Anda di halaman 1dari 12

DINAMIKA ISLAM KONTEMPORER

DI SUSUN OLEH: DOSEN PENGAMPU:


SYAHRIZAL WAJNAH,MA

INSTITUT ISLAM NEGRI GAJAH PUTIH TAKENGON


FAKULTAS SYARIAH,DAKWAH,DAN USHULUDDIN
PRODI HUKUM TATA NEGARA
2022-2023
DAFTAR ISI................................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pengertian islam kontemporer.........................................................................................................2
B. pluralisme........................................................................................................................................4
C. terorisme..........................................................................................................................................6
D. HAM (hak asasi manusia)................................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejak masa klasik, dimanika pemikiran dan gerakan islam selalu di pengaruhi oleh
konfigurasi politik penguasa. Artinya ada pemikiran dan gerakan menjadi “mazhab” penguasa
dan sebaliknya, ada yang di larang bahkan dirangkus dengan menjaga “stabilitas” . Mengamati
dinamika pemikiran dan gerakan islam di Indonesia sangat menarik karena ada sejumlah
paradoks dan gesekan yang cukup tajam terutama pasca repormasi sehingga dengan bergulir nya
era reformasi membutuhkan pembacaan ulang terhadap pemikiran dan gerakan islam di
Indonesia, karena berbagai pemikiran dan gerakan islam pada mulanya terbungkam oleh
kekuatan orde baru kembali muncul dan berusaha membakitkan kembali romantisme masa lalu.
Dari sinilah muncul berbagai kekuatan pemikiran dan gerakan islam, baik islam politik maupun
islam kultural sehingga membentuk farien yang sangat beragam. Berbagai farian pemikiran dan
gerakan ke islaman di Indonesia sebenarnya bisa di terlusuri akar-akar nya secara jelas sehingga
dapat di petakkan menjadi dua arus pemikiran yang sangat dominan yakni literalisme liberalism

Pemahaman islam literasi dan gejala fundamentalisme islam cenderung menaffikan


piruralisme pemahaman keagamaan pruralisme agama

B. Rumus Masalah

1. Apakah pengertian islam kontenporer ?

2. Apakah pluralisme ?

3. Apakah terorisme,ham ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam kontenporer

Islam Kontemporer adalah Pemikiran Islam yang berkembang pada masa modern


(Abad ke-19) hingga sampai saat ini. Ciri dari Islam Kontemporer yaitu berkembangnya
metode pemikiran baru dalam menafsirkan Al-Qur’an dan peradaban Islam.

B. Pluralisme

1. Pluralisme 

Pluralisme  terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti paham atas
keberagaman. Secara luas, pluralisme merupakan paham yang menghargai adanya perbedaan
dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap
menjaga keunikan budanya masing-masing.
Berdasarkan Webster's Revised Unabridged Dictionary   arti pluralisme adalah:

 hasil atau keadaan menjadi plural.


 keadaan seorang pluralis; memiliki lebih dari satu tentang keyakinan.
Pluralisme juga dapat berarti kesediaan untuk menerima keberagaman (pluralitas), artinya, untuk
hidup secara toleran pada tatanan masyarakat yang berbeda suku, gologan, agama,adat, hingga
pandangan hidup. Pluralisme mengimplikasikan pada tindakan yang bermuara pada pengakuan
kebebasan beragama, kebebasan berpikir, atau kebebasan mencari informasi, sehingga untuk
mencapai pluralisme diperlukan adanya kematangan dari kepribadian seseorang dan/atau
sekelompok orang.

2. Pluralisme sosial
Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa
kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain.
Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.
Pluralisme dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang
paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan,
masyarakat dan perkembangan ekonomi.
Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarki, ada konsentrasi kekuasaan politik dan keputusan
dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan dan
penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.
Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan
partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang
lebih baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-situasi di mana pluralisme adalah penting
ialah: perusahaan, badan-badan politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.

3. Pluralisme Ilmu Pengetahuan


Bisa diargumentasikan bahwa sifat pluralisme proses ilmiah adalah faktor utama dalam
pertumbuhan pesat ilmu pengetahuan. Pada gilirannya, pertumbuhan pengetahuan dapat
dikatakan menyebabkan kesejahteraan manusiawi bertambah, karena, misalnya, lebih
besar kinerja dan pertumbuhan ekonomi dan lebih baiklah teknologi kedokteran.
Pluralisme juga menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran universalnya
masing-masing.

4. Pluralisme Agama[
Pluralisme Agama (Religious Pluralism) adalah istilah khusus dalam kajian agama-agama.
Sebagai ‘terminologi khusus’, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan
dengan makna istilah ‘toleransi’, ‘saling menghormati’ (mutual respect), dan sebagainya.
Sebagai satu paham (isme), yang membahas cara pandang terhadap agama-agama yang ada,
istilah ‘Pluralisme Agama’ telah menjadi pembahasan panjang di kalangan para ilmuwan dalam
studi agama agama (religious studies).

5. Pandangan Kristen
St. Paus Yohanes Paulus II, pada tahun 2000, mengeluarkan Dekret Dominus
Jesus Penjelasan ini, selain menolak paham Pluralisme Agama, juga menegaskan kembali
bahwa yesus kristus adalah satu-satunya pengantara keselamatan Ilahi dan tidak ada orang yang
bisa ke Bapa selain melalui Yesus.
Pluralisme Agama berkembang pesat dalam masyarakat Kristen-barat disebabkan setidaknya
oleh tiga hal: yaitu

1. Trauma sejarah kekuasaan Gereja di Abad Pertengahan dan konflik Katolik-Protestan,


2. Problema teologis Kristen, dan
3. Problema Teks Alkitab..
Dalam tradisi Kristen, dikenal ada tiga cara pendekatan atau cara pandang teologis terhadap
agama lain.

 eksklusivisme, yang memandang hanya orang-orang yang mendengar dan menerima


Alkitab.yang akan diselamatkan. Di luar itu, ia tidak selamat.
 inklusivisme, yang berpandangan, meskipun Kristen merupakan agama yang benar, tetapi
keselamatan juga mungkin terdapat pada agama lain.
 pluralisme, yang memandang semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju inti dari
realitas agama. Dalam pandangan Pluralisme Agama, tidak ada agama yang dipandang lebih
superior dari agama lainnya. Semuanya dianggap sebagai jalan yang sama-sama sah menuju
Tuhan

6. Pandangan Islam
Pada tanggal 28 Juli 2005, MUI menerbitkan fatwa, yang melarang pluralisme. Dalam fatwa
tersebut, pluralisme agama,sebagai objek persoalan yang ditanggapi, didefinisikan sebagai:
"Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran
setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa
hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga
mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".
Dengan demikian, MUI menyatakan bahwa Pluralisme dalam konteks yang tertera tersebut
bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
Dengan adanya definisi pluralisme yang berbeda tersebut, timbul polemik panjang mengenai
pluralisme di Indonesia.

7. Pandangan Hindu
Setiap kali orang Hindu mendukung Universalisme Radikal,
dan secara bombastik memproklamasikan bahwa “semua agama adalah sama”,
dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai.
(Dr. Frank Gaetano Morales, cendekiawan Hindu).

8. Pluralisme Agama dalam Agama Buddha


Dengan mencontoh pandangan Sang Buddha tentang toleransi
beragama, Raja Asoka membuat dekret di batu cadas gunung ( hingga kini masih dapat dibaca )
yang berbunyi: “… janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama
orang lain. Sebaliknya agama orang lain hendaknya dihormat atas dasar tertentu. Dengan
berbuat begini kita membantu agama kita sendiri untuk berkembang di samping menguntungkan
pula agama lain. Dengan berbuat sebaliknya kita akan merugikan agama kita sendiri di samping
merugikan agama orang lain. Oleh karena itu, barang siapa menghormat agamanya sendiri
dengan mencela agama lain – semata – mata karena dorongan rasa bakti kepada agamanya
dengan berpikir ‘ bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri ‘ maka dengan berbuat
demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu toleransi dan kerukunan
beragamalah yang dianjurkan dengan pengertian, bahwa semua orang selain mendengarkan
ajaran agamanya sendiri juga bersedia untuk mendengarkan ajaran agama yang dianut orang
lain… 
C. TERORIS

1. Pengertian Terorisme

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan


teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada
tata cara peperangan, seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang
acak, serta sering kali merupakan warga sipil.

2. Jenis-jenis Terorisme 

 Separatisme. Motivasi gerakan untuk mendapatkan eksistensi kelompok melalui


pengakuan kemerdekaan, otonomi politik, kedaulatan, atau kebebasan beragama.
Kategori ini dapat timbul dari nasionalisme dan etnosentrisme pelaku. 
 Etnosentrisme. Motivasi gerakan berlandaskan kepercayaan, keyakinan, serta
karakteristik sosial khusus yang mempererat kelompok tersebut sehingga terdapat
penggolongan derajat suatu ras. Penggolongan ini membuat orang atau kelompok yang
memiliki ras atas semena-mena dengan kelompok ras yang lebih rendah. Tujuannya ialah
mempertunjukan kekuasaan dan kekuatan (show of power) demi pengakuan bahwa
pelaku masuk dalam ras yang unggul (supreme race). 
 Nasionalisme. Motivasi ini merupakan kesetiaan dan loyalitas terhadap suatu negara atau
paham nasional tertentu. Paham tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kesatuan budaya
kelompok, sehingga bermaksud untuk membentuk suatu pemerintahan baru atau lepas
dari suatu kedaulatan untuk bergabung dengan pemerintahan yang memiliki pandangan
atau paham nasional yang sama.
 Revolusioner. Motivasi ini merupakan dedikasi untuk melakukan perubahan atau
menggulingkan pemerintahan dengan politik dan struktur sosial yang baru. Gerakan ini
identik dengan idealisme dan politik komunisme.

3. Bentuk Tindakan Terorisme 

a. Peledakan bom/pengeboman 

Pengeboman adalah taktik yang paling umum digunakan oleh kelompok teroris dan
merupakan aksi teror yang paling populer dilakukan karena selain mempunyai nilai mengagetkan
(shock value), aksi ini lebih cepat mendapat respon karena korbannya relatif lebih banyak. Selain
itu pengeboman juga sebagai salah satu yang paling sering digunakan dan paling disukai karena
biayanya murah, bahannya mudah didapat, mudah dirakit dan mudah digunakan serta akibatnya
bisa dirasakan langsung dan dapat menarik perhatian publik dan media massa.
b. Pembunuhan 

Pembunuhan adalah bentuk aksi teroris yang tertua dan masih digunakan hingga saat ini.
Dengan model pembunuhan yang sering digunakan yaitu pembunuhan terpilih/selektif, yaitu
tindakan serangan terhadap target atau sasaran yang dipilih atau pembunuhan
terhadap figur yang dikenal masyarakat (public figure) dengan sasaran pejabat pemerintah,
pengusaha, politisi dan aparat keamanan. Semakin tinggi tingkatan target dan semakin
memperoleh pengamanan yang baik, akan membawa efek yang cukup besar dalam kehidupan
masyarakat.

c. Pembajakan 

Pembajakan adalah perebutan kekuasaan dengan paksaan terhadap kendaraan dipermukaan,


penumpang-penumpangnya, dan/atau barang-barangnya. Dengan kata lain, pembajakan adalah
kegiatan merampas barang atau hak orang lain. Pembajakan yang sering dilakukan oleh para
teroris adalah pembajakan terhadap sebuah pesawat udara, karena dapat menciptakan situasi
yang menghalangi sandera bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, yang melibatkan
sandera-sandera dari berbagai bangsa dengan tujuan agar menimbulkan perhatian media atau
publik.

d. Penghadangan 

Aksi terorisme juga sering menggunakan taktik penghadangan. Dimana penghadangan tersebut
biasanya telah dipersiapkan terlebih dahulu secara matang oleh para teroris dengan melakukan
berbagai latihan-latihan terlebih dahulu, serta perencanaan medan dan waktu. Oleh karena itu
taktik ini disinyalir jarang sekali mengalami kegagalan.

D. HAM (hak asasi manusia)

1. pengetian HAM

Hak asasi manusia adalah hak yang tidak boleh dipisahkan dan kebebasan yang
layak bagi setiap insan sebagai seorang manusia. Hak-hak tersebut menjamin maruah
dan harga diri insan manusia serta menggalakkan kebaikan insani. Hak asasi manusia
berbentuk sejagat, tidak boleh dipisahkan dan saling bergantung.

2. Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia (HAM)

a. HAM Bersifat Hakiki


Ciri pertama dari HAM adalah bersifat hakiki yang berarti Hak Asasi Manusia adalah hak
yang diberikan kepada semua manusia sejak lahir. Oleh sebab itu, setiap manusia harus
menjunjung tinggi hak-hak dasar yang sudah dimiliki oleh manusia lainnya. Apabila sesama
manusia bisa saling menghormati dan menjunjung tinggi satu sama lain, maka kemungkinan
besar keharmonisan antar manusia dapat terjalin dengan baik.

b. HAM Bersifat Universal


Ciri kedua dari HAM adalah bersifat universal yang berarti Hak Asasi Manusia berlaku untuk
setiap manusia yang ada di seluruh dunia tanpa melihat latar belakang dari manusia itu sendiri.
Dalam hal ini, latar belakang yang dimaksud adalah jenis kelamin, agama, status sosial, ras, suku
bangsa, dan sebagainya. Dengan kata lain, adanya HAM bisa mengurangi terjadinya konflik
yang terjadi karena adanya perbedaan.

c. HAM Bersifat Tidak Bisa Dicabut


Ciri ketiga dari HAM adalah bersifat tidak bisa dicabut. Ciri Hak Asasi Manusia yang satu ini
dapat diartikan bahwa hak-hak dasar yang sudah ada di dalam diri manusia sejak lahir tidak bisa
diserahkan kepada orang lain atau tidak bisa dirampas oleh orang lain. Apabila hak-hak dasar
manusia dirampas oleh orang lain, maka sesama manusia sangat mudah terjadi konflik yang bisa
membahayakan individu itu sendiri dan lingkungannya.

d. HAM Bersifat Tidak Bisa Dibagi


Ciri keempat dari HAM adalah bersifat tidak bisa dibagi yang berarti setiap manusia berhak
untuk memperoleh semua hak yang sama, seperti hak sipil dan hak politik, hak ekonomi, serta
hak sosial dan budaya. Jika, HAM dibagi-bagi, maka akan ada manusia yang merasa dirinya
diperlakukan tidak adil karena tidak mendapatkan hak yang sama dengan individu-individu
lainnya.

3. Macam-Macam Hak Asasi Manusia (HAM) dan Contoh-Contohnya

a. Hak Asasi untuk Hidup


Contoh dari hak asasi untuk hidup, seperti setiap manusia berhak untuk hidup, setiap manusia
berhak untuk mempertahankan hidupnya, dan setiap manusia berhak meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Contoh lainnya dari hak asasi untuk hidup, yaitu setiap manusia berhak
untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan bersih dan berhak memperoleh rasa aman, damai,
tenteram, serta sejahtera lahir batin.

b. Hak Asasi Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan


Terdapat beberapa contoh dari hak asasi berkeluarga dan melanjutkan keturunan, yaitu setiap
manusia atau individu berhak untuk membangun sebuah keluarga tanpa harus ada tekanan serta
berhak untuk memiliki keturunan lewat suatu perkawinan yang sah. Dalam hal ini, perkawinan
dinyatakan sah, jika calon suami dan calon istri sudah memenuhi ketentuan-ketentuan hukum
yang berlaku, baik itu hukum agama atau hukum negara.
c. Hak Mengembangkan Diri
Setiap manusia berhak untuk mengembangkan dirinya secara layak. Oleh sebab itu, muncullah
hak asasi untuk mengembangkan diri. Adapun contoh dari hak ini yaitu setiap manusia berhak
untuk berkomunikasi serta mendapatkan informasi sesuai kebutuhannya, setiap manusia berhak
untuk merasakan manfaat dari pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Contoh terakhir dari
hak mengembangkan diri adalah setiap manusia berhak memperjuangkan dirinya agar bisa terus
berkembang, baik itu secara individu atau kelompok.

d. Hak Memperoleh Keadilan


Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang sama di mata hukum, sehingga tidak
ada diskriminasi terhadap individu atau kelompok tertentu. Hak memperoleh keadilan memiliki
beberapa contoh, seperti adanya asas praduga tidak bersalah atau seseorang berhak untuk tidak
dinyatakan bersalah, jika belum ada keputusan hukum yang sah dari sidang pengadilan. Selain
itu, setiap manusia berhak memiliki bantuan hukum saat dimulainya suatu penyidikan hingga
putusan pengadilan.

e. Hak Atas Kebebasan Pribadi


Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berhak untuk menentukan kebebasan yang akan
dipilihnya. Kebebasan itu masih akan diperbolehkan selama tidak merugikan atau
membahayakan orang lain. Contoh dari hak atas kebebasan pribadi, yaitu setiap orang bebas
menentukan agama yang akan dianutnya, setiap orang bebas untuk menentukan pilihan
politiknya, setiap orang bebas mengeluarkan pendapat, setiap orang bebas untuk menentukan
kewarganegaraannya, dan sebagainya.

f. Hak Atas Rasa Aman


Setiap orang berhak untuk mendapatkan rasa aman, sehingga dalam menjalani kehidupan akan
lebih tenang. Hak atas rasa aman mempunyai beberapa contoh, yaitu setiap orang berhak untuk
mendapatkan perlindungan diri dan keluarga, setiap orang berhak bebas dari perbuatan buruk
(penyiksaan, kekerasan, dan lain-lain), dan setiap orang tidak boleh ditangkap, ditahan, dipaksa,
dan dibuang dengan sewenang-wenang.

g. Hak Wanita
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 ini, terdapat hak wanita. beberapa
contoh dari hak wanita, seperti wanita berhak untuk memperoleh perlindungan khusus dalam
melaksanakan pekerjaannya, wanita berhak untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, wanita berhak menentukan kewarganegaraannya (setelah
menikah dengan pria berkewarganegaraan asing.

h. Hak Anak
Setiap anak yang lahir di dunia ini mempunyai hak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, dan negara. Contoh dari hak anak, seperti setiap anak berhak untuk mendapatkan
sebuah nama dan status kewarganegaraan, setiap anak berhak beribadah, berpikir, dan
berekspresi dengan bimbingan orang tua atau wali, dan setiap anak berhak untuk memperoleh
suatu perlindungan hukum dari segala macam tindak kekerasan, baik itu secara fisik atau mental.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulam

 Islam Kontemporer adalah Pemikiran Islam yang berkembang pada masa


modern (Abad ke-19) hingga sampai saat ini. Ciri dari Islam Kontemporer
yaitu berkembangnya metode pemikiran baru dalam menafsirkan Al-Qur’an
dan peradaban Islam
 Pluralisme  terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti
paham atas keberagaman. Secara luas, pluralisme merupakan paham yang menghargai
adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang
berbeda tersebut untuk tetap menjaga keunikan budanya masing-masing.
 "Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya
kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak
boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang
lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk
dan hidup dan berdampingan di surga".
 Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi
terorisme tidak tunduk pada tata cara peperangan, seperti waktu pelaksanaan yang
selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak, serta sering kali merupakan warga
sipil.

Ciri-ciri terorisme
 Separatism
 Etnosentrisme
 Nasionalisme
 Revolusioner

 Hak asasi manusia adalah hak yang tidak boleh dipisahkan dan kebebasan yang layak
bagi setiap insan sebagai seorang manusia. Hak-hak tersebut menjamin maruah dan
harga diri insan manusia serta menggalakkan kebaikan insani. Hak asasi manusia
berbentuk sejagat, tidak boleh dipisahkan dan saling bergantung.

Anda mungkin juga menyukai