Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar studi islam
ProgramStudi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah IAIN Bone
Disusun
Oleh
JULIA TRIWANTI
NIM: 862312021021
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT sebab kerena limpahan rahmat
hidayahnya saya mampu untuk menyelesaikan Makalah saya dengan judul “islam sebagai
objek kajian ilmiah” ini.Shalwat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW. Karena atas jasa-jasa beliau kita bisa membedakan perkara yang hak
dan bathil.Kemudian, ucapan terima kasih kepada dosan mata kuliah pengantar studi
membahas makalah ini serta membimbing saya dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini menguraikan mengenai slam sebagai kajian ilmiah.Saya selaku penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami dan
Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
karna itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Penulis,
Julia triwanti
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan tanpa batas. Studi Islam bersifat aspektual bahwa Islam harus diperlakukan
sebagai salah satu aspek yang eksistensi. Studi Islam bersifat polimetodis bahwa
berbagai metode atau disiplin yang berbeda digunakan untuk memahami Islam, oleh
karena itu perlu memahami Islam dengan metode sejarah, penyelidikan sosiologis,
fenomenologis, dan sebagainya. Studi Islam bersifat pluralistik karena ada banyak
bukan hanya dilaksanakan oleh kalangan umat Islam saja, melainkan juga
dengan yang dilakukan oleh orang-orang diluar kalangan Islam, dikalangan umat
Islam, study keIslaman bertujuan untuk mendalami dan memahami serta membahas
Sedangkan diluar kalangan umat Islam, study keIslaman bertujuan untuk mempelajari
seluk beluk agama dan praktek keagamaan yang berlaku dikalangan umat Islam, yang
Spesifikasi pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian ini yaitu
kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui memahami dan menganalisis
secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam baik yang menyangkut
sumber-sumber ajaran Islam, pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas
pula sebagai pokok ajaran Islam. Islam sebagai sumber ajaran mengindikasikan
1
bahwa ajaran Islam berasal dari sesuatu yang dapat digali dan di pergunakan untuk
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Pendidikan
Dewasa ini
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat, Islam memang menarik
untuk dijadikan sebagai objek kajian dan dalam mengkaji Islam, tentu kita harus
berpedoman pada dua sumber otentiknya yakni al-Quran dan alHadits. Orang yang
memeluk agama Islam, yang disebut muslim adalah orang yang bergerak menuju
ketingkat eksistensi yang lebih tinggi. Demikian yang tergambar dalam konotasi yang
melekat dalam kata Islam apabila kita melakukan suatu kajian tentang arti Islam itu
sendiri. Untuk memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat, maka seorang
Islam sebagai agama, pemikiran atau penafsiran al-Quran dan al-Hadits juga
sebagai objek kajian sebuah sistem yang hidup dan dinamis. Sistem ini meliputi
sebuah matriks mengenai nilai dan konsep yang abadi, hidup dan realistis sehingga
memberikan karakter yang unik bagi peradaban. Karena Islam merupakan suatu
sistem total, maka nilai dan konsep ini menyerap setiap aspek kehidupan manusia.
Islam disebut sebagai agama teologis juga merupakan agama pengetahuan yang
melahirkan beragam pemikiran, lahirnya pemikiran ini memberi indiksi yang kuat
bahwa pada dataran pemahaman dan aktualisasi nilai Islam merupakan suatu wujud
Ajaran Islam yang berbentuk universal hanya bisa ditangkap dalam bentuk
nilai, sehingga ketika ia turun dan jatuh ke tangan manusia, ia baru menjadi bentuk.
1
Jadi, ketika pemikiran hendak masuk dalam wilayah Islam untuk dikaji dengan
1111
Mukti Ali, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam. (Cet. I; Bandung: Mizan, 1993)
3
beragam intensi dan motif, sudut pandang atau perspektif, metodologi dan berbagai
aspeknya maka dalam proses dan bentuknya kemudian Islam dapat dipandang sebagai
pemikiran. Islam yang ditunjuk di sini tentu bukan saja apa yang terdapat dalam al-
Quran dan al-Hadits (tekstual dan skriptual) tetapi mencakup juga Islam yang berupa
pemikiran peminat studi Islam memberi andil kreatif dan signifikan terhadap
berbagai jenis pengetahuan Islam (ulumul Islam) seperti teologis, filsafat Islam,
ulumul Quran dan hadits, ilmu-ilmu syariah dan sebagainya. Jadi, mengkaji Islam
sebagai pemikiran berarti mempelajari apa yang dipahami oleh pemikir-pemikir yang
telah mengkaji ajaran-ajaran Islam yang melahirkan bentuk pemahaman atau kajian
tertentu. Selanjutnya Islam sebagai objek kajian senantiasa menarik seiring dengan
pengkajian Islam yang dilakukan oleh para ilmuwan Islam baik dari kalangan sarjana
masyarakatnya, dan karena banyaknya tantangan yang dihadapi umat muslim dalam
karena ingin memberikan tantangan Islam dari kalangan kontemporer. Menurut Moh.
Nur Hakim bahwa tidak semua aspek agama khususnya islam dapat menjadi objek
studi. Dalam konteks khusus studi islam ada beberapa aspek dari islam yang dapat
Rusli Karim (ed), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar (cet. III; Yogyakarta: iara
Wacana Yogya, 1991),
4
1) Islam Sebagai Doktrin Agama Islam sebagai doktrin agama dari Tuhan yang
kebenarannya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolut dan
diterima secara apa adanya.Agama sebagai elemen yang sangat penting dalam
kehidupan umat manusia dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi isi dan dari
segi bentuknya. Dari segi isinya agama adalah ajaran atau wahyu Tuhan yang
manusia. Dengan demikian, yang dapat diteliti adalah pada bentuk atau
pengalaman dari ajaran agama tersebut, misalnya kita dapat meneliti tingkat
agama juga dapat dilakukan dalam upaya menggali ajaran-ajaran agama yang
perkembangan zaman.
2) Islam Sebagai Gejala Budaya Pada mulanya, ilmu terbagi menjadi dua yaitu
ilmu kealaman dan ilmu budaya. Ilmu kealaman, seperti fisika, kimia, biologi
5
yang terdapat pada tataran empiris atau agama yang tampil dalam bentuk
wahyu melalui penalaran. Misalnya, membaca kitab fiqih, maka fiqih yang
dapat menjadi sasaran penelitian agama.. Islam Sebagai Produk Sejarah dan
Sasaran Penelitian Ada bagian islam menjadi produk sejarah. Teologi syi’ah
adalah dari wajah islam produk sejarah. Konsep khulafa al- rasyidin adalah
produk sejarah, seluruh bangunan sejarah islam klasik, tengah modern adalah
,sejarahnya di Indonesia akan lain lagi. Andai kata inggris tidak datang ke
India sejarah islam di anak benua itu tidak akan lain lagi. Demikianlah
sebagian wajah islam di belahan dunia adalah produk sejarah. Tasawuf dan
6
akhlak sebagai ilmu adalah produk sejarah. Akhlak sebagai nilai sumber dari
wahyu, tetapi sebagai ilmu yang disistematisasi akhlak adalah produk sejarah.
Selain itu, produk islam yang berkembang dan sangat terkenal di nusantara
yakni tentang penyebaran islam di pulau jawa oleh para walisongo yang
tentang mahabarata agama hindu, setelah islam masuk ceritanya diadopsi ke dalam
kancah cermin islam walaupun melalui kiasan dan ada pula yang menggunakan
waktu lampau dan kaitannya dalam masa kini. Jika dihubugnkan dengan Islam pada
awal diturunkan sampai dewasa ini. Bahkan lebih dari itu sejarah umat-umat
terdahulu juga menjadi obyek kajian islam terbukti dengan ditemukannya sejumlah
kisah umat terdahulu dalam Alquran.4 Islam disamping berdimensi aqidah, syari'ah
dan akhlak, juga ternyata ada bagian Islam sebagai produk sejarah teologi Khawarij
dan aliran teolgi lain merupakan pdoduk sejarah, konsep Khulafaur Rasyidin, seluruh
bangunan sejarah Islam klasik, tengah dan modern adalah produk sejarah.
sekarang dan bahkan hingga waktu yang tidak diketahui, sarat dengan kajian
kesejarahan. Sejarah masa lampau perlu dikedepankan sebagai bahan komparatif atas
peristiwa yang terjadi sekarang. Pendekatan yang diperlukan untuk Islam sebagai
kajian sejarah dimana menekankan kepada proses terjadinya sesuatu perilaku manusia
dalam masyarakat. Proses ini menjelaskan awal kejadian dan faktor-faktor yang ikut
berperan dalam proses tersebut. Dengan cara demikian, seorang muslim selain
7
memiliki wawasan yang menyeuruh dan integral tentang ajaran Islam, juga dapa 3t
Sementara, peradaban adalah cipta, rasa, dan karsa manusia yang berasal dari
akal budi baik lahir ataupun bathin. Peradaban berasal dari kebudayaan dan
merupakan hasil pengolahan akal budi manusia. Dimana hasil pikir dan
naunganpemerintahan Islam. Atau sikap khusus yang berangkat dari dasar dan nilai-
nilai ajaran Islam. Sejarah peradaban Islam tidak hanya berupa peninggalan-
Peradaban Islam bermula ketika agama Islam diturunkan ke dunia melalui nabi
Muhammad, sejak itulah peradaban Islam lahir dan menancapkan diri dalam sejarah
dunia. Nabi Muhammad membawa ajaran Islam dengan nilai-nilai yang telah
disampaikan kepada manusia sepanjang masa kenabiannya, baik berupa kitab suci
(Al-qur’an) ataupun melalui tingkah laku dan petunjuk-petunjuk beliau. Islam adalah
agama yang damai, agama penuh cinta kasih yang diturunkan kepada manusia
Muhammad wafat, estafet peradaban Islam dipegang oleh khulafaur rasyidin, yaitu
empat sahabat nabi Muhammad yang tidak diragukan lagi loyalitasnya kepada agama
Islam. Masa Khulafaur rasyidin dimulai oleh Abu Bakar yang berkuasa tahun 632-
634 M, lalu diteruskan Umar ibn Khathab, Ustman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Thalib.
Setelah periode itu, peradaban Islam terus berlanjut dan kekuasaan Islam mengalami
3
Rusli Karim (ed), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar (cet. III; Yogyakarta: iara
Wacana Yogya, 1991),
8
banyak pergantian pucuk kepemimpinan. Peradaban Islam terus berjalan hingga
Sejarah Peradaban Islam adalah perjalanan yang sangat berliku dan tidak lepas
dari kondisi social politik yang terjadi pada tiap-tiap periode. Islam mengelami
pasang surut dalam perjalanannya. Islam pernah mengalami masa kejayaan dan masa
kekemasan, tetapi Islam juga pernah mengalami kemerosotan yang tajam di masa
yang silam. Dan sejarah peradaban Islam ada untuk mengingatkan kita dan juga
sebagai pembelajaran bagi kita bahwa Islam pernah berkuasa di dunia, dan agar
menjadi pelecut semangan bagi kita untuk menggapai masa kejayaan tersebut dengan
usaha kita.
telah menjadi iradah-Nya semenjak diciptakan manusia pertama Nabi Adam as,
ketika iblis enggan untuk bersujud kepada Nabi Adam karena sifat sombongnya dari
membedakan dengan makhluk lainnya. Namun apakah mereka telah sadar akan
umat islam selama ini dalam menggunakan akalnya, dan apa sajakah hasil yang sudah
dihasilkan oleh akalnya itu. Sederet pertanyaan sebagai penghantar untuk membuka
kelemahan persatuan umat islam itu sendiri bisa mengalahkan akar tonggak islam
yakni aqidah karena ketika aqidah telah mampu dilumpuhkan maka yang terjadi
fakta kebenaran ajaran islam karena kelemahan persatuan umat islam itu sendiri.
Akan tetapi jangan pernah lupa akan janji Allah yang senantiasa menyempurnakan
9
cahaya agama yang diturunkan-Nya seklipun orang-orang islam selalu mengusik
ketenangan islam sekalipun, dan islam adalah agama yang akan tetap jaya samapi
akhir zaman, oleh karena itu jangan pernah putus dari pertolongan Allah di setiap
pegangan untuk diri kita sendiri adalah keteguhan iman dan pribadi yang kuat sebagai
modal awal membuka hijab problematika umat islam saat ini, sehingga strategi akan
lebih mudah untuk di lancarkan dlam melawan orientalis Gejala goyahnya umat islam
terlihat dari prilaku kehidupan umat islam, apakah sudah maenjadikan nilai-nilai
ajaran islam sebagai pedoman berprilaku terlebih lagi apakah manusia telah
problematika umat islam saat ini sangat bertolak belakang dengan. Semua karena
umat islam sendiri yang terlalu cinta dengan dunia sehingga selalu tertindas dalam
kemodern, sesunguhnya inilah yang telah diprediksi oleh Rosul SAW bahwa di
zaman yang akan datang manusia akan ada dalam keadaan umat islam yang merosot
jauh dari nilai-nilai Al quran dan Hadits sebagai tanda semakin dekatnya hari kiamat.
kholifah di bumi ini sebagai penggerak umat islam untuk bersatu dalam memerangi
problematika dengan memadukan ilmu akal, al quran dan hadits. Inilah tugas pokok
seorang khalifah yakni dalam mengkreasikan kehidupan modern saat ini dengan
disaind Al quran dan Hadits untuk mengokohkan umatdari kemerosotan akidah yang
saat ini sedang terjadi. Contoh kecil pembentukan pribadi yang sangat peduli tentang
eksistensi Al Quran dan Hadits dalam kehidupannya dari hal yang terkecil dan
tingkatnya perseorangan, yakni ketika muncul suatu masalah berkaitan dengan nilai
10
islam maka satu hal yang harus di lakukan sebagai langkah awal adalah dudukan
masalah tersebut lalu kita pelajari masalah dan berusaha untuk temukan jalan keluar,
setelah itu kita hiasi jalannya kebaikan dengan warna keislaman dan lekatkan banyak
petunjuk-petunjuk Al quran dan Hadits dan terbentuklah kita pada pribadi yang
4
Muhaimin. Rekonstruksi Pendidikan Islam. (Cet. I; Jakarta: RajaGrafindo, 2009),
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Konsep kajian Islam sebagai pemikiran atau pemahaman adalah kajian yang
seperti al-Quran al-Karim, Hadist, Ijma’ dan lain sebagainya, mengkaji Islam
sungguh luas. Salah satu perbedaan antara Islam sebagai pemahaman dengan
2. Tidak semua aspek agama khususnya islam dapat menjadi objek studi. Dalam
konteks khusus studi islam ada beberapa aspek dari islam yang dapat menjadi
objek yaitu: Islam Sebagai Doktrin Agama, Islam Sebagai Gejala Budaya,
Islam Sebagai Interaksi Sosial, dan Islam Sebagai Produk Sejarah dan Sasaran
Penelitian.
5
3. Islam sebagai khlaifah di muka bumi harus melawan paham orientalisme
bukanlah dengan kekuatan otot tetapi yang dibutuhkan adalah kecerdasan akal
untuk memberikan strategi khusus sebagai pegangan untuk diri kita sendiri
adalah keteguhan iman dan pribadi yang kuat sebagai modal awal membuka
hijab problematika umat islam saat ini, sehingga strategi akan lebih mudah
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, penulis menyarankan agar tidak hanya menjadikan
makalah ini sebagai satu-satunya bahan rujuakan, tetapi penulis berharap pembaca
12
juga mencari referensi lain agar pembahasan mengenai islam sebagai objek kajian
ilmiah lebih dipahami, karena penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan.
13
DAFTAR PUSTAKA
2008.
2009.
14