Anda di halaman 1dari 29

Sholat Sunnah 

Seperti yang kita tahu dan kita alami, tidak ada yang yakin kita
melakukan sholat lima waktu secara sempurna tanpa kesalahan,
kadang saat sedang sholat kita merasa tidak konsentrasi, tidak
khusyu’, kadang tidak tenang saat sholat. Maka dari itu, kita perlu
melakukan sholat sunnah untuk menyempurnakan sholat fardhu
yang kita laksanakan.

Pengertian Sholat Sunnah

Sholat sunnah adalah semua jenis sholat yang dikerjakan diluar


sholat fardhu (Isya, Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib). Sholat
sunnah disebut dengan sholat nawaafli atau sholat naafilah.
Sholat sunnah menjadi pelengkap dari sholat fardhu, yang artinya
pahala sholat sunnah dihitung sebagai pelengkapsholat fardhu. Jika
dicontohkan dalam sebuah bangunan, sholat fardhu diibaratkan
sebagai rumahnya, sedangkan sholat sunnah sebagai pelengkap
rumah seperti meja, kursi, kasur, dan sebagainya. Dengan begitu
sholat sunnah baik dan penting dikerjakan oleh semua umat Islam.

Rasulullah saw. selalu mengerjakan sholat sunnah baik siang atau


malam hari, yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah
dan mengharapkan pahala yang lebih banyak serta untuk
meningkatkan ketaqwaan diri kepada Allah swt.

Macam Macam Sholat Sunnah Dan Penjelasan

Terdapat macam-macam sholat sunnah yang dapat dilaksanakan,


namun pada dasarnya macam sholat sunnah dapat ditinjau dari dua
segi, yaitu berdasarkan pelaksanaanya dan berdasarkan waktunya.
Berdasarkan Pelaksanaannya

Berdasarkan Pelaksanaannya, sholat sunnah dibagi menjadi dua


yaitu:

Sholat sunnah yang dilakukan secara berjamaah, meliputi:

Sholat sunnah tarawih : adalah sholat sunnah sesudah sholat


Isya’pada bulan Ramadhan.

Sholat sunnah witir : sholat sunnat mu’akad (dianjurkan) yang


biasanya dirangkaikan dengan sholat tarawih, Bilangan sholat witir
1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat.

Sholat dua hari raya : sholat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha
pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat Mu’akad (dianjurkan).’
Sholat gerhana : sholat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan
atau matahari. Minimal dua rakaat.

Sholat istisqa : sholat sunat yang dikerjakan untuk memohon


hujan kepada Allah SWT.

Sholat sunnah yang bisa dilakukan tidak berjamaah,


meliputi:

Sholat rawatib : sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi


sholat fardhu, Qaliyah dan bakdiyah.
Sholat wudlu : sholat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan
setiap selesai wudhu.

Sholat dhuha : sholat sunnah yang dikerjakan ketika


matahari baru naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal
12.

Sholat tahiyyatul masjid : sholat sunnah dua rakaat yang


dikerjakan ketika memasuki masjid, sebelum duduk untuk
menghormati masjid.

Sholat tahajjud: sholat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya


lewat tengah malam. Dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat
maksimal sebatas kemampuan kita.
Sholat hajat: sholat sunnah dua rakaat untuk memohon agar
hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT.
Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2
rakaat.

Sholat istikharah: sholat sunnah dua rakaat untuk meminta


petunjuk yang baik, apabila kita menghadapi dua pilihan,
atau ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya
dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.
Sholat tasbih : sholat sunnah yang dianjurkan dikerjakan
setiap malam, jika tidak bisa seminggu sekali, atau paling
tidak seumur hidup sekali. Sholat ini sebanyak empat rakaat,
dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup
dengan satu salam, Jika dikerjakan pada malam hari dengan
dua salam.

Sholat taubat: sholat sunnah yang dilakukan setelah merasa


berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-
Nya.

Berdasarkan Waktunya

Berdasarkan pelaksanaan waktunya, sholat sunnah dibagi


menjadi dua bagian yaitu:
Sholat Sunnah Rawatib
Sholat sunnah rawatib adalah semua sholat yang dikerjakan
sebelum dan sesudah sholat fardhu. Sholat sunnah yang
dikerjakan sebelum melakukan sholat fardhu disebut
dengan sholat qabliyah, sedangkan yang dikerjakan sesudah
sholat fardhu disebut dengan sholat bakdiyah.

Sholat Sunnah Ghairu Rawatib


Sholat sunnah ghoiru rawatib adalah sholat sunnah selain
sholat sunnah rawatib yang tidak begitu dianjurkan.
Beberpa jenis sholat sunnah ghoiru rawatib meliputi:

Sholat tahiyyatul masjid

Sholat dhuha
Sholat tahajjud

Sholat istikharah

Sholat hajat

Sholat tawaf

Sholat idul fitri dan adha

Sholat tarawih dan witir

Sholat safat dan sebagainya.


Takbiratul Ihram
Setelah membaca niat, kita melakukan Takbiratul Ihram. Takbiratul
Ihram adalah mengangkat kedua tangan minimal sampai dada, lalu
mengucapkan kalimat ‫( هللا أَ ْك َبر‬ALLAH HU AKBAR) sembari bersamaan
melafalkan niat didalam hati sesuai niat sholatnya, itu menurut
imam Syafi’i.
Setelah takbir disunnahkan membaca do’a iftitah yaitu:
‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ َف َط َر‬ ُ ‫ ِا ِّنيْ َوجَّ ه‬, ‫هلل ب ُْك َر ًة َواَ صِ ْياَل‬ ِ ‫ان‬ َ ‫لحمْ ُد هلِل ِ َكشِ يْرً ا َو ُسب َْح‬ َ ‫هللَا ُ اَ ْك َبرْ َك ِبيْرً ا َو ْا‬
ْ‫اي َو َم َما ِتي‬ َ ‫صاَل ِتيْ َو ُن ُس ِكيْ َو َمحْ َي‬ َ َّ‫ اِن‬,‫ض َح ِن ْي ًفامٌسْ لِمًا َو َم اَ َنام َِن ْال ُم ْش ِر ِكي َْن‬ ِ ْ‫ت َو ْاالَر‬ ِ ‫ال َّس َم َوا‬
ُ ْ‫ْك َل ُه َو ِب َذ ل َِك ا ُ ِمر‬
‫ت َواَ َنا ِم َناْلمُسْ لِ ِمي َْن‬ َ ‫هَّلِل ِ َربِّ ْا‬
َ ‫لعا َل ِمي َْن اَل َش ِري‬
Bacaan Latinnya:
“Allahu akbar kabiraa wal-hamdu lillahi katsiiraa wa subhaanallaahi
bukrataw wa ashiilaa, Innii wajjahtu wajhiya lil-laadzii fatharas-
samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal-
musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii
lillaahi rabbil -‘aalamiin, Laa syariikalahu wa bi dzaalika umirtu wa
ana minal -muslimiin”.
Artinya:
“Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-
Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka
hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan
keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan
kaum musyirikin. Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan
matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak
ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak
menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”
Note : Hal ini hanyalah sunnah apabila kita mengerjakan akan
mendapat pahala, tetapi jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa
dan sholatnya sah.
Membaca surah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at
Membaca surat al Fatihah dalam setiap roka’at hukumnya wajib. Dan
termasuk dalam roka’at sholat.
‫هَّللا‬
ِ ‫ِبسْ ِم ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ح‬
١( ‫ِيم‬
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang (1)
َ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َلم‬
٢( ‫ِين‬
Al-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam (2)

ِ ‫الرَّ حْ َم ِن الرَّ ح‬
٣( ‫ِيم‬
Ar-rahmaanir-rahiim
Artinya: Yang Pengasih dan Penyayang (3)

ِ ‫َمالِكِ َي ْو ِم ال ِّد‬
٤( ‫ين‬
Maaliki yaumid-diin
Artinya: Yang menguasai hari kemudian (4)
٥( ُ‫َّاك َنسْ َتعِين‬
َ ‫َّاك َنعْ ُب ُد َوإِي‬
َ ‫إِي‬
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin
Artinya: hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada
Engkaulah Kami meminta pertolongan (5)
٦( ‫اط ْالمُسْ َتقِي َم‬
َ ‫اهْ ِد َنا الص َِّر‬
Ihdinash-shiraatal-mustaqiim
Artinya: Tunjukilah Kami jalan yang lurus (6)
‫ آ ِمي َْن‬.٧( ‫ين‬ َ ْ‫ِين أَ ْن َعم‬
ِ ‫ت َع َلي ِْه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
َ ِّ‫ب َع َلي ِْه ْم َوال الضَّال‬ َ ‫اط الَّذ‬
َ ‫صِ َر‬
Shiraatal-ladziina an’amta ‘alaihim Ghairil-maghdhuubi ‘alaihimwa
ladh-dhaalliin. Aamiin
Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat (7)
Setelah itu, membaca surat surat pendek Al-Quran, seperti Annas,
Yasin atau surat apa saja yang ada didalam Al qur’an.

ِ ْ‫هللا الرَّ ح‬
‫من الرَّ ِحي ِْم‬ ِ ‫ِبسْ ِم‬
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
ُ ‫قُ ْل أَع‬
ِ ‫ُوذ ِب َربِّ ال َّن‬
‫اس‬
Qul a’uudzu bi rabbin-naas
Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia (1)

ِ ‫َملِكِ ال َّن‬
‫اس‬
Malikin-naas
Artinya: Raja Manusia (2)
ِ ‫إِل ِه ال َّن‬
‫اس‬
Ilaahin-naas
Artinya: Sembahan Manusia (3)

ِ ‫واس ْال َخ َّن‬


‫اس‬ Gِ ْ‫ِمنْ َشرِّ ْال َوس‬
Min Syarril-waswaasil-khannaas
Artinya: Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi (4)

ِ ‫ورال َّن‬
‫اس‬ ُ ‫الَّذِي ي َُوسْ ِوسُ فِي‬
ِ ‫ص ُد‬
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas
Artinya: Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5)

ِ ‫م َِن ْال ِج َّن ِة َوال َّن‬


‫اس‬
Minal-jinnati wan-naas
Artinya: Dari (golongan) jin dan manusia (6)
Ruku’ dengan thuma’ninah
Setelah membaca surat pendek al-quran, kita kembali melakukan
Takbir, setelah itu langsung menudukkan badan lurus sampai kepala
dengan melihat kearah sujud dan kedua tangan memegang lututu
seraya membaca.
3x ‫ان َرب َِّي ْالعَظِ ي ِْم َو ِب َحمْ ِد ِه‬
َ ‫ُسب َْح‬
Subhaana rabbiyal ‘adhiimii wa bi hamdih. 3x
Artinya:
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-
Nya.”
I’tidah
Setelah melakukan rukuk, selanjutnya berdiri dengan posisi badan
lurus dan sunah mengangkat kedua tangan sambil membaca :
ُ‫َسم َِع هللاُ لِ َمنْ َحمِدَ ه‬
Sami’allaahu li man hamidah
Artinya:
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”
Sedangkan bacaan Iktidal itu sendiri ialah:
ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
َ ‫ َو ِم ْل َء َما شِ ْئ‬،‫ض‬
‫ت ِمنْ َشيْ ٍء َبعْ د‬ ِ ‫ك ْال َحمْ ُد ِم ْل َء ال َّس َم َاوا‬
َ ‫َر َّب َنا َل‬
Artinya:
“Rabb kami, hanya untuk_mu lah segala pujianSepenuh langit dan
sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu
setelahnya”.
Sedangkan dalam bacaan iktidal dalam sholat shubuh pada rakaat
kedua ditambah dengan baca Qunut.
Sujud Pertama
Rukun sholat selanjutnya ialah membungkukkan badan atau
menunduk menempelkan dahi.
Syarat sah sujud
Syarat sah sujud ialah menempelnya 7 anggota badan ke bumi,
diantaranya:
 Dahi. (tanpa terhalang oleh kain yang dipakai.
 Telapak Tangan Kanan.
 Telapak Tangan Kiri.
 Lutut Kanan.
 Lutut Kiri.
 Kaki kanan dengan menekuk jari-jari (jari menghadap ke arah
kiblat).
 kaki kiri juga sama menekuk jari-jari (jari menghadap ke arah
kiblat).
 Tumakninah.
Setelah sempurna 7 anggota tubuh tersebut menyentuh ke bumi,
maka langsung saja melafalkan kalimat.
3x ‫ان َرب َِّي ْاالَعْ َلى َو ِب َحمْ ِد ِه‬
َ ‫ُسب َْح‬
Subhaana rabbiyal-a’laa wa bi hamdih. 3X
Artinya :
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-
Nya”
Duduk Antara Dua Sujud
Setelah sujud dilanjutkan dengan duduk diantara dua sudut dengan
posisi kaki menekuk di bawah paha serta sunnah jari-jari kaki kanan
bertekuk ke arah kiblat sambil membaca :
ْ‫اغ ِفرْ لِى َوارْ َحمْ ِنىْ َواجْ بُرْ ِنىْ َوارْ َفعْ نِى َوارْ ُز ْق ِنىْ َواهْ ِد ِنىْ َو َعا ِف ِنىْ َواعْ فُ َع ِّنى‬
ْ ِّ‫َرب‬
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa
‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah
segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki
kepadaku, dan berilah aku petunjuk da berilah kesehatan kepadaku
dan berilah ampunan kepadaku.”
Sujud Kedua
Setelah duduk diantara dua sujud dilanjutkan dengan sujud kedua,
dilakukan sama pada sujud yang pertama.
Duduk Tasyahud atau Tahiyat
Tasyahud atau Tahiyat adalah duduk diakhir sholat dengan
meletakkan kedua tangan di atas paha, telapak tangan kiri terbuka
sedangkan tangan kanan menekuk 3 jari (menggenggam) lalu posisi
ibu jari menempel pada ujung jari tengah.
Duduk Tasyahud dibagi menjadi 2 yaitu tasyahud awal dan tasyahud
akhir. Tasyahud awal dilakukan setelah rakaat kedua dari sholat yang
memiliki rakaat lebih dari dua.
Bacaan tasyahud awal
‫ْك أَ ُّي َها ال َّن ِبىُّ َو َرحْ َم ُة هَّللا ِ َو َب َر َكا ُت ُه ال َّسالَ ُم‬
َ ‫ات هَّلِل ِ ال َّسالَ ُم َع َلي‬ َّ ‫ات‬
ُ ‫الط ِّي َب‬ Gُ ‫ص َل َو‬ ُ ‫ار َك‬
َّ ‫ات ال‬ َ ‫َّات ْال ُم َب‬
ُ ‫ال َّت ِحي‬
ِ ‫د أَنَّ م َُح َّم ًدا َرسُو ُل هَّللا‬Gُ ‫ِين أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ هَّللا ُ َوأَ ْش َه‬
َ ‫َع َل ْي َنا َو َع َلى عِ َبا ِد هَّللا ِ الصَّالِح‬
Bacaan Latinnya:
At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa
barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin.
Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan
‘abduhu wa rosuuluh
Artinya:
“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah
bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu
wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan
kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh
hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya)” (HR. Muslim
no. 403).
Duduk tasyahud awal dilakukan dengan duduk Iftiras, yakni duduk
yang bertumpu di atas mata kaki kiri serta menegakkan telapak
kanan lalu meletakkan ujung jari kaki kanan di bumi menghadap
kiblat. Duduk ini dilakukan pada semua kondisi duduk dalam shalat.
Tasyahud Akhir
Tasyahud Akhir adalah rukun sholat yang dilakukan dengan posisi
duduk tawaruk, yaitu duduk seperti duduk tasyahud awal hanya saja
kaki kiri melingkar/menyilang dibawah kaki kanan, lalu pantatnya
menempel ke bumi.
Dan untuk bacaan tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal,
hanya saja didalam madzhab syafi’i ditambah dengan bacaan.
،ُ‫ أَ ْش َه ُد اَنْ آل إِ َل َه إِالَّهللاُ َواَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل هللا‬،‫هللا الصَّالِ ِحي َْن‬ ِ ‫ال َّسالَ ُم َع َل ْي َنا َو َع َلى عِ َبا ِد‬
‫آل‬ِ ‫ْت َع َلى َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬ َ ‫صلَّي‬َ ‫ َك َما‬،ٍ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد‬ ِ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ َ ‫اَلل ُه َّم‬
‫ت َع َلى َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َب َر ْك‬
ِ ‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ِ ‫َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم َو َب‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ ‫آل َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم فِى ْال َعا َل ِمي َْن إِ َّن‬
ِ ‫َو َع َلى‬
Bacaan Latinnya:
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatut toyyibaatulillaah
assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warohmatulloohi
wabarokaatuhu assalaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadil-laahish-
shoolihiina. asyhadu anlaa ilaaha il-lallooh wa asyhadu anna
muhammadar rosuulullaah. alloohumma sholli ‘alaa sayyidinaa
muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin. kamaa shol-
laita ‘alaa sayyidinaa ibroohiima wa ‘alaa aali sayyidinaa ibroohiima
wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa
muhammadin kamaa baarokta ‘alaa sayyidinaa ibroohiima wa ‘alaa
aali sayyidinaa ibroohiima fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun
Artinya:
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk
Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta
keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah
yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku
bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan
kami, selamatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas
keluarganya. Sebagaimana Engkau selamatkan ke atas Ibrahim dan
atas keluarga Ibrahim. Berkatilah ke atas Muhammad dan atas
keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas
keluarga Ibrahim di dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Agung.
Membaca shalawat Nabi di dalam tasyahud
Bacaan sholawat kepada Nabi Muhammad hukumnya wajib jadi, jika
seseorang yang sedang sholat tidak mengucapkan sholawat maka
sholatnya tidak sah dan harus mengulangi sholatnya kembali dari
awal.
Adapun sholawat tersebut seperti ini yang biasa di amalkan oleh
para muslim di Indonesia
‫آل‬ِ ‫ْت َع َلى َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬ َ ‫صلَّي‬َ ‫ َك َما‬،ٍ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد‬ ِ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ َ ‫اَلل ُه َّم‬
‫ت َع َلى َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َب َر ْك‬
ِ ‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ِ ‫َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم َو َب‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ ‫آل َس ِّي ِد َنا ِاب َْرا ِه ْي َم فِى ْال َعا َل ِمي َْن إِ َّن‬
ِ ‫َو َع َلى‬
“Ya Tuhan kami, selamatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas
keluarganya. Sebagaimana Engkau selamatkan ke atas Ibrahim dan
atas keluarga Ibrahim. Berkatilah ke atas Muhammad dan atas
keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas
keluarga Ibrahim di dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Agung”.
Membaca Salam Pertama
Rukun terakhir dalam sholat adalah salam, yaitu menolehkan kepala
ke kanan dan kekiri. Rukun salam menurut para ulama ialah “pipinya
terlihat dari belakang”. Sehingga para ulama berfatwa bahwa “batas
sahnya salam sholat ialah melihat bahu diri sendiri”.
Sembari menolehkan kepala tersebut dengan mengucapkan do’a
salam berupa:
‫هللا‬
ِ ‫ت‬ ُ ‫اَل َّساَل ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم‬
As-salaamu ‘alaikum wa rahmatullaah
Artinya :
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian”
Tertib
Tata cara sholat yang terakhir adalah tertib yang dalam bahasa
berarti berurutan. Dalam sholat dituntut untuk mengerjakan rukun-
rukun sholat secara berurutan, seperti yang diajakan oleh Nabi, yaitu
tanpa mendahulukan yang akhir dan tidak mengakhiri yang pertama.
Itulah penjelasan tentang  Bacaan dan Tata Cara Sholat 5 Waktu
Yang Benar dan Artinya  yang bisa dijadikan sebagai sumber literatur
untuk anda. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda
dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai