Anda di halaman 1dari 11

TATA CARA

SHALAT
FARDHU
JENITA PERMATA SARI
NIM: 3323078
PRAKTEK IBADAH DAN QIRAAT
1 PENGERTIAN
SHALAT

Secara bahasa, kata shalat berasal dari bahasa


Arab yang berarti “Do’a”. Sedangkan menurut
istilah, sholat didefinisikan sebagai suatu
bentuk peribadatan dalam bentuk rangkaian
kegiatan, yang dimulai dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan mengucapkan
salam.
2 Tata cara shalat
1. Niat: niat menurut shalat apa yang akan dikerjakan
2. Takbiratul ihram : Mengangkat kedua tangan serta membaca “ Allahu akbar”
3. Membaca do’a iftitah
4. Membaca Al-Fatihah : Membaca Al-Fatihah termasuk rukun Shalat, tidak sah shalatnya jika tidak membaca Al-Fatihah
5. Membaca surat pendek yang dihafal
6. Rukuk : Membungkukkan badan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala agar rata atau
sejajar
7. I’tidal : baingkit dari rukuk sambil membaca “ Samiallahu liman hamidah”
8. Sujud
9. Duduk antara dua sujud : dengan bertumpu diatas telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan
10. Tuma’ninah ketika rukuk, sujud, berdiri dan duduk : berdiam sejenak, dengan waktu yang cukup untuk membaca bacaan
yang dituntunkan sebanyak satu kali setelah semua anggota tubuhnya berdiam.
11. Bangkit dari sujud
12. Tasyahud awal : dilakukan sebagaimana caqra duduk diantara dua sujud, yaitu duduk iftirasy.
13. Tasyahud akhir: Memajukan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan, serta duduk diatas bokongnya. posisi tangan sama dengan
tasyahud awal
14. Salam
3 DALIL-DALIL SHALAT

Dalil Al-Qur’an Hadis Nabi


1) Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, Rasulullah SAW bersabda : “Islam didirikan di
dan tunaikanlah rukuk bersama orang-orang atas lima dasar, yaitu : memberi kesaksian
yang rukuk. (Q.S Al-Baqarah :43) bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
2) Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
(pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan
daripada malam. sesungguhnya perbuatan-
Ramadhan, dan melaksanan ibadah haji ke
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. itulah Baitullah.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim
peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S dari Abdurrahman bin Auf)
Hud :114)
4 Hukum Shalat

Melaksanakan salat adalah fardu’ain atau wajib bagi


setiap umat Islam yang sudah mukallaf (terbebani kewajibah
syariah), baliq (dewasa), dan ‘aqil (berakal). Sebagai mana
Allah SWT berfirman:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya


menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al-Bayyinah
[98]:5)
5 Syarat sah shalat
Syarat sah ialah kewujudan sesuatu perkara adalah bergantung kepada kewujudannya
( tanpanya sesuatu itu tidak akan wujud) dan ia bukan satu bahagian/juzu daripada perkara tersebut.
Antara syarat-syarat sah shalat adalah : secara kesimpulan ada empat disisi mazhab Syafi‟i r.a.

a) Bersuci : Suci tubuh badan daripada hadas oleh d) Mengapdap kiblat: Para ulama bersepakat
itu orang yang berhadas sama ada hasad kecil atau
hadas besar. menegaskan wajib mengadap kearah kiblat apabila
b) Mengetahui masuk waktu shalat: Tahu masuk bersembahyang, karena firman Allah s.w.t. (Q.s. Al-
waktu menjadi syarat sah shalat karena Allah Baqarah 144) Artinya : “Kami melihat wajahmu
mewajibkan shalat dalam waktunya. Firman Allah
s.w.t (An-Nisa‟ 103)” Artinya : “Maka (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan
laksanakanlah salat itu sebagaimana biasa. Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi.
Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan
ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah
c) Menutup aurat: Ia merupkan syarat sah shalat itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab
yangnketiga. Untuk memahami syarat ini,
semestinya difahami seperti makna menutup aurat. (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu
Aurat pada pengertian syara‟ ialah semua perkara adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak
yang mesti wajib ditutup dan haram melihatnya. lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
6 Syarat wajib shalat
Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat yang menjadikan seseorang termasuk golongan yang
mendapat kewajiban untuk menunaikan shalat.
1) Muslim : Berstatus muslim selain menjadi syarat wajib, juga sekaligus menjadi syarat sah
dalam shalat
2) Berakal : Keadaan seseorang selain sehat akalnya selalu menjadi syarat wajib,juga
menjadi syarat sah dalam shalat.
3) Telah masuk waktu shalat : Bila seseorang melakukan shalat tanpa pernah tahu apakah
waktunya sudah masuk atau belum, maka shalatnya tidak akan memenuhi syarat.
4) Suci dari Najis: Badan, Pakaian dan Tempat: Tidak sah shalat seseorang dalam
keadaan badannya terkena najis, juga bila pakaian atau tempat shalat terkena najis.
5) Suci dari Hadast kecil dan Hadast besar : Hadast besar adalah haidh, nifs dan janabah.
6) Menutup aurat : Tidak sah seseorang melakukan shalat bila auratnya terbuka, meskipun
dia shalat sendirian jauh dari penglihatan orang lain.
7) Telah sampai Dakwah kepadanya : Bagi kaum atau masyarakat yang belum menerima
syariat islam , tidak diwajibkan atas mereka untuk melaksanakan shalat.
8) Menghadap kiblat: Menunaikan shalat juga diwajibkan untuk menghadap kiblat sebagai
syarat sahnya shalat.
7 Rukun Shalat

1. Niat 10. Thuma’ninah


2. Berdiri bagi yang mampu 11. Duduk diantara dua sujud
3. Takbiratul ihrâm, 12. Thuma’ninah
4. Membaca surat al-Fatihah; dimana 13. Duduk untuk tasyahhud
Bismillâhirrahmânirrahîm akhir
merupakan bagian ayatnya 14. Membaca tasyahhud akhir
5. Ruku’, 15. Membaca shalawat pada
6. Thuma’ninah Nabi SAW saat tasyahhud
7. Bangun dari ruku’ dan I’tidal akhir
8. Thuma’ninah, 16. Salam pertama
9. Sujud 17. Niat keluar dari shalat
18. Tertib
8 Sunnat-sunnat Shalat

1. Sunat Ab’adh
Sunnah ab'adh merupakan amalan yang dikerjakan dalam salat yang jika ditinggalkan
dengan sengaja atau tidak maka kita disunnahkan melakukan sujud sahwi. Adapun, sunnah
ab'adh dalam salat mencakup:

• Duduk tasyahud awal

• Membaca tasyahud awal

• Membaca sholawat atas Nabi SAW pada tasyahud awal

• Membaca sholawat atas keluarga Nabi SAW pada tasyahud


akhir

• Membaca doa qunut bagi yang biasa memanjatkannya saat


salat Subuh
2. Sunnah Haiat
Yang kedua adalah sunnah haiat. Sunnah haiat adalah amalan sunnah yang jika jika lupa
dikerjakan ketika salat maka kita tidak perlu melakukan sujud sahwi. Hal-hal yang termasuk
sunnah haiat ialah:
• Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika takbiraul ihram, ketika akan rukuk, ketika bangkit dari
rukuk, dan ketika berdiri setelah tasyahud awal.
• Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri saat berdiri
• Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
• Membaca doa iftitah
• Membaca ta'awudz
• Membaca amin, disunnahkan setelah surat Al Fatihah
• Membaca ayat lain sesudah surat Al Fatihah
• Menempelkan kening, hidung dan beberapa anggota tubuh lainnya ketika sedang sujud. Hendaknya kita bersujud
di atas tujuh tulang. yaitu dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki
• Membaca doa-doa salat
• Duduk istirahat sebelum bangkit dan sesudah sujud kedua sebelum rakaat berikutnya
• Tasyahud awal
• Membaca shalawat atas Nabi SAW
• Berdoa sesudah membaca sholawat
• Salam kedua. Salam pertama termasuk rukun salat yang tidak boleh ditinggalkan, sementara salam kedua termasuk
sunnah salat
9 Hal-hal yang membatalkan Shalat
● Belum masuk waktu Shalat
● Terkena najis
● Berhadas kecil dan besar
● Terbukanya aurat secara sengaja
● Bergeser dari arah kiblat
● Kehilangan niat
● Tidak membaca surat Al-Fatihah
● Meninggalkan salah satu rukun Shalat
● Tertawa
● Membaca shalawat
● Bergerak diluar gerakan Shalat
● Mendahului imam ketika Shalar berjama’ah
● Tersedianya air bagi orang yang
bertayamum
● Makan dan minum

Anda mungkin juga menyukai