Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“ KOMUNIKASI NON VERBAL“

Disusun oleh kelompok 4:

1. Alfiah Rahmi Putri (21011222)


2. Geni Novella (21011127)
3. Hanisa Azura (21011131)
4. Ilham Fitra (21011260)
5. Syahidah Alifia (21011079)

Dosen Pengampu :

Aflah Zakinov Irta, S.Psi., M.Si.

DEPARTEMEN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Komunikasi Non
Verbsl” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi. Penulis
mengucapkan terima kasih ini ditujukan kepada bapak Aflah Zakinov Irta, S.Psi., M.Si. selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Komunikasi. Selain itu ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua anggota kelompok 4 yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai.

Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, oleh karena itu, kami sangat
mengjarapkan suatu kritikan dan saran untuk kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini memberikan manfaat kepada para pembaca dan pihak pihak
yang berkepentingan lainnya

Bukittinggi, ………… 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... III
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 1
1.3. TUJUAN ......................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 3
2.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL ..................................................................................... 3
2.2. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL .............................................................................. 3
2.3. KLASIFIKASI PESAN NON VERBAL .................................................................................................. 4
2.4. PRINSIP KOMUNIKASI NON VERBAL ............................................................................................. 5
2.5. FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL .............................................................................................. 6
2.6. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI NON VERBAL ................................................................................. 6
BAB III ............................................................................................................................................................ 9
STUDI KASUS ................................................................................................................................................. 9
3.1. ANALISIS STUDI KASUS .................................................................................................................. 9
BAB IV.......................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 10
4.1. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 10
4.2. SARAN ......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 12

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia adalah komunikasi.
Melalui komunikasi, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain untuk melakukan
kegiatan sosial atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing, terutama ketika
berhubungan dengan manusia lain. Karena itu sangat penting untuk kita memiliki
pemahaman dasar komunikasi.
(Laswell, 2008) menambahkan fungsi komunikasi antara lain “Manusia dapat
mengontrol lingkungannya, beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada, serta
melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya”. Dalam komunikasi,
ada dua jenis pesan, kode, atau simbol yang berbeda: komunikasi verbal dan komunikasi
non-verbal. Komunikasi verbal merupakan bentuk penggunaan bahasa yang kompleks
dalam berkomunikasi. Bahasa adalah kumpulan kata yang telah disusun menjadi
kumpulan kalimat sehingga memiliki arti.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah ketika manusia berkomunikasi dengan
menggunakan tanda, simbol, atau kode. Bahasa diam atau bahasa isyarat adalah nama
umum untuk kode non-verbal. Agar dapat menyampaikan pesan secara efektif kepada
pendengar atau pembaca, harus ada keseragaman dalam cara penyampaian pesan, serta
penggunaan bahasa tubuh dan gerak tubuh pembicara.
Penarikan utama bagi para peneliti adalah untuk berdiskusi dan berbagi
pengetahuan tentang simbol atau isyarat yang digunakan. Penting juga untuk masyarakat
menghargai komunikasi nonverbal sehingga bisa lebih efektif dan tidak ada lagi
perubahan persepsi yang ditimbulkan oleh adanya pengetahuan dan pemahaman yang
sama terhadap symbol atau isyarat yang digunakan dalam komunikasi non verbal.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas maka dapat disimpukan rumusan
masalahnya sebagai berikut :
1. Apa pengertian komunikasi non verbal?
2. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi non verbal?
3. Apa klasifikasi pesan non verbal?
4. Bagaimana prinsip komunikasi non verbal?
5. Apa saja fungsi komunikasi non verbal
6. Bagaimana karakteristik komunikasi non verbal?
7. Kenapa pesan non verbal sangat signifikan?

1
1.3. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan
tujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian komunikasi non verbal.
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk komunikasi non verbal.
3. Menjelaskan klasifikasi pesan non verbal.
4. Mengidentifikasi prinsip komunikasi non verbal.
5. Menjelaskan fungsi komunikasi non verbal.
6. Mengidentifikasi karakteristik komunikasi non verbal.
7. Menjelaskan alasan pesan non verbal sangat signifikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi nonverbal adalah suatu proses yang melibatkan penggunaan pesan-
pesan tanpa kata untuk mengungkapkan makna yang sama (Gantiano, 2019). Dalam hal
ini, komunikasi nonverbal dapat dianggap sebagai tindakan yang disengaja oleh manusia
yang dikirimkan dan diinterpretasikan dengan tujuan tertentu, serta memiliki potensi
untuk mendapatkan umpan balik dari penerima pesan. Dalam kata lain, komunikasi
nonverbal mencakup segala bentuk komunikasi yang tidak melibatkan penggunaan
simbol-simbol verbal seperti kata-kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan.
Contoh komunikasi nonverbal mencakup penggunaan lambang-lambang seperti gerakan
tubuh, warna, ekspresi wajah, dan lain sebagainya (Schmitz, 2012).
Komunikasi nonverbal (nonverbal communication) memiliki peranan penting
dalam berbagai situasi. Banyak komunikasi verbal yang tidak efektif disebabkan oleh
kurangnya penggunaan komunikasi nonverbal yang tepat oleh komunikator. Melalui
komunikasi nonverbal, seseorang dapat memperoleh kesimpulan tentang berbagai
perasaan yang dirasakan oleh orang lain, termasuk rasa senang, benci, cinta, kangen, dan
berbagai emosi lainnya. Dalam konteks bisnis, komunikasi nonverbal dapat membantu
komunikator untuk menguatkan pesan yang disampaikan serta memahami reaksi yang
ditunjukkan oleh penerima pesan (Kusumawati, 2019)

2.2. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi nonverbal mencakup berbagai bentuk, seperti bahasa isyarat, ekspresi
wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna, dan intonasi suara. Berikut adalah
beberapa bentuk komunikasi nonverbal (Kusumawati, 2019):
1. Bahasa Isyarat, Ekspresi Wajah, Sandi, Simbol-simbol, Pakaian Seragam, Warna,
dan Intonasi Suara merupakan beberapa contoh bentuk komunikasi nonverbal
yang ada. Contoh pertama adalah Sentuhan, yang meliputi berjabat tangan, saling
menggenggam tangan, berciuman, membelai punggung, mengusap, memukul, dan
lain sebagainya.
2. Gerakan Tubuh adalah bagian dari komunikasi nonverbal yang mencakup kinesik
atau gerakan tubuh seperti kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan postur tubuh.
Gerakan tubuh digunakan untuk menggantikan kata atau frasa tertentu,
memberikan ilustrasi atau penjelasan, serta menunjukkan perasaan.
3. Vokalik atau paralanguage merupakan elemen nonverbal dalam ucapan, seperti
nada bicara, volume suara, kekuatan suara, kecepatan berbicara, kualitas suara,
intonasi, dan lain sebagainya.

3
4. Proxemics, atau konsep jarak dalam komunikasi, melibatkan cara orang-orang
yang sedang berinteraksi mencoba untuk merasakan dan menggunakan ruang di
sekitar mereka. Hal ini juga berlaku ketika orang berada bersama orang lain,
seperti dalam hubungan antara guru dan murid di tempat atau lokasi tertentu.
Penentuan jarak dalam komunikasi mempengaruhi seberapa dekat atau jauh
hubungan keakraban antara guru dan murid, serta mengindikasikan tingkat
penghargaan, kesukaan, ketidaksukaan, dan perhatian yang diberikan oleh guru
kepada orang lain. Selain itu, pengaturan jarak juga mencerminkan simbol-simbol
hubungan sosial dalam masyarakat.

2.3.KLASIFIKASI PESAN NON VERBAL


Rakhmat (dalam Kusumawati, 2019) mengklasifikasikan pesan-pesan
nonverbal sebagai berikut:
1. Pesan kinesik merupakan komunikasi nonverbal yang melibatkan gerakan tubuh
dengan tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.

2. Pesan fasial menggunakan ekspresi wajah untuk menyampaikan makna tertentu.


Penelitian menunjukkan bahwa wajah mampu menyampaikan setidaknya sepuluh
kelompok makna, seperti kebahagiaan, kejutan, ketakutan, kemarahan, kesedihan,
mual, pengecaman, minat, kekaguman, dan tekad. Menurut Leathers (1976),
penelitian tentang wajah menyimpulkan hal-hal berikut:

 Ekspresi senang dan tidak senang pada wajah mengkomunikasikan


penilaian positif atau negatif terhadap objek yang diamati oleh
komunikator.
 Wajah juga mengkomunikasikan ketertarikan atau ketidaktertarikan
terhadap orang lain atau lingkungan, serta tingkat keterlibatan emosional
dalam situasi.
 Ekspresi wajah dapat mencerminkan tingkat kontrol yang dimiliki
individu terhadap pernyataan yang mereka buat, dan mungkin juga
mengindikasikan tingkat pemahaman atau ketidakpahaman.
3. Pesan gerakan tubuh (gestural) digunakan untuk menyampaikan berbagai makna
melalui gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan.
4. Pesan postur berhubungan dengan seluruh anggota badan dan dapat
menyampaikan makna sebagai berikut:
 Immediacy adalah ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap
individu lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara
menunjukkan kesukaan dan penilaian positif.
 Power mengungkapkan status yang tinggi dari komunikator. Contohnya,
postur orang yang merendahkan diri dan postur orang yang percaya diri.

4
 Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional terhadap
lingkungan dengan cara positif atau negatif. Jika postur tidak berubah,
menunjukkan sikap yang tidak responsif.
 Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Umumnya, melalui jarak yang diatur, kita mengungkapkan tingkat
kedekatan dengan orang lain.
 Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan
kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif tetap, orang sering berperilaku
sesuai dengan persepsi mereka tentang tubuh mereka (body image).
Terkait erat dengan tubuh, kita berusaha membentuk citra tubuh melalui
pakaian dan kosmetik.
 Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang terkait dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat memiliki
arti yang berbeda jika diucapkan dengan cara yang berbeda. Mulyana
(2005) menyebutnya sebagai parabahasa.
 Pesan sentuhan dan bau-bauan. Kulit sebagai alat penerima sentuhan dapat
menerima dan membedakan emosi yang disampaikan melalui sentuhan.
Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan perasaan
seperti kasih sayang, takut, marah, bercanda, atau tanpa perhatian.
 Bau-bauan, terutama aroma yang menyenangkan (wewangian), telah
digunakan oleh orang-orang selama berabad-abad untuk menyampaikan
pesan, menandai wilayah mereka, mengidentifikasi keadaan emosional,
menciptakan citra diri, dan menarik perhatian lawan jenis.

2.4. PRINSIP KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi nonverbal didasarkan pada beberapa prinsip. Menurut Dale G.
Leathers (dalam Gantiano, 2019), prinsip-prinsip komunikasi nonverbal mencakup hal-
hal berikut :
1. Komunikasi nonverbal memainkan peran penting dalam memberikan makna
dalam komunikasi antarpribadi atau interpersonal.
2. Komunikasi nonverbal lebih efektif dalam menyampaikan perasaan dan emosi
daripada komunikasi verbal.
3. Komunikasi nonverbal lebih efektif dalam menyampaikan makna dan tujuan yang
relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kebingungan.
4. Komunikasi nonverbal lebih efisien dibandingkan dengan komunikasi verbal.
5. Komunikasi nonverbal adalah sarana yang paling tepat untuk menyampaikan
sugesti.
6. Komunikasi nonverbal bersifat metakomunikatif yang sangat penting dalam
mencapai komunikasi berkualitas tinggi.

5
2.5. FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi nonverbal memiliki beberapa fungsi penting dalam interaksi manusia.
Berikut adalah beberapa fungsi komunikasi nonverbal (Gantiano, 2019) :
1. Komunikasi nonverbal mengirimkan makna.
2. Komunikasi nonverbal mempengaruhi orang lain.
3. Komunikasi nonverbal mengatur alur percakapan.
4. Komunikasi nonverbal berdampak pada hubungan.
5. Komunikasi nonverbal mengekspresikan identitas kita

2.6. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi nonverbal memiliki karakteristik yang bersifat universal, diantaranya
(Kurniati, 2016) :

1. Komunikasi nonverbal melibatkan perilaku yang disengaja atau tidak disengaja


untuk menyampaikan pesan yang dapat diterima dengan sadar. Contohnya,
seorang mahasiswa yang memandang keluar jendela saat kuliah menunjukkan
rasa bosan.

2. Terdapat kesamaan perilaku nonverbal antara individu satu dengan individu


lainnya. Kesamaan ini dapat dilihat dalam gerakan tangan, cara duduk, berdiri,
suara, pola bicara, kekerasan suara, dan cara diam.

3. Komunikasi nonverbal juga dapat berbentuk artifak, seperti cara berpakaian, tata
rias wajah, alat tulis, mobil, rumah, perabotan rumah, dan cara pengaturannya,
serta barang-barang yang digunakan, misalnya jam tangan.

4. Bahasa nonverbal bersifat kontekstual, artinya terjadi dalam suatu konteks


tertentu. Konteks ini membantu menentukan makna dari setiap perilaku
nonverbal. Sebagai contoh, memukul meja saat pidato akan memiliki makna yang
berbeda dengan memukul meja saat mendengar berita kematian.

5. Bahasa nonverbal terdiri dari paket keseluruhan yang melibatkan kerja sama
semua bagian tubuh untuk menyampaikan makna tertentu. Perilaku nonverbal
harus dilihat secara keseluruhan sebagai suatu paket. Sebagai contoh, ketika
seorang wanita melewati seseorang lalu mengedipkan mata, kombinasi verbal dan
nonverbal seperti marah secara verbal disertai dengan tubuh yang tegang dan
kerutan di dahi akan memberikan pesan yang tidak konsisten.

6. Komunikasi nonverbal sering kali dipercaya dengan cepat. Konsistensi antara


komunikasi verbal dan nonverbal sangat penting. Ketidaksesuaian akan terlihat

6
melalui bahasa nonverbal yang dapat dengan mudah diketahui oleh orang lain.
Sebagai contoh, seorang pembohong sering kali melakukan gerakan-gerakan tidak
sadar saat berbicara.

7. Komunikasi nonverbal dikendalikan oleh aturan yang dipelajari sejak kecil


melalui pengamatan perilaku orang dewasa. Misalnya, kita belajar tentang
bagaimana menyampaikan simpati (kapan, di mana, alasan) atau batasan
menyentuh orang lain (kapan, situasi yang diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan).

2.7. ALASAN PESAN NON VERBAL SANGAT SIGNIFIKAN


Menurut Dale G. Leathers (dalam Kusumawati, 2019) dalam bukunya "Nonverbal
Communication Systems", pesan nonverbal memiliki enam alasan signifikan, di
antaranya:
1. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi tatap muka.
Saat berinteraksi atau berkomunikasi secara langsung, kita banyak menyampaikan ide
dan pemikiran melalui pesan-pesan nonverbal. Orang lain juga cenderung "membaca"
pikiran kita melalui petunjuk nonverbal.

2. Emosi dan perasaan lebih tepat dan akurat disampaikan melalui pesan nonverbal
daripada pesan verbal.

3. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan tujuan yang relatif bebas dari
kebohongan, distorsi, dan kebingungan. Pesan nonverbal jarang bisa diatur secara
sengaja oleh komunikator.

4. Pesan nonverbal memiliki fungsi metakomunikatif yang penting untuk mencapai


komunikasi berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif mengacu pada memberikan
informasi tambahan yang menjelaskan maksud dan makna pesan. Di sini, pesan
verbal memiliki fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplementasi, dan
aksentuasi.

5. Pesan nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang lebih efisien dibandingkan


dengan pesan verbal. Dalam hal waktu, pesan verbal sering kali tidak efisien karena
redundansi, repetisi, ambiguitas, dan abstraksi. Dibutuhkan waktu lebih lama untuk
menyampaikan pikiran secara verbal.

6. Pesan nonverbal menjadi sarana yang tepat untuk sugesti. Ada situasi komunikasi
yang mengharuskan kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak

7
langsung. Sugesti ini bertujuan untuk mengimplikasikan sesuatu kepada orang lain
secara tersirat.

8
BAB III

STUDI KASUS

3.1. ANALISIS STUDI KASUS

Video yang akan di analisis pada makalah ini adalah video yang diunggah Rans
Entertainmen pada 5 juni 2023 , dimana pada saat itu Raffi Ahmad dan istrinya Nagita
Slavina mengundang Alan Walker kerumah baru mereka. Raffi membawa Alan walker
keliling rumah barunya, sambil melihat koleksi mobil dan motornya, serta mengajak Alan
walker foto dengan mobil kesayangannya. Disini kami fokus menganalisis Alan Wakler,
dimana dalam video tersebut terdapat komunikasi nonverbal kinesik. Komuniksi kinesik
merupakan gerakan tubuh, ekepresi wajah, dan eye kontak. Dapat dilihat pada durasi
2:45-2:47 Alan walker berjabat tangan dengan Raffi Ahmad dan Nagita, tersenyum pada
durasi 2:47-2:48, yang bermakna "selamat datang" , untuk menyambut seseorang dengan
ramah dan damai. Selain itu Alan Walker juga terlihat melambaikan tangan nya pada
kamera terdapat pada durasi 2:59, yang mana hal ini dapat dimaknai sebagai sapaan.

Kemudian pada durasi 11:33-11:38 terlihat Alan Walker melakukan eye kontak
saat Raffi Ahmad menawarkan untuk mencoba makanan tradisional, yang bermakna Alan
Walker menunjukkan perhatiannya terhadap apa yang diucapkan Raffi Ahmad. Selain itu,
selama rekaman terdapat juga vokalik, yakni nada suara. Alan Walker terdengar berbiara
dengan nada suara yang tenang dan santai, menandakan kalau ia berinteraksi tanpa rasa
takut atau khawatir. Ia juga terlihat berjalan atau bergerak dengan postur tubuh yang
santai dan terbuka, yang berarti ia terbuka dan bersedia melihat apa yang akan di
tunjukkan Raffi Ahmad pada nya.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Komunikasi nonverbal adalah aspek penting dalam interaksi manusia yang
seringkali diabaikan atau dianggap remeh. Melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah,
gerakan, dan isyarat nonverbal lainnya, kita dapat menyampaikan pesan yang kuat dan
bahkan lebih signifikan daripada kata-kata yang diucapkan. Komunikasi nonverbal
memainkan peran dalam menyampaikan emosi, membangun hubungan, mengungkapkan
keinginan, dan mempengaruhi orang lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun (Burgoon,
Guerrero, dan Floyd 2016).
Berdasarkan hasil penjelasan di atas komunikasi yang tidak menggunakan kata-
kata, ini dapat dilihat bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan
intonasi suara dan kecepatan berbicara. Komunikasi non verbal ini lebih mudah di
percaya dibandingkan dengan komunikasi verbal lebih sering muncul saat tidak disadari.
Komunikasi verbal bisa menentukan hubungan dengan orang lain, dan juga berpengaruh
terhadap makna penyampaian pesan.perlu disadari bahwa komunikasi nonverbal dapat
memiliki derajat ambiguitas –bermakna gandadimana tindakan nonverbal yang kita
ekpresikan dapat ditafsirkan berbeda oleh orang lain.Komunikasi non verbal ini juga
dijadikan sebagai pendamping individu dalam melakukan komunikasi verbal.

4.2. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Burgoon, J. K., Guerrero, L. K., & Floyd, K. (2016). Nonverbal communication. Routledge.

Devito, JA (2002). Komunikasi manusia. Boston: Pearson.

Gantiano, H. E. (2019). Analisis Dampak Strategi Komunikasi Non Verbal. Dharma Duta,
17(2), 80-95.

Kurniati, D. P. Y. (2016). Modul Komunikasi verbal dan non verbal. Univ Udayana Fak Kedokt.

Kusumawati, T. I. (2019). Komunikasi verbal dan nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan
Konseling, 6(2).

Laswell, H. D. (2008). In Cangara, Salah Seorang Peletak Dasar Ilmu Komunikasi, Meyebutkan
Tiga Dasar Fungsi Yang Menjadi Penyebab, Mengapa Manusia Perlu Berkomunikasi (p.
59).
Schmitz, A. (2012). Sebuah studi utama dan komunikasi.

11
LAMPIRAN
Video YouTube

Link: https://youtu.be/CDY5rroPfOU

Video TikTok

Link: https://vt.tiktok.com/ZSLLoyUNs/

12
Link : https://vt.tiktok.com/ZSLN1v5pt/

Link : https://vt.tiktok.com/ZSLN1WpwA/

13
Video studi kasus

Link : https://youtu.be/HNwaPOBG550

14

Anda mungkin juga menyukai