Anda di halaman 1dari 2

Sholawat Nurdzat Sayyid Abu Hasan Asy-syadzili

Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :

“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”

Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil
Kaamlati Makmalati Ahadyyati”

Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka
(para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.

Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh
bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada
karya satupun yang dapat menandinginya.

Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah
s.a.w.

pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.w.a. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w.
sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku
denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak
mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau
majusi.

Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca
shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya
saja?.

Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku
meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut
mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka
balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut
Bainal Hajari”

” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua
batu”

Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu
beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca
kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.

Beliau berkata : ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka
Allah berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu
menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu menyiksamau karena
namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.

Anda mungkin juga menyukai