Anda di halaman 1dari 9

FIQH/USHUL FIQH

JUDUL MAKALAH :
SHALAT

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Nufiar M.Ag

DI SUSUN OLEH :
NADA IKLIL AFRA (220701031)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi
(tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat maka ia
mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan
agama (Islam).Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,
berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali
bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat
shalat sunah.
Tetapi adakalahnya manusia sebagai ciptaan Allah sering lupa bahkan melalaikan
waktu sholat itu sendiri. Padahal di dalam Al-Qur'an sudah tertera sangat jelas perintah untuk
mendirikan Shalat untuk umat muslim,baik muslim sejak lahir ataupun bagi mualaf. Nah
demi kian lah juga tentang bahasan yang akan kita bahas pada makalah ini tentang pengertian
perintah, macam dan tata cara shalat yang benar bagi umat muslim di seluruh dunia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SHALAT
Pengertian salat menurut bahasa ialah berdoa (memohon). Sedangkan menurut
pengertian syara’ sebagaimana kata imam Rafi’i salat ialah ucapan-ucapan dan
perbuatan-perbuatan yang dimulai dengan takbir dan ditutup dengan salam disertai beberapa
syarat yang sudah ditentukan. Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana
komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya
merupakan amalan yang tersusun dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara'. Shalat juga merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah
dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya. Sholat dalam agama islam menempati
kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah manapun juga, ia merupakan tiang agama
dimana ia tak dapat tegak kecuali dengan itu.

B. SYARAT WAJIB SHALAT


Syarat wajib shalat ada 3:
-islam
-baligh
-berakal

C. SYARAT SEBELUM MENGERJAKAN SHALAT


- Sucinya anggota badan dan pakaian
-menutup aurat
-suci tempat
-mengetahui waktu masuknya shalat
-menghadap kiblat

D.RUKUN-RUKUN SHALAT
-niat
-berdiri
-takbiratul ihram
-membaca fatihah
-rukuk dan tumakninah
-iktidal dan tumakninah
-sujud dan tumakninah
-duduk antara dua sujud
-tasyahud awal
-tasyahud akhir
-membaca shalawat
-salam
-tertib

E. Sunah-sunah shalat

Sunah dalam shalat ada dua macam

1. sunah Ab'adh
Sunah ab'adh ada lima:
a) Tashyahud awal serta duduknya
b) Shalawat atas nabi pada tasyahud awal
c) Shalawat atas keluarga nabi pada tasyahud akhir
d) Qunut, serta berdiri ketika membacanaya dalam shalat shubuh dan shalat
witir pada pertengahan hingga akhir Ramadhan
e) Shalawat atas nabi dan keluarganya serta shabatnya dalam akhir Qunut

2. Sunat Hai'at
Sunnat Hai'at itu ada enam belas yaitu:
1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram. Hendaknya dilakukan sejajar dengan
kedua pundak.
2. Mengangkat kedua tangan pada saat rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Sudah jelas.
3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada saat berdiri. Kedua tangan hendaknya
diletakkan di bawah dada dan di atas pusar.
4. Membaca doa tawajuh,
5. Membaca ta'awudz, yaitu: ‫" أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬Auudzubillaahi
minasysyaithaanirrajiim"
Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
6. Mengeraskan suara pada tempatnya, yaitu pada shalat Subuh, 2 rakaat awal pada shalat
Maghrib, 2 rakaat awal pada shalat Isya, shalat Jum'at, shalat idulfitri dan iduladha. Dan
memelankan suara pada tempatnya yaitu pada shalat selain yang telah disebutkan.
7. Membaca amiin setelah selesai membaca surah al- Faatihah, baik imam maupun makmum.
Amiin dibaca dengan suara keras (normal dan tidak pelan seperti tasbih rukuk atau sujud).
8. Membaca surah setelah surah al-Faatihah pada 2 rakaat Subuh dan 2 rakaat awal pada
shalat lainnya. Ketentuan membaca surah ini yaitu bagi imam atau shalat sendiri, tidak
diperuntukkan bagi makmum.
9. Membaca takbir pada saat hendak rukuk dan bangun dari rukuk. Sudah jelas
10. Membaca sami'allaahu liman hamidah rabbanaa lakal hamdu dan seterusnya setelah
sesaat bangun dari rukuk.
11. Membaca tasbih pada saat rukuk dan sujud. Tasbih dibaca sebanyak 3x.
12. Meletakkan kedua tangan di atas paha pada saat tasyahud dengan membuka jari jemari
tangan kirinya dan mengepalkan jari jemari tangan kanannya kecuali jari telunjuk, karena ia
sebagai isyarat persaksian. Pada saat diucapkan lafaz "illallaah", angkatlah jari telunjuk dan
tidakdiperkenankan untuk menggerakannya. Apabila digerakkan, maka makruh hukumnya
namun tidak membatalkan shalat.
13. Duduk iftirasy pada setiap duduk, yaitu pada selain tasyahud akhir.
14. Duduk tawaruk pada saat duduk tasyahud akhir. Adapun bagi makmum masbuq dan bagi
yang lupa hitungan rakaat, hendaklah duduk iftirasy.
15. Membaca salam kedua pada tasyahud akhir. Sudah jelas.

F.HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT

Di antara ha-hal yang membatalkan shalat sebagaimana yang telah dijabarkan oleh para
fuqaha adalah sebagai berikut:

1. Berbicara
"Dari Zaid bin Al-Arqam ra berkata, "Dahulu kami bercakap-capak pada saat shalat.
Seseorang ngobrol dengan temannya di dalam shalat. Yang lain berbicara dengan yang
disampingnya. Hingga turunlah firman Allah SWT "Peliharalah semua shalat, dan shalat
wusthas. Berdirilah untuk Allah dengan khusyu". Maka kami diperintahkan untuk diam dan
dilarang berbicara dalam shalat". (HR. Jamaah kecuali Ibnu Majah).

2. Makan dan Mimum

3. Banyak Gerakan dan Terus Menerus


Yang dimaksud adalah gerakan yang banyak dan berulang-ulang terus. Mazhab As-syafi'i
memberikan batasan sampai tiga kali gerakan berturut-turut sehingga seseorang batal dari
shalatnya.

4. Tidak Menghadap Kiblat

5. Terbuka Aurat Secara Sengaja


Bila seseorang yang sedang melakukan shalat tiba-tiba terbuka auratsya, maka shalatnya
otomatis menjadi batal. Maksudnya bila terbuka dalam waktu yang lama. Sedangkan bila
hanya terbuka sekilas dan langsung ditutup lagi, para ulama mengatakan tidak batal menurut
As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah.

6. Mengalami Hadis Kecil atau Besar


Bila seseorang mengalami hadats besar atau kecil, maka batal pula shalatnya. Baik terjadi
tanpa sengaja atau secara sadar

7. Tersentuh Najis baik pada Badan, Pakaian atau Tempat Shalat

F. PEMBAGIAN SHALAT

1. shalat fardhu
Shalat fardhu ain adalah shalat yang di wajibkan kepada seluruh umat islam,yang tidak bisa
diwakilkan oleh siapa pun .Adapula pembagian shalat fardhu ain :
a.shalat dhuhur
Menurut imam nawawi shalat itu dinamakan salat dhuhur karena shalat tersebut tampak
nyata di tengaah-tengah siang hari.Adapun waktu permulaan waktunya yaitu mulai condong
matahari dari tengah-tengah langit,bukan dengan melihat keadaannya,tetapi dengan melihat
benda yang dapat kita lihat secara nyata.Dan habisnya ketika bayangan suatu benda menjadi
sama pajangnya dengan benda itu,selain bayangan waktu condongnya.
b.shalat ashar
Dinamakan shalat ashar karena shalat tersebut mendekati waktu menjelang terbenamnya
matahari.permulaan waktu shalat ashar yaitu bayangan suku benda itu menjadi bertambah
panjang bendanya.Dan berakhir ketika matahari menguning atau saat bayangan benda dua
kali panjang bendanya.
c.Shalat maghrib
Dinamakan shalat magrib karena shalat tersebut dikerjakan pada waktu terbenamnya
matahari .Waktunya shalat maghrib itu hanya satu,yaitu mulai terbenamnya matahari secara
keseluruhaan.Dan akhirnya saat hilang syafaq merah.
d.shalat isya
Dinamakan shalat isya karena mengerjakannya di dalam waktu permulaan gelap.Adapun
permulaan waktu shalat yaitu ketika mulai terbenamnya mega merah.Dan waktu akhir adalah
sampai munculnya fajar kedua (fajar shodiq).
e.shalat subuh
Arti subuh menurut bahasa ialah permulaan siang dan shalat itu dinamakan subuh karna
dikerjakannya di permulaan siang.Dan akhir saat sudah masuk matahari terbit.

Shalat fardhu kifayah adalah shalat yang diwajibkan kepada sekelompok kaum
muslim,yang apabila ada seorang muslim yang telah melaksanaka kewajiban tersebut maka
beberapa musslim lainnya gugur dari kewaajiban tersebut.Namun apabila tidak ada seseorang
muslim pun yang mewakili kewajiban tersebut maka berdosalah seluruh kaum muslim yang
berada dalam kelompok terrsebut yaitu “shalat jenazah”

2. Macam-macam shalat sunah

1.Shalat dua hari raya


-Hari raya “idhul fitri”
-Hari raya “idhul adha”
2.Shalat dua gerhana
-Gerhana matahari
-Gerhana rembulan
3.Shalat istisqak(meminta hujan)

Beberapa shalat sunnah yang mengikuti shalat-shalat fardhu dan juga dapat disebut sebagai
shalat rawatib.
-2 rakaat sebelum shalat subuh
-2 rakaat sebelum shalat dhuhur
-2 rakaat sesudah shalat dhuhur
-2 rakaat sesudah shalat maghrib
-2 rakaat sebelum shalat isya
-2 rakaat sesudah shalat isya

Shalat-shalat sunnah yang sangat ditekankan selain yang mengikuti shalat fardhu itu ada
1.shalat witir
2.shalat dhuha
3.shalat tarawih
4.shalat tahajud
5.tahiyatul masjid
6.shalat istikharah
7.shalat hajat
8.shalat taubat
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama, dengannya
agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat mempunyai dua unsur yaitu
dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasar pada
gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat butiniyah adalah sifatnya
tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya.Shalat banyak
macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah di tentukan waktunya.
Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang biasa karena rujukan dan
pengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur'an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebut
menjadi hikmah keberagaman umat islam.

1
Drs . KH .Imron Abu Amar ,Fiqih Islam Terjemahan Fathul Qorib (PT Menara Kudus : 11 Maret 1983 M),h.72

Anda mungkin juga menyukai