NIM : 220101060488
Tugas : fiqh dan usul fiqh ( fiqih shalat, shalat sunnah, muakkad, dan rawatib )
Dalam istilah ilmu fiqih. Shalat adalah suatu macam atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula. Digunakan istilah shalat
bagi idadah ini, karena didalamnya mengandung do’a- doa’a, baik berupa permohana, rahmat,
ampunan dan lain sebagainya
A. Fiqih Shalat
Dalam istilah ilmu fiqih. Shalat adalah suatu macam atau bentuk ibadah yang
diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dengan syarat-syarat tertentu
pula. Digunakan istilah shalat bagi idadah ini, karena didalamnya mengandung do’a-
doa’a, baik berupa permohana, rahmat, ampunan dan lain sebagainya.
9. Sholat tobat
Setiap manusia yang berbuat dosa dianjurkan untuk langsung melaksanakan
sholat tobat. Melalui sholat ini, para hamba memohon ampunan kepada Allah
SWT atas dosa-dosanya yang telah dilakukan. Didirikan dengan dua rakaat, dan
setelahnya disunnahkan tetap memperbanyak istighfar.
10. Sholat dua gerhana
Yakni dilakukan bila terjadi gerhana matahari dan atau gerhana bulan, maka
dianjurkan mengerjakan sholat sunnah dua rakaat, dengan empat kali berdiri dan
empat kali rukuk. Setelah sholah disunnahkan untuk memperbanyak doa, dzikir,
istighfar, serta amal kebajikan lainnya.
11. Sholat istisqo
Sholat yang dikerjakan untuk memohon diturunkan hujan kepada Allah SWT,
ketika datang musim kemarau dan tidak terdapatnya air yang cukup di suatu
wilayah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Jumlah rakaatnya yakni dua.
Pengerjaannya sama dengan sholat id, dengan tujuh kali takbir pada rakaat
pertama, dan lima kali takbir pada rakaat keduanya. Dianjurkan dilaksanakan di
tanah lapang, serta disunnahkan untuk memperbanyak doa dan istighfar.
12. Sholat hari raya
Sholat yang ditunaikan hanya di dua waktu tiap tahun Hijriahnya, yakni Idul Fitri
dan Idul Adha. Waktu afdalnya dimulai pada saat matahari naik setinggi tombak,
sekitar pukul 07.00 pagi. Dianjurkan untuk dilaksanakan di lapangan terbuka, agar
dapat di hadiri banyak kaum muslim. Jumlah rakaatnya dua rakaat. Pada rakaat
pertama terdapat tujuh kali takbir, dan rakaat kedua sebanyak lima kali takbir.
Tidak didahului oleh azan atau iqamah sebelum sholatnya, Dan setelah sholat
disunnahkan menyampaikan khutbah oleh imam.
C. Muakkad
Dikutip dari buku Fikih Empat Madzhab oleh Syaikh Abdurrahman Al Juzairi menurut
Ulama Malikiyah, sunnah adalah apa yang diperintahkan pembuat syariat, ditegaskan
perintahnya, diagungkan nilainya dan ditempakkan dalam jamaah. Apabila dikerjakan
mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak disiksa.
Berdasarkan ulama Hanafiyah, sunnah terbagi menjadi dua macam, yakni Sunnah
muakkad dan sunnah ghoiru muakkad. Mereka memiliki pengertian yang berbeda.
1. Sunnah muakkad
Menurut Ulama Hanafiyah, sunnah muakkad adalah yang semakna
dengan yang wajib. Hanya saja, tingkatannya sedikit di bawah fardhu, yaitu
sesuatu yang ditetapkan dalil namun masih memiliki kesamaran.
Sunnah Muakkad juga dikenal dengan nama fardhu amali. Artinya,
perbuatan ini diposisikan sebagai fardhu dalam hal pengamalan, sehingga
mengharuskan adanya tartib dan qadha (bila ditinggalkan).
Namun tidak harus diyakini sunnah muakkad adalah fardhu. Contoh
sunnah muakkad adalah salat witir, dua rakaat sebelum subuh, dan salat tarawih.
2. Sunnah ghoiru muakkad
Sunnah Ghoiru Muakkad memiliki nama lain mandub dan mustahab yang
artinya, yang diberikan pahala jika dikerjakan dan tidak disiksa jika ditinggalkan.
Menurut Ulama Hanabilah, sunnah ghoiru muakkad sesuatu yang dikerjakan
mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan siksa. Contoh
sunnah Ghoiru muakkad adalah salat tahiyatul masjid, salat rawatib, salat tahajud.