Anda di halaman 1dari 19

Bacaan shalat lengkap (mulai dari niat hingga salam) UPDATE

1. Niat Sholat Subuh 2 Raka'at

USHOLLII FARDLOLSH SHUBHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAAAN (IMAAMAN/MA'MUUMAN) LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu shubuh dua raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai
makmum) karena Allah.
2. Niat Sholat Dhuhur 4 Raka'at

USHOLLII FARDLODH DHUHRI ARBA'A ROKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI


ADAA-AN (IMAAMAN/MA'MUUMAN) LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu dhuhur empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai
makmum) karena Allah.

3. Niat Sholat Ashar 4 Raka'at

USHOLLII FARDLOL 'ASHRI ARBA'A ROKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI


ADAA-AN (IMAAMAN/MA'MUUMAN) LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu ashar empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai
makmum) karena Allah.
4. Niat Sholat Magrib 3 Raka'at

USHOLLII FARDLOL MAGHRIBI TSALAATSA ROKA'AATIN MUSTAQBILAL


QIBLATI ADAA-AN (IMAAMAN/MA'MUUMAN) LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu maghrib tiga raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai
makmum) karena Allah.
5. Niat Sholat Isya 4 Raka'at

USHOLLII FARDLOL 'ISYAA-I ARBA'A ROKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI


ADAA-AN (IMAAMAN/MA'MUUMAN) LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu isya empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai
makmum) karena Allah
*Jika melaksanakan sholat berjamaah sebagai imam maka tambahkan imaaman namun
jika sholat jamaah sebagai makmum tambahkan ma'muuman.
-Takbiratul Ihram-

ALLAHU AKBAR
Artitnya:
Allah Maha Besar
- Bacaan Doa Iftitah -

ALLAHU AKBAR, KABIERAW WALHAMDULILLAHI KATSIERA.


WASUBHANALLAHI BUKRATAW WA-ASHILA.
WAJJAHTU WAJHIA LILLADZIE FATHARAS SAMAWATI WAL ARDLA
HANIEFAN MUSLIMAWWAMA ANAMINAL MUSYRIEKIEN. INNA SHALATI
WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI LILLAHI RABBILALAMIEN.
LASYARAKIEKA LAHU WABIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIEN.
Artinya :
Maha besar Allah, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan
sore.
Saya menghadapkan muka saya kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dengan rendah
hati dan sejujur-jujurnya sebagai seorang muslim, bukan sebagai seorang musyrik.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah, Tuhan seru sekalian
alam. Tiada sekutu bagiNya. Begitulah saya diperintah, dan saya sebahagian dari orang
islam.
- Surat Al Fatihah -

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIM.
ALHAMDU LILLAHI-ROBBIL ALAMIN. ARRAHMA NIRRAHIM. MALIKI
YAUMIDDIN. IYYAKA NABUDU WAIYYA-KANASTAIN IHDINASH-SHIRATHAL MUSTAQIM, SHIRATHALLADZINA ANAMTAALAIHIM GHAIRIL
MAGHDHUBI ALAIHIM. WALADL DLAALLIIN, AMIN
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai
hari kemudian. Pada-Mulah aku menyembah, dan kepada-Mulah aku meminta
pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang
telah Engkau beri nimat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai,atau jalannya
orang-orang yang sesat.
-Membaca Surat Al-QuranBagi yang sholat sendirian atau menjadi imam setelah membaca alfatiha di sunahkan
membaca surat Al-Quran

- Ruku -

SUBHAANA RABBIYAL ADZIIMI WABIHAMDIHII ( 3 kali )


Artinya :
Mahasuci Allah Maha Agung serta memujilah aku kepadaNya.
- Itidal -

SAMIALLAAHU LIMAN HAMIDAH.


Artinya :
Allah mendengar orang yang memujiNya.
Pada waktu berdiri tegak ( Itidal ) terus membaca :

RABBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAWAATI WAMI UL ARDLI WAMIL


UMAA SYITA MIN SYAIIN BADU
Artinya :
Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang
yang Kau kehendaki sesudah itu
- Sujud -

SUBHAANA RABBIYAL ALAA WABIHAMDIHII ( 3 kali )


Artinya :
Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya.
- Duduk diantara dua sujud -

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFANII WARZUQNII WAHDINII


WAAAFINI WAFUANNII.
Artinya :
Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan
dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan
berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
- Tahiyat awal -

ATTAHIYYATUL MUBARAKAATUSH SHOLAWAATUTH THAYYIBATU


LILLAAH, ASSALAAMUALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI
WABARAKAATUH, ASSALAAMUALAINA WAALAA IBAADILLAAHISH
SHOOLIHIIN. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WAASYHADU ANNA
MUHAMMADAN RASUULULLAAH. ALLAHHUMMA SHOLLI ALAA SAIDINA
MUHAMMAD WA ALA AALIHI SAIDINA MUHAMMAD.
Artinya :
Ya Allah, segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya milik-Mu ya
Allah,- Wahai Nabi selamat sejahatera semoga tercurah kepada Engkau wahai Nabi
Muhammad, semoga juga Rahmat Allah dan Berkah-Nya pun tercurah kepadamu wahai
Nabii,- Semoga salam sejahtera tercurah kepada kami dan hamba-hamba-Mu yang
sholeh. Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi
Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada
Nabi Muhammad dan limpahkan juga shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad.
- Tahiyat akhir -

Setelah baca seperti tahiyat awal dilanjutkan dengan


...KAMAA SHOLAITA ALA SAIDINA IBRAHIIM WA ALA AALIHI SAIDINA
IBRAHIIM, WA BAARIK ALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA AALIHI
SAIDINA MUHAMMAD, KAMAA BAARAKTA ALA SAIDINA IBRAHIIM WA
ALA AALIHI SAIDINA IBRAHIIM, FIL ALAMINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
Artinya :
sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan juga kepada
keluarga Nabi Ibrahim, dan berkatilah Ya Allah Nabi Muhammad dan berkatilah juga
keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan
juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Terpuji lagi
Maha Mulia.
- Salam -

ASSALAAMUALAIKUM WARAHMATULLAAHI.
Artinya :
Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.
1. Shalat Wudhu, Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai
wudhu, niatnya :Ushalli sunnatal wudlu-I rakataini lillahi Taaalaa artinya : aku niat
shalat sunnah wudhu dua rakaat karena Allah 2. Shalat Tahiyatul Masjid, yaitu
shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki masjid, sebelum duduk untuk
menghormati masjid. Rasulullah bersabda
Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum
shalat dua rakaat lebih dahulu (H.R. Bukhari dan Muslim). Niatnya :
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat
sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah
3. Shalat Dhuha. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari baru naik.
Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah Barang siapa
shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga (H.R. Tarmiji
dan Abu Majah). Niatnya :

Ushalli sunnatal Dhuha rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah
dhuha dua rakaat karena Allah
4. Shalat Rawatib. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu.
Niatnya :
a. Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib.
Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4
rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya. Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rakataini Qibliyyatan lillahi Taaalaa Artinya: aku niat
shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah
* bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
b. Badiyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu.
Waktunya : 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2
rakaat sesudah shalat Isya. Niatnya :
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rakataini Badiyyatan lillahi Taaalaa Artinya : aku niat
shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah
* bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
5. Shalat Tahajud, adalah shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah
malam. Dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita.
Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Quran. Dan pada sebagian malam hari
bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan
Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji(Q.S. Al Isra : 79 ). Niatnya :
Ushalli sunnatal tahajjudi rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah
tahajjud dua rakaat karena Allah
6. Shalat Istikharah, adalah shalat sunnah dua rakaat untuk meminta petunjuk yang
baik, apabila kita menghadapi dua pilihan, atau ragu dalam mengambil keputusan.
Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir. Niatnya :
Ushalli sunnatal Istikharah rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat
sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah
7. Shalat Hajat, adala shalat sunnah dua rakaat untuk memohon agar hajat kita
dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat
dengan salam setiap 2 rakaat. Niatnya :
Ushalli sunnatal Haajati rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah
hajat dua rakaat karena Allah
8. Shalat Mutlaq, adalah shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga
tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak atau sedikit
(Al Hadis). Niatnya :
Ushalli sunnatal rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah dua
rakaat karena Allah
9. Shalat Taubat, adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa
kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-Nya. Niatnya:
Ushalli sunnatal Taubati rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah
taubat dua rakaat karena Allah
10. Shalat Tasbih, adalah shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan setiap malam, jika
tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak
empat rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan satu salam,
Jika dikerjakan pada malam hari dengan dua salam. Cara mengerjakannya
Niat :
Ushalli sunnatan tasbihi rakaataini lilllahi taaalaa artinya aku niat shalat sunnah
tasbih dua rakaat karena Allah
a. Usai membaca surat Al Fatehah membaca tasbih 15 kali.
b. Saat ruku, usai membaca doa ruku membaca tasbih 10 kali

c. Saat itidal, usai membaca doa itidal membaca tasbih 10 kali


d. Saat sujud, usai membaca doa sujud membaca tasbih 10 kali
e. Usai membaa doa duduk diantara dua sujud membaca tasbi 10 kali.
f. Usai membaca doa sujud kedua membaca tasbih 10 kali.
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali. Lafadz
bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar artinya : Maha
suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Akkah, Dzat yang Maha Agung.
11. Shalat Tarawih, adalah shalat sunnah sesudah shalat Isyapada bulan Ramadhan.
Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dalam hadis. Yang dikerjakan oleh Rasulullah
saw, baik pada bulan ramadhan atau lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat (H.R.
Bukhari). Dari Jabir Sesungguhnya Nabi saw telah shallat bersama-sama mereka
delapan rakaat, kemudian beliau shalat witir. (H.R. Ibnu Hiban)
Pada masa khalifah Umar bin Khathtab, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dan
hal ini tidak dibantah oleh para sahabat terkenal dan terkemuka. Kemudian pada zaman
Umar bin Abdul Aziz bilangannya dijadikan 36 rakaat. Dengan demikian bilangan
rakaatnya tidak ditetapkan secara pasti dalam syara, jadi tergantung pada kemampuan
kita masing-masing, asal tidak kurang dari 8 rakaat. Niat shalat tarawih :
Ushalli sunnatan Taraawiihi rakataini (Imamam/makmuman) lillahi taaallaa artinya :
Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (imamam/makmum) karena Allah
12. Shalat Witir, adalah shalat sunnat muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan
dengan shalat tarawih, Bilangan shalat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat. Dari Abu Aiyub,
berkata Rasulullah Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah.
Siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka satu maka
kerjakanlah(H.R. Abu Daud dan Nasai). Dari Aisyah : Adalah nabi saw. Shalat sebelas
rakaat diantara shalat isya dan terbit fajar. Beliau memberi salam setiap dua rakaatdan
yang penghabisan satu rakaat (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ushalli sunnatal witri rakatan lillahi taaalaaartinya : Aku niat shalat sunnat witir
dua rakaat karena Allah
13. Shalat Hari Raya, adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10
Dzulhijah. Hukumnya sunat Muakad (dianjurkan).Sesungguhnya kami telah memberi
engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan
berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha (Q.S. Al Kautsar.1-2)Dari Ibnu Umar
Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pada dua hari raya sebelum
berkhutbah.(H.R. Jamaah). Niat Shalat Idul Fitri :
Ushalli sunnatal liiidil fitri rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya :
Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah
Niat Shalat Idul Adha :
Ushalli sunnatal liiidil Adha rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya :
Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah
Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari.
Syarat, rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa
sunnat sebagai berikut:

a. Berjamaah
b. Takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakat kedua
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
d. Setelah takbir yang kedua sampai takbir yang terakhir membaca tasbih.
e. Membaca surat Qaf dirakaat pertama dan surat Al Qomar di rakaat kedua.
Atau surat Ala dirakat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya.
g. Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jumat
h. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul
Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri pada Shalat Idul Adha
sebaliknya.
14. Shalat Khusuf, adalah shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan atau matahari.
Minimal dua rakaat. Caranya mengerjakannya :
a. Shalat dua rakaat dengan 4 kali ruku yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku dan
Itidal membaca fatihah lagi kemudian ruku dan Itidal kembali setelah itu sujud
sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
b. Disunatkan membaca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana
bulan harus nyaring sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.
Niat shalat gerhana bulan :
Ushalli sunnatal khusuufi rakataini lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat gerhana
bulan dua rakaat karena Allah
15. Shalat Istiqa,adalah shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada
Allah SWT. Niatnya
Ushalli sunnatal Istisqaa-I rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya :
Aku niat shalat istisqaa dua rakaat (imam/makmum) karena Allah
Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa :

a. Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dengan berpusa
dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab
menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak
orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan
(hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya(Q.S. Al Isra : 16).
b. Pada hari keempat semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan
dengan pakaian sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa
c. Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya membaca
istigfar 9 X dan pada khutbah kedua 7 X.
Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu :
a. Khatib disunatkan memakai selendang.
b. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, dan berkeyakinan bahwa Allah SWT
akan mengabulkan permintaan mereka.
c. Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
Saat berdoa pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi
makmumnya
1. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan
Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Dalam sebuah hadist
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah telah bersabda yang artinya:
Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada
hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bln Dzulhijjah). (Hadist Riwayat al-Bukhari).
Dan dalam Taudhih Al-Ahkam, Asy-Syaikh Abdullah Al-Bassam berkata:
Puasa hari arafah adalah puasa sunnah yang paling utama berdasarkan ijma para
ulama.
Jika Puasa Arafah disunnahkan bagi mereka yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji,
lalu bagaimana dengan mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci?
Al-Imam As-Syafiei telah berpendapat bahwa bagi mereka yang pada saat itu sedang
melaksanakan ibadah haji di Arafah akan lebih baik apabila mereka tidak melakukan
puasa di hari itu, dengan tujuan agar mereka kuat dalam berdoa dan menjalankan ibadah
haji di sana. Imam Ahmad RadiAllahuanhu pun mengatakan bahwa Jika ia sanggup
berpuasa maka boleh berpuasa, tetapi jika tidak hendaklah ia berbuka, sbb hari Arafah
memerlukan kekuatan (tenaga).

Adapun niat dalam melakukan puasa arafah adalah Nawaitu ashoumul arafah
lilyaumil ghoddi lillahi Taala. artinya Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah
taala
Keutamaan dari Puasa Sunnah Arafah

Menghapuskan dosa selama dua tahun yakni satu tahun sebelumnya dan satu
tahun ke depan. Sebagaimana hadist Rasulullah Solallahu Alaihi Wassalam yang artinya:
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, Puasa
itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya. (HR. Muslim)

Dapat membebaskan kita dari siksa api neraka, sebagaimana pernyataan yang
dikeluarkan oleh sebagian besar ulama yang menyatakan bahwa Allah memberikan
kebebasan dari siksa api neraka di hari arafah bukan hanya bagi jamaah haji yang sedang
melaksanakan wukuf di padang Arafah, melainkan juga terhadap kaum muslimin yang
sedang tidak berhaji.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam bersabda yang artinya:
Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari
Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada
para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?(HR.
Muslim)

Dikabulkannya Doa, seperti hadist Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam yang


artinya:
Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan,
begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan Laa ilaha illallah
wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir
(Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala
kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu). (HR. Tirmidzi,
hasan)
2. Puasa di Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Di sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk
memperbanyak amalan seperti berdzikir, istigfar, berdoa, bersedekah, serta yang paling
ditekankan adalah melakukan puasa. Mengapa? Karena mengerjakan puasa di sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah sama seperti kita berpuasa selama setahun penuh serta
seperti kita mengerjakan sholat setiap malam yang sebanding dengan sholat pada
malam Lailatul Qodar.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang artinya:

Tiada sebarang hari pun yang lebih disukai Allah dimana seorang hamba beribadat di
dalam hari-hari itu daripada ibadat yang dilakukannya di dalam 10 hari Zulhijah. Puasa
sehari di dalam hari itu menyamai puasa setahun dan qiamulail (menghidupkan malam)
di dalam hari itu seumpama qiamulail setahun.
Dalam Hadist yang diriwatkan oleh Hunaidah bin Khalid, dari isterinya, dari beberapa
istri Nabi SAW:
Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan puasa sembilan hari di awal bulan Zulhijjah,
di Hari Asyura dan tiga hari di setiap bulan iaitu hari Isnin yang pertama dan dua hari
Khamis yang berikutnya. (Hadith Riwayat Imam Ahmad dan an-Nasaie)
Keutamaan berpuasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah

Diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT.


Diibaratkan seperti orang yang sedang beribadah dan berpuasa selama satu tahun
tanpa melakukan perbuatan maksiat.

Doa-doanya akan dikabulkan Allah SWT.


Segala kesusahan, kemelaratan dan kefakirannya akan dihilangkan oleh Allah
SWT dan pada hari kiamat, mereka akan bersama orang yang baik, mulia dan terhormat.

Dapat terhindar dari sifat munafik dan siksa kubur.

Mendapatkan Rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT dan dibebaskan dari
adzab.

Akan terhindar dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran serta membuka 30 pintu
kemudahan dan kesenangan.

Mendapatkan pahala yang tak terhingga jumlahnya.

Akan diampuni dosa-dodanya setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
3. Puasa Tasua
Puasa Tasua adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini
dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal
10 Muharram. Kenapa harus begitu? Karena dihari yang sama yaitu tanggal 10 Muharram
orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.
Jadi melakukan puasa ditanggal 9 Muharram untuk mengiringi puasa keesokan harinya
akan dapat membedakan dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan
Nasrani.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, bahwa ketika Rasulullah Sshallallahu Alaihi Wa
sallam sedang melaksanakan puasa Asyura, dan beliau memerintahkan para sahabat untuk
melakukan puasa di hari itu juga, ada beberapa sahabat yang berkata yang artinya:
Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan
orang Yahudi dan Nasrani. Lalu Rasulullah menjawab yang artinya Jika datang tahun
depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).Ibnu Abbas melanjutkan,
Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam sudah wafat. (HR. Muslim 1916).

Adapun niat untuk melaksanakan puasa Sunnah tasua adalah


Nawaitu sauma gadhin min yaumi tasua sunnatan lillahi taala. yang artinya Aku
berniat puasa Sunnah Tasua karena Allah Taala.
4. Puasa Asyura (10 Muharram)
Ini adalah puasa sunnah yang dilakukan pada keesokan hari setelah melakukan puasa
sunnah Tasua. Imam As-Syafii dan pengikut madzhabnya, imam Ahmad, Ishaq bin
Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan bahwa dianjurkan menjalankan puasa di hari
kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram secara berurutan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi WasallamBersabda yang artinya:
Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutamautama shalat sesudah shalat fardhu, ialah shalat malam. (HR. Muslim no. 1163)

Adapun niat puasa Asyura adalah Nawaitu sauma ghodin min yaumi
asyura sunnattan lillahi taala. yang artinya Aku berniat puasa sunnah Asyura,
karena Allah taala.
Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu Anhu, ia berkata yang artinya:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari
Asyura`, beliau menjawab: Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah
berlalu. (HR. Muslim no. 1162)
Dari penjelasan di atas jelas sudah bahwa puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10
Muharram adalah puasa sunnah yang terbaik dan terutama setelah menjalankan puasa
Romadhon, dan keutamaannya adalah Allah akan mengampuni semua dosa setahun yang
lalu. Yang dimaksud dengan semua dosa di sini adalah dosa-dosa yang kecil, sedangkan
dosa-dosa besar tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan taubat dan rahmat dari
Allah.

5. Puasa Syawal
Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada enam hari di bulan
syawal yang merupakan sunnah Nabi Muhammad Sholallahu alaihi Wassalam. Adapun
untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan maupun secara terpisah.
Akan tetapi menurut fatawa Ibni Utsaimin dalam kitab Ad-Dawah, 1:5253
menyatakan bahwa Boleh melaksanakan puasa sunnah secara berurutan atau terpisahpisah. Namun, mengerjakannya dengan berurutan, itu lebih utama karena menunjukkan
sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa
menyebabkan tidak jadi beramal.
Keutamaan menjalankan puasa sunnah di enam hari pada bulan syawal adalah sesuai
dengan hadist nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya:
Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal,
maka itulah puasa satu tahun. (HR. Ahmad dan Muslim).

Untuk menjalankannya ibadah puasa sunnah syawal, niatnya adalah Nawaitu


sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala.
6. Puasa Senin Kamis
Puasa senin kamis merupakan puasa sunnah yang paling sering dikerjakan oleh
Rasulullah sholallahu Alaihi Wassalam. Dari Abu Harrairah Radiallahu Anhu pernah
berkata:
Bahwasanya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari
Senin dan Kamis. Dan ketika Rasulullah ditanya tentang alasnnya, Beliau bersabda
Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis,
maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin,
kecuali dua orang yang bermusuhan. Maka Allah pun berfirman Tangguhkan
keduanya. (HR. Ahmad)
Mengapa Puasa Sunnah senin kamis sangat dianjurkan oleh Baginda Rasul? Dalam
sebuah Hadist yang disampaikan Abu Hurrairah,, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
bersabda, yang artinya:
Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh
malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi
berpuasa. (HR. Tirmidzi)
Selain itu, dalam sebuah hadist, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
Hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan, dan di mana aku dijadikan Rasul dan
diturunkannya padaku wahyu. (H.R. Muslim)

Adapun niat puasa senin kamis adalah :

NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAII SUNNATAN LILLAHI TANAALA


yang artinya Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah taala.

NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI


TAAALA yang artinya Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah taala.
7. Puasa Daud
Puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari
berpuasa dan sehari berbuka (tidak berpuasa). Dari Abdullah bin Amru radhialahu anhu,
Rasulullah holallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa
Daud alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata,
sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu alaihi
wasallam berkata: Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu. (HR. Bukhari No :
1840)
Dalam hadist lain, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling
disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun
pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan
berpuasa sehari. (HR. Bukhari Muslim)

Adapun niat dalam menjalankan puasa sunnah Daud adalah


Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi taaala. Yang artinya Saya niat puasa
Daud, sunnah karena Allah taala.
Keutamaan dari Puasa Daud

Senantiasa terpelihara dari perbuatan-perbuatan maksiat

Dapat menumbuhkan akhlak yang baik dan budi pekerti luhur

Dapat menerima segala pemberian dari Allah dengan lapang hati

Dikaruniai pemikiran yang senantiasa positif, kreatif, dan inovatif

Dikaruniai sifat istiqomah atau dapat menahan emosi

Senantiasa mendapatkan ketentraman jiwa

Terlihat lebih berwibawa

Menjadi pintu datangnya rejeki

Dijadikan sebagai hamba Allah yang selalu bersyukur

Dikaruniai rumah tangga yang harmonis


8. Puasa Syaban
Jenis puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang lainnya
adalah puasa di bulan Syaban. Dari Saidatina aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:
Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka.
Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak
pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.
Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Syaban. (HR.
Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata:
Saya berkata: Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu
bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Syaban. Maka beliau
bersabda: Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan
merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul alamin.
Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.
(HR. Nasai)
Dari hadist-hadist di atas kita tahu betapa pentingnya menjalankan puasa sunnah di bulan
Syaban, seperti :

Berpuasa satu hari di bulan syaban akan membawa keuntungan bagi umat seperti
Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka, kelak akan menjadi penghuni syurga dan
menjadi teman bagi nabi Yusuf Alaihissalam, akan mendapatkan pahala seperti yang telah
dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Ayub dan Nabi Daud.

Berpuasa 3 hari di permulaan, pertengahan, dan akhir bulan syaban akan


membawa keuntungan seperti akan mendapatkan pahala 70 nabi dan layaknya beribadah
70 tahun, jika ia meninggal di tahun tersebut, maka ia akan dimasukkan dalam golongan
orang-orang yang mati syahid.

Berpuasa pada hari kamis pertama dan terakhir di bulan syaban akan membawa
keuntungan seperti akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan akan dimasukkan ke
dalam surga kelak.

Berpuasa di hari senin terakhir di bulan syaban akan diampuni dosa-dosanya


oleh Allah SWT.

Dan apabila berpuasa satu bulan penuh di bulan syaban akan mendatangkan
keuntungan seperti akan diberikan kemudahan saat ia mati seperti terlepas dari kegelapan
alam kubur, terbebas dari huru hara malaikan munkar dan nakir, Allah akan menutup
aibnya di hari kiamat, serta ia akan dijadikan penghuni syurga.

Adapun niat puasa sunnah syaban adalah Nawaitu sauma syahri syahban lillahi taala
yang artinya Saya niat puasa bulan syaban , sunnah karena Allah taala.
9. Puasa 3 Hari pada Pertengahan Bulan
Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Ayyamul Bidh, dimana pelaksanaanya adalah di 3
hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan at-Tirmidzi, Rasulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam bersabda:
Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka
berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah.
Abu Hurrairah radhiyallahu anhu pernah berkata:
Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewasiatkan padaku tiga
nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati yaitu berpuasa tiga hari setiap
bulannya, mengerjakan shalat Dhuha, dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur. (HR.
Bukhari no. 1178)

Adapun niat puasa sunnah ini adalah Nawaitu shauma ghodiin an adai
sunnatun ayyamil Biidh lilahi taala. Yang artinya saya niat berpuasa sunah hari putih
karena Allah Taala.
Keutamaan Menjalan Puasa Sunnah ini adalah:

Dapat mengendalikan hawa nafsu

Agar anggota tubuh kita bisa beristirahat setiap bulannya

Dapat menghidupkan sunnah Nabi


10. Puasa di Bulan-bulan Haram (Asyhurul Hurum)
Ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan di bulan-bulan haram, yaitu bulan
Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Mengapa demikian? karena bulan bulan
tersebut dimaksudkan untuk melepas sesuatu yang haram (meninggalkan sesuatu
perbuatan yang haram) dan mengamalkan puasa dan ibadah-ibadah lain pada bulan-bulan
tersebut.
Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturutturut; Zulqadah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu
Daud dan Ahmad)

11. Puasa bagi Pemuda yang Belum Menikah


Ini merupakan puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap pemuda yang
belum menikah sebagai pengingat diri, terutama bagi pemuda yang memiliki syahwat
tinggi. Puasa ini bisa dilakukan kapan saja kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk
berpuasa.
Adapun faedah yang bisa didapatkan dengan menjalankan puasa ini adalah dapat menjadi
perisai bagi mereka yang belum menikah dari godaan syahwat yang sangat kuat.
Rasulullah SAW bersabda:
Wahai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kalian yang telah memiliki kemampuan
untuk menikah, maka hendaklah segera menikah, karena menikah akan lebih
menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu
maka hendaklah shaum karena shaum akan menjadi perisai baginya. ( HR. Bukhari dan
Muslim)

Anda mungkin juga menyukai