Anda di halaman 1dari 34

Lita Adwitiaswari

Berbagi Ilmu Pengetahuan


Menu
Skip to content
 Home
 English Version
 About

Tata Cara Sholat Maghrib


Date: November 15, 2013Author: Lita Adwitiaswari

Post navigation
← Tata Cara Sholat Ashar
Tata Cara Sholat Isya →
Tata Cara Sholat Maghrib
Untuk lebih memahami dan mengetahui tata cara pelaksanaan sholat maghrib dengan baik,
berikut ini disajikan tata caranya. Sholat maghrib terdiri dari tiga rakaat sholat. Kami uraikan
pelaksanaan rakaat kesatu, rakaat kedua, dan rakaat ketiga sebagai berikut:
Rakaat Kesatu
Berdiri tegak menghadap ke kiblat dengan membaca niat sholat maghrib.

Bacaan niat sholat maghrib sendirian :

Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan
menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi imam di sholat maghrib :
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan
menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi makmum di sholat maghrib :

Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi


ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan
menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Melakukan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan, dengan posisi kedua telapak
tangan berada di samping telinga, seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”.
Menyedekapkan kedua tangan dengan
posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan
cara menggenggam tulang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan.
Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna, hendaklah dibaca doa iftitah berikut
ini:
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-
wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-
muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa
mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal
muslimiina.
Artinya :
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi
Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada
Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan
diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang
tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah
termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki
yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina
an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca
surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.

Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad.


Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad),
“Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak
dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga
seraya membaca “Allahu Akbar”,
lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata,
kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :

Sami’allaahu liman hamidahu


Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Masih dalam keadaan berdiri i’tidal kemudian membaca doa i’tidal.

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in
ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan
sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan “Allahuakbar” tanpa mengangkat kedua tangan
lalu melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tempat sholat), seraya
membaca doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah
dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah
rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah
aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan “Allahuakbar”.
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun untuk berdiri tegak sambil membaca “Allahuakbar” tanpa mengangkat
kedua tangan dan dilanjutkan dengan bersedekap.
Rakaat Kedua
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki
yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina
an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca
surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Kafirun.

Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul ya ayyuhal-kafirun. La a’budu ma ta’budun. Wa la antum


‘abiduna ma a’bud. Wa la ana ‘abidum ma ‘abattum. Wa la antum ‘abiduna ma’a’bud.
Lakum dinukum wa liya din.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad),
“Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu
bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga
seraya membaca “Allahu Akbar”,
lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata,
kemudian membaca doa:
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :

Sami’allaahu liman hamidahu


Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Masih dalam keadaan berdiri i’tidal kemudian membaca doa i’tidal.

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in
ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan
sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian lanjut dengan mengucapkan “Allahuakbar” tanpa mengangkat kedua tangan lalu
melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tampat sholat), seraya membaca
doa :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangkit dari sujud seraya mengucapkan “Allahuakbar”, lalu melakukan duduk di
antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah dibaca doa berikut ini :
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah
rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah
aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan “Allahuakbar”.

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x


Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangkit dari sujud seraya mengucapkan “Allahuakbar”, lalu melakukan duduk
tasyahhud (tahiyat) awal setelah sujud kedua pada raka’at kedua. Adapun tata cara duduk
tasyahud awal adalah dengan duduk di atas kaki kiri, sementara kaki kanan dalam posisi
tegak. Dalam duduk tasyahud awal ini, hendaklah tangan yang kanan diletakkan di atas paha
yang kanan, dengan posisi jari-jari yang menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari,
maka hendaklah kedua jari ini dibiarkan menjuntai (tidak dalam keadaan menggenggam).
Lalu, hendaklah jari telunjuk ditegakkan ketika orang yang sholat mengucapkan kalimat
“illallaah”, bukan saat ia mengucapkan kalimat “laa ilaaha.” Pada sisi yang lain, hendaklah
tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang. Pada
saat melakukan tasyahud awal ini, hendaklah dibaca doa berikut ini:

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika


ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna
Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan
hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap
tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah
semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya
Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Kemudian berdiri tegap. Khusus pada saat bangkit dari sujud untuk memasuki rakaat ketiga,
wajib mengucapkan “Allahuakbar” sambil mengangkat kedua tangan dan dilanjutkan dengan
bersedekap. Perlu diingat bahwa saat bangkit dari sujud untuk memasuki rakaat kedua
ataupun keempat hanya mengucapkan “Allahuakbar” tanpa mengangkat kedua tangan.

Rakaat Ketiga
Kemudian membaca surat al-Fatihah :

Bismillahir-rahmanir-rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki


yaumid-din. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal lazina
an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga
seraya membaca “Allahu Akbar”,

lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata,
kemudian membaca doa:

Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdihi 3x


Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :

Sami’allaahu liman hamidahu


Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Masih dalam keadaan berdiri i’tidal kemudian membaca doa i’tidal.
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in
ba’du.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan
sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Kemudian lanjut dengan mengucapkan “Allahuakbar” tanpa mengangkat kedua tangan lalu
melakukan sujud, yakni meletakkan dahi ke bumi (lantai, tampat sholat), seraya membaca
doa :

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x


Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, hendaklah
dibaca doa berikut ini :

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.


Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah
rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah
aku.
Lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan “Allahuakbar”.

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x


Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Kemudian bangkit dari sujud seraya mengucapkan “Allahuakbar”, lalu melakukan duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini adalah,
hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri
yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.
Hendaknya tangan yang kanan diletakkan di atas paha yang kanan, dengan posisi jari-jari
yang menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari, maka hendaklah kedua jari ini
dibiarkan menjuntai (tidak dalam keadaan menggenggam). Lalu, hendaklah jari telunjuk
ditegakkan ketika orang yang sholat mengucapkan kalimat “illallah”, bukan saat ia
mengucapkan kalimat “laa ilaaha”. Pada sisi yang lain, hendaklah tangan kiri diletakkan di
atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang. Bacaan dalam Tasyahhud
Akhir ini adalah sebagai berikut :

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu ‘alaika


ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna
Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin.
Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa
baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa
‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan
hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap
tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah
semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah. Ya
Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Kemudian dilanjutkan dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam
yang pertama.

Salam yang diucapkan ketika sedang menengok ke kanan adalah : Assalaamu’alaikum wa


rahmatullaah
Artinya : Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas dirimu.
Kemudian mengucapkan salam kedua sambil menengokkan wajah ke kiri.

Salam yang diucapkan ketika sedang menengok ke kiri adalah : Assalaamu’alaikum wa


rahmatullaah
Artinya : Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas dirimu.
Selamat !
Anda baru saja selesai mempelajari tata cara melaksanakan sholat maghrib. Semoga amalan
sholat maghrib Anda diterima oleh Allah Subhana WaTa’ala.
Setelah selesai melakukan sholat sebaiknya mengucapkan tasbih, tahmid, dan takbir
masing-masing 33 kali sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alayhi
Wasallam.
Bacaan Tasbih : “Subhanallah“, artinya Maha Suci Allah;
Bacaan Tahmid : “Alhamdulillah“, artinya Segala Puji Bagi Allah;
Bacaan Takbir : “Allahuakbar“, artinya Allah Maha Besar.
Berikut ini hadis yang menguatkan perintah tersebut :
Abu Hurairah ra. berkata, “Orang-orang fakir miskin dari kalangan Muhajirin datang kepada
Nabi saw., mengeluh dan berkata, ‘Orang-orang kaya telah memborong semua pahala dan
tingkat-tingkat tinggi serta kebahagiaan yang abadi, mereka sholat dan puasa sebagaimana
kami sholat dan puasa, tetapi mereka mempunyai sisa-sisa harta untuk berhaji, berumrah,
berjuang, dan sedekah.’ Maka sabda Nabi saw., ‘Sukakah aku ajarkan kepada kamu sesuatu
yang dapat mengejar (pahala) orang-orang yang telah dulu dari kamu dan orang yang
kemudian dan tidak ada orang yang lebih utama daripada kamu kecuali yang berbuat seperti
perbuatan kamu?’ Jawab mereka, ‘Baiklah, ya Rasulullah.’ Maka sabda Nabi, ‘Kamu baca
tasbih (Subhanallah), takbir (Allahuakbar), dan tahmid (Alhamdulillah) tiap selesai shalat
masing-masing 33 kali’.” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Share this:
 Twitter
 Facebook

Like this:
Like Loading...
Related
41 thoughts on “Tata Cara Sholat Maghrib”

1. Maddi Jane · November 26, 2013 at 4:26 pm · · Reply


Terima Kasih! copas boleh ya??? :)

2. wulan ningsih · February 19, 2014 at 1:27 pm · · Reply


izin copy ya:) syukron…

o Lita Adwitiaswari · February 20, 2014 at 2:38 am · · Reply


Iya, Silahkan di-copy.

 ari · October 4, 2014 at 11:19 pm · ·


tanya kenapa sholat magrib bacaan surahnya didengungkan sedangkan
sholat zuhur dan ashar agak dipelankan membacanya?

 Lita Adwitiaswari · October 8, 2014 at 9:10 am · ·


Sholat Isya, Magrib, dan Subuh perlu untuk mengeraskan suara,
Sedangkan sholat Zhuhur dan Ashar perlu untuk memelankan suara
(paling tidak didengar oleh diri-sendiri) karena begitulah yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tidak ada penjelasan secara detil
dari Rasulullah mengenai hal itu, tetapi menurut saya sholat yang
dilakukan pada saat-saat “gelap” (Maghrib, Isya, Subuh) perlu untuk
mengencangkan suara agar dapat mengusir rasa kantuk sedangkan
sholat yang dilakukan pada saat-saat “terang” (Zhuhur dan Ashar)
perlu untuk memelankan suara karena kecil kemungkinan rasa kantuk
menyerang pada saat itu.
3. Anang · March 7, 2014 at 8:29 am · · Reply
:) terima kasih gan…
Atas sharenya…
Kebetulan saya lagi googling tata chara sholat yang benar…
Di karnakan saya jarang sholat dan lupa akan tata cara sholat yang benar….

o Lita Adwitiaswari · March 7, 2014 at 5:14 pm · · Reply


Sama-sama.
Kami senang dapat membantu Anda.

4. abuh · April 13, 2014 at 9:17 am · · Reply


:-) terima kasih banyak…
buat info tentang sholatmagrib yang benar

o Lita Adwitiaswari · April 14, 2014 at 12:40 am · · Reply


Sama-sama. Kami senang dapat membantu Anda. Terima kasih sudah
meluangkan waktu untuk membaca disini.

5. Ahmad Sugama Farizim · May 4, 2014 at 1:30 pm · · Reply


boleh copy gk

o Lita Adwitiaswari · May 5, 2014 at 1:21 am · · Reply


Silahkan di-copy.

6. messi · June 5, 2014 at 7:29 am · · Reply


Matur nuwon pak haji atas infonya, semoga ini menjadikan q dekat ma allah swt…
amin

7. putry si ratunya aliando · June 17, 2014 at 12:19 am · · Reply


mksih yah,,, udh bntu sya sholat yg bnar… bgus,lengkap lg bcaanya … mksih ya lita

o Lita Adwitiaswari · June 17, 2014 at 12:59 am · · Reply


Iya sama-sama. Kami senang dapat membantu Putry.

8. tajul · June 25, 2014 at 8:51 am · · Reply


trima kasih infonya…
9. indah · July 3, 2014 at 10:22 am · · Reply
terimah kasih atas informasiii inii

10. Tajul Anwar (@419Tajul) · July 12, 2014 at 11:45 am · · Reply


min,
boleh berbagi tata cara sujud tilawah???
trims

o Lita Adwitiaswari · July 12, 2014 at 11:59 pm · · Reply


Tata Cara Sujud Tilawah :
1. Dilakukan ketika melewati ayat sajdah dalam al-Quran. Misalnya surat
Fushshilat ayat 37, surat an-Najm ayat 32, ataupun surat al-‘Alaq ayat 19.
2. Disyariatkan untuk berwudhu seperti shalat; sebagian ulama tidak
mensyariatkannya.
3. Cukup dengan sekali sujud.
Bacaan di dalam sujud tilawah:
Bismillahirrahmanirrahim. Sajada wajhlii lil-ladzii khalaqahu wa shawwarahu
wa syaqqa sam’ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi, fa tabaarakallaahu
ahsanul khaaliqiina.
Artinya:
Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Wajahku
bersujud kepada Allah yang telah menciptakan dan memberinya rupa. Dialah
Allah yang telah menciptakan pendengarannya dan penglihatannya dengan
daya dan kekuatan-Nya. Dia-lah Allah yang Maha memberi berkah lagi
sebaik-baiknya pencipta.
4. Bentuk sujudnya sama dengan sujud dalam sholat.
5. Tidak disyariatkan Takbiratul Ihram atau salam.
6. Bertakbir ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud.
7. Lebih utama sujud tilawah dimulai dari keadaan berdiri, ketika sujud
tilawah ingin dilaksanakan di luar sholat.
8. Tidak perlu menghadap kiblat; sebagian ulama menganjurkannya.

11. angga · July 15, 2014 at 1:53 am · · Reply


Makasih atas share nya..
Kebetulan sya mualaf yg sedang memperdalam islam dan pengen bljr tata cara sholat
yg benar..
Mohon doa nya jg ya? :-)

o Lita Adwitiaswari · July 15, 2014 at 10:19 am · · Reply


Iya sama-sama. Semoga bisa menjadi seorang muslim yang baik, beriman, dan
bertakwa. Amin.
12. Mustafa Kamal · October 29, 2014 at 1:16 pm · · Reply
Trima kasih ya mbak Lita, saya sangat merasa terbantu atas tata cara Sholat
Magribnya.
Smoga Allah SWT selalu memberikan Hidayah Dan Pahala yg lebih kepada kita dan
siapa saja yg mau belajar di jalannya.
Aamiin Ya Rabb,,

13. Annisa · December 2, 2014 at 9:00 am · · Reply


Apakah sholat zhuhur,asyar dan isya juga pada rakaat ke 3 dan keempat nya tidak
membaca surat pendek setelah membaca al fatihah? Terimakasih

o Lita Adwitiaswari · December 9, 2014 at 6:50 am · · Reply


Pada sholat dzhuhur, ashar, dan isya pada rakaat ke-3 dan ke-4 tidak
diwajibkan membaca surat pendek setelah membaca surat al-Fatihah.

14. dhikaruri · February 20, 2015 at 4:38 pm · · Reply


Trmksh bnyk skrng sya jd lbh mengerti tata cara untuk sholat n tau sholat sya bner
atau tdk…mau nnya ke ustad malu.mksh y atas infony..smoga bermanfaat buat
smua.amien

15. sitimuthmainnah · February 28, 2015 at 9:20 am · · Reply


boleh di copy nggak kk ????

o Lita Adwitiaswari · March 1, 2015 at 12:19 am · · Reply


boleh

16. cicy panda · March 3, 2015 at 10:27 am · · Reply


Apa doany pada saat menoleh ke kanan dan ke kiri?

o Lita Adwitiaswari · March 16, 2015 at 1:12 am · · Reply


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh yang memiliki arti “Semoga
kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga
barakah dari Allah untukmu”. Masing-masing dibaca satu kali saat menoleh
kekanan dan saat menoleh kekiri.

17. Dhima · March 7, 2015 at 5:26 am · · Reply


Makasih,saat gue membaca di blog ini.gue praktek sholat di sekolah jadi bagus
makasih bayak yah
18. Faizah Ats-Tsaniyah Fisabilirahman · March 15, 2015 at 12:11 am · · Reply
Misalnya kalau ada orang yg berbohong tapi demi kebaikan .apakah itu dosa

o Lita Adwitiaswari · March 16, 2015 at 1:09 am · · Reply


Innamal A’malu Binniyat, artinya Segala amal itu tergantung Niatnya, dan
setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya (Hadist Riwayat Bukhari &
Muslim).

19. shafira · April 6, 2015 at 11:05 am · · Reply


Syukron.. :)

20. andi · April 20, 2015 at 7:50 pm · · Reply


sist.. di penjelasan diatas. saat masuk rakaat ke 2. mengapa membaca “Sami’allaahu
liman hamidahu” dulu baru kemudian “Allahuakbar” bukannya saat selesai sujud
kedua di rakaat pertama dan hendak masuk ke rakaat kedua langsung saja berdiri
sambil membaca “Alahuakbar” maaf jika saya salah.

o Lita Adwitiaswari · May 2, 2015 at 4:21 pm · · Reply


Ya Anda benar. Mohon maaf atas kelalaian kami. Terima kasih atas koreksi
dan usul perbaikannya.

21. Heri Haryono · April 26, 2015 at 12:48 pm · · Reply


terima kasih atas bantuannya dengan begini saya bisa mengikuti ujian praktek nanti

22. bambang · April 29, 2015 at 10:40 am · · Reply


Subhanallah…. Semoga amal kita diterma Allah SWT. Amin

23. aris · May 2, 2015 at 11:05 pm · · Reply


Mbak lina sya mau tnya tata cara shlat subuh.. pda stelah sjud prtma dan kdua itu kaan
berdiri rkaat kdua apakah saat berdiri tdk mengucapkan allahhu akbar dan tangan
apkah tdk berada di depan dada.. mohon jwban.ya mbak lina.. trmakasih

o Lita Adwitiaswari · May 7, 2015 at 3:01 pm · · Reply


Ya Anda benar. Setelah sujud pertama dan kedua lalu saat berdiri untuk
memasuki rakaat kedua mengucapkan Allahuakbar tanpa mengangkat kedua
tangan. Setelah berdiri sempurna, tangan bersedekap. Adapun tempat
bersedekapnya, terbagi menjadi 3 (tiga) tempat :
1. Bersedekap di dada.
2. Bersedekap di pusar dan di bawah dada.
3. Bersedekap di bawah pusar.
Untuk bersedekap di bawah pusar, haditsnya dhaif (lemah) sehingga tinggal
dua yang tersisa, yaitu bersedekap di dada serta di atas pusar dan dibawah
dada. Keduanya sama-sama kuat. Hanya saja sunah dan dalil tentang
bersedekap di dada lebih kuat.

24. hatta winata · May 17, 2015 at 4:29 am · · Reply


Mw tnya mbk, klo rkaat ke tiga abis baca al-fatihah gx bca surah pndek lg ya mbk

o Lita Adwitiaswari · May 17, 2015 at 11:57 am · · Reply


Ya, sesuai sholat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW bahwa membaca
salah satu surah al-quran setelah membaca surah al-fatihah hanya dilakukan
pada dua rakaat pertama saja. Sesuai Hadis berikut ini : Dari Abu Qatadah
Radhiyallahu Anhu, ia mengatakan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
shalat dengan kami. Beliau membaca saat sholat Zhuhur dan Ashar pada dua
rakaat pertama surah al-Fatihah dan dua surah lainnya. Kadang Belliau
memperdengarkan ayat kepada kami, dan memperpanjang rakaat pertama,
serta membaca surah al-Fatihah pada dua rakaat terakhir.” Muttafaq Alaih.
(Hadis Riwayat al-Bukhari)

25. febrianto al husen · June 20, 2015 at 2:44 pm · · Reply


terimakasih , semoga allah swt membalas kebaikan mu

Leave a Reply
90adfd9219 /2013/11/15/tata- guest

Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

(required)(Address never made public)


(required)

( Log Out / Change )
( Log Out / Change )

( Log Out / Change )

( Log Out / Change )
Notify me of new comments via email.
Post Comment 341 0

c7f24a33e6

1442478636

165

Blog at WordPress.com. | The Hatch Theme.


Follow
Follow “Lita Adwitiaswari”
Get every new post delivered to your Inbox.
subscribe 49574180 https://litaadw itias loggedout-follow 139d046eda /2013/11/15/tata-

Sign me up

Build a website with WordPress.com


%d bloggers like this:

Anda mungkin juga menyukai