Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jalu Paka Alya Rinando

NIM : 210722611265
Dosen Pengampu: Dr. Moch. Wahib Daryadi, S.Pd, M.Pd.
Mata Kuliah : PAI/Bina Iman
Mentor : Aqim Amral Hukmi

“Sholat Fardhu”
Sholat diartikan sebagai suatu ibadah yang meliputi ucapan dan peragaan tubuh yang khusus,
dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam (taslim). Dari pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan shalat adalah suatu pekerjaan yang diniati ibadah
dengan berdasarkan syaratsyarat yang telah ditentukan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan
diakhiri dengan salam.
Sholat menghubungkan seorang hamba kepada penciptanya, dan shalat merupakan menifestasi
penghambaan dan kebutuhan diri kepada Allah SWT. Dari sini maka, shalat dapat menjadi media
permohonan, pertolongan dalam menyingkirkan segala bentuk kesulitan yang ditemui manusia
dalam perjalanan hidupnya.
Sholat wajib bagi seorang muslim adalah shalat lima waktu yang dikerjakan sebanyak lima kali
sehari dalam waktu-waktu tertentu. Kecuali berhalangan oleh sebab-sebab tertentu yang
dibenarkan oleh agama, selebihnya Shalat Wajib tidak boleh ditinggalkan oleh Muslim yang telah
pubertas. Shalat Wajib terdiri atas; Shalat Subuh (2 raka’at), Shalat Dzuhur (4 raka’at), Shalat
Ashar (4 raka’at), Shalat Maghrib (3 raka’at), dan Shalat ‘Isya (4 raka’at)

 Waktu Mengerjakan Sholat


Waktu shalat berbeda-beda pada setiap tempat atau wilayah, bahkan perbedaan ini juga
terasa dari waktu ke waktu sebab waktu shalat berkaitan dengan peredaran semu matahari
terhadap bumi. Untuk menentukan waktu shalat diperlukan letak geografis, waktu
(tanggal), dan ketinggian.
1. Shalat Subuh; dimulai sejak munculnya fajar shaddiq, yaitu cahaya putih yang
melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit.
2. Shalat Dzuhur; dimulai jika matahari telah condong ke arah barat sampai
tiba waktu Ashar.
3. Shalat Ashar; diawali ketika kita meletakkan benda dan bayangannya lebih
panjang dari benda itu sendiri (dalam Mazhab Hanafi jika panjang bayangan
dua kali panjang benda), berakhir ketika matahari terbenam.
4. Shalat Maghrib; dimulai sejak terbenamnya matahari sampai masuk waktu ‘Isya.
5. Shalat ‘Isya; dimulai sejak hilangnya cahaya merah (syafaq) di barat
sampai terbit fajar shaddiq esok pagi.

 Syarat-syarat sholat fardhu


1. Beragama islam
2. Baligh dan berakal sehat
3. Suci dari hadas dan najis
4. Suci seluruh badan, pakaian, dan tempat
5. Menutup aurat; laki-laki auratnya antara pusar sampa lutut, sedangkan wanita
auratnya seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua telapak tangan.
6. Telah masuk waktu yang sudah ditentukan untuk masing-masing shalat.
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnat

 Rukun Sholat
1. Membaca Niat
2. Takbiratul ihram.
3. Berdiri tegak bagi yang mampu, boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang
sedang sakit.
4. Membaca surah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at.
5. Ruku’ dengan thuma’ninah.
6. I’tidah dengan thuma’ninah.
7. Sujud dengan kali dan thuma’ninah.
8. Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah.
9. Duduk tasyahud akhir dengan thuma’ninah.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir.
12. Membaca salam yang pertama.
13. Tertib; berurutan dalam mengerjakan rukun-rukun shalat.

 Hal yang membatalkan sholat


1. Bila salah satu syarat atau rukunnya tidak dikerjakan atau sengaja tidak
dikerjakan.
2. Terkena najis yang tidak dimaafkan.
3. Terbuka auratnya.
4. Berkata-kata dengan sengaja walau hanya satu huruf tapi yang memberi
pengertian.
5. Mengubah niat; misalnya ingin memutuskan shalat.
6. Makan atau minum saat shalat walau hanya sedikit.
7. Tertawa terbahak-bahak.
8. Membelakangi kiblat.
9. Mendahului imamnya dua rukun (jika shalat berjamah).
10. Murtad (keluar dari Islam).
11. Menambah rukun yang berupa perbuatan seperti ruku’ dan sujud.
12. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan dengan sengaja.

 Tata Cara mengerjakan sholat fardhu


1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan sambil mengucap niat untuk
mengerjakan shalat. Niat shalat adalah sesuai dengan shalat yang sedang
dikerjakan;
- Niat sholat shubuh
“Ushalli fardhas subhi rak’ataini mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”
- Niat sholat dhuhur
“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”
- Niat sholat ashar
“Ushalli fardhal ashri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”
- Niat sholat maghrib
“Ushalli fardhal maghribi salasa’ raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”
- Niat sholat isya’
“Ushalli fardhal ‘Isyaa-i raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an
(ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram dilakukan setelah membaca niat. Cara melakukan
takbiratul ihram adalah dengan mengangkat dua tangan sejajar dengan
telinga dan mengucapkan, “Allaahu akbar".
3. Doa Iftitah
Setelah mengucapkan takbir pertama, lipat tangan di dada, tepatnya
lagi pada area yang mendekat hati. Bacaan doa iftitah adalah:

“Allaahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo


wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya
lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal
musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi
robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana
awwalul muslimiin”.

4. Doa Al-Fatihah
Pada setiap rakaat, kamu diwajibkan membaca surat Al-Fatihah.
Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat adalah rukun salat.

5. Membaca surat pendek


Tata cara sholat wajib 5 waktu berikutnya adalah membaca surat
pendek. Surat pendek dibaca pada dua rakaat pertama. Namun
berbeda dengan Al-Fatihah, membaca surat pendek hukumnya adalah
sunah.

6. Rukuk dan itidal


Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, saatnya
rukuk. Ketika rukuk, bacaan doa yang diucapkan adalah:
“Subhaana rabbiyal adziimi wa bihamdih” (dibaca 3 kali).
Setelah rukuk, selanjutnya membaca:
“Sami’alloohu liman hamidah“.
Bacaan tersebut diucapkan sambil mengangkat kedua tangan sejajar
dengan telinga dan berdiri tegak. Setelah itu, tata cara sholat
berikutnya adalah membaca itidal. Bacaan doa itidal adalah:

“Rabbana lakal hamdu milus samawati wa mil ulardi wa mil umasyita


min syaiin badu“.

7. Sujud dan duduk di antara dua sujud


Sujud adalah posisi yang dilakukan dengan meletakkan kedua telapak
tangan dan menempelkan dahi serta hidung pada sejadah. Adapun
bacaan doa sujud yang harus diucapkan adalah:
“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih“ (dibaca 3 kali).
Setelah itu, rukun salat selanjutnya langsung ke duduk di antara dua
sujud. Bacaan doa duduk di antara dua sujud adalah:
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii wahdinii wa ‘aafinii
wa’fu ‘annii“.

8. Tasyahud Awal
Tasyahud awal dilakukan saat rakaat kedua pada salat dzuhur, ashar,
magrib dan isya. Berikut adalah bacaan doa tasyahud awal:
“Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu
alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu
alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa
asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Allahumma salli ala
sayyidina Muhammad“.

9. Tasyahud Akhir
Rukun salat terakhir di dalam tata cara sholat yang baik dan benar
adalah tasyahud akhir. Rukun ini dilakukan sebelum mengucapkan
salam pada rakaat terakhir. Berikut adalah bacaan doa tasyahud akhir:
“At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi.
Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu.
As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an
laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah.
Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad. Wa ‘ala aali sayyidina
Muhammad Kamaa shollayta ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa Baarik ‘ala
sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa
baarakta ‘ala sayyidinaa Ibrahim, wa ‘ala sayyidina Ibrahim, fil
‘aalamiina innaka hamiidun majiid “.

10. Salam
Salam adalah gerakan terakhir dalam sholat dengan mengucapkan
“Assalamu ‘alaikum warahmatullah” dengan menoleh ke kanan, lalu
mengucapkan kalimat salam kembali dengan menoleh ke kiri.

 Do’a sesudah shalat


“Astaghfirullaahal ‘adzim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.”
“Rabbanaghfirlanaa waliwaalidiina wali jami’iil muslimiina wal muslimaati wal mu’minii na
wal mu’minaati al ahya-i min huwal amwaati innaka ‘ala kulli syai-in qadiir.”
“Rabbanaa aatinaa fiddun yaa hasanataw wafil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaabannaar.”
“Allaahummaghfir lanaa dzunuubanaa wakaffir ‘annaa sayyiaatinaa watwaffanaa ma’al
abraar.”
“Alhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiin. Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa
aalihii
washahbihii wasallim. Allahumma inni as-alukal ‘afwa wal’aafiyata walmu’aafaatad daaimah
fiddiini waddun-yaa wal aakhirati wa shallallahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa aalihii
washahbihii wasallam. Walhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin.”

Anda mungkin juga menyukai