Disusun oleh :
Ahmad Utbah 0601517003
Laela Siti Kamilah 0601517014
Muhammad Reza Saputra 0601517018
Segala puji bagi Allah SWT yang dengannya masalah hidup ada solusi terbaik, hati
menjadi tenang, jiwa menjadi hidup, dan kehidupan pun penuh kebahagiaan. Siapakah tempat
yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang dilanda kegelisahan, kesempitan,
kesulitan, dan kesedihan? Kepada siapakah kita harus memohon pertolongan, siapakan yang
layak menjadi tempat bergantung, memohon, meminta, dan meratap semua makhluk? Siapakan
yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu diucapkan oleh lisan kita manusia? Tak lain,
adalah hanya Allah SWT yang tiada Tuhan selain -Dia.
Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat, dan pengikutnya sampai akhir nanti. Beliaulah teladan bagi seluruh manusia. Allah
SWT mengutus beliau sebagai seorang guru dan pendidik, yang membawa kita dari kegelapan
menuju cahayaNya, yang mendidik kita bagaimana menghadapi masalah hidup. Ingatlah,
manusia yang hidup di dunia ini, memiliki masalah hidup, dan itu merupakan sesuatu hal yang
pasti diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh ciptaan Nya.
Selanjutnya, dengan iringan Rahmat, Alhamdulillah kami bisa menyusun makalah ini
pada tugas mata kuliah “psikologi dakwah” harapan kami semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu memecahkan dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai ilmu psikologi
dakwah, khusunya pada materi yang kami paparkan saat ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah psikologi tentunya bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita
semua, dalam disiplin ilmu istilah psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang tingkahlaku manusia dan proses mental. Dimana dalam dunia psikologi juga
dibahas mengenai bagaimana proses pembentukan perilaku yang dilakukan oleh
seseorang yang bisa saja diakibatkan oleh lingkungan, adat, kebiasaan, dan lain
sebagainya. Selain itu, banyak juga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkahlaku atau
perilaku manusia sehingga semua perilaku atau tingkahlaku yang dilakukan seseorang
itu bisa menjadi tolak ukur bagaimana oranglain dapat menilainya.
Kemudian istilah dakwah, istilah dakwah pun sudah tidak asing untuk kita
dengar dan kita bahas bersama. Seperti yang kita ketahui bahwa dakwah merupakan
kata dari da’aa-yad’uu yang dimana berarti mengajak atau menyeru. Kata mengajak
atau menyeru disini maksudnya adalah mengajak manusia untuk berbuat kebaikan dan
menyeru pada amr ma’ruf nahyi munkar. Dakwah sangat identik dengan kata da’i dan
mad’u, yang dimana mereka adalah subjek yang ada pada proses dakwah itu sendiri.
Dari proses dakwah ini juga bisa menjadi salah satu faktor pengaruh perilaku seseorang
atas informasi yang ia dapatkan yang kemudian ia terapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku manusia?
2. Apakah ciri-ciri dari tingkahlaku manusia?
3. Apa sajakah faktor penggerak tingkahlaku manusia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja faktor pengaruh tingkahlaku manusia
2. Mengatahui ciri-ciri perilaku manusia
3. Mengetahui hakikat da’i dan mad’u dakwah dalam psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dasim Budimansyah, dkk, Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa..., hal.
392. Yang dikutip oleh Sri Puji Astutik dalam jurnalnya yang berjudul “karakteristik psikologi mad’u dan
hubungannya dengan penerimaan pesan-pesan dakwah” hal.20
2
Ibid. Hal 424 Yang dikutip oleh Sri Puji Astutik dalam jurnalnya yang berjudul “karakteristik psikologi
mad’u dan hubungannya dengan penerimaan pesan-pesan dakwah” hal.20
Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaikbaiknya”.3 (Q.S. At-Tin : 4)
Apa yang dilakukan oleh manusia setiap harinya bukanlah perbuatan yang
sporadis (timbul dan hilang di saat-saat tertentu), tetapi selalu ada kelangsungan
atau kontinuitas. Apa yang dilakukan hari ini merupakan lanjutan dari hari
kemarin, atau awal dari suatu rencana jangka panjang.
Setiap hari manusia pasti tidur. Bagi mahasiswa yang rajin atau pekerja
profesional, tidur bukan semata-mata karena mengantuk, tetapi diorientasikan pada
tugas besok. Ketika mahasiswa akan ujian semester besok pagi misalnya, maka
meskipun acara televisi sepanjang malam itu bagus, maka mahasiswa itu secara
sadar mematikan televisinya dan kemudian pergi tidur karena ingat besok akan
ujian.
3
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah..., hal. 597.
pemilihan umum misalnya, orang memilih tanda gambar tertentu karena memiliki
aspirasi tertentu pula, tidak asal memilih
B.5. Keunikan
Perilaku manusia bersifat unik, artinya hanya dia sendiri, berbeda dengan yang
lain. Karena pengalaman manusia bereda-beda, maka aspirasi, selera, dan
kecendrungannya juga berbeda-beda. Hal ini berakibat pada perbedaan perilaku
yang berbeda pula.
1. Aspek Ekologi
2. Aspek Arsitektur
3. Aspek Waktu
4. Aspek Setting (Suasana) Perilaku
5. Aspek Teknologi
6. Aspek Sosial
Perilaku orang yang berada dalam lingkungan organisasi birokrat pasti berbeda dengan
perilaku anggota LSM, karena keduanya berbeda lingkungan psikososialnya. Dilingkungan
birokrat, loyalitas kepada atasan atau korps sangat dominan, mengalahkan “idealisme”,
sementara di lingkungan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) justru “idealisme”
yang menjadi acuan pertama.
E. Faktor Kerohanian
Secara garis besar, kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan
primer dan kebutuhan rohaniah. Kebutuhan rohaniah pada tingkatan tertentu atau pada orang
tertentu merupakan kebutuhan sekunder, naman ketika kebutuhan itu menempati posisi
kebutuhan primer yakni mendesak ingin segera diperbaharui. Secara lebih tereprinci kebutuhan
rohaniah meliputi kebutuhan :
F. Faktor Agama
Psikologi agama memusatkan perhatiannya pada seberapa besar agama mempengaruhi
perilaku manusia. Keyakinan agama mempengaruhi perilaku manusia buakn hanya secara
individual tetapi juga sosial.
Keyakinan terhadap tuhan ini berkaitan dengan persepsi antara mahluk hidup
tentang tuhannya. Misalnya jika orang yang berpresepsi tuhannya galak maka ia
mencerminkan dengan rasa takut
Salah satu keyakinan agama yang sangat menentukan tingkah laku manusia
adalah dengan percayanya kepada hari akhir dan adanya akhirat. Misalnya selalu
mempertimbangkan perbuatannya didunia kelak agar tidak menyesal pada saat akhir
dikehidupan atau di akhirat nanti nya
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Tetapi pada
kenyataannya, faktor lingkungan lebih kuat pengaruhnya daripada faktor genetik. Karakter asli
yang dimiliki oleh seseorang akan muncul ketika ia menghadapi keadaan yang genting dan
menakutkan, dan respon yang dilakukan oleh perseorangan itu menunjukan seberapa
matangnya individu tersebut dalam menghadapi situasi yang terjadi. Sudut pandang seseorang
itu dipengaruhi oleh karakter, dan karakter itu dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki pada
setiap individu. Watak yang baik membutuhkan keyakinan nilai yang kokoh, kesadaran dan
kematangan moral, serta terbiasa mengikuti norma-norma yang berlaku.
Astutik Sri Puji. 2016. Karakteristik psikologis mad’u dan hubungannya dengan
penerimaan pesan-pesan dakwah. Skripsi. Darussalam-Banda Aceh : UIN Ar-Raniry
Darussalam Banda Aceh