ISLAM &
GLOBALISASI
Setiaji 2017402051
politik dan agama. Pada satu sisi era globalisasi memberi peluang lebar
bagi semua komunitas untuk "berbaur" dengan komunitas lain. Di sisi lain,
globalisasi sebagai bagian dari proses hidup yang sudah digariskan Tuhan. Dan
cultural yang menjadi alasan kelompok ini. Bahwa sejatinya semua umat
sembari menekankan keberbedaan. Fenomena ini, dapat kita lihat dan rasakan
sejumlah tempat.
Modernisme Islam
Modernisme Islam adalah sebuah ideologi politik yang dirumuskan oleh kaum
modernis untuk menjadi basis bagi sebuah gerakan politik. Kaum modernis
meyakini dan menerima Islam sebagai ajaran yang bersifat universal, berlaku
sebagai petunjuk bagi umat manusia sepanjang zaman. Sebagai ajaran universal,
petunjuk yang bersifat umum, tidak detil. Hal itu diyakini sebagai kebijaksanaan
ilahi, agar Islam mampu menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Reformisme Islam
Reformisme dapat diartikan dengan suatu golongan yang berpaham tentang pemikiran yang
menitik beratkan pada arti pengembalian orisinialitas pemahaman dan praktek Islam kepada
kata “fundament” yang berarti dasar, asas, alas, fondasi. Maka dari itu,
keyakinan harfiah terhadap kitab suci yang merupakan firman Tuhan dan
dasar yang menyatakan bahwa suatu agama tertentu dipegang secara kokoh
dalam bentuk literal dan bulat tanpa kompromi, pelunakan, reinterpretasi, dan
pengurangan.
Radikalisme
Radikal dalam bahasa Indonesia berarti amat keras menuntut perubahan.
dalam bentuknya yang paling konkret, yakni kekerasan atau konflik. Di Bosnia
misalnya, kaum Ortodoks, Katolik, dan Islam saling membunuh. Di Irlandia Utara,
umat Katolik dan Protestan saling bermusuhan. Begitu juga di Tanah Air terjadi
pada Al-Qur’an, Sunnah Nabi, yang diikuti oleh para Sahabat dan secara
empat.
Post-tradisionalisme
Secara historis kemunculan Post-tradisionalisme Islam di Indonesia belum ada
sumber yang jelas dan pasti kapan keberadaannya. Secara leksikal tidak di
Dalam diskursus keislaman di Indonesia, tema dan gagasan tersebut juga kurang
2018: 41). Istilah Islam liberal juga seringkali digunakan oleh para penulis Barat
pikiran dan diri islam sendirilah yang paling benar, sementara keyakinan, pandangan,
pikiran dan prinsip yang dianut agama lain salah, sesat dan harus dijauhi.
Islam Inklusif
Islam Inklusif adalah islam yang bersifat terbuka. Terbuka disini tidak hanya masalah
berdakwah atau hukum, tetapi juga masalah ketauhidan, sosial, tradisi, dan
pendidikan.
Islam Pluralis
Pemikiran Islam pluralis merupakan hasil evolusi dari pemikiran Islam inklusif. Ada titik
persamaan dan perbedaan dalam pemikiran Islam inklusif dan pemikiran Islam pluralis. Dua
pemikiran tersebut sama-sama mengakui kebenaran agama lain. Bedanya, pemikiran Islam
inklusif tidak berpartisipasi aktif terhadap agama lain, pemikiran Islam pluralis, ikut nimbrung
dalam agama lain untuk menghargai perbedaan, namun hati tetap yakin terhadap keyakinan
sendiri.
TERIMAKASIH