NIM : 2106321060
RANGKUMAN AGAMA PERTEMUAN 14
C. Ciri-ciri
Menurut Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, M.A, ciri-ciri umum dari fundamentalisme Islam yaitu
1. gerakan-gerakan Islam yang secara politik menjadikan Islam sebagai ideology dan secara
budaya menjadikan barat sebagai the others.
2. memiliki prinsip yang mengarah pada paham perlawanan (oppotionalisme)
3. penolakan terhadap hermeneutika, karena pemahaman Alquran sepenuhnya adalah
skriptualistik
4. dan secara epistemologis, dalam wilayah gerakan sosial-politik menolak pluralisme dan
realativisme.
5. serta menolak perkembangan historis dan sosiologis, karena dalam pandangan mereka,
“umat manusia yang tengah melakukan aktivitas sejarah di dunia harus menyesuaikan
diri dengan teks Alquran, bukan sebaliknya”
F. Faktor
Kemunculan fundamentalisme di dunia Islam disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu adanya
represi (penindasan) politik, kegagalan rezim sekular dalam merumuskan kebijakan dan
mengimplementasikannya di dalam kehidupan masyarakat, respon terhadap Barat
(rasionalisasi, modernisasi, sekularisasi dan kapitalisme).
G. Tujuan
Tujuan utama kaum fundamentalis Islam merupakan issue yang teramat penting. Perumusan
cita-cita ini biasanya menjadi pintu masuk bagi para pemimpin fundamentalisme dalam
mengkonstruksi ideologi, doktrin, organisasi, gerakan serta pendekatan yang akan ditempuh.
Secara umum para pemimpin gerakan ini bertujuan mengintegrasikan nilai-nilai agama
kedalam kehidupan sosial-politik (din wa daulah). Tujuan utamanya adalah "negara Islam'.
Namun, tujuan antaranya adalah "mengislamkan masyarakat". Hal ini jelas tergambar dari
visi para ideolog dan penganjur fundamentalisme Islam yang membentuk pemikiran
Islamisme abad ini. Seperti Hasan al-Banna dan Sayyid Quthb di Mesir, Ali al-Nadawi dan
Sayyid Abul A'la alMawdudi di India, bahwa sejarah Islam adalah suatu rekonstruksi untuk
menunjukkan suatu bentuk kepatuhan perennial negara terhadap agama. Karena itu, bagi
seorang Muslim, kepatuhan itu semestinya bukan kepada negara. Tetapi, kepada komunitas
Islam. Untuk menjamin hal tersebut yang dituntut adalah pemberlakuan Syariat Islam dalam
pembentukan negara Islam. Karenanya, perjuangan menegakkan Syariat Islam ini merupakan
salah satu tren terpenting dalam gerakan fundamentalisme Islam. Selain dimotivasi oleh
keinginan mengislamkan masyarakat atau bahkan mendirikan negara Islam, dalam wacana
fundamentalisme penegakkan Syariat Islam sesungguhnya merupakan usaha merekonstruksi
identitas