Anda di halaman 1dari 17

Solat Sunnat Hajat

Solat hajat boleh dikerjakan dua rakaat dan boleh pula lebih. Pada halaman ini akan ditampilkan solat hajat yang berjumlah 12 rakaat. Tersebut dalam buku Tuhfatudz Dzaakirin karangan Imam Al Ghazali, bahwa Rasulullah s.a.w. menerangkan : "Engkau solatlah dua belas rakaat siang atau malam, dan setiap dua rakaat bacalah Tasyahud (Tahiyat dengan dua kalimah syahadat). Ketika engkau duduk yang terakhir dalam solat itu panjatkanlah puja puji kepada Allah Ta'ala, lalau salawat kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan kemudian bacalah takbir lalu sujud. Di dalam sujud itu bacalah olehmu: Surah Al Fatihah 7 kali, Ayat Al Kursi 7 kali, Surah Al Ikhlas 7 kali, dan lanjutkanlah dengan tahlil 10 kali.

Niat Salat
Niat salat ini, seperti juga salat-salat lain, diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan ridha-Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana. Niat dilakukan di dalam hati ketika sedang takbiratul ihram (mengangkat tangan). Lafazh niat salat hajat: Ushollii sunnatal haajati rokaataini lillaahi taaala. Artinya: Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Taala.

Lafazh tahlil tersebut ialah: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa alaa kulli syai-in qadiir "Tidak ada Tuhan selain Allah sendiri-Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah kekuasaan dan miliknya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala-galanya" Setelah itu lanjutkan dengan membaca doa berikut ini: Allaahumma innii as aluka bima aaqidil azzi min arsyika wa muntahar rahmati min kitaabika, wasmikal a'zhami, wajaddikal a'laa, wa kalimaatikat tammah. "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kedudukan yang amat tinggi, rahmat serta anugerah yang tiada henti-hentinya dari ketentuan-Mu, dan dengan nama-Mu yang Maha Agung, dan kebesaran-Mu yang amat tinggi, serta firmanMu yang Maha Sempurna. Setelah selesai membaca doa, bermohonlah kehadirat-Nya segala sesuatu yang engkau kehendaki; baik kebajikan dunia maupun kebajikan akhirat. Kemudian duduk kembali dan mengucapkan salam.

Berwudhu'
Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh, Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin. Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah , masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku masuk ke dalam golongan orang-orang yang suci.

Doa Iftitah
Allahumma baid baini wa baina khotoyaya kama baadta bainal masyriki wal maghribi, Allahumma naqqini min khotoyaya kama yunaqqo atstsaubul abyadu minad danas, Allahummaghsilni min khotoyaya bil mai was tsalji wal barodi.

Ta'awwudz
A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim Aku berlinding kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.

Al Fatihah
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil'aalamin Arahmaanirrahiim Maaliki yawmiddiin Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin Ihdinash shiraathal mustaqiim Shirathal ladziina an'amta alaihim gahiril maghdhuubi'alaihin waladh dhaalliin Aaamiin
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala puji bagi Allah yang memelihara sekalian Alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang merajai hari pembalasan Hanya kepada-Mu kami meyembah dan hanya kepada-Mu saja kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus Jalan mereka yang Engkau beri ni'mat, bukan jalan mereka yang engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Kabulkanlah permohonan kami,ya Allah!

Wal ashri innal insaana lafii khusrin illaladziina 'aamanu wa'amilus shaalihaati watawaashaw bil haqqi watawaashaw bis shabri (QS)
"Demi waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh serta mereka yang berwasiat pada jalan kebenaran dan mereka yang berwasiat pada ketabahan."

Ruku
1. Subhaana rabbiyal azhim (3x) ("Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung")
atau

2. Subhaanakallahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfirlii ("Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan Kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku")
*Boleh dipilih salah satu di antara kedua do'a tersebut.

I'tidal
Sami'allaahu liman hamidah. Rabaanaa walakal hamdu. (Maha mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu lah segala puji.")
Bagi orang yang telah lancar bacaannya, maka pujian bangun dari ruku dapat diperpanjang dengan:

"Mil-ussamaawaati wa mil ul ardhi wa mil-umaa syi'ta min sya-in ba'du" (Untuk-Mu lah segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki.)

Sujud Pertama

Bacaan dalam sujud:

Subhaana rabbiyal a'la (3x) (Mahasuci Tuhanku Yang Maha Tinggi_


Atau boleh juga membaca pujian seperti pujian No. 2 dalam ruku yaitu:

Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii (Mahasuci Engkau ya Allah, ya Tuhan kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku)

Duduk Diantara Dua Sujud


Ketika duduk diantara dua sujud membaca:

Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, wahdinii, warzuqnii (Ya Allah, ampunilah hamba, kasihanilah hamba, cukupilah hamba, tunjukilah hamba, dan berilah hamba rizki.)
Atau boleh juga membaca:

Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii. (Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.)

Duduk Tahiyyat
Sikap duduk pada tahiyyat pertama (Tawarruk, keadaannya sama ketika duduk antara dua sujud menduduki kaki kiri, sedang kaki kanan tegak dengan jarijari kaki menghadap kiblat). Lain dengan sikap duduk pada tahiyyat kedua atau tahiyyat akhir (ifti-rasy, kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat). Bacaan ketika tahiyyat ialah:

At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu waththayibaatu Semoga kehormatan untuk Allah, begitu pula segala do'a dan semua yang baik-baik. Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh Salam sejahtera untukmu wahai para Nabi, dan rahmat Allah serta barakah-Nya. Assalaamu'alainaa wa'ala ibaadillahis shaalihiin Salam sejahtera untuk kami dan untuk para hamba Allah yang saleh Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya
Contoh di atas adalah praktek solat subuh 2 rakaat. Bila Anda solat Maghrib 3 rakaat, maka bacaan tahiyyat pertama rakaat kedua cukup samapai pada "Allaahumma shalli 'alaa Muhammad" dan akhir rakaat ketiga bacaan tahiyyat dibaca dengan sempurna samapi "hamiidun majiid". Setelah itu memberi salam. Bila anda solat 4 rakaat, yaitu Zohur, Ashar, atau Isya, maka akhir rakaat kedua persis sama dengan akhir rakaat kedua solat Maghrib. Pada akhir rakaat ketiga, tak ada tahiyyat, dan pada akhir rakaat keempat barulah anda sempurnakan bacaan tahiyyat hingga "hamiidun majiid", lalu memberi salam sebagai akhir dari shalat. Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammadin, kama baarakta 'alaa Ibrahiima wa'alaa aali Ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid. Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.

Memberi Salam
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh (Salam sejahtera untukmu, rahmat Allah dan berkatNya.)
Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

Jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan Shalat fardhu ain: 1. Shalat Shubuh. Dilakukan sebannyak dua rakaat, waktunya antara menjelang terbit fajar sebelum terbit matahari. Niatnya sebagai

berikut: Ushalli Fardladh shub-hi rakataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi taala. lalu takbiratur ihram. Artinya : Aku sengaja shalat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah 2. Shalat Dzuhur. Dilakukan 4 rakaat, waktunya antara mulai matahari tergelincir dengan posisi tepat diatas kepala sampai dua jam sesudahnya. Niatnya : Ushalli Fardlal dzuhri arbaa rakataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi taala. lalu takbiratur ihram. Artinya : Aku sengaja shalat fardu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah 3. Shalat Ashar . Sebanyak 4 rakaat, waktunya satu jam sejak berakhirnya waktu shalat dzuhur sampai menjelang matahari terbenam. Niatnya : Ushalli Fardlal ashri arbaa rakataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi taala. lalu takbiratur ihram. Artinya : Aku sengaja shalat fardu Ashar empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah 4. Shalat Maghrib. Sebanyak 3 rakaat, waktunya saat terbenamnya matahari sampai hilangnya tanda senja, yakni merah langit disebelah barat. Niatnya : Ushalli Fardlal Maghribi tsalatsa rakataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi taala. lalu takbiratur ihram.. Artinya : Aku sengaja shalat fardu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah 5. Shalat Isya Dilakukan 4 rakaat, waktunya antara satu jam habis waktu maghrib sampai satu jam menjelang waktu subuh. Niatnya : Ushalli Fardlal Isyaa-i arbaa rakataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi taala. lalu takbiratur ihram. Artinya : Aku sengaja shalat fardu Isya empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah 6. Shalat Jumat. Sebanyak 2 rakaat, dilaksanakan setiap hari Jumat waktunya sama dengan waktu Dzuhur. Niatnya : Ushalli Fardlal jumati rakataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi taala. lalu takbiratur ihram. Artinya : Aku sengaja shalat fardu Jumat dua rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah

Cara Melaksakan Shalat Hajat :


Shalat hajat tidak mempunyai waktu tertentu, asal pada waktu yang tidak dilarang, misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh.Shalat hajat dilaksanakan dengan Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rokaat dan

maksimal duabelas rakaat.Jika dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya.Sabda Nabi saw:Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat (HR.Ahmad).

Niat shalat Hajat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram Aku niat shalat sunah hajat karena Allah Membaca doa Iftitah Membaca surat al Fatihah Membaca salah satu surat didalam al quran.Afadhalnya, rokaat pertama membaca surat al Ikhlas dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat al Baqarah:255). Ruku sambil membaca Tasbih tiga kali Itidal sambil membaca bacaannya Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya. Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.

Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.Jika dilaksakan empat rakaat dengan satu salam maka setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan rokaat ke tiga dan ke empat, lalu Tasyhhud akhir setelah selesai membaca salam dua kali. Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar tecapai segala hajatnya. AYAT KURSI
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.

TASBIH Subhaanallah wal Hamdulillah walaa Ilaaha Illallah Wallaahu Akbar.

Bacalah Doa sholat hajat LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIMU,SUBHAANALLAAHI RABBIL 'AR-SYIL 'AZHIIM, ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, AS-ALUKA MUUJIBAATIRAHMATIKA, WA'AZAAIMA MAGHFIRATIKA, WAL'ISHMATA MINKULLA DZANBIN, WAL-GHANIIMATA MIN KULLI ITSMIN, LAATADA'LII DZANBAN ILLAA GHAFARTAHUU, WALAA HAMMAN ILLAAFARRAJTAHUU, WALAA HAAJATAN HIYA LAKA RIDHAN ILLAQADHAITAHAA, YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

AYAT KURSI
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.

Shalat Sunnah Tahajjud Shalat Tahrlebih dahulu, karena arti Tahajjud adalah bangun pada malam hari.Afdhalnya shalat Tahajjud dilakukan pada sepertiga malam yang akhir yaitu kira-kita mulai jam 1.00 malam sampai menjelang masuk waktu shubuh berdasarkan hadits Nabi:"Perintah Allah turun ke langit diwaktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon ( berdoa ) pasti akan kukabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu shubuh"(al Hadits). Cara Melaksakan Shalat Tahajjud : Shalat Tahajjud dilaksanakan dengan Munfarid ( tanpa berjamaah ), minimal dua rokaat dan maksimal tidak terhingga jumlah rakaatnya sampai hampir masuk waktu shubuh dan dilaksanakan setiap dua rakaat satu salam sebagaimana hadits Nabi saw: "Shalat malam itu adalah dua rakaat, dua rakaat apabila khawatir akan masuk waktu shubuh maka berwitirlah satu rakaat saja" ( HR.Bukhari-Muslim ).
> Niat shalat Tahajjud didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram. "Aku niat shalat sunah

Tahajjud dua rakaat karena Allah"


> Membaca doa Iftitah > Membaca surat al Fatihah > Membaca salah satu surat didalam al quran.Afdhalnya rokaat pertama membaca surat al Kafirun dan

rakaat ke dua membaca surat al Ikhlas


> Ruku' sambil membaca Tasbih tiga kali > I'tidal sambil membaca bacaannya > Sujud pertama sambil membaca Tasbih tiga kali > Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya > Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali. > Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rokaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian

Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali dan rakaat-rakaat selanjutnya sama dilakukan seperti contoh diatas.
> Setelah selesai shalat Tahajjud bacalah zikir yang mudah ( Allah - Allah - Allah ) terutama perbanyak

Istigfar (mohon ampun), adakan dialog bathin dengan Allah sampaikan semua unek-unek yang ada dalam hati lalu ditutup dengan doa.

1. Sebelum membaca al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca doa iftitah: Subhaanallaahi dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaai wal adzamah. Artinya: Maha suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.

B. Niat shalat tahajud: Ushallii sunnatat-tahajjudi rakataini lillaahi taaalaa. Artinya: Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah C. Doa yang dibaca setelah shalat tahajud: Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar. Artinya: Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka. Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa: Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wadukal-haqqu wa liqaauka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu alaihi wa sallama haqqun, waassatu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa alantu antal muqaddimu wa antal muakhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah. Artinya: Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah. D. Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut: Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih Artinya: Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya

SHOLAT TAUBAT

Adapun ketentuan shalat taubat adalah sama seperti mengerjakan shalat sunnah lainnya. Dalam hati kita hanya berniat mengerjakan shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah. Ada yang menganjurkan dalam rakaat pertama setelah membaca surat Al-Fatihah, membaca Al-Kafirun dan pada rakaat kedua surat Al-Ikhlas. Setelah rangkaian shalat ini dikerjakan, memperbanyak bacaan istighfar termasuk amalan yang sangat dianjurkan Astaghfirullahal azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi, tawbata abdin zhoolimil la yamliku linafsihi dhorraw wala nafaw wala mawtaw wala hayyaw wala nusyura Artinya :

Hamba mohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung yang tidak ada Tuhan selain Dia. Tuhan yang Mahahidup dan tetap dalam kedirian-Nya. Hamba bertaubat kepada-Nya seperti taubatnya hamba yang berbuat zhalim yang sama sekali tidak memiliki kekuatan atas dirinya dalam berbuat mudharat dan manfaat, dalam kematian dan kehidupan maupun kebangkitan nanti. Bahkan, bacaan Sayyidul Istighfar, Raja Istighfar, seperti yang banyak ditulis di buku-buku, oleh Rasulullah saw sangat dianjurkan dibaca. Berikut adalah bacaan dari Sayyidul Istighfar saya tulis kembali, Allahumma anta Rabbi la ilaha illa anta khalaqtani, wa ana abduka wa ana ala ahdika wa wadika ma-stathatu, audzu bika min syarri ma shanatu, abuu laka binimatika alayya wa abuu bidzanbi fa-ghfir li, fainnahu la yaghfirudz-dzunuba illa anta Artinya :

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau. Tuhan yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu dan aku ada dalam perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku aku laksanakan perintah-Mu. Aku berlindung dari segala perbuatan buruk yang aku lakukan kepada-Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sedangkan aku senantiasa berbuat dosa. Ampunilah dosaku karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, dan Hakim) Rasulullah saw membiasakan membaca doa itu dan beliau menyebutnya sebagai Sayyidul Istighfar atau Raja Istighfar. Bahkan Rasulullah saw mengaskan , barangsiapa yang membaca sayyidul istighfar pada sore hari dan hamba Allah itu meninggal pada malam harinya hingga matahari terbit, ia berhak masuk surga. Barangsiapa yang membaca sayyidul istrighfar pada pagi hari, kemudian hamba Allah itu meninggal pada siang harinya (mulai terbit matahari hingga terbenamnya), ia berhak masuk surga. Taubat yang secara bahasa artinya kembali, ternyata bisa mengembalikan kita dari jalan yang salah menuju jalan yang benar. Beberapa ulama menuliskan tentang beberapa syarat agar taubat seseorang diterima Allah Swt. 1. berhenti dari kesalahan atau dosa yang telah diperbuat. Syarat pertama ini akan terwujud dengan sikap tegas kita dalam usaha untuk tidak mengulangi kesalah atau dosa yang telah diperbuat. Masih memberikan toleransi atau berhubungan dengan kemaksiatan berarti sikap mendua yang pada akhirnya akan memberikan jalan bagi setan untuk kesekian kalinya kita terjerumus. Lingkungan pergaulan akan sangat berperan dalam memberikan arti keberhasilan seseorang untuk bertaubat. 2. menyesali atas perbuatan yang telah dilakukan baik lisan maupun hati sesuai dengan firman Allah, Keduanya berkata: Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.(QS. Al-Araf : 23). Tidak menangguhkan taubat adalah salah satu bentuk dari aplikasi penyesalan. 3. niat bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan salah dan dosa lagi. Niat inilah diantara cirri-ciri yang terdapat pada seseorang yang serius untuk kembali ke jalan-Nya. Ha itu akan membuat kita akan terjaga dari kejatuhan kembali di tempat yang sama. 4. menyelesaikan urusan dengan orang yang pernah dizhalimi. Syarat ini apabila kesalahan dan dosa yang dilakukan menyangkut hak dan kehormatan orang lain. Misalnya jika kita telah mengambil barang orang lain, kita harus segera mengembalikannya. Atau, bila kita telah merendahkan, menghina atau menyakiti seseorang tentunya harus segera meminta maaf. Rasulullah saw bersabda,

Barangsiapa yang merusak nama baik atau harta benda orang lain, maka mintalah maaf kepadanya sekarang, sebelum datang hari dimana tidak berlaku lagi mata uang. Kalai ia punya amal kebaikan, maka sebagian amal baiknya tadi akan diambil sesuai dengan kadar aniaya yang telah dilakukan. Kalau ia tidak punya amal baik, maka dosa orang lain yang dizhaliminya tadi akan diambil dan ditambahkan kepadanya. (HR. Bukhari) Mudahkan? Selamat bertaubat. Jangan pernah menunda kenikmatan bertaubat selagi kita masih hidup.

Dalil tentang disyariatkannya shalat taubat


Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan

shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya. (HR. At-Turmudzi; dinilai hasan oleh Al-Albani) Tata Cara Shalat Taubat
1. Berwudhu dengan sempurna (sesuai sunah). 2. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat yang lainnya, sama persis. 3. Tidak ada bacaan khusus ketika shalat. Bacaannya sama dengan shalat yang lain. 4. Berusaha khusyuk dalam shalatnya, karena teringat dengan dosa yang baru saja dia lakukan. 5. Beristigfar dan memohon ampun kepada Allah setelah shalat. 6. Tidak ada bacaan istigfar khusus untuk shalat taubat. Bacaan istigfarnya sama dengan bacaan istigfar lainnya. 7. Inti dari shalat taubat adalah memohon ampun kepada Allah, dengan menyesali perbuatan dosa yang telah dia lakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Tata Cara Sholat Dhuha Niat dan Keutamaan Shalat Dhuha


Salah satu sholat sunah yang dianjurkan oleh Rosululloha SAW adalah sholat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari (mulai jam 7 sampai menjelang masuk waktu Zhuhur). Waktu paling afdhal adalah saat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Orang banyak mengenal sholat sebagai sholat sunah untuk memohon rizki dari Alloh Swt. Rosululloh SAW bersabda dalam sebuah hadits: Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ( HR.Hakim dan Thabrani ). Sholat Dhuha dilaksanakan dalam minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah). Adapun Tata-cara Melaksanakan Sholat Dhuha adalah: > Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram Usholli sunnatadhuha rak ataini mustaqbilal qiblati ada al lillaahi taaala Aku niat shalat sunah Dhuha 2 rakaat karena Allah > Membaca doa Iftitah > Membaca surat al Fatihah > Membaca satu surat didalam Al-Quran. Afdholnya rakaat pertama surat Asy-Syams dan rakaat kedua surat AlLail > Ruku dan membaca tasbih tiga kali > Itidal dan membaca bacaanya > Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali > Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya > Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali > Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas. Doa setelah Shalat Dhuha : Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-ishmata ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaai fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah. Artinya: Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.

Asy-Syams
Artinya : Matahari (The Sun) Surat ke 91 = 15 Ayat (diwahyukan di Mekah)

wasysyamsi wadhuhaahaa [91:1] Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, walqamari idzaa talaahaa [91:2] dan bulan apabila mengiringinya,

wannahaari idzaa jallaahaa [91:3] dan siang apabila menampakkannya, wallayli idzaa yaghsyaahaa [91:4] dan malam apabila menutupinya, wassamaa-i wamaa banaahaa [91:5] dan langit serta pembinaannya, wal-ardhi wamaa thahaahaa [91:6] dan bumi serta penghamparannya, wanafsin wamaa sawwaahaa [91:7] dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

fa-alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa [91:8] maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. qad aflaha man zakkaahaa [91:9] sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, waqad khaaba man dassaahaa [91:10] dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. kadzdzabat tsamuudu bithaghwaahaa [91:11] (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas, idzi inba'atsa asyqaahaa [91:12] ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, faqaala lahum rasuulullaahi naaqatallaahi wasuqyaahaa [91:13] lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya". fakadzdzabuuhu fa'aqaruuhaa fadamdama 'alayhim rabbuhum bidzanbihim fasawwaahaa [91:14] Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),

walaa yakhaafu 'uqbaahaa [91:15] dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.

Al-Lail
Artinya : Malam (The Night) Surat ke 92 = 21 Ayat (diwahyukan di Mekah)

wallayli idzaa yaghsyaa [92:1] Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

wannahaari idzaa tajallaa [92:2] dan siang apabila terang benderang,

wamaa khalaqa dzdzakara wal-untsaa [92:3] dan penciptaan laki-laki dan perempuan, inna sa'yakum lasyattaa [92:4] sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

fa-ammaa man a'thaa wattaqaa [92:5] Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, washaddaqa bilhusnaa [92:6] dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), fasanuyassiruhu lilyusraa [92:7] maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. wa-ammaa man bakhila wastaghnaa [92:8] Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, wakadzdzaba bilhusnaa [92:9] serta mendustakan pahala terbaik, fasanuyassiruhu lil'usraa [92:10] maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. wamaa yughnii 'anhu maaluhu idzaa taraddaa [92:11] Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. inna 'alaynaa lalhudaa [92:12] Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,

wa-inna lanaa lal-aakhirata wal-uulaa [92:13] dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.

fa-andzartukum naaran talazhzhaa [92:14] Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.

laa yashlaahaa illaa l-asyqaa [92:15] Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,

alladzii kadzdzaba watawallaa [92:16] yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). wasayujannabuhaa l-atqaa [92:17] Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, alladzii yu/tii maalahu yatazakkaa [92:18] yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, wamaa li-ahadin 'indahu min ni'matin tujzaa [92:19] padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, illaa ibtighaa-a wajhi rabbihi l-a'laa [92:20] tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha TInggi. walasawfa yardaa [92:21] Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. [92:21] And he shall soon be well-pleased.

Adh-Dhuhaa (Ad-Duha)
Artinya : Waktu Matahari Sepenggalah Naik (The Forenoon) Surat ke 93 = 11 Ayat (diwahyukan di Mekah)

wadhdhuhaa [93:1] Demi waktu matahari sepenggalahan naik, wallayli idzaa sajaa [93:2] dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), maa wadda'aka rabbuka wamaa qalaa [93:3] Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

walal-aakhiratu khayrun laka mina l-uulaa [93:4] Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). walasawfa yu'thiika rabbuka fatardaa [93:5] Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.

alam yajidka yatiiman faaawaa [93:6] Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?

wawajadaka daallan fahadaa [93:7] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

wawajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa [93:8] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

fa-ammaa lyatiima falaa taqhar [93:9] Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. wa-ammaa ssaa-ila falaa tanhar [93:10] Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. wa-ammaa bini'mati rabbika fahaddits [93:11] Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.

Al-Kaafiruun (Al-Kafirun)
Artinya : Orang-orang Kafir (Those That Reject Surat ke 109 = 6 Ayat (diwahyukan di Mekah)

Faith)

qul yaa ayyuhaa lkaafiruun [109:1] Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, laa a'budu maa ta'buduun [109:2] Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. walaa antum 'aabiduuna maa a'bud [109:3] Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. walaa anaa 'aabidun maa 'abadtum [109:4] Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, walaa antum 'aabiduuna maa a'bud [109:5] dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. lakum diinukum waliya diin [109:6] Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.

qul yaa ayyuhaa lkaafiruun laa a'budu maa ta'buduun walaa antum 'aabiduuna maa a'bud walaa anaa 'aabidun maa 'abadtum walaa antum 'aabiduuna maa a'bud lakum diinukum waliya diin

wasysyamsi wadhuhaahaa walqamari idzaa talaahaa wannahaari idzaa jallaahaa wallayli idzaa yaghsyaahaa wassamaa-i wamaa banaahaa wal-ardhi wamaa thahaahaa wanafsin wamaa sawwaahaa fa-alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa qad aflaha man zakkaahaa waqad khaaba man dassaahaa kadzdzabat tsamuudu bithaghwaahaa idzi inba'atsa asyqaahaa faqaala lahum rasuulullaahi naaqatallaahi wasuqyaahaa fakadzdzabuuhu fa'aqaruuhaa fadamdama 'alayhim rabbuhum bidzanbihim fasawwaahaa walaa yakhaafu 'uqbaahaa

wallayli idzaa yaghsyaa wannahaari idzaa tajallaa wamaa khalaqa dzdzakara wal-untsaa inna sa'yakum lasyattaa fa-ammaa man a'thaa wattaqaa washaddaqa bilhusnaa fasanuyassiruhu lilyusraa wa-ammaa man bakhila wastaghnaa wakadzdzaba bilhusnaa fasanuyassiruhu lil'usraa wamaa yughnii 'anhu maaluhu idzaa taraddaa inna 'alaynaa lalhudaa wa-inna lanaa lal-aakhirata wal-uulaa fa-andzartukum naaran talazhzhaa laa yashlaahaa illaa l-asyqaa alladzii kadzdzaba watawallaa wasayujannabuhaa l-atqaa alladzii yu/tii maalahu yatazakkaa wamaa li-ahadin 'indahu min ni'matin tujzaa illaa ibtighaa-a wajhi rabbihi l-a'laa walasawfa yardaa

Anda mungkin juga menyukai