Dosen Pengampu :
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Komunikasi Non
Verbsl” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi. Penulis
mengucapkan terima kasih ini ditujukan kepada bapak Aflah Zakinov Irta, S.Psi., M.Si. selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Komunikasi. Selain itu ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua anggota kelompok 4 yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai.
Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, oleh karena itu, kami sangat
mengjarapkan suatu kritikan dan saran untuk kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini memberikan manfaat kepada para pembaca dan pihak pihak
yang berkepentingan lainnya
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... III
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 1
1.3. TUJUAN ......................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 3
2.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL ..................................................................................... 3
2.2. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL .............................................................................. 3
2.3. KLASIFIKASI PESAN NON VERBAL .................................................................................................. 4
2.4. PRINSIP KOMUNIKASI NON VERBAL ............................................................................................. 5
2.5. FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL .............................................................................................. 6
2.6. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI NON VERBAL ................................................................................. 6
BAB III ............................................................................................................................................................ 9
STUDI KASUS ................................................................................................................................................. 9
3.1. ANALISIS STUDI KASUS .................................................................................................................. 9
BAB IV.......................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 10
4.1. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 10
4.2. SARAN ......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 12
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan
tujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian komunikasi non verbal.
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk komunikasi non verbal.
3. Menjelaskan klasifikasi pesan non verbal.
4. Mengidentifikasi prinsip komunikasi non verbal.
5. Menjelaskan fungsi komunikasi non verbal.
6. Mengidentifikasi karakteristik komunikasi non verbal.
7. Menjelaskan alasan pesan non verbal sangat signifikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Proxemics, atau konsep jarak dalam komunikasi, melibatkan cara orang-orang
yang sedang berinteraksi mencoba untuk merasakan dan menggunakan ruang di
sekitar mereka. Hal ini juga berlaku ketika orang berada bersama orang lain,
seperti dalam hubungan antara guru dan murid di tempat atau lokasi tertentu.
Penentuan jarak dalam komunikasi mempengaruhi seberapa dekat atau jauh
hubungan keakraban antara guru dan murid, serta mengindikasikan tingkat
penghargaan, kesukaan, ketidaksukaan, dan perhatian yang diberikan oleh guru
kepada orang lain. Selain itu, pengaturan jarak juga mencerminkan simbol-simbol
hubungan sosial dalam masyarakat.
4
Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional terhadap
lingkungan dengan cara positif atau negatif. Jika postur tidak berubah,
menunjukkan sikap yang tidak responsif.
Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Umumnya, melalui jarak yang diatur, kita mengungkapkan tingkat
kedekatan dengan orang lain.
Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan
kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif tetap, orang sering berperilaku
sesuai dengan persepsi mereka tentang tubuh mereka (body image).
Terkait erat dengan tubuh, kita berusaha membentuk citra tubuh melalui
pakaian dan kosmetik.
Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang terkait dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat memiliki
arti yang berbeda jika diucapkan dengan cara yang berbeda. Mulyana
(2005) menyebutnya sebagai parabahasa.
Pesan sentuhan dan bau-bauan. Kulit sebagai alat penerima sentuhan dapat
menerima dan membedakan emosi yang disampaikan melalui sentuhan.
Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan perasaan
seperti kasih sayang, takut, marah, bercanda, atau tanpa perhatian.
Bau-bauan, terutama aroma yang menyenangkan (wewangian), telah
digunakan oleh orang-orang selama berabad-abad untuk menyampaikan
pesan, menandai wilayah mereka, mengidentifikasi keadaan emosional,
menciptakan citra diri, dan menarik perhatian lawan jenis.
5
2.5. FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi nonverbal memiliki beberapa fungsi penting dalam interaksi manusia.
Berikut adalah beberapa fungsi komunikasi nonverbal (Gantiano, 2019) :
1. Komunikasi nonverbal mengirimkan makna.
2. Komunikasi nonverbal mempengaruhi orang lain.
3. Komunikasi nonverbal mengatur alur percakapan.
4. Komunikasi nonverbal berdampak pada hubungan.
5. Komunikasi nonverbal mengekspresikan identitas kita
3. Komunikasi nonverbal juga dapat berbentuk artifak, seperti cara berpakaian, tata
rias wajah, alat tulis, mobil, rumah, perabotan rumah, dan cara pengaturannya,
serta barang-barang yang digunakan, misalnya jam tangan.
5. Bahasa nonverbal terdiri dari paket keseluruhan yang melibatkan kerja sama
semua bagian tubuh untuk menyampaikan makna tertentu. Perilaku nonverbal
harus dilihat secara keseluruhan sebagai suatu paket. Sebagai contoh, ketika
seorang wanita melewati seseorang lalu mengedipkan mata, kombinasi verbal dan
nonverbal seperti marah secara verbal disertai dengan tubuh yang tegang dan
kerutan di dahi akan memberikan pesan yang tidak konsisten.
6
melalui bahasa nonverbal yang dapat dengan mudah diketahui oleh orang lain.
Sebagai contoh, seorang pembohong sering kali melakukan gerakan-gerakan tidak
sadar saat berbicara.
2. Emosi dan perasaan lebih tepat dan akurat disampaikan melalui pesan nonverbal
daripada pesan verbal.
3. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan tujuan yang relatif bebas dari
kebohongan, distorsi, dan kebingungan. Pesan nonverbal jarang bisa diatur secara
sengaja oleh komunikator.
6. Pesan nonverbal menjadi sarana yang tepat untuk sugesti. Ada situasi komunikasi
yang mengharuskan kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak
7
langsung. Sugesti ini bertujuan untuk mengimplikasikan sesuatu kepada orang lain
secara tersirat.
8
BAB III
STUDI KASUS
Video yang akan di analisis pada makalah ini adalah video yang diunggah Rans
Entertainmen pada 5 juni 2023 , dimana pada saat itu Raffi Ahmad dan istrinya Nagita
Slavina mengundang Alan Walker kerumah baru mereka. Raffi membawa Alan walker
keliling rumah barunya, sambil melihat koleksi mobil dan motornya, serta mengajak Alan
walker foto dengan mobil kesayangannya. Disini kami fokus menganalisis Alan Wakler,
dimana dalam video tersebut terdapat komunikasi nonverbal kinesik. Komuniksi kinesik
merupakan gerakan tubuh, ekepresi wajah, dan eye kontak. Dapat dilihat pada durasi
2:45-2:47 Alan walker berjabat tangan dengan Raffi Ahmad dan Nagita, tersenyum pada
durasi 2:47-2:48, yang bermakna "selamat datang" , untuk menyambut seseorang dengan
ramah dan damai. Selain itu Alan Walker juga terlihat melambaikan tangan nya pada
kamera terdapat pada durasi 2:59, yang mana hal ini dapat dimaknai sebagai sapaan.
Kemudian pada durasi 11:33-11:38 terlihat Alan Walker melakukan eye kontak
saat Raffi Ahmad menawarkan untuk mencoba makanan tradisional, yang bermakna Alan
Walker menunjukkan perhatiannya terhadap apa yang diucapkan Raffi Ahmad. Selain itu,
selama rekaman terdapat juga vokalik, yakni nada suara. Alan Walker terdengar berbiara
dengan nada suara yang tenang dan santai, menandakan kalau ia berinteraksi tanpa rasa
takut atau khawatir. Ia juga terlihat berjalan atau bergerak dengan postur tubuh yang
santai dan terbuka, yang berarti ia terbuka dan bersedia melihat apa yang akan di
tunjukkan Raffi Ahmad pada nya.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Komunikasi nonverbal adalah aspek penting dalam interaksi manusia yang
seringkali diabaikan atau dianggap remeh. Melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah,
gerakan, dan isyarat nonverbal lainnya, kita dapat menyampaikan pesan yang kuat dan
bahkan lebih signifikan daripada kata-kata yang diucapkan. Komunikasi nonverbal
memainkan peran dalam menyampaikan emosi, membangun hubungan, mengungkapkan
keinginan, dan mempengaruhi orang lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun (Burgoon,
Guerrero, dan Floyd 2016).
Berdasarkan hasil penjelasan di atas komunikasi yang tidak menggunakan kata-
kata, ini dapat dilihat bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan
intonasi suara dan kecepatan berbicara. Komunikasi non verbal ini lebih mudah di
percaya dibandingkan dengan komunikasi verbal lebih sering muncul saat tidak disadari.
Komunikasi verbal bisa menentukan hubungan dengan orang lain, dan juga berpengaruh
terhadap makna penyampaian pesan.perlu disadari bahwa komunikasi nonverbal dapat
memiliki derajat ambiguitas –bermakna gandadimana tindakan nonverbal yang kita
ekpresikan dapat ditafsirkan berbeda oleh orang lain.Komunikasi non verbal ini juga
dijadikan sebagai pendamping individu dalam melakukan komunikasi verbal.
4.2. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
Burgoon, J. K., Guerrero, L. K., & Floyd, K. (2016). Nonverbal communication. Routledge.
Gantiano, H. E. (2019). Analisis Dampak Strategi Komunikasi Non Verbal. Dharma Duta,
17(2), 80-95.
Kurniati, D. P. Y. (2016). Modul Komunikasi verbal dan non verbal. Univ Udayana Fak Kedokt.
Kusumawati, T. I. (2019). Komunikasi verbal dan nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan
Konseling, 6(2).
Laswell, H. D. (2008). In Cangara, Salah Seorang Peletak Dasar Ilmu Komunikasi, Meyebutkan
Tiga Dasar Fungsi Yang Menjadi Penyebab, Mengapa Manusia Perlu Berkomunikasi (p.
59).
Schmitz, A. (2012). Sebuah studi utama dan komunikasi.
11
LAMPIRAN
Video YouTube
Link: https://youtu.be/CDY5rroPfOU
Video TikTok
Link: https://vt.tiktok.com/ZSLLoyUNs/
12
Link : https://vt.tiktok.com/ZSLN1v5pt/
Link : https://vt.tiktok.com/ZSLN1WpwA/
13
Video studi kasus
Link : https://youtu.be/HNwaPOBG550
14