Anda di halaman 1dari 26

Hukum Sahalat

OLEH KELOMPOK 3:

INSAN TRINAWAN S
AYUB ABU BAKAR HABIBAH
AHAMD ARIFIN
HADID AKBAR L
Shalat
 PENGERTIAN
Etimologi:
Shalat berarti doa (QS. At Tawbah [9]: 103)
Shalat berarti rahmat (QS. Al Ahzab [33]: 43)
Terminologi
Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan
perbuatan, yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam.
Shalat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah, dalam bentuk
beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’.
Dalil yang Mewajibkan Shalat
 
BAGAIMANA HUKUM NYA SHALAT
TEMAN-TEMAN ?
• Dalil al-Qur’an:

‫ار َكعُوا َوا ْس ُج ُدوا َوا ْعبُ ُدوا َربَّ ُك ْم‬ْ ‫ين آ َمنُوا‬ َ ‫• يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ‫َوا ْف َعلُوا ْال َخ ْي َر لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
‫ُون‬

• "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu,


sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapatkan kemenangan." (QS al-Haj [22]: 77)
DALIL WAJIB SHALAT 
َ‫ َشهَا َدةُ َأ ْن ال‬:‫س‬
ِ ‫م‬
ْ ‫خ‬َ ‫ى‬َ ‫ل‬‫ع‬َ ‫م‬ َ ‫ال‬‫س‬ْ ْ
‫ُبنِ َي ِإل‬
‫ا‬
،‫ِإلَهَ ِإالَ هللا َوَأ َّن ُم َح َّم ًد َرس ُْو ُل هللا‬
ُّ‫ َو ِحج‬، ‫ َوِإ ْيتا َ ِء ال َّز َكا ِة‬، ‫صالَ ِة‬َّ ‫َوِإقَا َمةُ ال‬
‫ان‬ َ ‫ض‬ َ ‫ص ْو ُم َر َم‬ َ ‫ َو‬، ‫ت‬ ِ ‫ْالبَ ْي‬
"Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi
bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah
secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,
mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan
ramadhan". (HR Bukhari dan Muslim)
KEDUDUKAN SHALAT

• Ibadah yang pertama diwajibkan


• Sebagai tiang agama

َّ ‫رأسُ اَأل ْم ِر ْاِإل ْسالَ ُم َو َع ُم ْو ُدهُ ال‬


ُ‫صاَل ة‬ َ‫ات لَ ْيلَة‬
ُ ‫صلَ َو‬ َّ ‫ى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ال‬ َ ‫ت َعلَى النَّبِ ِّي‬
َّ ‫صل‬ ْ ‫ض‬ َ ‫• فُ ِر‬
.‫هللا‬
ِ ‫في َسبِي ِْل‬ ِ ُ
‫د‬ ‫ا‬َ ‫ه‬‫لج‬
ِ ْ
‫ا‬ ‫َوذرْ َوةُ َسنا َ ِم ِه‬ ‫ي يَا‬ َ ‫ت َخ ْم ًسا ثُ َّم نُ ْو ِد‬ ْ َ‫ى ُج ِعل‬ َّ ‫ت َحت‬ ْ ‫ص‬ َ َ‫ي بِ ِه َخ ْم ِسي َْن ثُ َّم نَق‬ َ ‫ْر‬ ِ ‫س‬ ‫ُأ‬

 "Pokok setiap masalah ialah Islam,


.‫س َخ ْم ِسي َْن‬ ِ ‫وإن لك بِهَ ِذ ِه ْال َخ ْم‬ ّ ‫ي‬ َّ ‫ُم َح َّم ُد ِإنَّهُ الَيُ ْب ِد ُل ْالقَ ْو ُل لد‬
.)‫ي وصحّحه‬ ّ ‫(رواه أحمد والنّسائ ّي والتّرمذ‬
dan tiangnya ialah shalat, dan
puncaknya ialah jihad fi
"Shalat itu diwajibkan atas Nabi Muhammad Saw. pada
sabilillah." (HR Ahmad dan
malam diisra'kan, sebanyak lima puluh kali, kemudian
Tirmidzi)
dikurangi hingga lima, lalu Beliau diseru: "Hai
 
Muhammad! Putusan-Ku tidak dapat diubah lagi, dan
 
dengan shalat lima waktu ini kau tetap mendapat pahala
lima puluh kali." (HR Ahmad, Nasa'i, dan Tirmidzi).
 
• Ibadah yang pertama kali Garis pemisah antara Muslim dan kafir
dihisab

‫واه‬W‫ (ر‬. ‫صاَل ِة‬ ُ ‫بَ ْي َن ال َّر ُج ُل َوبَ ْي َن ْال ُك ْف ِر تَ ْر‬


َّ ‫ك ال‬
‫إ َّن َأ َّو َل َما يُ َحا َسبُ بِ ِه ْال َع ْب ُد‬ )‫الجماعة إالّ البخاري والنّسائي‬
.ُ‫صالَة‬
َّ ‫يَ ْو َم القِيَا َم ِة ال‬ "Beda antara seorang laki-laki (Muslim) dengan
kafir ialah meninggalkan shalat." (HR Jama'ah,
kecuali Bukhari dan Nasa'i). 
"Sesungguhnya yang pertama
sekali dihisab atas seorang
hamba di hari kiamat nanti
ialah shalatnya." (HR ath-
Thabrani).
Syarat-Syarat Shalat Rukun shalat
• Beragama Islam.Sudah baligh dan • Niat.
• Takbiratul ihram.
berakal.
• Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat
• Suci dari hadast. fardlu, boleh dudk atau berbaring bagi yang
• Suci seluruh anggota badan, sedang sakit.
• Membaca Al-Fatihah pada setiap raka’at.
pakaian dan tempat.
• Ruku’ dengan thuma’ninah.
• Menutup aurat, laki-laki auratnya • I’tidal dengan thuma’ninah.
antara pusat dan lutut sedangkan • Sujud dengan thuma’ninah.
wanita seluruh badannya kecuali • Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah.
muka dan dua belah telapak tangan. • Duduk Tasyahud akhir dengan thuma’ninah.
• Masuk waktu yang telah ditentukan • Membaca tasyahud akhir.
untuk masing-masing shalat. • Membaca Shalawat nabi pada tasyahud akhir.
• Membaca salam yang pertama
• Menghadap kiblatMengetahui mana
• Tertib. Berurutan mengerjakan rukun-rukun
yang rukun dan mana yang sunat. tersebut.
HUKUM MENINGGALKAN
SHALAT
 Sengaja meninggalkan shalat dan menentang
kewajiban shalat, dia kafir/murtad.
 Sengaja meninggalkan shalat, tetapi masih
mengakui kewajiban shalat tersebut, kafir
amaly.
 Meninggalkan shalat dengan tidak sengaja,
wajib menunaikan shalat yang terluput itu.
TATA CARA SHALAT

1. Berdiri tegak menghadap kiblat. 13. Rakaat kedua


2. Takbiratul ihram (Cara dan sikap raka’at kedua ini sama
3. Bersedekap dengan raka’at pertama, hanya ada
beberapa perbedaan yaitu:
4. Membaca doa iftitah
14. Duduk tasyahud awal pada rakaat
5. Membaca surat Al-fatihah diawali dengan
kedua.
bacaan ta’awudz dan basmallah
15. Kemudian membaca shalawat Nabi Saw.
6. Membaca salah satu surat atau ayat dari Al-
quran 16. Pada tasyahud awal ini boleh disertai
dengan doa yang singkat
7. Ruku’
17. Tasyahud akhir atau tahiyyat akhir pada
8. I’tidal rakaat ketiga (shalat Maghrib).
9. Sujud 18. Salam
10. Duduk iftirasy
11. Sujud kedua seraya memcara takbir
12. Berdiri raka'at yang kedua diiringi bacaan
takbir "Allaahu Akbar", sebelum berdiri
disunnahkan duduk sebentar seperti duduk
di antara 2 sujud.
HIKMAH
DISYARI’ATKANNYA SHALAT
 Mencegah perbuatan keji dan mungkar (QS al-
Ankabut: 45)
 Mendidik menjadi pribadi disiplin
 Melatih menjadi pribadi tangguh (QS al-Ma'arij:
19-23)
 Meninggikan derajat seorang Muslim
 Membersihkan kesalahan dan dosa
 Melatih hidup secara tertib dan teratur
 Mengajarkan sifat tawadhu’ (rendah hati)
 Meningkatkan kesehatan jasmani secara
optimal
 
SHALAT JAMA’AH
1. Shalat Fardlu berjama’ah sebaiknya dilaksanakan di masjid/mushalla.
2. Sebelum takbir, imam supaya mengatur shaf (barisan).
3. Jika ma’mum hanya seorang, maka posisi shafnya berada di sebelah kanan imam
4. Imam perempuan hanya boleh mengimami sesama perempuan dan anak kecil
yang belum baligh.
5. Apabila imam sudah bertakbir maka ma’mum segera bertakbir.
6. Hendaklah ma’mum memperhatikan dengan tenang bacaan imam.
7. Bila keadaan ma’mum heterogen (bermacam-macam), imam hendaknya
memilih bacaan surat yang sedang dan disesuaikan dengan kondisi jama’ah.
8. Jika ma’mum yang masbuq (terlambat) maka ia harus bertakbir lalu mengikuti
gerakan imam yang terakhir dalam posisi apapun.
9. Jika ma’mum masih mendapatkan ruku’ bersama imam maka ia sudah terhitung
mendapatkan raka’at.
10. Jika imam lupa dalam gerakan shalat, ma’mum laki-laki mengingatkan dengan
ucapan subhanallah, sedangkan ma’mum perempuan dengan menepukkan
tangan
11. Siapa pun dilarang lewat di depan orang yang sedang shalat dengan batas 3
hasta.
12. Selesai shalat, imam hendaknya menghadap ke arah ma’mum atau ke arah
kanan imam.
SHALAT JUM’AT

• Dalil shalat jumat (QS. Al-Jumu’ah [62]; 9)


• Shalat ini terdiri atas dua raka’at dan dilaksanakan
secara berjama’ah pada waktu masuh Dzuhur di
mana sebelumnya dimulai dengan dua khutbah.
Khutbah pertama berisi wasiat taqwa yang
disampaikan secara singkat namun padat dan
disunnahkan mengakhiri khutbahnya dengan do’a.
• Ketika khutbah sedang berlangsung, jama’ah
dituntunkan mendengarkan khutbah dengan
tenang.(HR. Abu Daud).
SHALAT KHUSYU”
Khusyu' menurut bahasa berarti tawadhu', tunduk,
hening, takut, tenang, dan merendahkan diri.
Khusyu’ dalam shalat adalah sebuah ketundukan
hati dalam dzikir dan konsentrasi hati untuk taat,
maka ia menentukan nata’ij (hasil-hasil) di luar
shalat.  
Firman Allah:
‫ُون‬ ِ ‫صاَل تِ ِه ْم َخ‬
َ ‫اشع‬ َ ‫ين هُ ْم ِفي‬ َ ُ‫قَ ْد َأ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمن‬
َ ‫ون الَّ ِذ‬
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.
Yaitu orang-orang yang dalam shalatnya khusyu’.”
(QS Al-Mu’minun/23: 1-3).
SHALAT JAMA' DAN QASHAR
Shalat jama' ialah menghimpun dua shalat dalam satu waktu shalat. Sedangkan shalat
qashar adalah shalat dengan memperpendek jumlah rakaat. Jamak dan qashar bisa
dilaksanakan terpisah maupun dilaksanakan bersamaan (jamak dan qashar sekaligus).
Cara menjama':
Shalat zhuhur ditunaikan pada Ashar
disebut shalat jama' takhir.
Shalat Ashar ditunaikan pada waktu
Dzuhur disebut shalat jama' taqdim.
Shalat subuh tak bisa dijamak
SHALAT JAMA' DAN QASHAR

Shalat yang boleh diqashar


Shalat yang boleh diqashar adalah
shalat yang empat rakaat saja,
diqashar menjadi dua.
Orang yang bolehkan menjama'/mengqashar;
Orang yang sedang safar.
Orang yang sedang dalam rintangan hujan lebat.
Orang yang menetap dalam kampung dengan tidak
berudzur pun dibolehkan, sekali-kali. Pendapat ini
menurut sebahagian ulama.
Orang Sakit yang dioperasi.
Shalat Bagi Orang Sakit

Shalat dengan duduk


Cara shalat dengan
berbaring
(miring/telentang)
Shalat dalam Kendaraan
• Bertayamumlah dengan debu yang suci, yang melekat pada kendaraan itu, jika tidak atau sulit untuk
berwudhu dengan air.
• Kalau dapat, hendaklah shalat berjamaah.
• Menghadap ke arah kendaraan berjalan, ke arah tempat duduk dan kalau dapat ke arah kiblat.
• Kemudian bertakbir dan shalat sebagaimana mestinya.
• Bila shalat itu dilakukan dengan duduk di atas kursi kendaraan, maka hendaklah ruku dengan
menundukkan (membungkukkan) badan sekedarnya dan bersujud dengan membungkukkan badan lebih
rendah dari waktu ruku tadi.
• Cara duduk iftirasy dan duduk tawarru', tidak dibedakan kalau shalat sambil duduk di bangku kendaraan
dan dimungkinkan.
• Cara tahiyat dan berisyarat sama dengan shalat di waktu muqim.
• Shalat hendaklah ditunaikan dengan jama' dan qashar, bila dalam perjalanan jauh.
• Setelah sempurna bilangan rakaat shalat, bersalam sebagaimana biasa dalam shalat lainnya.
• Berdzikir dan berdoalah sebagaimana yang disyariatkan.
SHALAT-SHALAT SUNAH
TERIMA KASIH

"Jika pekerjaan adalah alasan kenapa kamu melewatkan salat, maka


tidak akan ada keberkahan dari penghasilan yang kamu peroleh dan
pekerjaan itu tidak layak bagimu. Karena salat tetap harus diutamakan."

Anda mungkin juga menyukai