Disusun Oleh :
Herlianto (2120304037)
2021/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaanNya. Sholawat teriring salam tetaplah kita haturkan kepada kekasih Allah junjungan
seluruh alam Nabiyallah Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan Al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman
hidup.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah
tentang Sistem pemilihan kepala negara dan peubahannya sebagai tugas mata kuliah Sirah
Nabawiyyah Wal Khilafah Islamiyyah. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan
tentang Bagaimana awal mula pemilihan kepala negara dalam islam , Bagaimana perubahan
sistem pemilihan kepala negara dalam islam . Adapun referensi pokok yang kami ambil
Penulis mengucapkan banyak Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Penulis sangat memahami jika makalah ini tentu jauh
dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-
Agustus 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
3. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. IMAN........................................................................................................................................6
1. Pengertian Iman...................................................................................................................6
2. Lima Tingkat Keimanan Menurut Syekh Nawawi Al-Banteni........................................6
3. Rukun Iman.........................................................................................................................8
B. KUFUR.....................................................................................................................................11
1. Pengertian Kufur...............................................................................................................11
2. Kufur Dalam Al-Qur’an....................................................................................................11
C. Nifaq........................................................................................................................................12
1. Pengertian Nifaq................................................................................................................12
2. Jenis-jenis Nifaq.................................................................................................................13
3. Sifat-sifat Nifaq..................................................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................16
PENUTUP...........................................................................................................................................16
1. Kesimpulan............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesungguhnya menurut ajaran Islam hanya iman yg disertai dgn amal shaleh
yg dapat menghantarkan kita baik sebagai individu maupun masyarakat ke arah itu.
kehidupan yg baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dgn
merubah keadaan duni dari kegelapan menjadi terang benderang. Dengan iman
masyarakat mereka menjadi masyarakat adil dan makmur. Para umara’ melaksanakan
perintah Allah para ulama beramar ma’ruf dan nahi mungkar dan rakyat saling tolong-
menolong atas kebajikan dan kebaikan. Kalimatul Haq mereka junjung tinggi tiada yg
Namun setelah redup cahaya iman di hati kita lenyaplah nilai-nilai kebaikan
diantara kita. Masyarakat kita pun menjadi masyarakat yang penuh dgn kebohongan
3. Tujuan
PEMBAHASAN
A. IMAN
1. Pengertian Iman
yang berkaitan dengan agama, keyakinan dan ketetapan hati, dan keteguhan
lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. beberapa hal yang harus diperhatikan
mengenai Iman: pertama, Iman berbeda dengan pengetahuan intelektual atau rasional
dan tidak membutukan pengetahuan rasional tersebut. Iman berbeda dengan akidah,
karena Iman adalah sesuatu yang murni dan tak tergoyahkan sedangkan akidah
merupakan kredo yang mengikat sebagaimana yang telah dinyatakan oleh para ahli
teologi. Meskipun Iman berbeda dengan ilmu pengetahuan, tapi menurut Fazlur
pengetahuan. Kedua, meskipun Iman merupakan perkara hati nurani atau hati dan
pikiran, namun harus berujung dengan tindakan. Jika Iman dipisahkan dari amal
Menurut pendapat para ulama, iman seorang hamba memiliki tingkatan. Syekh
keimanan ini disebut ilmu yaqin. Menurut Syekh Nawawi, orang yang memiliki
keimanan tingkat pertama dan kedua termasuk orang yang terhalang jauh dari
c) Iman iyaan, yaitu mengetahui Allah dengan pengawasan hati. Oleh karena itu,
Allah tidak hilang dari hati sekedip mata pun karena rasa takut kepada-Nya
d) Iman haq, yaitu melihat Allah dengan hati. Tingkatan keimanan ini seperti
yang disampaikan para ulama, yakni orang yang makrifat. Orang tersebut dapat
melihat Allah dalam segala sesuatu. Tingkat keimanan ini berada di maqam
keimanan ini adalah orang yang terhalang jauh dari selain Allah.
e) Iman hakikat, yaitu sirna bersama Allah dan mabuk karena cinta kepada-Nya.
Oleh karena itu, orang yang memiliki tingkatan keimanan ini hanya melihat
Allah seperti orang yang tenggelam di dalam lautan dan tidak melihat adanya
3. Rukun Iman
Iman kepada Allah ialah mempercayai bahwa Allah itu ada, dan dia ynag
menciptakan seluruh isi alam ini. Dia maha hidup, maha megetahui, maha esa,
maha mendahului, dan maha sempurna serta maha suci dari segala macam
sifat tercela.
ini dari cahaya yang tidak mempunyai jenis kelamin, tidak makan, tidak
menurunkan kitab kepada para Nabi dan Rasul-Nya, yang berisikan berbagai
macam aturan hidup dan kehidupan manusia di muka bumi. Adapun kitb Allah
yang diturunkan kepada para Nabi da Rasul-nya itu bayak sekali jumlahnya
Allah semata. Hanya saja ada 4 kitab Allah yang wajib kita ketahui.
bahasa Ibrani.
Qibthi
3) Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s. dengan menggunakan
bahasa Suryani
mempunyai Rasul atau utusan dari kalangan manusia yang diberi wahyu,
untuk disampaikan kepada umat manusia. Adapun perbedaan antara Nabi dan
Rasul itu ialah, Nabi diberi wahyu hanya untuk diri sendiri , sedangkan Rasul
yaitu:
1. Shiddiq (Benar)
3. Tabligh (Penyampai)
4. Fathonah (Cerdas/pandai)
Iman kepada hari kiamat ialah, mempercayai bahwa alam semesta beserta
isinya ini akan hancur binasa dan berganti dengan kehidupan baru yang lebbih
Dalam kehidupan baru itulah manusia akan menerima batasan dari setiap
amal perbuatannya selama di dunia. Dimana yang jahat akan mendapat siksa,
1. Arti Qadha
Secara bahasa, qada artinya ketetapan. Ketetapan Allah SWT bersifat azali
tercatat di Lauhil Mahfudz. Arti Qada dalam kitab suci Al Quran dapat
meliputi:
2. Arti Qadar
Quran:
1. Pengertian Kufur
Kufur adalah istilah yang berkaitan dengan iman atau kepercayaan terhadap Allah
SWT dalam agama Islam. Kufur atau kafir ini memiliki berbagai makna yang perlu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kufur adalah orang yang tidak
percaya kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Pengertian dari KBBI ini sedikit banyak
tentu bisa membantu kamu dalam memahami makna kata kufur dalam islam.
Kufur adalah istilah yang juga sering muncul di dalam Al-Qur’an. Kufur adalah suatu
kata yang memiliki berbagai makna yang berbeda dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai
berikut:
a) Kufur at-tauhid (Menolak Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa)
Arti kata kufur adalah menolak tauhid, atau menolak bahwa Tuhan itu
Esa. Seperti yang terkandung dalam Surat Al-Maidah ayat 73, berikut:
salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat
Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada
di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa
yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan
Kamu tentunya sering kali mendengarkan kata kufur nikmat dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Nifaq
1. Pengertian Nifaq
Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika
ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan
An-Nifaq sekaliapun telah dikenal dalam bahasa Arab, namun sebagai sebuah
istilah Islam dengan makna khusus tidak dikenal oleh bangsa Arab. Karena istilah
An-Nifaq muncul setelah Islam hadir dengan kekuatannya yang besar yang
Kata An-Nifaq dalam bahasa arab berasal dari akar kata nȃfaqa-yunȃfiqu-
nifȃqan. Kata ini diambil dari kata nafiqȃ yang berarti salah satu lubang tikus, jika
dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan lari dan keluar melalui lubang yang
lain.
2. Jenis-jenis Nifaq
Terdapat dua jenis nifaq (kemunafikan), yakni nifaq Akbar yang disebut juga
Allah menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan seperti
memusuhi Islam.
Dalam keadaan seperti itu, mereka masuk dalam agama Islam untuk
sembunyi juga agar mereka bisa hidup bersama umat Islam dan merasa tenang
dalam hal jiwa dan harta benda mereka. Nifaq jenis ini ada empat macam:
bawa.
orang munafik tetapi masih tetap ada iman di dalam hatinya. Pelakunya berada
dalam iman dan nifaq. Lalu, jika perbuatan nifaqnya banyak, maka bisa
Berdasarkan sabda Nabi SAW: “Dari Abdullah ibn 'Amr bahwa Nabi Saw
munafik tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat
yaitu: (1) apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3)
apabila berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau
3. Sifat-sifat Nifaq
Mengutip dari Musa Nasr Muhammad dalam Munafik menurut Al-Qur'an dan
e) Malas, Riya‟ dalam ibadah dan lalai berdzikir kepada Allah SWT. Hal ini
h) Menghalangi dan menyimpang hukum Allah SWT dan Rasul-Nya dan tidak mau
kata namun tidak membaguskan amal. Keadaan mereka seperti akar yang kering di
bumi yang tidak bermanfaat lalu roboh dan disandarkan ke dinding kemudia
PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Pengertian iman adalah memperayai dengan sepenuh hati akan kekuasaan dan
b) Pengertian kufur adalah orang yang tidak percaya kepada Allah SWT dan
rasul-Nya
https://www.suara.com/news/2021/06/24/123554/pengertian-iman-menurut-para-ulama?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Iman
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-iman-dan-rukun-iman-yang-wajib-diyakini-umat-
muslim-1vV1osTrKhT
https://hot.liputan6.com/read/4539960/kufur-adalah-tidak-percaya-kepada-allah-dan-rasul-nya-
pahami-maknanya#:~:text=Kufur%20adalah%20istilah%20yang%20berkaitan,hingga
%20mendengarkan%20penjelasan%20dari%20ulama.
https://www.bacaanmadani.com/2017/08/pengertian-nifaq-macam-macam-nifaq-dan.html