Anda di halaman 1dari 59

Tata Cara dan Bacaan Sholat Lengkap

1. Niat

Tata cara pertama adalah melafalkan niat.


Dalam membaca niat sholat bisa dibaca
dengan suara lirih atau dibaca dalam hati.
Dianjurkan untuk tidak mengucapkan niat
dengan suara keras.
Untuk niat sholat wajib memiliki niat
yang berbeda-beda. Berikut niat sholat
wajib.
a. Niat sholat Subuh
Bacaan Niat Sholat Subuh Arab
‫ض الصُّ بْح َر َكعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء هلل تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Bacaan Niat Sholat Subuh Latin
“Usholli Fardlon Shubhi Rok’ataini
Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Arti Niat Sholat Subuh
“Aku niat melakukan sholat fardu subuh 2
rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini,
karena Allah ta’ala”
b. Niat Sholat Dhuhur
Bacaan Niat Sholat Dhuhur Arab
‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء هلل تَ َعالَى‬
ٍ َ ‫الظه ِْر أَرْ بَ َع َر َكعا‬
ُّ ‫ض‬ َ ُ‫ا‬
َ ْ‫صلِّ ْي فَر‬
Bacaan Niat Sholat Dhuhur Latin
“Usholli Fardlon dhuhri Arba’a Rok’aataim
Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Arti Niat Sholat Dhuhur
“Aku niat melakukan sholat fardu dhuhur 4
rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini,
karena Allah ta’ala”
c. Niat Sholat Ashar
Bacaan Niat Sholat Ashar Arab
‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء هلل تَ َعالَى‬
ٍ َ ‫ض ال َعصْ ِرأَرْ بَ َع َر َكعا‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Bacaan Niat Sholat Ashar Latin
“Usholli Fardlol Ashri Arba’a Roka’aataim
Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Arti Niat Sholat Ashar
“Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4
rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini,
karena Allah ta’ala”
d. Niat Sholat Maghrib
Bacaan Niat Sholat Maghrib Arab
‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء هلل تَ َعالَى‬
ٍ َ ‫ث َر َكعا‬ ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬
َ َ‫ب ثَال‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Bacaan Niat Sholat Maghrib Latin
“Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa
Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an
Lillahi ta’aala”
Arti Niat Sholat Maghrib
“Aku niat melakukan sholat fardu maghrib
3 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat
ini, karena Allah ta’ala”
e. Niat sholat Isya
Bacaan Niat Sholat Isya Arab
‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء هلل تَ َعالَى‬
ٍ َ ‫ض ال ِع َشاء ِأَرْ بَ َع َر َكعا‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Bacaan Niat Sholat Isya Latin
“Usholli Fardlol I’syaa-i Arba’a Roka’aataim
Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”
Arti Niat Sholat Isya
“Aku niat melakukan sholat fardu isya 4
rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini,
karena Allah ta’ala”
Niat sholat harus dilakukan sesuai
dengan waktu sholat yang akan
dijalankan masing-masing. Niat sholat bisa
dilakukan di dalam hati atau dilafalkan
dengan lembut.
Niat sholat diatas adalah niat sholat ketika
melakukan sholat sendirian. Untuk niat
sholat yang dilakukan secara berjamaah
ada tambahannya setelah bacaan “Adaa-
an”.
 Tambahkan bacaan makmuman ” ‫َمأْ ُم ْو ًما‬
“ ketika jadi makmum.

 Tambahkan bacaan imaman ” ‫“ إِ َما ًما‬ jika


jadi imam.
Anda niatkan sholat yang Anda lakukan
hanya karena Allah SWT dan semata-mata
mengharapkan ridho Allah SWT.
Simak dan baca juga niat dan tata cara
sholat Jumat pada artikel sholat Jumat.
2. Takbiratul Ihrom
Setelah membaca niat sholat kemudian
dilanjutkan dengan membaca takbiratul
Ihram “Allahu Akbar”
3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, Anda harus


membaca doa iftitah. Terdapat dua versi
bacaan doa iftitah dan Anda bisa
menggunakan salah satu diantaranya.
Bacaan Doa Iftitah
4. Membaca Surah Al-Fatihah

Setelah membaca doa iftitah, kemudian


dilanjutkan dengan membaca surah Al-
Fatihah.
Bacaan Surah Al-Fatihah
َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم‬
‫ين‬
ِ ‫الرَّحْ ٰ َم ِن الر‬
‫َّحيم‬
ِ ‫َمالِ ِك يَ ْو ِم ال ِّد‬
‫ين‬
ُ ‫ك نَ ْستَ ِع‬
‫ين‬ َ ‫ك نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا‬
َ ‫إِيَّا‬
‫ا ْه ِدنَا الصِّ َراطَ ْال ُم ْستَقِي َم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
َ ِّ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّال‬
‫ين‬ َ ‫ين أَ ْن َع ْم‬
َ ‫ص َراطَ الَّ ِذ‬ ِ
“Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin. Ar
Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin.
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin.
Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal
ladziina an’amta ‘alaihim ghairil
maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin”
Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh
alam, Yang Maha Pengasih, Lago Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami
jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepadanya;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
5. Membaca salah satu surah yang ada di Al Qur’an

Setelah membaca surat Al Fatihah,


kemudian dilanjutkan dengan membaca
Ayat Pada Al-Quran. Sangat disarankan
membaca Surah-Surah pendek seperti
Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.
Misalnya membaca surah Al-Ikhlas.
6. Ruku

Membaca doa ketika ruku, bacaan doa


ruku dibaca sebanyak 3 kali.
‫ان َربِّ َى ْال َع ِظ ِيم‬
َ ‫ُس ْب َح‬
“Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih.”
Artinya:
“Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan
segala puji bagi-Nya.”
7. I’tidal

Setelah ruku kemudian bangkit dari ruku


dengan membaca “SAMI’ALLOOHU
LIMAN HAMIDAH”.
Kemudian setelah posisi berdiri membaca
bacaan berikut.

Bacaan ini diriwayatkan oleh Imam Muslim:

ِ ْ‫ت َواألَر‬
َ ‫ض َو ِملْ َء َما ِش ْئ‬
‫ت ِم ْن َش ْى ٍء بَ ْع ُد‬ ِ ‫ك ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َم َوا‬
َ َ‫َربَّنَا ل‬
“Rabbanaa Lakal Hamdu Mil’us Samaawati
Wa Mil’ul Ardhi Wa Mil ‘Umaasyi’ta Min
Syai’in Ba’du.”
Artinya:
“Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu,
sepenuh langit dan sepenuh bumi dan
sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki
setelah itu.”
8. Sujud Pertama
Turun setelah membaca Iktidal, kemudian
membaca takbir (Allahu akbar). Lalu
dilanjutkan dengan melakukan sujud.
Ketika sujud membaca doa sujud, bacaan
doa sujud dibaca sebanyak 3 kali.
Bacaan Sujud

‫ان َربِّ َى اأْل َ ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫ُس ْب َح‬
“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih”
Artinya:
“Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan
segala puji bagi-Nya.”
9. Duduk Iftirasy atau diantara dua sujud
Bacaan Duduk Iftirasy

‫َربِّ ا ْغفِرْ لِ ْي َوارْ َح ْمنِ ْي َواجْ بُرْ نِ ْي َوارْ فَ ْعنِ ْي َوارْ ُز ْقنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي َو َعافِنِ ْي‬
‫ف َعنِّ ْي‬ُ ‫َوا ْع‬
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii
warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.”
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku,
cukupilah aku, angkatlah derajatku,
berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah
petunjuk kepadaku, berilah kesehatan
kepadaku dan ampunilah aku.”
10. Sujud kedua

Setelah selesai membaca bacaan duduk


iftirasy, kemudian membaca takbir (Allahu
akbar). Lalu dilanjutkan dengan
melakukan sujud kedua.
Ketika sujud kedua membaca doa sujud,
bacaan doa sujud dibaca sebanyak 3 kali.
Bacaan Sujud

‫ان َربِّ َى اأْل َ ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫ُس ْب َح‬
“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih”
Artinya:
“Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan
segala puji bagi-Nya.”
Setelah sujud kedua, kemudian bangkit
dan membaca Takbiratul Ihrom “Allahu
Akbar” untuk bangkit berdiri untuk
melanjutkan ke rakaat berikutnya.
Untuk bacaan pada rakaat kedua dan
seterusnya adalah sama, hanya tidak perlu
membaca “Doa Iftitah”.
Pada sholat yang memiliki rakaat lebih dari
2, seperti sholat dhuhur, asyar, maghrib
dan isya, setelah selesai melakukan sujud
kedua pada rakaat kedua dilanjutkan
dengan “Duduk Tasyahud Awal”.
Sedangkan untuk sholat subuh yang hanya
memiliki 2 rakaat, setelah sujud kedua
pada rakaat kedua, maka dilanjutkan
dengan “Duduk Tasyahud Akhir”.
11. Duduk Tasyahud Awal
Bacaan Duduk Tasyahud Awal

‫ك أَيُّهَا النَّبِ ُّي‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬


َ ‫ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي‬.ِ‫ات ِهلل‬ ُ ‫صلَ َو‬ َّ ‫ات ال‬ ُ ‫َّات ْال ُمبَا َر َك‬
ُ ‫اَلتَّ ِحي‬
‫ أَ ْشه ُد اَ ْن‬.‫ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هللاِ الصَّالِ ِحي َْن‬.ُ‫َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬
ِ‫الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َواَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َرس ُْو ُل هللا‬
“At-tahiyyaatul mubaarakatush
shalawaatuth thayyibaatulillaahi.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa
rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu
‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-
shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu
wa asyhadu anna Muhammadar
Rasuulullaahi”.
Artinya:
“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat
dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah
kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat
dan berkah dari Allah semoga tetap
tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad).
Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah
semoga juga tercurah atas kami, dan juga
atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah.”
Pada sholat yang memiliki rakaat lebih dari
2, seperti sholat dhuhur, asyar, maghrib
dan isya, setelah selesai
melakukan “Duduk Tasyahud
Awal” maka bangkit untuk melanjutkan ke
rakaat berikutnya.
12. Duduk Tawaruk atau Tasyahud Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat terakhir,


maka dilanjutkan dengan melakukan
Duduk Tasyahud Akhir.
Bacaan duduk tasyahud akhir
Pada bacaan duduk tasyahud akhir sama
dengan bacaan ketika duduk tasyahud
awal. Hanya pada bacaan duduk tasyahud
akhir ditambahkan dengan
membaca “Sholawat Atas Nabi” setelah
membaca bacaan tasyahud.
Bacaan sholawat nabi

“Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa


‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa
aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad,
wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta
‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka
hamiidummajiid”.
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan
juga limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana telah Engkau limpahkan
rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim.
Limpahkanlah keberkahan kepada
Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah
melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh
alam semesta, sesungguhnya Engkau
adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.
13. Salam

Setelah membaca sholawat nbi, maka


dilanjutkan dengan mengucapkan Salam
ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.
Bacaan Salam
ِ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا‬
“Assalaamu Alaikum Wa Rahmatullah”
Artinya:
“Semoga keselamatan dan rahmat Allah
dilimpahkan kepadamu.”
Semua tata cara sholat harus dikerjakan
secara berurutan dengan benar. Jika tidak,
maka sholat yang dilakukan hukumnya
menjadi tidak sah.
Jika Anda ragu tentang hitungan rakaat,
Anda bisa melakukan Sujud Sahwi
Oleh karena itu, Anda harus benar-benar
mempelajari bacaan sholat dengan sebaik-
baiknya dan melafalkan bacaan sholat
sesuai dengan tajwidnya.
Semua bacaan sholat hendaknya dilafalkan
dengan sebaik-baiknya. Anda tidak boleh
terburu-buru ketika membacanya.
Jika Anda terburu-buru dalam
membacanya, maka bacaan Anda pun
akan menjadi berantakan. Bagaimana
jadinya kalau Anda berkomunikasi dengan
Allah, namun Anda sendiri merasa tergesa-
gesa.
Niat Shalat Istkharah

Semua perbuatan diawali dengan niat,


termasuk juga ketika akan menjalankan
shalat istikharah. Ketika mau melakukan
shalat istikharah diawali dengan
membaca niat shalat istikharah sebagai
berikut.
Bacaan Niat Shalat Istikharah

Bacaan Niat Shalat Istikharah Arab

‫اال ْستِ َخا َر ِة َر ْك َعتَي ِْن هَّلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬


ِ َ‫صلِّ ْي ُسنَّة‬
Bacaan Niat Shalat Istikharah latin

“Ushollii sunnatal istikhooroti rok’ataini


lillaahi ta’aalaa”.
Arti Bacaan Niat Shalat Istikharah
“Aku berniat melaksanakan shalat sunnah
istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Shalat Istikharah

Menurut pendapat para ulama, shalat


istikharah boleh berupa shalat sunnah apa
saja. Baik itu berupa shalat sunnah
rawatib, shalat sunnah tahiyatul
masjid, shalat sunnah tahajud dan
shalat sunnah lainnya.
Hal yang paling penting, setelah
melakukan shalat sunnah dua rakaat,
dilanjutkan dengan berdoa kepada Allah.
Dalam doa-nya ini menyebutkan pilihan
yang harus dipilih agar mendapatkan
pilihan yang terbaik.
Sebagaimana disebutkan dalam
hadits:
‫ان َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه‬ َ ‫َع ْن َجابِ ِر ب ِْن َع ْب ِد هَّللا ِ رضى هللا عنهما قَا َل َك‬
‫آن يَقُو ُل إِ َذا‬ ِ ْ‫ور َك َما يُ َعلِّ ُمنَا السُّو َرةَ ِم َن ْالقُر‬ ُ ِ ‫وسلم يُ َعلِّ ُمنَا‬
ِ ‫اال ْستِ َخا َرةَ فِى األ ُم‬
َ ‫هَ َّم أَ َح ُد ُك ْم بِاألَ ْم ِر فَ ْليَرْ َك ْع َر ْك َعتَي ِْن ِم ْن َغي ِْر ْالفَ ِري‬
‫ض ِة ثُ َّم لِيَقُ ِل اللَّهُ َّم إِنِّى‬
َ ‫ك بِ ِع ْل ِم‬
‫ك‬ َ ‫أَ ْستَ ِخي ُر‬
Dari Jabir bin Abdullah Ra,
berkata, “Rasulullah mengajarkan kepada
kami cara mengerjakan shalat istikharah
dalam segala urusan, sebagaimana
Rasulullah mengajarkan kami Surat Al
Qur’an.”
Rasulullah bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian hendak
melakukan sesuatu, hendaklah terlebih
dahulu mengerjakan shalat dua rakaat
selain shalat fardlu, lalu berdoa: ‘Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon pilihan
kepada-Mu dengan ilmu-Mu…”
Berikut tata cara shalat istikharah

Tata cara shalat istkharah atau rukun


shalat istikaharah sama dengan shalat
wajib atau shalat-shalat sunnah 2 rakaat
lainnya. Berikut tata cara shalat
istikharah yang terdiri dari 2 rakaat.
Rukun Rakaat Pertama
1. Membaca Niat Sholat Istikharah
2. Membaca Takbiratul ihram, diikuti

dengan bacaan doa iftitah


3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat dari Al Qur’an,
diutamakan Surat Al Kafirun
5. Melakukan Ruku dengan
tuma’minah
6. Melakukan Itidal
7. Melakukan Sujud pertama
8. Duduk di antara dua sujud
9. Melakukan Sujud kedua
10. Berdiri lagi untuk menunaikan
rakaat kedua
Rukun Rakaat kedua
1. Membaca surat Al Fatihah
2. Membaca surat dari Al Qur’an,
diutamakan Surat Al Ikhlas
3. Melakukan Ruku
4. Melakukan Itidal
5. Melakukan Sujud pertama
6. Duduk di antara dua sujud
7. Melakukan Sujud kedua
8. Duduk Tahiyat akhir

9. Mengucapkan Salam
Simak dan baca juga: Bacaan Sholat
Wajib
Pada intinya tata cara shalat istikharah
atau rukun shalat istikharah sama dengan
tata cara shalat wajib atau rukun shalat
wajib 2 rakaat.
Doa Shalat Istikharah

Setelah selesai melaksankan shalat


istikharah disunnahkan untuk membaca
doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.
Adapun doa shalat Istikharah yang di
baca setelah selesai shalat adalah sebagai
berikut.

Doa Shalat Istikharah


‫‪Bacaan Doa Shalat Istikharah Arab‬‬

‫ك ْال َع ِظي ِْم‪.‬‬ ‫ك ِم ْن فَضْ لِ َ‬ ‫ك َواَ ْسئَلُ َ‬ ‫ك بِقُ ْد َرتِ َ‬ ‫ك َواَ ْستَ ْق ِد ُر َ‬ ‫اَ ٰللّهُ َّم اِنِّى اَ ْستَ ِخ ْي ُر َ‬
‫ك بِ ِع ْل ِم َ‬
‫ب‪ .‬اَ ٰللّهُ َّم اِ ْن ُك ْن َ‬
‫ت تَ ْعلَ ُم اَ َّن‬ ‫ت َعالَّ ُم ْال ُغي ُْو ِ‬ ‫ك تَ ْق ِد ُر َوآَل اَ ْق ِد ُر َوآَل اَ ْعلَ ُم َواَ ْن َ‬‫فَاِنَّ َ‬
‫ار ْك‬ ‫اش ْى فَا ْقدُرْ هُ لِ ْى َويَ ِّسرْ هُ لِ ْى ثُ َّم بَ ِ‬ ‫هَ َذ ْااالَ ْم َر (…) َخ ْي ٌرلِّ ْى فِ ْى ِد ْينِ ْى َو َم َع ِ‬
‫اش ْى َو َعاقِبَ ِة اَ ْم ِرىْ‬ ‫ت تَ ْعلَ ُم اَ َّن ه َذ ْااالَ ْم َر َشرٌّ لِّ ْى فِ ْى ِد ْينِ ْى َو َم َع ِ‬ ‫لِ ْى فِ ْي ِه َواِ ْن ُك ْن َ‬
‫ان‬ ‫ْث َك َ‬ ‫آجلِ ِه فَاصْ ِر ْفهُ َعنِّ ْى َواصْ ِر ْفنِ ْي َع ْنهُ َوا ْقدُرْ هُ لِ َي ْال َخ ْي َر َحي ُ‬ ‫اجلِ ِه َو ِ‬ ‫َو َع ِ‬
‫ثُ َّم َرضِّ نِ ْى بِ ِه‬
‫‪Bacaan Doa Shalat Istikharah Latin‬‬

‫‪“Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika wa‬‬


‫‪astaqdiruka biqudratika wa as aluka min‬‬
‫‪fadlikal ‘aziimi fa innaka taqdiru wa laa‬‬
aqdiru wa laa a’lamu wa anta ‘allaamul
guyuub.”
“Allaahumma in kunta ta’lamu anna
haadzal amro (…..) khairul lii fii diinii wa
ma’aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii
tsumma baarik lii fii hi wa in kunta ta’lamu
anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa
ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii wa ‘aajlihii
fashrifhu ‘annii wasrifnii ‘anhu waqdurhu
liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-
dhinii bihi.”
Arti Bacaan Doa Shalat Istikharah

“Ya Allah, aku meminta petunjuk kebaikan-


Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon
keputusan-Mu dengan qudrat-Mu dan aku
meminta dengan karunia-Mu yang besar,
karena sesungguhnya Engkau yang
berkuasa sedangkan aku tida berkuasa.
Engkau Yang Maha Mengetahui sedangkan
aku tidak mengetahui dan Engkau Yang
Maha Mengetahui segala yang gaib.
“Ya Allah, sekiranya engkau ketahui
bahwa (sebutkan Pilihan yang
dihadapi) baik untukku dalam agamaku,
kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini,
maka takdirkanlah ia untukku,
mudahkanlah ia, lalu berkahilah aku
padanya.”
“Ya Allah, dan sekiranya engkau
mengetahui buruk bagiku dalam agamaku,
kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini,
maka hindarkanlah aku darinya, kemudian
takdirkanlah untukku kebaikan
bagaimanapun adanya, lalu berilah aku
keridhaan dengannya.” (HR. AhmadDan
Bukhari).
Makna Doa Shalat Istikharah

Makna dari doa shalat istikharah diatas


adalah sebagai berikut:
1. Allaahumma inni astakhiiruka
bi’ilmika
Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika ( ‫اللَّهُ َّم‬
َ ‫ك بِ ِع ْل ِم‬
‫ك‬ َ ‫ ) إِنِّى أَ ْس تَ ِخي ُر‬artinya aku meminta
petunjuk yang terbaik dari dua perkaraku
ini dengan pertolongan ilmu-Mu yang
meliputi segala sesuatu.
Sebab, Engkaulah yang lebih mengetahui
apa yang terbaik bagimu dan keduanya.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui
keseluruhan dan detail-detail kebaikan di
antara keduanya.
Firman Allah pada Al Quran surah Al
Baqarah ayat 216:
‫َو ہّٰللا ُ یَ ۡعلَ ُم َو اَ ۡنتُمۡ اَل تَ ۡعلَ ُم ۡو َن‬
Artinya:
“…Allah Mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)
2. Wa’astaqdiruka
َ ‫ ) َوأَ ْستَ ْق ِد ُر‬artinya aku
َ ِ‫ك بِقُ ْد َرت‬
Wa’astaqdiruka ( ‫ك‬
meminta kepada-Mu dengan qudrat-Mu
(kekuasaan-Mu) yang sempurna.
Agar Engkau memberi kekuatan kepadaku
untuk memudahkan urusanku, untuk
memudahkan kebaikan itu kepadaku.
Sesungguhnya, tidak ada daya dan
kekuatan, kecuali dengan pertolongan-Mu.
3. Wa’asaluka min fadhika
Wa’asaluka min fadhika ( ‫ك‬ َ ِ‫ض ل‬ َ ُ‫) َوأَ ْس أَل‬
ْ َ‫ك ِم ْن ف‬
artinya aku meminta dari karunia-Mu yang
besar. Maksud dari karunia adalah
penentuan kebaikan perkara tersebut,
kejelasannya, pemberian kekuatan, dan
kemudahan untuk meraih kebaikan itu.
Hal ini memberi isyarat bahwa pemberian
dari Allah adalah murni karunia dan
anugerah dari-Nya. Tidak ada seorang
hamba pun yang berhak atas nikmat-
nikmat-Nya, karena segala apa yang telah
diusahakan oleh hamba adalah atas
karunia dan nikmat-Nya.
4. Fa’innaka taqdiru walaa aqdiru
Fa’innaka taqdiru walaa aqdiru ( َ‫ك تَ ْق ِد ُر َوال‬
َ َّ‫فَإِن‬
‫) أَ ْق ِد ُر‬ artinya bahwa kesempurnaan
kekuasaan itu hanya milik-Mu. Segala apa
pun yang berlaku dan berjalan pada diriku
adalah atas kekuasaan, kehendak, dan
ketetapan-Mu.
Sedangkan aku adalah makhluk lemah
yang tak memiliki kekuatan dan kekuasaan
apa pun. Aku tidak mampu melakukan
sesuatu, kecuali dengan daya kekuatan
dan kekuasaan-Mu.
Sesungguhnya, Engkau telah lebih
berkuasa sebelum Engkau menciptakan
kekuasaan itu pada diriku. Ketika Engkau
memberikan kekuasaan itu, dan setelah
Engkau mengaruniakan kekuasaan itu
untukku.
5. Wata’lamu walaa ‘alamu
Wata’lamu walaa ‘alamu ( ‫) َوتَ ْعلَ ُم َوالَ أَ ْعلَ ُم‬
artinya bahwa hakikat ilmu itu hanyalah
milik-Mu. Segala apa pun yang berlaku dan
berjalan pada diriku adalah atas ilmu dan
kesempurnaan pengetahuan-Mu.
Aku tidak mampu mengetahui sesuatu,
kecuali dengan karunia ilmu-Mu. Engkau
telah lebih mengetahui sebelum Engkau
menciptakan ilmu itu pada diriku, dan
setelah Engkau menciptakannya.
6. Wa anta ‘allaamul ghuyuub
Wa anta ‘allaamul ghuyuub ( ‫ب‬ِ ‫ت َعالَّ ُم ْال ُغيُو‬
َ ‫) َوأَ ْن‬
artinya Engkaulah Dzat Yang Maha
Mengetahui segala hal yang gaib, yang
tersembunyi, dan yang rahasia.
Engkau Yang Maha Mengetahui setiap
urusan makhluk-Nya dalam segala segi,
kebaikan dan keburukannya,
kemudahannya dan kesulitannya, dunianya
dan akhiratnya, dan lainnya.
Kalimat ini adalah penyempurnaan dan
pengukuhan terhadap apa yang
sebelumnya, yakni bahwa Engkaulah yang
benar-benar mengetahui segala
sesuatunya.
7. Allaahumma in kunta ta’lamu
hadzal amra khairun lii fii diini
Allaahumma in kunta ta’lamu hadzal amra
khairun lii fii diini (  )…( ‫ت تَ ْعلَ ُم أَ َّن هَ َذا األَ ْم َر‬
َ ‫اللَّهُ َّم إِ ْن ُك ْن‬
‫ ) َخ ْي ٌر لِى ِفى ِدينِى‬artinya jika memang perkara
yang aku kehendaki ini (disebutkan
perkaranya dengan lisan atau di
dalam hati) menurut ilmu-Mu baik
untukku dalam agamaku
Kebaikan dalam agama berarti perkara itu
sanggup mendatangkan kemaslahatan
dalam ibadah ketaatan kepada Allah dan
tidak mengundang musibah dosa dan
kemurkaan Allah.
Kalimat. “allahumma inkunta
ta’lamu….” (ya Allah, jika Engkau
mengetahui) sepintas mungkin agak
membingungkan, karena terkesan
meragukan ke-Mahatahuan Allah.
Namun, makna yang dikehendaki di sini
adalahat-tafwidh (penyerahan diri kepada
Allah Swt). Rela dengan pengetahuan-Nya
terhada perkara yang kita mintakan
petunjuk kepada-Nya.
8. Wama’aasyi
Wama’aasyi ( ‫اش ى‬
ِ ‫ ) َو َم َع‬artinya perkara itu
baik pula untuk kehidupan duniaku.
Kebaikan dunia berarti sesuatu yang
membawa keberuntungan dan kesenangan
dunia berupa bermacam-macam rejeki.
9. Wa’aaqibatu amrii
Wa’aaqibatu amrii ( ‫ ) َو َعاقِبَ ِة أَ ْم ِرى‬artinya
perkara itu baik pula untuk akhir dari
perkaraku. Akhir dari perkara berarti
menyangkut masa depan yang dekat dan
yang jauh.
Masa depan yang dekat berarti kehidupan
mendatang yang akan dilalui. Sedangkan
masa depan yang jauh berarti kehidupan di
akhirat.
Kebaikan akhir dan perkara adalah perkara
itu menghasilkan rahmat dan kenikmatan
di masa depan, baik di dunia maupun di
akhirat.
10. Faqdurhu lii wayassirhu
Faqdurhu lii wayassirhu ( ُ‫) فَا ْق دُرْ هُ لِى َويَ ِّس رْ ه‬
artinya jika perkara ini memang baik dalam
kesemuanya itu, maka tetapkanlah ia
untukku, siapkanlah ia untukku, dan
mudahkanlah ia bagiku.
11. Tsumma baarik lii fiihi
ِ َ‫ ) ثُ َّم ب‬artinya
Tsumma baarik lii fiihi ( ‫ار ْك لِى فِي ِه‬
kemudian perbanyaklah kebaikan dan
keberkahan dalam apa yang Engkau
takdirkan dan mudahkan untukku itu.
12. Allaahumma wainkunta ta’lamu
anna hadzal amra syarrun lii fii diinii
Allaahumma wainkunta ta’lamu anna
hadzal amra syarrun lii fii diinii ( ‫ت تَ ْعلَ ُم أَ َّن‬ َ ‫َوإِ ْن ُك ْن‬
‫ ) هَ َذا األَ ْم َر َشرٌّ لِى فِى ِدينِى‬artinya jika perkara yang
aku hendaki ini (disebutkan perkaranya
dengan lisan atau di dalam hati) menurut
ilmu-Mu buruk untukku dalam agamaku.
Keburukan dalam agama berarti perkara
itu bisa mendatangkan kemudharatan dan
kerugian dalam ibadah ketaatan kepada
Allah dan bisa mengundang dosa serta
siksaan-Nya.
13. Wama’aasyi
Wama’aasyi ( ‫اش ى‬ِ ‫ ) َو َم َع‬artinya perkara itu
buruk pula untuk kehidupan duniaku.
Keburukan/kejelekkan dunia berarti
sesuatu yang membawa kerugian dan
kesengsaraan hidup di dunia dari segala
hal yang dibenci dan dihindari.
14. Wa’aaqibatu amrii
Wa’aaqibatu amrii ( ‫ ) َو َعاقِبَ ِة أَ ْم ِرى‬artinya
perkara itu buruk pula untuk akhir dari
perkaraku. Keburukan akhir perkara adalah
perkara itu mengakibatkan kemurkaan
Allah Swt. dan siksaan-Nya di masa depan
di dunia maiupun di akhirat.
15. Washrifhu ‘annii Fashrifnii
Washrifhu ‘annii Fashrifnii ( ‫فَاصْ ِر ْفهُ َعنِّ ْى َواصْ ِر ْفنِ ْي‬
) artinya hindarkanlah ia (perkara itu) jauh-
jauh dariku dengan ketidakmampuanku
untuk memperolehnya, kesulitanku untuk
meraihnya, dan hilangnya hasratku untuk
mencarinya.
16. Waqdur lii al-khaira khaitsu kaana
tsumma radhdhiniibihi
Waqdur lii al-khaira khaitsu kaana tsumma
ِّ ‫ان ثُ َّم َر‬
radhdhiniibihi ( ‫ض نِ ْى بِ ِه‬ ُ ‫) َوا ْق دُرْ هُ لِ َي ْال َخ ْي َر َحي‬
َ ‫ْث َك‬
artinya takdirkanlah untukku kebaikan
beserta kemudahannya, dimana pun dan
kapan pun kebaikan itu ada. Lalu, berilah
aku keridhaan dalam kebaikan tersebut.
Niat Sholat Dhuha
Bacaan Niat Sholat Dhuha

Bacaan Niat Sholat Dhuha Arab

‫صلِّى ُسنَّةَ الض َّٰحى َر ْك َعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَ َدا ًء ِهللِ تَ َعالَى‬
َ ُ‫ا‬
Bacaan Niat Sholat Dhuha Latin

“Ushollii Sunnatadh Dhuha Rok’ataini


Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi
Ta’aalaa.”
Arti Bacaan Niat Sholat Dhuha

“Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat


menghadap kiblat saat ini karena Allah
Ta’ala”
Tata Cara Sholat Dhuha
Tata cara sholat Dhuha atau rukun sholat
Dhuha sama dengan sholat fardhu atau
sh0lat-sholat sunnah 2 rakaat lainnya.
Berikut tata cara sholat Dhuha yang
terdiri dari 2 rakaat.
Rukun Rakaat Pertama

1. Membaca Niat Sholat Dhuha


2. Membaca Takbiratul ihram, diikuti

dengan doa iftitah
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat dari Al Qur’an,
diutamakan Surah Asy-Syamsi
5. Melakukan Ruku dengan
tumakminah
6. Melakukan Itidal
7. Melakukan Sujud pertama
8. Duduk di antara dua sujud
9. Melakukan Sujud kedua
10. Berdiri lagi untuk menunaikan
rakaat kedua
Rukun Rakaat kedua

1. Membaca surat Al Fatihah


2. Membaca surat dari Al Qur’an,
diutamakan Surah Ad Dhuha
3. Melakukan Ruku
4. Melakukan Itidal
5. Melakukan Sujud pertama
6. Duduk di antara dua sujud
7. Melakukan Sujud kedua
8. Duduk Tahiyat akhir

9. Mengucapkan Salam
Pada intinya tata cara sholat Dhuha atau
rukun sholat Dhuha sama dengan tata cara
sholat wajib atau rukun sholat wajib 2
rakaat begitu juga bacaan lainnya. Yang
membedakan hanya pada niatnya saja.
Simak dan baca juga : Bacaan Sholat
Wajib
Untuk bacaan surah setelah membaca
surah Al Fatihah para ulama sepakat untuk
menganjurkan membaca surah Asy-Syamsi
pada rakaat pertama dan surah Ad Dhuha
pada rakaat kedua.
Namun ada juga yang berpendapat
membaca surah Ad Dhuha pada rakaat
pertama dan surah Al Ikhlas pada rakaat ke
dua. Walau begitu tidak ada aturan baku
untuk membaca surah-surah pendek apa,
karena menyesuaikan dengan hafalan bagi
yang mengerjakannya.
Doa Sholat Dhuha
Setelah selesai melaksankan sholat Dhuha
disunnahkan untuk membaca doa yang
telah diajarkan oleh Rasulullah.
Adapun doa setelah sholat
Dhuha adalah sebagai berikut.
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Arab

َ ُ‫ك َو ْالقُ َّوةَ قُ َّوت‬


‫ك‬ َ ُ‫ك َو ْال َج َما َل َج َمال‬ َ ‫ك َو ْالبَهَا َء بَهَا ُء‬ َ ‫ض َحا ُء‬ ُ ‫اَ ٰللّهُ َّم اِ َّن الضُّ َحآ َء‬
َ ُ‫ك َو ْال ِعصْ َمةَ ِعصْ َمت‬
‫ك‬ َ ُ‫َو ْالقُ ْد َرةَ قُ ْد َرت‬
‫ض فَأ َ ْخ ِرجْ هُ َواِ ْن‬ ْ‫ر‬ َ ‫ال‬ ْ
‫ا‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ان‬
َ ‫ك‬َ ‫ن‬ْ ‫ا‬‫و‬ ُ ‫ه‬ ْ
‫ل‬ ‫ز‬ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬َ ‫ف‬ ‫ء‬ ‫آ‬ ‫م‬ َّ
‫س‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫ق‬ ْ
‫ز‬ ‫ر‬ ‫ان‬
َ َ
‫ك‬ ‫ن‬ْ ‫ا‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ّ ٰ َ‫ا‬
‫لل‬
ِ ِ ِ َ ِ ِ َ ِ ِ ِ ِ َّ
‫ق‬ِّ ‫ان بَ ِع ْي ًدا فَقَرِّ ْبهُ بِ َح‬ َ ‫ان َح َرا ًما فَطَهِّرْ هُ َواِ ْن َك‬ َ ‫ان ُم َع َّسرًا فَيَ ِّسرْ هُ َواِ ْن َك‬ َ ‫َك‬
‫ك الصَّالِ ِحي َْن‬ َ ‫ْت ِعبَا َد‬ َ ‫ك آتِنِ ْى َمآاَتَي‬ َ ِ‫ك َوقُ ْد َرت‬ َ ِ‫ك َوقُ َّوت‬ َ ِ‫ك َو َج َمال‬ َ ‫ك َوبَهَا ِء‬ َ ‫ض َحا ِء‬ ُ
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Latin
“Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal
bahaa’a bahaa’auka wal-jamaala
jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-
qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka.”
“Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa
anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa
in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in
kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana
ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa
bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa
qudratika, aatinii maa aataita ‘ibaadakash-
shalihiin.”
Arti Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha

“Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha


adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan
adalah keagungan-Mu, keindahan adalah
keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-
Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu”
“Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas
langit maka turunkanlah, apabila berada di
dalam bumi maka keluarkanlah, apabila
sukar mudahkanlah, apabila haram
sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah
dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-
Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku
apa yang Engkau datangkan kepada
hamba-hamba-Mu yang sholeh”
Manfaat Sholat Dhuha

Manfaat sholat Dhuha yang dirasakan oleh


orang muslim yang mengerjakannya
adalah dapat memudahkan rizkinya. Untuk
itu diutamakan membaca surat-surat
dalam sholatnya yang bisa mendatangkan
rizki. Berikut beberapa manfaat sholat
Dhuha.
1. Sholat Dhuha sebagai penghapus
dosa
Sesuai dengan sabda Raulullah:
“Barang siapa yang mengerjakan sholat
Dhuha dan mampu menjaganya setiap
waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-
dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu
banyak seperti buih di lautan.” (HR.
Tirmidzi dari Abu Daud Ra)
3. Sholat Dhuha sebagai Wasiat
Rasulullah
Dari Abu Hurairah Ra berkata:
“Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan
kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap
bulan, dan dua rakaat shalat dhuha, dan
shalat witir sebelum tidur.” ( HR. Buhkari
dan Muslim).
3. Shalat Dhuha dua rakaat sebagai
pengganti tasbih, tahmid dan tahlil
Rasulullah bersabda:
“Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap
persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu
sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap
tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah,
tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah,
tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah
dan cukup menggantikan semua itu
dengan dua rakaat shalat dhuha”. (HR
Muslim)
4. Dua rakaat dhuha senilai 360
sedekah
Sesuai dengan hadist Rasulullah:
“Dalam tubuh manusia ada 360 ruas
tulang ia diharuskan bersedekah untuk
setiap ruas itu. Para sahabat bertanya:
Siapa yang kuat melaksanakan itu wahai
Rasulullah ? Beliau bersabda: Dahak yang
ada di masjid lalu di tutupnya dengan
tanah atau menyingkirkan suatu gangguan
dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau
sekiranya tidak mampu cukuplah diganti
dengan mengerjakan dua rakaat shalat
dhuha.” (HR Ahmad dan Abu Daud)
Bacaan Niat sholat tahajud

Bacaan niat sholat tahajud arab

‫صلِّى ُسنَّةً التَّهَجُّ ِد َر ْك َعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
َ ُ‫ا‬
Bacaan niat sholat tahajud latin

“Ushallii sunnatan tahajjudi rak’ataini


mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla.”
Terjemahan arti niat sholat tahajud

“Aku niat shalat sunat tahajud 2 rakaat,


menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala”
Bacaan niat sholat tahajud dan terjemahan
lengkap diatas agar dihafalkan dan
diucapkan setiap akan melakukan sholat
malam di sepertiga malam. Membaca niat
sholat sebelum melakukan sholat wajib
atau sholat sunnah diperbolehkan. Hanya
anjurannya niat sholat dibaca dengan
pelan, lirih dan tidak keras atau berlebihan.
Setelah hafal niat sholat tahajud, kemudian
pahami dan ketahui tata cara dalam
melakukan sholat tahajud dengan benar.
Dengan paham urutan tata cara sholat
tahajud yang benar maka ibadah sholat
malam Anda akan sempurna.
Tata Cara Sholat Tahajud Lengkap

Sholat tahajud adalah sholat malam yang


paling dianjurkan oleh Allah Swt untuk bisa
dikerjakan secara rutin oleh umat muslim.
Banyak keutamaan sholat tahajud ini yang
sangat bermanfaat buat yang
mengerjakannya.
Syarat paling utama dalam melakukan
sholat tahajud adalah dikerjakan di malam
hari setelah sholat isya sampai
sebelum waktu sholat subuh.
Dalam melaksanakan sholat tahajud yang
paling utama adalah di sepertiga malam
terakhir. Sholat tahajud dikerjakan setelah
bangun tidur, walaupun tidurnya hanya
sebentar saja.
Tapi ada pendapat para ulama kalau sholat
tahajud dapat dikerjakan sebelum tidur
yang dikerjakan dengan masing-masing 2
rakaat. Untuk melaksanakan sholat tahajud
tata caranya sama dengan sholat fardhu,
yang berbeda hanya pada niat sholat
tahajud.
Tata cara sholat tahajud dan bacaanya
semua sama dengan sholat wajib 5 waktu
atau sholat sunah 2 rakkat lainnya. Di awali
dengan niat sholat tahajud dilanjutkan
dengan takbiratul ikhram. Untuk lebih
jelasnya berikut tata cara sholat tahajud
dan bacaanya lengkap.
Berikut tata cara sholat tahajud 2 rakaat lengkap

1. Tata cara sholat tahajud pada Rakaat Pertama.

 Mengucapkan Niat Sholat Tahajud


 Mengucapkan Takbir (Allahu Akbar)
 Membaca Doa Iftitah
 Membaca Surat Al Fatihah
 Membaca Surat Pendek atau Panjang Al
Qur’an
 Gerakan sholat ruku dan menbaca doa
rukuk
 Gerakan sholat i’tidal dan membaca
doa i’tidal
 Gerakan sholat sujud pertama dan
membaca doa sujud
 Gerakan sholat duduk diantara 2 Sujud
dan membaca doa diantara 2 sujud
 Gerakan sholat sujud Kedua dan
membaca doa sujud
 Berdiri kembali untuk melanjutkan ke
rakaat kedua sholat Tahajud
2. Tata Cara Sholat Tahajud pada Rakaat Kedua

 Membaca Surat Al Fatihah


 Membaca Surat Pendek atau Panjang Al
Qur’an
 Gerakan sholat ruku dan menbaca doa
rukuk
 Gerakan sholat i’tidal dan membaca
doa i’tidal
 Gerakan sholat sujud pertama dan
membaca doa sujud
 Gerakan sholat duduk diantara 2 Sujud
dan membaca doa diantara 2 sujud
 Gerakan sholat sujud Kedua dan
membaca doa sujud
 Gerakan sholat tahiyat akhir dan
membaca doa tahiyat akhir
 Gerakan salam dengan mengucapkan
salam “Assallamuallaikum” tengok
kearah kanan dan tengok ke arah kiri.
Simak dan baca juga : Bacaan Sholat
Wajib
Itulah tata cara sholat tahajud lengkap
yang sama dengan sholat wajib 5 waktu.
Setelah mengucapkan salam, dianjurkan
untuk berdzikir dengan menyebut dan
mengagungkan nama Allah Swt dan nabi
Muhammad Saw.
Membaca dzikir setelah sholat tahajud
adalah sunnah yang dianjurkan dan sudah
dijelaskan dalam Al Quran.
Jumlah Rakaat Sholat Tahajud

Walaupun sholat tahajud adalah sunnah,


namun kalau mengerjakandan
mengamalkannya dengan ikhlas, sungguh-
sungguh dan rutin maka akan
mendapatkan keutamaan langsung dari
Allah Swt. Bagi Anda yang melakukannya
akan mendapatkan kemuliaan derjatanya
di sisi Allah Swt.
Ada berbagai ketentuan tentang jumlah
rakaat sholat tahajud sesuai sunah
Rasulullah. Kumpulan dari beberapa hadits
shahih yang ada disimpulkan bahwa jumlah
rakaat sholat tahajud adalah paling sedikit
2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat.
Berikut Hadist Jumlah Rakaat Sholat Tahajud Sesuai
Sunnah Rasulullah

Hadist shahih dari Ibnu Abbas


“Nabi Muhammad Shallallahu alaihi
wasallam biasa mengerjakan Sholat malam
sebanyak 13 Rakaat.” (Hadits Riwayat
Bukhari dan Muslim).
Dari hadist diatas Rasulullah mengerjakan
sholat tahajud sebanyak 13 rakaat dengan
12 rakaat sholat tahajud dan ditutup 1
rakaat sholat witir.
Hadits dari Zaid bin Kholid Al Juhani
”Aku pernah memperhatikan sholat malam
yg dilakukan oleh Rasulullah yang
mengerjakan 2 rakaat ringan. Setelah itu
Rasulullah melaksanakan sholat 2 Rakaat.
Lalu Rasulullah mengerjakan Sholat 2
Rakaat lagi. Lalu Beliau mengerjakan
Sholat 2 Rakaat lagi yg lebih pendek.
Rasulullah mengerjakan Sholat 2 Rakaat yg
lebih ringan dari sebelumnya. Lalu
dilanjutkan mengerjakan sholat 2 Rakaat
lagi yg lebih ringan dari sebelumnya.
Terakhir Rasulullah melakukan sholat witir
1 Rakaat. Jumlah seluruhnya Rasulullah
mengerjakan sholat sunah alam sebanyak
13 Rakaat.” (Hadits Riwayat Muslim).
Hadits Shahih dari Ibnu Umar Ra
Ada seseorang yg bertanya pada
Rasulullah tentang Sholat Malam,
kemudian rasulullah bersabda:
”Sholat Malam atau sholat tahajud itu 2
Rakaat 2 Rakaat. Jika salah seorang dari
kalian Khawatir akan masuk waktu Subuh,
maka hendak-lah lakukan sholat sunah
Witir 1 Rakaat sebagai Penutup yang
menjadi sholat yangg sudah dilakukan
sebelumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari beberapa hadist shahih diatas maka
para ulama menyimpulkan kalau jumlah
rakaat sholat tahjud adalah minimal 2
rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Untuk pengerjaan yang 12 rakaat tetap
dilakukan dengan setiap 2 rakaat diakhiri
dengan salam. Di sunnahkan agar lebih
sempurna sholat malamnya ditambahkan 1
rakaat sholat witir sebagai penutup.
Dengan mengerjakan sholat tahajud
dengan jumlah 2 rakaat atau 12 rakaat,
semua memiliki keutamaan yang luar
biasa. Apalagi dikerjakan dengan rutin
setiap malam, maka Anda akan
mendapatkan perlindungan dan
pertolongan dari Allah Swt.
Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah selesai sholat tahajud lengkap


dengan bacaannya yang urut dan benar,
maka dilanjutkan dengan berdoa atau
berdzikir. Dzikir dan doa bertujuan untuk
berserah diri kepada Allah Swt untuk
memohon ampunan dan petunjuk-Nya.
Doa setelah selesai sholat tahajud

Anjuran Berdoa Setelah Sholat Tahajud


atau Sholat Lainnya
Anjuran untuk berdoa setelah sholat dan
berdzikir untuk mendekatkan dan
mengingat Allah Swt sudah dijelaskan di
dalam Al Quran. Salah satu ayat yang
menjelaskan tentang doa dan dzikir adalah
surah Al Ahzab ayat 41-42.
Bacaan Surah Al Ahzab ayat 41-42
arab
(٤١) ‫ٰۤیاَیُّہَاالَّ ِذ ۡی َن ٰا َمنُوا ۡاذ ُکرُوا ہّٰللا َ ِذ ۡکرًا َکثِ ۡیرًا‬
)٤٢( ‫ص ۡیاًل‬ ِ َ‫َّو َسبِّح ُۡوہُ ب ُۡک َرۃً َّو ا‬
Bacaan Surah Al Ahzab ayat 41-42
latin
“Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuudz-
kuruullaha dzikran katsiiran” (ayat 41).
“Wasabbihuuhu bukratan wa-ashiilaa”
(ayat 42).
Terjemahan Surah Al Ahzab ayat 41-42
“Hai orang-orang yang beriman,
berzdikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak-
banyaknya” (ayat 41).
“Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu
pagi dan petang” (ayat 42)
Dari penjelasan Surah Al Ahzab ayat 41
dan 42 diatas, kita sebagai hamba-Nya
disunnahkan untuk berdzikir dan berdoa
kepada Allah untuk memonoh ampunan
dan petunjuk-Nya sebanyak-banyaknya.
Doa dan dzikir itu bisa dilakukan kapan
saja mulai dari waktu pagi hingga petang.
Allah telah membuka jalan buat hamba-
Nya untuk selalu memohon kepada-Nya
kapan saja. Tinggal kita yang rajin
memohon dan meminta petunjuk-Nya.
Aamin.
Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud
Lengkap
Setelah selesai mengerjakan sholat tahajud
disunahkan untuk membaca doa setelah
sholat tahajud lengkap berikut ini.
Bacaan doa setelah sholat tahajud arab

‫ت‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد اَ ْن‬ َ َ‫ َول‬،‫ض َو َم ْن ِف ْي ِه َّن‬ ْ‫ر‬َ ‫ال‬ ْ


‫ا‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ا‬‫و‬ ‫م‬ ‫س‬َّ ‫ال‬ ‫م‬ ِّ ‫ي‬َ ‫ق‬ ‫ت‬َ ْ
‫ن‬ َ ‫ا‬ ُ
‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ْ
‫ال‬ ‫ك‬
َ َ ‫ل‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬ّ ٰ َ‫ا‬
‫لل‬
ِ َ ِ َ َ ُ ْ َ َّ
ِ ‫ت ن ْو ُر ال َّس َم َوا‬
‫ت‬ ُ ْ َ
َ ‫ك ال َح ْم ُد ان‬ ْ َ َ‫ َول‬،‫ض َو َم ْن فِ ْي ِه َّن‬ ِ ْ‫ت َو ْاالَر‬ ِ ‫ك ال َّس َم َوا‬ ُ ِ‫َمال‬
ٌّ ‫ك َح‬
‫ق‬ َ ‫ق َولِقَا ُء‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ َ ‫ق َو َو ْع ُد‬ ُّ ‫ت ْال َح‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد اَ ْن‬ َ َ‫ َول‬،‫ض َو َم ْن فِ ْي ِه َّن‬ ِ ْ‫َو ْاالَر‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ َ ‫ق ُم َح َّم ٌد‬ ٌّ ‫ق َوالنَّبِي ُّْو َن َح‬ ٌّ ‫ق َوالنَّا ُر َح‬ ٌّ ‫ق َو ْال َجنَّةُ َح‬ ٌّ ‫ك َح‬ َ ُ‫َوقَ ْول‬
ٌّ ‫ق َوالسَّا َعةُ َح‬
‫ق‬ ٌّ ‫َو َسلَّ َم َح‬
‫ت‬ ُ ‫ص ْم‬ َ ‫ك َخا‬ َ ِ‫ْت َوب‬ ُ ‫ك اَنَب‬ َ ‫ت َواِلَ ْي‬ ُ ‫ك تَ َو َّك ْل‬ َ ‫ت َو َعلَ ْي‬ ُ ‫ك اَ َم ْن‬ َ ِ‫ت َوب‬ ُ ‫ك اَ ْسلَ ْم‬ َ َ‫اَ ٰللّهُ َّم ل‬
‫ت َو َما‬ ُ ‫ت َو َما اَ ْعلَ ْن‬ ُ ْ‫ت َو َما اَ ْس َرر‬ ُ ْ‫ت َو َما اَ َّخر‬ ُ ‫ت فَا ْغفِرْ لِ ْي َماقَ َّد ْم‬ ُ ‫ك َحا َك ْم‬ َ ‫َواِلَ ْي‬
َ‫ َوالَ َح ْو َل َوال‬،‫ت‬ َ ‫ت ْال ُم َؤ ِّخ ُر الَاِلَهَ اِالَّ اَ ْن‬ َ ‫ت ْال ُمقَ ِّد ُم َواَ ْن‬ َ ‫ اَ ْن‬،‫ت اَ ْعلَ ُم بِ ِه ِمنِّ ْي‬ َ ‫اَ ْن‬
ِ‫قُ َّوةَ اِالَّ بِاهلل‬
Bacaan doa setelah sholat tahajud latin

“Allaahumma lakal hamdu anta qayyumus


samaa waati wal ardhi wa man fiihinna. wa
lakal hamdu anta malikus samaa waati wal
ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta
nuurus samaawaati wal ardhi wa man
fiihinna, wa lakal antal haqqu, wa wa’dukal
haqqu, wa liqaa’uka haqqu, wa qaulukal
haqqun, wal jannatu haqquw wannaaru
haqquw wan-nabiyyuuna haqquw wa
Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa
sallama haqquw wassaa’atu haqq.”
“Allaahumma laka aslamtu wa bika
aamantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika
anabtu, wa bika khaashamtu wa ilaika
haakamtu faghfirlii maa qoddamtu wa maa
akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu
wa maa anta a’lamu bihiminnii. antal
muqoddimu wa antal mu’akhkhiru laa
ilaaha anta. wa laa haula wa laa quwwata
illaa billaah.”
Terjemahan Arti Bacaan doa setelah sholat tahajud

“Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji,


Engkaulah yang mengurus langit dan bumi
serta semua makhluk yang ada pada
keduanya. Dan bagi-Mu segala puji,
Engkau Raja langit dan bumi beserta
semua makhluk yang ada pada keduanya.
Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya
langit dan bumi beserta semua makluk
yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu
segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu
adalah benar, pertemuan dengan-Mu
adalah benar, ucapan-Mu adalah benar,
surga adalah benar, neraka adalah benar,
para nabi adalah benar dan Nabi
Muhammad Saw adalah benar serta hari
kiamat adalah benar.”
“Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah
diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu
aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku
kembali (bertaubat), kepada-Mu aku
mengadu, dan kepada-Mu aku meminta
keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku
yang telah lalu dan yang kemudian serta
apa yang kusembunyikan dan yang
kulakukan dengan terang-terangan dan
apa yang lebih Engkau ketahui dariku,
Engkau yang mendahulukan dan yang
mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau,
dan tiada daya (unutk menghindar dari
kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk
melakukan ibadah) kecuali dengan
pertolongan Allah.”

Anda mungkin juga menyukai