organisasi KUA kecamatan yang menangani tugas dan fungsi pencatatan
perkawinan, wakaf dan kemesjidan, produk halal, keluarga sakinah,
kependudukan, pembinaan haji , ibadah social dan kemitraan umat.
5. Keputusan Menteri Agama RI No. 298 tahun 2003 yang mengukuhkan kembali
kedudukan KUA kecamatan sebagai unit kerja Kantor Departemen Agama 
kabupaten/kota yang melaksanakan sebagian tugas Urusan Agama Islam.

Karena tugasnya berkenaan dengan aspek hukum dan ritual yang sangat menyentuh
kehidupan keseharian masyarakat, maka tugas dan fungsi KUA kecamatan semakin hari
semakin menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitasnya. Peningkatan ini tentunya
mendorong kepala KUA sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
dan mengkoordinasi-kan tugas-tugas Kantor Urusan Agama  Kecamatan untuk bersikap
dinamis, proaktif, kreatif, mandiri, aspiratif dan berorientasi pada penegakkan peraturan
yang berlaku.

B. Kondisi objektif KUA kecamatan Ciruas


Wilayah keceamatan ciruas berada di pusat pemerintahan Kabupaten serang, Provinsi
Banten yang memiliki luas wilayah 5773.936 Ha terdiri dari 15 Desa yaitu Desa Citerep,
Desa Pulo, Desa Gosara, Desa Bumi Jaya, Desa Penggalang, Desa Pamong, Desa
Cigelam, Desa Singamerta, Desa Rajeng, Desa Beberan, Desa Keserangan, Desa Pelawad,
Desa Kadikaran, Desa Ciruas, Dan Desa Kepandean.
- Batas-batas wilayah kecamatan Ciruas, secara Geografis terletak:
- Sebelah utara perbatasan dengan Kecamatan pontang
- Sebelah selatan perbatasan dengan kecamatan walantaka
- Sebelah barat perbatasan dengan kecamatan serang
- Sebelah timur perbatasan dengan kecamatan Kragilan.
Penduduk kecamatan ciruas sebagian mata pencaharian petani,wiraswasta, pengusaha,
pedagang, pegawai negri sipil, TNI, polri, dan juga sebagai Buruh. Berdasarkan data
keagamaan Penduduk kecamatan ciruas yang beragama Islam berjumlah 90.148 jiwa,
yang beragama kristen 1.884 jiwa, Hindu 121 jiwa, dan budha 104 jiwa, konghucu 11
jiwa.

C. Visi dan misi KUA Ciruas


1. Visi
Prima dalam pelayanan dan pembinaan umat islam serta terwujudnya keluarga
Sakinah berdasarkan iman dan takwa menuju Masyarakat yang bertakwa.
2. Misi
a. Meningkatkan pelayanan, bidang organisasi dan ketataklaksanaan
b. Menigkatkan pelayanan teknis, dan administrasi nikah dan rujuk
c. Meningkatkan pelayanan teknis dan administrasi kependudukan dan keluarga
sakinah, kemitraaan umat Islam dan produk halal
d. Meningkatkan pelayanan teknis dan administrasi kemasjidan
e. Meningkatkan pelayanan teknis dan administrasi Zakat, infak, sodaqah dan
wakaf.
f. Meningkatkan pelayanan informasi madrasah, pondok pesantren, Haji dan
Umroh,
g. Meningkatkan pelayanan lintas sektoral.
3. Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan, bidang organisasi dan ketataklaksanaan
2. Terwujudnya pelayanan teknis, dan administrasi nikah dan rujuk
3. Terwujudnya pelayanan teknis dan administrasi kependudukan dan keluarga
sakinah, kemitraaan umat Islam dan produk halal
4. Terwujudnya pelayanan teknis dan administrasi kemasjidan
5. Terwujudnya pelayanan teknis dan administrasi Zakat, infak, sodaqah dan wakaf.
6. Terwujudnya pelayanan informasi madrasah, pondok pesantren, Haji dan Umroh.
D. Ruang lingkup dan wewenang KUA Ciruas
Ruang lingkup pelanan di Kua ini sangatlah banyak mulai dari Pernikahan, pembentukan
keluarga sakinah, ibadah sosial, penjaminan produk halal, kemitraan umat, hingga
konsultasi haji. Selain itu yang tidak kalah penting KUA juga berperan penting untuk
memberikan pelayanan mengenai pembuatan jadwal soalat, pendataan jumlah tempat
ibadah, dan urusan sertifikat arah kiblat masjid/mushola. Pada hakikatnya segala tugas
dan wewenang Kantor urusan agama (KUA) adalah berwenang mengurusi dokumen apa
saja yang diterbitkan segalanya berkaitan dengan kepentingan umat. Dan Pelayanan ini
semakain di permudah dengan hadirnya layanan online dari mulai pendaftaran nikah,
pewakafan dan juga pendataan masjid, mushola, dan juga majlis.
E. Prosedur dan Makanisme Kerja
1) NIKAH & RUJUK
 Nikah Di Kantor, jika persyaratan lengkap dalam waktu (+/-) 30 menit pernikahan
dapat dilaksanakan.
 Di Luar Kantor, Jika persyaratan lengkap dalam waktu (+/-) 60 menit pernikahan
dirumah selesai dilaksanakan.
 Rekomendasi Nikah, Jika pernikahan dilakukan di luar wilayah Kecamatan tempat
tinggal calon pengantin wanita, waktu (+/-) 15 menit untuk mendapatkan surat
rekkomendasi nikah.
2) RUJUK
Jika telah memiliki akta cerai dan masih dalam masa Iddah, kami dapat membantu
proses rujuk anda
3) KELUARGA SAKINAH
1) Bimbingan Pra Nikah
2) Bimbingan kepada calon pengantin sebelum menikah diberikan selama (+/-) 120
menit
Penasehatan Pasca Nikah
3) Bimbingan/nasehat kepada pengantin setelah pernikahan diberikan selama (+/-) 15
menit
4) Konsultasi Krisis Rumah Tangga
5) Bila rumah tangga anda bermasalah, kami akan membantu solusinya
4) IBADAH SOSIAL
Pelayanan dan bimbingan Zakat, Infaq dan Shodaqah
5) PRODK HALALPelayanan, Bimbingan dan Pembinaan Jaminan Produk Halal
bekerjasama dengan BPOM dan MUI
6) PERWAKAFAN
Pelayanan pembuatan Akta Ikrar Wakaf (AIW) dan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf
7) KEMITRAAN UMAT
1) Pelayanan dan Bimbingan Verifikasi, Akurasi dan Sertifikat Arah Kiblat
Musholla, Masjid, TPU, Hotel dan Kantor.
2) Pelayanan dan Bimbingan Jadual Waktu Sholat, Imsakiyah, Pendataan Tempat
Ibadah dan Lembaga Keagamaan.
3) Pelayanan dan Bimbingan Kerukunan Umat Beragama.
8) KONSULTASI HAJI
1) Pelayanan dan Bimbingan Manasik Haji yang diberikan sebanyak 6 Kali
Pertemuan.
2) Bimbingan Pasca Haji bekerjasama dengan Ikatan Persaudaraan Haji.
9) BADAN KESEJAHTERAAN MASJID
Pelayanan dan Bimbingan Manajemen Kemasjidan, Majelis Taklim, TPQ.
F. Struktur Organisasi KUA Ciruas

N NAMA/NIP Jabatan
o

1 Drs. H. A. Farid, M.Si Kepala

2 Syamsul Hadi, S.Sos.I., M.pd Penyuluh

3 Najiullah, S.Ag Penghulu

4 Abdul Kader, SH.,S.pd.I Penghulu

5 Kamisah. S.pd.I Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

6 Reni Rohayati, S.pd. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

7 H. Jubaedi, S.pd. Pelaksanaan pelayanan pengawasan pencatatan dan


pelaporan Nikah dan Rujuk

8 H. Irfan Husnul Huluq, SE Penyusun statistik dan bimbingan Masyarakat islam,


pengelolaan dokumen dan sisten informasi manajemen
KUA kecamatan
9 Rika zakiyatun Nufus Penyusun statistik dan bimbingan Masyarakat islam,
pengelolaan dokumen dan sisten informasi manajemen
KUA kecamatan

10 Mukhlis, S.Ag Pelayanan bimbingan Keluarga sakinah, bimbingan


kemasjidan, hisab rukyat dan pembinaan masyarakat

11 Misad Pelayanan bimbingan Keluarga sakinah, bimbingan


kemasjidan, hisab rukyat dan pembinaan masyarakat
STRUKTUR ORGANIGRAM KUA KEC. CIRUAS KAB. SERANG TAHUN 2022

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Tata cara pencatatan Nikah
Tata cara mengenai pencatatan mengenai pencatatan nikah di KUA Kec. Ciruas
adalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku serta peraturan
menteri agama. Yang diawali mengenai pmbeitahuan kehendak nikah, pemeirksaan
sampai pada pelaksanaan pernikahan dan juga penandatanganan akta nikah sekaligus
pembeirtahuan tentang kutipan akta nikah atau penerbitan buku nikah yang
diperuntukkan bagi suami dan isteri. Dengan adanya pencatatan pernikahan tersebut
maka pernikahan diakui secara legalitas negara.
a. Pemberitahuan kehendak nikah pertama-tama pihak yang ingin
melangsungkan pernikahan mendaftarkan diri melalui aplikasi simkah,
setelah itu membeitahukan kehendak nikah kepada pegawai pencatat nikah
(PPN) atau pembantu pencatat nikah (P3N) dengan adanya kegiatan tersebut
para pihak yang hendak melangsungkan akad nikah terlebih dahulu
mendapatkan nasehat serta arahan yang benar sebelum berlangsungnya akad
pernikahan kegiatan tersebut sering dikenal dengan istilah penataran.
Mahasiswa diberikan arahan menganai tahap-tahap sebelum perkawinan dilaksanakan
dan beberapa berkas yang harus dipenuhi oleh calon mempelai yaitu :
1) Surat Keterangan Untuk Menikah (Model N1)
2) Surat Keterangan Asal-Usul (Model N2)
3) Surat Persetujuan Calon Mempelai (Model N3)
4) Surat Keterangan Orang Tua (Model N4)
5) Surat pemberitahuan kehendak nikah (model N7), pemberitahuan nikah dapat
dilakukan oleh wali atau wakilnya apabila calon pengantin berhalangan.
6) Bukti imunisasi Tetanus Toxoid (TT) I calon pengantin wanita, dan Kartu
imunisasi serta Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) II dari Puskesmas setempat untuk
semua calon.
7) Bukti pembayaran biaya pencatatan nikah, Pas foto 3 x 2 sebanyak 5 lembar
8) Surat izin pengadilan (jika tidak ada izin dari orang tua atau wali),
9) Surat dispensasi yang dikeluarkan oleh pengadilan untuk calon mempelai laki-laki
yang berumur kurang dari 19 tahun dan bagi calon mempelai perempuan yang
berumur kurang dari 16 tahun
10) Surat izin dari atasan untuk anggota TNI atau POLRI dan Surat izin Pengadilan bagi
suami yang akan mempunyai istri lebih dari seorang
11) Akta cerai atau lainya bagi mereka yang bercerai sebelum diundangkanya Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1989.
12) Surat keterangan kematian suami atau istri. Surat keterangan kematian suami atau istri
harus ditandatangani oleh Kepala Desa (Lurah) atau pejabat berwenang. Surat ini akan
menjadi dasar pengisian blanko N6 untuk janda atau duda yang akan menikah.
Surat-surat tersebut diatas bisa kita dapatkan dari KUA atau P3N dan pihak terkait
lainnya.
b. Pengumuman kehendak nikah setelah dilakukannya berbagai proses yang
telah dilalui tahap selanjutnya ialah pengumuman kehendak nikah di KUA
tempat akan dilangsungkannya tempat nikah. Pihak KUA secara administrasi
tidak diperbolehkan melaksanakan akad nikah ketika belum selesai masa
sepuluh hari kerja sejak diumumkannya kehendak nikah, terkecuali apabila
pihak memepelai mendapatkan surat dispensasi dari kecamatan.
c. Akad nikah dan pencatatan tahap ketiga ialah akad dan pencatatan pernikahan
yaitu akad nikah yang dilangsungkan dengan pengawasan PPN, setelah itu
pernikahan tersebut langsung dicatat dalam lembar model NB yang
ditandatangani oleh mempelai suami dan isteri, dua orang saksi, PPN atau
yayng dibeir kuasa untuk mewakilinya.
Adapun mengenai biaya pencatatan nikah, sebenernya tidak ada biaya akan
tetapi dalalm peraturan pemerintah RI no. 19 tahun 2015 tentang jenis
peneirmaan negara bukan pajak yang berlaku pada kementrian agama
sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah no. 48 tahun 2014
mengenai peubahan atas peraturan pemeirntah no. 47 tahun 2004
B. Standart Operating Procedure (SOP) pelayanan rujuk di KUA disertai
dokumen:
1) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP),
2) Foto Copy Akta Kelahira,
3) Foto Copy Kartu Keluarga,
4) Akta Kematian/Surat Keterangan Kematian bagi duda mati,
5) Akta Cerai Asli berikut salinan putusan/penetapan bagi duda cerai,
6) Surat Ijin Kawin dari Komandan/Atasan bagi Catin Anggota TNI/POLRI,
dispensasi dari Pengadilan Agama bagi Catin yang belum berusia 19 tahun,
7) Pas photo Ukuran 2×3 Background Biru sebanyak 4 Lembar,
8) Rekomendasi nikah dari Kantor Urusan Agama kecamatan setempat bila catin
berasal dari daerah lain.
C. Praktik Administrasi KUA Kecamatan Ciruas
Mahasiswa diberi kesempatan untuk merekap data catin yang ingin mendaftarkan
pernikahannya, baik secara tertulis maupun tatacara pendaftaran online. Selain
mengenai administrasi di KUA kita juga diberikan arhan mengenai apa saja pelayanan
yang ada di KUA Ciruas yang menjadi salah satu KUA revitalisasi menjadi KUA
Pusaka dimana ada beberapa hal dari KUA Ciruas yang menjadi keunggulan dari pada
KUA lainnya.
Problematika perkawinan yang terjadi dilapangan seperti pemalsuan identitas
perkawinan, Nikah yang tidak dicatatkan, Syarat wali yang bertentangan antara
madhab dan Undang-Undang, dan wali adlol. beserta solusi dari permasalahn
tersebut.
D. Prosedur Administrasi Perwakafan di KUA Kecamatan Ciruas
Selain mengenai Pernikahan mahasiswa juga diajarkan mengenai administrasi untuk
mewakafkan. Bahwa perwakafan di KUA meliputi pelayanan:
1) Pencatatan tanah wakaf beserta identitas wakif,
2) mendata tanah wakaf yang tidak jelas identitas wakifnya,
3) konsultasi wakaf dan lain sebagainya.
Sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, maka tugas KUA Kecamatan Ciruas
yaitu:
a. Meneliti kehendak wakif, tanah yang hendak diwakafkan, surat bukti
pemilikan, syarat-syarat wakif, serta ada tidaknya halangan hukum untuk
melaksanakan wakaf.
b. Meneliti dan mengesahkan susunan nadhir, begitu pula anggota nadhir yang
baru.
c. Meneliti saksi ikrar.
d. Menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf dan ikut menandatangani formulir ikrar
wakaf, membuat W1 bersama saksi-saksi.
e. Membuat akta ikrar wakaf rangkap tiga (3) nemenurut bentuk W2 dan
salinannya.
f. W3 apabila wakif sudah meninggal akan tetapi ketika masih hidup pernah
mewakafkan.
g. W5 merupakan surat pengesahan nadzir, apabila nadzirnya perorangan.
h. W5A adalah blanko yang digunakan nadzir apabila nadzir lembaga atau
organisasi.
i. WD dikeluarka oleh KUA untuk lampiran surat dikabupaten atau kota.
j. Menyimpan lembar pertama akta ikrar wakaf, melampirkan lembar kedua pada
surat permohonan pendaftaran (W7) yang dikirmkan kepada kantor
pertanahan.
k. Menyampaikan salinan akta ikrar wakaf.
l. Menyelenggarakan daftar ikrar wakaf menurut bentuk W4.
m. Menyimpan dan memelihara akta dan daftarnya dengan baik.

Berkas-berkas tersebut dilampiri dengan sertifikat tanah asli; fotocopy masing-


masing wakif, nadzir, dan saksi; PBB (pajak) dan surat keterangan sengketa yang
ditandatangani oleh keluarga.

Praktek administrasi perwakafan di KUA, agar peserta memahami formulir yang


bersangkutan dengan wakaf, seperti blanko W1, W2, W3, W4, W5, W6, W7 serta
berkas yang harus dilampirkan.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan dilaksanakannya kegiatan PPL yang telah berlangsung selama satu bulan
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PPL (Praktek Profesi Lapangan) di KUA
Ciruas cukup baik, diajarkan dalam memproses menginput data
Pernikahan,Perwakafan dan Haji dengan baik. Selama proses PPL di KUA Ciruas
mahasiswa tidak ada kendala dalam berkomunikasi antar mahasiswa dan para staf di
KUA Ciruas. Dalam PPL di KUA ini Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam
mengetahui prosedur-prosedur dalam pernikahan, seperti data apa saja yang butuhkan
dalam mendaftar pernikahan. Pengalaman selanjutnya adalah menginput dan
megupdate data tanah wakaf yang ada di Kecamatan Ciruas. Semoga pengalaman
hasil Praktek Profesi Lapangan yang dilakukan di KUA Ciruas dapat bermanfaat bagi
Mahasiswa PPL dan dapat bermanfaat dalam lingkungan masyarakat.
B. Saran
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan hasil dari pengalaman
lapangan selama berada di lokasi PPL, antara lain:
1. Bagi Pihak PPL Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
 Perlunya koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan PPL untuk
masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu disempurnakan dan
disosialisasikan lagi dengan baik, karena tidak dipungkiri bahwa masih ada
hal-hal yang belum dimengerti oleh mahasiswa.
 Perlunya koordinasi yang baik antara Panitia PPL jurusan Hukum Keluarga
Islam dan Pihak KUA sebelum tenggat waktu kegiatan PPL agar mengurangi
penolakan penerimaan PPL di KUA tersebut melakukan, seperti para panitia
mengonfirmasi bahwa akan di adakan PPL di KUA tersebut, seperti survei ke
lokasi.
 Panitia PPL Jurusan lebih sering mengadakan acara diskusi bersama dengan
ketua
 kelompok untuk menyampaikan hambatan atau kesulitan dilapangan dan
mencari solusi atau jalan keluarnya. Dengan demikian diharapkan bahwa
kelompok-kelompok yang sedang mengalami permasalahan atau kesulitan
cepat teratasi dan kegiatan PPL berjalan dengan lancar.
 Panitia PPL Seharusnya memberikan buku panduan PPL sesuai dengan
jurusan
2. Bagi Pihak Mahasiswa PPL
 Mahasiswa sebaiknya mempersiapkan diri sedini mungkin dalam
mempersiapkan PPL di KUA, seperti mengetahui Perihal pendataan
Pernikahan, perwakafan, dan Haji
 Mahasiswa harus belajar lebih keras, menimba pengalaman sebanyak-
banyaknya, dan memanfaatkan kesempatan PPL sebaik-baiknya.
 Rasa kesetiakawanan, solidaritas, dan kekompakan dalam satu tim hendaknya
selalu dijaga sampai kegiatan PPL berakhir.
 Mahasiswa sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja, pandai
menempatkan diri dan berperan sebagaimana mestinya.
 Mahasiswa berkewajiban menjaga nama baik almamater, bersikap disiplin dan
bertanggung jawab.
3. Bagi Pihak KUA
 Pihak KUA seaharusnya lebih banyak memberikan tugas terhadap mahasiswa
PPL dalam menginput data periha pernikahan, wakaf dan haji
 Pihak staf-staf KUA seharusnya memberi arahan kepada para mahasiswa PPL
dalam menginput data Perfnikahan, Perwakafan dan lainnya.
LAMPIRAN

A. Foto Kegiatan PPL di KUA Ciruas


B. Absensi

Anda mungkin juga menyukai