Anda di halaman 1dari 68

Shalat

Oleh :
Joko purwanto
22.0501.0003
Shalat
PENGERTIAN
Etimologi:
Shalat berarti doa (QS. At Tawbah [9]:
103)
Shalat berarti rahmat (QS. Al Ahzab [33]:
43)

Terminologi
Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri
dari beberapa ucapan dan perbuatan,
yang diawali dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam.
DALIL WAJIB SHALAT
• Dalil al-Qur’an:

‫• َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اْر َك ُعوا َو اْس ُج ُد وا َو اْع ُبُد وا َر َّبُك ْم‬
‫َو اْفَع ُلوا اْلَخ ْيَر َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن‬

• "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu,


sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapatkan
kemenangan." (QS al-Haj [22]: 77)
DALIL WAJIB SHALAT
‫ َش َهاَد ُة َأْن َال‬:‫ُبِنَي ْاِإل ْس َالم َع َلى َخ ْم ِس‬
،‫ِإَلَه ِإَال هللا َو َأَّن ُم َحَّم ًد َر ُس ْو ُل هللا‬
، ‫ َو ِإْيتَاِء الَّز َك اِة‬، ‫َو ِإَقاَم ُة الَّص َالِة‬
‫ َو َص ْو ُم َر َم َض اَن‬، ‫َو ِح ُّج ْالَبْيِت‬
"Islam didirikan diatas lima perkara yaitu
bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
berhak disembah secara benar kecuali Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,
mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa
pada bulan ramadhan". (HR Bukhari dan
Muslim)
KEDUDUKAN SHALAT

• Sebagai tiang agama "Pokok setiap masalah


ialah Islam, dan tiangnya
ialah shalat, dan
‫رأُس اَألْم ِر ْاِإل ْس َالُم َو َع ُم ْو ُد ُه الَّص اَل ُة‬ puncaknya ialah jihad fi
.‫َو ذْر َو ُة َس نَاِمِه ْالِج َهاُد فِي َس ِبْيِل ِهللا‬ sabilillah." (HR Ahmad
dan Tirmidzi)
Ibadah yang pertama diwajibkan

‫• ُفِر َض ْت َع َلى الَّنِبِّي َص لَّى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم الَّص َلَو اُت َلْيَلَة ُأْس ِر َي ِبِه‬
‫َخ ْمِس ْيَن ُثَّم َنَقَص ْت َح تَّى ُج ِع َلْت َخ ْم ًس ا ُثَّم ُنْو ِدَي َيا ُمَحَّم ُد ِإَّنُه َالُيْبِد ُل‬
‫ (رواه أحمد والّنسائّي‬. ‫اْلَقْو ُل لدَّي وإّن لك ِبَهِذِه اْلَخ ْم ِس َخ ْمِس ْيَن‬
.)‫والّترمذّي وصّححه‬
"Shalat itu diwajibkan atas Nabi Muhammad Saw. pada
malam diisra'kan, sebanyak lima puluh kali, kemudian
dikurangi hingga lima, lalu Beliau diseru: "Hai Muhammad!
Putusan-Ku tidak dapat diubah lagi, dan dengan shalat
lima waktu ini kau tetap mendapat pahala lima puluh kali."
(HR Ahmad, Nasa'i, dan Tirmidzi).
Ibadah yang pertama kali dihisab

‫َم‬ ‫ْو‬‫َي‬ ‫ُد‬ ‫ْب‬ ‫َع‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫ِه‬‫ِب‬ ‫ُب‬ ‫َس‬ ‫ا‬ ‫َح‬‫ُي‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫َل‬ ‫َّو‬‫َأ‬ ‫إَّن‬
.‫الِقَياَم ِة الَّص َالُة‬

"Sesungguhnya yang
pertama sekali dihisab atas
seorang hamba di hari
kiamat nanti ialah
shalatnya." (HR ath-
Thabrani).
Garis pemisah antara Muslim dan kafir

‫َبْيَن الَّر ُجُل َو َبْيَن ْالُك ْفِر َتْر ُك‬


‫ (رواه الجماعة‬. ‫الَّص اَل ِة‬
)‫إّال البخاري والّنسائي‬
"Beda antara seorang laki-laki
(Muslim) dengan kafir ialah
meninggalkan shalat." (HR
Jama'ah, kecuali Bukhari dan
Nasa'i).
Penghubung antara hamba dengan Tuhannya
‫ِإَّنِني َأَنا ُهَّللا ال ِإَلَه ِإّال َأَنا َفاْع ُبْد ِني َو َأِقِم الَّصالَة‬
‫ِلِذ ْك ِر ي‬

"Sesungguhnya Aku ini adalah


Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku." (QS Thaha: 14).
HIKMAH  Mencegah perbuatan keji dan
mungkar (QS al-Ankabut: 45)
DISYARI’ATKANNYA
 Mendidik menjadi pribadi disiplin
SHALAT
 Melatih menjadi pribadi tangguh (QS
al-Ma'arij: 19-23)
 Meninggikan derajat seorang
Muslim
 Membersihkan kesalahan dan dosa
 Melatih hidup secara tertib dan
teratur
 Mengajarkan sifat tawadhu’ (rendah
hati)
 Meningkatkan kesehatan jasmani
secara optimal
HUKUM
MENINGGALKAN
SHALAT  Sengaja meninggalkan shalat dan
menentang kewajiban shalat, dia
kafir/murtad.
 Sengaja meninggalkan shalat, tetapi
masih mengakui kewajiban shalat
tersebut, kafir amaly.
 Meninggalkan shalat dengan tidak
sengaja, wajib menunaikan shalat
yang terluput itu.
SYARAT WAJIB SHALAT

• Islam.
• Berakal
• Baligh
• Suci dari hadats besar dan
kecil.
• Sadar
SYARAT SAH SHALAT

1. Sudah masuk waktu shalat


2. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari
hadats dan najis.
SYARAT SAH SHALAT

3. Menutup aurat

4. Menghadap kiblat
YANG DIANJURKAN SEBELUM SHALAT

1. Adzan
2. Iqamah
TATA CARA SHALAT

1. Berdiri tegak menghadap


kiblat.

2. Takbiratul Ihram

3. Bersedekap
TATA CARA SHALAT

4. Membaca doa Iftitah


TATA CARA SHALAT

5. Membaca surat al-Fatihah


diawali dengan bacaan
ta'awudz dan basmallah
TATA CARA SHALAT

6. Membaca salah satu surat atau ayat dari Al-


Qur'an yang dianggap mudah
TATA CARA SHALAT

7.Ruku'
TATA CARA SHALAT

8. I'tidal
TATA CARA SHALAT

9. Sujud
TATA CARA SHALAT

10. Duduk iftirasy


TATA CARA SHALAT

11. Sujud kedua seraya membaca takbir "Allaahu


Akbar".
TATA CARA SHALAT

12. Berdiri raka'at yang kedua diiringi bacaan


takbir "Allaahu Akbar", sebelum berdiri
disunnahkan duduk sebentar seperti duduk di
antara 2 sujud.
TATA CARA SHALAT

13. Raka'at kedua.


Cara dan sikap raka’at kedua ini sama dengan
raka’at pertama, hanya ada beberapa
perbedaan yaitu:
TATA CARA SHALAT

14. Duduk tasyahud awal pada rakaat kedua.


TATA CARA SHALAT

15. Kemudian membaca shalawat Nabi Saw.


TATA CARA SHALAT

16. Pada tasyahud awal ini boleh


disertai dengan doa yang singkat
TATA CARA SHALAT

17. Tasyahud akhir atau tahiyyat


akhir pada rakaat ketiga (shalat
Maghrib).
TATA CARA SHALAT

18. Salam
SHALAT JAMA’AH

1. Shalat Fardlu berjama’ah sebaiknya


dilaksanakan di masjid/mushalla.
SHALAT JAMA’AH

2. Sebelum takbir, imam supaya mengatur shaf


(barisan).
SHALAT JAMA’AH

3. Jika ma’mum hanya seorang, maka posisi


shafnya berada di sebelah kanan imam
SHALAT JAMA’AH

4. Imam perempuan hanya boleh mengimami


sesama perempuan dan anak kecil yang
belum baligh.
SHALAT JAMA’AH

5. Apabila imam sudah bertakbir maka ma’mum


segera bertakbir.
SHALAT JAMA’AH

6. Hendaklah ma’mum memperhatikan dengan


tenang bacaan imam.
SHALAT JAMA’AH

7. Bila keadaan ma’mum heterogen (bermacam-


macam), imam hendaknya memilih bacaan
surat yang sedang dan disesuaikan dengan
kondisi jama’ah.
SHALAT JAMA’AH

8. Jika ma’mum yang masbuq (terlambat) maka


ia harus bertakbir lalu mengikuti gerakan
imam yang terakhir dalam posisi apapun.
SHALAT JAMA’AH

9. Jika ma’mum masih mendapatkan ruku’


bersama imam maka ia sudah terhitung
mendapatkan raka’at.
SHALAT JAMA’AH

10. Jika imam lupa dalam gerakan shalat,


ma’mum laki-laki mengingatkan dengan
ucapan subhanallah, sedangkan ma’mum
perempuan dengan menepukkan tangan
SHALAT JAMA’AH

11. Siapa pun dilarang lewat di depan orang


yang sedang shalat dengan batas 3 hasta.
SHALAT JAMA’AH

12. Selesai shalat, imam hendaknya menghadap


ke arah ma’mum atau ke arah kanan imam.
SHALAT JUM’AT

• Dalil shalat jumat (QS. Al-Jumu’ah [62];


9)
• Shalat ini terdiri atas dua raka’at dan
dilaksanakan secara berjama’ah pada
waktu masuh Dzuhur di mana
sebelumnya dimulai dengan dua
khutbah. Khutbah pertama berisi
wasiat taqwa yang disampaikan secara
singkat namun padat dan disunnahkan
mengakhiri khutbahnya dengan do’a.
• Ketika khutbah sedang berlangsung,
jama’ah dituntunkan mendengarkan
khutbah dengan tenang.(HR. Abu
Daud).
EFEK MEDIS SHALAT
Takbiratul ihram dapat
menguatkan otot lengan dan
melancarkan aliran darah
Ruku' dapat mengembalikan
fungsi tulang belakang
I'tidal dapat melancarkan
pencernaan
Sujud mengalirkan oksigen,
menguatkan daya pikir,
memudahkan persalinan
Duduk di antara dua sujud
dapat menghindari
kelumpuhan dan mencegah
impotensi
Salam merupakan relaksasi
otot leher dan mengencangkan
kulit wajah
SHALAT KHUSYU”
Khusyu' menurut bahasa berarti tawadhu', tunduk,
hening, takut, tenang, dan merendahkan diri.
Khusyu’ dalam shalat adalah sebuah ketundukan
hati dalam dzikir dan konsentrasi hati untuk taat,
maka ia menentukan nata’ij (hasil-hasil) di luar
shalat.
Firman Allah:
‫َقْد َأْفَلَح اْلُم ْؤ ِم ُنوَن اَّلِذ يَن ُهْم ِفي َص اَل ِتِهْم َخ اِش ُعوَن‬
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.
Yaitu orang-orang yang dalam shalatnya khusyu’.”
(QS Al-Mu’minun/23: 1-3).
KIAT-KIAT SHALAT KHUSYU'
Melakukan persiapan.
Mengikhlaskan amal karena Allah
Memahami dan merenungkan setiap bacaan
shalat
Membaca setiap bacaan/dzikir dalam shalat
dengan baik dan benar disertai makhraj huruf
dan tajwid yang tepat.
Thuma'ninah (tenang) dalam setiap gerakan
Mengingat kematian dalam shalat
Menghadirkan hati dalam shalat
Adanya pemusatan pikiran
Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
Adanya rasa takut dan kagum akan kebesaran
Tuhan.
Adanya sifat harap akan ampunan-Nya.
DZIKIR DAN DO’A BA’DA SHALAT
Sebaiknya menghadap kiblat, dengan
khusyu', dan tenang.
Tempat berdzikir itu hendaknya tempat
yang tenang
Dalam keadaan bersih badannya.
Berdzikir senantiasa dilakukan pada setiap
waktu, kecuali waktu-waktu yang
dikecualikan oleh agama, seperti ketika
buang air, jima',
Dianjurkan kehadiran hati.
Seyogyanya, setiap orang mempunyai
waktu tertentu untuk dzikirnya
Cara Menyelesaikan Kekurangan
dan Kekeliruan Shalat
Ketika lupa bilangan rakaat, dan
sadar sebelum membaca salam,
maka hendaklah ditambahkan
bilangan rakaat shalat itu seusai
membaca tasyahud akhir, setelah
sempurna shalat tersebut, maka
sujudlah dua kali sebelum salam.
Cara Menyelesaikan Kekurangan
dan Kekeliruan Shalat
Jika kekurangan bilangan rakaat
ini disadari setelah membaca salam,
maka bertakbiratul ihram lagi
menunaikan shalat sebanyak bilangan
rakaat yang kurang.
Cara Menyelesaikan Kekurangan
dan Kekeliruan Shalat
Apabila terjadi kelebihan bilangan rakaat
shalat, jika disadari sebelum membaca salam,
hendaklah sujud dua kali setelah membaca
tasyahud akhir kemudian membaca salam.
Tetapi bila disadari setelah selesai shalat, maka
hendaklah bertakbir dan bersujud dua kali lalu
membaca salam pula.
Cara Menyelesaikan Kekurangan
dan Kekeliruan Shalat
Bila terjadi keragu-raguan akan bilangan
rakaat yang telah dikerjakan dalam shalat, maka
hendaklah memilih salah satu yang meyakinkan,
kemudian menyempurnakan shalat lalu sujud
dua kali sebelum membaca salam, atau boleh
juga setelah salam.
Cara Menyelesaikan Kekurangan
dan Kekeliruan Shalat
Jika lupa tasyahud awal
hendaklah duduk kembali untuk
bertasyahud awal, tetapi jika
teringat atau diingatkan setelah
sempurna berdiri, hendaklah
menyempurnakan shalat itu,
lalu sujud dua kali (sujud sahwi)
sebelum membaca salam.
SHALAT JAMA' DAN QASHAR
Shalat jama' ialah menghimpun dua shalat
dalam satu waktu shalat. Sedangkan shalat
qashar adalah shalat dengan
memperpendek jumlah rakaat. Jamak dan
qashar bisa dilaksanakan terpisah maupun
dilaksanakan bersamaan (jamak dan qashar
sekaligus).
SHALAT JAMA' DAN QASHAR
Cara menjama':
Shalat zhuhur ditunaikan pada Ashar
disebut shalat jama' takhir.
Shalat Ashar ditunaikan pada waktu
Dzuhur disebut shalat jama' taqdim.
Shalat subuh tak bisa dijamak
SHALAT JAMA' DAN QASHAR
Shalat yang boleh diqashar
Shalat yang boleh
diqashar adalah shalat
yang empat rakaat saja,
diqashar menjadi dua.
SHALAT JAMA' DAN QASHAR

Orang yang bolehkan menjama'/mengqashar;


Orang yang sedang safar.
Orang yang sedang dalam rintangan hujan lebat.
Orang yang menetap dalam kampung dengan tidak
berudzur pun dibolehkan, sekali-kali. Pendapat ini menurut
sebahagian ulama.
Orang Sakit yang dioperasi.
Shalat Bagi Orang Sakit

Shalat dengan duduk


Cara shalat dengan
berbaring
(miring/telentang)
Shalat dalam Kendaraan

• Bertayamumlah dengan debu


yang suci, yang melekat pada
kendaraan itu, jika tidak atau
sulit untuk berwudhu dengan
air.
Shalat dalam Kendaraan

• Kalau dapat, hendaklah shalat


berjamaah.
Shalat dalam Kendaraan

• Menghadap ke arah kendaraan berjalan, ke


arah tempat duduk dan kalau dapat ke arah
kiblat.
Shalat dalam Kendaraan

• Kemudian bertakbir dan


shalat sebagaimana
mestinya.
Shalat dalam Kendaraan

• Bila shalat itu dilakukan


dengan duduk di atas kursi
kendaraan, maka hendaklah
ruku dengan menundukkan
(membungkukkan) badan
sekedarnya dan bersujud
dengan membungkukkan
badan lebih rendah dari
waktu ruku tadi.
Shalat dalam Kendaraan

• Cara duduk iftirasy dan


duduk tawarru', tidak
dibedakan kalau shalat
sambil duduk di bangku
kendaraan dan
dimungkinkan.
Shalat dalam Kendaraan

• Cara tahiyat dan berisyarat


sama dengan shalat di
waktu muqim.
• Shalat hendaklah
ditunaikan dengan jama'
dan qashar, bila dalam
perjalanan jauh.
• Setelah sempurna
bilangan rakaat shalat,
bersalam sebagaimana
biasa dalam shalat lainnya.
Shalat dalam Kendaraan

• Berdzikir dan berdoalah


sebagaimana yang
disyariatkan.
Hukum Qadha dan Fidyah Shalat

• Qadha shalat tidak ada dasarnya yang kuat. Jika


seseorang tidak dapat melakukan shalat pada
waktunya karena halangan syar'i; tertidur atau
lupa, maka tuntunannya ialah mengerjakan
shalat itu pada waktu ia telah bangun dari tidur
atau ketika ia telah ingat. Begitu pula fidyah,
tidak ada satu dasar pun yang memerintahkan
kita untuk melakukannya, jika pun ada bukan
dari al-Qur'an dan as-Sunnah. (HR. Jamaah).

Anda mungkin juga menyukai