Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI DAKWAH

HAKIKAT DA’I dan MAD’U DAKWAH DALAM PSIKOLOGI


Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah psikologi dakwah yang
dibimbing oleh :

Muhammad Yudi Ali Akbar, M.Si

Disusun oleh :
Ahmad Utbah 0601517003
Laela Siti Kamilah 0601517014
Muhammad Reza Saputra 0601517018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang dengannya masalah hidup ada solusi terbaik, hati
menjadi tenang, jiwa menjadi hidup, dan kehidupan pun penuh kebahagiaan. Siapakah tempat
yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang dilanda kegelisahan, kesempitan,
kesulitan, dan kesedihan? Kepada siapakah kita harus memohon pertolongan, siapakan yang
layak menjadi tempat bergantung, memohon, meminta, dan meratap semua makhluk? Siapakan
yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu diucapkan oleh lisan kita manusia? Tak lain,
adalah hanya Allah SWT yang tiada Tuhan selain -Dia.

Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat, dan pengikutnya sampai akhir nanti. Beliaulah teladan bagi seluruh manusia. Allah
SWT mengutus beliau sebagai seorang guru dan pendidik, yang membawa kita dari kegelapan
menuju cahayaNya, yang mendidik kita bagaimana menghadapi masalah hidup. Ingatlah,
manusia yang hidup di dunia ini, memiliki masalah hidup, dan itu merupakan sesuatu hal yang
pasti diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh ciptaan Nya.

Selanjutnya, dengan iringan Rahmat, Alhamdulillah kami bisa menyusun makalah ini
pada tugas mata kuliah “psikologi dakwah” harapan kami semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu memecahkan dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai ilmu psikologi
dakwah, khusunya pada materi yang kami paparkan saat ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 3
C. TUJUAN............................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4
B. Ciri-ciri Perilaku Manusia ................................................................................................. 5
C. Faktor-faktor Penggerak Tingkah Laku ............................................................................ 6
D. Aspek-Aspek Obyektif dari Lingkungan .......................................................................... 7
E. Faktor Kerohanian ............................................................................................................. 7
F. Faktor Agama..................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 10
B. SARAN............................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah psikologi tentunya bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita
semua, dalam disiplin ilmu istilah psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang tingkahlaku manusia dan proses mental. Dimana dalam dunia psikologi juga
dibahas mengenai bagaimana proses pembentukan perilaku yang dilakukan oleh
seseorang yang bisa saja diakibatkan oleh lingkungan, adat, kebiasaan, dan lain
sebagainya. Selain itu, banyak juga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkahlaku atau
perilaku manusia sehingga semua perilaku atau tingkahlaku yang dilakukan seseorang
itu bisa menjadi tolak ukur bagaimana oranglain dapat menilainya.
Kemudian istilah dakwah, istilah dakwah pun sudah tidak asing untuk kita
dengar dan kita bahas bersama. Seperti yang kita ketahui bahwa dakwah merupakan
kata dari da’aa-yad’uu yang dimana berarti mengajak atau menyeru. Kata mengajak
atau menyeru disini maksudnya adalah mengajak manusia untuk berbuat kebaikan dan
menyeru pada amr ma’ruf nahyi munkar. Dakwah sangat identik dengan kata da’i dan
mad’u, yang dimana mereka adalah subjek yang ada pada proses dakwah itu sendiri.
Dari proses dakwah ini juga bisa menjadi salah satu faktor pengaruh perilaku seseorang
atas informasi yang ia dapatkan yang kemudian ia terapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku manusia?
2. Apakah ciri-ciri dari tingkahlaku manusia?
3. Apa sajakah faktor penggerak tingkahlaku manusia?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja faktor pengaruh tingkahlaku manusia
2. Mengatahui ciri-ciri perilaku manusia
3. Mengetahui hakikat da’i dan mad’u dakwah dalam psikologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

Definisi manusia yang cukup populer menyebutkan bahwa manusia adalah


hewan yang berpikir (al-insan hayawan al-nathiq). Jika manusia menggunakan pikiran,
akan dan hatinya, maka ia adalah makhluk yang istimewa di muka bumi ini, karena ia
memiliki pertimbangan-pertimbangan sebelum melakukan sesuatu. Namun, jika
manusia tidak lagi memfungsikan akal pikiran dan hati nuraninya, maka yang tinggal
adalah sifat kehewanannya. Kadar kehewanan seseorang berbeda-beda, seperti
berbedanya kadar akal dan hatinya. Akan tetapi, betapa pun demikia manusia masih
memiliki ciri-ciri umum pada perilakunya, sesuatu yang membedakannya dengan
hewan.
Karakter atau watak manusia dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Tetapi pada kenyataannya, faktor lingkungan lebih kuat pengaruhnya
daripada faktor genetik. Karakter asli yang dimiliki oleh seseorang akan muncul ketika
ia menghadapi keadaan yang genting dan menakutkan, dan respon yang dilakukan oleh
perseorangan itu menunjukan seberapa matangnya individu tersebut dalam menghadapi
situasi yang terjadi. Sudut pandang seseorang itu dipengaruhi oleh karakter, dan
karakter itu dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki pada setiap individu. Watak yang
baik membutuhkan keyakinan nilai yang kokoh, kesadaran dan kematangan moral,
serta terbiasa mengikuti norma-norma yang berlaku.
Jadi, karakter mempengaruhi cara pandang atau sudut pandang seseorang, cara
pandang seseorang itu dilandasi oleh nilai, moral dan norma. Keyakinan seseorang
terhadap nilai, moral dan norma akan direfleksikan atau diterapkan dalam cara berfikir,
sikap dan tindakan seseorang. Kemudian keyakinan seseorang terhadap nilai, kesadaran
dan kematangan seseorang dalam moral, serta penghargaan dan ketaatan seseorang
terhadap norma adalah hasil dari pendidikan dan pengalaman seseorang.1 Perilaku
seseorang berkarakter dalam proses perkembangan dan pembentukannya dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor lingkungan (nurture) dan faktor bawaan (nature).2
Selain itu, konsep dan karakteristik manusia juga sudah tertuang dalam firman
Allah yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya yang
dijelaskan juga untuk menunjukan hakikat manusia :

1
Dasim Budimansyah, dkk, Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa..., hal.
392. Yang dikutip oleh Sri Puji Astutik dalam jurnalnya yang berjudul “karakteristik psikologi mad’u dan
hubungannya dengan penerimaan pesan-pesan dakwah” hal.20

2
Ibid. Hal 424 Yang dikutip oleh Sri Puji Astutik dalam jurnalnya yang berjudul “karakteristik psikologi
mad’u dan hubungannya dengan penerimaan pesan-pesan dakwah” hal.20
Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaikbaiknya”.3 (Q.S. At-Tin : 4)

B. Ciri-ciri Perilaku Manusia

Ciri perilaku manusia yang membedakannya dari makhuk lainnya ialah:

1. Manusia memiliki kepekaan sosial


2. Tingkah lakunya berkesinambungan
3. Memiliki orientasi kepada tugas
4. Memiliki sifat kejuangan
5. Memiliki keunikan

B.1. Kepekaan Sosial

Kepekaan sosial artinya kemampuan untuk menyesuaikan tingkah laku dengan


harpan dan pandangan orang lain. Karena manusia adalah makhuk sosial dan selalu
membutuhkan kerjasama dengan oranglain, maka manusia selalu memperhatikan
harapan dan keinginan orang lain. Perilaku seseorang di hadapan orang tua pasti
berbeda dengan perilakunya di hadapapan anak muda atau anak-anak. Demikian
juga perilaku di hadapan orang yang sedih, berbeda dengan apa yang dilakukannya
di depan orang yang sedang bersuka ria.

B.2. Kelangsungan Tingkah Laku

Apa yang dilakukan oleh manusia setiap harinya bukanlah perbuatan yang
sporadis (timbul dan hilang di saat-saat tertentu), tetapi selalu ada kelangsungan
atau kontinuitas. Apa yang dilakukan hari ini merupakan lanjutan dari hari
kemarin, atau awal dari suatu rencana jangka panjang.

B.3. Orientasi Pada Tugas

Setiap hari manusia pasti tidur. Bagi mahasiswa yang rajin atau pekerja
profesional, tidur bukan semata-mata karena mengantuk, tetapi diorientasikan pada
tugas besok. Ketika mahasiswa akan ujian semester besok pagi misalnya, maka
meskipun acara televisi sepanjang malam itu bagus, maka mahasiswa itu secara
sadar mematikan televisinya dan kemudian pergi tidur karena ingat besok akan
ujian.

B.4. Usaha dan Perjuangan

Manusia memiliki perilaku yang menggambarkan usaha yang dipilihnya atau


aspirasi dan nila-nilai yang diperjuangkannya, tidak sekedar menangkap. Dalam

3
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah..., hal. 597.
pemilihan umum misalnya, orang memilih tanda gambar tertentu karena memiliki
aspirasi tertentu pula, tidak asal memilih

B.5. Keunikan

Perilaku manusia bersifat unik, artinya hanya dia sendiri, berbeda dengan yang
lain. Karena pengalaman manusia bereda-beda, maka aspirasi, selera, dan
kecendrungannya juga berbeda-beda. Hal ini berakibat pada perbedaan perilaku
yang berbeda pula.

C. Faktor-faktor Penggerak Tingkah Laku


Psikologi terkadang lebih menekankan faktor-faktor personal dalam
menganalisis fenomena tersebut, tetapi psikologi sosial sudah barang tentu lebih
menekankan pada faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar diri individu, yakni
faktor situasional dan faktor sosial. Banyak teori yang membahas hal tersebut, tetapi
dalam buku ini dicukupkan dengan uraian garis besar dalam perspektif yang berpusat
pada person dan yang berpusat pada situasi. Maka, sebenarnya tingkah laku manusia
dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor personal dan faktor situasional, faktor biologis
dan faktor sosiopsikologis.

C.1 Faktor-faktor Personal (Biologis)

Faktor biologis memang sangat mempengaruhi tingkahlaku manusia


sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud bahwa manusia dikuasai
oleh libido yang terstruktur oleh id, ego dan super ego. Motif biologis yang
mempengaruhi perilaku manusia dapat dibagi menjadi dua :

a) Kebutuhan makan, minum dan istirahat


Kebutuhan makan, minum dan istirahat merupakan kebutuhan pokok yang
harus dipenuhi dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Karena, kebutuhan
pokok tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku yang akan dilakukan oleh
seseorang. Sebagi contoh, orang yang sedang lapar dalam keadaan sedang belajar
didalam kelas itu akan mengganggu konsentrasi belajarnya.
b) Kebutuhan seksual
Pengaruh kebutuhan seksual terhadap perilaku bisa bersifat positif dan bisa juga
bersifat negatif. Bagi seniman, dorongan seksual dapat mewarnai karya seninya bagi
ilmuwan dapat mempengaruhi penyusunan teorinya, atau desain produk teknologinya,
bagi orang yang berumahtangga, motif seksual ini dapat memperteguh kemesraan dan
memperkuat ikatan perkawinan, sedang bagi seorang pemimpin, motif ini dapat
memperkuat atau memperlemah konsep dirinya. Kebutuhan biologis ini bukan hanya
menyangkut pelampiasan syahwat, tapi juga menyangkut dorongan untuk memelihara
kelangsungan hidup.
C.2. Faktor Sosiopsikologis

Faktor sosiopsikologis adalah faktor karakteristik yang disebabkan oleh proses


sosial yang dialami oleh setiap orang. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat efektif,
kognitif, dan konatif.

a. Motif Ingin Tahu


b. Motif Kompetensi
c. Motif Cinta
d. Motif Harga Diri
e. Kebutuhan akan Nilai dan Makna Hidup
f. Kebutuhan akan Pemenuhan Diri
g. Sikap
h. Emosi
i. Kepercayaan
j. Kebiasan
k. Kemauan

C.3. Faktor Situasional

Faktor situasional mempengaruhi tingkahlaku manusia dapat dibagi menjadi dua


kelompok :

1. Faktor obyektif dari lingkungan itu sendiri


2. Lingkungan psikososial dimana seseorang hidup

D. Aspek-Aspek Obyektif dari Lingkungan


Aspek lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkahlaku manusia dibagi menjadi 7 :

1. Aspek Ekologi
2. Aspek Arsitektur
3. Aspek Waktu
4. Aspek Setting (Suasana) Perilaku
5. Aspek Teknologi
6. Aspek Sosial

D.1. Lingkungan Psikososial

Perilaku orang yang berada dalam lingkungan organisasi birokrat pasti berbeda dengan
perilaku anggota LSM, karena keduanya berbeda lingkungan psikososialnya. Dilingkungan
birokrat, loyalitas kepada atasan atau korps sangat dominan, mengalahkan “idealisme”,
sementara di lingkungan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) justru “idealisme”
yang menjadi acuan pertama.

E. Faktor Kerohanian
Secara garis besar, kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan
primer dan kebutuhan rohaniah. Kebutuhan rohaniah pada tingkatan tertentu atau pada orang
tertentu merupakan kebutuhan sekunder, naman ketika kebutuhan itu menempati posisi
kebutuhan primer yakni mendesak ingin segera diperbaharui. Secara lebih tereprinci kebutuhan
rohaniah meliputi kebutuhan :

1) Kebutuhan Rasa Kasih Sayang


2) Kebutuhan Rasa Aman
3) Kebutuhan Akan Harga Diri
4) Kebutuhan Akan Rasa Bebas
5) Kebutuhan Akan Rasa Sukses
6) Kebutuhan Akan Rasa Mengenal

F. Faktor Agama
Psikologi agama memusatkan perhatiannya pada seberapa besar agama mempengaruhi
perilaku manusia. Keyakinan agama mempengaruhi perilaku manusia buakn hanya secara
individual tetapi juga sosial.

F.1. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Semua kebutuhan kebutuhan rohaniah bisa saja berhubungan dengan


keyankinan agama yang dianut oleh orang yang bersangkutan , bisa juga tidak.
Keyakinan agama bisa rasionil bisa juga tidak,tapi pengaruhnya kepada tingkah laku
sama. Demikian juga dalam pergaulan antar laki-laki dan perempuan, dalam merespon
pelanggaran moral, maka keyakinan agama yang merupakan bagian dari struktur
kepribadian seseorang terlepas dari apakah keyakinan itu benar atau salah
mempengaruhi keputusan , penilaian perilaku bersangkutan.

F.2. Keyakinan-keyakinan Agama

Keyakinan keyakinan agama ini terbagi lima kelompok yakni :

1. Keyakinan Kepada Tuhan

Keyakinan terhadap tuhan ini berkaitan dengan persepsi antara mahluk hidup
tentang tuhannya. Misalnya jika orang yang berpresepsi tuhannya galak maka ia
mencerminkan dengan rasa takut

2. Keyakinan Kepada Hari Akhir

Salah satu keyakinan agama yang sangat menentukan tingkah laku manusia
adalah dengan percayanya kepada hari akhir dan adanya akhirat. Misalnya selalu
mempertimbangkan perbuatannya didunia kelak agar tidak menyesal pada saat akhir
dikehidupan atau di akhirat nanti nya

3. Keyakinan Terhadap Takdir

Takdir adalah ketentuan ketentuan tuhan yang dipercayai oleh mahluknya ,


bagaimana cara orang memandang takdir berhubungan dengan cara pandangnya
terhadap kekuasaan tuhan nya.
4. Keyakinan Terhadap Kesaklaran

Agama mengenal konsep suci dengan berbagai terminologi. Dalam islam


misalnya dikenal dengan adanya istilah suci dari hadas, najis, tempat suci, kitab suci,
dan tuhan yang maha suci. Secara sosiologis semua agama memiliki tempat tempat dan
benda benda suci , bukan hanya islam saja.

5. Keyakinan Terhadap Mahluk Ghaib

Semua agama memiliki kepercayaan terhadap keghaiban, baikterhadap tuhan


yang gaib ataupun mahkluk gaib. Dalam agama yang animistis, mahkluk gaib dimintai
tolong untuk melakukan sesuatu hal tertentu, misalnhya untuk mendapat pekerjaan ,
kekayaan harta dilakukan dengan ritual ritual dan pemujaan pemujaan tertentu atau
melalui dukun sebagai mediatornya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Tetapi pada
kenyataannya, faktor lingkungan lebih kuat pengaruhnya daripada faktor genetik. Karakter asli
yang dimiliki oleh seseorang akan muncul ketika ia menghadapi keadaan yang genting dan
menakutkan, dan respon yang dilakukan oleh perseorangan itu menunjukan seberapa
matangnya individu tersebut dalam menghadapi situasi yang terjadi. Sudut pandang seseorang
itu dipengaruhi oleh karakter, dan karakter itu dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki pada
setiap individu. Watak yang baik membutuhkan keyakinan nilai yang kokoh, kesadaran dan
kematangan moral, serta terbiasa mengikuti norma-norma yang berlaku.

Psikologi terkadang lebih menekankan faktor-faktor personal dalam menganalisis


fenomena tersebut, tetapi psikologi sosial sudah barang tentu lebih menekankan pada faktor-
faktor berpengaruh yang datang dari luar diri individu, yakni faktor situasional dan faktor
sosial. Banyak teori yang membahas hal tersebut, tetapi dalam buku ini dicukupkan dengan
uraian garis besar dalam perspektif yang berpusat pada person dan yang berpusat pada situasi.
Maka, sebenarnya tingkah laku manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor personal dan
faktor situasional, faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mubarok Achmad, MA. 2002. Psikologi dakwah. Jakarta : Penerbit Pustaka Firdaus

Astutik Sri Puji. 2016. Karakteristik psikologis mad’u dan hubungannya dengan
penerimaan pesan-pesan dakwah. Skripsi. Darussalam-Banda Aceh : UIN Ar-Raniry
Darussalam Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai