Anda di halaman 1dari 114

WALI PAIDI I

setiap tgl 10 arofah ada perkumpulan 40 wali diatas gunung di


daerah makkah,
40 wali ini tersebar ke seluruh pelosok dunia, dan setiap tahun
mereka berkumpul di atas
bukit di daerah makkah ini ( maaf tempat dirahasiakan) yg datang
ada yg terbang,
ada yg naik sajadah sprti aladin, ada yg muncul dr bumi, ada yg naik
burung, ada yg cling tahu2 sdh di tempat.

acara tahunan ini ( semacam reuni ) di pimpin lansung oleh king of


the king sulthonul aulia ( gak pake pohan ) rajanya pr wali yg setiap
masa hanya satu orang di JAGAD SELURUH ALAM SEMESTA ini,
diatas bukit mulai terdengar dentuman2 lantunan dzikir yg
terpancar dari hati mereka,
diatas bukit para malaikat berwujud awan ikut menyemarakkan
acara reuni tahunan ini dg hembusan angin yg sepoi2 berlantunkan
takbir, tahmid dan tahlil ( alhamdulillah malaikat e iki yo NU )

tampak di kejauhan di bawah bukit ada orang yg tdk terlalu tua


tampak tertatih2 dan sngt kesulitan mencoba menaiki bukit,
berbeda dg wali2 yg datang sebelumnya, seorang tua ini tampak
sangat kesulitan menaiki bukit dg tongkatnya dia berusaha
melewati bebatuan yg terjal dan berliku,
kadang dia berhenti sebentar tuk mengatur pernafasannya lalu
melanjutkkan menaiki bukit lagi setelah sampai dipuncak tampak
jelaslah orang ini, gemuruh nafasnya masih tampak tersenggal2
kecapekan.
pakaiannya biasa. jubah putih yg agak kecoklatan agak
kotor,,walaupun kelelahanwajahnya selalu tersenyum dari wajahnya
bisa dikatakan orang ini gak gampang meremehkan orang
lain,tawadu dan sopan...
Para wali menghentikan aktifitasnya setelah melihat kedatangan
orang tua ini,
suasana tiba2 hening, satu persatu pr wali menyalami orang ini dg
penuh hormat dan takdzim...

'' ahlan wa sahlan ya habibullah ya sulthanul aulia...'' ucap mereka

eh ternyata orang yg tampak biasa sekali ini adalah rajanya para


wali, keramatnya dan kesaktiannya se akan tidak ada sama
sekali....

'' tolong panggilkan paidi arek indonesia itu suruh kesini...'' ucap
sang sultonul aulia kpd pr wali disela2 kerumunan para wali

muncullah seorang pemuda dg jas layaknya tentara dan peci hitam


yg agak tinggi,
dari wajahnya terlihat kalo paidi ini pemuda yg kocak, dg wajah
cengar cengir pemuda ini mendekati sang sultan aulia dan mencium
tangannya
setelah wali paidi ini menghadap. sang sulthon ini berkata kpdnya ''
di..paidi sini aku minta rokoknya dan tolong sekalian masak air
buatkan kopi..''

hehehe...ternyata wali yg kemana2 bawa rokok dan kopi hanya wali


dari indonesia..

WALI PAIDI 2

Sehabis dari pertemuan dimakkah, wali paidi kembali lagi


keindonesia,
wali paidi pingin mencoba ilmu yang baru saja didapat dari
temannya wali dari india,
naseer khan yaitu ilmu melipat bumi, teman wali paidi ini memang
terkenal sakti,
seluruh biksu di india tidak dapat menandingi kesaktiannya,
bahkan biksu dari tibet banyak yang masuk islam, setelah kalah
bertarung dengan naseer khan ini,
ketika berangkat kemakkah wali paidi “nunut” temannya dari india
ini,
wali paidi hanya disuruh menggandeng tangannya lalu tiba-tiba saja
cling
wali paidi dan temannya naseer khan sudah berada dimakkah diatas
bukit tempat pertemuan.

dan karena kasihan wali naseer khan ini meng ijazahkan ilmu
melipat bumi kepada wali paidi, supaya diacara pertemuan-
pertemuan yang akan datang wali paidi tidak repot mencari tunutan
lagi.

Wali paidi memejamkan matanya dan mulutnya mulai berkomat


kamit membaca doa-doa khusus, tiba – tiba tubuh wali paidi terasa
dingin, bumi yang didudukinya terasa seperti es, wali paidi
membuka matanya tampak didepannya bukit yg tertutup es, dia
melihat kebawah, bumi yg didudukinya juga terbuat dari es,

“dimanakah aku ini “ bathin wali paidi

Wali paidi berdiri, melihat sekelilingnya, semuanya tampak putih


tertutup salju,
wali paidi berjalan mengitari tempat yg belum pernah dilihat selama
hidupnya, sepi tiada orang sama sekali, lamat lamat wali paidi
mendengar ada orang yg bersenandung membaca sholawat, wali
paidi dengan langkah perlahan lahan mengikuti asal suara
senandung sholawat tersebut, dan tampaklah di depannya beruang
besar putih, membungkuk ditepi sungai mencari makanan ikan
segar,

masya Allah ternyata yg bersenandung itu bukan manusia tapi


beruang putih ini, wali paidi berhenti, beruang putih itu menoleh
kepada wali paidi dan berkata kepadanya

“assalamu’alaikum “ucap beruang itu


“wa alaiku salam “jawab wali paidi dg perasaan kaget dan heran

“kamu wali paidi ya, aku tadi dapat khabar kalau nanti ada orang yg
kesasar kesini, namanya wali paidi, “ucap beruang itu,

setelah memakan ikan yg baru didapatnya beruang putih itu


melanjutkan berkata lagi

“kamu jangan kuatir memang sudah biasa orang belajar itu tidak
bisa lansung menguasai ilmu yang baru didapatnya, cobalah sekali
lagi ” kata beruang tersebut lalu pergi meninggalkan wali paidi

Wali paidi diam seribu bahasa, wali paidi mendongak ke atas


melihat posisi matahari, ternyata dia kesasar ke kutub selatan , dan
bertemu beruang putih yg bisa bicara,
Setelah sholat sunnah dua rokaat, wali paidi mulai merapal doanya
kembali dan cling....
Wali paidi membuka matanya kembali, dan betapa kagetnya wai
paidi ketika membuka matanya tampak disekelilingnya banyak
orang berlarian dg memakai baju gamis selutut dg memakai surban,
tampak ditangan mereka senjata AK 47, terdengar suara bising
peluru berseliweran

“aduh..kesasar lagi aku ini, tadi kesasar kekutub selatan , sekarang


kesasar lagi ke afghanistan, wes- wes kok gak kesasar ke
hollywood saja...”

Wali paidi mengamati salah satu pasukan yg semuanya berjenggot


panjang, wali paidi tersenyum sendiri melihat jenggot mereka,
memang di negara yg dikuasai taliban ini bukan operasi helm yg
dilakukan disana tapi operasi jenggot, kalau ada laki-laki yg tidak
berjenggot maka kena tilang.
Wali paidi berdiri berjalan mencari ketempat yg sepi, wali paidi tidak
suka dg peperangan,
wali paidi memutuskan untuk lansung pergi saja, setelah
menemukan tempat yang sepi
wali paidi mulai merapal do’a-do’a ilmu melipat buminya lagi
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah wali paidi, wali paidi membathin
mudah-mudahan tidak kesasar lagi, wali paidi membuka matanya
perlahan-lahan tampak didepannya rumah yg terbuat dari kayu,
persis rumah para transmigrasi diluar pulau, tidak lama kemudian
keluarlah seorang tua berpeci putih
dg baju taqwa dan bersarung melambaikan tangannya memanggil
wali paidi,
wali paidi teringat dg orang tua ini, beliau adalah habib ali alhabsyi
pahat malasya,
yg kemarin juga ikut pertemuan di makkah,

“masya Allah ternyata aku masih kesasar lagi “ bathin wali paidi

Wali paidi melangkahkan kakinya mendekati habib ali alhabsyi, wali


paidi teringat beberapa tahun yg lalu ketika sayyid maliki dari
makkah mau berkunjung ke ndalemnya habib ali ini,
di dalam perjalanan sayyid maliki ini tiba- tiba merasakan kangen yg
amat sangat terhadap datuknya baginda Nabi Muhammad, setelah
sampai didepan ndalem habib ali ,
habib ali hanya menyuruh masuk sayyid maliki, sedang rombongan
yg lain disuruh menunggu diluar, beberapa menit kemudian sayyid
maliki keluar dg beruraikan air mata, sayyid maliki menangis
tersedu- sedu

“sudah terobati kangenku...”ucap sayyid maliki dg masih menangis

Ternyata ketika sayyid maliki masuk ke ndalemnya habib ali, sayyid


maliki dipertemukan oleh habib ali dengan baginda Nabi Muhammad
, subhanallah.....

“mari masuk nak, jangan melamun saja “ucap habib ali

“inggih mbah...” jawab wali paidi, lalu melangkah mendekati habib


ali ,

setelah mencium tangan beliau, wali paidi masuk ke ndalem

“ kamu memang gak bakat dg ilmu melipat bumi itu nak paidi, jadi
nanti gak usah dicoba lagi, kamu naik pesawat saja dari sini ke
indonesia “kata habib ali

“ inggih mbah “ jawab wali paidi

“siapa tahu nanti ketika kamu naik pesawat, kamu bertemu dg


mulan jameela yg kamu gandrungi itu “ goda habib ali

“hahaha....”wali paidi hanya bisa tertawa mendengar godaan habib


ali ini

Setelah makan bersama, wali paidi pamit pulang, habib ali


menepuk- nepuk pundak wali paidi mengantarkannya keluar dari
ndalem

“ingat perintah sang sultan nak paidi, setelah sampai ke rumah


segeralah ke gunung arjuna untuk kholwat disana..”

“inggih mbah “ jawab wali paidi

Setelah mencium tangan habib ali, wali paidi beranjak pergi


kebandara , naik pesawat pulang ke indonesia

WALI PAIDI 3

Setelah beberapa hari di indonesia wali paidi ini berencana


melakukan suluk nyepi ke gua
di gunung arjuna sesuai perintah sang sulthonul aulia...
wali paidi mulai berkemas untuk berangkat ke gunung arjuna. Ber
pres2 rokok sudah disiapkan mulai dji sam soe, gudang garam dan
djarum sudah lengkap, tidak ketinggalan kopi satu blek juga
dibawahnya.

Setelah sampai di kaki gunung arjuna wali paidi mulai mendaki


mencari gua yg di maksud oleh sang sulthonul aulia, pada hari yg
ketujuh sejak pendakian wali paidi akhirnya menemukan gua
tersebut, gua itu mulutnya kecil tertutup ilalang tp dalamnya luas ,
dipojok kiri ada sumber mata air dan di pojok kanan ada batu yg
menyerupai meja yg kemungkinan oleh yg pny gua ini dulu dipakai
untuk sholat.

Wali paidi menaruh barang bawaannya di sebelah batu yg mirip meja


tsb, dan pergi menuju ke mata air untuk mandi dan berwudlu, ketika
mandi hati wali paidi ini dg sendirinya berzikir dg cepat dan
otomatis, pengetahuan ruhani wali paidi semakin bertambah,
hatinya berbunga2 tanpa dpt ia cegah, nur bashirohnya semakin
terang benderang, setelah berwudlu wali paidi ini melakukan sholat
di atas batu yg mirip meja itu, beratus ratus rokaat tanpa terasa
telah berlalu dan wali paidi baru sadar ketika terdengar ayam
berkokok

Wali paidi turun dari batu menuju tempat perbekalannya untuk


membuat kopi dan duduk santai sambil merokok, panci sudah di
keluarkan dan rokok dji sam soe reefil sudah di siapkan, tapi
alangkah kagetnya wali paidi ini ketika mencari korek tidak ada, ia
keluarkan semua isi tasnya tapi tetap aja korek tidak ditemukan,

'' wadoh ciloko iki,'' wali paidi bergumam sendiri,

Dia melihat kopi satu blek yg aromanya begitu harum dan berpres-
pres rokok berbagai merk tergeletak disamping kopi

'' wes..wes..muspro kabeh iki, kok bisa koreknya gak kebawa..''


kata wali paidi mulai kesal.

Satu dua hari dilalui wali paidi ini tanpa kopi dan rokok dan pada
hari yg ketiga wali paidi mulai tidak tahan, hatinya semeblak ketika
melihat kopi dan rokok yg terkulai tak berguna..

Wali paidi mulai membaca hizb, semua hizb ia kerahkan dan setelah
membaca asyfa' 3x wali paidi ini mengusapkan telapak tangannya
pada matanya dan byarr... Seluruh alam jin dan makhluk halus
lainnya tampak sangat jelas, terlihat Wali paidi segerombolan jin
diluar gua sebelah kiri. Kira-kira 10 meter dari mulut gua, wali paidi
mendatangi bangsa jin yg terdekat dg gua tsb, gerombolan jin yg
melihat wali paidi datang, tampak ketakutan

'' ada yg pny korek api?'' tanya wali paidi kpd bangsa jin

''kami gak punya'' jawab mereka.

Wali paidi lansung mengobrak abrik tempat para jin tsb, para jin lari
tunggang langgang dan banyak sekali yg terluka. Selanjutnya Setiap
tempat yg ada jinnya didatangi oleh wali paidi ini dan kalau ditanya
jawabannya gak pny korek api maka wali paidi ini lansung
mengobrak abrik tempat tersebut.

Gemparlah seluruh bangsa jin digunung arjuna melihat sepak


terjang wali paidi ini, seluruh desa dan kota dari kerajaan jin di
gunung arjuna ini telah di obrak abrik oleh wali paidi. Nama wali
paidi menjadi terkenal menjadi momok yg menakutkan dikalangan
bangsa jin.

Dan akhirnya tibalah wali paidi ini dipusat kerajaan bangsa jin,
ketika sampai di gerbang kerajaan wali paidi disambut oleh 2
prajurit yg memang oleh raja mereka diperintahkan untuk
menyambut wali paidi dan mengantarkan kepadanya.

Tampak wajah2 yg ketakutan di wajah prajurit jin ini melihat wali


paidi, Dg suara tergagap - gagap prajurit ini mempersilahkan kpd
wali paidi untuk masuk istana dan menemui raja mereka. Dalam
istana raja jin yg bernama ismoyo ini sudah menunggu kedatangan
wali paidi, setelah wali paidi masuk istana, raja ismoyo ini langsung
turun dari singgasananya menyambut lansung wali paidi dan
mempersilahkan wali paidi untuk duduk di sampingnya.

Dg agak takut raja ismoyo ini bertanya: '' hamba dengar tuan wali
telah membuat geger kerajaan hamba, tuan telah mengobrak abrik
seluruh wilayah kerajaan tanpa ada yg sanggup melawan tuan,
apakah gerangan yg tuan cari , sehingga tuan murka begini,
mungkin hamba bisa membantu,''

Wali paidi menjawab :'' aku mencari korek, apakah anda punya,''

Seluruh prajurit tegang menunggu jawaban raja mereka, senjata


pedang dan tombak sudah mereka pegang dg erat bersiap kalau2
ada hal2 yg tdk di inginkan..

WALI PAIDI 4

..keringat yg berbau kemenyan keluar dr pori2para prajurit raja jin


yakni raja ismoyo, suasana tegang masih sngt terasa, saking
tegangnya ada perajurit yg terkencing2 di celana. hehehe

" tuan wali, buat apakah korek tsb kalau hamba boleh tahu "
tanya raja ismoyo

" buat menyalakan ini dan membuat ini " jawab wali paidi sambil
menunjukkan rokok dan kopinya

" hanya untuk itu .." tanya raja ismoyo heran

" ya ..hanya untuk ini " jawab wali paidi singkat raja ismoyo
membathin dalam hati, wali ini aneh, masak hanya gara2 pingin
ngerokok dan ngopi aja dia telah menghacurkan kerajaanku, dasar
wali semprul
" eeitt...namaku paidi bkn semprul " sahut wali paidi

" ah..maaf tuan, ternyata tuan bisa membaca isi hati hamba" raja
ismoyo mulai takut dan heran

" trus..gimana sampeyan punya korek apa tidak " tanya wali paidi
lagi

" kalau hanya untuk menyalakan itu, pakai ini aja tuan " jawab raja
ismoyo sambil menjulurkan jari telunjuknya yg tiba2 bisa
mengeluarkan api

" masya Allah...kalian kan mmg terbuat dari api, maaf baru ingat
hehehe " jawab wali paidi sambil cengengesan. wali paidi
mendekati raja ismoyo, mengeluarkan sebatang rokok dji sam soe
refillnya dan mulai menghisap rokoknya

" hu...Allah...hu...Allah.." begitulah yg terdengar ktk wali paidi


merokok,

selanjutnya raja ismoyo memanggil panglimanya dan berkata


kepadanya :

" buat kan kopi buat tuan wali ini " perintah raja ismoyo sambil
mengambil kopi dari wali paidi dan menyerahkan kpd panglimanya.

"jangan manis manis..ya.." wali paidi berpesan kerajaan raja ismoyo


ini yg terkenal angker dan ditakuti bangsa jin dan manusia sekarang
berubah bagaikan warung kopi pinggir jalan gara2 wali paidi

" sampeyan tdk merokok..." tanya wali paidi

" tidak.." jawab sang raja


" apakah sampeyan jin muhammadiyyah " tanya wali paidi lagi

" saya tidak mengerti maksud tuan " jawab raja ismoyo heran

" maaf, agama sampeyan apa " tanya wali paidi

" saya tidak beragama " jawab raja ismoyo

" oh..begitu.." gumam wali paidi keduanya lalu terdiam agak lama

" maaf tuan, wirid apa yg tuan baca, sehingga tuan tidak bisa
dikalahkan oleh para prajurit saya " tanya raja ismoyo penasaran

" hizb dan sholawat " jawab wali paidi

" maukah tuan mengajarkan kepada saya " pinta raja ismoyo.

" ya...boleh, tp sampeyan harus masuk islam dulu " jawab wali paidi

lalu raja ismoyo memanggil panglimanya, memerintahkan


kepadanya untuk mengumpulkan seluruh rakyat dan semua
prajuritnya, dalam sekejab balai agung istana ramai dipenuhi
prajurit dan rakyat, bahkan sampai meluber keluar istana,
selanjutnya raja ismoyo bersimpuh dikaki wali paidi diikuti seluruh
rakyatnya

" kami dg suka rela siap masuk islam, mengikuti agama tuan " kata
raja ismoyo kpd wali paidi

" baiklah....ikuti apa yg aku ucapkan..." kata wali paidi

Dengan suara yg sangat berwibawa wali paidi mengucapkan dua


kalimat syahadat diikuti seluruh bangsa jin kerajaan raja ismoyo.
ucapan syahadat para bangsa jin ini menggema keseluruh gunung
arjuna bahkan seluruh hewan digunung arjuna berhenti sejenak
tidak ada yg bersuara mendengarkan ucapan syahadat ini,
setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, wali paidi mengajarkan
pd mereka apa itu islam dan menjabarkan arti iman secara singkat.
selanjutnya wali paidi tinggal diistana raja ismoyo guna mengajari
mereka cara sholat, cara ber dzikir dan lain sebagainya, setelah
beberapa minggu tinggal diistana wali paidi akhirnya mohon pamit
kepada raja ismoyo

" kami masih butuh pencerahan dari tuan, sudilah kiranya tuan tetap
disini beberapa hari lagi " pinta raja ismoyo kepada wali paidi

" jangan kuatir, kelak aku akan datang lagi kemari " kata wali paidi
dan dengan tersenyum wali paidi mendekati raja ismoyo dan
memegang dada raja ismoyo, sambil berkata :

"ajaklah hatimu untuk dzikir terus menerus, ucapkan


Allah...Allah....secara berkesinambungan, dalam keadaan apapun
teruslah berdzikir, dan berusahalah selalu dlm keadaan punya
wudlu, andai Allah mencabut nyawamu, km dlm keadaan suci..."

" terima kasih tuan, pesan tuan akan kami laksanakan.." jawab raja
ismoyo dg ta'dzim

" kalo hatimu sudah bs berdzikir, maka Allah sendiri yg akan


membibingmu..." kata wali paidi

" apakah kami akan menjadi wali kalau hati kami sdh bisa berdzikir
sendiri " tanya raja ismoyo

"ha..ha...ha....jangan sekali2 pny niat pingin menjadi wali, krn


keinginan itu termasuk nafsu, berdzikirlah krn Allah, jgn ada niatan
yg lain" jelas wali paidi

setelah menghisap rokoknya wali paidi berkata lagi " Allah


menjadikan manusia pemimpin dimuka bumi ini,
dan mengangkat para walinya dari kalangan manusia " jelas wali
paidi lagi

" oh begitu... kalau Allah menghendaki begitu kami sangat ridlo dg


keputusan Allah tsb," jawab raja ismoyo maggut2

" kalau boleh tahu tuan ini wali yg bagaimana? " tanya raja ismoyo
selanjutnya

" hmm...aku adalah wali abdal, wali pengganti,kalo istilah dalam


sepak bola sebagai pemain cadangan, wali tingkat rendah, aku dulu
hny seorang abdi seorang kiai, tugasku hny menyiapkan rokok dan
kopi, setelah kiai saya meninggal akulah yg dipilih Allah sebagai
gantinya" terang wali paidi

" jadi wali itu jumlahnya tetap sama dr dulu sampai skrng ?" tanya
raja ismoyo dg bersemangat

" iya, jumlahnya wali diseluruh dunia tetap sama, krn setiap yg
meninggal pasti ada gantinya, biarpun km tidak ada hak untuk
menjadi wali km hrs tetap semangat, krn dimata Allah derajad
seseorang itu dilihat dr ketaqwaannya, wali itu hanya title yg
diberikan Allah buat para wakil2nya dimuka bumi, guna untuk
mengatur dan menata manusia dan wali dipilih dari pr hamba yg
dikehendakiNya, bukan krn ibadahnya bukan krn dzikirnya tapi krn
kehendak Allah, jd salah besar kalau ada orang yg pingin atau
mempunyai cita2 menjadi wali..." jawab wali paidi

" terimakasih tuan...mudah2an apa yg tuan ajarkan kepada kami


menjadi ilmu yg manfaat" ucap raja ismoyo

akhirnya wali paidi pamit dan meninggalkan gunung arjuna diiringi


raja ismoyo dan seluruh rakyatnya....
setelah wali paidi sudah tidak tampak raja ismoyo dg suara yg
lantang berkata kepada rakyatnya

" rakyatku semuanya....nanti atau kapanpun, kalau ada orang yg ke


gunung arjuna ini berbekal rokok dan kopi, jgn sampai di ganggu,
jagalah mereka sampai mereka meninggalkan gunung arjuna ini,
demi menghormati guru kita wali paidi "

" titah paduka akan kami laksanakan... " jawab mereka serempak

WALI PAIDI 5

Sesampainya dirumah sehabis dari gunung arjuna, wali paidi


menjalankan aktifitas sebagaimana biasanya, tiap pagi wali paidi
pergi kepasar berjualan minyak wangi, orang2 dipasar dan
dirumahnya biasa memangilnya kang paidi tukang minyak, sekitar
jam 1 siang wali paidi ini menutup tokonya dan pulang,

setelah sholat ashar sehabis istirahat siang wali paidi mengajari


anak2 kecil dilanggarnya belajar membaca al qur'an sampai waktu
magrib, dulu dilanggar wali paidi yg sederhana ini ramai sekali
dipenuhi anak2 kecil yg belajar mengaji, tapi setelah ada sistem
iqro' dan qirati, langgar wali paidi ini sepi, anak2 pada pindah ke
TPQ2 yg memang banyak tersebar dikampungnya wali paidi ini,

wali paidi sebenarnya juga ikut pelatihan metode iqro maupun


qiroati yg diwajibkan kepada seluruh guru TPQ guna mendapatkan
syahadah (semacam ijazah), tapi wali paidi tidak lulus dlm pelatihan
ini krn seringnya wali paidi merokok dan bawa kopi di dalam kelas.
jadinya di langgar wali paidi ini metode yg digunakan tetap
memakai metode lama yaitu metode bagdadi, krn bagi guru TPQ yg
tdk pny syahadah tdk boleh mengajar dg memakai metode iqro
maupun qiroati dan lama kelamaan murid2 wali paidi habis tinggal 5
anak saja yg tetap mengaji di langgarnya wali paidi, orang tua dari
kelima murid wali paidi ini tetap mempercayakan anaknya ke wali
paidi ini di sebabkan masalah ekonomi, mereka adalah orang2
miskin yg tidak mampu membelikan seragam TPQ dan buku
terhadap anak mereka, daripada tidak mengaji mereka tetap
menitipkan anak2nya kpd wali paidi, krn dilanggar wali paidi ini
tidak ada tarikan uang, mereka bebas dari biaya apapun, malah
mereka sering dikasih uang jajan oleh wali paidi ini.

menjelang magrib datanglah seorang pemuda yg kira2 berumur 35


tahun mencari wali paidi, pemuda ini adalah seorang murid thoriqoh
yg disuruh gurunya mencari wali paidi.

" nak carilah kiai didaerah ini namanya ali firdaus tapi orang2
dikampungnya biasa memanggil dg sebutan paidi ( orang yg
memberi faedah ), umurnya seumuran dg mu, dan hanya beliau
satu2nya yg bernama paidi di kampung itu, kalau kamu ktmu
dengannya sampaikan salamku dan mintalah nasehat padanya"
begitulah yg dikatakan guru pemuda ini kepadanya,

waktu itu pemuda ini disuruh mencari wali paidi karena seringnya
pemuda ini mengalami hal2 aneh, seperti ketika sholat, tiba2 ia
sudah berada di makkah dan sholat dihadapan ka'bah, dan banyak
orang yg melihatnya sholat di atas daun padahal dia ada dirumah,
pemuda ini akhirnya sowan kepada gurunya dan melaporkan semua
kejadian yg dialaminya, dan disuruh mencari kiai ali atau kiai paidi.

sesampai dikampung yg dimaksud, pemuda ini bertanya2 kpd


orang2 dimanakah rumah kiai paidi.

" disini tidak ada yg namanya kiai paidi, yg ada kang paidi seorang
penjual minyak wangi..

" begitu jawab orang kampung ketika ditanya pemuda ini

" baiklah, dimana rumah kang paidi penjual minyak wangi itu " tanya
pemuda ini,

pemuda ini yakin bahwa kang paidi itulah kiai paidi yg dicarinya krn
gurunya jg bilang bahwa nama paidi hanya satu orang dikampung
ini.

pas waktu magrib pemuda ini sampai dirumah wali paidi, pemuda ini
bertanya kepada seorang wanita yg berada didepan rumah wali
paidi

" apakah benar ini rumah kang paidi penjualminyak wangi "

" benar nak, dia ada dilanggar itu, sedang ngimami sholat magrib "
jawab wanita itu sambil menunjukkan langgar yg berada disebelah
rumah wali paidi

" terima kasih bu.." jawab pemuda ini sambil menuju ke langgar
guna sholat magrib dan sekalian sowan kpd kiai paidi.

sehabis wudlu pemuda ini masuk ke langgar sholat berjamaah


bersama yg lain, dilihatnya yg sholat dilanggar ini cuma 3 orang, di
berdiri disamping mereka, ketika pemuda ini mendengar surat
alfatihah yg dibaca wali paidi, hati pemuda ini menjadi galau krn
wali paidi ini ketika membaca huruf "ain" menjadi "ngg" , robbil
'alamin menjadi robbil ngalamin.....

" gimana mau khusu' dan diterima sholatnya wong bacanya aja udah
keliru, apakah tidak salah gurunya menyuruhnya sowan kepadanya "
gumam pemuda ini dlm hati..

setelah salam dan melakukan wirid seperti biasa pada umumnya,


wali paidi ini melanjutkan dg sholat sunnah dan sehabis sholat
sunnah wali paidi ini keluar dari langgar dan duduk2 diteras sambil
merokok...

pemuda ini menghadap kepada wali paidi

" assalamu'aaikum..." salam pemuda ini


" wa ngalaikum salam..." jawab wali paidi sambil tersenyum

setelah menyampaikan salam gurunya kepada kiai paidi, pemuda ini


menceritakan maksud kedatangannya dan menceritakan hal2 aneh
yg dialaminya kpd wali paidi.

" hmm...saya jg heran, kok km sampai bisa seperti itu


yah...mengalami hal2 yg menakjubkan padahal sholat kamu tadi aja
masih sibuk ngurusi tajwid daripada ingat kepada Allah..." kata wali
paidi kepada pemuda ini

seketika pucatlah wajah pemuda ini, dan dalam hati pemuda ini
berkata :

" masya Allah...ternyata gurunya tidak salah mengenai kiai muda ini
" pemuda ini semakin menundukkan kepalanya dihadapan wali paidi
ini...

WALI PAIDI 6

Pemuda santri thoriqot ini hanya diam , tidak berani berkata banyak
didepan wali paidi, suasana jadi hening, hanya terdengar suara wali
paidi yg menghisap rokoknya,

“monggo kopine kang, dan ini rokoknya “wali paidi menawarkan


kopi dan rokok dji sam soenya

“iya terimakasih...” setelah menyeruput kopinya pemuda ini


mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya

“gimana khabarnya mas kiai mursyid “tanya wali paidi

“alhamdulillah baik-baik saja “jawab pemuda ini


“nanti sehabis sholat isya’ kamu dzikir aja di musholla sini, kalau
nanti kamu tiba2 berada di tempat yg asing , kamu baca la haula
wala quwwata illa billah 3x “pesan wali paidi

“iya , mas paidi “jawab pemuda ini

Tidak lama kemudian terdengar suara adzan berkumandang,


menunjukkan kalau waktu sholat isya’ telah tiba, tampak 3 orang yg
tadi sholat magrib telah datang, setelah berwudlu mereka bertiga
masuk ke musholla menunggu wali paidi. Wali paidi berdiri masuk
ke dalam musholla dan mempersilahkan pemuda thoriqot ini untuk
ngimami sholat isya’, tapi pemuda ini tidak mau,

Wali paidi akhirnya maju dan dimulailah sholat isya’ berjamaah,


Pemuda thorqot ini sholat tepatdibelakang wali paidi, jadi pemuda
ini dapat mendengar dg jelas suara wali paidi, tapi pemuda ini tidak
mau mengulangi kesalahnnya diwaktu sholat magrib tadi, sambil
membaca fatihah pemuda ini mulai mengajak hatinya berdzikir
Allah...Allah...Allah...

Pemuda ini mulai merasakan ketenangan dalam sholatnya, suara


hiruk pikuk disekitar musholla mulai hilang, suasana menjadi hening
yg terdengar hanya suara wali paidi dan suara hatinya yg berdzikir,
lama kelamaan suara wali paidi yg tadinya cemplang dan terdengar
tidak bertajwid berubah menjadi sangat merdu dan sangat fasih,
suara dan bacaan wali paidi bagaikan suara dan bacaan imam
masjidil haram, setelah mendengar salam barulah pemuda ini
seakan tersadar kembali lagi kedunia.

Setelah membaca wirid seperti pada umumnya wali paidi mundur,


melaksanakan sholat sunnah dua rokaat, setelah sholat wali paidi
mendekati pemuda thoriqot ini

“sampeyan disini aja , dan mualilah berdzikir seperti yg sampeyan


lakukan “kata wali paidi

“iya mas paidi “jawab pemuda ini singkat

“ingat pesan saya tadi “kata wali paidi lagi

Pemuda ini menggangguk, setelah ke tiga orang yg ikut jamaah tadi


keluar, wali paidi berdiri mematikan lampu musholla dan ikut keluar,
tinggallah pemuda ini sendirian di dalam musholla. Pemuda thoriqot
ini lalu duduk bersila, dan memulai membaca fatihah, tawasul
kepada kanjeng nabi muhammad dan diteruskan tawasul kepada
guru2nya, setelahnya barulah pemuda ini mulai membaca wirid yg
selama ini selalu istiqomah ia baca, lama kelamaan suasana mulai
berubah, angin yg tadinya menghembus sepoi2 berubah menjadi
kencang, satu persatu benda-benda yg berada didalam musholla
mulai hilang satu persatu, bahkan dirinya juga terasa ikut hilang,
beriringan dg hilangnya tubuh pemuda ini, tampak di pengimaman
ada cahaya putih yg kecil, hanya cahaya ini yg tampak karena
semuanya telah hilang dalam pandangan mata pemuda ini, dan dg
sayup2 mulailah terdengar suara orang yg berlalu-lanang membaca
ta’bir dan tahmid,
cahaya yg tadinya kecil mulai membesar dan teranglah seluruhnya,
dan tampaklah dg jelas didepan pemuda ini bangunan segi empat yg
tertutup kain hitam yg disekelilingnya terlihat banyak orang yg
berjalan mengitarinya, masya Allah ternyata pemuda ini telah
berada di makkah , didalam masjidil haram

Pemuda ini membathin, benarkah aku ini sekarang berada dimasijid


haram, timbul keraguan didalam hati pemuda ini, dengan perlahan
dia meletakkan tangannya di atas marmer masjid, ada sesuatu yg
hangat yg mengalir ketangannya,

“ini marmer sungguhan “bathin pemuda ini lagi


Lalu pemuda ini berdiri melihat lalu lalang orang2 yg sedang
berthowaf, ratusan ribu orang berjubel jadi satu dg pakaian putih
saling bersahutan memuji Allah, pemuda ini lalu teringat dg pesan
wali paidi, kemudian duduklah pemuda ini dan mulai membaca “la
haula wala quwwata illa billah”

ketika bacaannya sampai ke bacaan yg ke tiga, datanglah angin yg


sangat kencang, bumi makkah serasa bergoncang, seakan kena
gempa, dan tanpa bisa dicegah tubuh pemuda thoriqot ini terguling
guling, suasana menjadi gelap, tubuhnya baru terhenti ketika
menabrak sesuatu, berangsur angsur suasana menjadi tenang
kembali, pemuda ini mulai membuka matanya, betapa kaget dirinya,
ternyata dia sekarang berada diatas tumpukkan sampah, tempat yg
tadinya dikira masjidil haram ternyata Tempat Pembuangan
Sampah.....

WALI PAIDI 7

setelah beberapa hari bersama wali paidi, si murid thoriqoh ini


menghadap kepada guru mursyidnya guna melaporkan peristiwa yg
dialaminya..

Kira2 sepuluh meter dari gerbang pondok, si murid ini sudah


disambut kawannya yg juga mondok disitu dg berkata :

“ kang..sampeyan udah ditunggu mas yai didepan mushollah


pondok...”

“ lho..yai sudah menunggu tho...” jawab simurid

“ iya kang...tadi kira-kira 1/5 jam yg lalu aku disuruh mas yai

membuat dua kopi dan beliau berpesan, setelah membuat kopi


tolong taruh di depan mushollah dan cepat2 kamu kepintu gerbang
karena dulurmu akan datang...” terang kawan simurid

Mereka berdua memasuki pintu gerbang pondok yg begitu kecil,


pintu gerbang pondok disini memang beda dg pintu gerbang
pondok2 lainnya, pintu gerbang disini Cuma satu daun pintunya dg
ukuran 1 meter x 2 meter terbuat dari kayu yg dilapisi seng, kalau
ada orang yg tidak pernah kepondok ini pasti tidak tahu pintu
gerbangnya...

Pernah dulu abahnya mas yai ini mau merenovasi pintu gerbang ini
dg membuatnya agak lebar dan diperbagus, tapi malamnya abahnya
mas yai ini mimpi bertemu mbah yai yg mengatakan

“ nak...jgn dipugar pintu gerbang itu, biarlah seperti itu saja, biarlah
orang mengira kalau disini tidak ada pondok..”

Setelah mimpi tersebut abah yai urung merenovasi pintu gerbang


pondok, Setelah melewati pintu gerbang pondok si murid dan
kawannya ini melihat mas yai sudah duduk sambil merokok di depan
mushollah pondok dan didepannya ada dua cangkir kopi....

Si murid mengucapkan salam kpd mas yai :

“assalamu ‘alaikum..”

“wa alaikum salam” jawab mas yai

Setelah mencium tangan gurunya si murid ini duduk didepan mas


yai sedang kawannya pergi tidak ikut duduk dengannya karena yg di
panggil mas yai bukan dia...( inilah adab seorang murid)

Setelahmenceritakan pengalamannya, si murid ini bertanya kepada


guru mursyidnya:

“yai..ketika sholat dulu,saya mendengar bacaan wali paidi itu tidak


sempurna tapi lama kelamaan suara wali paidi ini berubah menjadi
sempurna dan sangat merdu...apa maksud semua itu...”

Setelah menghisap rokoknya dalam2 mas yai ini berkata :

“ kamu kan jelas pernah mendengar, kata Nabi : bau mulut orang yg
berpuasa itu wangi bagaikan minyak kesturi dihadapan
Allah....ketika kamu mendengar suara kang paidi itu menjadi merdu,
sesungguhnya kuping yg kamu pakai untuk mendengar itu
kupingnya gusti Allah...kalau kupingmu sendiri yg kamu pakai maka
terdengar seperti itu jadi terdengar tidak sempurna menurutmu, tapi
dihadapan Allah bacaan kang paidi ini begitu merdu... begitu juga dg
bau mulut orang yg berpuasa, akan tercium sangat busuk kalau
menciumnya itu dg hidung kita sendiri...”

Simurid ini bertanya lagi :

“apakah kang paidi ini juga orang thoriqoh...”

“iya..dia murid abahku , kang paidi ini sebelum masuk thoriqoh


perilakunya sudah sangat berthoriqoh...kalau kamu melihat tingkah
polahnya yg awur2an itu hanya untuk menutupi ke sejati an
dirinya... setahu saya kang paidi ini orang yg tidak punya su’udzon
kepada orang lain, kepada siapapun orangnya baik anak kecil
maupun maling , kang paidi ini tetap husnudzon, inilah salah satu
kelebihan kang paidi..” jawab mas yai

“ tapi..mengapa bukan yai sendiri yg mengatakan kepada saya kalau


selama ini tempat yg saya kira makkah itu sebenarnya tempat
pembuangan sampah..” tanya si murid lagi

“ hahahaha....itu memang tugasnya kang paidi...dan lagi, tempat


pembuangan sampah itu kan dekat dg mushollah kang paidi...kalau
aku yg menunjukkan, kamu akan bingung berada dimana,
sedangkan TPA itu jauh dari sini....
****
di tempat lain wali paidi sedang kedatangan seorang tamu yg pingin
sekali bisa berangkat haji

“ kang ..saya ingin sekali bisa berangkat haji..tolong saya dikasih


amalan yg bisa membuat saya bisa berangkat haji...” pinta orang
tersebut

“ saya tidak bisa...coba sampeyan minta kepada yai yg lebih


mengerti soal itu..saya ini orang bodoh..” jawab ali paidi

“ tidak kang ..saya tidak keliru krn saya bermimpi kalau


sampeyanlah yg bisa menunjukkan jalan tersebut...” bantah orang
tersebut

“ baiklah..kalau sampeyan memaksa....sehabis sholat shubuh


sampeyan baca surat yasin sebanyak 7 X...kalau ada apa2
sampeyan kesini lagi..” jawab wali paidi

Setelah orang tersebut membacanya selama 1 bulan tapi tidak


terjadi apa2 , orang ini kembali kepada wali paidi

“ tidak ada apa-apa kang....” kata orang yg kepingin haji ini

“ kalau gitu bacaan surat yasinnya ditambah surat waqiah sebanyak


7 x...nanti kalau ada apa-apa sampeyan kesini lagi...” kata wali paidi

Setelah dibaca selama 1 bulan surat yasin dan surat waqiah ini
tetap tidak mengeluarkan tanda apa-apa, akhirnya orang ini kembali
lagi ke wali paidi

“ masih belum ada tanda apa-apa kang....” kata orang yg kepingin


haji
Wali paidi terdiam dan memejamkan matanya sebentar selanjutnya
dg mantab dia berkata kepada orang tersebut :

“ kalau begitu...tambah lagi dg surat tanah...pasti sebentar lagi


sampeyan akan berangkat haji....”

“ ha..ha..ha...” orang yg kepingin haji ini tertawa terbahak bahak


mendengar jawaban wali paidi....

“ anu kang...katanya para kiai.... haji itu tidak hanya ibadah ruhani
saja tapi juga ibadah jasadi terutama ibadah dengan bondo atau
duit....” jawab wali paidi dg mimik serius tapi terlihat lucu

WALI PAIDI 8

Wali paidi menyusuri jalan, pergi tanpa arah dan tujuan, dia hanya
berjalan dan berjalan, Lupa akan makan dan minum, wali paidi
pingin menghindari orang2 yg mulai tahu kedudukannya, mulai
banyak orang sekarang yg memanggilnya gus, memanggilnya kiai
bahkan ada yg terang2an menggangilnya sang wali

Kehidupan wali paidi sekarang tampak ramai, ada saja orang yg


memerlukan bantuannya, soal jodoh, soal penglaris dan ada juga yg
hanya minta barokah do'a dan yg paling berat ada yg minta diakui
murid. Wali paidi merasa terusik, dia kepingin merasakan
kehidupannya yg dulu, orang2 hny mengenalnya sebagai penjual
minyak wangi, dg pengajar alif2an di musholla kecilnya

Dan sekarang banyak orang yg berlomba2 pingin membangun


mushollanya, Wali paidi pingin menghindari itu semua, dia jengah
akan semua pujian yg dialamatkan pada dirinya, lebih2 akan
datangnya malaikat yg
mengunjunginya baru2 ini.

Wali paidi mulai memasuki hutan belantara, dia berjalan terus dan
berhenti ketika dia melihat didepannya ada sungai, Dia mendekati
bibir sungai, dilihatnya airnya begitu jernih, dia menunduk dan mulai
membasuh tangan dan mukanya, lalu wali paidi memperbarui
wudlunya, karena wali paidi ini diberi kemampuan oleh Allah untuk
selalu dlm keadan suci ( punya wudlu ) atau bahasa ngaji sak paran
parannya "da'imul wudlu "

Setelah wudlu wali paidi baru sadar kalau ada orang yg agak jauh
disampingnya, orang itu sedang memancing. Wali paidi mendekati
orang itu, dia merasa orang itu bkn orang sembarangan melihat
wajah dan tiba2 aja hati wali paidi semakin tentram ketika melihat
orang ini, Wali paidi mau mengucapkan salam tapi kedahuluan
orang tsb

" assalamu'alaikum kang paidi " ucap orang itu

" wa alaikum salam, kalau boleh tahu siapakan anda " tanya wali
paidi keheranan

" untuk saat ini namaku syukron fahmi " jawab orang itu

Wali paidi terdiam, dia hanya menunduk memikirkan jawaban orang


tsb, dan tiba2 saja sikap wali paidi berubah dg sendirinya tanpa ia
sadari, wali paidi bersikap seakan mengahadapi gurunya

" kang paidi sampeyan tidak seharusnya menghindari semua itu,


pujian2 itu adalah ujian buatmu, ujian yg berupa pujian itu lebih
berat dari penghinaan, Allah mau meningkatkan derajad
sampeyan..." ucap orang itu

Wali paidi semakin menunduk, ternyata orang yg sedang memancing


ini tahu akan keadaan dirinya

" kang paidi, dg menghidari pujian2 itu sama saja sampeyan


menafikan kekuatan Allah, krn smpyn merasa tidak mampu, padahal
Allahlah yg memberi kekuatan " kata orang itu lagi

Wali paidi hny bs diam dan semakinmenunduk, air mata mulai


meleleh dr matanya

" ingat, la haula wala quwwata illa billah, merasa mampu dan
merasa tidak mampu itu tidak boleh, itu sudah syirik khofi bagi
orang setingkat sampeyan, krn Allah yg memberi kekuatan, Allah
meliputi segalanya "

Wali paidi menangis sesunggukan, dia yakin orang yg di depannya


adalah nabiyullah Khidir, dia ingin bersalaman dgnya untuk
memastikannya, setelah menangisnya agak reda, wali paidi
mengangkat wajahnya dan mau bersalaman dg orang itu

Tapi orang yg mengaku bernama syukron fahmi sudah hilang dr


hadapannya....

Setelah bertemu sosok yg mengaku bernama syukron fahmi, wali


paidi masih terdiam dalam duduknya, masih terngiang2 ucapan
sosok misterius yg menggugah jiwanya itu.
Wali paidi berdiri membersihkan tempat duduknya dan mulai
melaksanakan sholat, setelah salam, wali paidi berdiri lagi dan
melakukan sholat lagi, begitu terus sampai malam kira2 sekitar jam
9 malam, wali paidi berhenti dan melanjutkan dg melakukan wirid
Dia duduk bersila, memusatkan pikirannya, membuang jauh2
pikiran2 tentang dunia, menggerakkan hatinya untuk berdzikir sirr,
dan entah berapa lama hal ini terjadi, dan kemudian wali paidi
merasakan alam disekitarnya begitu hampa, tidak ada suara, semua
yg berada disekitarnya jadi hitam gelap gulita, wali paidi seakan
menjadi udara yg hampa dan bergerak mengitari alam yg hitam
pekat ini.
Setelah berkeliling tampak didepannya ada dua sosok manusia yg
sedang duduk seperti duduknya orang tahiat, dan berdiri disamping
keduanya sosok berjubah putih yg bercahaya
Lamat-lamat wali paidi mengenali salah satu sosok yg duduk
didepannya tsb.

" tidak salah lagi, beliau adalah imam ghozali mujtahid islam "
bathin wali paidi

Lalu wali paidi melihat sosok baju putih itu maju kedepan dan
berkata kepada sesuatu yg didepannya, sesuatu yg tdk terlihat

" gusti... bagaimana menurut njenengan thdp kedua kekasihmu ini


yakni nabi musa dan al ghozali...? " tanya sosok putih itu

Lalu ada suara yg mengatakan

" musa dg ijinku bisa menghidupkan orang yg telah mati, tapi aku
lebih suka thdp al ghozali krn dia dg ijinku pula bisa menghidupkan
hati hamba2ku yg telah mati, banyak menghilangkan kebodohan dan
membuka jalan buat hamba2ku untuk lebih mengenalku...."

Lalu ketiga sosok itu samar2 hilang dari pandangan wali paidi
Lalu lamat2 terdengarlah adzan subuh, sedikit demi sedikit alam
mulai terlihat kembali
Setelah sholat, wali paidi bangkit dan kembali pulang....

WALI PAIDI 9

wali paidi berpenampilan lain dari biasanya, dia tampil gaul sekali,
memakai sepatu unkl347, celana jeans pensil airplane system, dan
kaos merk spilis infection, walaupun semua pakaiannya ini
pemberian dari adik mas kiai mursyid yg kebetulan buka toko
pakaiandistro….. dan dengan memakai kaca mata BL hitam invictus
, wali paidi berangkat untuk memenuhi undangan mas kiai mursyid
dalam rangka tasyakuran dan pembukaan toko onderdil barunya
yang mana semua barangnya lansung didatangkan dari luar negeri,
mas kiai mursyid ini kalau bisnis memang tidak mau setengah2 ,
sekali terjun beliau langsung menyelam sekalian
sekitar jam 09:00 pagi wali paidi sudah sampai ditoko mas kiai
mursyid, tampak terop yg mewah yg tidak begitu besar berada di
depan toko, dibawah terop sudah berjajar rapi kursi yg terbungkus
kain putih yg sebagian besar sudah terisi, di depan terop ada
geladak kecil yg juga tertutup kain putih yg diatasnya ada karpet
merah yg disebelah kirinya ada piano semacam elektone, music
barat slowrock berkumandang mulai awal acara,
yang unik, ada sebagian tamu yg datang memakai kopyah dan
sarung sedang tamu lainnya berpaikan ala executive muda, memang
mas kiai mursyid ini mengundang seluruh pelaku bisnis didalam
kota dan sebagian dari luar daerah, mas kiai mursyid ini menyeting
acara pada pembukaan tokonya ini dg model seperti acara
pembukaan toko onderdil pada umumnya tidak seperti acara yg
biasa dilakukan seorang kiai di kalangan pesantren apalagi mas kiai
ini adalah seorang mursyid.

Wali paidi tidak lansung duduk ditempat acara, tapi langsung


menuju dapur umum mecari kopi, setelah dapat kopi wali paidi
duduk di podjok toko, mengeluarkan sebatang rokoknya sambil
menunggu kedatangan mas kiai mursyid, sambil menyedot rokok
mastna wastulasa warruba’ wali paidi mengawasi semua temu yg
datang, wali paidi tersenyum kecil ketika melihat kekikuk an para
tamu yg memakai kopyah dan sarung itu, mereka tampak rikuh
duduk dikelilingi para tamu yg berpenampilan beda dari mereka dan
di tempat yg acaranya tidak di duga oleh mereka sebelumnya,

dari arah belakang datanglah seorang pemuda yg penampilannya


seperti wali paidi ini, mengahampiri dan duduk disamping wali paidi,
pemuda ini adalah adik mas kiai mursyid.

‘’ udah lama kang..’’tanya pemuda ini setelah mrk bersalaman

‘’ gak, barusan aja dating…” jawab wali paidi


Sebelum wali paidi bertanya soal tamu yg berkopyan dan sarungan
itu, adik mas kiai mursyid ini sudah menjelaskan kpd wali paidi
tetang mereka

‘’ anu kang..sebenarnya mas kiai mursyid meminta bantuan kepada


kiai akhmad untuk mendatangkan santri – santrinya untuk datang
kesini guna membantu bagian akomodasi (bagian angkat2 meja)
tapi terjadi salah paham, ternyata yg dikirim kiai ahmad kesini
adalah para ustads dan penggede2 thoriqoh, dikiranya mas kiai
mursyid mengadakan acara kumpulan thoriqoh, jadinya ya seperti
ini hehehe…” adik mas kia mursyid menjelaskan kpd wali paidi

“ oh..begitu tho ceritanya…” jawab wali paidi

Tidak lama kemudian datanglah mas kiai mursyid dg bercelana


jeans di iringi cewek2 cantik yg berpakaian minim, tampak seksi2
dan mulus2…..mereka ini para sales promotion girl yg didatangkan
mas kiai mursyid untuk mengisi diacara pembukaan tokonya ini

Para tamu bertepuk tangan menyambut kedatangan mas


kiaimursyid ini, kecuali para tamu yg berkopyah dan sarungan ,
mereka hanya melongo dan terheran-heran melihat tingkah dan
gaya mas kiai mursyid ini, memakai jeans dan dikelilingi cewek2
cantik…..dihati sebagian para penggede2 thoriqoh ini mulai timbul
keraguan atas kemursyidan mas kiai ini, dan memang para
penggede2 thoriqoh ini sebagian besar dulunya adalah murid
abahnya…

Setelah acara ceremonial dimulai dan peresmian atas dibukanya


toko onderdil ini sudah dilakukan tibalah waktu hiburan, music
mulai mengalun lagi dan yg lebih menggeparkan, mas kiai mursyid
ini tampil di panggung mini berjoget ria bersama para sales
promotion girl yg berjumlah 15 orang ini..

Para penggede2 thoriqoh semakin melongo melihat mursyid mereka


berjoget dan bersenda gurau dg para sales promotion girl yg rata –
rata cantik dan seksi ini, wali paidi hanya tersenyum melihat
tingkah dan gaya mas kiai mursyid, wali paidi melihat diantara sales
promotion girl ini ada satu yg wajahnya sangat mirip dg mulan
jameela…wali paidi hanya membathin

“ ada – ada aja mas kiai mursyid ini..”

Tiba –tiba mas kiai mursyid ini turun dr panggung mini dan
menghampiri wali paidi, selanjutnya menggandeng tangan wali
paidi, ditarik ikut dan diajak joget diatas panggung mini dan mas
kiai mursyid ini menggandengkan wali paidi dg cewek yg wajahnya
mirip dg mulan jameela itu

Ketika wali paidi memegang tangan cewek yg sangat mirip mulan


jameela ini detak dzikir jantung wali paidi semakin kencang, dari
tangan cewek ini terdengar kalimat “ ya..latief…ya
latief…ya..latief…”
Dan dari paha dan pantat sicewek keluar kalimat “
ya…jamal…ya..jamal…” dari seluruh anggota badan si cewek ini
mengeluarkan kalimat2 asmaul husna…

Wali paidi seakan berjoget ditaman surga, music dan suasana


berubah seperti di surga, bunga – bunga yg indah bermunculan
disekitar taman harum semerbak mewangi…wali paidi berjoget
berputar putar mengikuti alunan music yg begitu indah….

Wali paidi baru tersadar ketika mendengar suara mas kiai mursyid “
wes kang…ayo balik ke dunia lagi, jangan disurga terus…ini acara
jualan onderdil belum selesei…hehehe…..,,,,,,

WALI PAIDI 10

Sehabis dari acara peresmian toko mas kiai mursyid, wali paidi
pamit pulang, sebenarnya uang wali paidi ini sudah habis sama
sekali dikasihkan kepada tamu-tamu mas kiai mursyid yg bersarug
dan berpeci itu, sebagai uang kaget, kaget atas acara yg begitu
menghebohkan. mas kiai mursyid yg tahu kalau wali paidi ini
kehabisan uang malah menggodanya, ketika wali wali paidi pamit
padanya

“ kang..duwit sampeyan kan masih banyak, jadi aku wes gak usah
nyangoni, ini garam aja sampeyan bawa…” ucap mas yai musyid

"hehehe…iya mas yai terimakasih…”ucap wali paidi

Memang mulai mbah yai, abah yai sampai mas yai mursyid ini garam
adalah cenderamata pondok beliau-beliau ini, garam “suwuk” ini
bisa digunakan untuk apa saja, mengobati penyakit dhohir maupun
bathin, dan masih banyak kegunaan lainnya tinggal niatnya apa bagi
yg menggunakannya…

Adik mas kiai mursyid menawarkan untuk mengantar wali paidi ke


terminal tapi wali tidak mau

“ saya jalan kaki saja sambil jalan-jalan menikmati pemandangan..”


ucap wali paidi kepada adik mas kiai mursyid

Setelah bersalam salaman wali paidi pamit dan meneruskan


berjalan ke arah terminal, dzikir selalu menyertai setiap langkah
wali paidi ini, ketika wali paidi melintasi jalan di pinggir alun-alun
ada segerombolan pemuda yg
mengawasi wali paidi, dg tersenyum wali paidi meneruskan
langkahnya, wali paidi sebenarnya sudah tahu kalau sebentar lagi
dia akan dicegat dan di palak dimintai duwit oleh mereka, ini yg jadi
ganjalan hati wali paidi, karena dia sudah gak punya uang sama
sekali, dia akan malu sekali karena tidak bisa memberi kpd orang yg
meminta

“kasihan mereka kalau sampai tidak mendapatkan uang dariku”


bathin wali paidi

Wali paidi berusaha menghidar karena malu, dia menyebrang jalan


berusaha menghindari mereka tapi gerombolan pemuda ini
mengikutinya dan satu orang maju kedepan mencegat wali paidi

“ duwit..serahkan duwitmu..ayo cepat…” ucap pemuda itu yg


rupanya pimpinan gerombolan ini

Wali paidi dengan tersenyum membuka kaca mata hitamnya dan


melihat satu persatu para pemuda gerombolan ini, di kaos pimpinan
gerombolan ini ada symbol hati yg bersinar yg bertuliskan “SH” ,
mereka yg melihat wali paidi yg begitu tenang jadi keder, dan
mereka heran melihat ketenangan dan tampak tidak ada ketakutan
sama sekali diwajah wali paidi

“ mohon maaf yg sebesar- besarnya aku tidak punya uang sama


sekali, maaf aku membuat kalian kecewa, uangku sudah habis
kukasihkan kepada orang lain “ ucap wali paidi kepada ketua
gerombolan ini

Ketua gerombolan ini hatinya jadi bergetar ketika melihat tatapan


mata wali paidi yg begitu teduh, hati pemuda ini jadi damai, dan
tanpa disadari mata pemuda ini mulai berkaca-kaca, pemuda ini
mulai teringat dg dosa-dosanya selama ini, pemuda ini juga tidak
tahu mengapa hatinya begitu trenyuh dan teringat dg masa
lalunya teringat dengan pesan- pesan gurunya dahulu

Kawanan gerombolan ini juga ikut terdiam melihat pimpinan mereka


diam tak bergerak sama sekali, mereka jadi heran, biasanya mas
gohell (yg nama aslinya sholeh) ini kalau ada orang dimintai duwit
tapi tidak memberi lansung dipukulinya sampai kelenger tapi
sekarang tidak bergerak menghadapi pemuda ini

“ saya tidak bisa memberi apa- apa, ini ada garam kalau sampeyan
mau, katanya ibu sampeyan sekarang sakit…” ucap wali paidi
kepada pimpinan gerombolan ini yg ternyata bernama gohell

Pemuda yg bernama gohell ini jadi heran setengah mati, pemuda


distro ini (wali paidi) kok bisa tahu kalau sekarang ibunya lagi sakit
dan sudah berhari – hari ini hatinya galau memikirkan penyakit
ibunya yg gak sembuh-sembuh, hatinya begitu trenyuh dg perhatian
wali paidi terhadap ibunya, karena selama ini semua orang
dikampungnya tidak ada yg perduli dg keluarganya mereka hanya
mencibir tidak pernah memperhatikan keluarganya

Tanpa bisa ditahan pemuda ini terduduk dihadapan wali paidi dan
menangis tersedu-sedu…….
( bersambung )

WALI PAIDI 11

Anak buah gohell yg berjumlah tujuh orang ini lebih heran lagi
melihat pemimpin mereka terduduk dan menangis tersedu-sedu
dihadapan wali paidi, tanpa dikomando mereka mendekati pimpinan
mereka dan membuat pagar betis melingkari wali paidi dan gohell,
mereka berdiri melingkar menutupi mereka supaya orang – orang
tidak tahu kalau pimpinan mereka menangis, mereka malu kalau
orang-orang melihat pimpinan mereka menangis,
masak pimpinan preman kok nangis…(he..he..he..)

Wali paidi menepuk nepuk pundak gohell, dan menariknya untuk


berdiri lalu berkata :

“ udah mas, aku sama sampeyan ini masih saudara jadi gak usah
sungkan…”

Gohell berdiri dan mengusap air matanya, kemudian merangkul wali


paidi
“ makasih…mas…” ucap gohell kpd wali paidi

Mereka lalu bersalaman di ikuti seluruh anak buah gohell juga


bersalaman kepada wali paidi. Suasana menjadi cair kembali,tidak
lama kemudian suasana jadi akrab, seakan wali paidi dan
gerombolan gohell ini adalah teman yg sudah lama kenal, karena
wali paidi ini pintar mengeluarkan joke-joke segar yg membuat
gohell dan anak buahnya tertawa terpingkal-pingkal

“ ayo ngopi dulu mas….” Ajak gohell kpd wali paidi

“ monggo…..” jawab wali paidi

Mereka berdua dan seluruh anak buah gohell menuju ke warung


dipinggir jalan, setelah mengambil tempat duduk mereka memesan
kopi, anak buah gohell menunggu di luar warung

“ mas kalo bisa sampeyan berhenti malak orang, kasihan gurumu


mas…” ucap wali paidi

“ iya mas, saya akan berusaha mencari kerja yg bener, do’akan


aja…” sahut gohell

“ jangan sampai perguruan sampeyan Setia Hati ( SH ) itu menjadi


singkatan Perguruan Sakit Hati, gunakan kepandaian silatmu itu
sebagai senam untuk kesehatan, itu yg cocok untuk jaman
sekarang ini, beda dg jaman ketika orang islam masih punya musuh
dulu, jangan belajar silat untuk mencari kesaktian atau untuk
perisai diri,
karena perisai diri yg lansung dari Allah adalah shodaqoh, belajarlah
silat hanya untuk kesehatan, maka kamu tidak akan mencari musuh
atau dicari musuh…” kata wali paidi

Sambil nyeruput kopinya wali paidi berkata lagi kepada gohell


“ kalo belajar silat untuk mencari kesaktian atau kekuatan jadinya
ya seperti ini, sesama saudara seperguruan tawur, tidak rela
melihat perguruan lain unjuk kekuatan, seperti kemarin terjadi
penyerbuan terhadap konvoi perguruan kera sakti yg diduga
dilakukan oleh perguruan SetiaHati…”

“ iya mas, memang aku dulu belajar ilmu silat untuk mencari
kesatian / kekuatan , setelah lulus aku bingung gimana cara melihat
kalau aku ini sudah kuat, akhirnya aku mencari gara-gara supaya
punya musuh dan keterusan sampai jadi seperti sekarang ini..”ucap
gohell sambil menunduk

Setelah ngobrol-ngobrol yg cukup lama gohell ini akhirnya terbuka


hatinya, mengerti tentang apa arti hidup ini, mengerti manusia itu
tinggal menjalankan peran dari Allah, mengerti akan dirinya
berperan sebagai apa dan menjalankan sebaik-baiknya peran
trsebut, ada yg berperan sebagai ulama, guru, pedagang, petani dll,
hanya ketaqwaan kepada Allah yg dinilai dari menjalankan peran
tersebut

“ trus sampeyan sekarang mau kemana “ Tanya gohell kepada wali


paidi

“ mau ke terminal “ jawab wali paidi singkat

“ hehehe..maksudku tujuan sampeyan dari terminal “ Tanya gohell


lagi

“ mau sowan kepada salah satu guruku…” jawab wali paidi

“ kalau begitu mari saya antar “gohell menawari wali paidi

“ baiklah, ayo…” ucap wali paidi

Gohell mendekati pemilik warung dan menanyakan habis berapa


semuanya, pemilik warung terdiam merasa heran dengan sikap
gohell, karena biasanya gohell ini kalau makan minum di warungnya
tidak pernah bayar, pemilik warung tersebut sangat gembira dg
perubahan sikap gohell ini

“ udah gak usah bayar mas, anggap saja ini sebagai selamatan buat
mas, selamatan kalau sampeyan telah terlahir kembali, mudah-
mudahan tobat sampeyan ini sebagai taubatan nasuha..”ucap
pemilik warung kepada gohell

Setelah mengucapkan terimakasih gohell mengantarkan wali paidi


ke terminal, dalam perjalanan gohell menanyakan perihal tentang
orang –orang sholeh yg di ketahuwali paidi, wali paidi menceritakan
dg singkat perihal mereka, tentang sifat dan kelebihan para orang-
orang sholeh tersebut, tidak begitu lama akhirnya mereka sampai
keterminal, Gohell memanggil salah satu anak buahnya dan
membisikkan sesuatu kepadanya,lalu anak buahnya itu pergi,

“ jangan berangkat dulu mas,tunggu sebentar” kata gohell kpd wali


paidi

Tidak begitu lama anak buah gohell itu datang sambil menyerahkan
sesuatu kpd gohell, lalu gohell mendekati wali paidi dan
menyerahkan sesuatu tsb kepada wali paidi

“ ini mas tolong jangan ditolak “ucap gohell kpd wali paidi

Ternyata sesuatu tersebut didalamnya ada uang ribuan yg sebagian


sudah kumal, dan ada 2atau 3 uang lima ribuan, wali paidi terkejut
ketika menerima uang daari gohell tersebut

“ jangan kuatir mas, itu bukan uang haram, itu uang sumbangan dari
teman-teman , dan saya minta dg sangat jangan ditolak“ jelas gohell
kpd wali paidi
Wali paidi menerima pemberian gohell tersebut, setelah bersalaman
wali paidi naik ke atas bus, masih banyak bangku kosong, wali paidi
mencari tempat yg enak buat duduk, akhirnya wali paidi memilih
tempat ditengah,setelah bus baru berjalan tampak pedagang rokok
naik ke atas bus menjajakan dagangannya,
ketika wali paidi hendak memanggilnya sipedagang tersebut sudah
menghampiri wali paidi dan menyerahkan sebungkus rokok Dji Sam
Soe dan berkata

“ ini pemberian dari mas gohell sebagai rasa terimakasih.”

Begitu juga dengan pedagang-pedagang yg lain, di dalam perjalanan


mereka semua mengasihkan satu barang dagangannya kepada wali
paidi atas nama gohell, mulai penjual minuman sampai penjual
kacang, bahkan penjual bollpoint dua ribu dapat 3 juga
menyerahkan bollpointnya atas nama dan rasa terimakasih gohell
kpd wali paidi, ketika wali paidi mau membayar karcis bus, pak
kondektur juga membebaskan wali paidi atas nama gohell juga, wali
paidi hanya geleng-geleng kepala

“ gendeng, sholeh ini…..” bathin wali paidi tersenyum sambil


teringat wajah gohell sekitar dua jam perjalanan,

wali paidi akhirnya sampai disebuah kota yg dulunya adalah sebuah


wilayah kerajaan majapahit, wali paidi turun sambil membawa satu
kresek besar yg berisi minuman dan makanan ringan pemberian dari
pedagang-pedagang asongan di atas bus, baru melangkah turun dari
bus wali paidi lansung dihampiri seorang gila yang berambut gimbal,
orang gila tersebut langsung menarik – narik tas kresek wali paidi

“ di. .paidi…sini minuman dan makanan ini punyaku..” ucap orang


gila tsb, lalu ngeloyor pergi

Wali paidi membiarkan saja tas kreseknya direbut, dan dia hanya
terus mengikuti orang gila tsb karena dia penasaran, orang gilaini
kok tahu namanya….

WALI PAIDI 12

Terlihat di sudut terminal orang gila ini tertawa-tawa menikmati


makanan dan minuman hasil rampasannya, wali paidi
berjalanperlahan mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah
jarak wali paidi dan orang gila itu berjarak 10meteran orang gila tsb
berkata dg masih makan dan minum

“ gak usah heran di, orang yg dekat dg tuhannya apa yg tidak di


ketahui di muka bumi ini, yg diketahui gusti Allah juga diketahui
oleh para kekasihnya, apalagi namamu terkenal di langit sana,
namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti
Allah..”

Dg masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata


lagi

“ para malaikat sering berkata,gusti wali paidi usul begini, gusti wali
paidi minta begini, hampir semua malaikat mengenalmu ,karena
seringnya kamu minta dan usul ke gusti Allah…. seharusnya kamu
malu di, minta-minta terus seperti pengemis….hehehe “

Wali paidi terdiam, seperti ditelanjangi, wali paidi menghampiri


orang gila tersebut dan mencium tangannya, ketika wali paidi
memegang tangannya,wali paidi kaget karena tangan orang gila ini
bagaikan tidak ada tulangnya terasa halus, begitu lembut dan
berbau sangat wangi, ketika wali paidi mau menanyakan namanya,
orang gila ini mendahului berkata :

“ kamu gak usah tahu namaku,udah sana… kamu pergi sowan ke


kyaimu sana, nanti kita bertemu disana, dan kalau kamu melihat
kyaimu sedang ada tamu agung kamu sebaiknya lansung pamit
aja…"
Wali paidi cuma mengangguk terdiam ,setelah mengucapkan salam
wali paidi pergi dari situ dan berangkat untuk sowan ke kyainya.
wali paidi melanjutkan perjalanan dg naik becak, setelah sampai
wali paidi langsung menuju ke ruangtamu, disana dia disambut
salah satu santri kyai yg selalu standbay melayani tamu – tamu,
belum lama duduk, ada dua tamu yg juga mau sowan ke kyai,
mereka berdua duduk disamping wali paidi, tidak seperti biasanya
kyai kali ini tidak langsung menemui mereka bertiga, wali paidi dan
kedua tamu menunggu sekitar satu jam lebih baru kyai keluar wali
paidi dan kedua tamu lansung bersalaman dg kyai, mereka bertiga
mencium tangan kyai dg penuh ta’dzim, yg sangat berbeda sikap
wali paidi terhadap kyai ini,wali paidi tampak sangat ta’dzim
berhadapan dg kyai, wali paidi hanya bisa menunduk, dan tampak
butiran-butiran air mata mulai membasahi pipi wali paidi,setelah
kyai baru saja duduk, wali paidi maju bersalaman lagi dan mohon
pamit, kyai hanya tersenyum dan merestui wali paidi,

“ iya di, salam aja ke dulur-dulur semua “ ucap kyai

“ inggih kyai…” jawab wali paidi dg masih menunduk

Kedua tamu ini heran melihat sikap wali paidi, mereka menunggu
begitu lama tapi setelah kyai keluar, wali paidi kok lansung mohon
pamit. Satu diantara dua tamu ini penasaran dan menanyakan hal
tersebut kepada kyai

“ kyai, mas tadi itu menunggu panjenengan dg kami begitu lama,tapi


setelah kyai datang, mas tadi lansung mohon pamit ada apa
gerangan kyai.” Tanya tamu

“ hmm…..gimana yah, kamu lansung aja ke orangnya dan tanyakan


hal itu, dia belum pergi jauh, sekarang dia masih duduk-duduk
dipagar jembatan “ jawab kyai
Setelah mohon ijin dan keluar sebentar tamu tadi mencari wali
paidi, dan benar apa yg dikatakan kyai, wali paidi masih duduk
dipinggir jembatan

“ assalamu’alaikum…” ucap tamuini kepada wali paidi

“ wa alaikum salam…” jawab wali paidi

“ maaf mas, saya penasaran dg sikap sampeyan tadi, kok lansung


mohon pamit ketika baru ketemu kyai…” Tanya tamu dg penasaran

“ hmm, gimana tidak lansung mohon pamit kang, wong disamping


kanan kyai ada baginda rosul dan disamping kiri kyai ada nabiyullah
hidir, apa yg mau saya omongkan kalau mereka berdua hadir di
samping kanan dan kiri kyai…..” jawab wali paidi dg mata yg
berkaca - kaca

“oh……..” ganti si tamu jadi heran dan melongo

WALI PAIDI 13

MENGENANG GUS DUR DALAM RANGKA HAUL KE II BELIAU

Sehabis tahlil bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke


II , wali paidi bersama warga berkumpul bareng ngopi bersama –
sama , mereka saling berkelompok tiga sampai empat orang
membicarakan dan mengenang Gus Dur , dan diselingi adu
argument mengenai apa rahasia dibalik sepak terjang Gus Dur
dimasa lalu.

Wali paidi tersenyum – senyum meihat tingkah laku mereka, wali


paidi sendiri duduk – duduk bersama empat orang dg satu cangkir
kopi besar berada ditengah, mereka berlima joinan bersama-sama,
indah dan rukun sekali.

Paijo tetangga wali paidi mulai membuka pembicaraan dg bertanya


kepada wali paidi

“ kang menurut sampeyan gimana gus dur selama jadi presiden yg


Cuma sebentar itu..? “

“ sebelum kita membahas tentang itu semua, alangkah baiknya kita


mengulas lagi sejarah sebelum Gus Dur jadi presiden “ jawab wali
paidi

“ wah..sipp iki kang, gimana ceritanya…” kata teman – teman yg lain

Dulu ada seorang kiai didaerah blitar namanya kiai rohimi, beliau ini
ahli istikhoroh, banyak sekali kiai yg sowan kepada kiai rohimi ini
guna menanyakan apa makna isyarah yg diterima, dan kiai rohimi ini
bisa menafsiri isyarah2 yg ditanyakan kepadanya, dan semuanya
tidak pernah meleset, hamper 100 persen mendekati kebenaran.

Kehidupan sehari-hari beliau adalah sebagai petani desa yg sangat


sederhana, tiap pagi beliau diantar cucunya pergi kesawah dg naik
sepeda onthel, biasanya para tamu yg mau sowan kepadanya
menunggunya didepan ndalem, menunggu beliau pulang, dan
didalam rumah yg berdinding kayu jati itulah kiai rohimi menerima
para tamunya, didalam rumah kiai rohimi ada sebuah kamar khusus
yg disediakan untuk gus dur kalau berkunjung kesitu dan menginap.

Gus dur sebelum jadi presiden telah banyak menerima isyaroh2, dan
menanyakan kepada kiai rohimi apa makna isyaroh2 yg dia terima

“ kang, kiai rohimi ini tingkatannya lebih tinggi daripada gus dur
ya.., sampai gus dur sendiri minta tolong untuk menafsiri isyaroh yg
beliau terima“ ucap paijo kepada wali paidi

“ tidak mesti begitu, kamu tahu pak ridwan tetangga kita, yang jadi
dosen di sebuah salah satu universitas terkenal itu ..” Tanya wali
paidi
“iya saya tahu kang…” jawab paijo

“ ketika ban mobilnya bocor, apa pak ridwan menambal ban


mobilnya sendiri..” Tanya wali paidi lagi

“ tidak kang, pak ridwan jelas gak bisa, ban itu akan ditambalkan ke
tukang tambal ban” jawab paijo

“ dg seperti itu, apa tingkatan tukang tambal ban itu lebih tinggi
daripada tingkatan pak ridwan yg dosen itu…” Tanya wali paidi
sekalilagi

“ ya tentu tidak kang, “ jawab paijo mulai mengerti

“begitulah apa yg terjadi diantara gus dur dan kiai rohimi ini tidak
bisa jadi acuan siapa lebih tinggi tingkatannya “ jelas wali paidi

Wali paidi menyedot rokok dji sam soe nya dan nyeruput kopi sedikit
lalu melanjutkan ceritanya

“sampeyan akan jadi orang nomor satu di Indonesia, tapi hanya


sebentar “ ucap kiai rohimi kepada gus dur, menafsiri isyaroh yg
diterima gus dur

“ berapa lama kiai…” Tanya gus dur

“ tidak sampai tiga tahun “ jawab kiai rohimi

“ tugas yang sangat berat “ ucap gus dur tanpa memperdulikan lama
jabatannya

“ iya ini memang tugas yg sangat berat gus, dan sampeyan akan
diturunkan oleh rakyat sampeyan sendiri..” kata kiai rohimi
“ kalau ini memang tugas, biarpun sebentar tidak apa-apa yg
penting bermanfaat,” ucap gus dur

Gus dur menerima dg lapang dada isyaroh yg diterimanya dari kiai


rohimi, beliau tidak peduli walaupun dalam kepimpinanya kelak ,
beliau di recoki dan akhirnya diturunkan dg tidak terhormat, gus dur
berperinsip biarlah orang memusuhinya asal Allah menyayanginya,
biarlah orang menghinanya asal Allah ridlo kepadanya

Beberapa bulan kemudian ganti para kiai sepuh yg mendapatkan


isyaroh – isyaroh dari Allah mengenai Gus Dur, para kiai tidak mau
gegabah dg menafsiri sendiri isyaroh yg diterima oleh mereka, para
kiai sepuh sowan ke kiai rohimi menanyakan apa arti isyaroh yg
mereka terima, memang nama kiai rohimi dikalangan para kiai2 NU
sangat dikenal, krn dalam menafsiri isyaroh kiai rohimi ini jagonya.

Setelah mendapat arti isyaroh dari kiai rohimi , para kiai sepuh ini
menyampaikannya kepada Gus Dur ,dan gus dur dg penuh ta’dzim
menerima mereka dan mengucapkan terimakasih karena
memperhatikannya selama ini, walau gus dur sendiri sudah tahu
kalau dirinya akan jadi presiden, bahkan gus dur sudah tahu masa
kepemimpinannya yg Cuma sebentar itu sebelum para kiai ini
mengetahuinya, pertemuan ini dicium oleh wartawan, dan ramailah
berita pertemuan dikala itu, dan para kiai sepuh ini dijuluki oleh
wartawan sebagai poros langit, disesuaikan dg kelompok yg
mengusung Gus Dur jadi presiden yaitu poros tengah, dan kebetulan
pemimpin kelompok kiai sepuh ini adalah kiai faqih langitan tuban,
jadi pas lah sebutan bagi mereka yaitu “poros langit”

Dan kita semua tahu gus dur secara mengejutkan benar – benar jadi
presiden, walaupun gus dur dan para kiai sepuh sama sekali tidak
terkejut dg hal itu, karena para kiai sepuh dan gus dur sudah tahu
sebelumnya

Awal pemerintahan gus dur baik – baik saja, hubungan gus dur dg bu
mega tampak mesra, mereka bergantian mengadakan sarapan pagi
bersama, kadang di istana presiden kadang di istana wakil presiden,
tapi lama kelamaan para koruptor dan penggila jabatan mulai
kawatir dg ketegasan gus dur dalam memimpin Negara ini,
mereka mulai tidak bebas korupsi dan menumpuk – numpuk
kekayaan pribadi karena ketatnya pengawasan gus dur dikala itu,
mereka mulai mendanai para mahasiswa untuk mendemo gus dur,
mengangkat isu-isu yg memojokkan gus dur, mereka para koruptor
menunggu momen yg tepat untuk menjatuhkan gus dur
Gus dur memang terkenal dg gaya ngomongnya yg blak – blakan,
gus dur berprinsip “ padhakno pengucapmu podho karo karepe
atimu” , begitulah ketika gus dur dimintai pendapat oleh wartawan
tentang bu mega yg sering diam aja, gus dur dg enteng menjawab

“ dia itu bodoh “ Jawaban gus dur itu didengar oleh pramono anung
yg ketika itu kalau gak salah masih menjabat sebagai sekjen PDIP,
dan oleh pramono ini jawaban gus dur itu disampaikan kepada ibu
mega, ngambeklah bu mega waktu itu, bu mega tidak mau menemui
gus dur ketika sarapan pagi bersama di istana wakil presiden,
dan inilah kesempatan yg ditunggu oleh para koruptor dan penggila
jabatan, inilah celah yg bisa menurunkan gus dur dari kursi
presiden, bathin mereka

Dan barulah para kiai sepuh dapat isyaroh lagi , kalau gus dur akan
dilengserkan dari kursi presiden, para kiai sepuh atau kiai poros
langit ini sowan lagi kepada kiai rohimi, minta pendapat dan minta
solusi gimana baiknya dan supaya gus dur masih bisa jadi presiden,
kiai rohimi mengatakan kepada para kiai

“ gus dur akan bisa tetap jadi presiden kalau mau minta maaf
kepada ibu mega, walaupun gus dur tidak ada niat merendahkan ibu
mega” ucap kiai rohimi,

biarpun kiai rohimi sdh tahu klo jabatan gus dur cuma sebentar, tapi
kiai rohimi tetap memberi peluang kpd para kiai, kiai rohimi
berkeyakinan bahwa Allah jualah penentu akhir suatu kisah, isyaroh
hanyalah perlambang

Para kiai kembali menemui gus dur dan menyampaikan apa yg


diperoleh dalam isyarohnya dan juga menyampaikan pesan kiai
rohimi, tapi gus dur tidak mu melakukannya, bukan berarti gus dur
tidak mau minta maaf krn malu atau gengsi, tapi apa yg dialami gus
dur kurang lebih persis seperti apa yg dialami oleh sayyidina ali,
ketika dalam peperangan sayyidina Ali mau membunuh orang kafir
yg sudah terjatuh diatas tanah, sayyidina ali tiba2 mengurungkan
niatnya ketika orang kafir itu meludahinya, orang kafir itu heran
melihat sayyidina ali yg tiba-tiba urung membunuhnya dan orang
kafir ini menanyakan hal tersebut , sayyidina ali menjawab,

” pertama aku berniat membunuhmu karena Allah, tapi ketika kamu


meludahiku, terbesit perasaan marah kepadamu, maka aku
urungkan niat membunuhmu krn ada niat selain Allah dihatiku…”

Gus Dur tidak mau minta maaf kalau niatnya karena ingin
mempertahankan jabatan, gus dur tidak gila jabatan,dan gus dur
memang sudah tahu kalau masa kepemimpinannya Cuma sebentar,
dan kita semua tahu gus dur akhirnya berhasil diturunkan dari kursi
kepresidenan karena kasus yg dibuat2 yaitu kasus buloggate.

Paijo dan kawan-kawannya terdiam mendengar cerita wali paidi


ini,mereka merasa baru mendengar cerita gus dur dengan kiai
rohimi, mereka sangat penasaran

“ apakah kang paidi pernah bertemu dg kiai rohimi.” Tanya paijo


penasaran

“ tidak pernah “ jawab wali paidi santai dg menyedot rokoknya

“ lalu sampeyan dapat cerita dari mana “ Tanya paijo lagi makin
penasaran
Wali paidi tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum dan menyeruput
selepek kopi lalu ngeloyor pergi

WALI PAIDI 14

setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan
terus tanpa memperdulikan arah dan tujuan, berjalan terus sambil
menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa jauh wali
paidi berjalan dia sendiri tidak tahu,
wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg
Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia
tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang,tubuhnya ringan dan
hatinya di penuhi kebahagiaan.

wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan


dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg semuanya terbuat dari
bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam masjid
sudah banyak sekali orang,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan
berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah,
yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu
tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya
tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2
yg berada di dalam masjid, cahaya mereka inilah yg menerangi
seluruh masjid,

tanpa sadar wali paidi memandangi tangannya, apa dia ikut juga
bercahaya, wali paidi kaget ternyata tangannya juga mengeluarkan
cahaya, wali paidi meneruskan pandangannya, dan ternyata kakinya
dan seluruh badannya juga bercahaya....
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani
memasuki masjid dan ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di
barisan paling belakang krn hanya di barisan ini ada tempat yg
kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat
disela - sela tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg
cahayanya sangat terang, sehingga wali paidi tidak bisa melihat
wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi
baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu,
suara imam yg begitu merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak
berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg dibaca oleh sang
imam sholat.

setelah mengucapkan salam dan selesei sholat wali paidi baru


tersadar ternyata disampingnya ini ada orang yg sangat dikenalnya,
mbah parmin seorang kusir bendi dikampungnya, ternyata mbah
parmin ini tubuhnya juga bercahaya, sebelum wali paidi hilang dari
rasa kagetnya , mbah parmin sudah berkata kepadanya

" paidi...tolong kalo nanti dirumah jangan bilang siapa-siapa tentang


masalah ini"

"baik mbah.."jawab wali paidi meneruskan dzikirnya

sehabis dzikir baru wali paidi mulai ngobrol lagi dg mbah parmin

"mbah siapa yg ngimami sholat subuh ini" tanya wali paidi

"beliau baginda Nabi Muhammad" jawab mbah parmin

"dan dibarisan depan itu adalah wali2 qutb, dan dibarisan


berikutnya wali2 yg derajatnya dibawah wali qutb, mereka berbaris
sesuai tingkatannya, baik yg sudah meninggal maupun yg masih
hidup, semuanya hadir disini,"mbah parmin meneruskan
penjelasannya

wali paidi tersenyum dan mbah parmin juga tersenyum karena


mereka berdua sadar kalau berada dibarisan yg paling belakang,
tidak lama kemudian acara dilanjutkan dg bersalam-salaman,
sambil membaca sholawat, wali paidi bertemu guru mursyidnya dan
wali2 yg selama ini cuma mendengar tentang ceritanya saja, wali
paidi begitu bahagia karena bisa bersalaman dg para wali2 y selama
ini sangat dicintainya dan dihormatinya, setelah acara bersalaman
selesei, para wali pergi sendiri-sendiri dan tiba2 hilang entah
kemana , tinggal wali paidi dan mbah parmin aja yg berada didalam
masjid, setelah semua sudah pergi, baru wali paidi dan mbah parmin
keluar dari masjid

"dimanakah ini mbah..."tanya wali paidi kepada mbah parmin

"di gunung pring magelang jawa tengah "jawab mbah parmin

wali paidi menoleh kebelakang , ternyata masjid itu sudah hilang

"udah di, aku pergi dulu yah, assalamuálaikum... "kata mbah parmin
dan bersalaman dg wali paidi

mbah parmin berjalan disela-sela pepohonan dan lama-lama


kelamaan hilang

"mbah...mbah..tunggu sebentar."wali paidi memanggil mbah parmin


tapi mbah parmin sudah hilang ditelan keheningan hutan
belantara...

"wadoh mbah...aku sebenarnya mau pinjem duwit buat sangu pulang


.."wali paidi berkata sendiri

"terpaksa ngandol truck lagi ini.....wah..wah..." wali paidi dg


tersenyum melangkah pergi juga.....

"selama ada rokok dan kopi gak masalah...syukur alhamdulillah


"ucap wali paidi dg mengeluarkan rokok dari selipan kopyahnya lalu
menyalakannya ....dan meneruskan perjalanannya

wali paidi tidak berani mencoba ilmu melipat bumi yg dimilikinya,


karena wali paidi takut kesasar-kesasar seperti waktu itu wali paidi
berjalan sambil mengenang kembali pertemuannya dg para wali
juga baginda nabi barusan, walau paidi tidak dapat begitu jelas
melihat wajah rosulullah, krn sangat terangnya nur cahaya tg
terpancar dari tubuh rosulullah...
wali paidi masih ingat perkataan rosulullah ketika acara bersalam-
salaman tadi,bahwa bala'' atau adzab Allah akan diturun, para wali
disuruh oleh baginda Nabi untuk bersiap-siap menerimanya sesuai
dg tingkatannya.....

ketika bala' atau adzab turun yg menanggung pertama kali adalah


para wali2 Allah sesuai dg tingkatannya, semakin tinggi derajadnya
semakin besar pula adzab yg ditanggungnya, para wali ini
melakukan hal tersebut supaya ketika adzab itu sampai kepada
umat manusia lainnya tinggal sedikit dan ringan, masya Allah
betapa besar rasa cinta mereka kepada kita semua, kadang bala'
atau adzab Allah itu tidak sampai menimpa umat manusia karena
sudah habis ditanggung para wali, kalau bala' atau adzab Allah itu
begitu besar dan luas maka
adzab itu baru menimpa manusia, dan bala' atau adzab yg paling
ringan yg diterima oleh umat manusia adalah "ndas ngelu gak ngerti
sebabe" kepala pusing tidak tahu penyebabnya disertai dg perasaan
sedih dan galau yg tidak tahu penyebabnya juga... tanpa terasa wali
paidi sudah sampai dijalan raya dan dilihatnya ada sebuah truck yg
melintas, wali paidi menyetop dan minta tunutan.....

WALI PAIDI 15

Setelah dari pertemuan di gunung pring magelang jawa tengah,


walipaidi jatuh sakit, karena perjalanan yg ditempuh wali paidi tidak
semestinya, wali paidi pindah dari truck satu ke truck lainnya,
kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh wali paidi tidak
kuat menerima semua itu dan jatuh sakit. Wali paidi terbaring tak
berdaya dipembaringan, badannya panas, matanya terlihat semakin
cekung karena kurang tidur, tapi senyumnya masih tetap sama,
cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga
satu persatu menjenguk wali paidi, ada yg membawa buah2an dan
ada yg memberi uang, sebagian para tetangga berinisiatif
mengantarkan wali paidi untuk berobat di rumahsakit terdekat , tapi
wali paidi menolaknya

“terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri “ jawab


walipaidi

Para tetangga sangat sayang kepada wali paidi ini, bukan karena
wali paidi ini wali ( karena para tetangga tidak tahu kalau paidi ini
seorang wali ) dan bukan juga karena wali paidi ini orang kaya tapi
karena wali paidi ini orang yg dermawan, suka menolong dan sopan
terhadap yg tua dan sayang terhadap yg muda

Ketika memasuki hari ketiga , tubuh wali paidi demam tinggi ,


sehabis sholat isya yg dilakukan dg terbaring,
tubuh wali paidi tdk kuat menahan, dan wali paidi tidak sadar (
pingsan ) , dia baru tersadar ketika merasakan ada orang yg
menyeka tubuhnya dg handuk dingin, orang ini sangat ganteng dan
bersih,seorang pemuda yg sangat tampan

“ siapakah anda “ tanya wali paidi

“ saya adalah amalan sholawat yg biasa sampeyan baca, saya akan


menjaga sampeyan sampai sembuh“ucap pemuda ini

Wali paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini,

“ apakah aku sudah mati “ tanya wali paidi

Dg tersenyum pemuda ini menjawab “ belum “

Wali paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg


mengetuk pintu kamar wali paidi
“ assalamu’alaikum...” ucap tamu tsb

“ wa alaikum salam ..” jawab wali paidi dan pemuda ini berbarengan

Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada wali


paidi

“ kang, tamu yg datang ini adalah malaikat “ bisik pemuda

“ apakah malaikat izrail “ tanya wali paidi

“ hehehe, bukan tapi malaikat rohmat “ jawab pemuda

“ kalau begitu bukakan pintu kamarnya mad, gak pa2 kan kalau
kamu aku panggil somad “ ujar wali paidi

“ iya gak pa2 kang “ jawab somad dg membuka pintu kamar

Tampaklah yg masuk seorang pemuda yg juga tampan dg membawa


baskom

“ siapakah anda “ tanya wali paidi

“ saya malaikat rohmat “ jawabnya

“ kopikah yg kau bawa di baskom itu“tanya wali paidi

“ hahaha...kang..kang “ somad tertawa mendengar pertanyaan wali


paidi

Malaikat rohmat lalu meletakkan baskom di meja sebelah tempat


tidur wali paidi

lalu menjawab “ bukan kang, tapi air dari telaga kausar guna
diminum dan buat wudlu”

Lalu malaikat yg berwujud pemuda tampan ini pamit, dan sekitar


5menit kemudian datang tamu lagi,

ternyata baginda nabi muhammad yg datang, kamar wali paidi


lansung harum semerbak, wali paidi berusaha bangkit, tapi nabi
menyuruhnya tetap berbaring

“ ali firdaus, bergembiralah...karena derajadmu sudah dinaikkan


oleh Allah “ ucap nabi kepada wali paidi

Nama wali paidi ini memang sebenarnya ali firdaus, tapi nabi khidir
memanggilnya dg sebutan paidi , nama yg berasal dari kata faedah,
nabi khidir berharap wali paidi ini menjadi orang yg berfaedah,
karena sebaik2 manusia adalah orang yg bermanfaat buat
sesamanya dan itu akhirnya terbukti

Wali paidi mendengar perkataan nabi ini hanya bisa menangis, tidak
bisa berkata kata, dia hanya bisam enangis dan menangis lagi.
Setelah nabi keluar, datanglah nabi khidir, beliau nabi khidir banyak
menurunkan ilmu2 hikmah yg luar biasa kepada wali paidi,
walaupun pertemuan wali paidi dg nabi khidir ini begitu singkat tapi
ilmu yg didapat wali paidi sama dg ilmu orang yg belajar selama 100
tahun.

Berikutnya datang silih berganti wali2 yg dikenal wali paidi, dan


menjelang shubuh datanglah mas kiai mursyid guru dari wali paidi,
ketika mas kiai mursyid datang, tubuh wali paidi sudah segar dan
sehat, mas kiai mursyid datang dg membawa kopi dan rokok,
setelah sholat shubuh berjamaah dg mas kiai mursyid , mereka
melanjutkan dg acara ngopi dan ngerokok bareng, wali paidi sekali
lagi dapat wejangan2 dari mas kiai mursyid,
mas kiai mursyid sedikit membuka rahasia arsy, membuka jalan yg
akan dihadapi wali paidi kelak, dan setelah sholat dhuha mas kiai
mursyid pulang,

Memang para wali2 Allah itu ketika sakit banyak mendapatkan


ilmu2 hikmah yg luar biasa, kita melihat mereka dg pandangan
kasihan karena sakit yg di deritanya, tapi dibalik itu semua para
wali2 Allah sangat berbahagia ketika dirinya sakit.

WALI PAIDI 17

wali paidi duduk dg tenang, diambilnya secangkir kopi yg ada


disampingnya, dg perlahan dia melanjutkan menghisap rokok
mastna wastulasta warruba ( 234 dji sam soe ) nya, angin semilir
menerpa wajahnya, wali paidi sedang berada diatas menara masjid
kudus, masjidnya sunan kudus setelah rokoknya habis, wali paidi
membasahi mulutnya lagi dg kopi seperti orang berkumur, wali paidi
mulai tawasulan, ketika fatihah pertama dibaca, angin dg sangat
perlahan mulai berhenti, wali paidi mulai membaca wirid2 khusus
amalan thoriqoh yg dianutnya, suasana jd hening seakan bumi dan
seluruh hawanya berhenti....

sifat diri wali paidi mulai hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya
dan dg perlahan sifat gurunya jg mulai hilang berganti sifat
ilahiyyah, disini wali paidi merasakan ketenangan yg
begitu luar biasa, seakan wali paidi berada didalam lautan yg begtu
luas. sirr wali paidi keluar dr tubuh wali paidi, melayang - layang ke
angkasa, wali paidi bisa melihat tubuhnya yg sedang duduk ditas
menara, sirr wali paidi terus melayang mengitari kota kudus, dan
mulai terdengarlah sebuah tangisan yg begitu menyayat hati, sirr
wali paidi mengikuti dari mana asal suara itu, sirr wali paidi turun
mendekati keranjang sampah, ternyata dari situlah suara tangisan
itu, sirr wali paidi semakin mendekat, dilihatnya yg menangis itu
adalah sebuah kulit semangka

" mengapa kamu menangis..." tanya sirr wali paidi

" aku sedih, ketika aku tumbuh besar dan terasa manis aku diambil
oleh petani dan ijualnya, aku begitu senang bisa membahagiakan pr
petani, tapi ketika mau dimakan aku ditinggalkan dan dibuang,
hanya isinya yg dimakan....aku merasa tidak ada manfaatnya....."
jawab kulit semangka dan menangis lagi

" jangan bersedih aku akan kembali lagi kesini..." kata sirr wali
paidi

dengan secepat kilat sirr wali paidi kembali ke tubuhnya, sehabis


mengambil rokoknya wali paidi turun dr menara dan pergi ke tempat
kulit semangka yg dilihatnya tadi wali paidi masih ingat betul,
bahwa keranjang sampah itu berada dihalaman sebuah masjid yg
berada di tengah kota kudus, setelah sampai wali paidi lansung
menuju keranjang sampah itu, dan mulai mengais2 sampah, orang2
yg lagi tadarusan didalam masjid heran melihat tingkah wali paidi
dan wali paidi tersenyum dg sumringah ketika ia menemukan kulit
semangka yg dicarinya dan begitu lahapnya wali paidi memakannya,
orang2 yg melihat wali paidi menjadi maklum,

" oh ternyata orang gila tho ...." bathin mereka dan melanjutkan
kembali tadarusannya.

dg masih mengunyah kulit semangka, wali paidi pergi meninggalkan


masjid.

" mungkin beginilah yg dialami oleh imam al ghozali yg pada waktu


itu terkenal dg tirakatnya dg doyan memakan kulit semangka yg
dicarinya di keranjang2 sampah" bathin wali paidi....

WALI PAIDI 18

malam ini hati wali paidi sedang galau entah kenapa, mengapa tiba2
saja perasaan galau menghinggapi hati wali paidi dan kepalanya
tiba- tiba saja pusing
" hmmm....pasti ini ada yg ngerasani ( gosipin ) aku.."

wali paidi menselonjorkan kakinya lalu menyandarkan tubuhnya


ditiang langgar miliknya, ketika wali paidi mau beranjak dari
duduknya, datanglah seorang tamu yg lansung nyelong masuk dan
mendekati wali paidi,ketika si tamu sudah dekat dg wali paidi, tiba2
saja

" huekk juh.." sitamu dg semangat meludahi wali paidi, wali paidi
kaget bukan kepalang

" siapa sitamu ini, kok tiba2 saja meludahi aku " bathin wali paidi

" huek..huek..juh..." sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata


wali paidi,

wali paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yg
mengenai wajahnya dg bekacak pinggang sitamu ini mengangkat
wajahnya lalu menunduk lagi dan

" huekkkkk Juh..juh.." sitamu mengeluarkan semua ludahnya, wajah


wali paidi jibrat ludah semua,

wali paidi mulai menangis, dg perlahan wali paidi mengusap lagi


wajahnya, lalu dg lembut wali paidi bertanya kepada sitamu "
siapakah tuan...?"

si tamu dg tersenyum menjawab :

" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu, karena orang2 banyak


yg memuji kalau kamu adalah orang yg sabar, makanya Allah
menyuruhku untuk membuktikan apakah benar pujian orang
terhadapmu, dan ternyata benar, kau memang orang yg sabar "
jawab orang itu lalu ngeloyor pergi
wali paidi hanya tertegun, dan tidak begitu lama datang lagi orang
yg sangat perlente, wajahnya ganteng, gagah dan memakai stelan
jas dan berdasi, sungguh gagah dan ganteng sekali setelah turun
dari mobil mewahnya, sitamu mendekati wali paidi dan dg
tersenyum si tamu ini duduk didekat wali paidi

" mas maaf mengganggu sebentar, bisa minta duwitnya mas, atm
saya tadi hilang, buat beli bensin mas, .." kata si tamu

wali paidi memandang sitamu dg heran" minta berapa " tanya wali
paidi

" sedikit mas, 1 juta saja " jawab sitamu

" wah kalo segitu gak punya aku.." jawab wali paidi

" ya berapa saja, pokoknya ada " pinta si tamu

wali paidi agak ragu, tapi dia membuang jauh2 perasaan itu,
bagaimanapun dia harus menolong orang yg butuh pertolongan, gak
peduli siapapun itu. wali paidi menurunkan kopyahnya dan
mengambil uang dari selipan kopyahnya, tanpa dihitung dia
menyerahkan semuanya.dg tersenyum sumringah si tamu menerima
uang
pemberian wali paidi

" terima kasih, ternyata benar pujian orang2 terhadapmu, kamu


adalah orang yg dermawan.." kata sitamu

" siapakah tuan " tanya wali paidi

" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu " jawab sitamu lalu
ngeloyor pergi seperti tamu yg pertama
wali paidi menunduk, dia sadar sekarang, mengapa hatinya jadi
galau dan kepalanya jadi pusing, ternyata banyak orang yg
ngerasani dg memuji-muji dirinya, dia tahu bahwa Allahlah yg
pantas dipuji, Allahlah yg maha penyabar, Allahlah yg maha
dermawan, Allah cemburu dan mengutus malaikat mengujiku karena
banyak yg memuji aku sebagai orang yg sabar dan orang yg
dermawan

" assalamu'alaikum..." wali paidi tersadar dari tafakkurnya, setelah


mendengar suara orang yg mengucapkan salam kepadanya

" wa alaikum salam " jawab wali paidi berdiri

di depan wali paidi wanita yg sangat cantik, memakai celana ketat


dg atasan baju longgar lengan panjang putih, dan memakai
kerudung ala kadarnya, tampak rambutnya yg berkilau kemerahan

" kenalkan nama saya Mulan Jameela.." ucap wanita ini dg genit
sambil menyodorkan tangannya

wali paidi terdiam dan membathin" ujian apalagi ini, di uji apa lagi
diriku ini ..."

WALI PAIDI 21

Wali paidi adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dia anak
terakhir,kakaknya yg pertama namanya sholeh, dan sekarang dia
jadi kiai di daerah Kediri, punya pondok salaf kecil, yg hanya ramai
ketika bulan ramadlan, sudah menjadi budaya kalau bulan ramadlan
banyak santri dari pondok lain yg ngaji posoan hanya untuk
menghatamkan beberapa kitab, karena kalau ngaji pas bulan
ramadlan ngaji kitabnya super cepat yg bertujuan memang untuk
menghatamkan bukan untuk kepahaman

Sholeh kakaknya wali paidi ini memang sangat cerdas dan pintar,
sejak lulus madrasah ibtidaiyyah ( setingkat SD ) dia sudah mondok,
dia selalu dapat rangking dikelasnya , sehingga tidak heran ketika
dia lulus dia diambil menantu seorang kiai di daerah Kediri, dan
setelah ayah mertuanya wafat, dialah yg meneruskan menjadi
pengasuh pondok pesantren peninggalan mertuanya.

Sedang kakak perempuanya menjadi istri seorang kiai besar


didaerah jawa tengah, kakaknya ini memang cantik, kulitnya putih
seperti ibunya dan wajahnya elok ke arab-araban seperti bapaknya,
kakak perempuannya ini sering dan berkali – kali ketika pulang
meminta orang tuanya untuk tinggal dengannya , pindah ke jawa
tengah, dan kemauan kakaknya ini sangat didukung keluarga
suaminya, kebetulan keluarga suami kakaknya ini kaya raya, bukan
karena pondoknya yg besar tapi keluarga suami kakakku ini
mempunyai kebun teh yg ber hektare-hektare luasnya. Tapi orang
tuanya tidak mau menerima tawaran kakak perempuannya ini,
mereka sudah bahagia melihat anak mereka bahagia itu alasan
mereka.

Kakak perempuan wali paidi ini juga sejak kecil sudah berangkat
mondok di pesantren di daerah jawa tengah, dan ketika lulus
kakaknya ini di ambil menantu oleh pengasuh pondoknya.
Sedangkan sejak kecil wali paidi selalu dirumah, ketika ditawari
untuk mondok dia tidak mau, wali paidi masih ingin berbakti kepada
orang tuanya, karena orang tuanya sudah tua, wali paidi tidak tega
kalau meninggalkan orang tuanya sendirian tanpa siapa – siapa yg
selalu siap membantunya, wali paidi sudah sangat senang melihat
kakaknya telah menjadi orang semua
Tapi ketika wali paidi sudah lulus aliyah, dia disuruh abahnya untuk
mondok, abahnya bermimpi bertemu dengan sunan gunung jati yg
menyuruhnya untuk memondokkan anaknya, ibunya sebenarnya
menentang keras ke inginan abahnya, ibunya ini tidak tega melihat
wali paidi pergi sendirian di tempat yg jauh, ibunya ini sangat
sayang dan memanjakan wali paidi, tapi abahnya tetap bersikukuh
untuk tetap memondokkan wali paidi, keputusan abahnya tidak bisa
diganggu gugat, abahnya ini memang keras dan tidak mau mengalah
kalau mengenai hal2 yg bersifat aqidah, walaupun dihal lain yg tidak
bersifat aqidah abahnya ini sering mengalah terhadap ibunya.

Berangkatlah wali paidi mondok ke jombang sesuai petunjuk sunan


gunungjati yg disampaikan melalui abahnya, pondok wali paidi ini
pondok yg sangat istimewa, santrinya sedikit tapi rata2 pintar dan
alim semua, anak2 yg mondok disini rata2 sejak syanawiyah sudah
disuruh menghapalkan al quran dan kebanyakan mereka ketika
lulus sudah bisa hapal alqur’an dan ketika memasuki aliyah baru
diajarkan ilmu nahwu shorof, pengasuh pondok wali paidi ini
orangnya terlihat biasa, perawakannya kecil dan kulitnya agak
hitam karena seringnya beliau pergi kesawah, tapi menurut khabar
dari santri2 yg didengar oleh wali paidi bahwa kiai pengasuh ini
sebenarnya adalah seorang wali yg mastur ( tersembunyi )

Ketika wali paidi sowan dg abahnya ke pengasuh pondoknya,


abahnya bilang kepada mbah kyai

“ mbah yai, saya titipkan anak saya kepada sampeyan, saya pasrah
dan ridlo dg apapun yg akan mbah kyai lakukan terhadap anak saya,
andai mbah kyai menyembelihnyapun, saya ikhlas…”

“ ingih…inggih…insya Allah anak sampeyan ini jadi orang yg


bermanfaat…” ujar mbah kyai

Lalu wali paidi diantar abahnya ke kamar pondoknya, abahnya


berkata kepada wali paidi :
“ nak…aku memondokkan kamu ini bukan bertujuan membuatmu
supaya pinter, tapi aku pingin kamu mondok ini belajar akhlaq yg
baik kepada kiaimu, apapun yg diperintah kiaimu laksanakan dg
ikhlas, andai kiai menyuruhmu memotong tanganmupun kamu harus
melakukannya, tanpa harus bertanya apa alasannya…”

“ inggih abah…” jawab wali paidi

Ke esokkan harinya wali paidi dipanggil oleh abah yai kendalem,


bergegaslah wali paidi menemuai abah yai Setelah bersalaman wali
paidi duduk di lantai, di depannya abah yai duduk dg bersandarkan
tembok, kaki kananya diangkat dan tampak di selipan jari tangan
kanan abah yai terselip rokok kretek gudang garam hijau

“ paidi…kamu mondok disini gak usah ikut belajar ngaji, percuma


otakmu gak akan kuat untuk menghapalkan alqur’an, apalagi belajar
nahwu dan shorof, ..” ucap abah yai

Wali paidi terdiam, hatinya merasa terpukul dan sedih, tidak dinyana
kiainya akan berkata seperti itu, walau pesan abahnya kpd dirinya
kepintaran bukan tujuannya untuk dipondokkan, tapi ucapan kiainya
ini begitu menghujam hatinya.

“ mengapa…apa kamu gak terima, kalau kamu gak terima dan gak
mau mondok disini ya pulang saja, ..” kata kiainya dg cuek

Setelah menghisap rokoknya, kiai berkata lagi


“ abahmu menitipkan kamu kepadaku ini supaya mendidikmu,
menjadikanmu sebagai orang yg bermanfaat, dan aku lihat kamu ini
gak cocok untuk belajar, gak ada manfaatnya krn otakmu yg kendo
itu, aku melihat kamu ini lebih pas kalau menjadi kacung disini,
membantu bersih2 ndalem, dan membantu memudahkan santri2 lain
untuk belajar disini, membersihkan kamar mereka, menatakan
sandal mereka, mengisi bak kamar mandi dan sebagainya..”

Wali paidi terdiam hatinya marah bercampur sedih, dia sangat sedih
dibilang otaknya kendo, tapi dia teringat pesan abahnya untuk
manut atas apapun perintah kiainya

“ bagaimana, apa kamu sanggup menjadi kacung disini…” ucap


kiainya lagi

“ inggih kyai…” jawab wali paidi pelan

“ kalau begitu mulai sekarang kamu bersih2 ndalem , habis itu


bersih2 pondok…” ucap kiainya

Sejak saat itu wali paidi selama di pondok hanya menjadi kacung
bagi santri yg lain, pertama dia agak uring – uringan menjalankan
perintah kiainya ini tapi lama kelamaan hatinya menjadi sadar, dia
ini sebenarnya jg belajar, belajar menjalankan perintah kiainya dg
baik dan benar, cuma perintah bagi dirinya saja yg berbeda, dia
disuruh melayani santri yg lain, sedang santri yg lain di perintah
untuk belajar dg tekun, sama-sama menjalankan perintah kiai

Di suatu malam sehabis magrib, wali paidi duduk termenung di


depan kamarnya, dia melihat para santri ada yg menhapalkan al
qur’an dan sebagaian yg lain bermusyawarah membahas
permasalahan nahwu dan shorof, hati wali paidi menjadi gundah, dia
merasa sangat bodoh dan gak bisa apa-apa, apalagi kemarin
kakaknya berkunjung kepadanya dan mengetes kemampuannya
dalam hal pengetahuan agama dan dia tidak bisa sama sekali untuk
menjawab pertanyaan kakaknya itu,

Di lihatnya para santri punya kemahiran di bidangnya masing –


masing, sedang dia hanya bisa menyapu dan menata sandal mereka,
dalam kegundahannya itu wali paidi tertidur dg posisi terduduk
didepan kamarnya
Wali paidi bermimpi, dalam mimpinya tsb dia seakan terbangun dari
tidurnya dan masih dalam keadaan duduk di depan kamarnya,
dilihatnya kamar – kamar santri yg lain pada bersinar terang, cahaya
– cahaya yg keluar dari kamar2 itu berasal dari lampu petromak yg
dibawa para santri, terpancar kegembiraan dari wajah para santri
karena mempunyai lampu ditangan mereka sedang kamar wali paidi
tidak mengeluarkan cahaya karena wali paidi tidak mempunyai
lampu petromak seperti mereka, Tapi tiba-tiba ada cahaya yg keluar
dari dalam kamar wali paidi, cahaya itu begitu sangat terang
sehingga cahaya – cahaya yg keluar dr kamar yg lain seakan
meredup terkena cahaya dr kamarnya ini. Cahaya itu mendekati
wali paidi, setelah cahaya itu mendekat dilihatlah sebuah lampu
petromak yg dibawa seseorang, wali paidi melihat sebuah tangan yg
begitu putih dan halus memegang lampu petromak itu, wali paidi
mengarahkan pandangannya ke atas, wali paidi begitu terkejut dan
begitu terharu setelah tahu siapa yg membawa lampu petromak
tersebut……

WALI PAIDI 22

Diceritakan pd edisi yg lalu, dlm kesedihannya wali paidi duduk


tertidur & berminpi melihat seluruh teman2nya membawa lampu
petromak, tampak sinar yg terang benderang dikamar masing2
santri krn lampu petromak yg mrk bawa, sedang kamar wali paidi
tidak bersinar, wali paidi menunduk, dia merasa dirinya kotor & tdk
berguna

" ya Allah aku pasrahkan diriku padamu, aku ridlo dg ketentuanmu


kpdku...."

Lalu tiba2 ada sinar yg lebih terang keluar dr dalam kamar wali
paidi, sinar itu begitu terangnya sehingga sinar2 yg keluar dr kamar
santri yg lain seakan meredup, Wali paidi melihat tangan yg begitu
halus memegang lampu petromak keluar dr kamarnya, ketika
berada dihadapannya wali paidi mendongak ke atas, wali paidi
begitu terharu melihat yg membawa lampu tsb

" anta misbahus shuduri......ya Rasulullah....anta misbahus


shuduri....." jerit wali paidi

Dilihatnya Rasulullah tersenyum kpdnya, seakan beliau berkata : ”


kamu jgn bersedih hati, aku yg akan membimbingmu...."

Rasulullah lalu duduk disamping wali paidi & mengangkat lampu


petromak itu tinggi2 sinar yg terpancar itu menyebar dg lembut
menyinari seluruh pondok, Wali paidi terbangun ktk adzan isya
berkumandang, hati wali paidi dipenuhi kebahagiaan, damai hatinya
dirasakan menjalar keseluruh tubuhnya, tubuhnya menjadi segar &
ringan, masih terasa kesejukkan senyum Rasulullah kpd dirinya

Keesokan paginya wali paidi dipanggil kiai, setelah mandi &


berpakaian rapi wali paidi sowan ke kiai, dilihatnya kiai sdh
menunggunya didepan ndalem, didepannya ada meja bulat dr kayu
jati, diatasnya Ada dua csngkir kopi, & ada dua bungkus rokok
gudang garam ijo & dji sam soe, kiai mempersilahkan wali paidi
duduk

" diminum kopinya ..." ucap kiai


" inggih..." jawab wali paidi

Kiai lalu mengambil rokok gudang garamnya & menyalakannya,


semenit kemudian asap rokok & kopi mengepul disekeliling mereka

" itu dji sam soe rokokmu...dinyalakan aja.." perintah kiai

"inggih..." jawab wali paidi lalu menyalakan rokoknya

Terjadi keheningan diantara mereka, kiai hny diam, sesekali beliau


mengucapkan kalimat tasbih, wali paidi hny menunduk. Lalu kiai
berkata lagi kpd wali paidi " aku sengaja bersikap keras kpdmu, spy
kamu tdk bergantung kpdku, aku pingin km lebih bergantung kpd
Allah secara lansung, "

Kiai menghisap rokoknya dalam2, lalu berkata lagi " Dan lagi, kelak
kedudukanmu itu akan lebih tinggi drpd kedudukanku, aku tdk
mengijinkanmu ikut belajar itu krn kamu lebih cocok mempelajari
ilmu hikmah, tp bukan aku yg mengajarkan hal itu, kelak gurumu dr
tulungagung yg mengajarkan hal itu kpdmu..."

Wali paidi mengangguk, walau kiainya ini terang2an mengatakan klo


kedudukannya kelak akan lebih tinggi, dihadapan kiainya ini wali
paidi semakin hormat, hatinya diliputi ketawadu'an yg begitu kuat
kpd kiainya ini " mimpimu td malam jadikan kekuatan dlm hatimu..."
ucap kiai singkat

Wali paidi agak terkejut mendengar ucapan kiainya ini, ternyata kiai
mengetahui mimpiku td malam bathin wali paidi

" dan ciri orang ahli hikmah..." kiai berhenti, setelah menyeruput
kopinya kiai melanjutkan kata2nya lagi " hatinya tdk pernah lupa
kpd Allah, hatinya dipenuhi dg Allah, lantunan dzikir yg berputar2
didalamnya.." Kata kiai lalu berdiri mendekati wali paidi, kiai
menaruh tangannya didada wali paidi " penuhi hatimu dg Allah...."
kata kiai

Bergemuruhlah hati wali paidi, hatinya berdzikir dg sendirinya.."


Allah...Allah...Allah...." secara terus menerus

" Wis ...sekarang waktunya kamu bersih2 ndalem & pondok..."


perintah kiai lalu masuk ke ndalem

Wali paidi berdiri & beranjak dr ndalem menuju ke kamarnya


mengambil sapu lidi lalu mulai menyapu halaman pondok, & menata
sandal para santri yg berserakan didepan kamar, hati wali paidi
terus berdzikir, kadang suara sapunya ketika digerakkan ketanah
berbunyi seakan ikut berdzikir mengiringi dzikir wali paidi

Sejak itu wali paidi begitu tekun & begitu tawaduk melayani pr
santri, sikap wali paidi yg begitu mengalah & manut saja ketika
disuruh2 para santri menjadikannya banyak santri yg kurang ajar
kepadanya
Suatu ketika Ada santri yg hafids ( hapal alqur'an ) menggoda wali
paidi dg sangat kelewatan, lalu tiba2 saja hapalannya hilang, santri
yg hafids ini bingung krn ujian kelulusannya sebentar lagi diujikan &
syarat kelulusannya adalah hrs hapal alquran 30 juz, peristiwa
hilangnya hapalan santri ini akhirnya dilaporkan kpd kiai

" suruh dia minta maaf kpd paidi, & jangan diulangi lagi kekurang
ajaran kpd paidi, klo diulangi lagi bisa hilang hapalannya secara
permanen..." kata kiai.

Jawaban kiai ini dilaporkan kpd santri yg hafids tsb, & dg menangis
santri ini minta maaf kpd wali paidi. Wali paidi kaget ketika Ada
santri yg menangis kpdnya & minta dimaafkan kesalahannya.

Wali paidi dg hormat berkata " salah nopo Gus, mboten wonten sing
salah, ( salah apa Gus, tdk ada yg salah).."
Santri ini tetap saja menangis dihadapan wali paidi, " inggih2 saya
maafkan.." kata wali paidi walau tdk mengerti apa permasalahan yg
terjadi.

Dan atas kehendak Allah hapalan santri tsb berangsur angsur


kembali lagi, memang benar kata Allah, barang siapa memusuhi
waliku, Aku mengumumkan perang dgnya, begitulah yg terjadi thdp
santri yg hafids ini, Allah yg tdk terima atas perlakuaannya thdp
wali paidi, walau wali paidi merasa biasa saja.

Sejak peristiwa itu para santri tdk berani lg bersikap kurang ajar
kpd wali paidi, malah mrk menganggap wali paidi sekarang sebagai
sesepuh pondok wakil kiai didalam pondok. Wali paidi bersikap
biasa saja, dia tiap pagi tetap menyapu halaman pondok & menata
sandal para santri, hatinya tetap biasa saja tidak merasa hebat atau
merasa rendah diri, baginya ketika menyapu halaman pondok &
menata sandal para santri itulah waktu ia bercakapap cakap dg
Allah.....

WALI PAIDI 24

wali paidi tertidur diserambi masjid pondok, setelah selesei


menyapu halaman pondok, wali paidi pergi ke serambi masjid
sebelah kiri dan menjalankan sholat dhuha, sehabis sholat dhuha
inilah wali paidi tertidurdalam tidurnya wali paidi ini bermimpi
melihat seorang pastor katolik disebuah gereja yg sangat besar,
pastur itu terlihat membaca kitab injil

" injil perjanjian lama ini isinya lebih sempurna " ucap pastor ini

wali paidi dalam mimpinya ini seakan melihat film ttg kehidupan
singkat seorang pastor panutan semua orang katolik diseluruh
dunia, terlihat oleh wali paidi pastor ini begitu serius membaca injil
perjanjian lama, dalam beberapa hari pastor ini tidak keluar dari
dalam kamar untuk membaca injil yg sangat menarik hatinya, di bab
terakhir pastor ini membaca bakal datang nabi terakhir.
setelah membaca injil perjanjian lama, pastor ini sulit tidur, dia
kepikiran ttg sosok nabi terakhir tsb. pastor ini yakin benar sosok
nabi orang islam yakni nabi Muhammad mmg benar adanya, krn
sosok nabi Muhammad mmg sesuai dg isi injil perjanjian lama yg
dibacanya dan ketika pastor ini berkunjung ke mesir , pastor ini
mengambil kesempatan untuk bertemu mufti2 mesir, bertanya
mengenai agama islam, dia pingin mempelajari islam lebih dalam,
dan salah satu mufti mesir menghadiahi pastor ini dg sebuah
alquran

setelah acara kunjungan di mesir selesei, dia kembali ke vatikan


dan mulai membaca lembar demi lembar isi alquran, pastor ini
semakin kagum dg isi alquran yg dibacanya pastor ini setiap ada
waktu luang dia selalu membaca alquran, setelah hatam dia
mengulanginya lagi, tanpa disadarinya dia telah mendapatkan
kenikmatan dlm membaca alquran, ketika dilain waktu pastor ini
bertemu dg mufti mesir yg memberinya alquran, pastor ini berkata

" aku tidak akan bisa tidur sebelum membaca beberapa ayat dr
alqur'an, terimakasih telah memberikan alquran yg begitu
mengagumkan ini kepadaku..."

walaupun begitu pastor ini belum mau membaca syahadat walau


hatinya sudah yakin mengenai kebenaran agama islam krn situasi
dan kedudukannya tdk memungkinkan untuk melakukan hal itu. lalu
wali paidi melihat dlm mimpinya pastor tersebut terbaring dlm
keadaan sakit dan mendekati ajal ketika pastor ini melihat ada
malaikat yg datang padanya, pastor ini bertanya

" siapakah anda..."

" aku adalah izrail yg disuruh Allah untuk mencabut nyawamu hari
ini.." jawab malaikat
" sungguh benar apa yg dikatakan didalam alquran mengenai hal
ini.." jawab pastor

ketika ruh pastor ini baru melewati jari2 kakinya pastor ini dg
penuh keyakinan berkata

" asyhadualla ilaha illallah....wa asyhadu anna muhammad


rasulullah...."

dan seketika itu juga Allah mengangkat derajat pastor ini menjadi
salah satu walinya para wali2 Allah diseluruh dunia banyak yg
menyaksikan bahwa ruh pastor ini keluar menuju kehadirat Allah
dan diberi kenikmatan disisinya, tidak menuju ke neraka .... para
wali yg melihat hal ini saling bertakbir dan bertahmid memuji
kebesaran Allah

lalu wali paidi terbangun dr mimpinya, setelah mengucapkan tahmid


dan takbir wali paidi beranjak dr masjid pergi ke warung kopi
belakang pondok, ketika wali paidi baru saja duduk, wali paidi
melihat berita di tv yg berada di pojok warung mengabarkan kalau
PAUS JOHANES PAULUS II telah meninggal dunia.

WALI PAIDI 25

Wali paidi tidak tahu apa yg dialaminya saat ini, dia sering
mendengar benda2 yg berada disekitarnya sama berdzikir, mulai
sapu lidi yg biasa dipergunakannya, sandal para santri yg ditatanya
semuanya pada berdzikir, sampai suatu pagi wali paidi dipanggil
mbah romo kiai, dan seperti biasanya mbah romo kiai menemui wali
paidi diteras ndalem didampingi kopi plus rokok kretek
kesayangannya

Setelah menyuruh wali paidi untuk meminum kopinya dan


memberinya rokok mbah romo kiai berkata :

“ nak, apa yg kamu alami itu hal yg wajar saja, kamu jgn risau,
setiap orang yg belajar membersihkan hatinya dan mengajaknya
untuk berdzikir setiap saat , maka akan mengalami seperti apa yg
kamu alami sekarang, bahkan mendengar lolongan anjing pun akan
terdengar seperti suara orang yg berdzikir, itu semua pantulan dari
hatimu, kamu pasti ingat dg hadist yg menceritakan ketika nabi
mendengar kerikil yg di pegangnya sama berdzikir….”

“ inggih kiai….” Tutur wali paidi

“ besok kamu berangkatlah ke malang, berziarahlah ke makam


habib Abdullah bilfaqih dan ayahnya habib abdul qodir bilfaqih, tapi
sebelum kamu duduk, bacalah salam ini ..” kata romo kiai sambl
menyerahkan secarik kertas kpd wali paidi

Wali paidi dg takdzim menerima kertas kecil pemberian romo kiai.

“ bacalah …” perintah romo kiai

“ salamullahi ya saadah…..dst “ wali paidi membacanya dg


melagukan salam tsb

“ salam itu mmg sudah umum, dan disetiap kuburan wali banyak
tergantung ucapan salam itu, andai nanti ketika kamu sdh sampai di
makam habib, dan habib tidak berada di makam, maka ketika habib
mendengar ucapan salammu itu, insya Allah habib akan kembali
pulang ke makamnya dan menemui kamu “ ucap romo kiai
menjelaskan

“ inggih kiai.” Jawab wali paidi

“ kamu naik sepeda motor si sofyan saja…” perintah kiai, sofyan


adalah putra romo kiai

Besoknya wali paidi berangkat ke malang, ke pemakaman umum


kasin, romo kiai berkata, makam habib Abdullah dan habib abdul
qodir berada dipemakaman umum kasin, hanya itu petunjuk dari
romo kiai, sedangkan wali paidi tidak tahu dimana daerah kasin itu,
wali paidi tdk berani bertanya lebih jelas pada romo kiai, karena
menjaga tata krama, wali paidi manut dan berusaha melaksanakn
perintah romo kiai tanpa banyak bertanya dan protes

Sesampai dimalang wali paidi lansung menuju alun-alun kota


malang, setelah memarkirkan sepedanya wali paidi clingak clinguk
mencari tukang parker, tidak lama kemudian ada tukang parker yg
menghampirinya, wali paidi lalu bertanya kepadanya dimana daerah
kasin itu, setelah mendapat penjelasan dari tukang parkir tsb wali
paidi lansung berangkat ke daerah kasin sesuai petunjuk yg
diterimanya

Kira – kira sepuluh menitan wali paidi sudah berada di daerah kasin,

“ sekarang tinggal mencari dimana letak pemakaman umum


kasin..” bathin wali paidi

Wali paidi bertanya – Tanya kepada orang2 yg ditemuninya, ternyata


menurut keterangan mereka pemakaman umum kasin ada dua, wali
paidi lalu menerangkan kalau dia berniat ziarah ke makam habib
Abdullah bil faqih dan abahnya habib abdul qodir bil faqih, setelah
mendapat petunjuk yg jelas mengenai arah2 ke makam, wali paidi
melanjutkan perjalanannya, tapi wali paidi tetap tidak dapat
menemukan makam tsb, karena ketika sudah dekat ada saja orang
yg menunjukkan arah yg salah. Jadinya wali paidi muter2 saja
diwilayah kasin,

Setengah jam lebih wali paidi berputar – putar diwilayah kasin,


karena setiap wali paidi bertanya jawabannya berbeda – beda, wali
paidi gundah hatinya, badannya tiba2 terasa capek semua, dia lalu
menghentikan sepeda motornya di tepi jalan, dia turun dari sepeda,
sejurus kemudian wali paidi mengeluarkan rokoknya dan
menyalakannya, ditengah2 merokok wali paidi mulai tawasulan,
setelah selesei wali paidi berkata dalam hatinya

“ mbah habib abdul qodir, mbah habib Abdullah, saya mau ke


makam panjenengan, tolong tunjukkan dimana makam
panjenengan…..” bathin wali paidi

Lalu wali paidi naik sepeda motornya dan mulai melanjutkan


perjalanannya, wali paidi mengikuti apa kata hatinya, kira2 baru
berjalan 50 meter, wali paidi mencium bau harum semerbak,

“ Alhamdulillah makam mbah habib sudah dekat…” bathin wali paidi

Wali paidi mengikuti bau harum yg di ciumnya dan tidak begitu lama
akhirnya wali paidi sudah berada di depan makam umum kasin, wali
paidi berputar dan masuk makam dari samping, tampak di tengah
makam ada bangunan kecil yg atasnya ada kubahnya yg berwarna
hijau, dibawah kubah inilah makam habib abdul qodir bil faqih dan
putranya habib Abdullah bil faqih

Ketika berada tepat di depan makam yg ada pagar stainlessnya,


wali paidi membaca salam yg di catatkan oleh romo kiainya,

“ salaamullahi ya saadah minarrohmani yaghsyakum….” Ucap wali


paidi,

Baru satu baits dibaca hawa di sekitar wali paidi terasa sudah lain
dari yg tadi, saking terkejutnya wali paidi sampai terdiam sebentar,
lalu dia melanjutkan membaca syiir salam itu sampai selesei , wali
paidi menunduk dg penuh ta’dzim, wali paidi merasa ada dua sosok
yg agung yg mengawasinya dari dalam

Setelah selesei membaca syiir salam, wali paidi beranjak ke dekat


makam dan duduk memulai membaca tahlil, baru saja wali paidi
duduk, tiba2 seakan ada suara bedug yg ditabuh, dum…..di iringi
hawa yg menerpa tubuh wali paidi, ketika hawa itu menerpa tubuh
wali paidi, seluruh tubuh wali paidi serentak berdzikir…
Alah…Allah…Allah….

Wali paidi membaca tahlil di iringi dengan suara bedug


dum….Allah…Allah…Allah… dum….Allah…Allah…Allah… ketika hawa
itu menerpa wali paidi, serentak seluruh tubuhnya berdzikir……

WALI PAIDI 26

Wali paidi menyeleseikan pembacaan tahlilnya tepat adzan magrib


berkumandang, wali paidi berjalan mundur ketika keluar dari
makam, dia lansung menaiki sepedanya mencari masjid terdekat,
wali paidi mengikuti adzan yg didengarnya, dia berniat untuk sholat
dimasjid terdekat, tapi semakin wali paidi mendekat suara adzan itu
terdengar semakin menjauh, akhirnya wali paidi memutuskan
untuk putar balik mencari masjid yg lain, wali paidi merasa masjid
yg dituju tidak mau menerimanya,

Wali paidi menyusuri jalan ke arah alun2 kota malang, dia berjalan
pelan, bersiap kalau ada masjid yg dilaluinya dia akan
berhenti, Ketika wali paidi berada didepan rumah makan cairo (
resto menu timur tengah ) hatinya menyuruhnya untuk belok kiri,
setelah berjalan 20 meteran wali paidi melihat ada masjid di
sebelah kiri jalan, masjid tersebut posisinya agak masuk kedalam,
wali paidi memasukkan sepedanya dan parkir dihalaman masjid,
terlihat sebagian jamaah sudah keluar dari masjid karena sholat
magrib sudah selesei dilaksanakan, wali paidi melangkah masuk
mencari kamar kecil, lalu keluarlah seorang yg kulitnya agak hitam
dan berambut agak gondrong dari dalam masjid, orang tersebut
seakan menyambut wali paidi,

" mungkin orang ini tukang becak, melihat dari sarungnya yg


ngelinting dan baju kokonya yg putih lusuh dan mangkak " bathin
wali paidi
Tapi betapa kagetnya wali paidi, ketika dia bertanya kepada orang
tersebut dimana letak kamar kecil, wali paidi melihat dg jelas wajah
orang tersebut ketika menunjukkan arah ke kamar kecil, ternyata
orang yg dikiranya tukang becak ini adalah seorang habib, dilihat
dari sorot matanya dan wajahnya,

Wali paidi kekamar kecil dg perasaan tidak tenang, dia merasa


berdosa karena mengira habib tsb sebagai tukang becak, wali paidi
berniat sehabis dari kamar kecil akan meminta maaf
kepadanya, Tapi ketika wali paidi selesei berwudlu dan mau masuk
ke masjid, habib yg dimaksud sudah tidak ada, wali paidi
mencarinya di parkiran tidak ada, dan mencarinya didalam masjid
juga tidak ada, wali paidi merasa menyesal krn gampang
menyangka buruk kepada orang lain, gampang menilai seseorang
dari tampilan luarnya.

Wali paidi tidak tenang ketika melaksanakan sholat magrib, dia


meminta kepada Allah didalam sholatnya untuk dipertemukan dg
habib tsb, ketika wali paidi mengakhiri sholatnya dg mengucapkan
salam, dan ketika dia mengucapkan salam yg kedua dg menoleh
kekiri, dilihatnya habib yg dicarinya sudah berdiri disamping kirinya,
wali paidi berniat mendekat mau mencium tangannya, tapi habib
muda tersebut lansung lari keluar dari masjid menuju jalan raya
terus hilang entah kemana....

" subhanallah ternyata dikota malang yg hiruk pikuk ini masih ada
kekasih Allah yg berseliweran, seharusnya aku tadi minta kepada
Allah tdk hanya bertemu tapi juga minta bisa diberi kesempatan
untuk mencium tangannya..." bathin wali paidi

Setelah berdzikir sebentar, datanglah seorang pemuda pengurus


masjid mendekatinya sambil memberi secangkir teh jahe
kepadanya, dan wali paidi melihat banyak habib2 sepuh mulai
berdatangan memasuki masjid, rupanya sehabis magrib dimasjid ini
diadakan rutinan membaca ratibul haddad,
wali paidi berniat untuk keluar, karena dia merasa tidak pantas
mengikuti acara tersebut, melihat yg datang semuanya berjubah,
sedang dirinya bercelana jean dan berkaos oblong hitam dg gambar
gus dur yg tertawa

Ketika wali paidi berdiri, dia mendengar suara tanpa wujud yg


berkata kepadanya

" kamu mau pergi kemana, apakan kamu tidak malu, menolak
undangan Nabi Muhammad..."

Wali paidi duduk kembali, mengurungkan niatnya untuk keluar


masjid, dia mengikuti pembacaan ratibul haddad itu sampai selesei,
wali paidi merasa malu sekali kepada habib2 sepuh yg hadir
dimajlis, terutama kepada Nabi Muhammad yg mengundangnya....

WALI PAIDI 27

Sehabis sholat magrib wali paidi lansung menuju jl sokarno hatta,


sehabis melewati jembatan wali paidi belok ke kiri, setelah berjalan
kira - kira 1 kilo wali paidi melihat habib yg dicarinya, habib yg
dikiranya tukang becak, wali paidi melihat habib tsb memasuki
sebuat toko distro, wali paidi mengarahkan sepedanya kekanan,
tertampang tulisan didepan toko " MORKL" outlet.
wali paidi celingak celinguk didepan toko, mencari habib yg lari
kesitu,
" mungkin aku salah lihat, kok gak ada disini." bathin wali paidi
tak lama kemudian keluar pemuda jangkung dg perawakan agak
kurus menghampiri wali paidi,
" kang katanya mondok, kok keluyuran sampai kesini..." kata
pemuda
" wah...wah...mas sakti toh, kok bisa disini mas...." kata wali paidi
kaget
ternyata wali paidi mengenal pemuda jangkung ini, dialah mas sakti
yg oleh wali paidi sudah dianggap sebagai kakak tuanya, walau
umur mas sakti ini dibawah umur wali paidi, setelah saling
mengolok - ngolok mas sakti mengajak masuk kedalam toko,
" ayo ngopi diatas aja kang..." ajak mas sakti dg menaiki tangga
menuju ke atas toko wali paidi dan mas sakti melanjutkan
obrolannya sambil ngopi, kadang mereka tertawa lepas, dan kadang
disela sela obrolan mereka berdua bilang : Amin....Amin...
wali paidi menselonjorkan kakinya dan merebahkan tubuhnya,
didepannya duduk mas sakti sambil membaca koran bekas
" baca apa mas..." tanya wali paidi
" ini baca ahmad dhani didemo..." jawab mas sakti
" soal apa mas " tanya wali paidi lagi
" ini ahmad dhani pas konser menginjak lafadz Allah, kan logo dewa
itu ada rangkaian lafads Allah, sedang lantai panggungnya ada
gambar besar logo dewa yg ada lafads Allah tsb...." jawab mas sakti
" menurut sampeyan gimana mas..." tanya wali paidi
mas sakti terdiam agak lama, setelah menaruh korannya dan
menyeruput kopinya, mas sakti menyalakan rokok mildnya
kemudian berkata :
" menurut syariat dhani ini salah, tapi hakekatnya kita semua ini
berdiri diatas lafads Allah...." jawab mas sakti
" maksud dan contoh jelasnya gimana mas..." tanya wali paidi
mas sakti berdiri memanggil tmannya yg ada dibawah
" ping....tolong ambil kaca mata dibawa terus bawa kesini...." kata
mas sakti
tidak lama kemudian datang teman mas sakti dg membawa kaca
mata dan menyerahkan kpd mas sakti
" kamu pakai kaca mata ini...." ucap mas sakti sambil menyerahkan
kaca matanya
wali paidi duduk, dan memakai kaca mata yg diberikan mas sakti
" Ya Allah....Allahu Akbar...." jerit wali paidi
dalam pandangan wali paidi seluruh dinding toko dan lantainya
terangkai lafads Allah, wali mengarahkahkan pandangannya
kebawah, lantai yg didudukinya yg terangkai banyak lafads Allah yg
banyak sekali, wali paidi agak ketakutan melihat ini semua, dan
wali paidi juga melihat nafas yg keluar dari hidung mas sakti
membentuk lafads Allah, dalam pandangan wali paidi seluruh
permukaan bumi ini ada rangkaian lafads Allahnya, wali paidi dg
berlinang air mata menyerahkan kembali kaca mata kepada mas
sakti mas sakti menerimanya dg tersenyum, kemudia dia berkata
" andai hijab hati kita di buka oleh Allah maka seluruh benda.dan
seluruh permukaan bumi terangkai lafads Allah, betapa tidak punya
malunya kita kalau kita berbuat maksiat diatas rangkaian lafads
Allah, mungkar kepadanya sedangkan kita berada berada diatas
buminya...."
wali paidi semakin tesedu - sedu, dan tidak bisa dicegah wali paidi
menangis dg kerasnya....

WALI PAIDI 28

wali paidi terdiam diatas distro MORKL, mas sakti dg tersenyum


senyum mempehatikan wali paidi didepannya, hening yg sangat
lama menghinggapi mereka
" tidur aja dulu kang disini...." ucap mas sakti
" nanti aja belum ngantuk mas" jawab wali paidi
tapi tidak lama kemudian wali paidi merasakan kantuk yg sangat
berat, dan tidak dapat dicegah wali paidipun akhirnya tertidur,
dalam tidurnya wali paidi bermimpi yg seakan-akan tidak bermimpi,
karena dalam mimpinya wali paidi seakan duduk didepan mas sakti
sama persis seperti dalam keadaan terjaga.
tiba-tiba ada suara bler....bler....bler.........d
idepan toko, wali paidi berdiri dan berjalan ke jendela toko, wali
paidi melihat kakak mas sakti datang dg naik harley, dengan
memakai jaket dan celana hitam kakak mas sakti ini turun dari
mogenya, wali paidi tersenyum ketika melihat kakak mas sakti ini
mencopot helmnya, potongan rambutnya itu keren habis, samping
kanan dan kiri dicukur habis tinggal tengah sampai kebelakang
dibiarkan panjang.
wali paidi dalam mimpinya cuma terdiam, dia melihat mas sakti
turun menyambut kakaknya, tidak lama kemudian mereka bedua
naik keatas toko, wali paidi maju dan mencium tangan kakak mas
sakti
" ini tho wali paidi hmm...." ucap kakak mas sakti
" inggih mas nggih niki larene..." jawab mas sakti
setelah ngopi dan merokok sebentar terdengar suara lagi
bler....bler.....rupanya ada harley lagi yg datang
" itu bang yik teronganudah datang, ayo berangkat, ayo kamu ikut
juga." kata kakak mas sakti kepada wali paidi
wali paidi berboncengan dg yik terongan sedang mas sakti
berboncengan denhan kakaknya
wali paidi seumur - umur baru kali ini merasakan naik harley dg
kecepatan yg tinggi, wali merasakan dalam mimpinya seakan jalan
yg dilaluinya ini menuju ke langit, mereka ber empat baru berhenti
ketika didepannya berdiri dg megah sebuah istana yg sangat indah,
wali paidi, yik terongan, mas sakti dan kakaknya turun segera
turun.dari motor, dan berjalan ke arah istana
wali paidi melihat bumi dilijay dari atas tampak.berselimutkan
cahaya biru
" lapisan ozone...." bathin wali paidi
kakak mas sakti mendekati wali paidi, dg menepuk nepuk
pundaknya wali paidi, kakak mas sakti ini berkata
" apa yg kamu lihat itu memang banyak yg menyebutnya sebagai
lapisan ozone, sebenarnya lapisan biru yg mengitari bumi itu adalah
cahaya iman yg terpancar dari hati setiap orang islam, kalau iman
umat muslim semakin tipis maka lapisan biru tu juga akan menipis,
dan cahaya matahari akan lansung masuk menerobos bumi, kalau
cahaya iman sudah habis maka terjadilah kiamat..." jelas kakak mas
sakti kepada wali paidi
setelah menjelaskan tentang lapisan ozone, kakak mas sakti
mengajak yik terongan dan adiknya untuk masuk ke dalam istana
" kamu belum waktunya masuk, jaga motor aja diluar..." ucap kakak
mas sakti kepada wali paidi
" hahahaha.....santai aja sebentar lagi sampeyan boleh masuk...."
olok mas sakti
" siap bos......" ucap wali paidi
WALI PAIDI 29

Setelah mendapat banyak karunia dimalang, wali paidi kembali ke


pondoknya, mbah kiai yg tahu kedatangan wali paidi merasa sangat
senang, dan lansung menyuruh santri untuk memanggil wali paidi
dan menghadap kepadanya

wali paidi yg mendengar titah gurunya itu lansung pergi ke ndalem

" assalamu alaikum..." ucap wali paidi ketika berada didepan


ndalem

" wa alaikum salam..." jawab mbah kiai dari dalam wali paidi maju
dan mencium tangan gurunya, tangan yg lembut dan wangi

" ayo duduk..." mbah kiai mempersilahkan wali paidi duduk

setelah duduk wali paidi melihat wajah gurunya ini, keyakinan wali
paidi ini memang beda dg keyakinan para murid pada umumnya,
kebanyakan para murid tidak berani menatap wajah gurunya ketika
menghadap, karena hal tersebut bagi mereka termasuk tindakan yg
kurang sopan, tapi pendapat wali paidi lain, dia lebih suka melihat
wajah gurunya karena baginya melihat wajah orang sholeh adalah
ibadah, dan tentu ada barokah didalamnya, keyakinan atau kedua
pendapat ini sama benar, tinggal niatnya saja yg perlu ditata

wali paidi melihat wajah gurunya ini begitu bersinar dan begitu suci
bersih, seakan-akan gurunya ini akan berpergian, teringat ini wali
paidi lansung menangis sesunggukan... mbah kiai yg melihat wali
paidi menangis hanya tersenyum saja, lalu beliau bilang kepada wali
paidi

" apa yg kamu lihat dan yg kamu rasakan itu benar, aku memang
akan pergi memenuhi panggilan Allah, waktunya sudah dekat, aku
sebentar lagi akan meninggalkan dunia ini..." wali paidi tetap
menunduk dan terus menangis, mbah kiai lalu berkata lagi
" nak, nanti malam pergilah kamu ke belakang pondok, setelah
mencapai sungai duduklah disitu, tunggulah teman abah, belajarlah
kamu kepadanya, dan yg penting kamu manut dan jangan banyak
bertanya..." pesan mbah kiai

" inggih kiai...." jawab wali paidi

" apa yg kamu alami dimalang semuanya aku tahu, jadilah itu
sebagai tonggak keimananmu, dan kamu sudah bertemu dg
saudara-saudara seperjuanganmu, kelak kalau kamu bertemu
mereka kembali sampaikan salamku kepada mereka.." mbah kiai
lalu berdiri mendekati wali paidi, beliau menepuk-nepuk punggung
wali paidi

" sekarang kembalilah ke pondok, nanti malam laksanakan apa yg


aku perintahkan..." ucap mbah kiai lalu masuk ke ndalem

setelah mbah kiai sudah tidak terlihat wali paidi keluar dari ndalem,
walau mbah kiai sudah tidak ada, wali paidi keluar ndalem tetap
dengan membungkuk dan berjalan mundur

malam harinya wali paidi melaksanakan apa yg diperintahkan


kiainya, dia berjalan menyusuri jalan setapak dibelakang pondok,
setelah tiba disungai wali paidi duduk ditepian sungai, tiada henti
hati wali paidi berdzikir, wali paidi merasakan semenjak dari malang
hati wali paidi ini bisa berdzikir dg sendirinya

tidak lama kemudian datanglah sosok yg seumuran dg mbah kiai


mendekati wali paidi wali paidi melihat pancaran sinar wajah orang
ini sama persis dg pancaran wajah mbah kiai

" aku teman gurumu, aku adalah khidir dan mulai saat ini aku akan
mengajarimu...." ucap khidir lansung ke pokoknya
" inggih...." ucap wali paidi

" ayo ikut aku..." ucap nabi khidir lalu berjalan pergi wali paidi
mengikuti dari belakang, wali paidi tidak banyak bertanya sesuai
perintah gurunya, dia hanya manut saja, pasrah bongkoan

nabi khidir baru berhenti ketika didepannya ada gazebo ( rumah


bambu dg atap ilalang ) yg begitu indah, gazebo ini terlihat kokoh
dan futuristik, didepannya ada taman kecil, dan disekitar gazebo
terbentang hamparan rumput hijau yg asri, tempat ini seperti villa
mahal didaerah pegunungan

" masuklah, tempat wudlu dan kamar mandinya ada dibelakang.."


ucap nabi khidir,

dan tidak lama kemudian adzan subuh berkumandang, wali paidi


pergi kebelakang mandi, berwudlu kemudian sholat jamaah dg nabi
khidir

setelah sholat, wali paidi duduk diteras gazebo didepannya duduk


dg berwibawa nabiyullah khidir as

" aku akan mengajarimu ilmu syareat dan ilmu hakekat, aku akan
memanjangkan waktu buatmu, satu hari didunia sama dengan satu
tahun kamu bersamaku...." kata nabi khidir

sejak itu wali paidi belajar kepada nabi khidir tentang berbagai ilmu,
mulai shorof, nahwu, fiqih, balagoh mantiq dll, khusus ilmu tauhid
nabi khidir mengajarnya dua hari, rabu dan kamis, sedang ilmu
hakikat diajarkan disela2 pelajaran ilmu syareat untuk ilmu ini tdk
terjadwal, mengalir begitu saja tidak terasa 10 tahun sudah wali
paidi belajar kepada nabi khidir, wali padi sekarang sudah
menguasai berbagai macam ilmu dan sangat mahir

" sekarang sudah saatnya kamu kembali, ingat pesanku ini, ilmumu
itu tdk dapat kau pamer2kan, apa yg aku ajarkan beda dg apa yg
kamu terima dipondok, ilmu yg aku ajarkan kepadamu hanya akan
keluar ketika dibutuhkan, ilmu itu aku taruh dihatimu" kata nabi
khidir kepada wali paidi sehabis sholat isya' berjamaah

" inggih..." ucap wali paidi

" nanti kamu jgn kaget, karena waktu yg kamu habiskan disini
selama 10 tahun, sama dg 10 hari ketika kamu dipondok" ucap nabi
khidir

hari itu juga nabi khidir mengantarkan wali paidi ketempat pertama
kali mereka bertemu, setelah menyampaikan pesan2, nabi khidir
pergi meninggalkan wali paidi wali paidi masuk pondok tepat adzan
subuh berkumandang, sejak saat itu wali paidi seakan mempunyai
ilmu laduni, para santri mengira seperti itu karena wali paidi hanya
pergi 10 hari tapi setelah kembali ilmunya menjadi begitu luar
biasa..... padahal ilmu yg didapat oleh wali paidi diperoleh dg rajin
belajar selama 10 tahun

tdk lama kemudian mbah kiai memang benar2 pergi meninggalkan


dunia ini menghadap sang ilahi, berita tentang kematian mbah kiai
tidak begitu menggemparkan, karena mbah kiai bukan kiai terkenal,
prosesi pemakaman biasa saja, hanya para santri dan tetangga
sekitar, tapi ada yg unik ketika prosesi pemakaman dilakukan, ada
puluhan orang tak dikenal berdiri mengitari makam, ada yg berjubah
dan bersorban, ada yg berjas dan berdasi ada juga berpenampilan
seperti gelandangan

setelah prosesi pemakaman selesei, ada sosok yg sangat akrab


menghampiri wali paidi, sosok nabiyullah khidir

" mereka yg hadir yg tidak dikenal orang disini adalah teman mbah
kiaimu, mereka semua ini waliyullah, dan aku bersama mereka telah
sepakat menunjuk kamu sebagai ganti dari gurumu, " kata nabi
khidir wali paidi tertegun tidak bisa berkata-kata,

lalu nabi khidir berkata lagi kepadanya " kamu sekarang menjadi
WALI BADAL (wali pengganti )"

WALI PAIDI 30

Diceritakan pada beberapa edisi yg lalu tentang perjalanan (salik)


nya wali paidi ketika mondok disebuah pesanten, cerita kilas balik
sejarah asal mula sosok wali paidi, dan sekarang penulis akan
mengisahkan sepotong cerita masa kecil wali paidi....

***
Berjalanlah dg menunduk seorang kiai kampung yg sudah sepuh,
tampak sarung BHS nya yg lusuh pemberian orang 5 tahun yg lalu
dan baju takwa yg sudah tidak bisa dibilang putih menghiasi
tubuhnya yg ringkih kiai ini menuju musholla sederhana yg berada
disamping rumahnya, kiai ini mendengar suara tangisan seorang
anak kecil yg begitu menyayat hati dari dalam kamarnya ketika
sholat dhuha, setelah mencarinya ternyata suara itu berasal dari
dalam musholla disamping rumahnya

Kiai sepuh ini dg agak gemetar memasuki musholla, setelah


membuka pintu pagar dari kayu yg sudah lapuk, kiai ini masuk
kedalam, dilihatnya ada anak kecil yg bersandarkan dinding duduk
bersila dg memangku sebuah alqur'an, tampak pundak anak kecil
terlihat berguncang-guncang karena menahan tangisannya yg
memilukan kiai sepuh ini mendekati anak tersebut, setelah dekat
barulah kiai sepuh ini mengenali siapa anak ini

" lho, nak paidi....mengapa kok nangis begitu.." ucap kiai dg


memegang pundak paidi kecil

" ini mbah, dalam surat albaqoroh diterangkan kalau kayu bakar
neraka itu adalah para manusia...." ucap paidi kecil dg suara
terbata-bata
" nak....kamu kan masih kecil, kamu masih suci, kamu gak akan
masuk neraka..." ucap kiai menghibur dg suara bergetar paidi kecil
ini menjawab :

" mbah, kalau panjenengan pernah lihat tungku pembakaran, pasti


yg dimasukkan ke tungku pertama kali untuk menyalakan api
adalah ranting-ranting kecil ..."

paidi kecil menunduk, terdengar suara tangisannya semakin keras,


tampak qur'an yg dipangkunya basah terkena air matanya

kiai sepuh ini gemetar kakinya mendengar jawaban paidi kecil, dan
kiai sepuh ini jatuh terduduk, kiai sepuh ini menangis
sesunggukan....

" ya Allah.....astagfirullah....." rintih kiai sepuh

paidi kecil terkejut, serta merta dia merangkul kiai sepuh, dia
merasah bersalah karena menyebabkan kiai sepuh besedih, jadilah
keduanya saling bertangis-tangisan.....

" mbah...njenengan gak usah bersedih, saya tahu dan bersedia


menjadi saksi kalau mbah kiai adalah orang yg baik, dan saya yakin
kalau mbah kiai kelak terhindar dari api neraka..." ucap paidi kecil
menghibur

dg masih menangis kiai sepuh ini menjawab :

" nak....dalam tungku pembakaran, kayu yg paling lama dan terakhir


dibakar adalah kayu bongkotan, kayu yg sudah tua seperti aku
ini....."

tidak bisa dicegah pecahlah tangisan kedua, mereka saling


berangkulan dan sama-sama menangis, pemandangan yg begitu
menyayat hati......

esok harinya kiai sepuh ini sakit, kiai sepuh tiada henti- hentinya
menangis, kalau ditanya orang-orang yg menjenguknya mengapa
kiai tiada berhenti menangis, kiai hanya menggelengkan kepala dan
terus menangis satu minggu kemudian mbah kiai ini dipanggil yg
maha kuasa.....

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un....

WALI PAIDI 33

Wali paidi pertama diberitahu oleh nabiyullah Khidirkalau dia adalah


wali pengganti, mengalami kekagetan yg lumayan
menggoncangkandirinya

sejak pengangkatan itu dirinya sering sakit, setiapbulan minim 2


kali wali paidi sakit, kadang tiba2 kepalanya pusing dan
tubuhnyagreges, ros2 tulangnya serasa mau copot, dan setiap
diobati penyakit itu tetapsaja menghampiri dirinya, seakan obat2an
tdkmempan melawan penyakitnya

akibatnya wali paidi sering tidak hadir diacara -acara yg biasa ia


hadiri, seperti ngopi bareng, remian, maleman, melek an,sampai
bolo - bolo meledeknya, seperti orang kere yg manja hehehe

wali paidi jg gak ngerti dg keadaan tubuhnya ygtidak seperti


biasanya ini, sampai akhirnya Nabi Khidir menemuinya dirinyalagi,
Nabi Khidir datang dg bentuk seperti salesman, sales produk air
mineral. Nabi Khidir menjelaskan kepada wali paidi

" setiap wali menanggung bala' atau menjaditameng setiap bala' yg


diturunkan oleh Allah kpd umatnya..."setelah menaruh barang
dagangannya, Nabi Khidirmenjelaskan lagi

" bala' yg turun ditanggung oleh para walisesuai tingkatan masing2


wali, semakin tinggi derajat wali semakin berat juga bala' yg
ditanggungnya, dulu alm Habib Abu Bakar as Segaf ketika
meninggal perutnya ketahuan bolong karena menanggung bala'
umat yg dinaunginya, beliau adalah qutb, pemuka dan sultan para
wali, sedang tanggungan bala' yg paling ringan adalah sakit kepala,
awak greges seperti yg kamu alami itu...."

wali paidi manggut - manggut, dia jadi mengertikalau dia adalah


wali pemula, wali pengganti ( wali badal ) seperti pemaincadangan
dalam sepakbola,

" matur suwun, maklum wali anyar2an jadinyamanja..." ucap wali


paidi

Nabi Khidir berkata lagi

" bersikaplah biasa seperti orang yg tidak sakit, mereka para wali jg
mengalaminya, tapi mereka menyembunyikannya...."

Nabi Khidir berdiri lalu beranjak pergi, baru berjalan beberapa


langkah Nabi Khidir menoleh dan berkata lagi

" oh ya, setiap ada orang yg memuji2mu, kamu jg akan merasakan


sakit seperti itu...."

wali paidi terdiam, dia menyeruput kopinya lagi,dan mengambil satu


batang rokok dan menyalakannya. enak2 merokok lewatlah Nabi
Ilyas disamping wali paidi yg menyamar sebagai penjual gorengan

" memang enak jadi wali...hehehe..." kata Nabi Ilyas setengah


berlari menyusul Nabi Khidir....

WALI PAIDI 34

wali paidi bercerita, aku duduk melingkar bersama 5orang sepuh yg


aku tdk tahu siapa mereka, tampak dari wajah mereka,
kalaumereka sedang berdzikir sirr dan menunggu seseorang.

tak lama kemudian datanglah seorang pemuda yg kelihatannya


miring otaknya, pemuda ini datang dg memakai sarung yg di lilitkan
dilehernya bergaya seperti superman, dg agak bergumam pemuda
ini ngomong2sendiri,

pemuda ini mengibas-ngibaskan sarungnya lalu mendekati kami,


pemuda ini berdiri ditengah-tengah kami dan melewati satu persatu
lima orang sepuh ini dg menutupkan sarungnya ke wajah mereka,
ketika melewatiku pemuda ini tidak menutup wajahku dg
sarungnya, pemuda ini mengitari kami sampai tiga kali, dan setiap
lewat pemuda ini tetap menutupi lima orang sepuh ini kecuali
wajahku saja yg tidak ditutupi sarungnya

setelah berputar sampai tiga kali pemuda ini berhenti dan


menengadahkan wajahnya ke langit, lalu beranjak pergi sambil
berkata dg jelas dan diulang-ulang

" musibah yg terbesar adalah terhijab dari Allah...."

seketika itu juga menangislah lima orang sepuh ini dg menjerit-jerit


aku hanya plungah plunguh melihat itu semua...

WALI PAIDI 35

Wali paidi dg perasaan gundah berniat pergi ketulungagung sowan


ke mas kiai, dia sudah gerah ketika banyak yg melaporkan kpdnya
kalau sekarang banyak para murid mas kiai kesana kemari menjual
nama mas kiai untuk kepentingan dirinya pribadi, meminta uang dan
minta dihormai secara berlebihan

ketika memasuki gerbang pondok, wali paidi melihat banyak orang


duduk di sebelah musholla, sekitar lima orang yg duduk disitu,
terlihat mereka adalah orang penting dipondok sini
" ada perlu apa mas...." tanya salah satudari mereka

" sowan ke mas kiai..." jawab wali paidi

" oh ke romo kiai..." jawab mereka

terlihat dari jawaban itu, kalau mereka tdk suka dg sebutan mas
kiai yg di sebutkan oleh wali paidi, menurut mereka kurang sopan

" wah...skrng romo kiai tdk di ndalem, sampeyan ke makam aja


dulu, menunggu disana..." jawab mereka

" inggih..." jawab wali paidi

ketika wali paidi mau beranjak pergi ke makam, ada suara yg


memanggilnya

" di....paidi...ayo melu aku...."

wali paidi menoleh, dilihatnya mas kiai yg memanggilnya, wali paidi


berbalik mendekati mas kiai dan mencium tangannya, serentak
kelima orang yg duduk disebelah musholla berdiri berniat ikut
salaman ke mas kiai, ternyata mereka duduk disitu juga menunggu
mas kiai.

mas kiai mengangkat tangannya, beliau memberi isyarat kalau


beliau tdk mau disalami, mereka lalu duduk kembali

wali paidi mengikuti mas kiai keluar dari pondok, mas kiai menuju
mobil yg berada didepan gerbang, mas kiai menyuruh wali paidi
masuk ke dalam mobil, didalam mobil sudah ada adik2 mas kiai,
wali paidi menyalami mereka

mas kiai mengarahkan mobilnya ke selatan, wali paidi tdk tahu


diajak kemana, mobil itu baru berhenti ketika didepannya ada
warung kopi , mas kiai turun di ikuti adik2nya, wali paidi mengikuti
dibelakang, warung kopi ini terlihat sederhana tp dari aroma
kopinya,terasa kalau kopi di warung ini terasa nikmat.

adik2 mas kiai duduk agak menjauh, sedang walipaidi dan mas kiai
duduk satu meja

wali paidi belum berani mengutarakan niatnya ke mas kiai, baru


setelah pesanan kopi datang, dan mas kiai tampak sudah
menyeruput kopinya, dan mulai menyalakan rokok mild-nya, wali
paidi berniat mengutarakan unek2nya.

" dari rumah saja di..." mas kiai mendahului bertanya

" iya mas kiai..." jawab wali paidi

" begini di...kadang Allah menguji hambanya dg mendatangkan


orang yg bernat menipu kpd kita, apakah hati kita akan terusik dg
hal tsb atau tidak, seyogyanya kita dlm menata hati tdk boleh
membedakan siapapun yg datang kpd kita, hati kita tdk boleh
kemasukan sifat benci ataupun tdk suka kpd siapapun " kata mas
kiai

setelah menghisap rokoknya mas kiai berkata lagi:

" Allah mengujiku dg mendatangkan para murid yg suka menjual


namaku, suka meminta atas namaku, dlm hal ini tdk boleh
sedikitpun didalam hatiku ada rasa benci atau tdk suka terhadap
mereka, krn Allah lebih berhak memutuskan apa yg dikehendakinya,
aku hanya membimbing mereka, kadang Allah mengirim orang untuk
menipuku, apakah hatiku akan sedih dg uang ratusan juta yg raib
krn ulah mereka, apakah hatiku akan benci kpd mereka, ini semua
ujian di..., kadang untuk menghajar napsuku,aku malah memberi
uang kpd mereka yg pernah menipuku....kita harus menjaga hati kita
jgn sampai kemasukan sifat2 tercela..."
wali paidi menunduk, dan tampa bisa dicegah berlinanglah air
matanya...

WALI PAIDI 36

" kring...kring......kring...."

wali paidi melihat hapenya, terlihat sebuah nama yg wali paidi


sangat mengenal dan menghormatinya, wali paidi mengangkat
hapenya

" bro....ayo ngopi....." suara terdengar dr seberang

" siap...bro..." jawab wali paidi

wali paidi bergegas ganti pakaian, sarung wadimor dan baju


ditanggalkannya, dia ganti memakai celana yg bawahnya mengecil
yg dia tdk tahu celana apa ini namanya, kaos oblong ketat warna
hitam dan rambut gaya kim jong il yg lg ngetrend saat ini, yg kanan
kiri dipotong tipis tp atasnya dibiarkan lebat, wali paidi baru
kemarin potong rambut model begini di tukang potong rambut
madura

wali paidi bergaya seperti ini demi menghormati teman yg


mengajaknya ngopi ini, wali paidi ini sampai sekarang masih heran
dg temannya yg satu ini, penampilannya " mas bro banget " padahal
kalau tahu dan lama bergaul dgnya, temannya ini luas dan dalam
laksana samudera

wali paidi berangkat, padahal dia belum tahu temannya ini ngopi
dimana, yg penting dia berangkat dg niatan nyambung seduluran.

tdk lama kemudian hapenya berbunyi, ada sms masuk

" aku tunggu di broJan coffee....." bunyi sms


" oke meluncur bro..." balas wali paidi dlm smsnya

sekitar satu jam an wali paidi sudah sampai di warung yg dimaksud,


caffe yg bergaya modern dan gaul, wali paidi masuk kedalam,
dilihatnya temannya ini sudah ada didalam bersama kawan2nya

" hai....sini bro..." ucap temannya mempersilahkan duduk

wali paidi mengangkat tangannya ( say hello ) kemudian duduk,


tidak lama kemudian datang seorang perempuan menyodorkan
menu kpd wali paidi

" pesan apa bro..." ucap wali paidi kepada temannya

" terserah bro..." kata temannya

wali paidi mengambil menu dan membukanya, wali paidi mulai


kebingungan dg gambar menu yg dilihatnya, gambar makanan dan
nama yg aneh2 terpampang didepan wali paidi, wali paidi bingung
karena selama ini wali paidi kalau ke warung tahunya hanya rawon
dan nasi pecel, wali paidi mencoba melihat menu minuman, wali
paidi tambah bingung karena gambar kopi hitam yg dicarinya tdk
ada, yg ada hanya minuman warna warni dan aneh2, ada kopi tapi
sdh dimodifikasi sedemikian rupa

" ini aja bro.." wali paidi menunjuk gambar minuman yg menurutnya
menarik

" gak makan..." ucap temannya

" gak bro..." ucap wali paidi

" disini makanannya jg ada nasinya lho..." goda temannya tahu


kalau wali paidi bingung
" gak bro udah kenyang..." kata wali paidi

wali paidi sendiri tidak tahu mengapa dirinya merasa gak selera
dan merasa kenyang setelah melihat gambar makanan dimenu.
setelah makanan datang, mulailah wali paidi ngobrol-ngobrol, asap
rokok mulai mengepul diantara mereka, mild, sam soe, marlboro
berserakan diatas meja suasana di caffe sangat ramai, disebelah
meja wali paidi ada sekelompok muda mudi yg sangat ramai,
tertawa dan bersenda gurau dg hebatnya

" biarkan saja mereka bro, mereka itu masih mimpi, nanti kalau
mereka bangun mereka akan menangis- nangis...." ucap temannya
kpd wali paidi

wali paidi kaget, tiba2 wali paidi seakan-akan melihat mereka yg


sedang bersenda gurau itu sudah mati berada dalam kuburnya dan
menangis menjerit-jerit karena siksa

" ya Allah...ya Allah...astaghfirullah...." ucap wali paidi dg kaget dan


spontan
wali paidi berdiri lalu duduk, berdiri lagi lalu duduk lagi

" ya Allah...bro...bro...gimana dg diriku bro...gimana dg diriku bro..."


ucap wali paidi dg menunduk

wali paidi merasa dirinya selama hidup didunia ini bagaikan orang
yg tidur dan bermimpi, dia sering melupakan Allah dan hanya
mengejar kenikmatan dunia, kelak kalau dirinya mati dia baru sadar,
seakan bangun dari tidurnya

" astaghfirullah.....astaghfirullah....." hanya itu yg keluar dr mulut


wali paidi dg lirih.

WALI PAIDI 37
Dengan bersandarkan tembok wali paidi menikmati kopinya,
sesekali dia menyedot rokoknya,

“ Allah…Allah….Allah….” dzikir wali paidi mengiringi hembusan


rokoknya

Wali paidi mendoakan seluruh masyarakat dikampungnya, seluruh


teman-temanya, guru-gurunya dan semua yg berhubungan dgnya,
wali paidi bersiap-siap mau mengunjungi saudaranya yg baru
mempunyai anak.

Setelah merasa cukup ngopi dan merokoknya wali paidi


mengeluarkan motor dan mempersiapkan segala keperluan kalau
hujan turun, dan berangkatlah wali paidi ke rumah saudaranya

Wali paidi sebulan ini diberi karomah oleh Allah berupa kilatan-
kilatan kejadian2 yg akan terjadi dikemudian hari, orang jawa
mengistilahkan “ weruh sak durunge winarah “ , repot juga sekarang
jadinya, karena wali paidi kadang2 keceplosan omong, mengatakan
sesuatu yg belum terjadi kepada orang2 disekitarnya

Dan ketika ada istri dari saudaranya ( teman seperjuangan wali


paidi ) ini hamil, wali paidi mendapat kilatan cahaya dihatinya kalau
anak dari saudaranya ini laki2, tapi saudaranya ini bilang kalau
istrinya habis di USG dan hasilnya kalau calon anaknya ini
perempuan, wali paidi sangat menghormati saudaranya ini, karena
dialah yg memperingatkan wali paidi kalau dia mulai salah arah,
wali paidi hanya diam setelah diberitahu oleh saudaranya ini,
saudaranya ini lalu berkata lagi
“ kalau anakku lahir laki di….kelak dia akan jadi wali besar…”

Wali paidi tersenyum, dalam hati dia berkata : “ saudaraku ini


memang lucu dan aneh, katanya perempuan doanya seakan calon
anaknya ini laki hehehe…”

“ Amin…amin…amin….” Wali paidi dg sepenuh hati mengamini

“ tapi calon anakku ini perempuan di…. “ katanya kpd wali paidi

“ ha…ha…ha…..” wali paidi hanya bisa tertawa melihat semua ini

Dan kemarin wali paidi mendengar kalau anak dari saudaranya ini
telah lahir, dan anaknya ternyata laki, wali paidi ikut bergembira
mendengar khabar ini,

Wali paidi sampai di rumah saudaranya ini sehabis magrib, dan


ternyata ibunda dari saudaranya ini ada disana, dan yg membuat
wali paidi terkejut ternyata mas kiai guru wali paidi juga berada
disitu

“ baru datang di…” Tanya mas kiai

“ inggih mas….” Jawab wali paidi

“ saudaramu masih menemui para tamu dari saura dekat sekitar


sini, kamu sama aku ada…” ucap mas kiai,

Lalu mas kiai berdiri menuju sebuah kamar, dan wali paidi
mengikutinya, sesampai dikamar mas kiai menyalakan tivi, dan
duduk bersila

“ duduk sini di…sebentar lagi kopinya akan datang” ucap mas kiai

Wali paidi duduk disamping mas kiai, melihat tivi berdua, setelah
memindah-mindah chanel akhirnya di temukan film action barat yg
bagus.

“ wah iki film apik di…” ucap mas kiai dg gembira

Wali paidi hanya diam, wali paidi sebenarnya suka dg film itu, tapi
wali paidi sudah pernah melihatnya dan tahu dg akhir ceritanya

“ gak suka dg film ini di…” Tanya mas kiai

“ ndak mas…” jawab wali paidi berterus terang, karena percuma


kalau ngomong ditutup-tutupi

“ mengapa…” Tanya mas kiai lagi

“ karena sudah tahu jalan ceritanya…” jawab wali paidi lagi


Lalu dua cangkir kopi datang diantarkan kpd mereka, mas kiai
membuka tutup cangkir kopinya dan menghirup aromanya, tampak
wajah yg begitu bersyukur terlukis diwajah mas kiai, lalu mas kiai
menaruh cangkirnya dan berkata :

“ ya begitulah kalau sudah tahu akhir ceritanya di…, walaupun film


yg kau lihat itu bagus akan terlihat membosankan, makanya ketika
Allah memberiku kilatan cahaya kejadian2 yg akan terjadi dimasa
mendatang, aku meminta kepada Allah untuk menutupnya kembali,
karena hidup ini akan gak asyik dan membosankan…..”

“Ha….ha…ha…ha….” wali paidi dan mas kiai tertawa,

“ ha…ha…ha…ha….” Mereka tertawa lagi, tahu sama tahu

“ begitu juga dg saudara kita yg baru punya anak ini, dia sebenarnya
bisa melihat jenis kelamin anaknya, tapi dia tidak mau, biar jadi
kejutan begitu katanya ..” ucap mas kiai

“ inggih…..inggih….hahaha…” ucap wali paidi

“ kasihan orang2 yg disekitarmu di…kalau kamu tidak minta kpd


Allah untuk menutupnya….” Kata mas kiai

“ inggih mas…..” jawab wali paidi dan mulai berdoa kpd Allah untuk
menutup kilatan cahaya karomah dihatinya

WALI PAIDI 38
Disebuah warung kopi ( loodst coffe Raden Wijaya ) duduklah wali
paidi dipojok warung disebelahnya pintu masuk, wali paidi pesen
kopi klasik satu cangkir, karena hanya menu itu yg menurut wali
paidi yg terasa kopi. Lagi enak merokok datanglah temannya duduk
disamping wali paidi, setelah bersalaman dan pesan kopi, temannya
ini berkata kepada wali paidi

" bro aku habis menggoda setan....." ucap temannya

" hmm......." jawab wali paidi tersenyum

Teman wali paidi lalu bercerita

" sudah dua hari ini bro setiap aku mau sholat isya setan
mendatangiku, kakiku dipijit, rambutku dibelai dan mataku ditiup
olehnya, dan akhirnya aku kalah..."

Setelah menyalakan rokoknya teman wali paidi ini melanjutkan


ceritanya dg penuh semangat

" dan tadi dihari ketiga aku berpura-pura terbuai oleh pijatan setan,
tapi lama-lama aku mulai hanyut dan benar2 mau tertidur, ketika
mataku mau terpejam aku bentak tubuhku untuk bangun, dan
akhirnya aku bangun dan sholat isya, aku puas bisa membuat
jengkel para setan yg gagal memperdayaiku..."

" apa kamu bisa melihat setan...." tanya wali paidi

" tidak, tapi aku bisa merasakannya..." jawab temannya

" sebenarnya setan tetap berhasil menggodamu.." kata wali paidi

" kok bisa begitu, coba sampeyan jelaskan.." pinta temannya

" kamu sholat isya sudah bukan karena Allah tapi karena pingin
membuat jengkel para setan, padahal setannya gak jengkel malah
senang melihatmu melakukan itu..." jelas wali paidi

" masya Allah.....iya ya....aku gak menyadari hal itu, trus selama ini
gimana caranya sampeyan melawan hawa nafsu..." tanya temannya

" aku belum pernah melawan tapi hanya minta kepada Allah supaya
diberi kekuatan menahan hawa nafsu, karena manusia sudah dicap
sebagai golongan yg dhoif ( lemah ), manusia baru kuat kalau diberi
kekuatan oleh Allah" jelas wali paidi lagi

" terimakasih bro...." kata temannya

Setelah menghabiskan kopinya temannya ini pamit pulang kepada


wali paidi
Tidak lama berselang datang lagi teman wali paidi, tapi sikapnya
beda dg temannya yg tadi, temannya kali ini setelah pesan kopi
hanya duduk diam disamping wali paidi

" ada apa bro, soal jodohmu ya...." tanya wali paidi

Mendengar pertanyaan itu, wajah teman wali paidi ini terlihat


berubah terlihat sumringah

" iya bro, ini kan sudah 2014 sedang jodohku belum ada juga,
padahal aku sudah minta kpd Allah dan juga sudah minta didoakan
oleh banyak kiai.." jawab temannya

" sebenarnya Allah sudah memberimu jodoh setiap kali kamu


memintanya..." jawab wali paidi datar

" tapi bro ...kok sampai sekarang aku belum nikah.." protes
temannya

" itu karena setiap kali Allah memberimu jodoh, kamu menolaknya,
krn merasa jodoh yg diberikan oleh Allah tidak sesuai dg selera dan
kekarepanmu..." jawab wali paidi

Teman wali paidi ini terdiam mendengar jawaban wali paidi dan
nampak kalau hatinya belum bisa menerima dg apa yg diomongkan
oleh wali paidi ini

" kamu tidak bisa mengatur Allah untuk memberimu jodoh yg sesuai
dg keinginanmu, Allah maha perkasa gak bisa hambanya yg lemah
seperti kita ini mengaturnya, tapi walaupun begitu Allah tetap maha
rohman, setiap kamu menolak dan lalu minta lagi Allah tetap
memberimu, sampai kapanpun Allah tetap mengabulkan
permintaanmu biarpun kamu berkali-kali menolak pemberian Allah
tersebut...." jelas wali paidi

" lalu bagaimana bro...." tanya teman wali paidi

" gantilah doamu, jangan mengatur Allah, mintalah kpd Allah supaya
hatimu kuat dan tabah menerima jodoh yg diberikan oleh Allah
kepadamu..." jawab wali paidi

Temannya ini sekali lagi terdiam dan tetap masih belum juga bisa
menerima apa yg diucapkan oleh wali paidi......

WALI PAIDI 39

Sehabis dari makam gurunya wali paidi lansung menuju warung kopi
di daerah botoran, " loodst coffee " warung kopi yg tertua dari
loodst yg lain, seperti biasa wali paidi pesen kopi clasik karena
hanya menu itu yg masih terasa kopi hehehe....

Wali paidi duduk diteras depan menunggu temannya yg masih


sowan ke mas kiai, wali paidi menyeruput kopi clasiknya sedikit,
karena kopi clasik ini tersaji dg cangkir yg sangat kecil, biasanya
kalau wali paidi lagi ngopi di loodst raden wijaya dia pesan kopi
clasik yg gelas agak gedhe, di loodst botoran ini dia lupa minta
gelas yg agak gedhe ketika pesan tadi

Wali paidi mengarahkan pandangannya ke kaca yg bertuliskan


loodst coffee, bathinnya berkata," semoga loodst coffee ini ada
ditiap kota seluruh jawa, loodst coffe ini didirikan sejatinya untuk
kesejahteraan umat bukan untuk memperkaya diri, siapapun yg
ngopi disini ikut andil dalam mensejahterakan umat..."

Tak lama kemudian teman wali paidi datang, setelah temannya ini
duduk wali paidi bertanya kepadanya

" dibilangin apa saja apa mas kiai..."

" disuruh membuat lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya..."


jawab teman wali paidi

" hmm...disuruh lansung praktek " khoirunnas anfa'uhum linnas..."


kata wali paidi

" iya...kang..." kata teman wali paidi

" memang salah satu karomah para wali saat ini adalah bisa
memberi pekerjaan kepada orang lain...." jelas wali paidi

" tapi ada yg mengganjal dihati tentang perkataan beliau..." kata


teman wali paidi

" apa itu..." tanya wali paidi

" mas kiai sangat tidak suka kalau melihat anak muda yg
kerjaannya mancing...." jelas temannya

" hahahahaha......" wali paidi tertawa

" kita kan tahu, mbah kiai dimojokerto juga sering mancing..." jelas
teman wali paidi

Wali paidi menyedot rokoknya dalam-dalam, lalu dia bercerita :

Dulu ada santri yg bertanya kepada mbah kiai, waktu itu mbah kiai
sedang dalam posisi mancing

" kiai apa nabi Khidir suka dg orang yg mancing..." tanya santri

Santri ini berasumsi dan sering mendengar cerita kalau nabi khidir
itu suka menjumpai orang tertentu ketika mancing

" bukan begitu, nabi khidir itu suka dg orang yg mempunyai jiwa yg
tenang, dan biasanya orang yg mancing itu mempunyai jiwa yg
tenang..." jawab kiai

Setelah mendengar cerita wali paidi temannya ini bertanya kpd wali
paidi

" trus tentang dawuh mas kiai tentang mancing ini gimana.."

" mas kiai benar, sekarang orang yg suka mancing itu rata-rata
bertujuan melarikan diri dari masalah yg dihadapinya, beda sekali
dg mancingnya mbah kiai..." jelas wali paidi

" maksudnya kang..." tanya teman wali paidi

" Mbah kiai adalah orang yg sudah mempunyai jiwa yg tenang...."

Wali paidi diam, suasana menjadi hening beberapa saat, lalu wali
paidi berkata lagi

" mbah kiai adalah orang yg dipanggil oleh Allah dalam surat al
fajr.....
Wahai jiwa yg tenang Duduklah kamu disisiKu dg riang gembira dan
penuh ridloKu Masuklah kamu kepada barisan para kekasihKu (
aulia ) Masuklah ke tempat yg tidak ada kesedihan maupun
kegelisahan Mbah kiai mancing itu hanya sebagai sarana untuk
berdialog dg tuhan, bukan bertujuan melarikan diri dari masalah,
atau bukan karena gak kerasan tinggal dirumah karena diomeli istri,
" jelas wali paidi

Teman wali paidi ini mengangguk-anggukkan kepalanya,

" oh...aku sekarang paham, mengapa mas kiai menyuruhku


membuka lapangan pekerjaan .." kata teman wali paidi

" biar teman2 kita kalau mancing bukan sebagai sarana untuk
melarikan diri, tapi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah..." tambah temannya lagi

" tidak hanya mancing, tapi banyak teman-teman kita yg


menggunakan kuburan para wali sebagai sarana melarikan diri dari
masalah, bukan karena niat berziarah....." kata wali paidi

" hahahaha......" wali paidi dan temannya lalu tertawa. —

WALI PAIDI 40

Di dalam perjalanan tiada henti wali paidi berdoa membaca


sholawat yg ditujukan kepada semua orang yg ditemuimya di dalam
perjalanan, hari itu wali paidi menuju ke rumah mas kiai, karena
beberapa hari yg lalu wali paidi dipanggil untuk membicarakan arah
perjuangan yg mas kiai perintahkan kepadanya

Selama ini wali paidi lebih mengutamakan untuk membimbing anak-


anak nakal yg tidak tahu arah dan sudah dikucilkan dimasyarakat,
wali paidi lebih senang merawat mereka, karena mereka ini kalau
diarahkan tidak pernah membantah dan manutnya itu saklek tanpa
dipikir panjang, pasrah bongkoan, beda dg para santri yg selama ini
jg dibimbing oleh wali paidi, mereka lebih sering protes dan merasa
dirinya sudah mengerti, kadang wali paidi jadi gregetan menghadapi
para santri ini

Wali paidi masih ingat dg ucapan mas kiai yg mengistilahkan para


anak-anak nakal ini dg sebutan " semak belukar "

" di..(wali paidi )..semak belukar kalau yg merawat itu seorang


gembala, maka akan jadi makanan ternak semua, tapi kalau yg
merawat itu seorang tabib maka semak belukar itu bisa jadi obat.."

Sejak itu wali paidi mulai memperhatikan anak-anak nakal yg


kehilangan arah tersebut, wali paidi berjuang mengorbankan waktu
bahkan uang demi untuk menemani mereka.

Sesampai dirumah mas kiai , wali paidi lansung disuruh masuk


kekamar mas kiai dan setelah nyeruput kopi, mas kiai bertanya
kepada wali paidi

" bagaimana pendapatmu tentang yayasan-yayasan yg aku bentuk


selama ini..."

Wali paidi menjawab dg terus terang

" 80 persen mubazir mas, sedang mubazir itu senjatanya setan mas
hehehe, orang - orang yg mas kiai percaya selama ini banyak yg
tidak paham dan keliru memahami apa yg mas kiai perintahkan,
mereka merasa sudah mengerti dan merasa bangga dg amanat yg
mas kia berikan..."

" benar apa yg kamu ucapkan, kalau memang kamu berpendapat


seperti itu kamu harus ikut bertanggung jawab untuk membantu
membetulkan yayasan-yayasan yg aku bentuk selama ini, supaya
berjalan di rel yg benar dan lurus..."jawab mas kiai
" inggih ...mas kiai " jawab wali paidi dg berat

Mas kiai tersenyum melihat wali paidi yg agak keberatan dg tugas


yg ia berikan, mas kiai tahu kalau beban wali paidi sekarang
menjadi semakin berat, karena mengarahkan santri yg ahli ilmu itu
lebih sulit daripada mengarahkan para anak-anak nakal atau santri
yg bodoh.

Melihat itu mas kiai menjelaskan kepada wali paidi

" walau bagaimanapun orang yg punya ilmu itu lebih tinggi


derajadnya daripada orang yg tidak punya ilmu, mereka ini bagaikan
pohon, dan yg namanya pohon itu tidak mudah untuk tumbuh dan
jumlahnya semakin hari semakin sedikit, beda dg semak belukar,
dimanapun dan kapanpun semak belukar ini bisa tumbuh, dan
jumlahnya semakin hari semakin banyak..."

Wali paidi tersenyum sendiri, mas kiai tahu dg apa yg dilakukan dan
yg dijalankankan olehnya selama ini,

" inggih mas...akan saya jalankan perintah mas kiai" jawab wali
paidi

" pohon- pohon yg sukar untuk diatur kamu sisihkan dulu, carilah
pohon-pohon yg mudah dan mau untuk diatur dan diarahkan, kalau
pohon yg bagus ini sudah tertata, baru kamu tata lagi pohon-pohon
yg ruwet itu, kalau mereka tetap tidak mau, tinggalkan saja
mereka...." jelas mas kiai

" trus pohon yg ruwet itu buat apa mas kiai..." tanya wali paidi

" jadikan kayu bakar saja..." jawab mas kiai

" hahahahaha...." wali paidi tertawa


WALI PAIDI 41

Ketika wali paidi enak- enak ngopi dan menikmati rokoknya


lewatlah seorang penjual kacang godok, orang ini menjual kacang
dg memakai pikulan, memakai sarung, baju taqwa dan memakai
peci yg semuanya terlihat lusuh, ketika menjual kacang dia hanya
diam tidak berteriak menawarkan dagangannya, kalau ada orang
memanggil baru dia berhenti, kalau gak ada yg beli dia berjalan
terus

" penjual kacang ini tetap tidak berubah sejak dulu, sewaktu aku
kecil penjual kacang ini sudah jualan, dan sampai sekarang wajah,
kulit dan pakaiannya tidak berubah, sama persis seperti yg dilihat
wali paidi sewaktu kecil, " wali paidi membathin

Wali paidi tersadar kalau sebenarnya penjual kacang ini bukan


orang sembarangan, wali paidi berdiri dan berniat menghampiri
penjual kacang godok tsb. Penjual kacang itu masuk disebuah gang
kampung, wali paidi mengejarnya, ketika wali paidi masuk gang
penjual kacang itu sudah tidak terlihat hilang entah kemana

" mungkin beliau tidak berkenan dan asyik dg kesendiriannya "


bathin wali paidi

Malamnya wali paidi bermimpi, dalam mimpi tersebut wali paidi


bertemu dg gurunya seorang mursyid yg kamil yg sudah meninggal
beberapa tahun yg lalu.

Dalam mimpinya guru wali paidi berkata kepadanya " nak, wali-wali
Allah ada sebagian yg tersembunyi, gusti Allah memang
menyembunyikan mereka, tugas merekapun hanya Allah yg tahu,
semisal organisasi wali yg seperti ini tidak masuk menjadi anggota
maupun jajaran pengurus, tapi lansung menjalankan tugas dari
Allah. Nak, salah satu wali yg seperti ini adalah uwais alqorni dan
penjual kacang godok yg kamu temui kemarin, mereka ini wali yg
mastur ( tersembunyi ), jangankan aku, rajanya wali seperti syaikh
abdul qodir maupun syaikh abu hasan as syadzili pun tidak akan
tahu kalau mereka ini wali, bukan karena derajadnya lebih tinggi
tapi Allah yg menyembunyikannya, andai aku masih hidup aku juga
tidak akan tahu.."

Lalu wali paidi terbangun dari tidurnya " subhanallah....." ucap wali
paidi

Besoknya wali paidi mencari keberadaan penjual kacang yg


ditemuinya kemarin, tapi tidak ketemu, wali paidi memang tidak
terlalu ngoyo mencari keberadaan penjual kacang tersebut hanya
sekedarnya saja, kalau ketemu ya alhamdulillah kalau tidak ya gak
apa-apa.

Baru satu bulan kemudian wali paidi mendengar keberadaan penjual


kacang tersebut, beliau ini bernama Amin orang biasa
memanggilnya pakmin kacang, beliau bertempat tinggal didaerah
pinggiran salah satu kota dijawa timur, wali paidi baru tahu
keberadaan pak amin ini setelah beliau sudah meninggal, menurut
orang di kampungnya pakmin ini orangnya tidak banyak omong tapi
jiwa sosialnya tinggi sekali,pernah pakmin ini sendirian
membetulkan pagar sekolah SD yg roboh dikampungnya, dia
menabung sedikit demi sedikit uang dari hasil menjual kacangnya,
pernah juga pakmin ini sendirian membetulkan jalan dikampung yg
sudah rusak parah, beliau memaving sedikit demi sedikit, memang
membutuhkan waktu yg lama tapi akhirnya rampung juga.

Orang kampung banyak yg menasehati pakmin, supaya membiarkan


saja jalan yg rusak tsb, karena sebentar lagi pemerintah yg
membetulkannya dan itu memang sudah jadi program pemerintah,
tapi pakmin tidak mau, beliau tetap membetulkan jalan tsb, beliau
bilang " gak apa-apa, mudah2an dg membetulkan jalan ini, Allah
memudahkan jalanku diakhirat kelak"

Lalu wali paidi diajak berjalan kesawah yg berada disamping rumah


pakmin, wali paidi melihat dikejauhan ditengah areal persawahan
ada sebuah surau ( langgar )

" itu langgar peninggalan pakmin, beliau baru saja


merampungkannya sebelum meninggal " kata orang kampung
tetangga pakmin ini

Tetangga pakmin ini lalu bercerita kepada wali paidi, kalau sebelum
pakmin meninggal dia sempat bertanya kpd pakmin, mengapa beliau
susah payah membangun langgar, sedang beliau ini miskin, biarkan
orang - orang kaya saja yg membangun langgar krn itu mmg sudah
kewajibannya, Beliau ( pakmin ) menjawab, : " nabi Nuh pernah
mendatangiku, beliau ( nabi Nuh ) menyuruhku untuk membuat
perahu seperti yg dibuat olehnya kala itu untuk menyelamatkan
umat, dan dari perintahnya itu alhamdulillah Allah mengijinkan aku
untuk membangun langgar kecil, langgar itulah perwujudan dari
perahu nabi nuh..."

Wali paidi menunduk, menyembunyikan airmata yg mulai


menggenang dimatanya, wali paidi tidak kuat menahan keharuan
dihatinya, dia lalu pamit pergi " terimakasih...." pamitnya lirih

WALI PAIDI 42

Aku bergegas ke warungnya pak wi, guna mencari wali paidi, beliau
biasanya berada diwarungnya pak wi jam segini, dan memang benar
wali paidi sedang ngopi disitu. Setelah bersalaman aku duduk agak
jauh dari beliau, karena kulihat ada dua orang yg sedang minta
pendapat kepada beliau, kedua orang ini rapi, berpeci dan
bersarung, wajahnya bersih bercahaya, aku tidak tahu bersihnya ini
karena pemutih atau seringnya berwudlu, Aku berniat menanyakan
tentang warna langit yg biru kepada beliau, tapi pertanyaan itu aku
tahan dulu, karena ada tamu yg membahas hal yg lebih penting.

Aku mendengar kedua orang ini sedang membicarakan apa langkah


yg baik, yang harus dilakukan SF, rupanya kedua orang ini pengurus
SF ( yayasan sebuah thoriqoh dijawa timur ), pengurus SF ini
bercerita kepada wali paidi kendala-kendala yg dihadapi selama ini,
dg tersenyum wali paidi ini menjawab

" kalau tidak salah SF ini dibentuk guna menyampaikan dawuh mas
kiai kepada murid2nya yg tersebar didaerah2 diseluruh indonesia,
biar seragam dan tidak menimbulkan kesalah pahaman,"

Wali paidi menghisap rokoknya lalu berkata lagi " tapi kenyataannya
malah SF ini menimbulkan permasalahan baru, bukan karena SF nya
tapi karena yg menjalankannya, "

" lalu bagaimana menurut sampeyan " kata salah satu dari mereka

" ini hanya pendapatku, bukan perintah, menurutku pengurus SF


kalau pingin menyampaikan perintah dari mas kiai tinggal sowan
saja kepada sesepuh yg berada didaerah yg dituju tersebut, sowan
yg baik, ngomong yg enak, gak usah memakai acara resmi, kalau
memakai acara resmi konsekwensinya membutuhkan biaya, dan ini
bisa jadi fitnah yg macam-macam, biar nanti sesepuh didaerah yg
menyampaikan perintah mas kiai tsb kepada para murid yg di
bawah, para sesepuh lebih mengerti akan kondisi real para murid
didaerahnya masing2...."

" inggih..inggih..." jawab mereka

" sekali lagi ini hanya pendapat, dan kita sama2 murid mas kiai, jadi
perintah tetap hak penuh mas kiai dan yg tidak kalah penting jadi
pengurus itu gak perlu dikenal atau menampakkan diri karena ini
bukan pengurus sebuah partai...." jelas wali paidi

Tidak lama kemudian kedua pengurus SF ini pamit, setelah


bersalam-salaman mereka pergi. Aku lalu mendekati wali paidi,
sebelum aku bertanya wali paidi ini sudah tertawa:
" opo...wernone langit tah..." kata beliau kepadaku

" iya mas...." jawabku sambil nyengir

" warnanya langit.itu macam- macam, ke tujuh langit punya warna


sendiri2, dan terbuat dari bahan berbeda..." kata wali paidi

" tapi kok terlihat biru mas..." tanyaku

" apa yg kamu lihat berwarna biru itu bukan langit, tapi hawa udara,
warna birunya itu pantulan dari warna biru lautan..." jawab beliau

Sebelum aku bertanya lagi tentang warnanya laut beliau menjawab

" birunya laut itu karena pantulan dari salah satu batu diarsy, satu
batu diarsy itu mengeluarkan warna yg bermacam-macam, ada
warna hijau yg diserap tumbuh2an, aneka warna bunga itu juga
menyerap pantulan batu yg berada diarsy, batu2 mulia yg berada
dibumi ini juga menyerap pantulan cahaya batu arsy, Allah yg
mengatur semuanya....." jelas wali paidi

" oh.....matur suwun mas...." jawabku

Sebelum aku beranjak pergi aku berkata kepada beliau : " mas
kopiku sampeyan bayar yo...."

" hahahaha....iyo beres...." jawab beliau

WALI PAIDI 43

Wali paidi berdoa disamping makam seorang sesepuh yg bisa juga


disebut sebagai kiai tapi lebih ketara seperti seorang kejawen,
ngomongnya ceplas ceplos tanpa tendeng aling-aling, orang banyak
menggapnya kejawen karena setiap ada orang yg mengeluhkan
masalahnya pada beliau selalu dijawab dg ajaran2 jawa, bahkan
sesepuh ini pernah bilang kepada wali paidi kalau dia tahu setiap
permasalah setiap orang yg datang kpdnya dg hanya melihat hari
dan pasarannya ,kalau ada orang datang di hari rabu pahing, di
waktu / jam sekian maka permasalahnya ini, melihat hari, pasaran
dan jam itu sebagai petunjuk awal beliau.

Yang menarik dan membuat wali paidi tertawa ngakak adalah


gayanya yg ceplas ceplos tanpa tedeng aling2, wali paidi teringat
diwaktu wali paidi sowan kepada beliau kala itu, Sewaktu wali paidi
duduk dan ngobrol santai dg beliau datanglah seorang santri
thoriqoh sowan kepada beliau, perasaan wali paidi jd gak enak
melihat kedatangan santri ini, karena wali paidi yakin kalau
sesepuh akan menghabisinya dg komentarnya yg ceplas-ceplos ,
dan gurauannya yg menyerempet bahaya

" ada apa.." tanya sesepuh

" begini mbah saya ini minta petunjuk, bagaimana cara menjadi
salik ( pelaku thoriqoh ) yg baik, sehingga cepat mencapai jalan
menuju Allah dan makrifat kpdNya...." kata santri

" thoriqoh itu kacangan..." ledek sesepuh

Wali paidi yg mendengar itu lansung tertawa ngakak, lalu sesepuh


melanjutkan perkataannya

" orang thoriqoh itu orang yg tidak tahu, sehingga butuh jalan
sebagai petunjuk..."

Santri thoriqoh ini kebingungan mendengar jawaban sesepuh ini,


sesepuh memandang santri thoriqoh ini dg tatapan tajam dan
sesepuh berkata lagi dg pedasnya

" opo matamu picek, gusti Allah itu lebih dekat dari urat nadimu,
sudah dekat sekali kepadamu, trus mengapa kamu malah ngalor
ngidul menyusuri jalan, berjalan kesana kemari mencari Allah, ya
tambah jauh jadinya...."

" maka dari itu saya minta petunjuk pada simbah, supaya hati saya
bisa hudur ilallah..." kata santri dg agak takut

" trus kalau kamu bisa hudur kpd Allah, bisa menghadap Allah, kamu
mau bilang apa kepada Allah, mau sambat.... pingin sugih...pingin
tamumu banyak...." kata sesepuh

Santri ini hanya garuk-garuk kepala semakin kebingungan, wali


paidi mulai tadi hanya bisa tertawa melihat itu semua

" lihatlah dia..." kata sesepuh kepada santri sambil menunjuk wali
paidi

" dia itu orang thoriqoh seperti kamu, diangkat jadi wali bukan
karena thoriqohnya, tapi karena mengganti gurunya yg sudah mati,
wali apa itu, wali kacangan, ecek - ecek, gak bahaya blas..."

Wali paidi tertawa terpingkal-pingkal mendengar ledekan sesepuh


kepadanya dan dg masih tertawa wali paidi berkata mencoba
membalas kepada sesepuh

" lumayan mbah daripada sampeyan dari dulu jd kiai sampai tuapun
gak jadi wali..."

Sesepuh ganti yg tertawa mendengar sindiran wali paidi

" aku ora doyan, seumpama disuruh milih, mendingan aku jadi kiai
seperti ini daripada jadi wali kacangan kayak kamu, isone mung
ganteni gurune hehehehe..." balas sesepuh

" kan tetap aja wali..." kata wali paidi sambil menari-nari dihadapan
sesepuh
Santri yang melihat kelakuan sesepuh dan wali paidi ini jadi gak
karuan perasaannya, bingung bercampur pingin tertawa

" tugas para wali kan menjaga masyarakat, membimbing


masyarakat, gampangannya melayani masyarakat, jadi kamu ini
pelayanku dan aku ini juraganmu.." kata sesepuh ganti menari-nari
dihadapan wali paidi

" hahahahaha....." wali paidi tertawa

Wali paidi tersenyum sendiri kalau mengingat peristiwa itu, sambil


melihat pusara makamnya,

wali paidi berkata dihatinya " bisa jadi beliau ini wali yg derajadnya
tinggi sehingga aku tidak mengetahui kewaliannya atau Allah punya
pasukan khusus yg terdiri bukan dari kalangan wali, tapi
kedudukannya diatas para wali....ah...memang betul apa kata
sesepuh aku ini memang kacangan....."

WALI PAIDI 44

Wali paidi tertunduk haru setelah mendengar kabar kalau kiai sepuh
sakit dan harus opname dirumah sakit, dokter memutuskan kiai
sepuh harus operasi tapi kiai sepuh tidak mau dioperasi

Wali paidi meminta ijin kepada Allah supaya jasadnya menjadi dua,
dan Allah mengabulkan permintaannya, jasadnya yg dhohir berada
dirumah sedang jasadnya yg ghoib berada dirumas sakit
mendampingi kiai sepuh

Ketika wali paidi sudah berada dirumah sakit, beliau lansung


menuju kamar kiai sepuh dirawat, tampak disitu sudah berkumpul
beberapa wali yg kesemuanya hadir dg jasadnya yg ghoib sama
seperti wali paidi.

Wali paidi mengucapkan salam dan mencium tangan kiai sepuh, lalu
menyalami satu persatu wali yg hadir disitu,

" nak, barusan saja nabi khidir pergi, beliau tadi disini sejak pagi..."
ucap kiai sepuh kepada wali paidi

" alhamdulillah kiai..." jawab wali paidi

Didalam kamar itu ada ibu nyai, putra putri kiai sepuh dan beberapa
kerabat, mereka tidak dapat melihat kehadiran wali paidi dan
beberapa wali yg lain. Tampak diwajah para keluarga kesedihan yg
mendalam, mereka sedih karena kiai sepuh tidak mau di operasi.

Wali paidi melihat wajah kiai sepuh, terlihat dg jelas kedamaian dan
ketentraman diwajah kiai sepuh, wali paidi paham mengapa kiai
sepuh tidak mau dioperasi, karena memang itulah bala' berupa
penyakit yg harus ditanggung oleh kiai sepuh, setiap wali adalah
payung bagi santri dan orang2 yg berada diwilayah kewaliannya,
ketika turun bala' wali sebagai payung yg pertama kali
menanggungnya, begitu jg dg kiai sepuh ini, beliau menanggung
bala' tersebut sudah 3 tahun lebih. dan kiai sepuh menerima semua
itu dg ikhlas karena itu sudah kewajiban dan tanggung jawabnya,
maka tidaklah heran kalau kiai sepuh tidak mau dioperasi

Wali paidi dan beberapa wali yg lain bermunajat kepada Allah, dg


harapan supaya Allah menurunkan ilham dg mengijinkan kiai sepuh
untuk melakukan operasi. Dan Alhamdulillah Allah menurunkan
ilham berupa diperbolehkannya kiai sepuh melakukan operasi,
besoknya kiai sepuh mengabarkan kepada keluarganya kalau beliau
bersedia beroperasi.

Semoga kia sepuh segera sembuh dan dipanjangkan umurnya, dan


selalu dalam naungan Allah.....Amin.
Lalu wali paidi dan beberapa wali yg lain pamit pergi.....

WALI PAIDI 45
Berminggu - minggu sudah wali Paidi pergi entah kemana, ada yg
mengatakan beliau pergi umroh, ada yg bilang beliau sedang "
bertapa " nirakati bangsa dan negara supaya mempunyai wakil
rakyat dan pemimpin yg baik, ada juga yg meyakini kalau beliau
sekarang pergi bersama seorang yg misterius yg konon adalah Nabi
Khidir

Wali paidi ketika mau pergi hanya mengatakan dg bercanda kalau


beliau mau pergi ke barat mencari kitab suci, kemanakah
sebenarnya wali paidi pergi

Sebenarnya wali paidi sedang melakukan perjalanan dg sosok yg


misterius yg konon adalah Nabi Khidir, wali paidi bertemu sosok yg
misterius ini dg tidak sengaja, waktu itu wali paidi hendak pergi
kepasar membeli ikan lele kesukaannya, di tengah jalan dia melihat
seorang yg seumuran dgnya duduk di pagar tembok ditepi jalan,
ketika wali paidi berjalan didepannya sosok ini melemparkan kerikil
kpd wali paidi, dg agak kaget wali paidi menatap sosok misterius
tsb, setelah berpandangan sejenak sosok tsb lalu turun dan
melangkah pergi

Yg membuat wali paidi kaget dan berjalan mengikuti sosok tersebut


adalah dg adanya " lumut " tipis kehijauan di pagar sehabis diduduki
sosok misterius tsb, wali paidi melihat tanah dan kerikil yg
bersentuhan dg kaki sosok ini jg menjadi kehijauan, rumput yg
kering menjadi segar karenanya

Merasa di ikuti, sosok yg dipercaya sebagai nabi khidir ini berhenti


dan menoleh kpd wali paidi
" Kamu kepingin tahu semua ini mengapa bisa terjadi "

Sebelum wali paidi menjawab sosok misterius itu berkata lagi " Mari
ikut aku, biar kamu tahu..."

Semenjak itu wali paidi mengikuti sosok ini, dan mulai belajar
kepada beliau, wali paidi menjadi tahu bahwa beliau kemana - mana
memberikan kebaikan kepada sesama, memberi semangat kepada
orang yg putus asa, menyirami hati-hati yg kering, membantu orang
yg membutuhkan bantuan, mengajari orang kaya supaya senang
bersedekah, sosok ini tidak mengajar dg lisan maupun tulisan
kepada wali paidi tp sosok ini lansung memberi contoh yg baik,
memberi uswatun hasanah kpd wali paidi.

Setelah dirasa cukup, sosok misterius ini memanggil wali paidi "
Kamu jangan gampang merasa kagum melihat suatu karomah,
karena karomah itu buah dari ke ikhlasan dlm ber amal sholeh yg
istiqomah..."

Wali paidi mengangguk " Sekarang kamu pulanglah..." Ucap sosok


misterius tsb

Wali paidi menunduk berniat mencium tangan sosok yg telah


mengajarinya ini, tapi sebelum wali paidi mencium tangannya,
sosok ini memegang pundaknya dan merangkulnya, sambil menepuk
pundaknya sosok ini berkata
" Semoga kamu menjadi orang yg berfaedah kpd orang lain baik di
dunia maupun di akhirat, sesuai namamu paidi..."

Wali paidi berjalan pulang, dan dia jadi paham mengapa semua yg
tersentuh sosok yg misterius ini menjadi hijau, karena sosok ini bisa
memberi kesejukan dan kedamaian kpd orang lain, kehebatan sosok
ini adalah buah dari amal baiknya yg dilakukan dg istiqomah...

Anda mungkin juga menyukai