Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AQSAMUL QUR’AN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu: Asep Muslim Nurdin, M.Ag.

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

Rizki Taufik Ilham (E.22.34333)


Alvan Abdul Hamid (E.22.34335)
Reva Suci Oktaviani (E.22.34345)
Muhammad Abizar (E.22.34353)
Nasron Fauzan Muhsinin (E.22.34356)
Indri Putri Pratiwi (E.22.34360)
Isti Rahmawati (E.22.34361)

EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH

GARUT

2023
KATA PENGANTAR

Dalam kajian Al-Qur’an, pemahaman dan analisis ayat-ayat sumpah atau qasam
merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Ayat-ayat ini menampilkan sifat-sifat unik dalam
keberlangsungan pesan Al-Qur’an. Pemahaman tentang qasam Al-Qur’an memungkinkan
kita untuk menelusuri dan memahami metode komunikasi Allah SWT kepada umat manusia
melalui penggunaan sumpah dan janji.

Pemahaman tentang Qasam Al-Qur’an dapat membantu umat Islam dalam mengambil
pelajaran, meneguhkan iman, dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.
Memahami metode dan fungsi sumpah dalam Al-Qur’an dapat membuka jendela pemahaman
yang lebih dalam tentang kitab suci ini. Selain itu, pemahaman yang baik tentang Qasam Al-
Qur’an juga memfasilitasi proses penafsiran Al-Qur’an secara keseluruhan dan
memungkinkan umat Islam untuk menggali pesan-pesan yang terkandung dalam wahyu Allah
dengan lebih baik.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
C. Tujuan.......................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 4
A. Pengertian Aqsamul Qur’an ........................................................................................ 4
B. Huruf-huruf Qasam ..................................................................................................... 4
C. Unsur-unsur Qasam..................................................................................................... 5
D. Macam-macam Qasam .............................................................................................. 10
E. Faedah dan Hikmah Aqsamul Qur’an ....................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................ 12
Kesimpulan ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah wahyu terakhir dan petunjuk utama bagi umat Islam. Sebagai
kitab suci yang mengandung ajaran agama dan petunjuk kehidupan, Al-Qur’an
menyediakan beragam gaya bahasa dan retorika yang kompleks. Salah satu aspek yang
menarik perhatian adalah ayat-ayat sumpah atau qasam yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Ayat-ayat sumpah ini memiliki kepentingan dan implikasi penting dalam pemahaman dan
penafsiran Al-Qur’an.

Selain itu, ayat-ayat sumpah Al-Qur’an juga memberikan wawasan yang mendalam
tentang kebesaran, kekuasaan, dan kebijaksanaan Allah. Melalui sumpah-sumpah ini,
Allah SWT menegaskan kebenaran-Nya dan memberikan penegasan ekstra kepada pesan-
pesan yang disampaikan. Hal ini memberikan kejelasan, kekuatan, dan daya tarik bagi
pembaca Al-Qur’an.

Ayat-ayat sumpah memainkan peran penting dalam memperkuat keyakinan,


memperdalam pemahaman tentang sifat-sifat Allah, dan membantu dalam memahami
tujuan dan hikmah di balik pernyataan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman
tentang qasam Al-Qur’an dapat membantu umat Islam dalam mengambil pelajaran,
meneguhkan iman, dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Aqsamul Qur’an?
2. Apa Peran Huruf-huruf dalam Aqsamul Qur’an?
3. Apa saja Unsur-unsur yang Terkait dengan Aqsamul Qur’an?
4. Apa Macam-macam Aqsamul Qur’an yang Terdapat dalam Al-Qur’an?
5. Apa Faedah dan Hikmah dari Mempelajari Aqsamul Qur’an?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Aqsamul Qur’an
2. Mengetahui Peran Huruf-huruf dalam Aqsamul Qur’an
3. Mengetahui Unsur-unsur yang Terkait dengan Aqsamul Qur’an
4. Mengetahui Macam-macam Aqsamul Qur’an yang Ada dalam Al-Qur’an
5. Mengetahui Faedah dan Hikmah dari Mempelajari Aqsamul Qur’an

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqsamul Qur’an


Menurut bahasa kata aqsam (َ‫ )ألغب‬merupakan bentuk jamak dari kata qasam (ُ‫)لغ‬
yang berarti sumpah. Qasam atau sumpah adalah mengaitkan jiwa untuk tidak melakukan
sesuatu perbuatan, atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang
diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata atau secara keyakinan saja.
Bersumpah juga dinamakan yamin (َُّٓ) yang secara harfiah berarti “tangan kanan”.
Sumpah juga dinamakan dengan yamin, karena kebiasaan orang Arab memegang tangan
kanan sahabatnya saat mengambil sumpah.
Adapun makna secara istilah, Aqsamul Qur’an ialah yang membicarakan tentang
sumpah-sumpah yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Aqsam ialah mengucapkan
kalimat sumpah. Bersumpah merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh manusia
dalam rangka meyakinkan orang lain bahwa dia berada diatas kebenaran. Artinya dia
bersungguh-sungguh sedang serius, tidak berbohong atau bergurau atau sebagainya.
Dengan demikian Aqsamu Qur’an dapat dipahami sesuatu yang disampaikan untuk
menguatkan sebuah berita yang terdapat di dalam Al- Qur'an disertai dengan unsur-unsur
qasam untuk menghilangkan keraguan dan meyakinkannya tentang kebenaran akan isi
kandungan Al- Qur'an.

B. Huruf-huruf Qasam
Qasam selalu menggunakan huruf-huruf tertentu yang disebut 'adawat
al-qasam, (Muhammad bin:1972:68) yakni ba’, waw, dan ta’. Secara kuantitas, menurut
analisis Ibn Qayyim al-Jauziyyah, huruf waw paling sering digunakan sebagai perangkat
sumpah dalam Al-Qur'an dibanding dua huruf lainnya. (Ibn Qayyim al-Jauziyyah:7-8)
1. Qasam menggunakan huruf ba’ (‫)ب‬
Q.S Al-Qiyamah ayat 1

﴾ٔ ﴿ ‫اَل أُ ْل ِغ ُُ ثُِاىْ َِ ْاٌمُِاب اِ ِخ‬


Aku bersumpah demi hari kiamat,

Bersumpah dengan menggunakan huruf ba’ bisa disertai kata yang menunjukkan
sumpah sebagaimana contoh di atas dan boleh pula tidak menyertakan kata
sumpah, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Shad ayat 82

4
﴾٢ٕ ﴿ ‫بي فاجِ ِع َّضرِها اَلُ ْغ ِىَإَّهُ ُْ أاجْ اّ ِعُٓا‬
‫لا ا‬
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka
semuanya,

2. Qasam menggunakan huruf waw (‫)و‬


Q.S Al-Dzariyat ayat 23

﴾ٕٖ ﴿ ‫ك ِِ ْث اً اِب أأَّ ُى ُْ را ْٕ ِطمُىْا‬ ِ ْ‫فا اى اسةِّ اٌ َّغ اّب ِء او ْاَلاس‬


ٌّ ‫ض إَِّٔهُ ٌا اح‬
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah
benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.

Sumpah dengan menggunakan waw tidak perlu diiringi lafdh al-qasam dan
setelahnya menggunakan ungkapan yang sharih (jelas).

3. Qasam menggunakan huruf ta’ (‫)ت‬


Q.S An-Nahl ayat 56

﴾٘ٙ ﴿ ‫ابَّللِ ٌازُغْأاٌُ َّٓ اع َّّب ُو ْٕزُ ُْ را ْفزاشُوْا‬


َّ ‫اصُجًب ِِ َّّب اسصا ْلٕابهُ ُْ ۗ ر‬
ِ ٔ ‫اوَاجْ اعٍُىْا ٌِ اّب اَل َا ْعٍا ُّىْا‬
Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui
(kekuasaannya), satu bahagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada
mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah
kamu ada-adakan.

Setelah huruf ta’, lumrahnya diiringi asma Allah dan tidak menggunakan
lafdh al-qasam. al-Qasam menggunakan ta’ langka ditemukan, dibanding dua
huruf al-qasam yang lain.

C. Unsur-unsur Qasam
1. Fi’il
Fi’il dalam bahasa Arab adalah kata kerja. Namun fi’ilnya dijadikan muta’addi
dengan huruf ba’ (‫)ة‬. Fi’l al-qasam, yakni kata kerja al-qasam yang diiringi huruf al-
qasam. Misalnya:
Q.S An-Nahl ayat 38 Fi’l al-qasam berbentuk lampau (fi’l al-madhi)

ٰ ً
ِ ٌَّٕ‫ىد ۚ ثاٍا ًٰ او ْعذًا اعٍا ُْ ِه احمّب اوٌا ِى َّٓ أا ْوثا اش ا‬
﴾ٖ٢ ﴿ ‫بط اَل َا ْعٍا ُّىْا‬ َّ ‫ث‬
ُ ُّ ‫َّللاُ اِ ْٓ َا‬ ُ ‫بَّللِ اج ْه اذ أا َْ اّبِٔ ِه ُْ ۙ اَل َا ْج اع‬
َّ ِ‫اوأا ْل اغ ُّىا ث‬

5
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-
sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak
demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang
benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui,

Q.S Al-Qiyamah ayat 1 Fi’l al-qasam berbentuk masa depan (fi’l al-mudhari’)

﴾ٔ ﴿ ‫اَل أُ ْل ِغ ُُ ثُِاىْ َِ ْاٌمُِاب اِ ِخ‬

Aku bersumpah demi hari kiamat,


2. Al-Muqsam Bihi
Maksud al-muqsam bihi (‫ )اٌّمغُ ثه‬dalam hal ini adalah sesuatu yang dijadikan
sumpah. Kata bihi itu maksudnya adalah bersumpah menggunakan dia (‫)ثه‬. Di dalam
Al-Qur’an, Allah seringkali bersumpah dengan diri-Nya sendiri dan juga bersumpah
dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Ketika Allah bersumpah dengan dirinya sendiri, itu untuk menunjukkan
keagungan dan kekuasaan Allah. Menurut Ibnu Qaim, ketika Allah bersumpah dengan
beberapa makhluk-Nya, itu menunjukkan bahwa makhluk-makhluk itu adalah salah
satu dari ayat-ayat kebesaran-Nya.
a. Allah Bersumpah dengan diri-Nya sendiri
 Q.S Saba’ ayat 3
ِ ُْ ‫اولاب اي اٌَّ ِزَٓا اوفاشُوا اَل راأْرُِٕاب اٌغَّب اعخُ ۖ لًُْ ثاٍا ًٰ او اسثٍِّ ٌازاأْرُِإَّ ُى ُْ عابٌِ ُِ ْاٌ اغ‬
ٍِ‫ت ۖ اَل َا ْع ُضةُ اع ْٕهُ ِِ ْثماب ُي ارسَّح ف‬
﴾ٖ ﴿ ُِٓ‫ه او اَل أا ْوجا ُش إِ ََّل فٍِ ِوزابة ُِج‬ ‫ض او اَل أاصْ اغ ُش ِِ ْٓ ٰ ارٌِ ا‬
ِ ْ‫د او اَل فٍِ ْاَلاس‬ ِ ‫اٌ َّغ اّب اوا‬

Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan
datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang
Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang
kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang
ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil
dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh)",

 Q.S Yunus ayat 53


﴾ٖ٘ ﴿ ‫ك ۖ او اِب أا ْٔزُ ُْ ثِ ُّ ْع ِج ِضَٓا‬ ٌّ ‫ه أا اح‬
ٌّ ‫ك هُ اى ۖ لًُْ إٌِ او اسثٍِّ إَِّٔهُ ٌا اح‬ ‫اوَا ْغزا ْٕجِئُىٔا ا‬

Dan mereka menanyakan kepadamu: "Benarkah (azab yang dijanjikan)


itu? Katakanlah: "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar
dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)".

6
 Q.S At-Taghabun ayat 7
‫صا اع اُ اٌ َّ ِزَٓا اوفاشُوا أا ْْ ٌا ْٓ َُ ْج اعثُىا ۚ لًُْ ثاٍا ًٰ او اسثٍِّ ٌازُ ْج اعثُ َّٓ ثُ َُّ ٌازُٕاجَّؤ َُّْ ِث اّب اع ِّ ٍْزُ ُْ ۚ او ٰ ارٌِ ا‬
َّ ً‫ه اعٍا‬
﴾٧ ﴿ ‫َّللاِ َا ِغُش‬

Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan


dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu
akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

 Q.S Maryam ayat 68


ِ ْ‫بطُٓا ثُ َُّ ٌإُح‬
﴾ٙ٢ ﴿ ‫ض اشَّٔهُ ُْ احىْ اي اجهإَّ اُ ِجثًُِّب‬ ِ ‫ه ٌإاحْ ُش اشَّٔهُ ُْ اواٌ َّشُا‬
‫فا اى اسثِّ ا‬

Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama


syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam
dengan berlutut.

 Q.S Al-Hijr ayat 92


﴾٢ٕ ﴿ ‫ه ٌإاغْأاٌإَّهُ ُْ أاجْ اّ ِعُٓا‬
‫فا اى اسثِّ ا‬

Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,

 Q.S An-Nisa ayat 65


‫ن فُِ اّب ش ااج اش ثا ُْٕاهُ ُْ ثُ َُّ اَل َا ِجذُوا فٍِ أا ْٔفُ ِغ ِه ُْ اح اش ًجب ِِ َّّب لا ا‬
‫ضُْذا‬ ‫فا اَل او اسثِّها اَل َ ُْؤ ُِِٕىْا احزَّ ًٰ َُ اح ِّى ُّى ا‬
﴾ٙ٘ ﴿ ‫اوَُ اغٍِّ ُّىا را ْغٍُِ ًّب‬

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga


mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya.

 Q.S Al-Ma’arij ayat 40


ُ
﴾ٗٓ ﴿ ‫ة إَِّٔب ٌاماب ِدسُوْا‬ ِ ‫ق او ْاٌ اّغ‬
ِ ‫ابس‬ ِ ‫فا اَل أ ْل ِغ ُُ ثِ اشةِّ ْاٌ اّش‬
ِ ‫ابس‬
Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat,
sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

b. Allah bersumpah dengan Makhluk-Nya


 Q.S Asy-Syam ayat 1-2
﴾ٕ ﴿ ‫ض احبهاب ﴿ ٔ﴾ او ْاٌما اّ ِش إِ ارا ر ااَلهاب‬ ِ ّْ ‫اواٌ َّش‬
ُ ‫ظ او‬
(1) Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
(2) dan bulan apabila mengiringinya,

7
 Q.S Al-Fajr ayat 1-2
﴾ٕ ﴿ ‫او ْاٌفاجْ ِش ﴿ ٔ﴾ اوٌاُابي اع ْشش‬
(1) Demi fajar, (2) dan malam yang sepuluh,

 Q.S At-Taqwir ayat 15


ُ
ِ َّٕ‫فا اَل أ ْل ِغ ُُ ثِ ْبٌ ُخ‬
﴾ٔ٘ ﴿ ‫ظ‬
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

 Q.S At-Tiin ayat 1-2

ِ ُ‫ىْ ﴿ ٔ﴾ اوط‬
﴾ٕ ﴿ ‫ىس ِعُُِٕٓا‬ ِ ُ‫اواٌزُِّ ِٓ اواٌ َّض َْز‬
(1) Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, (2) dan demi bukit Sinai,

 Q.S Al-‘Ashr ayat l


﴾ٔ ﴿ ‫او ْاٌ اعصْ ِش‬
Demi masa,

 Q.S Al-Hijr ayat 72


﴾٧ٕ ﴿ ‫ن إَِّٔهُ ُْ ٌافٍِ اع ْى اش ِر ِه ُْ َاعْ اّهُىْا‬
‫ٌا اع ّْ ُش ا‬
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka
terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)".

 Q.S Shad ayat 1


﴾ٔ ﴿ ‫ص ۚ او ْاٌمُشْ آ ِْ ِرٌ اٌ ِّز ْو ِش‬
ٓ
Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan.

 Q.S Qaf ayat 1


﴾ٔ ﴿ ‫ٓق ۚ او ْاٌمُشْ آ ِْ ْاٌ اّ ِجُ ِذ‬
Qaaf Demi Al Quran yang sangat mulia.

 Q.S Az-Zukhruf ayat 2

ِ ِ‫ة ْاٌ ُّج‬


﴾ٕ ﴿ ُٓ ِ ‫او ْاٌ ِىزاب‬
Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan.

 Q.S Ad-Dukhan ayat 2

ِ ِ‫ة ْاٌ ُّج‬


﴾ٕ ﴿ ُٓ ِ ‫او ْاٌ ِىزاب‬
Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,

8
3. Al-Muqsam Alaihi
Al-Muqsam alaihi (‫ )اٌّمغُ عٍُه‬ialah suatu ungkapan yang dikuatkan dengan
menggunakan sumpah. Misalnya dalam Q.S An-Nahl ayat 38
ٰ ً
ِ ٌَّٕ‫ىد ۚ ثاٍا ًٰ او ْعذًا اعٍا ُْ ِه احمّب اوٌا ِى َّٓ أا ْوثا اش ا‬
﴾ٖ٢ ﴿ ‫بط اَل َا ْعٍا ُّىْا‬ َّ ‫ث‬
ُ ُّ ‫َّللاُ اِ ْٓ َا‬ ُ ‫بَّللِ اج ْه اذ أا َْ اّبِٔ ِه ُْ ۙ اَل َا ْج اع‬
َّ ِ‫اوأا ْل اغ ُّىا ث‬

Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh:


"Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan
(pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui,

Muqsam ‘alaih yang juga disebut jawab al-qasam merupakan unsur yang
penting (atau bahkan terpenting) dalam hal ini. Karena, tujuan utama dari prosesi
sumpah adalah untuk menguatkan muqsam ‘alaih (berita) dengan orientasi supaya
muqsam ‘alaih mudah diterima oleh orang yang mendengarnya. Muqsam ‘alaih
sendiri setidaknya membahas lima persoalan utama;
a. Ketauhidan (Q.S Ash-Shaffat: 1-4)
﴾ٗ ﴿ ‫د ِر ْو ًشا ﴿ ٖ﴾ إِ َّْ إِ ٌٰاها ُى ُْ ٌا اىا ِحذ‬
ِ ‫د صاجْ ًشا ﴿ ٕ﴾ فابٌزَّبٌُِاب‬ ِ ‫صفًّب ﴿ ٔ﴾ فابٌ َّض‬
ِ ‫اج اشا‬ ِ ‫اواٌصَّبفَّب‬
‫د ا‬
(1) Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya],
(2) dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari
perbuatan-perbuatan maksiat),
(3) dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran,
(4) Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.

b. Kebenaran dan Kemuliaan Al-Qur’an (Q.S Al-Waqi'ah: 75-77)


ِ ‫فا اَل أُ ْل ِغ ُُ ثِ اّ اىالِ ِع إٌُّج‬
﴾٧٧ ﴿ َُ‫﴾ إَِّٔهُ ٌامُشْ آْ او ِش‬٧ٙ ﴿ ُُ‫﴾ اوإَِّٔهُ ٌاما اغُ ٌاىْ را ْعٍا ُّىْا اع ِظ‬٧٘ ﴿ َ‫ُى‬

(75) Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-


Qur’an.
(76) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu
(77) mengetahui.Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat
mulia,

c. Kebenaran Risalah Muhammad (Q.S Yasin: 1-3)


﴾ٖ ﴿ ‫ه ٌا ِّٓا ْاٌ ُّشْ اعٍُِٓا‬
‫آْ ْاٌ اح ِى ُُِ ﴿ ٕ﴾ إَِّٔ ا‬
ِ ْ‫ظ ﴿ ٔ﴾ او ْاٌمُش‬
ٓ َٰ

(1) Yaa siin (2) Demi Al Qur’an yang penuh hikmah, (3) Sesungguhnya
kamu salah seorang dari rasul-rasul,

9
d. Kebenaran Janji, Balasan, Ancaman dan Siksaan (Q.S Adz-Dzariat: 1-5)
‫د أا ِْ ًشا ﴿ ٗ﴾ إَِّٔ اّب رُى اع ُذوْا‬
ِ ‫د َُ ْغ ًشا ﴿ ٖ﴾ فا ْبٌ ُّما ِّغ اّب‬ ِ ‫د ِو ْل ًشا ﴿ ٕ﴾ فا ْبٌ اج‬
ِ ‫بسَاب‬ ِ ‫د ارسْ ًوا ﴿ ٔ﴾ فا ْبٌ احب ِِ اَل‬ ِ ‫اواٌ َّز‬
ِ ‫اسَاب‬
‫ٌا ا‬
﴾٘ ﴿ ‫صب ِدق‬

(1) Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat.


(2) dan awan yang mengandung hujan,
(3) dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah.
(4) dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan,
(5) sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar.

e. Kondisi Manusia (Q.S Al-Lail: 1-4)

﴾ٗ ﴿ ًٰ َّ‫ك اٌ َّز او اش او ْاَلُ ْٔثا ًٰ ﴿ ٖ﴾ إِ َّْ اع ْعُا ُى ُْ ٌا اشز‬


‫بس إِ ارا را اجٍَّ ًٰ ﴿ ٕ﴾ او اِب خا ٍا ا‬
ِ ‫اواٌٍَُّ ًِْ إِ ارا َا ْغش ٰاً ﴿ ٔ﴾ اوإٌَّها‬

(1) Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),


(2) dan siang apabila terang benderang,
(3) dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
(4) sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

D. Macam-macam Qasam
1. Qasam Zhahir
Qasam zhahir atau qasam sharīḫ adalah qasam yang fi’il qasam dan muqsam
bihnya lebih jelas terlihat dan disebutkan, atau qasam yang fi’il qasamnya tidak
disebutkan, tetapi diganti dengan huruf qasam yaitu, ba, ta, dan waw. Misalnya dalam
Q.S Al-Qiyamah ayat 1-3

﴾ٖ ﴿ ُ‫اْل ْٔ اغبُْ أاٌَّ ْٓ ٔاجْ اّ اع ِعظاب اِه‬


ِ ْ ُ‫ظ اٌٍَّىَّا اِ ِخ ﴿ ٕ﴾ أاَاحْ اغت‬ ُ ُ
ِ ‫اَل أ ْل ِغ ُُ ثُِاىْ َِ ْاٌمُِاب اِ ِخ ﴿ ٔ﴾ او اَل أ ْل ِغ ُُ ثِبٌَّٕ ْف‬

(1) Aku bersumpah demi hari kiamat,


(2) dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).
(3) Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)
tulang belulangnya?

2. Qasam Mudhamar (Qasam tersembunyi)


Qasam mudmar atau qhairu sharih adalah qasam yang fi’il qasam dan muqsam
bihi-nya tidak jelas dan tidak disebutkan, tetapi keberadaanya ditunjukkan oleh lam
muakkidah (lam yang berfungsi untuk isi pembicaraan) yang terletak pada jawab
qasam. Misalnya dalam Q.S Ali Imran ayat 186

10
‫ٌازُ ْجٍا ُى َّْ فٍِ أا ِْ اىاٌِ ُى ُْ اوأا ْٔفُ ِغ ُى ُْ اوٌازا ْغ اّع َُّٓ ِِٓا اٌَّ ِزَٓا أُورُىا ْاٌ ِىز ا‬
‫ابة ِِ ْٓ لا ْجٍِ ُى ُْ او ِِٓا اٌَّ ِزَٓا أا ْش اش ُوىا أا ًري اوثُِ ًشا ۚ اوإِ ْْ راصْ جِشُوا‬
﴾ٔ٢ٙ ﴿ ‫ىس‬ ُ
ِ ُِ ‫ه ِِ ْٓ ع ْاض َِ ْاَل‬ ‫اورازَّمُىا فائ ِ َّْ ٰ ارٌِ ا‬

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu
sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu
dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.

E. Faedah dan Hikmah Aqsamul Qur’an


Bahasa Arab memiliki ciri khas tersendiri, seperti ungkapan yang lembut dan
penggunaan yang beragam tergantung tujuannya. Orang Arab memiliki tradisi bersumpah
untuk menguatkan pernyataan mereka. Karena “alasan” inilah Al-Qur’an memuat konsep
Qassam yang secara langsung dihadirkan kepada masyarakat Arab dan tradisinya.
Menurut Abu Qasim Al-Qushiri, Al-Qassam menyebutkan 'kepentingan' Allah dalam
Firman-Nya di berbagai kesempatan, namun hanya untuk memperkuat dalil. (Jalal al-Din
Al Suyuti: 48) Atau pesan yang dibawanya. Semua ini jelas ditujukan untuk
menghilangkan keraguan, menjernihkan kesalahpahaman, memberikan bukti dan
memperkuat berita.
Qasam merupakan salah satu penguat yang masyhur untuk menegakkan atau
memperkuat kebenaran sesuatu didalam jiwa. Al-Qur’an al-karim diturunkan kepada
semua orang, namun sikap orang terhadapnya berbeda-beda.
Penetapan ketentuan sumpah dari Allah sebenarnya untuk menghapus tradisi
sumpah. Dengan adanya sumpah dalam Al-Qur’an, berarti ketentuan sumpah mengikat
terutama orang-orang Islam.
1. Melalui sumpah seseorang mengekspresikan pemuliaan hatinya terhadap Allah
dengan menyebut nama-Nya.
2. Menghiasai pembicaraan dengan menyebut nama Allah, salah satunya bagi lisan
adalah memuji Allah.
3. Huruf yang diperkenankan untuk dipakai ketika bersumpah adalah ba, ta, dan
waw.
4. Terkadang Allah bersumpah dengan cara menggunakan huruf la nafi
5. Seandainya seseorang bersumpah untuk tidak mengerjakan shalat dan puasa
ramadhan, maka batallah sumpahnya.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Aqsamul Qur’an merupakan konsep yang mengacu pada sumpah-sumpah yang terdapat
dalam Al-Qur’an. Sumpah-sumpah ini digunakan oleh Allah untuk memperkuat pesan-
Nya, menegaskan kebenaran, dan membangun keyakinan dalam hati pembaca.
2. Terdapat berbagai bentuk dan jenis sumpah dalam Al-Quran, seperti sumpah dengan
nama-nama Allah, sumpah dengan ciptaan-Nya, dan sumpah dengan peristiwa-peristiwa
penting. Setiap jenis sumpah memiliki tujuan dan makna tersendiri.
3. Sumpah dalam Al-Qur’an juga berfungsi untuk menarik perhatian pembaca,
membangkitkan rasa ingin tahu, dan mengajak manusia untuk merenung dan mengambil
pelajaran dari pesan yang disampaikan.
4. Pemahaman terhadap sumpah dalam Al-Qur’an memerlukan konteks yang komprehensif,
termasuk pemahaman tentang latar belakang historis dan tekstual ayat-ayat yang terkait.
Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memperoleh pemahaman yang
akurat.
5. Melalui studi Aqsamul Qur’an, kita dapat menghargai keindahan bahasa Al-Quran,
kekuatan retorika, dan kedalaman makna yang terkandung dalam setiap sumpah yang
digunakan. Hal ini dapat meningkatkan penghayatan dan penghargaan terhadap Al-Quran
sebagai Kitab Suci.

Kesimpulan-kesimpulan tersebut menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan pengkajian


terhadap Aqsamul Qur’an sebagai bagian dari upaya kita untuk memahami dan
mengapresiasi pesan-pesan Al-Qur’an dengan lebih baik. Dengan demikian, kita dapat
memperkuat iman, memperdalam pengetahuan kita tentang Islam, dan memperoleh manfaat
spiritual dari Kitab Suci ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sarwat, L. (2019). Aqsamul Quran. Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing.
Amir. (2014). QASAM DALAM AL-QUR’AN (SUATU TINJAUAN USLUB
NAHWIYYAH). LiNGUA Vol. 9, No. 1, Juni 2014 – ISSN 1693-4725, 21-29.
Huda, N. (2022). Kaidah Dan Faidah Al-Qasam (Sumpah) Dalam Al-Qur’an. JURNAL
AKSIOMA AL-ASAS : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol 3, No. 1, 110-
124.
Misnawati. (2020). AQSĀM AL-QUR`AN: GAYA BAHASA AL-QUR'AN DALAM
PENYAMPAIAN PESAN. Jurnal MUDARRISUNA Vol. 10 No. 2 , 2-22.
MUSHAF.ID. (n.d.). Al Quran Online . Retrieved 06 03, 2023, from MUSHAF.ID:
https://www.mushaf.id/

13

Anda mungkin juga menyukai