MAKALAH
Disusun Oleh
Kelompok 9
M.FAHRURROZI (2130504057)
M.MALIK ABDUL AZIZ (2130504056)
2022
Kata Pengantar
Assalammualaikum Wr.Wb
Bismillahirahmaanirrohiim
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun rohani, sehingga kami mampu menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Dasar-dasar Manajemen Dakwah yang berjudul
“Landasan Manajemen Dakwah”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, supaya nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya maupun kepada pembaca umumnya. Terima Kasih.
Wassalammualikum Wr.Wb.
….……………………………
I I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….……..I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………..……1
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………….…2
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PLURASISME…………………………………………………….…...3
B. Pengertian INKLUVISISME ………………………………………………..….….5
C. Hubungan PLURASISME dalam Islam…………………………………..……..…7
D. Hubungan INKLUVISISME Dalam Islam……………………………………...…8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………………………..9
SARAN…………………………………………………………………………..……9
II I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pluralisme sebagai sebuah sikap mengakui adanya perbedaan-perbedaan harus
diterapkan agar dapat bersikap inklusif di dalam keberagaman. Sebagaimana
diungkapkan Muhammad Arkoun yang menolak menggunakan referensi teologis
sebagai system cultural untuk bersikap ekslusif.
Umat Islam seharusnya menjauhi sifat hegemoni yang berlebihan yang dapat
memarginalisasi kelompok masyarakat lain. Penting bagi seorang Muslim untuk
menjaga moralitas dalam kehidupan karena eklusivisme beragama dan dominasi
Muslim atau nonMuslim dapat merusak iklim pluralisme agama dan persatuan
nasional sehingga sulit dibenarkan oleh prinsip Universalisme Islam itu
sendiri.Bagaimana pandangan Islam terhadap pluralisme. Sebagai agama samawi,
Islam memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi pluralisme dan pluralistis.
Berkaitan dengan tema pluralisme, atau lebih tepatnya memperkenalkan
prinsipprinsip pluralisme, atau lebih tepatnya pengakuan terhadap pluralistis dalam
kehidupan manusia.
Pengakuan Islam terhadap adanya pluralistis itu dapat dielaborasi ke dalam
dua perpektif, pertama teologis dan kedua sosiologis.Pluralistis agama dalam
pandangan Islam masuk ke dalam perspektif teologi Islam tentang agama-agama.
Dalam dikursus kontemporer, pembahasan tentang agama-agama dan relasinya ini
mengambil bentuk dalam Ilmu Perbandingan Agama, sebuah disiplin ilmu yang
berkembang luas di Indonesia setelah diperkenalkan oleh almarhum Mukti Ali,
mantan Guru Besar Ilmu Perbandingan Agama di IAIN (sekarang UIN) Yogyakarta.
Concern Mukti Ali adalah menciptakan suatu dialog positif antar Agama-agama yang
ada, terutama tiga agama besar yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang berkaitan
dengan makalah ini, yaitu :
1) Apa pengertian Plurasisme ?
2) Apa pengertian Inkluvisisme ?
3) Bagaimana Hubungan Plurasisme dalam Islam ?
4) Bagaimana Hubungan Inkluvisisme dalam Islam ?
C.Tujuan Masalah
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas ,diketahui tujuan penulisan makalah ini,
yaitu:
1) Mengetahui apa itu plurasisme ?
2) Dapat mengetahui apa itu Inkluvisime ?
3) Mengetahui Hubungan Plurasisme Dalam Islam ?
4) Mengetahui Hubungan Inkluvisisme Dalam Islam ?
2 I
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Plurasisme
Apa itu pluralisme? Istilah ini juga bisa dikenal sebagai pluralisme, yang terdiri dari
dua kata yakni plural (beragam) dan isme (paham) sehingga memiliki arti paham atas
keberagaman. Secara umum, pluralisme merupakan sebuah paham yang menghargai
adanya perbedaan di tengah kehidupan masyarakat dan mengizinkan kelompok
berbeda itu tetap menjaga budayanya sebagai ciri khas.
Adapun pengertian pluralisme menurut para ahli yang memiliki pandangan berbeda-
beda.
3 I
Pengertian pluralisme menurut Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia, yakni cara
pandang fisiologis yang tidak menggambarkan semua pada prinsip atau keyakinan
pribadi. Tapi, ketersediaan untuk menerima berbagai macam keragaman yang ada.
Ruang lingkup pluralisme di antaranya politik, budaya dan agama.
2. Anton M. Moeliono
3. Syamsul Maa’arif
4. Santrock
5. Webster
Pengertian pluralisme menurut Webster, yakni keadaan sosial yang hadir dalam
beragam etnis, agama, ras dan etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam
masyarakat. Kemudian, kondisi ini menciptakan sebuah pola masyarakat yang hidup
saling berdampingan dalam keberagaman yang ada.
4 I
B. Pengertian Inkluvisime
5 I
Nur, juga memberikan gambaran yang menarik terkait paham inklusivisme, yaitu
suatu sikap yang bertujuan untuk menumbuhkan suatu sikap kejiwaan yang melihat
adanya kemungkinan orang lain itu benar. Orang yang sekalipun bersalah harus
dibangun suatu pemahaman kejiwaan tentang pra-duga tidak bersalah (presumption of
innocence).Manusia diciptakan dalam keadaan fitrah, maka setiap orang pada
dasarnya adalah suci dan benar. Potensi untuk benar adalah primer.
6 I
juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan
berdampingan di surga".
Namun, paham pluralisme ini banyak dijalankan dan kian disebarkan oleh
kalangan Muslim itu sendiri. Solusi Islam terhadap adanya pluralisme agama adalah
dengan mengakui perbedaan dan identitas agama masing-masing (lakum diinukum wa
liya diin).
Model ini melihat bahwa Allah juga memberikan rahmat melalui Kristus di
dalam agama-agama lain, dalam kepercayaan dan ritual-ritual agama lain
tersebut. Karena rahmat dan kehadiran Kristus di dalam diri dan mealalui agama-
agama lain, maka orang-orang beragama lain itu juga terorientasi ke dalam gereja
Kristen, dan disebut sebagai "Kristen Anonim".Pandangan ini dikemukakan oleh Karl
Rahner.
7 I
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
8 I
DAFTAR PUSTAKA
Zuhairi Misrawi, Alquran Kitab Toleransi – Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil
Alamin, Pustaka Oasis, Jakarta, Jakarta, 2010, hlm. 176-195.
Raimondo Pannikar, The Intra Religious Dialogue, Kanisius, Yogjakarta, 2000., hlm.
20. Dalam buku Zuhairi Misrawi, Ibid., hlm. 178.
The Harvard Law Review Association, ed. by Huge W. Odgen, et.al., The
Presumption of Innocence, Harvard Law Review, Vol. 9, No. 2, 1895, download
content on Feb 2, 2017, hlm. 144-145.
https://uinsgd.ac.id/pluralisme-agama-dan-pendidikan-inklusif/
9 I