Disusun Oleh :
Nama : Selli Yulaikha
Nim : 2020504066
Prodi/kelas : Manajemen Dakwah /2056B
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, Saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Dasar-Dasar Manajemen Dakwah tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ……………........……………...………………….……………16
B. Saran ………………………….....……………….……….…......……… 16
DAFTAR PUSTAKA.....…………………………………....…..………………17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen dakwah adalah terminologi yang terdiri dari dua kata, yakni
manajemen dan dakwah. Kedua kata ini berangkat dari dua disiplin ilmu yang
sangat berbeda sama sekali. Istilah dakwah pun diberi definisi macam-macam oleh
para ahli. Dakwah secara bahasa (etimologi) merupakan sebuah kata dari bahasa
Arab dalam bentuk masdar. Kata dakwah berasal dari kata: ( دعا־يدعو־دعوةda’a,
yad’u, da’watan) yang berarti seruan, panggilan, undangan atau do’a. Landasan
manajemen dakwah secara normatif ialah al-Quran dan Sunnah. Dalam al Quran,
terdapat banyak ayat yang memerintahkan berdakwah bagi umat Islam, sebagai
upaya menyeru umat manusia agar melaksanakan kebaikan dan meninggalkan
perbuatan buruk.
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
ع ِن ْا ُلم ْنك َِر َوتُؤْ مِ ن ُْونَ ِباللِ َولَ ْو َءا َمنَ اَ ْه ُل َ َاس تَاْ ُم ُر ْونَ ِب ْال َم ْع ُر ْوفِ َوتَ ْن َه ْون
ِ َّكُ ْنت ُ ْم َخي َْر ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َجتْ لِلن
. َب لَكَانَ َخي ًْرا لَّ ُه ْم مِ ْن ُه ُم ْال ُمؤْ مِ ن ُْونَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفسِ ُق ْون ِ ْالكِت
Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf (kebenaran), dan mencegah dari yang mungkar
(kejahatan), dan beriman kepda Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik (Q.S. Ali-Imran :110)
َم ْن َراَى: هللا صلى هللا عليه وسلم َيقُ ْو ُل ِ َسمِ ْعتُ َرس ُْو ُل: ع ْنهُ قَا َل َ ي هللا َ ض ِ ع ْن اَ ِبى َس ِع ْي ِد ْال ُخد ِْري َر َ
(رواه.ان ِ ْ اف
ِ اْل ْي َم ْ َ فَا ِْن لَّ ْم يَ ْستَطِ ْع فَبِ ِل َسانِ ِه فَا ِْن لَّ ْم يَ ْستَطِ ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َوذَالِكَ ا,ِمِ ْنكُ ْم ُم ْنك ًَرا ف َْليُ ِغيّرْ هُ بِيَ ِده
ُ َضع
مسلم)م
Dari abi said r.a berkata: saya mendengar Rasulullah saw. Berkata: Siapa saja yang
melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
dengan lisannya, dan jika tidak mampu juga maka rubahlah dengan hatinya, dan
yang demikian (merubah kemungkaran dengan hati) merupakan selemah-lemahnya
iman. (H.R. Muslim)
. Dakwah secara bahasa (etimologi) merupakan sebuah kata dari bahasa Arab
dalam bentuk masdar. Kata dakwah berasal dari kata: ( دعا־يدعو־دعوةda’a, yad’u,
da’watan) yang berarti seruan, panggilan, undangan atau do’a. Menurut Abdul
Aziz, secara etomologis dakwah berarti: memanggil, menyeru, menegaskan atau
membela sesuatu, perbuatan atau perkataan untuk menarik manusia kepada sesuatu,
memohon dan meminta, atau do’a. Artinya proses penyampaian pesan-pesan
tertentu berupa ajakan, seruan, undangan, untuk mengikuti pesan tersebut atau
menyeru dengan tujuan untuk mendorong seorang supaya melakukan cita-cita
tertentu. Oleh karena itu, dalam kegiatannya ada proses mengajak, disebut da’i dan
orang yang diajak disebut mad’u.
Dipahami bahwa dakwah adalah mengajak manusia kepada jalan Allah (sistem
Islam) secara menyeluruh. Baik dengan lisan, tulisan, maupun dengan perbuatan
secara ikhtiar (upaya) muslim mewujudkan ajaran-ajaran Islam dalam realitas
kehidupan pribadi (syahsiyah), keluarga (usrah) dan masyarakat (jama’ah) dalam
semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga terwujud khairul ummah
(masyarakat madani).
a. Tujuan Manajemen
Tujuan adalah sesuatu hasil (generalis) yang ingin dicapai melalui proses
manajemen. Pengertian tujuan dan sasaran hampir sama bedanya hanya gradual
saja, tujuan maknanya hasil yang umum sedangkan sasaran berarti hasil yang
khusus. Tujuan menurut G. R. Terry adalah hasil yang diinginkan yang melukiskan
skop yang jelas, serta memberikan arah kepada usaha-usaha seorang manajer.
Tujuan yang ingin dicapai selalu ditetapkan dalam suatu rencana, karena itu
hendaknya tujuan ditetapkan ”jelas, realistis, dan cukup cukup menantang
berdasarkan analisis data, informasi, dan pemilihan dari alternatif-alternatif yang
ada.
b. Tujuan Dakwah
Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai dan
diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah yaitu Kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah Swt. Tujuan dakwah secara
umum adalah mengubah perilaku sasaran agar mau menerima ajaran Islam dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan
masalah pribadi, keluarga maupun sosial kemasyarakatannya, agar mendapatkan
keberkahan dari Allah Swt. Sedangkan tujuan dakwah secara khusus dakwah
merupakan perumusan tujuan umum sebagai perincian daripada tujuan dakwah.23
• Keberadaan seorang da’I, baik yang terjun secara langsung maupun tidak
langsung, dalam pengertian eksistensi da’I yang bergerak di bidang dakwah
itu sendiri.
• Materi merupakan isi yang akan disampaikan kepada mad’u, pada tataran
ini materi harus bisa memenuhi atau yang dibutuhkan oleh mad’u, sehingga
akan mancapai sasaran dakwah itu sendiri, dan
• Mad’u kegiatan dakwah harus jelas sasarannya, dalam artian ada objek yang
akan didakwahi.
Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan batahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar,
merekalah orang-orang yang beruntung.
3) QS asy-Syu’ara: 214-216
َص ْوكَ فَقُلْ إِنِّي بَ ِري ٌء مِ َّما تَ ْع َملُون َ ِض َجنَا َحكَ ِل َم ِن اتَّبَعَكَ مِنَ ْال ُمؤْ مِ نِينَ فَإِ ْن
َ ع ْ شِيرتَكَ األ َ ْق َربِينَ َو
ْ اخف َ ع َ َْوأَ ْنذِر
َب لَكَان ِ ع ِن ْال ُم ْنك َِر َوتُؤْ مِ ن ُْونَ ب ِاللِ َولَ ْو َءا َمنَ اَ ْه ُل اْلكِت
َ َاس تَاْ ُم ُر ْونَ بِاْل َم ْع ُر ْوفِ َوتَ ْن َه ْون
ِ َّكُ ْنت ُ ْم َخي َْر ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َجتْ لِلن
. ََخي ًْرا لَّ ُه ْم ِ ّم ْن ُه ُم ْال ُمؤْ مِ ن ُْونَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفسِ قُ ْون
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab berima, tentulah itu lebih baik mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
5) QS al-Hijir: 94
6) Q.S. Yunus : 25
Dan Kami turunkan al-Quran itu dengan sebenar-sebernanya dan al-Quran itu telah
turun dengan membawa kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan
sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
9) Q.S Fushshilat : 33
َعا اِلَى هللاِ َوعَمِ َل ص ِلحًا َوقَا َل اِنَّى مِنَ ْال ُم ْسلِمِ يْن
َ ََو َم ْن اَحْ َسنُ قَ ْو ًْل ّم ِْن د
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata : “Sesungguhnya aku termasuk orang-
orang yang menyerah diri.
Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikannya amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan
manuusia.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba- lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kalian
berada pasti Allah akan mengumpulkan kalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
َ ََو ْلتَكُ ْن مِ ْنكُ ْم أ ُ َّمةٌ يَدْعُونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُروفِ َويَ ْن َه ْون
َع ِن ْال ُم ْنك َِر َوأُولَئِكَ هُ ُم ْال ُم ْف ِلحُون
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.
C. Hadist yang mendukung tentang Manajemen Dakwah
1) H. R. Muslim
قَا َل َرس ُْو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم: ع ْنهُ قَا َل
َ ُي هللا
َ ض ّ ِ ى اْل َبد ِْر
ِ ى َر ّ ِ ار
ِ صَ ع ْم ِر َواْْلَ ْن
َ ع ْن اَ ِبى َم ْس ُعو ٍد عُ ْق َبةَ ب ِْن
َ َو
(رواه مسلم. علَى َخي ٍْر فَلَهُ مِ ثْ ُل اَجْ ِر فَا ِع ِل ِه
َ َم ْن َد َّل
Abu Mas’ud Uqbah bin Amru Al-Anshari ra. Berkata: “Telah bersabda Rasulullah
Saw: ‘Barang siapa yang menunjukan pada kebaikan maka dia memperoleh pahala
seperti pahala orang yang mengejakannya.
2) H.R. Muslim
عا اِلَى ُهدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْْلَجْ ِر َ َ َم ْن د: اَنَّ َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم قَا َل: ُع ْنه َ ُى هللا
َ ض ِ ع ْن اَ ِبى ه َُري َْرةَ َر َ َو
ُاْلثْ ِم مِ ثْ ُل اَثَ ِام َم ْن تَبِعَه
ِ ْ َعلَ ْي ِه مِن
َ َضالَ لَ ٍة كَانَ عا اِلَى
َ َمِن اُج ُْو ِر ِه ْم َش ْيئًا َو َم ْن د
ْ َص ذَ لِكُ ُمِ ثْ ُل اُج ُْو ِر َم ْن تَبِعَهُ ْلَ يَ ْنق
(رواه مسلم.مِن اَثَا مِ ِه ْم َش ْيئًا ُ ُْلَ يَ ْنق
ْ َص ذَلِك
Abu Hurairah ra. Berkata: “Rasulullah Saw telah bersabda: ‘Barang siapa yang
mengajak kepada kebaikan, maka baginya diberikan seperti pahala orang-orang
yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sama sekali dan barang siapa
yang mengajak pada kesesatan, maka baginya diberikan dosa seperti dosa orang-
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun’.”
3) H. R. Muslim
َم ْن َراَى مِ ْنكُ ْم ُم ْن َك ًرا: َسمِ ْعتُ َرس ُْو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم يَقُ ْو ُل: ع ْنهُ قَا َل
َ ي هللا ِ ع ْن اَبِى َس ِع ْي ِد اْل ُخد ِْري َر
َ ض َ
(رواه مسلم.ان ِ ْ اف
ِ اْل ْي َم ْ ََطِع فَ ِبقَ ْل ِب ِه َو َذالِكَ ا
ُ ض َع ْ فَا ِْن لَّ ْم يَ ْستَطِ ْع فَ ِب ِل َسانِ ِه فَا ِْن لَّ ْم يَ ْست,ِف َْليُ ِغيّرْ هُ ِبيَ ِده
Abu Sa’id Alkhudry ra. Berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
‘Siapa saja di antara kamu yang melihat kemungkaran maka cegahlah dengan
tangannya, kekuatannya, jika tidak bisa maka cegahlah dengan lisannya, tapi jika
tidak bisa, maka ingkarilah dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemah iman’.”
4) H. R. Muttafaq Alaih
,ِط ُر قَات ُّ س فِى ال ُ اِيَّا كُ ْم َواْل ُجلُ ْو: ي ِ رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال ّ ع ْن اَبِى َس ِع ْي ٍد ْال ُخد ِْرَ
فَ ِاذَا اَبَ ْيت ُ ْم ا َِّْل: َّث فِيْها َ ؟ فَقَا َل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ْ َما لَنَا, ِارسُو ُل هللا
ُ مِن َم َجالِسِ نَا بُدٌّ نَتَ َحد َ َ ي: فَقَالُوا
,َف اْْلَذَى َ َ غَضُّ ْالب: ق يَا َرسُو ُل هللا؟ قَا َل
ُّ َوك,ص ِر َّ َو َما َح ُّق ال: قَالُوا. ُط ِريْقَ َحقَّه
ِ ط ِر ْي َّ ِس فَا ْعطُ ْوا ال
َ اْل َمجْ ل
(متفق عليه.ع ِن ْال ُم ْنك َِر َ ْ َو,َو َردُّال َّسالَ ِم
ُ َوالنَّ ْه, ِاْل ْم ُر ِبا ْل َم ْع ُر ْوف
َ ي
Abu Sa’id Al-Khudry ra. Berkata: “Rasulullah Saw pernah bersabda: ‘Jauhilah
duduk-duduk di pinggir jalan’. Kata mereka: ‘Sebenarnya kami perlu sekali duduk-
duduk ditengah jalan untuk mengobrol’. Beliau menjawab: ‘Jika kalian memang
perlu, maka berikanlah hak jalanan’. Tanya mereka : ‘ Apakah hak jalanan itu, ya
Rasulullah? Beliau menjawab : ‘Tundukkan pandangan mata, jangan menyakiti
orang lain, menjawab salam, menyuruh kebajikan dan mencegah yang mungkar’.”
5) H.R. Anas
ُ َّ َان أَ ْن يَكُون
َُّللا َو َرسُولُه ٌ َى – صلى هللا عليه وسلم – قَا َل ثَال
ِ َث َم ْن كُنَّ فِي ِه َو َجدَ َحالَ َوة
ِ اإلي َم َ ع ْن أَن ٍَس
ّ ِ ِع ِن النَّب َ
َ َ َوأَ ْن يَ ْك َرهَ أَ ْن يَعُودَ فِى ْالكُ ْف ِر َك َما يَ ْك َرهُ أَ ْن يُ ْقذ، ّلِل
ف فِى ِ َّ ِ َّ َوأَ ْن يُحِ بَّ ْال َمرْ َء ْلَ يُحِ بُّهُ إِْل، سِواهُ َما
َ أَ َحبَّ إِلَ ْي ِه مِ َّما
ِ َّالن
ار
Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Tiga hal, barangsiapa memilikinya
maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya
lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan
benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam
api neraka.”
6) H. R. Turmudzi
َ َواَّلذِى نَ ْفسِى ِبيَ ِد ِه لَتَاْ ُم ُرنَّ ِبا ْل َم ْع ُر ْوفِ َولَتَ ْن َه ْون: ي ِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل
ّ ع ِن النَّ ِب
َ ى هللا عنه ِ ع ْن ُحذَ ْيفَ ِة َر
َ ض َ
: (رواه الترمذى وقال. علَ ْيكُ ْم ِعقَا بًا مِ ْنهُ ث ُ َّم تَدْع ُْو نَهُ ف ََال يُ ْستَ َجا بُ لَكُ ْم
َ َع ِن اْل ُم ْنك َِر اَ ْو َليُو شِ كَنَّ هللاُ اَ ْن َي َب ْعث
َ
حديث حسن
Hudzaifah ra. Berkata: “Pernah Rasulullah Saw bersabda: ‘Demi zat yang pernah
menguasai diriku, hendaklah kalian memerintahkan kebajikan dan melarang
kemungkaran, atau bila kalian enggan melaksanakannya, niscaya Allah
menurunkan siksa-Nya pada kalian, lalu kalian minta maaf pada Allah, tapi Allah
tak menerimanya’.”
Sa’id Al-Khudry ra. Berkata: “Rasulullah Saw telah bersabda: ‘Sesungguhnya jihad
yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang
zalim’.”
8) H.R Nasa’i
Thoriq ibn Syihab Al-Bajali Al-Akhmasyi ra. Berkata: “Ada seorang laki-laki yang
bertanya pada Rasulullah Saw : ‘Jihad apa yang paling utama’? Jawab beliau:
‘Menyampaikannya kebenaran kepada penguasa yang zalim’.”
9) H. R. Ibnu Umar
Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Islam dibangun di atas
lima dasar: bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji, dan
puasa Ramadhan.”
َى – صلى هللا عليه وسلم – قَا َل ْال ُم ْس ِل ُم َم ْن َسل َِم ْال ُم ْس ِل ُمون
ّ ِ ِع ِن النَّب
َ – ع ْم ٍرو – رضى هللا عنهما َ ع ْن
ِ َّ ع ْب ِد
َ َّللا ب ِْن َ
ُع ْنه ِ َو ْال ُم َه، مِن ِل َسانِ ِه َويَ ِد ِه
ُ َّ اج ُر َم ْن هَ َج َر َما نَ َهى
َ َّللا ْ
Dari Abdullah bin Umar r.a. Nabi SAW bersabda, “Muslim adalah orang yang
menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya. Dan Muhajir adalah
orang yang meninggalkan segala larangan Allah”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Drs. RB. Khatib Pahlawan kayo, 2007, “Manajemen Dakwah dari Dakwah
Konvensional menuju Dakwah professional” Amzah, Jakarta.
Drs. ABD. Rosyad Shaleh, 1977, “Manajemen Dakwah Islam”, Bulan Bintang,
Jakarta.
Munir, S.Ag, M.A. dan Wahyu Illaihi, S.Ag, M.A., 2009, “Manajemen Dakwah”
Kencana, Jakarta.
https://nurulhidayah12.wordpress.com/2016/06/07/management-dakwah/ diakses
pada tanggal 26 Mei 2021
https://www.kompasiana.com/amp/irfanazhari1028/5f3bb1d8d541df6ee1064c13/a
yat-ayat-dan-hadist-hadist-dalam-manajemen-dakwah diakses pada tanggal 27 Mei
2021