Disusun Oleh:
Kelompok I
NUR IKSAN
NIM. 862312021025
ROSIDA
NIM. 862312021029
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dan tak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad saw., sehingga makalah yang berjudul psikologi dan
psikologi pendidikan bisa selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak SYAHRIL, S.Pd M.Pd selaku dosen
yang memberikan materi, mengarahkan dan membimbing kami selama menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khususnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kelompok I
.........
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
B. Definisi psikologi.........................................................................................................2
A. Simpulan....................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Psikologi adalah disiplin akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang pikiran,
otak, dan perilaku manusia. Psikologi juga mengacu pada aplikasi pengetahuan untuk
eragai bidang kehidupan dan kegiatan manusia.
B. Rumusan masalah
1. Apa makna Etimologi
2. Apa defenisi psikologi
3. Apa defenisi psikologi pendidikan
4. Apa itu Fokus kajian psikologi pendidikan
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui makna etimologi
2. Untuk mengetahui defenisi psikologi
3. Untuk mengetahui defenisi psikologi pendidikan
4. Untuk mengetahui apa itu fokus kajian psikologi pendidikan
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Etimologi
Kajian dan diskusi tentang psikologi pendidikan umumnya diawali dengan
membedah konsep dan teori psikologi yang menjadi induknya. Sebagai sebuah esensi,
“Psikologi” sudah dikenal sejak sebelum peradaban masehi, meski sebagai ilmu baru ia
mulai digeluti secara mendalam sekitar dua abad terakhir.
Apakah psikologi itu? Secara etimologi, Kata psikologi (psycology) yang secara
riteral berarti ‘Studi tentang jiwa” (studi of the soul) berasal dari bahasa yunani kuno
psyce atau psuke, yang berarti “nafas” (breat) , “roh” (spirit), ‘’jiwa” (soul), “pikiran”
(mind) atau “mental” (mental), dan Logia yang berarti “studi tentang” . Versi lain
mengatakan bahwa kata psikologi berasal dari bahasa prancis “psycologye” atau bahasa
latin “psycologya” yang juga bermakna “studi tentang jiwa”. Istilah psikologi mulai
dikenal pada pertengahan abad ke-16. Kira-kira satu abad kemudian muncul pemaknaan
baru atas istilah psikilogi, yaitu “studi tentang pemikiran”. Pada 1895, Istilah psikologi
untuk pertama kali digunakan dan tercatat dalam referensi ilmu-ilmu perilaku. Dengan
demikian, muncul versi lain dari istilah psikologi yang diberi makna sebagai “ilmu
tentang perilaku”.
Pergeseran makna atas istilah psikologi dari “Studi tentang jiwa” menjadi “Studi
tentang pikiran” dan kemudian bermakna “studi tentang perilaku” didasari atas
pemahaman bahwa sesungguhnya “jiwa” atau “roh” dan sejenisnya itu terlalu abstrak
untuk dipelajari. Apa yang dipelajari oleh ilmuwan psikologi atau psikolog adalah
perilaku atau tingkah laku indiidu atau kelompok untuk sebagian besar hanya yang
muncul di permukaan. Pada sisi lain. Persepsi individu terhadap diri sendiri atau subjek
diluar dirinya pun menjadi fokus kajian psikologi. Atas dasar fenomena yang muncul
itulah, ahli psikologi atau psikolog embuat analisis dan tafsir serta simpulan mengenai
kondisi, kecenderungan, atau disposisi perilaku atau sikap mental seseorang.
B. Defenisi Psikologi
Psikologi adalah disiplin akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang
pikiran,otak,dan perilaku manusia. Psikologi juga mengacu pada aplikasi pengetauan
untuk berbagai bidang kehidupan dan kegiatan manusia. Termasuk aplikasi pengetahuan
atas masalah kehidupan sehari-hari individu dan pengobatan penyakit mental. Bagi
William James, psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental. John
B. Watson mempresepsi psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang tingkah laku
2
organisme. Caplin memaknai psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang perilaku
manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitannya ketika mereaksi arus dan prubahan lingkungan. Dengan Demikian,
psikologi sesungguhnya merupakan studi tentang hakikat manusia.
Mengingat kata logy atau logia bermakna “studi tentang” dan psyco atau psyche
atau psukhe berarti “nafas” , “roh”, “jiwa”, “pikiran”, atau “mental” , menjadi sangat jelas
bahwa psikologi merupakan disiplin akademik (academic discipline) . Sebagai sebuah
disiplin akademik, psikologi merupakan study ilmiah mengenai mental dan perilaku
manusia. Disiplin psikologi juga dipakai untuk melakukan studi ilmiah mengenai mental
dan perilaku hewan. Asil studi mengenai mental dan perilaku hewan semakin banyak
“ditransformasikan” atau “dianalogikan” untuk menginisiasi atau mengkreasi perilaku
buatan (by design), termasuk dalam transformasi pembelajaran.
Fenomena ini memang agak aneh, dimana hasil studi atau eksperimen mengenai
perilaku binatang dipakai untuk memuliakan perilaku manusia. Sebaliknya, hasil studi
atau eksperimen mengenai perilaku manusia agaknya tidak lazim ditransformasikan untuk
memuliakan binatang. Tentu bukan disini persoalannya, Karena secara etik perlu kehati-
hatian untuk bereksperimen kepada manusia. Sebaliknya, menjadikan perilaku binatang
sebagai objek eksperimen resiko nya relatif kecil.
Psikologi terutama berkaitan dengan cara pikiran bekerja. Psikologi adalah cabang
ilmu pengetahuan yang behubungan dengan proses-proses mental dan perilaku individu.
Psikolog mempelajari proses, motif, reaksi, perasaan, dan sifat dari pikiran manusia.
Untuk menapaki karir psikolog, seseorang harus memiliki keinginan tulus dalam
membantu manusia lain. Mereka melakukan konseling dan membantu orang bagi
3
perubahan dalam proses berpikir mereka, sehingga meningkatkan kualitas hidupnya, baik
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Untuk menjadi psikolog tidak pelu memperoleh gelar medis.Tetapi, mereka harus
belajar beberapa tahun untuk mengambil spesialisasi dalam bebagai aspek yang terkait
dengan psikologi. Studi psikologi utamanya dilakukan pada jenjang sarjana, pasca
sarjana, dan doctor. Di Indonesia dan juga di mancanegara, untuk menjadi psikolog
seseorang harus menyelesaikan minimum sarjana psikologi (S.Psi) ditambah pendidikan
profesi psikolog. Ada spesialisasi dalam berbagai bidang psikologi seperti psikologi
sosial, psikologi anak, psikologi kerja, atau psikologi organisasi, psikologi klinis,
psikologi pendidikan, psikologi ekspeimental, dan lain-lain.
Psikolog sering kali melakukan tugas mengajar, praktik, dan penelitian atau
bekerja pada salah satu dari banyak cabang psikologi. Mereka menerapkan pengetahuan
dan teknik kerja untuk banyak ranah, terrmasuk jasa manusia, manajemen, pendidikan,
hukum, dan olahraga. Seorang psikolog sangat “ dianjurkan “ menguasai ilmu – ilmu
sosial lain ( misalnya, ilmu komunikasi, sosiologi, kebudayaan, ekonomi ), dan statistik.
Bahkan juga biologi dan kedokteran. Ahli psikologi atau peneliti ahli dibidang psikologi
disebut prikologi. Psikologi diklarifikasikan sebagai ilmuan sosial atau ilmuan bidang
perilaku. Psikologi mencoba untuk memahami peran dan fungsi mental dalam diri
individu dan perilaku sosial. Di sini mereka pun mencari dasar proses fisiologis dan
neurologis dari mental atau perilaku itu.
Pengetahuan psikologi diterapkan untuk ranah yang sangat luas, yaitu berkaitan
dengan berbagai bidang kegiatan manusia, termasuk keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan
perawatan masalah kesehatan mental. Juga, menggamit dimensi historis yang lebih luas
seperti pencapaian kebesaran dalam bidang – bidang seperti politik, musik, seni, dan
sastra. Psikologi banyak mencakup beragam sub – bidang, seperti psikologi
perkembangan, psikologi olahraga, psikologi kesehatan, dan psikologi orrganisasi dan
industri, psikologi media, psikologi hukum, psikologi klinis, dan psikolosi forensik.
Psikologi menggabungkan penelitian dari ilmu – ilmu sosial, ilmu alam, humaniora.
4
Frase psikologi pendidikan dibangun dari dua istilah, yaitu psikologi dan
pendidikan. Istilah psikologi memiliki definisi tersendiri, demikian juga istilah
pendidikan. Namun demikian, tidak cukup mudah menggabungkan deinisi psikologi
dengan definisi pendidikan menjadi sebuah definisi baru: psikologi pendidikan.
Pendidikan sendiri terdiri dari tiga ranah, yaitu formal, nonformal dan informal. Agaknya
menjadi aneh jika istilah psikologi dikombinasikan dengan ranah pendidikan itu.
Sehinggah menjadi psikologi pendidikan formal ( psychology of formal
education ),psikologi pendidikan nonformal ( psychology of nonformal education ), dan
psikologi pendidikan informal ( psychology of informal education).
Oleh karena esensi psikologi pendidikan dalam kaitannya dalam fokus buku ini
menyoal bagaimana guru mentransformasikan konten atau isi kurikulum selama proses
pembelajaran, maka istilah ini sering berganti nama menjadi psikologi belajarr, psikologi
mengajar, psikologi belajar dan mengajar, atau psikologi pembelajaran. Istilah-istilah ini
sesungguhnya tidak cukup populer dalam literatur akademik. Namun demikian, bukan
tidak mungkin kedepan psikologi pendidikan bermetaformosis melahirkan cabang ilmu
baru, yaitu psikologi belajar, psikologi mengajar, psikologi belajar dan mengajar, atau
psikologi pembelajaran. Mengidentikkan psikologi pendidikan sebagai psikologi belajar
dan mengajar atau psikologi pembelajaran, tentu banyak benarnya. Bahkan, dimasa
depan, istilah –istilah yang disebutkan terakhir ini bukan tidak mungkin akan lebih
populer dibandingkan dengan “psikologi pendidikan”. Realitas menunjukkan bahwa
psikolog pendidikan atau orang yang memiliki minat khusus dibidang ini kebanyakan
menghabiskan waktu mempelajari cara-cara untuk menggambarkan dan meningkatkan
mutu proses belajar dan mengajar atau proses pembelajaran.
5
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang defenisi psikologi,
berikut ini disajikan pendapat beberapa ahli. Arthur S. Reber merumuskan bahwa
psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan
teori dan masalah kependidikan. Khususnya penerapan prinsip-prinsip belajar dalam
kelas, perkembangan, dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan
kemampuan, proses sosialisasi dan interaksinya dengan optimasi ranah kongnitif, serta
penyelenggaraan pendidikan keguruan. Barlow berpendapat bahwa psikologi pendidikan
adalah disiplin pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu guru melaksanakan tugas-tugasnya dalam proses
pembelajaran secara efektif.
6
telah dimasukkan dalam program kurikulum pendidikan guru dibanyak negara, termasuk
indonesia.
Dengan demikian, defemisi kita tentang psikologi pendidikan adalah aplikasi dari
psikologi dan metode psikologis dalam proses pendidikan bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa, memahami hereditas dan lingkungan, perbedaan individual siswa,
potensi dan karakteristik tingkah laku siswa, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran, kesehatan mental, dan motivasi, serta disipin lain yang relevan. Defenisi
ini sangat luas karena memang potensi aplikasi psikologi pendidikan dalam proses
belajar sangat besar.
7
Dengan demikian, fokus atau ruang lingkup psikologi pendidikan sangat luas,
karena berkaitan dengan perkembangan perilaku dan sosial individu. Psikologi
pendidikan juga membantu dalam penataan perspektif individu, yang pada gilirannya
mengarah pada sifat-sifat perkembangan kepribadiaannya. Pemikiran dalam psikologi
pendidikan menyatakan bahwa perkembangan otak manusia dapat ditelusuri dan
diklasifikasikan ke dalam tahap-tahap yang terkait langsung pada hubungan antara anak
dengan lingkungannya. Anak mengembangkan kemampuan kongnitif dan pengertian
sosialnya. Hal itu menentukan kemampuan kreativitas, kecerdasan, moralitas dan
motivasi anak-anak. Psikolog pendidikan juga mempelajari banyak faktor hereditas dan
lingkungan yang mempengaruhi perkembangan mental dan perilaku anak. Psikolog
pendidikan juga bertujuan untuk menganalisis perbedaan-perbedaan anak dan bagaimana
mengelolahnya.
8
dicapai oleh siswa. Tujuan-tujuan tersebut terpenuhi bila pelajar menanggapi dengan
cara tertentu, berdasarkan rangsangan yang dikontrol. Psikologi kongnitif berasumsi
bahwa informasi yang diperoleh dan dipertahankan berguna bagi kebutuhan masa depan
siswa, di mana hal itu dibangun diatas pengetahuan sebelumnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Psikologi adalah disiplin akademik dan diterapkan dalam rangka studi tentang
pikiran, otak, dan perilaku manusia. Psikologi juga mengacu pada aplikasi pengetauan
untuk berbagai bidang kehidupan dan kegiatan. Psikolog mempelajari proses, motif,
reaksi, perasaan dan sifat dari pikiran manusia.
B. Saran
10