1. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram dilakukan setelah membaca niat. Cara melakukan takbiratul ihram adalah
dengan mengangkat dua tangan sejajar dengan telinga dan mengucapkan, “Allaahu akbar".
2. Doa Iftitah
Setelah mengucapkan takbir pertama, lipat tangan di dada, tepatnya lagi pada area yang
mendekat hati. Bacaan doa iftitah adalah:
"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang
banyak, dan Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang"
3. Doa Al-Fatihah
Pada setiap rakaat, kamu diwajibkan membaca surat Al-Fatihah. Membaca surat Al-Fatihah
pada setiap rakaat adalah rukun Shalat.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
4. Membaca surat pendek
Tata cara Shalat wajib 5 waktu berikutnya adalah membaca surat pendek. Surat pendek
dibaca pada dua rakaat pertama. Namun berbeda dengan Al-Fatihah, membaca surat pendek
hukumnya adalah sunah.
Surah Al Kautsar
“Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Innaa a’thoinaakal kautsar; Fa sholli lirobbika wan-har;
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad)nikmat yang banyak; Maka
laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah)”
Inna syaani-aka huwal-abtar”
“Sungguh, orang orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)”
Surah Al Ikhlas
“Bismillahirrahmaanirrahiim
Qul Huwollohu Ahad; Allohush-shomad; Lam yalid walam yuulad;
“Katakanlah (Muhammad), dialah Allah Yang Maha Esa; Allah tempat meminta segala
sesuatu; (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakan”;
Wa lam Yakul Lahuu kufuwan ahad”
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”
8. Tasyahud Akhir
Rukun Shalat terakhir di dalam tata cara Shalat yang baik dan benar adalah tasyahud akhir.
Rukun ini dilakukan sebelum mengucapkan salam pada rakaat terakhir. Berikut adalah bacaan
doa tasyahud akhir:
10. Salam
Salam adalah gerakan terakhir dalam Shalat dengan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum
warahmatullah” dengan menoleh ke kanan, lalu mengucapkan kalimat salam kembali
dengan menoleh ke kiri.
Shalat Subuh
Shalat subuh adalah Shalat yang dimulai saat munculnya matahari (fajar shiddiq) atau cahaya
putih di ufuk timur. Shalat subuh berjumlah 2 rakaat. Niat Shalat subuh adalah:
Artinya: “Aku niat Shalat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.
Shalat Dzuhur
Shalat ini dilaksanakan saat condongnya matahari di tengah-tengah langit sampai bayangan sebuah
benda sama panjangnya dengan benda tersebut. Shalat dzuhur berjumlah 4 rakaat dan 2 tahiyat.
“Usholli fardha dzuhri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: “Aku niat Shalat fardu dzuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.
Shalat Ashar
Shalat ashar dilakukan setelah dzuhur, dan berakhir sampai tenggelamnya matahari. Jumlah rakaat
Shalat ashar ada 4 dengan 2 tahiyat.
“Usholli fardha ‘ashri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: “Aku niat Shalat fardu ashar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala".
Shalat Maghrib
Shalat magrib dilakukan setelah ashar, yaitu saat matahari terbenam sampai hilangnya awan senja
merah (syafaq). Shalat magrib berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat.
“Usholli fardha maghribi tsalaatsa raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: “Aku niat Shalat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.
Shalat Isya
Shalat isya adalah Shalat terakhir dalam satu hari. Shalat ini dilaksanakan mulai dari
terbenamnya syafaq sampai terbitnya matahari (fajar shiddiq). Shalat isya berjumlah 4
rakaat dengan 2 tahiyat.
Niat Shalat isya:
“Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: “Aku niat Shalat fardu isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena
Allah ta’ala”.
Shalat Tahajud
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, Shalat tahajud bisa
dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah isya' sampai masuknya waktu subuh.
Walaupun begitu ada waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan Shalat tahajud, yaitu
sepertiga malam terakhir.
shalat sunnah ini dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat dengan jumlah rakaat tak terbatas.
Niat Shalat tahajud:
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'aalaa”
Artinya: "Aku niat Shalat sunnah tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat) karena Allah Taala."
Setelah membaca niat Shalat tahajud, lakukan Shalat 2 rakaat dengan 2 kali sujud dan 1 kali salam.
Doa sesudah shalat Tahajud
• Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî
hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal
hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq.
Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru
haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was
sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa
ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa
mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal
muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata
illâ billâh.
• "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk
di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di
dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu
kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para
nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman.
Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai.
Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang
terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang
lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang
Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain
pertolongan Allah."
Doa selesai Shalat tahajud bisa ditutup dengan melafalkan doa berikut:
• "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar."
• “ Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat
dan lindungilah Kami dari siksa neraka.”
Shalat Dhuha
Shalat dhuha merupakan Shalat sunnah yang muakkad (sangat dianjurkan). Shalat Dhuha
dikerjakan 2 rakaat dan dilakukan pada saat matahari sedang naik atau sekitar jam 8 – 9 pagi.
Niat Shalat Dhuha:
"Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat Shalat sunat dhuha karena Allah ta'ala.”
Doa selesai Shalat dhuha bisa ditutup dengan melafalkan doa berikut:
• “Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala
jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata
'ismatuka.”
• Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu,
wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana
ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika
wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin”
• "Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di
dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram
sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu
(wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-
hamba-Mu yang sholeh. Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-
Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan
adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu."
Shalat Istikharah
Shalat Istikharah adalah shalat yang bisa diamalkan apabila seorang muslim tengah untuk
memohon petunjuk kepada Allah SWT ketika dilanda keraguan dalam menentukan pilihan.
Cara melaksanakan shalat istikharah yaitu sama dengan Shalat-Shalat lainnya. Hanya saja,
shalat istikharah terdiri dari dua rakaat dan satu salam. Selain waktu sepertiga malam, buku
tersebut juga menyebutkan, waktu-waktu lain pengerjaaan Shalat istikharah. Beberapa di
antaranya seperti, sebelum subuh, antara azan dan iqomah, di akhir shalat wajib, ketika turun
hujan, dan saat malam lailatul qadar.
Niat Shalat Istikharah:
“Ushollii sunnatal istikharati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.”
Artinya: "Saya niat Shalat istikharah dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
Doa selesai Shalat Istikharah bisa ditutup dengan melafalkan doa berikut:
• “Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka
min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta'lamu wa laa a'lamu, wa anta
'allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta'lamu hadzal amro (menyebutkan
persoalannya) khoiron lii fii 'aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma'aasyi wa
'aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta
ta'lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma'aasyi wa 'aqibati amrii (fii 'aajili amri wa
aajilih) fash-rifnii 'anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”
• "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu
pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku)
dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang
Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau
mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui
hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang
mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan
akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian
berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih
berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka
singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan
untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."