Anda di halaman 1dari 13

Psikologi Dan Psikologi Pendidikan

Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok


mata kuliah Psikologi pendidikan, Fakultas Tarbiyah, Prodi Manajemen
Pendidikan Islam, Kelompok I, Semester I.

Disusun Oleh:
Kelompok I

NUR IKSAN
NIM. 862312021025

ROSIDA
NIM. 862312021029

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dan tak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad saw., sehingga makalah yang berjudul psikologi dan
psikologi pendidikan bisa selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak SYAHRIL, S.Pd M.Pd selaku dosen
yang memberikan materi, mengarahkan dan membimbing kami selama menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bone, 24 september 2021


Penyusun

Kelompok I

.........

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. Makna etimologi ..........................................................................................................2

B. Definisi psikologi.........................................................................................................2

C. Defenisi psikologi pendidikan......................................................................................5

D. Fokus kajian psikologi


pendidikan................................................................................................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................................10

A. Simpulan....................................................................................................................10

B. Saran..................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Psikologi adalah disiplin akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang pikiran,
otak, dan perilaku manusia. Psikologi juga mengacu pada aplikasi pengetahuan untuk
eragai bidang kehidupan dan kegiatan manusia.

Psikologi terutama berkaitan dengan cara pikiran bekerja. Psikologi adalah


cabang ilmu pengetauan yang berhubungan dengan proses-proses mental dan
perrilaku individu. Psikologi mempelajari proses, motif, reaksi, perasaan, dan sifat
dari pikiran manusia.

Pengetahuan psikologi diterapkan untuk ranah yang sangat luas yaitu,


berkaitan dengan erbagai bidang kegiatan manusia, termasuk keluarga, pendidikan,
pekerjaan, dan perawatan masalah kesehatan mental.

B. Rumusan masalah
1. Apa makna Etimologi
2. Apa defenisi psikologi
3. Apa defenisi psikologi pendidikan
4. Apa itu Fokus kajian psikologi pendidikan

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui makna etimologi
2. Untuk mengetahui defenisi psikologi
3. Untuk mengetahui defenisi psikologi pendidikan
4. Untuk mengetahui apa itu fokus kajian psikologi pendidikan

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Etimologi
Kajian dan diskusi tentang psikologi pendidikan umumnya diawali dengan
membedah konsep dan teori psikologi yang menjadi induknya. Sebagai sebuah esensi,
“Psikologi” sudah dikenal sejak sebelum peradaban masehi, meski sebagai ilmu baru ia
mulai digeluti secara mendalam sekitar dua abad terakhir.

Apakah psikologi itu? Secara etimologi, Kata psikologi (psycology) yang secara
riteral berarti ‘Studi tentang jiwa” (studi of the soul) berasal dari bahasa yunani kuno
psyce atau psuke, yang berarti “nafas” (breat) , “roh” (spirit), ‘’jiwa” (soul), “pikiran”
(mind) atau “mental” (mental), dan Logia yang berarti “studi tentang” . Versi lain
mengatakan bahwa kata psikologi berasal dari bahasa prancis “psycologye” atau bahasa
latin “psycologya” yang juga bermakna “studi tentang jiwa”. Istilah psikologi mulai
dikenal pada pertengahan abad ke-16. Kira-kira satu abad kemudian muncul pemaknaan
baru atas istilah psikilogi, yaitu “studi tentang pemikiran”. Pada 1895, Istilah psikologi
untuk pertama kali digunakan dan tercatat dalam referensi ilmu-ilmu perilaku. Dengan
demikian, muncul versi lain dari istilah psikologi yang diberi makna sebagai “ilmu
tentang perilaku”.

Pergeseran makna atas istilah psikologi dari “Studi tentang jiwa” menjadi “Studi
tentang pikiran” dan kemudian bermakna “studi tentang perilaku” didasari atas
pemahaman bahwa sesungguhnya “jiwa” atau “roh” dan sejenisnya itu terlalu abstrak
untuk dipelajari. Apa yang dipelajari oleh ilmuwan psikologi atau psikolog adalah
perilaku atau tingkah laku indiidu atau kelompok untuk sebagian besar hanya yang
muncul di permukaan. Pada sisi lain. Persepsi individu terhadap diri sendiri atau subjek
diluar dirinya pun menjadi fokus kajian psikologi. Atas dasar fenomena yang muncul
itulah, ahli psikologi atau psikolog embuat analisis dan tafsir serta simpulan mengenai
kondisi, kecenderungan, atau disposisi perilaku atau sikap mental seseorang.

Deskripsi diatas menjelaskan bahwa kata “psikologi” merupakan penggabungan


dari dua istilah, yaitu jiwa (soul, mind, psyche) dan penelitian atau studi (ology). Istilah
ini bermakna “studi tentang jiwa atau pikiran manusia” , berupa pengetahuan ilmiah dan
sistematis mengenai kekuatan dan fungsi jiwa manusia, sejauh sifatnya bisa diketahui
oleh kesadaran. Jadi psikologi merupakan sebuah risalah pada jiwa manusia.

B. Defenisi Psikologi

Psikologi adalah disiplin akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang
pikiran,otak,dan perilaku manusia. Psikologi juga mengacu pada aplikasi pengetauan
untuk berbagai bidang kehidupan dan kegiatan manusia. Termasuk aplikasi pengetahuan
atas masalah kehidupan sehari-hari individu dan pengobatan penyakit mental. Bagi
William James, psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental. John
B. Watson mempresepsi psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang tingkah laku

2
organisme. Caplin memaknai psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang perilaku
manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitannya ketika mereaksi arus dan prubahan lingkungan. Dengan Demikian,
psikologi sesungguhnya merupakan studi tentang hakikat manusia.

Psikologi berbeda dengan antopologi, ekonomi, ilmu politik, dan sosiologi.


Cabang ilmu ini mengandalkan lebih banyak pada studi lapangan dan metode historis
untuk mengekstraksi generalisasi deskriptif. Psikologi di maksudkan untuk mencari,
merumuskan, menjelaskan, dan menjeneralisasikan tentang fungsi mental dan perilaku
individu. Memang, dalam kenyataannya psikologi tidak dapat dipisahkan dengan
berbagai bidang disiplin ilmu lainnya. Psikologi juga berbeda dengan biologi dan ilmu
saraf. Psikologi terutama berkaitan dengan interaksi dari proses mental dan perilaku, serta
proses keseluruhan sistem. Psikologi bukan hanya proses biologi atau saraf, meskipun
neuropsikologi merupakan kombinasi studi proses saaf dengan studi tentang pengaruh
subjektif mental.

Mengingat kata logy atau logia bermakna “studi tentang” dan psyco atau psyche
atau psukhe berarti “nafas” , “roh”, “jiwa”, “pikiran”, atau “mental” , menjadi sangat jelas
bahwa psikologi merupakan disiplin akademik (academic discipline) . Sebagai sebuah
disiplin akademik, psikologi merupakan study ilmiah mengenai mental dan perilaku
manusia. Disiplin psikologi juga dipakai untuk melakukan studi ilmiah mengenai mental
dan perilaku hewan. Asil studi mengenai mental dan perilaku hewan semakin banyak
“ditransformasikan” atau “dianalogikan” untuk menginisiasi atau mengkreasi perilaku
buatan (by design), termasuk dalam transformasi pembelajaran.

Hasil-hasil studi mengenai perilaku binatang hanya “menginspirasi” rekayasa baru


perilaku manusia. Memang, secara esensial manusia itu untuk berbagai aspek memiliki
“kesamaan sifat dan perilaku” dengan binatang, seperti rasa lapar, haus, lelah,
mempertahankan diri, berkembang biak, pembiasan dan sebagainya. Meskipun demikian,
nyaris tidak ditemukan atau tidak lazim dalam referensi akademik, bahwa hasil studi
mengenai mental dan perilaku manusia “menginspirasi” untuk melakukan rekayasa baru
terhadap perilaku binatang.

Fenomena ini memang agak aneh, dimana hasil studi atau eksperimen mengenai
perilaku binatang dipakai untuk memuliakan perilaku manusia. Sebaliknya, hasil studi
atau eksperimen mengenai perilaku manusia agaknya tidak lazim ditransformasikan untuk
memuliakan binatang. Tentu bukan disini persoalannya, Karena secara etik perlu kehati-
hatian untuk bereksperimen kepada manusia. Sebaliknya, menjadikan perilaku binatang
sebagai objek eksperimen resiko nya relatif kecil.

Psikologi terutama berkaitan dengan cara pikiran bekerja. Psikologi adalah cabang
ilmu pengetahuan yang behubungan dengan proses-proses mental dan perilaku individu.
Psikolog mempelajari proses, motif, reaksi, perasaan, dan sifat dari pikiran manusia.
Untuk menapaki karir psikolog, seseorang harus memiliki keinginan tulus dalam
membantu manusia lain. Mereka melakukan konseling dan membantu orang bagi

3
perubahan dalam proses berpikir mereka, sehingga meningkatkan kualitas hidupnya, baik
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

Untuk menjadi psikolog tidak pelu memperoleh gelar medis.Tetapi, mereka harus
belajar beberapa tahun untuk mengambil spesialisasi dalam bebagai aspek yang terkait
dengan psikologi. Studi psikologi utamanya dilakukan pada jenjang sarjana, pasca
sarjana, dan doctor. Di Indonesia dan juga di mancanegara, untuk menjadi psikolog
seseorang harus menyelesaikan minimum sarjana psikologi (S.Psi) ditambah pendidikan
profesi psikolog. Ada spesialisasi dalam berbagai bidang psikologi seperti psikologi
sosial, psikologi anak, psikologi kerja, atau psikologi organisasi, psikologi klinis,
psikologi pendidikan, psikologi ekspeimental, dan lain-lain.

Psikolog sering kali melakukan tugas mengajar, praktik, dan penelitian atau
bekerja pada salah satu dari banyak cabang psikologi. Mereka menerapkan pengetahuan
dan teknik kerja untuk banyak ranah, terrmasuk jasa manusia, manajemen, pendidikan,
hukum, dan olahraga. Seorang psikolog sangat “ dianjurkan “ menguasai ilmu – ilmu
sosial lain ( misalnya, ilmu komunikasi, sosiologi, kebudayaan, ekonomi ), dan statistik.
Bahkan juga biologi dan kedokteran. Ahli psikologi atau peneliti ahli dibidang psikologi
disebut prikologi. Psikologi diklarifikasikan sebagai ilmuan sosial atau ilmuan bidang
perilaku. Psikologi mencoba untuk memahami peran dan fungsi mental dalam diri
individu dan perilaku sosial. Di sini mereka pun mencari dasar proses fisiologis dan
neurologis dari mental atau perilaku itu.

Hasil studi atau eksperimen di bidang psikologi melahirkan penjelasan mengenai


fenomena psikologisindividu atau individu dalam konteks sosial. Fenomena psikologis ini
mencakup persepsi, kognisi, perhatian, emosi, motivasi, fungsi otak, kepribadian, perilaku
dan hubungan interpersonal. Bakan pikiran bawah sadar pun tercakup dalam fenomena
psikologis itu. Psikologis menggunakan metode empiris untuk menentukan penyebab dan
korelasi hubungan antara variabel psikososial. Di samping menggunakan metode empiris
dan deduktif, psikolog klinis yang kadang – kadang bergantung pada interpretasi simbolik
dan teknik induktif lainnya.

Pengetahuan psikologi diterapkan untuk ranah yang sangat luas, yaitu berkaitan
dengan berbagai bidang kegiatan manusia, termasuk keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan
perawatan masalah kesehatan mental. Juga, menggamit dimensi historis yang lebih luas
seperti pencapaian kebesaran dalam bidang – bidang seperti politik, musik, seni, dan
sastra. Psikologi banyak mencakup beragam sub – bidang, seperti psikologi
perkembangan, psikologi olahraga, psikologi kesehatan, dan psikologi orrganisasi dan
industri, psikologi media, psikologi hukum, psikologi klinis, dan psikolosi forensik.
Psikologi menggabungkan penelitian dari ilmu – ilmu sosial, ilmu alam, humaniora.

C. Definisi Psikologi Pendidikan

4
Frase psikologi pendidikan dibangun dari dua istilah, yaitu psikologi dan
pendidikan. Istilah psikologi memiliki definisi tersendiri, demikian juga istilah
pendidikan. Namun demikian, tidak cukup mudah menggabungkan deinisi psikologi
dengan definisi pendidikan menjadi sebuah definisi baru: psikologi pendidikan.
Pendidikan sendiri terdiri dari tiga ranah, yaitu formal, nonformal dan informal. Agaknya
menjadi aneh jika istilah psikologi dikombinasikan dengan ranah pendidikan itu.
Sehinggah menjadi psikologi pendidikan formal ( psychology of formal
education ),psikologi pendidikan nonformal ( psychology of nonformal education ), dan
psikologi pendidikan informal ( psychology of informal education).

Dengan demikian, Istilah psikologi dan pendidikan tidak dimaksudkan untuk


secara serta merta dikombinasikan sehingga muncul defenisi baru. Melainkan bagaimana
nilai-nilai psikologi itu bisa menjadi instrumen untuk mentransformasikan subtansi
material (content) pendidikan untuk masing-masing ranah. Kalaupun dikenal istilah
psikologi keluarga, hal itu harus dimaknai sebagai aplikasi psikologi dalam pendidikan
atau kepengasuhan keluarga. Dalam tafsir kita, Pendidikan dan kepengasuhan itu
bermakna interaksi antara “orang dewasa” dengan yang “belum dewasa” menuju
pendewasaan. Interaksi keduanya merupakan proses kemanusiaan (hubungan antar
manusia) dan pemanusiaan (menjadikan subjek yang belum dewasa menjadi benar-benar
manusiawi) dalam rangka menjalani kehidupan , kini dan dimasa depan.

Oleh karena esensi psikologi pendidikan dalam kaitannya dalam fokus buku ini
menyoal bagaimana guru mentransformasikan konten atau isi kurikulum selama proses
pembelajaran, maka istilah ini sering berganti nama menjadi psikologi belajarr, psikologi
mengajar, psikologi belajar dan mengajar, atau psikologi pembelajaran. Istilah-istilah ini
sesungguhnya tidak cukup populer dalam literatur akademik. Namun demikian, bukan
tidak mungkin kedepan psikologi pendidikan bermetaformosis melahirkan cabang ilmu
baru, yaitu psikologi belajar, psikologi mengajar, psikologi belajar dan mengajar, atau
psikologi pembelajaran. Mengidentikkan psikologi pendidikan sebagai psikologi belajar
dan mengajar atau psikologi pembelajaran, tentu banyak benarnya. Bahkan, dimasa
depan, istilah –istilah yang disebutkan terakhir ini bukan tidak mungkin akan lebih
populer dibandingkan dengan “psikologi pendidikan”. Realitas menunjukkan bahwa
psikolog pendidikan atau orang yang memiliki minat khusus dibidang ini kebanyakan
menghabiskan waktu mempelajari cara-cara untuk menggambarkan dan meningkatkan
mutu proses belajar dan mengajar atau proses pembelajaran.

Apa itu psikologi pendidikan? Psikologi pendidikan berkaitan dengan aplikasi


psikologi dalam proses pembelajaran peserta didik dan berbagai aspek yang terkait,
seperti penatalaksanaan kondisi agar efektifitas nya dapat ditingkatkan. Berbagai sekolah
dan perguruan tinggi menggunakan jasa psikolog sehingga mereka dapat lebih efektif
memperdayakan lingkungan dan meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa.
Psikolog pendidikan juga menentukan isi silabus, karena mereka berkompeten dalam
menganalisis bagian-bagian yang memerlukan perspektif psikologis atas subtansi sajian
pembelajaran.

5
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang defenisi psikologi,
berikut ini disajikan pendapat beberapa ahli. Arthur S. Reber merumuskan bahwa
psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan
teori dan masalah kependidikan. Khususnya penerapan prinsip-prinsip belajar dalam
kelas, perkembangan, dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan
kemampuan, proses sosialisasi dan interaksinya dengan optimasi ranah kongnitif, serta
penyelenggaraan pendidikan keguruan. Barlow berpendapat bahwa psikologi pendidikan
adalah disiplin pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu guru melaksanakan tugas-tugasnya dalam proses
pembelajaran secara efektif.

Sultan Muhammad (2008) mendefenisikan psikologi pendidikan adalah aplikasi


dari temuan psikologis di bidang pendidikan. Dengan demikian, psikologi pendidikan
adalah studi sistematis tentang perkembangan individu dalam lingkungan pendidikan.
Psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan yang menggabungkan dua bidang
yang berbeda, yaitu pendidikan dan psikologi. Psikologi pendidikan adalah studi ilmiah
untuk memahami, memprediksi, dan mengarahkan perilaku siswa bagi usaha pencapaian
tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memberikan kontribusi


penting kepada guru dan siswa selama proses pendidikan. Sebagai contoh, Jerome
Bruner, seorang tokoh monumental dalam psikologi pendidikan, merekomendasikan agar
kita memikirkan kembali ide-ide perkembangan, pengajaran, dan pembelajaran, serta
interaksinya. Secara khusus, Bruner (1996) mendesak pendidik dan psikolog untuk
melihat anak-anak sebagai pemikir dan menyatakan: No less than the adult, The child is
thought of as holding more or less coherent “theories” not only about the world but
about her own mind and how it works.Tidak berbeda dengan orang dewasa, anak, banyak
atau banyak belajar teori yang koheren, tidak hanya tentang dunia tapi tentang pikirannya
sendiri dan bagaimana cara kerjanya. Bruner juga mengatakan “These naive theories are
brought into congruence with those of parents and teachers not throught imitation, not
throught didactic intruction, but by discourse, collaboration, and negotiation”. Teori-
teori naif tersebut membawa keselarasan dengan para orang tua dan guru bukan melalui
imitasi, pembelajaran didaktik, tetapi dengan wacana, kolaborasi, dan negosiasi. Model
pendidikan semacam ini lebi peduli dengan interprestasi dan pemahaman dari pada
dengan pencapaian kinerja pengetahuan faktual atau terampil. Psikologi pendidikan
berfungsi sebagai alat penting yang dapat membantu beragam tugas guru, baik dalam
rangka perencanaan, pelayanan, maupun evaluasi pembelajaran.

Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar


dalam tatanan pendidikan yang teratur atau intervensi untuk pembelajaran yang efektif.
Psikologi adalah studi tentang jiwa dan pikiran manusia, di mana proses mental dan
perilaku analisis dan hubungan di bangun pada fumgsi dan kerja otak, serta pengaruh
dari kejadian kehidupan sehari-hari pada fungsi tersebut. Pemikiran psikolog anak seperti
Lev Vygotsky, Jean Peaget, Bernand Luskin, dan Jerome Bruner telah mempengaruhi
penciptaan metode pengajaran dan praktik pendidikan. Psikologi pendidikan umumnya

6
telah dimasukkan dalam program kurikulum pendidikan guru dibanyak negara, termasuk
indonesia.

D. Fokus Kajian Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan memiliki multifokus. Merujuk pada sejumlah literatul dan


pendapat para pakar, seperti Gloer dan Ronning (1987) berpendapat bahwa, fokus kajian
psikologi pendidikan mencakup topik-topik tentang pertumbuhan dan perkembangan
siswa, hereditas, dan lingkungan, perbedaan individual siswa, potensi, dan karakteristik
tingkah laku siswa, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, kesehatan
mental, dan motivasi serta disiplin lain yang relevan.

Dengan demikian, defemisi kita tentang psikologi pendidikan adalah aplikasi dari
psikologi dan metode psikologis dalam proses pendidikan bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa, memahami hereditas dan lingkungan, perbedaan individual siswa,
potensi dan karakteristik tingkah laku siswa, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran, kesehatan mental, dan motivasi, serta disipin lain yang relevan. Defenisi
ini sangat luas karena memang potensi aplikasi psikologi pendidikan dalam proses
belajar sangat besar.

Mengkombinasikan prinsip-prinsip psikologi pendidikan dan psikologi klinis


dimaksudkan untuk memahami dan memperlakukan siswa agar dapat belajar dengan
baik, termasuk bagi penyandang cacat. Prinsip-prinsip psikologi juga bermanfaat untuk
mendorong pertumbuhan intelektual siswa “berbakat”, memfasilitasi perilaku sosial
(sosial behavior) para remaja, serta mempromosikan dan mendukung lingkungan belajar
yang efektif dan aman. Psikolog sekolah atau setidaknya guru bimbingan konseling/ karir
sengaja dilatih untuk memahami penilaian pendidikan, intervensi, melakukan tindakan
pencegahan, mekanisme dan konsultasi, serta banyak pelatihan dan penelitian yang
ekstensif.

Psikologi pendidikan dapat memberikan jawaban atas banyak pertanyaan tentang


perilaku anak-anak atau siswa. Seperti dikemukakan oleh Elisabeth Kubler bahwa
“Orang itu seperti jendela kaca patri sparkle. Mereka bersinar ketika matahari di luar,
tapi saat kondisi dalam kegelapan, keindahan sejati terungkap hanya jika ada cahaya dari
dalam”. Psikologi memberikan bentuk konkrit bagi perasaan dan didekati secara ilmiah.

Psikologi menggali tentang konsep emosi, kepribadian, konsentrasi, memori,


perhatian, dan hubungan seseorang dengan orang lain. Awalnya, psikologi diposisikan
sebagai ilmu terapan dari teori belaka, sebagai buah pemikiran dan persepsi banyak
pemikir konservatif sebelumnya. Saat ini, psikologi di bagi menjadi divisi khusus yang
terkait dengan tugas-tugas belajar seperti psikologi prenatal, psikologi anak, psikologi
pendidikan, psikologi sosial, psikologi industri dan banyak lagi pencabangannya yang
membantu dalam memahami masalah yang berkaitan dengan bidang khusus dan
solusinya. Bahasan psikologi pendidikan sangat relevan dalam dunia yang makin
kompetitif saat ini, dimana ada tekanan besar pada semua orang untuk membuktikan
siapa dirinya sendiri.

7
Dengan demikian, fokus atau ruang lingkup psikologi pendidikan sangat luas,
karena berkaitan dengan perkembangan perilaku dan sosial individu. Psikologi
pendidikan juga membantu dalam penataan perspektif individu, yang pada gilirannya
mengarah pada sifat-sifat perkembangan kepribadiaannya. Pemikiran dalam psikologi
pendidikan menyatakan bahwa perkembangan otak manusia dapat ditelusuri dan
diklasifikasikan ke dalam tahap-tahap yang terkait langsung pada hubungan antara anak
dengan lingkungannya. Anak mengembangkan kemampuan kongnitif dan pengertian
sosialnya. Hal itu menentukan kemampuan kreativitas, kecerdasan, moralitas dan
motivasi anak-anak. Psikolog pendidikan juga mempelajari banyak faktor hereditas dan
lingkungan yang mempengaruhi perkembangan mental dan perilaku anak. Psikolog
pendidikan juga bertujuan untuk menganalisis perbedaan-perbedaan anak dan bagaimana
mengelolahnya.

Kebutuhan primer dan sekunder seorang anak dan bagaimana memberikan


layanan pembelajaran yang efektif, sehingga konten sajian mengedap pada memorinya
menjadi bagian dari fokus psikologi pendidikan. Kreatifitas juga merupakan salah satu
aspek yang di bahas dalam psikolog pendidikan. Sebuah sekolah dianjurkan memiliki
psikolog pendidikan, apakah berstatus tenaga tetap atau tidak tetap, untuk memastikan
perkembangan siswa dan memotivasi mereka, membimbing dan melakukan konseling
kepada mereka dalam interval yang teratur. Psikologi pendidikan harus mengalami
penguatan dengan cara observasi, pemahaman, mendengarkan, menanggapi dan
mengaplikasikannya. Psikologi pendidikan merupakan cabang psikologi yang berfokus
pada pengembangan teknik mengajar dan penilaian yang efektif bagi kemajuan dan
peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Aplikasi pendidikan tidak akan lengkap
tanpa melibatkan teori mengenai cara siswa belajar dan cara guru mengajar.

Dalam kerangka layanan kependidikan kepada siswa, guru harus menyadari


perbedaan antara teori belajar dan teori mengajar. Guru perlu memahami bagaimana
gaya siwa belajar dan bagaimana pula dia mengajar sesuai dengan gaya siswa itu. Teori
yang berbeda memperkenalkan prinsip, pendekatan, dan implikasi dari pendekatan
masing-masing. Dengan pengetahuan ini, guru dapat mengidentifikasi teori yang sesuai
untuk kebutuhan siswa dan yang harus diperhatikan olehnya ketika mengavaluasi
program pembelajaran. Sementara itu, perilaku siswa dapat berubah akibat motivator
ekstrinsik seperti insentif, hadiah dan hukuman. Penganut aliran behavioris berpendapat
bahwa upaya memengaruhi perilaku siswa dengan jalan penyesuaian yang sistematis atas
konsepsi stimulus-respon.

Kebanyakan penelitian bidang psikologi pendidikan didasarkan pada hasil kerja


BF Skinner di awal 1930-an. Skinner menyimpulkan bahwa dengan mengontrol
perlakuan tertentu di laboratorium dia bisa “melatih” tikus-tikus untuk berperilaku secara
konsisten. Berdasarkan hasil penelitian ini lahirlah teori-teori yang dirancang untuk
melatih manusia.

Perilaku pembelajaran harus dilakukan secara terukur dan terkendali sesuain


dengan tujuan yang telah di rumuskan. Seorang guru menentukan apa tujuan yang harus

8
dicapai oleh siswa. Tujuan-tujuan tersebut terpenuhi bila pelajar menanggapi dengan
cara tertentu, berdasarkan rangsangan yang dikontrol. Psikologi kongnitif berasumsi
bahwa informasi yang diperoleh dan dipertahankan berguna bagi kebutuhan masa depan
siswa, di mana hal itu dibangun diatas pengetahuan sebelumnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Psikologi adalah disiplin akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang
pikiran, otak, dan perilaku manusia. Psikologi juga mengacu pada aplikasi pengetauan
untuk berbagai bidang kehidupan dan kegiatan. Psikolog mempelajari proses, motif,
reaksi, perasaan dan sifat dari pikiran manusia.

Apa itu psikologi pendidikan? Psikologi pendidikan berkaitan dengan aplikasi


psikologi dalam proses pembelajaran peserta didik dan berbagai aspek terkait, seperti
penatalaksanaan kondisi agar efektifitasnya dapat ditingkatkan. Psikologi pendidikan
berfungsi sebagai alat penting yang dapat membantu beragam tugas guru, baik dalam
rangka perencanaan, pelayanan maupun evaluasi pembelajaran.

B. Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih banyak


terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk
pembuatan makalah selanjutnya.

10

Anda mungkin juga menyukai