Disusun Oleh :
ASKI
NIM 862312021024
SARINA ANWAR
NIM 862312021036
Dosen Pengajar:
MUSFIRA ANWAR, S.Pd.,M.P
KATA PENGANTAR
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dalam memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mudah-mudahan makalah ini mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca.
Kelompok 5
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
B. Sunnah-sunnah sholat...........................................................................4
A. Simpulan...............................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita
sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu sholat, atau terkadang tau
tentang kewajiban tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukaan.
Selain itu juga bagi kaum fanatis yang tidak menghargai tentang arti
khilafiyah, dan menganggap yang berbeda itu yang salah. Oleh karena itu
mari kita kaji bersama tentang arti shalat, dan cara mengerjakannya serta
beberapa unsur didalamnya.
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang
sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam
perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam
didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga
barang siapa mendirikan sholat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan
barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam).
Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,
berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus
dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukaliaf baik sedang sehat
maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat-shalat sunah.1
B. Rumusan Masalah
1. Kapan waktu-waktu sholat fardhu
2. Apa saja sunnah-sunnah dalam sholat
3. Apa saja keutamaan adzan
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui waktu-waktu sholat fardhu
2. Untuk mengetahui sunnah-sunnah dalam sholat
3. Untuk mengetahui keutamaan dan manfaat adzan
1
wikipedia.org/wiki/Salat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Waktu-waktu sholat fardu
Fardu ain, Salat lima waktu adalah salat yang dikerjakan pada waktu
tertentu, sebanyak lima kali sehari. Salat lima waktu merupakan salah satu
dari lima rukun Islam. Allah menurunkan perintah salat lima waktu ketika
peristiwa Isra Mikraj. Salat ini hukumnya fardu ain (wajib), yakni wajib
dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa
(pubertas), kecuali berhalangan karena sakit keras, gangguan kejiwaan,
haid, dan sebagainya. Khusus untuk sakit atau disabilitas yang membatasi
umat menjalankan salat sebagaimana mestinya, maka mereka
diperbolehkan melakukan salat dalam posisi duduk atau berbaring
semampu mereka.
Khusus pada hari Jumat, laki-laki muslim wajib melaksanakan salat
Jumat di masjid secara berjemaah (bersama-sama) sebagai pengganti salat
Zuhur. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi
mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).2
Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangi Jibril Alaihissallam lalu ia
berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bangun dan shalatlah!”
Maka beliau shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir. Kemudian
Jibril mendatanginya lagi saat ‘Ashar dan berkata, “Bangun dan shalatlah!”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat ‘Ashar ketika bayangan
semua benda sama panjang dengan aslinya. Kemudian Jibril
mendatanginya lagi saat Maghrib dan berkata, “Bangun dan shalatlah.”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Maghrib ketika matahari
telah terbenam. Kemudian Jibril mendatanginya saat ‘Isya’ dan berkata,
“Bangun dan shalatlah!” Lalu beliau shalat ‘Isya’ ketika merah senja telah
hilang. Kemudian Jibril mendatanginya lagi saat Shubuh dan berkata,
“Bangun dan shalatlah!” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat
2
Wikipedia.org/wiki/Salat_lima_waktu
3
Shubuh ketika muncul fajar, atau Jabir berkata, “Ketika terbit fajar.”
Keesokan harinya Jibril kembali mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam saat Zhuhur dan berkata, “Bangun dan shalatlah!” Lalu beliau shalat
Zhuhur ketika bayangan semua benda sama panjang dengan aslinya.
Kemudian dia mendatanginya saat ‘Ashar dan berkata, “Bangun dan
shalatlah!” Lalu beliau shalat ‘Ashar ketika panjang bayangan semua benda
dua kali panjang aslinya. Kemudian dia mendatanginya saat Maghrib pada
waktu yang sama dengan kemarin dan tidak berubah. Kemudian dia
mendatanginya saat ‘Isya’ ketika pertengahan malam telah berlalu -atau
Jibril mengatakan, sepertiga malam,- lalu beliau shalat ‘Isya’. Kemudian
Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat hari sudah sangat
terang dan berkata, “Bangun dan shalatlah!” Lalu beliau shalat Shubuh
kemudian berkata, ‘Di antara dua waktu tersebut adalah waktu shalat.’ 3
At-Tirmidzi mengatakan bahwa Muhammad (yaitu Ibnu Isma’il al-
Bukhari) berkata, “Riwayat paling shahih tentang waktu shalat adalah
hadits Jabir.”
1. Zhuhur Waktunya dari tergelincirnya matahari hingga bayangan semua
benda sama panjang dengan aslinya.
2. ‘Ashar Waktunya dari saat bayangan semua benda sama panjang dengan
aslinya hingga terbenamnya matahari.
3. Maghrib Waktunya dari terbenamnya matahari hingga hilangnya warna
kemerah-merahan pada senja. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam : “Waktu shalat Maghrib selama warna kemerah-merahan pada
senja belum hilang.”
4.‘Isya’ Waktunya dari hilangnya merah senja hingga pertengahan malam.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu a’alaihi wa sallam: “Waktu shalat Isya
hingga pertengahan malam.”
5. Shubuh Waktunya dari terbit fajar hingga terbit matahari. Berdasarkan
ِ ْع ْالفَج
sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ر ِ ْْح ِم ْن طُلُو
ِ صالَ ِة الصُّ ب ُ َو ْق
َ ت
3
Almanhaj.or.id/1189-waktu-waktu-shalat
4
ْ َمالَ ْم ت. “Waktu shalat Shubuh dari terbitnya fajar hingga sebelum
َُطلُ ِع ال َّش ْمس
matahari terbit.”
B. Sunnah-sunnah sholat
1. Mengangkat Kedua Tangan
a. Mengangkat Kedua Tangan Saat Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua tangan saat hendak ruku’ dan bangkit dari ruku’
adalah sunnah.6 Berdasarkan hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma yang telah dijelaskan sebelumnya, dan hadits Abu Humaid As-
Sa’idiy radhiyallahu ‘anhu berkata:
ُهf َ فَلِ َم؟ فَ َوهَّللا ِ َما ُك ْنتَ بَِأ ْكثَ ِرنَا ل: قَالُوا،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ َِأنَا َأ ْعلَ ُم ُك ْم ب
َ ِ صاَل ِة َرسُو ِل هَّللا
ُلَّى هللاffص َ ِ ” َكانَ َرسُو ُل هَّللا: قَا َل، ْ فَا ْع ِرض: قَالُوا، بَلَى:ال َ َ ق،ًتَبَعًا َواَل َأ ْق َد ِمنَا لَهُ صُحْ بَة
4
Menurut kesempatan empat madzhab
5
H.R. Bukhari no. 735 dan Muslim no.390
6
Al-majmu’ Li An-Nawawi 3/399
5
َّرfِ ثُ َّم يُ َكبِّ ُر َحتَّى يَق، ِهfا َم ْن ِكبَ ْيffي بِ ِه َم َ ا ِذffصاَل ِة يَرْ فَ ُع يَ َد ْي ِه َحتَّى ي َُح َّ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َذا قَا َم ِإلَى ال
ثُ َّم،ي بِ ِه َما َم ْن ِكبَ ْي ِهَ ع يَ َد ْي ِه َحتَّى ي َُحا ِذfُ َ ثُ َّم يُ َكبِّ ُر فَيَرْ ف، ثُ َّم يَ ْق َرُأ، ض ِع ِه ُم ْعتَ ِداًلِ َْظ ٍم فِي َمو ْ ُكلُّ ع
،ُهf ثُ َّم يَرْ فَ ُع َرْأ َس،ُ ثُ َّم يَ ْعتَ ِد ُل فَاَل يَصُبُّ َرْأ َسهُ َواَل يُ ْقنِع،احتَ ْي ِه َعلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه َ ض ُع َر َ َيَرْ َك ُع َوي
ُ هَّللا:ُ ثُ َّم يَقُول، ي بِ ِه َما َم ْن ِكبَ ْي ِه ُم ْعتَ ِداًل َ ثُ َّم يَرْ فَ ُع يَ َد ْي ِه َحتَّى ي َُحا ِذ،ُ َس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َده:ُفَيَقُول
ُهffَهُ َويَ ْثنِي ِرجْ لff ُع َرْأ َسffَ ثُ َّم يَرْ ف، ِهffْ ِه ع َْن َج ْنبَيffْ يَ َديfافِيffض فَيُ َج ِ ْوي ِإلَى اَأْلرffْ ِ ُر ثُ َّم يَهffََأ ْكب
ُعffَ َويَرْ ف،ُ هَّللا ُ َأ ْكبَر:ُ َويَ ْس ُج ُد ثُ َّم يَقُول،َصابِ َع ِرجْ لَ ْي ِه ِإ َذا َس َجد َ َويَ ْفتَ ُح َأ، فَيَ ْق ُع ُد َعلَ ْيهَاfْاليُ ْس َرى
نَ ُعfص ْ َ ثُ َّم ي، ِع ِهfض ِ َْظ ٍم ِإلَى َمو ْ لُّ عff َع ُكfَرْأ َسهُ َويَ ْثنِي ِرجْ لَهُ ْاليُس َْرى فَيَ ْق ُع ُد َعلَ ْيهَا َحتَّى يَرْ ِج
ي بِ ِه َما َم ْن ِكبَ ْي ِه َ ثُ َّم ِإ َذا قَا َم ِمنَ ال َّر ْك َعتَ ْي ِن َكبَّ َر َو َرفَ َع يَ َد ْي ِه َحتَّى يُ َحا ِذ، َفِي اُأْل ْخ َرى ِم ْث َل َذلِك
جْ َدةُ الَّتِيfالس َّ ت ِ َصاَل تِ ِه َحتَّى ِإ َذا َكان َ ك فِي بَقِيَّ ِة َ ِ ثُ َّم يَصْ نَ ُع َذل،صاَل ِة َّ َاح الِ َك َما َكبَّ َر ِع ْن َد ا ْفتِت
َص َد ْقتَ هَ َك َذا َكان َ : َعلَى ِشقِّ ِه اَأْل ْي َس ِر قَالُواf َوقَ َع َد ُمت ََو ِّر ًكاfفِيهَا التَّ ْسلِي ُم َأ َّخ َر ِرجْ لَهُ ْاليُ ْس َرى
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ُصلِّي َ ي
7
H.R.Abu Dawud no.730, Tirmidzi no.304, Ibnu Majah no.877.
8
Al-Majmu’ Li An-Nawawi 3/447, Al-Inshaf Li Al-Mardawi 2/88
9
Menurut Syafi’iyyah, Hanabilah, Ibnu Abdil Barr dan sebagian ahli hadis.
7
َوِإ َذا، ِهffْي بِ ِه َما ُأ ُذنَيَ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َكانَ ِإ َذا َكبَّ َر َرفَ َع يَ َد ْي ِه َحتَّى ي َُحا ِذَ ُِول هللا َ َأ َّن َرس
ْأ ُأ
ِم َع هللاُ لِ َم ْنf َس:ال ِ َوِإ َذا َرفَ َع َر َسهُ ِمنَ الرُّ ُك،ي بِ ِه َما ُذنَ ْي ِه
َ َوع فَق َ َر َك َع َرفَ َع يَ َد ْي ِه َحتَّى ي َُحا ِذ
ََح ِم َدهُ فَ َع َل ِم ْث َل َذلِك
صالَ ِة
َّ اع ِه اليُس َْرى فِي ال َ ََكانَ النَّاسُ يُْؤ َمرُونَ َأ ْن ي
ِ ض َع ال َّر ُج ُل اليَ َد اليُ ْمنَى َعلَى ِذ َر
10
H.R. Muslim no.391.
11
Menurut jumhur ahli fiqih dari hanafiyyah, syafi’iyyah dan hanabillah.
8
َّاعد ِ ض َع يَ َدهُ ْاليُ ْمنَى َعلَى ظَه ِْر َكفِّ ِه ْاليُ ْس َرى َوالرُّ س
ِ ْغ َوالس َ ثُ َّم َو
Ayahku dan Ibuku sebagai tebusan wahai Rasulullah, apa yang engkau
baca ketika diam sejenak antara takbir dan membaca surat Al-Fatihah?
Beliau bersabda: Aku mengucapkan: ‘Allahumma baa’id bainiy wa baina
khataayaaya kamaa baa’adta bainal maaasyriqi wal maghribi, Allahumma
naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad
danas, Allahumma ighsil khathaayaaya bil ma’i wa ats-tsalji wal barad’
(Ya Allah jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku, sebagaimana Engkau
menjauhkan antara ufuk timur dan ufuk barat. Ya Allah, bersihkanlah aku
dari segala dosa sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari kotoran.
Ya Allah, basuhlah hilangkanlah dosa-dosaku dengan air, salju nan
dingin)”. 15
َّج ِيم ِ َفَِإ َذا قَ َرْأتَ ْالقُرْ آنَ فَا ْستَ ِع ْذ بِاهَّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيط
ِ ان الر
15
H.R. Bukhari no.744 dan muslim no.598.
16
Surat An-Nahl:98
10
َ فَ َكانُوا يَ ْستَ ْفتِحُون، َ َوع ُْث َمان، َو ُع َم َر،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوَأبِي بَ ْك ٍر
َ ْت خَ لَفَ النَّبِ ِّي ُ صلَّيَ
َرا َء ٍة َواَلf َِّح ِيم} فِي َأ َّو ِل ق
ِ رf رَّحْ َم ِن الf اَل يَ ْذ ُكرُونَ {بِس ِْم هللاِ ال، َب ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمين ِ
آخ ِرهَا ِ فِي
6. Mengucapkan Aamiin
Disunnahkan mengucapkan ‘Aamiin’ ketika selesai dari membaca
surat Al-Fatihah, baik bagi imam, makmum ataupun orang yang shalat
sendiri.18Berdasarkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
17
Al-Mushannaf Li Ibni Syaibah 1/411
18
Al-Majmu’Li An-nawawi 3/368,371
11
ق تَْأ ِمينُهُ تَْأ ِمينَ ال َمالَِئ َك ِة ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه
َ َ فَِإنَّهُ َم ْن َواف، فََأ ِّمنُوا،ِإ َذا َأ َّمنَ اِإل َما ُم
Dalam riwayat yang lain dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
قَ fَ فَِإنَّهُ َم ْن َواف، َ آ ِمينf:واfُالِّينَ } فَقُولfالض َّ َب َعلَ ْي ِه ْم َوال ُ ر ال َم ْغf
ِ وfض ِ f { َغ ْي:ا ُمffا َل اِإل َمffَِإ َذا ق
قَوْ لُهُ قَوْ َل ال َمالَِئ َك ِة ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه
Adzan adalah seruan untuk seluruh umat islam akan masuknya waktu
shalat wajib dan seruan untuk solat berjamaah pula dengan lafadz-lafadz
tertentu. Secara bahasa, Adzan merupakan Isim yang menempati
kedudukan Mashdar Haqiqi Al Idzan yang berarti pembweritahuan dan al -
Iblagh yang artinya penyampaian. Sebagai contohnya, Allah SWT
berfirman:
ورسوله. ………واذن من هللا ورسوله الي الناس يوم احج االكبر ان هللا برئ من المشركين.
Terjemahannya:
“dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan RasulNya kepada umat
manusia pada hari haji Akbar. Bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya
melepas diri dari orang-orang yang Musyrik.” (Q. S. At Taubah: 3)
1. Keutamaan adzan
a. Adzan adalah seruan paling Dahsyat
13
e. Yang mendengar Adzan baik maklhuk atau benda akan menjadi saksi
bagi Mu’adzin
14
Rasulullah SAW mendoakan para imam dan mu’adzin: “ya Allah, berikan
kelurusan bagi para Imam dan ampunilah para Muadzin.” (H. R. Abu
Dawud)
2. Manfaat adzan
a. Sebagai tanda waktu sholat.
Dengan adanya adzan seorang muslim akan mengetahui masuknya
waktu sholat fardhu lima waktu seperti subuh, dzuhur, ashar, maghrib,
isya. Selain itu adzan juga menjadi pengingat umat muslim untuk
menghadap Allah.
b. Dapat mengusir setan.
Apabila azan dikumandangkan, maka setan akan pergi.
Sebagaimana Abu Hurairah menceritakan tentang hal ini bahwa
Rasulullah bersabda sebagai berikut:
"Apabila diserukan adzan untuk solat, syaitan pergi berlalu dalam
keadaan ia kentut hingga tidak mendengar Adzan. Bila mu’adzin selesai
mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqomat ia
berlalu lagi." (H. R. Bukhori, Muslim)
c. Mendengarkan adzan akan menjadi saksi di hari kiamat.
16
BAB III
PENUTUP
17
A. KESIMPULAN
Salat lima waktu adalah sholat yang dikerjakan pada waktu tertentu,
sebanyak lima kali sehari. Salat lima waktu merupakan salah satu dari
lima rukun islam.
Allah menurunkan perintah sholat lima waktu ketika peristiwa isra
mikraj.
Sunnah-sunnah dalam sholat yaitu mengangkat kedua tangan,
meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri(sedekap), membaca doa
istiftah, membaca doa isti’adzah, membaca basmalah dengan lirih saat
sholat jahr, mengucapkan aamiin.
Adzan adalah seruan untuk seluruh umat islam akaan masuknya waktu
shalat wajib dan seruan untuk sholat berjamaah pula dengan lafadz-
lafadz tertentu.
Adzan memiliki keutamaan yang sangat luar biasa yaitu: seruan paling
dahsyat, pengingat untuk melawan hawa nafsu, pengusir setan, pahala
yang sangaat besar,dan sebagainya yang telah dijelaskan di dalam
pembahasa.
B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat ini, dapat membantu teman-teman dalam
perkuliahan dan untuk menyempurnakan dan memperbaiki isi dan penulisan,
maka kami daari penyusun menerima masukan dan kritikan dari pembaca
untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/salat_lima_waktu
18
https://bekalislam.firanda.com/2949-sunnah-sunnah-dalam-
shalat.htmlhttps://dalamislam.com/info-islam/keutamaan-adzan