Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

ANALISIS ORGANISASI KERJA

DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian..............................................................................3

B Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan Penelitian............................................................................................3

D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Analisis Organisasi Kerja...............................................................................7

2.1Pendekatan Psikologis.....................................................................................8

3.1 Pendekatan Sosiologis..................................................................................18

4.1 Pendekatan Sistematik.................................................................................27

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................31

3.2 Saran ............................................................................................................31

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya adalah
peningkatan kinerja karyawan yang mencerminkan kemampuan anggota
organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-masing karyawan di nilai
dan di ukur menurut kriteria yang sudah di tentukan oleh organisasi. Ada
banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan
diantaranya motivasi dan disiplin kerja. Dalam hubungannya dengan
kinerja, disiplin kerja merupakan salah satu faktor penting.
Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja
sama. Sejalan dengan itu organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi
kegiatan sejumlah orang yang rasional untuk mencapai tujuan. oleh sebab
itu organisasi mengharapkan para pegawai dapat berprestasi dan mampu
menciptakan keadaan yang kondusif. Sehingga pegawai tidak akan
mengalami kejenuhan, kebosanan dan rasa malas bekerja yang
mengakibatkan semangat kerja menurun. jika semangat kerja menurun
dapat mengakibatkan kinerja pegawai juga mengalami penurunan. Kinerja
peawai yang menurun dapat mengakibatkan kerugian dalam organisasi.
Organisasi apapun, jenis, skala dan ukurannya pasti tidak terlepas
dari faktor sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas
tentunya tidak didapat dengan mudah dan sederhana. Untuk mencari atau
merekrut calon tenaga kerja yang berpotensi dan dan sesuai standar
organisasi, harus melihat berbagai aspek internal dan eskternal organisasi.
Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja merupakan kebutuhan bagi
organisasi.
Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi
perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan
bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan
kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius
karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang
ada didalamnya.
Analisis organisasi kerja ini dilakukan dengan tujuan untuk
membantu perusahaan mencapai targetnya, membantu dalam membuat job
description karyawan, membantu dalam pembagian tugas atau tanggung
jawab menjadi lebih mudah dan jelas, membantu untuk mengurangi
konflik internal yang terjadi di dalam perusahaan, kemudian membantu
meningkatkan moral dan motivasi kerja karyawan dalam jenjang karir
ynag jelas dan membantu dalam perhitungan sistem remunerasi karyawan
perusahaan.
Selain itu, analisis organisasi kerja juga berfungsi untuk
merencanakan kebutuhan SDM dengan menganalisis kebutuhan skill yang
dibutuhkan perusahaan. Lewat hasil analisis itulah akan dilaksanakan
kegiatan pelatihan karyawan baik untuk melatih karyawan baru maupun
meningkatkan keterampilan karyawan lama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis organisasi kerja?
2. Apa unsur-unsur dari organisasi kerja?
3. Bagaimana karakteristik dari pendekatan psikologis, pendekatan
sosiologis dan pendekatan sistematik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusun dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui secara umum konsep analisis organisasi kerja, mengetahui
karakteristik dan perbedaan antara pendekatan psikologis, pendekatan
sosiologis dan pendekatan sistematik.
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi Instansi
Makalah ini dapat menambah wawasan mengenai manajemen
sumber daya manusia dan dapat menggugah untuk dapat terus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya.
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan atau organisasi
dalam mengambil kebijakan mnegenai motivasi dan disiplin kerja
sehingga meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi Pihak lain
Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memecahkan
serta membahas masalah yang sama dimasa mendatang. Dan penulisan
ini untuk menambah bahan bacaan yang dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan dalam menyususn karya tulis serta menambah
pengetahuan bagi mereka yang berminat di bidang SDM.
3. Bagi Penulis
Makalah ini dapat menambah pengetahuan yang berharga bagi
penulis, sehubungan dengan mata kuliah SDM yang didapat di bangku
kuliah. Selain itu penulis dapat mengembangkan serta
mengimplementasikan ilmu pengetahuan teoritis tersebut kedalam
dunia kerja yang nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 ANALISIS ORGANISASI KERJA
Definisi Organisasi Kerja ialah wadah atau tempat berkumpulnya orang
dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam
memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material,
lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya
dengan efisien dan efisien , serta struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
1.2 UNSUR-UNSUR ORGANISASI KERJA

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu,


yang antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama


Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-
orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk
melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian
tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak,
sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat
berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu
misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan
sebagainya.
b. Proses Kerja Sama Sedikitnya Antara Dua Orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan
proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja
sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di
susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan
dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan
dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama
itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara
pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
c. Jelas Tugas dan Kedudukannya Masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing
orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas,
dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat
di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan
bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang
satu dengan yang lain.
d. Ada Tujuan Tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer.
Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi
organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik
akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut : Pelaksanaan tugas
pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif.
2.1 PENDEKATAN PSIKOLOGIS
Pengertian Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk
melihat keadaan jiwa pribadi manusia. Secara etimologis, istilah
psikologis berasal dari Yunani. Yunani. yaitu dari kata psyche yang
berarti "jiwa", dan logos yang berarti ,"ilmu". Jadi, secara harfiah,
psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-
gejala kejiwaan. Inilah, untuk rentang waktu ketika waktu yang relatif
lama, terutama psikologi masih merupakan bagian atau cabang dari
filsafat, psikologi diartikan seperti pengertian-pengertian tersebut. "Pada
masa terakhir," demikian kata Paul Mussen dan Mark R. Rosenzwieg
dalam buku mereka, Psychology an Entroduction, "psikologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari pikiran (pikiran), namun dalam
perkembangannya, kata pikiran berubah perilaku (tingkah laku), sehingga
psikologi didefinisikan Ada dua macam pengertian Ilmu Jiwa yang
dikemukakan oleh Gerungan, yaitu Ilmu jiwa itu merupakan istilah bahasa
indonesia sehari-hari dan dikenal tiap-tiap orang sehingga ilmu jiwa
digunakan dalam arti yang luas dan dapat ditemui di segala hal, dan ilmu
jiwa meliputi pemikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala
fantasi dan spekulasi mengenai jiwa itu.
Beberapa pendapat dari para ahli tentang pertanyaan yang dimaksud
dengan psikologi.
1. Menurut Wundt (Devidoff.1981): Psikologi itu merupakan ilmu
tentang kesadaran manusia (The Science of Human Consciouness).
Dimana para ahli psikologi akan mempelajari proses-proses elemen
dari kesadaran manusia itu. Ketidaksadaran merupakan hal yang
dipelajari dalam psikologi.
2. Menurut Woodworth dan Marquis (1957): mengajukan pendapat
bahwa yang dimaksud sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia. dengan psikologi itu merupakan ilmu tentang aktivitas-
aktivitas individu dalam arti luas baik aktivitas motorik, kognitif
maupun emosional.
3. Menurut Branca (1964); Dalam bukunya berjudul Psychology : The
science of Behavior, telah jelas bahwa apa yang dimaksud dengan
psikologi merupakan ilmu tentang perilaku dan dalam hal ini
menyangkut perilaku pada manusia. Senada dengan yang Branca
dikemukakan lagi oleh Morgan (1984) yang menyatakan bahwa
Psychology is the science of human and animal behavior, namun
penerapan ilmu itu pada manusia.
4. Demikian pula yang dikemukakan oleh Sartain (1967) yang
menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang perilaku
manusia. Jika ditelaah pendapat dari Woodworth dan Marquis,
Branca, Morgan serta Sartain jelas terlihat hal yang senada. Namun
dengan penjelasan di atas bahwa para ahli tidak memiliki kata yang
ditunjukkan dalam definisi apa itu psikologi. Seperti yang tentang
jiwa. Akan tetapi oleh karena jiwa itu sendiri tidak tampak, maka yang
dapat dilihat atau diobservasi adalah perilaku atau aktivitas-aktivitas
yang merupakan manivestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa itu.
Karena itu psikologi merupakan ilmu yang meneliti atau mempelajari
tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manivestasi
hidup kejiwaan. Prilaku atau aktivitas disini dalam arti yang sangat
luas yaitu meliputi perilaku yang tampak/kelihatan (overt behavior)
dan juga perilaku yang tidak tampak (innert behavior) atau menurut
Woodworth adalah aktivitas motorik, kognitif dan emosional. telah
dikemukakan di atas psikologi itu merupakan ilmu yang
membicarakan.

2.2 PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU

Psikologi sebagai ilmu pertama pada tahun 1875 di Leipzig, Jerman, oleh
Wilhelm Wundt merupakan titik awal dari perkembangan psikolohi sebagai
suatu illmu disusul Laboratorium psikologi lainnya antara lain di Wuerzburg,
Goettingen dan Tubingen.ilmu berusaha memberi penjelasan tentang
kejadian-kejadian di alam, lepas dari bagaimana keterangan ini nanti akan
digunakan. Kajian dari bermacam-macam gejala psikis dari manusia dengan
menggunakan berbagai macam rancangan eksperimen merupakan kegiatan
utama dari psikologi eksperimen. Psikologi eksperimen juga mempelajari
gejala-gejala psikis dan perilaku manusia dalam bidang industry.
Penerapan psikologi umumdi industry sudah mulai dilihat pada permulaan
abad ke 20 oleh Walter Dill Scott (1901) dalam periklanan. Tahun 1903,
bukunya Theory of Advertising merupakan buku pertama yang membahas
psikologi dalam kaitan dengan aspek dunia kerja. Tahun 1913, terbit buku
dari Hugo Muensterberg psikolog Jerman yang mengajar di Universitas
Harvard, The Psychology of Industrial efficiency. Perkembangan yang pesat
dimulai dalam decade 1920. Frederick winslow taylor, pelopor gerakan
scientific management mencari cara yang paling efisien untuk melakukan
suatu pekerjaan. Ini berkembang menjadi Ergonomi, kerekayasan untuk
manusia (Human Engineering) atau psikologi kerekayasaan untuk manusia
(Engineering Psychologi). 1924 dimulai penelitian-penelitian di Hawthorne,
Illinois di pabrik Western Electric tentang akibat-akibat kerja fisik dari
lingkungan kerja terhadap efisiensi kerja. Ditemukan bahwa kondisi
psikososial ditempat kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting
dari kerja fisik.

2.3 PSIKOLOGI ORGANISASI

 Pengertian Organisasi :

- Dalam arti Statis (diam)

Merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen


berlangsung, dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada
kedudukan, jabatan wewenag, dan garis komando dan tanggung jawab.

- Dalam arti Dinamis (bergerak)

Merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam


suatau wadah tertentu umtuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah
ditetapkan secara bersama pula.

Dalam arti paling umum, psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan


yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam
aturan organisasi formal. Katz dan Kahn menyatakan bahwa esensi dari
sebuah organisasi adalah “pola” atau motif perilaku manusia. Ketika
perilaku berpola, beberapa struktur dikenakan pada individu. Struktur ini
biasanya datang dalam bentuk peran (normatif standar yang mengatur
perilaku) serta adanya pedoman nilai.Penting untuk membedakan antara
formal dan informal organisasi. Sebuah organisasi formal adalah salah
satu organisasi yang memiliki ciri beberapa pernyataan yang menyatakan
memenuhi tujuan dan tujuan yang sering dinyatakan secara tertulis.
Organisasi formal juga biasanya menunjukkan beberapa tingkat
kontinuitas dari waktu ke waktu, mereka sering bertahan hidup jauh lebih
lama dari anggota pendiri lakukan. Organisasi bisnis jelas menunjukkan
karakteristik ini yang mendefinisikan dari organisasi formal, seperti
halnya banyak lain organisasi nirlaba dan pemerintah lembaga.
Sebaliknya, sebuah organisasi informal di mana tujuannya adalah
biasanya kurang eksplisitdaripada organisasi formal.

Psikologi organisasi adalah ilmu yg mempelajari manusia dalam


hubungan dengan organisasi (perilaku manusia dalam setting organisasi).
Fokus study psikologi organisasi lebih ke cara pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi didasari oleh sistem, budaya, leadership dan
human capital.

Semua konsep dan teori awal mulanya psikologi organisasi berasal dari
psikologi sosial dan psikologi klinis (teruama pada teori-teori
kepribadian). Dalam perkembangannya, psikologi organisasi disatukan
dengan psikologi industri.

Psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi


mempengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
Pemahaman, penguasaan serta praktik pada psikologi organisasi dapat
diterapkan pada perusahaan guna mencapai kesuksesan sebuah
perusahaan dan membantu memberikan alternatif solusi terhadap
pengembangan sistem industri.

Kajian psikologi organisasi lebih menekankan pada pengembangan


sistem manajemen sumber daya insani seperti merancang sistem
rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan, penilaian potensi
terstruktur (assesment centre), pelatihan-pengembangan, pelatihan
kinerja, sistem remunerasi hubungan industrial, dan budaya perusahaan.
Tujuan layanan jasa dan ilmu tersebut dimaksudkan terutama untuk
meningkatkan kesejahteraan lahir-batin dan mencapai tingkat kualitas
kehidupan kerja yang optimal.

2.4 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGNISASI DI INDONESIA

Dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an , ketika kemerdekaan


Indonesia diakui secara resmi oleh Belanda akhir tahun 1949. Psikologi
indurtri dan organisasi di Indonesia masih merupakan ilmu terapan
dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis
(psikotes) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan, dan
bimbingan kejurusan, dan pengembangan karier, bidang terapan yang lain
adalah bidang pelatihan.

2.5 PENGERTIAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI


Individu dalam organisasi formal memiliki dampak yang luar biasa
banyak dalam aspek kehidupan kita. Segalanya- makanan yang kita
makan, mobil mobil kita kemudikan, rumah tempat kitahidup tergantung
pada koordinasi usaha manusia.Bahkan, dampaknya sangat besar bahwa
kita biasanya memperhatikan perilaku dalam resmi organisasi hanya pada
saat keputusan baik,sangat baik atau sangat buruk.

Sebagai contoh, kita memperhatikan ketika sebuah olahraga profesional


tim sangat sukses,atau sebuah organisasi bisnis sangat menguntungkan,
atau korupsi terjadi pada sebuah badan pemerintah. Sebagian besar waktu,
bagaimanapun, dampak perilaku pada organisasi formal berjalan relatif
tanpa disadari.

Psikologi organisasi adalah bidang yang menggunakan metodologi ilmiah


untuk lebih memahami perilaku individu dalam pengaturanorganisasi.
Pengetahuan ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk membantu fungsi
organisasi lebih efektif. Hal ini penting karena organisasi yang efektif
biasanya lebih produktif, sering memberikanjasa berkualitas tinggi, dan
biasanya lebih sukses secara finansial daripada organisasi yang kurang
efektif.

Untuk organisasi swasta,kesuksesan sering menyebabkan peningkatan


kekayaan pemegang saham dan keamanan kerja yang lebih besar untuk
karyawan. Untuk organisasi publik seperti polisi departemen, pemerintah
kota, dan perguruan tinggi negeri, kesuksesan berarti tingginya
kualitaslayanan dan penghematan biaya bagi pembayar pajak. Manfaat
tidak langsung juga terkait dengan efektivitas organisasi ditingkatkan dan
keberhasilan akan lebih sering datang. Organisasi yang sukses
menyediakan kesempatan kerja, memfasilitasi kesejahteraan ekonomi
bagi anggota masyarakatnya.

Juga, dalam banyak kasus, karyawan dalam organisasi yang sukses lebih
puas dan terpenuhi dalam pekerjaan mereka daripada karyawan dalam
organisasi kurang berhasil. Sikap positif dapat membawa lebih untuk
peran nonpekerjaan seperti orang tua dan masyarakat anggota. Konsumen
juga mendapatkan keuntungan dari peningkatan efektivitas organisasi
karena dikelola dengan baik, organisasi yang efisien sering menghasilkan
produk dan memberikan layanan dengan jauh lebih rendah daripada biaya
kurang berhasil mereka pesaing. Penghematan biaya seperti ini sering
diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih rendah.
Singkatnya, setiap orang adalah pemenang potensial ketika organisasi
berfungsi secara efektif. Organisasi psikologi berusaha untuk
meningkatkan efektivitas organisasi melalui penelitian ilmiahdan
penerapan temuan hasil penelitian.

Istilah pada umumnya psikologi industri dan organisasi merupakan


terjemahan dari Industrial and Organizational Psychology. Tidak hanya
itu, pengertian psikologi juga mencakup pengertian dari business
(perusahaan). Perilaku manusia pun kini berkaitan dengan kegiatan
industri dan organisasi dipelajari guna pengembangan teori, aturan dan
prinsip-prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam lingkup industri
dan organisasi. Di samping itu alat-alat untuk mengukur perbedaan
antarmanusia juga masih tetap dikembangkan guna meningkatkan
kecermatan dalam melaksanakan pemeriksaan psikologi dengan tujuan
seleksi, penempatan, pengenalan diri, penyuluhan kejuruan, dan
pengembangan karier. Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia:

Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen baik secara
perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya
dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan
kemanfaatan manusianya dan organisasi.

1. Psikologi Industri dan Organisasi sebagai Ilmu

Masih menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya,


psikologi dan industri pada khususnya kedalam industry dan
organisasi.

2. Psikologi Industri dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia

Perilaku manusia yang dimaksud dalam industri dan organisasi


ialah perilaku yang dapat diamati secara langsung. Seperti
berbicara, berjalan, makan, minum, duduk, dan sebagainya.
Maupun perilaku tersebut yang tidak dapat diamati secara
langsung, seperti berpikir, perasaan, motivasi, dan sebagainya.

3. Psikologi Manusia Dipelajari dalam Perannya sebagai Tenaga Kerja


dan sabagai Konsumen

Perilaku manusia dipelajari di dalam segala aktifitasnya. Manusia


dipelajri dari segi melaksanakan tugas pekerjaannnya. Melakukan
hal-hal yang berhubungan dengan segala aktifitas yang
mempergunakan fisik. Manusia dipelajri dalam interaksi-
interaksinya.
4. Perilaku Manusia dipelajari secara Perorangan dan secara
Kelompok

Perilaku manusia yang dapat dipelajari melalui dirinya sendiri


ataupun dalam suatu kelompok besar maupun kecil. Dalam diri
sendiri mendapat definisi yang berbeda dengan mempelajari dalam
segi kelompok. Juga dapat dipelajari sejauh mana struktur, pola dan
kerja organisasi mempunyai pengaruh terhadap kerjanya.

2.6 PERBEDAAN PSIKOLOGI ORGANISASI DAN PERILAKU


ORGANISASI
Khususnya mereka yang memiliki menerima setidaknya sebagian dari
pelatihan mereka dalam universitas sekolah bisnis, telah mendengar
tentang bidang perilaku organisasi. Apa bedanya antara psikologi
organisasi dan perilaku organisasi? Di semua kejujuran, kedua bidang ini
jauh lebih mirip dari berbeda-begitu banyak sehingga, sebenarnya, bahwa
fakultas banyak yang mengajar perilaku organisasi dalam bisnis sekolah
menerima pelatihan mereka di departemen psikologi. Meskipun kurang
umum,beberapa fakultas yang mengajar organisasi psikologi menerima
pelatihan mereka dalam bisnis sekolah. Meskipun kesamaan luar, ada
benar-benar halus perbedaan antara organisasi psikologi dan perilaku
organisasi. Moorhead dan Griffin (1995) mendefinisikan organisasi
perilaku sebagai "studi tentang perilaku manusia dalam pengaturan
organisasi, antarmuka antara perilaku manusia dan organisasi, dan
organisasi itu sendiri "(hal. 4). Jika kita fokus hanya pada bagian pertama
dari definisi ini, tidak mungkin untuk membedakan psikologi organisasi
dari perilaku organisasi. Namun, kita mulai melihat sedikit perbedaan di
mana terletak pada bagian dari definisi yang menyatakan bahwa perilaku
organisasi yang bersangkutan dengan " organisasi itu sendiri
"Khususnya., mereka belajar dalam perilaku organisasi yang
bersangkutan tidak hanya dengan perilaku individu dalam
organisasi,tetapi juga dengan tingkat makro proses dan variabel seperti
struktur organisasi dan strategi. Ini dipandang sebagai menarik dan layak
penelitian di kalanganmereka sendiri.

Psikologi organisasi juga khawatir dengan dampak dari tingkat makro


variabel

dan proses, tetapi hanya sebatas bahwa seperti variabel dan proses
berdampak pada individu perilaku. Dengan demikian, salah satu cara
yang halus dalam organisasi psikologi dan organisasi perilaku berbeda
adalah bahwa perilaku organisasi ini sedikit lebih "eklektik" dalam fokus
daripada yang organisasi psikologi.Banyak alasan untukperbedaan ini
adalah bahwa perilaku organisasi menarik dari berbagai disiplin ilmu
lebih besar dari melakukan psikologi organisasi. Sementara psikologi
organisasi menarik sebagian besar dari berbagai subfield dalam psikologi,
organisasi perilaku menarik tidak hanya pada psikologi tetapi sosiologi,
antropologi, ekonomi, dan tenaga kerja hubungan, untuk beberapa nama.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan apakah ada perbedaan antara
organisasipsikologi dan perilaku organisasi, saya Jawabannya adalah: Ya,
tapi itu adalah sangat halus perbedaan. Mungkin cara terbaik untuk
meringkas perbedaannya adalah mengutip komentar dari satu profesor
saya ketika saya mulai mencari fakultas pekerjaan setelah menyelesaikan
Ph.D.

2.7 WAWASAN PSIKOLOGI ORGANISASI


Yang dimaksud dengan organisasi ialah organisasi formal yang mencakup
organisasi yang mencari keuntungan, yang memproduksi barang atau jasa
(industri, perdagangan, biro akuntan, biro perjalanan, perbankan) dan
organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan (lembaga
pendidikan, ruamh sakit, badan-badan pemerintah, lembaga
pemasyarakatan).

Objek yang dipelajari oleh psikologi industry dan organisasi adalah


perilaku manusia sebagai tenaga kerja dan sebagia konsumen dalam
kaitan:

1. Fungsi batas Sistim

Yaitu secara perorangan atau secara kelompok seperti:

a) Pelamar/calon tenaga kerja


b) Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengadaan dan seleksi
tenaga kerja
c) Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengendalian mutu,
pemasaran dan penjualan
d) Konsumen, perorangan maupun perusahaan

2. Proses produksi dalam sistim seperti:

a) Tenaga kerja pelaksana yang dikelola


b) Tenaga kerja pengelola (manager)
2.8 KAITAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI DENGAN
ILMU-ULMU LAIN
1. Kaitan dengan Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior)

Psikologi industri dan organisasi sangat erat hubungannya dengan


perilaku keorganisasia. Kesamaan dalam bidang kajian terletak pada
mempelajari perilaku manusia:

a. Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai


konsumen
b. Baik secara perorangan maupun secar kelompok.

Untuk kepentingan dan kemanfaatan dan organisasinya sebagai


tenaga kerja perilaku dipelajari untuk menemukan kepribadian,
kecakapan-kecakapan, ketrampilan, sikap dan cirri-ciri kepribadian:

a. Dengan tujuan khusus untuk seleksi dan penempatan, untuk pelatihan


dan pengembangan
b. Dalam interaksi dengan lingkungan fisiknya
c. Dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya

2. Kaitannya dengan Manager Sumber Daya Manusia

Di Indonesia kebanyakan orang sukar dapat membedakan antara


psikologi industri danorganisasi dan managemien sumber daya
manusia. Perbedaan utama terletak pada kondisi dimana manusia
sebagai tenaga dipelajari kerja. Pada managemen sumber daya
manusia, perilaku manusia dipelajari dalam kaitannya dengan
managemen dan bagaimana manusia sebagai tenaga kerja dapat
dimanagemeni secara efektif menjadi pokok bahasan. Topik yang
sam ialah seleksi tenaga kerja pelatiahan, motivasi dan
kepemimpinan, tetapi masing-masing ditangani dengan cara yang
berbeda. Managemen sumber daya manusia bekerja berdasarkan
mencari cirri-ciri yang ada pada manusia.
2.9 TUJUAN PENDEKATAN PSIKOLOGIS

Berdasarkan buku Psychology Applied to Work: An Introduction to Industrial and


Organizational Psychology oleh Muchinsky,Tujuan nya adalah :

1. Seleksi karyawan
melibatkan pengembangan penilaian seleksi karyawan, seperti tes
penyaringan untuk menentukan kandidat telah sesuai dengan syarat
pekerjaan atau tidak.
2. Ergonomi
Psikolog organisasi dengan subyek ergonomi akan membuat perancangan
atau desain alat-alat untuk memaksimalkan kinerja dan meminimalkan
cedera.
3. Pengembangan organisasi
Di area ini, psikolog organisasi akan membantu untuk meningkatkan
organisasi melalui program penambahan keuntungan, desain ulang produk,
serta perbaikan struktur organisasi.
4. Manajemen kinerja
Seperti namanya, psikolog organisasi yang bekerja di bidang manajemen
kinerja akan mengembangkan penilaian dan teknik untuk menentukan
kinerja karyawan telah dilakukan dengan baik.
5. Kehidupan kerja
Psikolog di area ini berfokus meningkatkan kepuasan karyawan dan
memaksimalkan produktivitas para karyawan. Ia juga bisa menawarkan
cara atau program agar karyawan dapat bekerja lebih menguntungkan
perusahaan sekaligus memiliki kualitas hidup meningkat di tempat kerja.
6. Pelatihan dan pengembangan
Psikolog akan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tertentu serta mengevaluasi
program pelatihan karyawan. Namun sebelum mengadakan pelatihan,
psikolog organisasi akan menentukan masalah spesifiknya yang terjadi di
perusahaan.
Misal manajer mengetahui bahwa timnya tidak bersemangat sehingga
menyebabkan pendapatan menurun atau seorang karyawan yang sering
melakukan kesalahan dalam pekerjaannya meskipun ia mengerjakan tepat
waktu.
Tujuan Dan Manfaat lainya :
a. Pendekatan psikologis bertujuan untuk menjelaskan fenomena
keberagamaan manusia yang dijelaskan dengan mengurai keadaan
jiwa manusia.
b. Membantu organisasi dan perusahaan dalam mencapai tujuan.
c. Menjembatani kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi.
d. Meningkatkan kemampuan individu dalam setting kerja sehingga
bukan saja meningkatkan kompetensi individu tapi juga
mengembangkan perusahaan

J. Akar Dan Pendekatan Ilmiah awal dari Psikologis

Beberapa sejarawan senang mengatakan bahwa psikologi modern lahir pada


bulan Desember 1879 di University of Leipzig, ketika Wilhem Wundt (1832-
1920) dan dua mahasiswanya melakukan sebuah eksperimen utnuk mengukur
jarak waktu, antara saat setelah seorang mendengar bunyi dan saat seseorang
benar-benar menekan tombol telegraf untuk memberikan tanda bahwa ia telah
mendengar. Eksperimen tersebut merupakan untuk mengukur perilaku
manusia melalui pengukuran fisiologis.experimen Wundt mengenai cara kerja
otak: ia berupaya mengukur waktu yang diperlukan otak manusia dan system
saraf untuk menerjemahkan informasi menjadi tindakan.

 Strukturalisme Strukturalisme adalah suatu aliran psikologi awal yang


berupaya mengidentifikasi berbagai struktur pikiran manusia. Penelitian
yang dilakukan oleh Wundt dan mahasiswanyamemusatkan pada upaya
untuk menemukan unsur-unsur dasar atau struktur proses-proses mental.
Misalnya mereka menggambarkan tiga dimensi berbeda dari perasaan
senang/tidak senang, tegang/santai, dan kegirahan/depresi. Salah satu
mahasiswa Wundt, E. B. Titchener (1867-1927), menamakan pendekatan
Wundt sebagai Strukturalisme karena fokusnya dalam mengidentifikasi
berbagai struktur pikiran manusia.
 Fungsionalisme Pendekatan William James (1842-1910) dikenal sebagai
fungsionalisme. Fungsionalisme adalah aliran awal psikologi yang
memusatkan pada berbagai fungsi dan tujuan dari perilaku dan pikiraan
dalam adaptasi individu terhadap lingkungan.

2.10 Pendekatan Psikologi yang Kontemporer


Berikut 7 pendekatan berbeda yang mewakili latar belakang intelektual
psikologi:
1. Pendekatan biologis
Adalah suatu sudut pandang psikologi yang meneliti hubungan antara
proses biologis, perilaku,dan proses-proses mental yang memusatkan
pada tubuh, terutama otak dan system saraf. Psikologi Biologis telah
menerangi pemahaman kita tentang dasar dasar biologis dari perilaku
dan proses mental, termasuk peran factor keturunan, hormon, dan
system saraf.
2. Pendekatan perilaku
Pendekatan yang berfokus pada perilaku (behavior) yang bias diamati
dan peran penting pembelajaran dalam prilaku, tentu saja adalah
behaviorisme. Namun banyak psikolog meyakini bahwa behaviorisme
tradisional terlalu bersahaja atau terbatas untuk bisa menjelaskan
prilaku manusia yang kompleks. Kendati behaviorisme tradisional
terus mempengaruhi psikologi modern,ia tidak lagi menjadi kekuatan
dominan seperti pada masa kejayaanya awal hingga pertengahan tahun
1900-an. Teori Kognitif-Sosial(dulu disebut teori Pembelajaran-
Sosial).Perspektif ini dirintis pasa tahun1990oleh sekelompok teoritisi
pembelajaran yang memisahkan diri behaviorisme tradisional. Mereka
yakin bahwa perilaku di bentuk bukan hanya oleh factor factor
lingkungan,seperti imbalan dan hukuman, melainkan juga oleh factor
kognitif, seperti nilai-nilai yang kita letakkan pada benda atau tujuan
yang berlainan (misalnya, mendapatkan nilai bagu) dan harapan
terkait hasil perilaku kita
3. Pendekatan psikodinamika
Adalah suatu sudut pandang psikologi yang menekankan pikiran
ketidaksadaran, konflik antara naluri biologis dan tuntutan
masyarakat,dan pengalaman keluaarga dini. Teori Psikodinamik
dirintis oleh Sigmund Freud (1856-1939), Seorang dokter yang
terdidik di bidang neurologi, adalah arsitek teori kepribadian
terkemuka yang pertama, di kenal dengan nama teori psikoanalitik.
Gagasan initi yang mendasari teorinya adalah keyakinan bahwa ada
pergulatan dinamis yang berlangsung anatara sejumblah kekuatan
bawah sadar di dalam jiwa atau pikiran manusia. Dari situ, pandangan
Freud dan para pengikutnya kerap disebut dengan teori
psikodinamika.
4. Pendekatan humanistic
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu,
pertama psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru
sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia.
Kedua, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah
penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia. Ketiga, ia
menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih
efektif dalam pelaksanaan psikoterapi. Psikolog Humanistic
berpendapat bahwa kehendak bebas dan pilihan sadar merupakan segi
yang amat penting dalam pengalaman manusia. Psikolog yang
menganut perspektif Humanistic yakni bahwa psikolog harus berfokus
pada pengalaman sadar, bahkan jika pengalaman itu subjektif dan
tidak bisa langsung di amati dan diukur secara ilmiah. Pada akhir
tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl
Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional
yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan
manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan,
harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.
5. Pendekatan kognitif : Seperti Wilhelm Wundt, para psikolog kognitif
mempelajari proses mental manusia dalam upaya memahami
bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan tentang diri mereka
dan dunia di sekitar mereka. Kata “Kognitif” berasal dari kata latin
“Cognitio” yang berarti “pengetahuan”.
6. Pendekatan evolusioner : Adalah suatu sudut pandang psikologi yang
menggunakan gagasangagasan evolusi, seperti adaptasi, reproduksi,
dan sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku manusia yang spesifik
yang diturunkan dari teori Charles Darwin tentang evolusi tentang
beragam Rentang perilaku.Darwin (1809-1882) yakin bahwa semua
bentuk kehidupan, termasuk manusia , berevolusia dari bentuk bentuk
kehidupan sebelumnya dengan beradaptasi dari waktu ke waktu
terhadap tuntutan lingkungan alam mereka.
7. Pendekatan sosial budaya : Adalah suatu sudut pandang psikologi
yang menelusuri cara-cara lingkungan sosial dan budaya
memengaruhi perilaku atau disebut juga dengan perspektif sosio-
kultural. Lebih khusus, mereka berfokus pda pengaruh usia, etnis,
jenis kelamin, orientasi seksual, gaya hidup, tingka pendapatan, status
kecacatan, kebudayaan pada perilaku dan proses mental.
3.1 PENDEKATAN SOSIOLOGIS 
Sosiologi Organisasi 
 
Sosiologi organisasi menjadi salah satu sub disiplin dan menjadi diskusi
penting di dalam perkembangan objek kajian sosiologi. Alasannya karena
setiap individu dan
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat sepanjang hidup selalu berhubungan
dengan organisasi, sehingga proses sosial dan interaksi sosial menyertai
terbentuknya institusi sosial. 
Disisi lainnya, ruang lingkup kajian dalam sosiologi organisasi
ini sangatlah kompleks, lantaran menyakutbeberapa jaringan sosial perpolitikan,
ekonomi, dan lainnya. Tetapi yang pasti semua itu menjadi bagian daripada
kontrol atas berbagai contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
 
1. Pengertian Sosiologi dalam Organisasi 
Sosiologi organisasi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari secara
mendalam keberadaan organisasi dalam masyarakat, hubungan antara organisasi
dengan lingkungan sosial sekitar terkait dengan sifat dan peranan organisasi, siapa
yang menjadi sasaran layanan, bagaimana organisasi berinteraksi dengan
organisasi lain, interaksi manusia dalam organisasi, peran kekuasaan,
kepemimpinan, serta dinamika organisasi.
Pengertian Sosiologi menurut para ahli  
Adapun definisi sosiologi organisasi menurut para ahli, antara lain; 
1. Max Weber, Definisi sosiologi organisasi adalah bidang studi pembelajaran
organisasi yang merupakan suatu sistem legal rasional dari struktur dan proses
yang menggambarkan rancangan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu yang
disebut birokrasi.
2. Ogburn dan Nimkoff, Arti sosiologi organisasi adalah pengulasan terkait
dengan pisau bedah dalam mengetahui bagian-bagian yang berbeda dalam
organisasi di mana masing-masing bekerja sesuai dengan fungsinya. Hal ini
karena, organisasi adalah contoh kelompok sosial di masyarakat yang aktif serta
teratur dalam jalan problem solving sosial.
3. Emile Durkheim, Pengertian sosiologi organisasi adalah esatuan dalam
mendeskripsikan organisasi yang merupakan struktur sosial yang dibentuk oleh
bagian-bagian berbeda serta fungsinya berbeda juga dalam menjamin sistem tetap
berlangsung.
4. Wilson Everette, Makna sosiologi organisasi yaitu studi untuk mempelajari
cipta terbesar dari interaksi antar sejumlah individu yang terbentuk dalam
kelompok.
5. Talcot Parsons, Pengertian sosiologi organisasi adalah diorientasikan pada
pengamatan organisasi yang merupakan terbentuk dari sistem sosial yang aksi
nyatanya pencapaian tujuan untuk selanjutnya ke arah yang lebih luas.
2. Objek Sosilogi Organisasi 
Yang menjadi objek kajian dalam sosiologi organisasi antara lain;
 
1. Pembeljaran terkait dengan organisasi.
2. Penjelasan tentang perilaku seperti bagaimana individu-individu yang ada
dalam organisasi.
3. Pengulasan sekaligus penjabaran keberadaan organisasi dalam masyarakat.
4. Paradigma teoretis berdirinya organisasi dan terkumpulnya anggota.
 
3. Ruang Lingkup Sosiologi Organisasi
Mengenai ruang lingkup sosiologi organisasi antara lain sebagai berikut:
1. Kajian Individu
Sosiologi organisasi mengkaji individu karena individu diasumsi bahwa individu
memiliki peranan penting dalam organisasi, karena sebagai unsur sumber daya
manusia yang menjalankan semua. Kajian ihwal individu meliputi motivasi
individu, produktivitas individu, sasaran individu, dan kemampuan individu untuk
beradaptasi.
 
2. Hubungan AntarPribadi dalam Organisasi atau Kelompok
Pada ruang lingkup hubungan antarpribadi dalam organisasi atau kelompok
mencakup pengaruh perpaduan kelompok pada hubungan antarpribadi meliputi
relasi sosial antarpribadi dalam pekerjaan, jumlah dan jenis layanan yang
disalurkan kepada masyarakat, insentif untuk kelompok kerja, hasil kerja
kelompok, sistem sosial  terkait dengan sanksi sosial  terhadap kelompok, dan
fleksibilitas kerja.
 
3. Organisasi Besar atau Formal
Ruang lingkupnya pada organisasi besar atau formal ini meliputi, komitmen
terhadap organisasi, efektivitas organisasi, kemampuan organisasi untuk
beradaptasi, sasaran organisasi, dan sebagai wadah pengelompokan beragam
manusia yang masing-masing memiliki kepribadian individu maupun kelompok.
 
4. Manfaat Sosiologi Organisasi 
 
Fungsi yang menjadi kegunaan dalam mempelajari sosiologi organisasi yakni;
 
1. Memahami Terkait dengan Keberadaan, Peranan, Tugas, dan Fungsi
Organisasi
Fungsi pembelajaran sosiologi organisasi tak lain ialah untuk memahami secara
lebih dalam pada keberadaan, peranan, tugas serta fungsi organisasi yang terdapat
dalam masyarakat yang juga mempengaruhi sifat kebudayaan, nilai sosial,
dan nroma sosial suatu masyarakat.
Hal tersebut baik pada organisasi atau perilaku individu, dan kepemimpinan yang
selalu mengalami evolusi atau perubahan seiring dengan perubahan lingkungan
sosial.
5. Teori Sosiologi Organisasi
 
Beberapa teori-teori dalam sosiologi organisasi antara lain sebagai berikut:
 
1. Birokrasi (Max Weber)
Teori pertama berkaitan dengan organisasi adalah birokrasi. Menurut Weber,
organisasi yang melaksanakan prinsip-prinsip birokrasi bisa melakukan pekerjaan
lebih efisien serta mencapai hasil yang maksimum.  Ada tiga konsep dalam teori
birokrasi, yakni wewenang (authority), kekuatan (power), dan legitimasi
(legitimacy).
Prinsip-Prinsip Birokrasi
Struktur yang dikenal birokrasi memiliki beberapa prinsip, yakni;
1. Memiliki pembagian kerja yang jelas dan spesifik untuk menghindari campur
tangan antar pekerjaan satu dengan yang lainnya
2. Ada hierarki wewenang yang mengatur hubungan sesuai dengan peraturan
3. Semua regulasi dan rincian peraturan untuk mengontrol situasi kerja
4. Ada pemisahan tegas antara peranan secara pribadi dan peranan organisasi
5. Pekerja atau karyawan mendapat promosi sesuai dengan kinerja serta
kompetensinya
2. Scientific Management ( Frederich Taylor )
Teori selanjutnya dari Taylor, yakni pengembangan manajemen berbasis keilmuan
yang lokus kajiannya pada cara meningkatkan produktivitas dengan cara pekerja
bekerja sesuai dengan jadwal dan pekerja menekuni pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
 
Oleh sebab itulah dalam hal ini diperlukan perencanaan pembagian kerja meliputi
penetapan fokus kerja organisasi dan manajers job. Prihal ini misalnya
teori ScientificManagement dari Taylor masuk dalam perspektif fokus dalam
kategori tujuan organisasi (organisasional, rasionalitas, dan efisiensi).
 
3. Sistem Kooperatif ( Chester Barnard ) 
Dalam teori ini melihat bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama yang
dibuat untuk terintegrasi atau mengintegrasikan serta memberikan kontribusi pada
pekerja.
 
Teori yang dikemukakan oleh Barnard ini adalah penyatuan kontradiksi dari
pendekatan top down dengan pendekatan bottom up. Intinya, pemberian
bersifat nonmaterial juga hal yang penting di samping pemberian material dalam
mengelola semangat para pekerja.
 
4. Sistem Umum ( Von Bertalanffy )
Teori ini memandang organisasi sebagai suatu sistem yang saling terkait antara
seperangkat subsistem yang digunakan dalam satu kesatuan.
 
Misalnya, contoh organisasi sosial dalam kajian teori ini dibentuk lewat masukan
oleh lingkungan, baik material atau manusia (input), lalu terjadi proses
pengelolaan jasa (processing), yang akhirnya menghasilkan sesuatu atau keluaran
(outputs) berupa produk atau layanan, dan ada umpan balik (reaksi dari
lingkungan).
 
5. Metafora ‘Penjara Fisik’ Atas Organisasi ( Jurgen Habermas ) 
Habermas menyebut penjara, karena orang yang menjadi anggota organisasi
secara sadar atau tidak secara sukarela menyerahkan pikiran dan badannya untuk
organisasi, lalu dengan cara yang tersembunyi organisasi mengendalikan mereka
untuk bekerja demi profit organisasi. Fisik dalam hal ini, eksistensi organisasi
yang dicipta dan dijaga eksistensinya oleh anggotanya.
 
5. Contoh Sosiologi Organisasi 
Untuk yang bisa menjadi bagian daripada contoh kajian dalam sosiologi
organisasi. Misalnya saja;
1. Adanya Organisasi Politik 
Dari ruang lingkup kajian sosiologi politik dapat dikatakan bahwa sosiologi
organisasi menganalisis hubungan antarmanusia dalam organisasi demi
kepentingan organisasi dan dampak langsung maupun tidak langsung perilaku
individu maupun sosial terhadap organisasi Prihal ini misalnya saja keinginan
untuk mengkaji adanya lembaga politik, yaitu Partai Politik. Dimanakeberadaan
partai politik pada kenyataannya tidak bisa dielakkan dalam sebuah
tatanan masyarakat modern dan berstruktur kompleks, apalagi dengan ciri
masyarakat demokrasi. Sehingga dalam Undang-Undang No.31 Tahun 2002
tentang Partai Politik menjadi wujud partisipasi masyarakat yang penting dalam
mengembangkan kehidupan demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan,
kesetaraan, kebersamaan, dan kejujuran.
Untuk mengnalisisnya lebih pada pedekatan tentang apakah fungsi partai politik
sebagai organisasi sosial di lingkungan masyarakat sudah
berjalan semana mestinya atau hanya sebagai kedok sebagai negara demokrasi
semata. Sehingga dalam hal inilah sosiologi organisasi bisa melakukan telaahnya.

Kelebihan dan kekurangan metode metode dalam sosiologi


Kelebihan Sosiologis;
•Penelitian sosial secara ilmiah
•Sosiologi mempelajari masyarakat dengan cara ilmiah. Sebelum munculnya
sosiologi, tidak ada upaya sistematis dan ilmiah untuk mempelajari masyarakat
manusia dengan semua kompleksitasnya.
•Sosiologi memungkinkan untuk memelajari bebagaifenomena sosial dalam
masyarakat. Sehingga setiap fenomena sosial dalam masyarakat dapat dijelaskan
secara logis, sistematis dan berdasarkan pada metode-metode penelitian sosial
tertentu dalam penelitian.
•Pengetahuan ilmiah tentang masyarakat manusia ini diperlukan untuk mencapai
kemajuan di berbagai bidang.
•Mengetahui sifat sosial manusia
•Sosiologi memberi lebih banyak kejelasan pada sifat sosial manusia. Sosiologi
menggali jauh ke dalam sifat sosial manusia.
•Melalui sosiologi, dijelaskan mengapa manusia adalah makhluk sosial, mengapa
hidup dalam kelompok, komunitas dan masyarakat.
•Juga mengamati hubungan antara individu dan masyarakat, dampak masyarakat
pada manusia dan hal-hal lain.
•Meningkatkan tindakan sosial
•Sosiologi meningkatkan kekuatan tindakan sosial. Ilmu masyarakat membantu
individu untuk memahami dirinya sendiri, kapasitasnya, bakat dan
keterbatasannya.
•Sosiologi memungkinkan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,
pengetahuan masyarakat, kelompok sosial, lembaga sosial, asosiasi, fungsinya dan
lain-lain.

Kelemahan Sosiologis;
•Pendekatan kuantitatif tidak bisa mendapatkan data dan hasil yang menjelaskan
alasan seseorang melakukan suatu perilaku tertentu.
•Data yang dikumpulkan tidak bersifat mendalam, kesimpulan yang diperoleh
adalah hasil pembuktian hipotesis (H0 dan H1) menggunakan perhitungan
statistik sehingga belum tentu keadaan sebenarnya akan berkorelasi dengan
kesimpulan yang diperoleh.
Masalah-masalah yang timbul itu menurut para sosiolog adalah hal yang
disayangkan yang lahir karena modernitas dan harus dibayar mahal oleh manusia
atas nama kemajuan. Durkheim dan Weber bekerja keras untuk memecahkan
maslah ‘sakitnya kemanusiaan’ ini yang dalam konsep Robert Merton (1957)
disebut dengan konsep masalah-masalah sosial (social problems) yang
menurutnya harus diminimalisir atau bahkan dihilangkan tanpa mengubah struktur
masyarakat.
4.1 Pendekatan Sistematis
SISTEMATIS
Sistematis adalah proses pengambaran sesuatu yang direncanakan dan hati
hati sedangkan secara umum sistematis adalah sebagai segala bentuk usaha
yang dilakukan untuk menguraian atau menjabarkan sesuatu dalam hubungan
yang teratur dan logis, sedangkan pendekatan merujuk pada pandangan
tentang terjadinya sesuatu poses yang sifatnya masih sangat umum. Jadi
pendekatan sistematis adalah pendekatan yang komprehensif karena meninjau
gejala atau masalah dari berbagai komponen atau aspek yang membentuk
sistem gejala atau masalah tersebut.

 Contoh Pendekatan Sistematis

1. Desain Eksperimental

Desain eksperimental adalah metodologi penelitian yang didefinisikan


dengan baik yang menggabungkan metode ilmiah untuk menyelidiki
pertanyaan penelitian tertentu secara ketat. Misalnya saja seseorang ingin
melakukan studi eksperimental dalam bidang kesehatan yang berkaitan
dengan pereda nyeri. Maka si peneliti memiliki sekelompok pasien, yang akan
menjalani operasi penggantian lutut. Peneliti menyiapkan studi desain
eksperimental untuk menyelidiki obat baru yang disebut pereda nyeri ‘ABC’.
Pertanyaan penelitian yang bisa difokuskan pada seberapa baik obat pereda
nyeri ABC yang baru bekerja untuk menghilangkan rasa sakit di antara
sekelompok pasien yang menjalani operasi penggantian lutut. Penelitian akan
membandingkan obat ABC dengan obat standar yang saat ini digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit. Maka dari proses itulah merancang studi penelitian
untuk memasukkan dua kelompok pasien, yang setengahnya, kelompok
eksperimen yaitu yang menerima perlakuan dengan obat ABC baru,
sedangkan separuh lainnya, kelompok kontrol diberi pereda nyeri standar.

Disisi lain seorang peneliti berhipotesis atau menyatakan sebelum


memulai penelitian bahwa obat ABC akan mengurangi rasa sakit lebih baik
pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan pengobatan standar emas
pada kelompok kontrol. Si peneliti mengamati dan mencatat semua peristiwa
atau hasil penelitian di kedua kelompok. Setelah peneliti menyelesaikan studi
tentang obat, maka peneliti akan menganalisis semua hasil penelitian dan
membuat kesimpulan. Si peneliti akan menyatakan apa yang sudah dipelajari
berdasarkan studi penelitian mengenai pertanyaan penelitian yang telah susun
sebelumnya. Kajian penelitian obat ABC ini menggunakan proses yang
sistemiatis, yaitu melalui serangkaian metode ilmiah untuk melengkapi kajian
tersebut.

Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa


sistematis dalam konteks penelitian biasanya lebih mengarah pada metodologi
yang digunakan. Atau secara lebih spesifik, pengertian sistematis dalam
metode ilmiah ialah suatu proses yang digunakan dalam suatu penelitian
dengan menggunakan cara atau langkah yang logis. Sehingga dalam hal ini
dapat membentuk suatu sistem yang menyeluruh, utuh dan terpadu, yang
dapat menjelaskan rangkaian sebab dan akibat yang berkaitan dengan objek
penelitian tertentu. Adapun pembentukan sikap atau pemikiran yang sitematis
dapat dipengaruhi oleh beragam faktor, diantaranya yaitu karakter,
pendidikan, lingkungan, pengalaman dan masih banyak lagi yang lainnya.

 Manfaat Pendekatan Sistematis


Agar dapat Memahami hubungan antara elemen-elemen dalam suatu
sistem dapat memungkinkanmu membuat rencana yang realistis untuk masa
depan. Kamu dapat menetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk suatu
organisasi berdasarkan pengetahuan tentang suatu sistem dan bagaimana
elemennya berinteraksi

 Penerapan Pendekatan Sistematis


Meskipun tidak sukar untu memahami tiap langkah dari pendekatan
sistematis secara terpisah,menyatukan semua langkah itu menjadi suatu
proses tunggal memerlukan banyak usaha. Prosedur prosedur yang seringkali
diusulkan dalam menetapkan pendekatan sistem sangatlah bervariasi didalam
tahapan-tahapan metode ilmiahnya akan tetapi pada intinya dapat didefinikan
sebagai berikut:

1. Tahap Tahap Pertama. (Pernyataan tujuan) disini jelaslah makin kompleks


suatu sistem akanlebih sulit untuk menentukan tujuannya. Ketika kita
menentukan tujuan, kita sebenarnyamenentukan sasaran yang ingin
dicapai atau hasil yang diinginkan. Untuk menentukanapakah output yang
dihasilkan sesuai dengan output yang diharapkan, maka tujuan
harusdinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus ditentukan
kriteria kinerja. Tujuandan kriteria harus spesifik, relevan, dan penting.2.
2. Tahap Kedua. (Sintesa) dalam menerapkan pendekatan sstem, sintesa
berartimengombinasikan bagian-bagian atau elemen untuk membentuk
satu kesatuan. Karena
3. komponen dalam suatu sistem dapat dikelompokkan dengan berbagai cara,
hasilnya
akan berupa berbagai alternatif pemecahan masalah untuk mencapai tuju
Sintesa dimulaidengan mengidentifikasi komponen-komponen atau sub-
sub suatu sistem tertentu yangdipilih kaitannya satu sama lain dan
keterbatasan yang dimiliki, baik oleh lingkunganatau oleh sistem itu
sendiri. Selanjutnya, kita merancang beberapa alternatif model sistemyang
pada dasarnya merupakan proses untuk mengubah input menjadi output.3.
4. Tahap Ketiga (Evaluasi) pendekatan sistem pada tahap ini menilai setiap
sistem alternatifsistem secara terperinci untuk menilai kinerja dan
menentukan sejauh mana sistemtersebut dapat memenuhi target yang
ditentukan.
5. Tahap Keempat (Pemilihan) pada tahap keempat pendekatan sistem, kita
melaksanakan pemilihan terakhir dari beberapa alternatif sistem berdasark
an pada hasil penilaian kita.Pada akhirnya, meskipun alternatif sistem
tersebut dapat diuraikan. Sistem-sistemtersebut tetap tidak dapat
diperbandingkan dengan tepat. Hal ini disebabkan jumlahkarakteristik
yang menjadi perhatian sangat banyak sehingga meningkatkan
kompleksitas proses pemilihan. Suatu hal yang perlu disadari dalam proses 
pemilihan adalah bahwasuatu sistem apa pun dalam proses pemilihan
adalah bahwa suatu sistem apa pun
dalam proses pemilihan adalah bahwa suatu sistem apa pun akan menjadi s
empurna dalam berbagai pertimbangan dan iri adalah hal yang tidak
dikehendaki.
6. Tahap Kelima (Penerapan) pada tahap kelima yang juga merupakan tahap
terakhir
dalam pendekatan sistem adalah penerapan sistem. Ini merupakan arah di
mana kita padaakhirnya akan menemukan sebaik atau seburuk apa sistem
kita sebenarnya bekerja dalammencapai tujuannya
 SISTEMATIS ANTARORGANISASI (IOS)
Karena sistem informasi merupakan komponen dari organisasi juga
pada dasarnyamerupakan komponen dari organisasi. Karena itu kalau
pembahasan mengenai komponen-komponen diperluas kedalam suatu
organisasi maka selain komponen yang dijelaskansebelumnya, ada
komponen-komponen lain yang di susun berdasarkan konsep organisasi.
Menurut sudut pandangan organisasi komponen penting lainnya dalam
suatuorganisasi dapat berupa tempat bekerja, budaya, kekayaan dan
pengaruh di suatu orgnisasi.Suatu organisasi agar dapat beroprasi dengan
lancar dalam mencapai suatu tujuan yang telahdi tentukan, komponen-
komponen yang dimilikinya harus berinteraksi dengan baik danharmonis.
Informasi merupakan kunci yang memungkinkan organisasi mencapai
danmemelihara kesatuan dan harmonisasi tersebut.

1. Tempat Kerja (Work Place )


Pembahasan mengenai tempat kerja dapat dilihat melalui sumber
daya manusia (SDM) yang bekerja ditempat tersebut. Suatu organisasi
pada dasarnya terdiri dari orang-orang yang secara bersama-sama berkerja
pada organisasi tersebut untukmencapai suatutujuan yang telah ditentukan,
yaitu membuat dan memasarkan produk serta jasa. Contoh tempat kerja
misalnya rumah sakit dan sebagai tempat memberikan pelayanan
kesehatan.Perusahaan industri tempat memproduksi barang jadi dari bahan
baki dan lain-lain.Upaya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
dilakukan di tempat kerjadengan menyusun struktur organisasi, baik
berbentuk lini, staff atau gabungan keduanya,dan membagi sumber daya
manusia yang ada berdasarkan keahlian dan pekerjaan yangharus
dilakukan. Di tempat dimana mereka bekerja, walaupun sumber daya
tersebut satudengan yang lainnya terpisah, mereka harus tetap berinteraksi
dan terkoordinasi dalam pencapaian tujuan perusahaan apa pun bentuk
organisasinya. Koordinasi hanya bisadilakukan kalau antara masing-
masing bagian, termasuk karyawannya melakukan salingtukar menukar
informasi melaui suatu komunikasi di antar mereka.

2. Sumber Daya Manusia Bagian Operasional


SDM yang ada di suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian besar sesuai dengan aktivitas yang ada di dalam suatu organisasi,
yaitu SDM informasidan SDM operasional. SDM informasi merupakan
SDM yang terlibat dalam sisteminformasi dan merupakan komponen dari
sistem informasi sedangkan SDM operasionalmerupakan komponen
organisasi yang secara langsung berhubungan dengan proses produksi dan
distribusi produk atau pelayanan.

3. Budaya Perusahaan
Budaya dalam kaitannya dalm organisasi didefinisikan sebagai cara-
cara yangdilakukan oleh SDM di dalam organisasi tersebut. Budaya
merupakan unsur lain yang menjadi perekat hubungan sosial yang
memadukan suatu organisasi sehingga bersatu.Budaya merupakan
lingkungan internal sehari-hari yang terlihat dan dirasakan olehmereka
yang bekerja do dalamnya. Hal ini merupakan hasil proses belajar SDM
secarakomulatif sebagai pencerminan dan promosi, imbalan, hukuman dan
keputusan yangditerapkan oleh suatu orgaisasi.Budaya juga
menggambarkan bagaimana SDM belajar untuk melakukan sesuatudisuatu
organisasi. Budaya perusahaan tidak tertulis, budaya bukan merupakan
bagian penting dari uraian tugas juga bukan merupakan bagian penting
dari uraian tugas juga bukan merupakan uraian prosedur manual, ini
merupakan gambaran bagaimanakebiasaan SDM disuatu disuatu
perusahaan dan apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan tersebut.Apa
yang harus dilakuan oleh budaya organisasi terhadap sistem
informasi.Banyak budaya perusahaan memiliki masalah mental yang
kurang baik.

Pada masa lalu banyak orang yang merasa kecewa karena melakukan
sesuatu yang positif. Beberapa perubahan dalam budaya muncul karena
munculnya komputer dan teknologi informasi.Perubahan apapun dalm
sistem informasi memaksa SDM untuk melakuan sesuatuyang berbeda
dari biasanya. Karena itu upaya apaun yang dilakukan akan
mendorongsostem informasi yang lama untuk bertahan. Budaya
menyatakan bahwa kita bisamenghasilkan informasi seperti ini karena itu
mereka tidak menginginkan adanya sisteminformasi yang baru. Lebih jauh
lagin dalam sitem informasi di antara kelompok ini tidaksaling percaya
satu sama lain. Karena itu mereka menolak untuk saling
memberiinformasi, bahkan mugkin beberapa diantara mereka berfikir
bahwa sistem informasi iniakan digunakan untuk memutuskan hubungan
kerja meraka dengan perusahaan.

4. Kekayaan (Aset)
Kekayaan perusahaan (aset) dapat disefinisikan dengan cara yang
berbeda. Adayang menyatakan bahwa kekayaan perusahaan itu meliputi:
uang, mesin, peralatan,informasi, dan metode. Kekayaan tersebut ada yang
terlihat seperti peralatan serta tanahdan ada yang tidak terlihat seperti hak
paten dan hak cipta. Kita ambil contoh disinikekayaan dala bentuk
keuangan dan kemampuan beroperasi (Sistem Informasi). Dalam banyak
hal informasi diperlukan untuk mengawasi atau menjaga kekayaa ini.
Misalkaninformasi harus dapat menunjukkan bagaimana mereka bekerja
atau bagaimana agar mereka menjadi SDM yang baik karena efektifitas
dan efisiensi operasi merupakan salah satu factor penentu sukses bagi
suatu organisasi

5. Pengaruh
Adanya interaksi yang terjadi secara terus menerus antara lingkungan
dan organisasi menyebabkan banyaknya informasi yang mengalir dari
lingkungan dan organisasi dan sebaliknya dari organisasi ke lingkungan
dimana hal ini akan memberikan pengaruh timbal balik bagi kedua belah
pihak.

Ketika suatu organisasi dihadapkan pada masalah masalah social


misalnya, berbagai laporan social yang ada didalam menentukan suatu
program maupun menjadi bagian dalam program tersebut. Karena itu
beberapa organisasi sangat memperhatikan kinerja organisasinya dalam
menghadapi masalah lingkungan seperti pencemaran air dan udara,
sehingga perlindungan terhadap sumber daya alam,kualitas produk dan
jasa menjadi hal yang sangat penting diperhatikan.

 Strategi Pelatihan dengan Pendekatan Sistematis


Pelatihan mengacu pada upaya yang direncanakan oleh suatu
perusahaan untuk mempermudah pembelajaran para karyawan tentang
kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan. Kompetensi
tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan atau perilaku yang sangat
penting untuk keberhasilan kinerja pekerjaaan. Perusahaan harus
memandang pelatihan secara luas sebagai cara menciptakan modal
intelektual yang meliputi keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk
menjalankan pekerjaan.
Pelatihan yang digunakan oleh perusahaan yang menggunakan sudut
pandang yang luas dikenal dengan pelatihan peningkatan hasil yang tinggi
pelatihan hasil yang dihubungkan dengan sasaran dan tujuan bisnis
strategis dengan menggunakan proses perancangan agar dapat memastikan
bahwa pelatihan tersebut efektif, serta membandingkan program
perusahaan dengan program pelatihan di perusahaan lain. Dan para
karyawan diharapkan memperoleh berbagai keterampilan dan pengetahuan
yang baru menerapkanya kedalam pekerjaan dan berbagi informasi
tersebut dengan karyawan lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis organisasi kerja bertujuan untuk membantu perusahaan mencapai
targetnya, membantu dalam membuat job description karyawan, membantu dalam
pembagian tugas atau tanggung jawab menjadi lebih mudah dan jelas, membantu
untuk mengurangi konflik internal yang terjadi di dalam perusahaan, kemudian
membantu meningkatkan moral dan motivasi kerja karyawan dalam jenjang karir
ynag jelas dan membantu dalam perhitungan sistem remunerasi karyawan
perusahaan. secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang
mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Psikologi organisasi mempelajari
bagaimana suatu organisasi mempengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-
anggotanya. Pemahaman, penguasaan serta praktik pada psikologi organisasi
dapat diterapkan pada perusahaan guna mencapai kesuksesan sebuah perusahaan
dan membantu memberikan alternatif solusi terhadap pengembangan sistem
industry. Sosiologi organisasi menjadi salah satu sub disiplin dan menjadi diskusi
penting di dalam perkembangan objek kajian sosiologi. Alasannya karena setiap individu
dan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat sepanjang hidup selalu
berhubungan dengan organisasi, sehingga proses sosial dan interaksi sosial
menyertai terbentuknya institusi sosial

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan maka terdapat beberapa saran yang harus
diperhatikan untuk merubah menjadi lebih baik, meliputi:
1) Sistem penilaian kinerja karyawan belum terlalu dimengerti dan dipahami oleh setiap
karyawan, sehingga perlu disebarluaskan pengetahuan tentang sistem penilaian kinerja
karyawan pada perusahaan. Caranya dengan memberikan workshop dan pelatihan tentang
sistem penilaian kinerja.
2) Perlu dipahami mengenai fungsi dan tanggung jawab setiap karyawan dengan jabatan
masing-masing, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik.
3) Menerapkan disiplin waktu dalam bekerja, karena dapat mempengaruhi sistem
penilaian kerja

Anda mungkin juga menyukai