Sejak masa klasik, dimanika pemikiran dan gerakan islam selalu di pengaruhi oleh
konfigurasi politik penguasa. Artinya ada pemikiran dan gerakan menjadi “mazhab” penguasa
dan sebaliknya, ada yang di larang bahkan dirangkus dengan menjaga “stabilitas” . Mengamati
dinamika pemikiran dan gerakan islam di Indonesia sangat menarik karena ada sejumlah
paradoks dan gesekan yang cukup tajam terutama pasca repormasi sehingga dengan bergulir nya
era reformasi membutuhkan pembacaan ulang terhadap pemikiran dan gerakan islam di
Indonesia, karena berbagai pemikiran dan gerakan islam pada mulanya terbungkam oleh
kekuatan orde baru kembali muncul dan berusaha membakitkan kembali romantisme masa lalu.
Dari sinilah muncul berbagai kekuatan pemikiran dan gerakan islam, baik islam politik maupun
islam kultural sehingga membentuk farien yang sangat beragam. Berbagai farian pemikiran dan
gerakan ke islaman di Indonesia sebenarnya bisa di terlusuri akar-akar nya secara jelas sehingga
dapat di petakkan menjadi dua arus pemikiran yang sangat dominan yakni literalisme liberalism
B. Rumus Masalah
2. Apakah pluralisme ?
3. Apakah terorisme,ham ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam kontenporer
B. Pluralisme
1. Pluralisme
Pluralisme terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti paham atas
keberagaman. Secara luas, pluralisme merupakan paham yang menghargai adanya perbedaan
dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap
menjaga keunikan budanya masing-masing.
Berdasarkan Webster's Revised Unabridged Dictionary arti pluralisme adalah:
2. Pluralisme sosial
Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa
kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain.
Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.
Pluralisme dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang
paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan,
masyarakat dan perkembangan ekonomi.
Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarki, ada konsentrasi kekuasaan politik dan keputusan
dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan dan
penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.
Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan
partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang
lebih baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-situasi di mana pluralisme adalah penting
ialah: perusahaan, badan-badan politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.
4. Pluralisme Agama[
Pluralisme Agama (Religious Pluralism) adalah istilah khusus dalam kajian agama-agama.
Sebagai ‘terminologi khusus’, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan
dengan makna istilah ‘toleransi’, ‘saling menghormati’ (mutual respect), dan sebagainya.
Sebagai satu paham (isme), yang membahas cara pandang terhadap agama-agama yang ada,
istilah ‘Pluralisme Agama’ telah menjadi pembahasan panjang di kalangan para ilmuwan dalam
studi agama agama (religious studies).
5. Pandangan Kristen
St. Paus Yohanes Paulus II, pada tahun 2000, mengeluarkan Dekret Dominus
Jesus Penjelasan ini, selain menolak paham Pluralisme Agama, juga menegaskan kembali
bahwa yesus kristus adalah satu-satunya pengantara keselamatan Ilahi dan tidak ada orang yang
bisa ke Bapa selain melalui Yesus.
Pluralisme Agama berkembang pesat dalam masyarakat Kristen-barat disebabkan setidaknya
oleh tiga hal: yaitu
6. Pandangan Islam
Pada tanggal 28 Juli 2005, MUI menerbitkan fatwa, yang melarang pluralisme. Dalam fatwa
tersebut, pluralisme agama,sebagai objek persoalan yang ditanggapi, didefinisikan sebagai:
"Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran
setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa
hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga
mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".
Dengan demikian, MUI menyatakan bahwa Pluralisme dalam konteks yang tertera tersebut
bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
Dengan adanya definisi pluralisme yang berbeda tersebut, timbul polemik panjang mengenai
pluralisme di Indonesia.
7. Pandangan Hindu
Setiap kali orang Hindu mendukung Universalisme Radikal,
dan secara bombastik memproklamasikan bahwa “semua agama adalah sama”,
dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai.
(Dr. Frank Gaetano Morales, cendekiawan Hindu).
1. Pengertian Terorisme
2. Jenis-jenis Terorisme
a. Peledakan bom/pengeboman
Pengeboman adalah taktik yang paling umum digunakan oleh kelompok teroris dan
merupakan aksi teror yang paling populer dilakukan karena selain mempunyai nilai mengagetkan
(shock value), aksi ini lebih cepat mendapat respon karena korbannya relatif lebih banyak. Selain
itu pengeboman juga sebagai salah satu yang paling sering digunakan dan paling disukai karena
biayanya murah, bahannya mudah didapat, mudah dirakit dan mudah digunakan serta akibatnya
bisa dirasakan langsung dan dapat menarik perhatian publik dan media massa.
b. Pembunuhan
Pembunuhan adalah bentuk aksi teroris yang tertua dan masih digunakan hingga saat ini.
Dengan model pembunuhan yang sering digunakan yaitu pembunuhan terpilih/selektif, yaitu
tindakan serangan terhadap target atau sasaran yang dipilih atau pembunuhan
terhadap figur yang dikenal masyarakat (public figure) dengan sasaran pejabat pemerintah,
pengusaha, politisi dan aparat keamanan. Semakin tinggi tingkatan target dan semakin
memperoleh pengamanan yang baik, akan membawa efek yang cukup besar dalam kehidupan
masyarakat.
c. Pembajakan
d. Penghadangan
Aksi terorisme juga sering menggunakan taktik penghadangan. Dimana penghadangan tersebut
biasanya telah dipersiapkan terlebih dahulu secara matang oleh para teroris dengan melakukan
berbagai latihan-latihan terlebih dahulu, serta perencanaan medan dan waktu. Oleh karena itu
taktik ini disinyalir jarang sekali mengalami kegagalan.
1. pengetian HAM
Hak asasi manusia adalah hak yang tidak boleh dipisahkan dan kebebasan yang
layak bagi setiap insan sebagai seorang manusia. Hak-hak tersebut menjamin maruah
dan harga diri insan manusia serta menggalakkan kebaikan insani. Hak asasi manusia
berbentuk sejagat, tidak boleh dipisahkan dan saling bergantung.
g. Hak Wanita
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 ini, terdapat hak wanita. beberapa
contoh dari hak wanita, seperti wanita berhak untuk memperoleh perlindungan khusus dalam
melaksanakan pekerjaannya, wanita berhak untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, wanita berhak menentukan kewarganegaraannya (setelah
menikah dengan pria berkewarganegaraan asing.
h. Hak Anak
Setiap anak yang lahir di dunia ini mempunyai hak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, dan negara. Contoh dari hak anak, seperti setiap anak berhak untuk mendapatkan
sebuah nama dan status kewarganegaraan, setiap anak berhak beribadah, berpikir, dan
berekspresi dengan bimbingan orang tua atau wali, dan setiap anak berhak untuk memperoleh
suatu perlindungan hukum dari segala macam tindak kekerasan, baik itu secara fisik atau mental.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulam
Ciri-ciri terorisme
Separatism
Etnosentrisme
Nasionalisme
Revolusioner
Hak asasi manusia adalah hak yang tidak boleh dipisahkan dan kebebasan yang layak
bagi setiap insan sebagai seorang manusia. Hak-hak tersebut menjamin maruah dan
harga diri insan manusia serta menggalakkan kebaikan insani. Hak asasi manusia
berbentuk sejagat, tidak boleh dipisahkan dan saling bergantung.