Oleh :
Gede Hadi Reynaldi
(1306205164)
(1306205119)
2. Target : Gerakan, bunyi, ukuran, dan latar belakang, kedekatan, kemiripan dan atributatribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu
gambar atau lukisan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang
berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama
pula.
3. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita
yang berparas lumayan mungkin tidak akan terlihat oleh laki-laki bila ia berada di
mall, namun jika ia berada di pasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki
akan memandangnya.
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu ,semakin mudah dan semakin sering
mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk
kelompok budaya atau kelompok identitas.
3.2Konsep Sikap
Pengertian Sikap yang diutarakan oleh Stephen P. Robbins adalah pernyataan atau
pertimbangan evaluatif mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap (attitude) adalah
pernyataan evaluative-baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan-terhadap
objek, individu, atau peristiwa.
Sikap dibagi atau dikelompokan ke dalam 3 komponen, diantaranya :
Sikap juga dipengaruhi oleh faktor keluarga dan faktor lingkungan. Namun lebih besar yang
sangat berpengaruh pada sikap manusia itu yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
misalnya seorang anak dilahirkan dari keluarga yang baik baik dengan memiliki pendidikan
yang luar biasa dan dengan sopan santun yang baik yang sudah ditanamkan sejak kecil,
namun ketika sang anak beranjak dewasa dengan faktor lingkungannya yang kurang baik,
dengan lingkungan teman yang kurang baik, maka kemungkinan besar sang anak itu pun
akan terbawa ke dalam hal yang tidak baik juga, disinilah faktor lingkungan sangat
berpengaruh. Namun kembali lagi kepada pribadi masing-masing orangnya, kembali lagi
pada pribadi sang anak dan bagaimana cara yang dilakukan keluarga untuk bagimana agar
sang anak tidak terjerumus terhadap hal yang negatif yaitu dengan cara menjalin komunikasi
yang baik antara orangtua dan anak.
kepuasan kerja yang akan meningkat termasuk pula penyelia yang bersikap ramah dan
menawarkan pujian untuk kinerja yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja.
5. Kesesuaian antara kepribadian-pekerjaan. Kecocokan yang tinggi antara
kepribadian seseorang karyawan dan okupasi akan menghasilkan seseorang individu
terpuaskan.
tubuh
untuk
memproduksi
hormone
adrenaline
yang
berfungsi
untuk
mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang ringan
berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan
berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari.
Ketidakpastian politik, yang disebabkan karena kondisi politik suatu negara yang
tidak stabil, sehingga dapat berpengaruh kedalam aspek kehidupan karyawan.
2.
Faktor Organisasi
Banyak faktor dalam organisasi yang mempengaruhi timbulnya stres,
diantaranya adalah tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antar pribadi,
struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tingkat hidup organisasi. Tuntutan
tugas merupakan faktor yang terkait pekerjaan seseorang, Faktor ini mencakup desain
pekerjaan individu itu ( otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi ), kondisi
kerja, dan taat letak kerja fisik .
a) Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai fungsi dan peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi. Konflik
peran menciptakan harapan harapan yang barang kali sulit dirujukkan atau
dipuaskan .
b) Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan karyawan lain, kurang
nya dukungan sosial dari rekan rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk
dapat menimbulkan stres yang cukup besar, Khususnya karyawan yang
memiliki kebutuhan sosial yang tinggi
c) Struktur organisasi menentukan tingkat diffrensiasi dalam organisasi, tingkat
aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil .
d) Kepemimpinan organisasi mengambarkan gaya manajerial eksekutif senior
organisasi.
Tingkat hidup organisasi organisasi berjalan dengan siklus yaitu didirikan, tumbuh, menjadi
dewasa, dan akhirnya merosot. Tahap pendirian dan kemerosotan sangat menimbulkan stres,
yaitu :
1. Besarnya kegairahan dan ketidakpastian
2. Lazimnya
menuntut
pengurangan,
pemberhentian
dan
serangkaian
Daftar Pustaka
individual-nilai-dan-sikap/
http://perilakuorganisasi.com/perilaku-organisasi-po.html